Padatan Ionik dan logam
Struktur dan energitika
Overview
Overview
1. Model padatan struktur terjejal 2. Struktur ionik
- Oksida logam dan oksida campuran - Logam dan alloy
- Metalloid (semi-logam) - sifat magnit
3. Energitika ikatan ionik
- Energi kisi dan siklus Born-Haber
- kontribusi coulomb terhadap entalpi kisi - konsekuensi dari entalpi kisi
1. Model padatan strutur terjejal
Pada tahun 1926 Goldschmidt mengajukan usul bahwa kita dapat membayangkan atom dapat disusun dalam padatan sebagai bola-bola yang keras.
• Bayangkan koordinasi dari anion pada
atom pusat
Koordinasi Polihedra
Halite Halite Cl Cl Cl Cl Cl Cl Cl Cl Na Na• Dapat berlaku kebalikannya,
tapi umumnya
dipilih kation
• Dapat memprediksi koordinasi dengan
mempertimbangkan rasio jari-jari ion:
R
C/R
AKation umumnya lebih kecil daripada
anion sehingga dimulai dengan rasio
maksimum = 1.0
Koordinasi Polihedra
Na Na Na Na Cl ClKoordinasi polihedra
Radius Ratio: RC/RA = 1.0 (hanya terdiri dari satu unsur)
Bola-bola seukuran diletakkan ‘terjejal’ atau “Closest Packed”
Hexagonal array:
6 tetangga terdekat pada satu bidang
Perhatikan lubang di mana atom-atom lapisan
berikutnya akan diletakkan. Terdapat 2 posisi yang
sama: Tipe 1 1 1 2 2
Susunan terjejal
Tambahkan lapisanberikutnya (merah)
-Atom merah hanya dapat diletakkan di satu tipe
celah
-Kedua tipe celah tsb identik dan atom merah hanya dapat diletakkan di atas satu tipe celah saja. -Begitu satu atom merah diletakkan, atom merah lainnya hanya dapat
diletakkan di celah tipe tsb. -Dalam kasus ini dipilih celah tipe 2.
1
Susunan terjejal
Lapisan ketiga ??Celah lapisan ketiga sekrang berbeda! Sebut lapisan 1 = posisi A Lapisan 2 = posisi B (terserah celah mana yg dipilih) Lapisn 3 sekarang dapat mengisi posisi tipe A (langsung di atas atom kuning) ATAU tipe directly above yellow atoms) or
posisi C (di atas
lubang pada lapisan A dan B)
Susunan Terjejal
Lapisan ketiga:Jika menempati posisi tipe A, urutan lapisan menjadi A-B-A-B dan membentuk susunan terjejal heksagonal
atau hexagonal closest packed structure (HCP) Bilangan koordinasi (tetangga terdekat yg menempel) = 12 6 koplanar 3 di atas bidang 3 di bawah bidang
Susunan Terjejal
Lapisan ketiga:Jika menempati posisi tipe A, urutan lapisan menjadi A-B-A-B dan membentuk susunan terjejal heksagonal atau hexagonal closest packed structure (HCP)
Susunan Terjejal
Lapisan ketiga: Jika menempati posisi tipe A, urutan lapisan menjadi A-B-A-B dan membentuk susunan terjejal heksagonal atau hexagonal closest packed structure (HCP)Susunan Terjejal
Lapisan ketiga:Jika menempati posisi tipe A, urutan lapisan menjadi A-B-A-B dan membentuk susunan terjejal heksagonal atau hexagonal closest packed structure (HCP)
Susunan Terjejal
Lapisan ketiga: Jika menempati posisi tipe A, urutan lapisan menjadi A-B-A-B dan membentuk susunan terjejal heksagonal atau hexagonal closest packed structure (HCP) Perhatikan: lapisan atom paling atas langsung berada di atas lapisan atom plaingSusunan Terjejal
Lapisan ketiga:Susunan Terjejal
Lapisan ketiga:Susunan Terjejal
Third layer:Susunan Terjejal
Third layer:Susunan Terjejal
Third layer: Pemandangan dari atas menunjukkan unit sel hexagonalSusunan Terjejal
Third layer: Pemandangan dari atas menunjukkan unit sel hexagonalSusunan Terjejal
Alternatif lain: Kita dapat
meletakkan lapisan etiga pada posisi tipe C (di atas
lubang pada kedua lapisan A dan B)
Susunan Terjejal
Lapisan ketiga:
Bila mengisi posisi tipe C, urutan lapisan menjadi A-B-C-A-B-C dan membentuk struktur kubus terjejal atau cubic closest packed structure (CCP)
Lapisan atom biru sekarang berada pada posisi di atas lubang antara atom di lapisan A dan B.
