• Tidak ada hasil yang ditemukan

referat acos

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "referat acos"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Pendahuluan Pendahuluan

Asma dan PPOK merupakan penyakit kronik yang sering ditemukan. Asma adalah penyakit Asma dan PPOK merupakan penyakit kronik yang sering ditemukan. Asma adalah penyakit he

heteterorogegen n yyanang g bibiasasananya ya diditatandndai ai dedengngan an peperadradanangagan n salsalururan an nanafafas s krkrononikik. . HaHal l ininii didefinisikan dengan riwayat gejala mengi, sesak nafas, dan batuk yang bervariasi dari waktu didefinisikan dengan riwayat gejala mengi, sesak nafas, dan batuk yang bervariasi dari waktu dan intensitas dengan variabel keterbatasan aliran udara. Penyakit Paru Obstruktif Kronik  dan intensitas dengan variabel keterbatasan aliran udara. Penyakit Paru Obstruktif Kronik  sendiri merupakan penyakit umum yang dapat

sendiri merupakan penyakit umum yang dapat dicegah dan diobati, ditandai dengan hadicegah dan diobati, ditandai dengan hambatanmbatan aliran udara presisten yang

aliran udara presisten yang biasanya progresif dan biasanya progresif dan dihubungkan ddihubungkan dengan respon engan respon peradanganperadangan kro

kronik nik di di salusaluran ran nafnafas as dan dan parparu u terhterhadaadap p parpartiktikel el ataatau u gas gas berberbahbahayaya. a. ksksarsearsebasbasi i dandan komo

komorbiditrbiditas as berkoberkontribntribusi usi terhadterhadap ap tingktingkat at keparakeparahan han dari dari indivindividu idu secara secara keselukeseluruhanruhan.. Asma PPOK sindrom overlap didefinisikan sebagai suatu hambatan jalan nafas yang tidak  Asma PPOK sindrom overlap didefinisikan sebagai suatu hambatan jalan nafas yang tidak  sepenuhnya reversibel, disertai dengan tanda atau gejala peningkatan reversibilitas obstruksi. sepenuhnya reversibel, disertai dengan tanda atau gejala peningkatan reversibilitas obstruksi. Asm

Asma a PPOPPOK K sinsindrodrom m oveoverlap rlap ditditandandai ai dendengan gan hamhambatbatan an alialiran ran udaudara ra prepresistsisten en dendengangan  beberapa

 beberapa gejala!tanda gejala!tanda yang yang menyerupai menyerupai asthma asthma dan dan beberapa beberapa biasanya biasanya berhubungan denganberhubungan dengan PPOK. Oleh karena itu, A"O# diidentifikasi dengan gejala!tanda yang bersamaan antara PPOK. Oleh karena itu, A"O# diidentifikasi dengan gejala!tanda yang bersamaan antara Asthma dan "OP$. Penderita A"O# memiliki faktor risiko gabungan antara perokok, atopik  Asthma dan "OP$. Penderita A"O# memiliki faktor risiko gabungan antara perokok, atopik  dan umumnya terjadi pada usia yang lebih muda dibandingkan dengan penderita PPOK. dan umumnya terjadi pada usia yang lebih muda dibandingkan dengan penderita PPOK. Pas

Pasien ien A"A"O# O# memmemilikiliki i frekfrekuenuensi si dan dan kepkeparaharahan an yayang ng leblebih ih tintinggi ggi dibdibandanding ing penpenderderitaita PPOK.

PPOK.%,&%,&

Epidemiologi Epidemiologi #t

#tuudi di epepididememioiolologi gi mmelelapapoorkrkan an pepenininngkgkatatan an frfrekekuuenensi si ddiaiagngnososaa overlapoverlap  dengan  dengan  bertambahnya umur, dengan prevalensi

 bertambahnya umur, dengan prevalensi diperkirakan '%() diperkirakan '%() pada pasien pada pasien berumur kurang berumur kurang daridari *( tahun dan +*() pada pasien berusia ( tahun atau lebih. Kelompok pasien yang memiliki *( tahun dan +*() pada pasien berusia ( tahun atau lebih. Kelompok pasien yang memiliki cciirrii overlaoverlap p syndrsyndromeome asmasma-PPa-PPOK OK adaadalah lah perperokookok k dendengan gan asmasma a dan dan penpenderderita ita bukbukanan  perokok

 perokok dengan dengan asma asma lama lama yang yang berkembang berkembang menjadi menjadi PPOK. PPOK. Pada Pada studi studi terhadap terhadap %*/%*/  pasien, dilaporkan bahwa

 pasien, dilaporkan bahwa penderita A"O# memiliki kualitas penderita A"O# memiliki kualitas hidup yang buruk dibandingkanhidup yang buruk dibandingkan dengan penderita Asma atau PPOK sendiri. 0arco et al, melaporkan pada populasi di negara dengan penderita Asma atau PPOK sendiri. 0arco et al, melaporkan pada populasi di negara 1talia, prevalensi asma PPOK sindrom overlap meningkat menurut usia yaitu %,/) usia &(- 1talia, prevalensi asma PPOK sindrom overlap meningkat menurut usia yaitu %,/) usia &(- tahun, &,%) pada *-/ tahun, dan ,*) pada

(2)

3ambar %. Persentasi jumlah pasien A"O# menurut usia/

Patofisiologi

A"O# didukung oleh 4$utch hypothesis4 yang menyatakan bahwa asma dan hipe rreaktivitas saluran napas mempengaruhi pasien untuk PPOK di kemudian hari. Asma, PPOK, bronkitis kronis, dan emfisema memiliki ekspresi atau komponen yang berbeda dari penyakit saluran napas tunggal. Adanya komponen-komponen ini dipengaruhi oleh faktor host dan lingkungan.2,,*

5erdapat tiga karakterisitik klinik umum pada penyakit paru obstruktif, yaitu inflamasi saluran nafas, obstruksi saluran nafas dan hiperresponsif bronkial 67H89. 1nflamasi kronik  ditandai dengan peningkatan eosinofilik yang di perantarai sel "$ pada asma, sedangkan neutrofilik diperantarai oleh "$ pada PPOK. Asap rokok dapat menimbulkan inflamasi dan remodelling yang muncul pada asma dan PPOK. Asap rokok menyebabkan pola inflamasi dan steroid menjadi resisiten. Penderita asma yang merokok memiliki lebih banyak neutrofil di saluran nafas dari pada eosinofil yang menyerupai PPOK. 7erdasarkan histopatologi dab studi lain inflamasi pada jaringan paru besar6diameter +&mm9 terjadi pada PPOK dan kecil 6diameter '&mm9 pada asma.2

Pada penyakit paru obstruktif dan sindrom overlap, kita dapat melihat fenomena remodelling. 8emodelling terdiri dari edema mukosa, inflamasi, hipersekresi mukus, pembentukan plak  mukus, hipertrofi fan hiperplasia dari otot halus saluran nafas. Peningkatan ketebalan dinding  pada pasien overlap dapat dilihat pada "5 scan resolusi tinggi, hasil ini merupakan obstruksi saluran nafas pada sebagian besar penyakit saluran nafas dan lebih sering pada asma dibanding PPOK. #elain itu, peningkatan dinding fibrosis saluran nafas dilaporkan terjadi  pada asma dan PPOK. 8emodelling saluran nafas terjadi sepanjang traktus respiratorius,

(3)

tetapi remodelling pada saluran nafas kecil bertanggung jawab atas penurunan fungsi paru  pada PPOK dan asma yang lama. Pada asma yang lama, kita dapat temukan obstruksi saluran nafas, sama seperti PPOK. #tudi melaporkan bahwa %/) penderita asma ditemukan memiliki inkomplet reversibilitas saluran nafas setelah &% sampai 22 tahun.2,/

Hiperresponsif bronkial 67H89 merupakan suatau respon berlebihan yang dapat terjadi pada  penyakit inflamasi saluran nafas yang dapat mencetuskan bronkospasme. Pencetusnya antara lain, binatang, tepung, serangga, jamur, debu, dingin, polusi, asap rokok, uap kimia, aktifitas, stress, dan lainnya. Orang yang diketahui 7H8 pada beberapa pencetus didapatkan memiliki respon terhadap terapi bronkodilator. 7H8 dapat terlihat pada semua pasien asma, terutama  pada mereka yang memiliki gejala. Prevalensi 7H8 meningkat sampai %(-&() pada  penderita usia tua, perokok.2