Susunan Terjejal
Lapisan ketiga:
Bila mengisi posisi tipe C, urutan lapisan menjadi A-B-C-A-B-C dan membentuk struktur kubus terjejal atau cubic closest packed structure (CCP)
Lapisan atom biru sekarang berada pada posisi di atas lubang antara atom di lapisan A dan B.
Susunan Terjejal
Lapisan ketiga:
Bila mengisi posisi tipe C, urutan lapisan menjadi A-B-C-A-B-C dan membentuk struktur kubus terjejal atau cubic closest packed structure (CCP)
Lapisan atom biru sekarang berada pada posisi di atas lubang antara atom di lapisan A dan B.
Susunan Terjejal
Lapisan ketiga:
Bila mengisi posisi tipe C, urutan lapisan menjadi A-B-C-A-B-C dan membentuk struktur kubus terjejal atau cubic closest packed structure (CCP)
Lapisan atom biru sekarang berada pada posisi di atas lubang antara atom di lapisan A dan B.
Susunan Terjejal
Lapisan ketiga:
Bila mengisi posisi tipe C, urutan lapisan menjadi A-B-C-A-B-C dan membentuk struktur kubus terjejal atau cubic closest packed structure (CCP)
Lapisan atom biru sekarang berada pada posisi di atas lubang antara atom di lapisan A dan B.
Susunan Terjejal
Pemandangan dari sisi yang sama menunjukkan bahwa hasil dari susunan tersebut adalah kubus
pusat muka face-centered cubic. Ukuran atom diciutkan untuk membantu dalam visualisasi struktur A-layer A-layer B-layer B-layer C-layer C-layer A-layer A-layer
Susunan Terjejal
Rotasi ke arah
pandangan atas (top view)
Susunan Terjejal
Rotasi ke arah
pandangan atas (top view)
Susunan Terjejal
Kita melihat pada lapisan kuning A di atas, dengan lapisan biru C di tengah lalu lapisan merah B dan lapisan kuning A di bawah lagi. A C B
Menghitung atom dalam unit sel 3D
FRAKSI ATOM YANG MENEMPATI SATU UNIT SEL UNTUK BEBERAPA POSISI DALAM UNIT SEL
(PUSAT) (MUKA)
(TEPI)
Lubang interstisial
• Walaupun susunan lapisan terjejal menggambarkan susunan terpadatkan yang paling mungkin, masih terdapat lubang atau posisi intertisial pada kisi
• Banyak struktur ionik dapat dibayangkan terdiri dari satu susunan terjejal dari anion dengan kation yang lebih kecil mengisi lubang intertisial tersebut.
• Terdapat 2 tipe lubang:
dan jumlah berbeda yang dapat diisi.
• Ini, bersama dengan kemungkinan susunan ccp dan hcp, membentuk bermacam-macam variasi tipe kisi.