Asma dan PPOK mungkin dapat diselingi oleh proses eksarsebasi, tetapi pada sindrom overlap didapatkan peningkatan tiga kali lipat frekuensi dan keparahan eksarsebasi. ksarsebasi meningkatkan morbiditas, mortalitas dan beban ekonomi. ksarsebasi pada  pasien overlap dapat terjadi & sampai &,* kali dari eksarsebasi PPOK. Pada studi P:A51;O, dilaporkan A"O# memiliki risiko tinggi terhadap eksarsebasi dibandingkan dengan PPOK. ksarsebasi dipicu kebanyakan oleh infeksi saluran nafas viral atau bakteri dan dapat menimbulkan hilangnya fungsi paru.2

(4)

Diagnosis

<eki et al mengemukakan bahwa A"O# terbagi atas & fenotip klinik, yaitu asma dengan obstruksi parsial jalan nafas yang reversibel dengan atau tanpa emfisema atau produksi kapasitas difus karbon monoksida 6$lco9 sampai '() dan PPOK dengan emfisema yang obstruksi jalan nafas yang reversibel atau parsial dengan atau tanpa faktor lingkungan. #edangkan :ouie et al, mengemukakan kriteria mayor pada A"O#, yaitu tenaga medis mendiagnosa asma dan PPOK pada pasien yang sama, riwayat atopik6alergi9 dengan  peningkatan total 1g, usia lebih dari ( tahun, riwayat merokok lebih dari %( tahun, hasil

=>% post bronkodilator '() dan =>" '?(). :alu kriteria minor seperti peningkatan

 pada =>% +%&) atau +&((ml post terapi bronkodilator dengan albuterol.

7erikut, adalah ciri-ciri yang dapat membedakan Asma, PPOK dan A"O# menurut 31;A &(% @

5abel %. "iri Asthma, PPOK dan A"O#%

"iri Asthma, PPOK dan A"O#

"iri Asma PPOK A"O#

sia terjadi Onset

7iasanya saat masa anak-anak, tetapi bisa

terjadi pada umur 

kapanpun

7iasanya pada usia +( tahun

7iasanya pada usia +( tahun, mungkin memiliki gejala pada masa anak-anak 

Pola perjalanan  penyakit

3ejala mungkin  bervariasi dari waktu

ke waktu, sering terdapat keterbatasan

aktivitas, dipicu oleh aktivitas, emosi, debu

dan kontak alergen

3ejala kronik yang  berkelanjutan,terutama

saat aktivitas

3ejala saluran nafas termasuk sesak saat

ekspirasi yang  persisten

=ungsi Paru

5erjadi atau riwayat keterbatasan aliran udara, reversibel pada

7$, AH8 

=>% mungkin

membaik dengan terapi, tetapi post 7$

=>%!=>" '(,?  persists Keterbatasan aliran udara tidak  sepenuhnya reversibel, tetapi sering pada riwayat

atau variabilitas sekarang =ungsi paru dengan gejala 0ungkin normal dengan gejala Keterbatasan aliran udara yang persisten

Keterbatasan aliran udara yang persisten 8P$ dan 8PK 

Kebanyakan pasien memiliki riwayat alergi

dan asma pada masa kecil

8iwayat terhadap  paparan berbahaya dan gas 6asap rokok, dan asap kendaraan9

8iwayat terdiagnosa asma, alergi, dan

8PK asma dan riwayat paparan Perjalanan

Penyakit

0embaik secara spontan atau dengan

terapi 7iasanya progresif, meskipun dengan terapi 3ejala biasanya  berkurang dengan terapi, progesifitas

(5)

sangat membutuhkan terapi

B foto 5horaks 7iasanya normal

Hiperinflasi dan kelainan lain pada

PPOK 

#ama dengan PPOK 

ksarsebasi

ksarsebasi dapat terjadi, tetapi risiko

dapat diturunkan dengan terapi

ksarsebasi dapat diturunkan dengan

terapi. Cika terjadi komorbiditas  berhubungan terhadap

gangguan

ksarsebasi mungkin lebih sering dari PPOK tetapi dapat diturunkan dengan terapi. komorbiditas

 berhubungan terhadap gangguan 5ipe 1nflamasi

saluran nafas osinofil

 ;eutrofil di sputum, limfosit di saluran nafas, dapat memiliki

inflamasi sistemik 

osinofil dan atau  ;etrofil di sputum

7erdasarkan 31;A &(%, A"O# didiagnosis dengan cara @%,?