Keberadaan tipe penyusunan pada
logam-logam
2. Struktur padatan ionik
Senyawa dengan struktur kristal khusus Struktur kristal Contoh*
Rock salt K2O, K2S, Li2O, Na2O, Na2Se, Na2S
Cesium klorida CsCl, CaS, TiSb, CsCN, CuZn
Fluorite CaF2, UO2, BaCl2, HgF2, PbO2
Nikel arsenida NiAs, NiS, FeS, PtSn, CoS
Perovsikte CaTiO3, BaTiO3, SrTiO3
Rock salt NaCl, LiCl, KBr, RbI, AgCl, AgBr, MgO, CaO, TiO, FeO, SnAs, UC, ScN
Rutile TiO2, MnO2, SnO2, WO2, MgF2, NiF2
Sphalerite ZnS, CuCl, CdS, HgS, GaP, InAs (Zinc blende)
Contoh struktur ionik
ZnS (zinc blende) NaCl (halite)
ZnS (wurtzite) Rutile TiO2
Anion tersusun dalam bentuk
“FCC”
Susunan terjejal dari anion dan kation:
Bila kation kecil Bila kation tidak kecil
Anion tersusun dalam bentuk “SC/primitif” Kation mengisi “lubang oktahedral” Kation mengisi “lubang tetrahedral” Kation mengisi “pusat kubus”
Tipe dari posisi kation yang tersedia dalam susunan anion terjejal:
AL Chemistry
(a) Lubang oktahedral ---- coordinated by 6 anions (b) Lubang tetrahedral ---- coordinated by 4 anions
Pengisian lubang oleh kation:
Lubang oktahedara atau?► Ditentukan oleh rasio jari-jari (= rcation / ranion)
FCC (for small cations)
Konfigurasi yang stabil:
Untuk koordinasi yang stabil, kation dan anion yang berikatan harus kontak satu dengan yang lain.
# Bila kation lebih besar daripada rasio jari-jari ideal...
► kation dan anion tetap bersentuhan,
# bila kation terlalu kecil ...
► kation tidak dapat kontak dengan anion sekitar tolakan
Holes available in “FCC” unit cell closed packed of anions:
# “O” – lb oktahedral: unit sel memiliki 4 lb oktahedral # “T” – lb tetrahedral: unit sel memiliki 8 lb tetrahedral
Contoh 1: Sodium Chloride (NaCl)
radius: Na+ = 1.02nm, Cl- = 1.81nm
radius ratio = 0.563 FCC
4 Cl- disusun dalam FCC,
Na+ akan masuk ke
lubang octahedral dari susuna anion. Cl -Na+ Cl -Na+ Karena soikiometri kation:anion = 1:1,
4 Na+ ion masuk ke dalam sel
artinya: semua lb oktahedral terisi!
Contoh 2: Zinc Blende (ZnS)
radius: Zn2+ = 0.60nm, S2- = 1.84nm
radius ratio = 0.330 FCC
4 S2- disusun dalam FCC,
Zn2+ akan masuk ke dalam
lb tetrahedral dari susunan anion.
kation:anion = 1:1 = 1:1, 4 ion Zn2+ masuk ke dalam
sel.
separo dari lb
tetrahedral terisi!
S
2-Zn2+
Koordinasi 4:4!
# (kation mengisi posisi yang berlawanan scr diagonal untuk mengurangi
Contoh 3: Cesium Chloride (CsCl)
radius: Cs+ = 1.74nm, Cl- = 1.81nm
radius ratio = 0.960 SC
► Anion mengisi sudut-sudut dari unit sel
pusat dari kubus lebih besar dari lubang tetrahdral dan oktahedral
Koordinasi 8:8!
Simple Cubic closed packed (SC)
Cl
-Cs+
Karena stoikiometri dari kation:anion = 1:1, 8 ion Cs+ ion akan mengisi sel.
Semua lubang oktahedral terisi!
Setiap unit sel memilik 8 anion dan 8 posisi kubus pusat badan
Sehingga
Sehingga
…..
…..
e.g. NaCl e.g. ZnS e.g. CsCl, CaF2 Anion tersusun dalam bentuk “FCC”Susunan terjejal dari anion dan kation:
Bila kation kecil Bila kation tidak kecil
Anion tersusun dalam bentuk “SC/primitif” Kation mengisi “lubang oktahedral” Kation mengisi “lubang tetrahedral” Kation mengisi “pusat kubus”
Ikatan dalam padatan
• Ikatan logam
• Ikatan ionik
• Ikatan kovalen
Logam dan alloy
• Ikatan yang terjadi adalah ikatan logam
– Definisi ikatan logam?
– Konsekuensi dari terdapatnya ikatan logam? – Daya hantar panas dan listrik?
– Reaksi?
ALLOY
• Definisi: Paduan dua logam atau lebih Tujuan: untuk
meningkatkan kualitas logam seperti kekuatan, kekerasan dan daya tahan terhadap korosi
• Contoh:
– Perunggu paduan dari tembaga (Cu) dan Timah (Sn), biasanya Sn < 20%
• Kegunaan:
– Alat-alat berat, perkakas rumah tangga, restorasi gigi
• Proses: Logam-logam dicampurkan dalam keadaan
cair (liquid), T >1000oC kemudian dibiarkan mengeras
JENIS-JENIS ALLOY
1. Binary alloy
alloy yang dibentuk dari 2
jenis logam
2. Solid solution alloy
a. Substitusional solid solution ada syarat2nya lihat di Atkins&Shriver
b. Interstisial solid solution dari nonlogam (H, B, C, N)
c. Campuran logam-logam (MgZn2, Cu3Au)
Solid solution
• Bila 2 logam pembentuk alloy bercampur
sempurna membentuk larutan yang homogen • Bila diamati dengan mikroskop: hanya terlihat
satu tipe kristal, seperti pada logam murni
• Sifat solid solution mirip dengan logam murni, kecuali:
– Lebih kuat
Jenis-jenis solid solution
Eutectic Alloy
• Kedua logam pembentuk alloy bercampur
dengan baik ketika berada dalam keadan
cair
• TAPI tidak saling melarutkan ketika
berada dalam keadaan padat
• Diamati dengan mikroskop: terlihat dua
lapisan logam yang dapat dibedakan
Sifat-sifat padatan
• Sifat-sifat mekanik
– Metals/Alloys, e.g. Titanium for aircraft – Cement/Concrete Ca3SiO5
– 'Ceramics', e.g. clays, BN, SiC – Lubricants, e.g. Graphite , MoS2
– Abrasives, e.g. Diamond , Quartz (SiO2) , Corundum
• Sifat listrik
– Metallic Conductors, e.g. Cu, Ag... – Semiconductors, e.g. Si, GaAs
– Superconductors, e.g. Nb3Sn, YBa2Cu3O7 – Electrolytes, e.g. LiI in pacemaker batteries – Piezoelectrics, e.g. a Quartz (SiO ) in watches
Sifat-sifat padatan
Magnetic Properties
• CrO
2, Fe
3O
4for recording technology
•
Optical Properties
– Pigments, e.g. TiO2 in paints
– Phosphors, e.g. Eu3+ in Y2O3 is red on TV – Lasers, e.g. Cr3+ in Al
2O3 is ruby
– Frequency-doubling of light, e.g. LiNbO3
•
Catalysts
– Zeolite ZSM-5 (an aluminosilicate)
– Petroleum refining - methanol octane
•
Sensors
3. Energetika dari ikatan ionik
1. Energi kisi entalpi kisi
• Entalpi yang dibutuhkan untuk suatu padatan ionik mengurai menjadi ion-ionnya dalam
keadaan gas M(s) M+
(g) + X-(g) ∆ΗøL
Usulan lain:
• Entalpi yang dilepaskan untuk menyatukan ion-ion dalam keadaan gas menjadi senyawa padat M+
(g) + X-(g) M(s) - ∆ΗøL
Energi Kisi
• Bagaimana menghitung entalpi kisi?