%. 8iwayat penyakit obstruksi jalan nafas kronik, yang hanya dapat dikonfirmasi dengan spirometri

&. 8iwayat pajanan pajanan asap rokok, dan pencetus lainnya

2. Pada pemeriksaan fisik didapatkan sinusitis, wheeDing dan ronkhi . B foto thoraks

*. Asma kontrol tes atau PPOK assesment test.

/. 0enggunakan algoritma * langkah 31;A untuk diagnosis dan pengobatan awal. Algortima ini merekomendasikan pendekatan klinis yang mendukung diagnosis asma atau PPOK diikuti pembandingan jumlah fitur yang mendukung asma atau PPOK. ?. 0engevaluasi kepastian diagnosis asma atau PPOK atau menyarankan A"O# sebagai

diagnosis

(6)
(7)
(8)

Penatalaksanaan

5ujuan dari pemberian terapi pada keterbatasan jalan nafas kronik adalah untuk mengontrol gejala dan mencegah eksarsebasi untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas. Oleh karena sindrom ini sering muncul pada populasi dengan usia tua, mungkin probabilitas tinggi terhadap adverse reaction pada terapi kortikosteroid inhalasi maupun sistemik. 0artineD et al, merekomendasikan terapi denggan kombinasi kortikosteroid inhalasi61"#9, long acting E agonis 6:A7A9 dengan atau tanpa long acting anticholinergic agent6:A0A9. Penghentian merokok, suplementasi oksigen, rehabilitasi paru dan vaksin bertujuan untuk intervensi. #aat ini, masih belum ada data klinik untuk membantu penerapan terapi intervensi pada A"O#.*,?,

7erdasarkan pengalaman klinik, kami merekomendasikan pendekatan terhadapa gejala. ntuk obstruksi dinamik atau hiperinflasi, bronkodilator mungkin sangat berguna. Penggunaan :A0A dosis tunggal atau dengan kombinasi :A7A mungkin tepat dalam  penanganan sindrom overlap, tetapi ini masih harus dijelaskan lebih lanjut. Pada pasien dengan bronkospasme dideskripsikan dan didemonstrasikan penggunaan bronkodilator dan 1"#. 5erapi tambahan seperti reseptor leukotriene antagonis, *-lipoFygenase inhhibitor, methylFanthines atau omaliDumab layak dipelajari lebih lanjut dan diberikan pada spesialis  paru dan alergi.*,

Oleh karena prevalensi A"O# meningkat pada usia tua, penargetan non respiratorius  berkaitan dengan usia dapat mempengaruhi penyakit respiratorius. Hal ini terdiri dari gejala obstruksi nasal 6non alergi atau rhinitis alergi, mucosal dryness atau gejala vasomotor9 dengan irigasi nasal, steroid nasal dan antikolinergik nasal. #elain itu, penanganan faktor  komorbiditas seperti gagal jantung atau aspirasi kronik penting, terutama 38$ atau >"$. 8ekomendasi ini didapatkan berdasarkan pengalaman klinis pada populasi A"O# di "$0".*,

Kesimpulan

Asma PPOK sindrom overlap didefinisikan sebagai suatu hambatan jalan nafas yang tidak  sepenuhnya reversibel, disertai dengan tanda atau gejala peningkatan reversibilitas obstruksi. Asma PPOK sindrom overlap ditandai dengan hambatan aliran udara presisten dengan  beberapa gejala!tanda yang menyerupai asthma dan beberapa biasanya berhubungan dengan

PPOK. #tudi epidemiologi melaporkan peningkatan frekuensi diagnosa overlap  dengan  bertambahnya umur. Kelompok pasien yang memiliki ciri overlap syndrome  asma-PPOK 

(9)

adalah perokok dengan asma dan penderita bukan perokok dengan asma lama yang  berkembang menjadi PPOK. Penderita A"O# memiliki kualitas hidup yang buruk 