• Entalpi kisi ditentukan melalui entalpi data
menggunakan siklus Born-Haber
Entalpi standar dekomposisi senyawa
menjadi unsur-unsurnya = - entalpi standar
pembentukan senyawa dari unsur-unsurnya
SIKLUS BORN-HABER UNTUK
Atomisation of sodium Na(s) + 1/2 Cl2(g) Na(g) + 1/2 Cl2(g) 0 +100 +200 +300 +400 +500 +600 +700 +800 kJ -300 -200 -100 HNa= +107kJmol-1
Atomisation of chlorine Na(s) + 1/2 Cl2(g) Na(g) + 1/2 Cl2(g) Na(g) + Cl(g) 0 +100 +200 +300 +400 +500 +600 +700 +800 -300 -200 -100 kJ HCl = +121kJmol-1
+
Ionisasi pertama dari Na
e -e -e -e -e -e -e -e -e -e -e -Na(s) + 1/2 Cl2(g) Na(g) + 1/2 Cl2(g) Na(g) + Cl(g) 0 +100 +200 +300 +400 +500 +600 +700 +800 -300 -200 -100 kJ Na+(g) + Cl(g) HNa+ = +502kJmol-1
Afinitas elektron pertama dari Cl e -Na(s) + 1/2 Cl2(g) Na(g) + 1/2 Cl2(g) Na(g) + Cl(g) 0 +100 +200 +300 +400 +500 +600 +700 +800 -300 -200 -100 kJ Na(s) + 1/2 Cl2(g) Na(g) + 1/2 Cl2(g) Na(g) + Cl(g) 0 +100 +200 +300 +400 +500 +600 +700 +800 -300 -200 -100 kJ Na(s) + 1/2 Cl2(g) Na(g) + 1/2 Cl2(g) Na(g) + Cl(g) 0 +100 +200 +300 +400 +500 +600 +700 +800 -300 -200 -100 kJ Na+(g) + Cl(g) Na+(g) + Cl-(g) HCl - = -355kJmol-1
- -+ + + +
Pembentukan (formation) NaCl(s)
Na(s) + 1/2 Cl2(g) Na(g) + 1/2 Cl2(g) Na(g) + Cl(g) 0 +100 +200 +300 +400 +500 +600 +700 +800 -400 -300 -200 -100 kJ Na(s) + 1/2 Cl2(g) Na(g) + 1/2 Cl2(g) Na(g) + Cl(g) 0 +100 +200 +300 +400 +500 +600 +700 +800 -400 -300 -200 -100 kJ Na(s) + 1/2 Cl2(g) Na(g) + 1/2 Cl2(g) Na(g) + Cl(g) 0 +100 +200 +300 +400 +500 +600 +700 +800 -400 -300 -200 -100 kJ Na+(g) + Cl(g) Na+(g) + Cl-(g) Hf = -411kJmol-1
- -+ + + + Na(s) + 1/2 Cl2(g) Na(g) + 1/2 Cl2(g) Na(g) + Cl(g) 0 +100 +200 +300 +400 +500 +600 +700 +800 -400 -300 -200 -100 kJ Na(s) + 1/2 Cl2(g) Na(g) + 1/2 Cl2(g) Na(g) + Cl(g) 0 +100 +200 +300 +400 +500 +600 +700 +800 -400 -300 -200 -100 kJ Na(s) + 1/2 Cl2(g) Na(g) + 1/2 Cl2(g) Na(g) + Cl(g) 0 +100 +200 +300 +400 +500 +600 +700 +800 -400 -300 -200 -100 kJ Na+(g) + Cl(g) Na+(g) + Cl-(g)
ENTALPI KISI UNTUK NaCl
∆HL = - ∆HU = - 786 kJmol-1 HU =- 786 kJmol-1 Siklus Born-Haber ∆HNa + ∆HCl + ∆HNa+ (-) ∆Cl- (-) ∆Hf + ∆L = 0
Tetapan Madelung
• Kontribusi coloumb terhadap entalpi kisi
- Untuk menghitung entalpi kisi dari
padatan ionik kita harus memperhitungkan
beberapa kontribusi kepada energinya,
termasuk tarikan dan tolakan antar ion-ion.
• Tugas: Baca tentang tetapan Madelung di
Konsekuensi dari Entalpi kisi?
• Bagaimana kestabilan ikatan dalam
senyawa ionik padat bila entalpi kisi yang
dimiliki mempunyai harga (+) yang besar?
latihan
1. Berapakah jumlah atom dalam satu unit sel pada FCC, BCC, HCP?
2. Ramalkan struktur geometri, bilangan koordinasi dan posisi kation dan anion dalam CaF2. kunci: tentukan rasio jari-jari ion!
3. Apakah alloy itu? Bagaimana alloy dapat terbentuk?
4. Gambarkan siklus Born-Haber dari
pembentukan MgCl2(s) dari unsur-unsurnya. Bila diketahui entalpi dari masing-masing proses,