dibandingkan dengan penderita Asma atau PPOK sendiri. A"O# didukung oleh 4$utch hypothesis4 yang menyatakan bahwa asma dan hipe rreaktivitas saluran napas mempengaruhi  pasien untuk PPOK di kemudian hari. Asma, PPOK, bronkitis kronis, dan emfisema memiliki ekspresi atau komponen yang berbeda dari penyakit saluran napas tunggal. Adanya komponen-komponen ini dipengaruhi oleh faktor host dan lingkungan. 5erdapat tiga karakterisitik klinik umum pada penyakit paru obstruktif, yaitu inflamasi saluran nafas, obstruksi saluran nafas dan hiperresponsif bronkial 67H89. ntum mengemukakan diagnosis A"O# terdapat kriteria mayor pada, yaitu tenaga medis mendiagnosa asma dan PPOK pada  pasien yang sama, riwayat atopik6alergi9 dengan peningkatan total 1g, usia lebih dari ( tahun, riwayat merokok lebih dari %( tahun, post bronkodilator =>%dengan hasil '() dan =>%.=>" '?(). :alu kriteria minor seperti peningkatan pada =>% +%&) atau +&((ml post terapi bronkodilator dengan albuterol. 7erdasarkan 31;A, A"O# dapat didiagnosis dengan menggunakan algoritma lima langkah. 5erapi A"O# dilakukan dengan kombinasi kortikosteroid inhalasi61"#9, long acting E agonis 6:A7A9 dengan atau tanpa long acting anticholinergic agent6:A0A9. Penghentian merokok, suplementasi oksigen, rehabilitasi paru dan vaksin bertujuan untuk intervensi. #aat ini, masih belum ada data klinik untuk membantu  penerapan terapi intervensi pada A"O#.

Daftar Pustaka

%. 3lobal 1nitiative for Asthma. $iagnosis of diseases of chronic airflow limitation@ asthma, "OP$ and Asthma-"OP$ Overlap #yndrome 6A"O#9. &(%. www.ginasthma.org!local!uploads!files!Asthma"OP$Overlap.pdf .

&. 0atu A. 5horacic emergency. #A. "linic review articles emergency medicine clinics of north america, &(%&.

2. Pappaiwanou A, <arogoulidis P, Porpodis K, #pyratos $, et al. Asthma-chronic obstructive pulmonary disease overlap syndrome 6A"O#9 @ current literature review. &(%. www.jthoracdis.com

. $Gsilva :, ;air P. 5eFtbook of pulmonary and critical care medicine. >ol %. 1ndia. Caypee, &(%&. Pg. /(.

*. <eki AA, #chivo 0, "han A, Albertson 5, :ouie #. 5he asthma "OP$ overlap syndrome @ a common clinical problem in the elderly. >ol &(%%. 1ndia. Hindawi  journal of allergy, &(%%

(10)

/. 3ibson P3, #impson C:. 5he overlap syndrome of asthma and copd @ what are its features and how important is it. Australia. 3roup.bmj.com, &(%. $iunduh dari @ www.thoraF.bmj.com

?. <eki AA, :ouie #. $iagnosing asthma copd overlap syndrome. >ol. *. http@!!www.consultant2/(.com!articles!diagnosing-asthma-copd-overlap-syndrome . Asthma focus. 5he asthma copd overlap syndrome. >o. %(.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk bangunan Masjid Salman, Bandung pemilihan sutruktu atap berdasarkan pada tidak adanya keharusan dalam menggunakan kubah, juga karena ketidaksiapan

Pendekatan struktural seperti yang digunakan oleh Habibie berangkat dari memandang dan menilai seluruh struktur yang ikut membangun masyarakat muslim., baik

konsep pemikiran tentang mekanisme pasar khususnya pada faktor- faktor yang mempengaruhinya, Ibnu Khaldun melandaskan bahwa teori harga dalam mekanisme pasar

Diisi dengan tanggal, bulan, tahun dan nomor surat perintah perjalanan dinas yang dikeluarkan oleh instansi atau surat keterangan perjalanan oleh Pemerintah Desa /

?alah satu cara untuk menciptakan ruang dengan segala kaidah$nya, yaitu dengan menetapkan daerah$ dalam hubungannya dengan penggunaan dan fungsi-fungsinya, dengan

Diagram Perhitungan Beban Sandar 1 Pendahuluan Identifikasi Jenis Kapal dan Kondisi Perairan Perhitungan Kecepatan Sandar dan Koefisien Beban Sandar Penentuan faktor keamanan

Dan juga fakta yang tidak diketahui bahwa resiko penyakit batu empedu berhubungan dengan obesitas seperti peningkatan aktivitas reduktase HMG-CoA dapat

Area penyimpanan, persiapan, dan aplikasi harus mempunyai ventilasi yang baik , hal ini untuk mencegah pembentukan uap dengan konsentrasi tinggi yang melebihi batas limit