BAB I BAB I
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
1.1.
1.1. Latar BelakangLatar Belakang
Sesuai dengan Kurikulum Pendidikan Jurusan Teknik Pertambangan Sesuai dengan Kurikulum Pendidikan Jurusan Teknik Pertambangan Sekolah Tinggi Teknologi Nasional(STTNAS) Yogyakarta, mahasiswa Jurusan Sekolah Tinggi Teknologi Nasional(STTNAS) Yogyakarta, mahasiswa Jurusan Teknik Pertambangan diwajibkan untuk mengikuti matakuliah Praktikum Bahan Teknik Pertambangan diwajibkan untuk mengikuti matakuliah Praktikum Bahan Galian Industri dengan kegiatan utama adalah kunjungan ke perusahaan industri Galian Industri dengan kegiatan utama adalah kunjungan ke perusahaan industri kontruksi kegiatan Praktikumini berbobot 1 SKS.
kontruksi kegiatan Praktikumini berbobot 1 SKS. Sejalan
Sejalan dengan dengan perkembangan perkembangan dunia dunia industri, industri, khususnya khususnya industriindustri pertambangan,
pertambangan, Jurusan Jurusan Teknik Teknik PertambanganPertambangan – – STTNAS berupaya memberikanSTTNAS berupaya memberikan bekal
bekal kepada kepada mahasiswa mahasiswa sesuai sesuai dengan dengan kebutuhan kebutuhan pasar, pasar, sehingga sehingga dapatdapat menghasilkan tenaga-tenaga Sarjana Teknik Pertambangan yang profesioanal. menghasilkan tenaga-tenaga Sarjana Teknik Pertambangan yang profesioanal.
Di dalam Praktikum ini, mahasiswa diperkenalkan secara langsung kegiatan Di dalam Praktikum ini, mahasiswa diperkenalkan secara langsung kegiatan industri konstruksi khususnya pengolahan
industri konstruksi khususnya pengolahan stone stone crusher crusher ,, batcling plant batcling plant , dan, dan asphalt mixing plant
asphalt mixing plant , sehingga diharapkan dapat membantu pemahaman, sehingga diharapkan dapat membantu pemahaman matakuliah Bahan Galian Industri yang ditempuh di semester IV.
matakuliah Bahan Galian Industri yang ditempuh di semester IV.
1.2.
1.2. Maksud dan TujuanMaksud dan Tujuan 1.
1. Mengetahui peralatan yang digunakan dalam prosesMengetahui peralatan yang digunakan dalam proses stone stone crusher crusher ,, batcling plant
batcling plant , dan, dan asphalt mixing plant asphalt mixing plant .. 2.
2. Mengetahui bahan-bahan yang digunakan dalam prosesMengetahui bahan-bahan yang digunakan dalam proses stone stone crusher crusher ,, batcling plant
batcling plant , dan, dan asphalt mixing plant asphalt mixing plant .. 3.
3. Mengetahui dan memahami prosedur kerja dari prosesMengetahui dan memahami prosedur kerja dari proses stone stone crusher crusher ,, batcling plant
batcling plant , dan, dan asphalt mixing plant asphalt mixing plant .. 4.
4. Mengetahui produk atau hasil dari prosesMengetahui produk atau hasil dari proses stone stone crusher crusher ,, batcling plant batcling plant ,, dan
BAB II BAB II DASAR TEORI DASAR TEORI
2.1.
2.1. Profil Singkat PT. Aneka Profil Singkat PT. Aneka Dharma PersadaDharma Persada
PT. Aneka Dharma Persada (PT. ADP) berdiri sejak tahun 2009, merupakan PT. Aneka Dharma Persada (PT. ADP) berdiri sejak tahun 2009, merupakan sebuah perusahaan konstruksi dengan hasil produksi utama adalah beton dan sebuah perusahaan konstruksi dengan hasil produksi utama adalah beton dan hothot mix
mix yang berlokasi Padukuhan Tegalyoso, Kelurahan Sitimulyo, Kecamatan yang berlokasi Padukuhan Tegalyoso, Kelurahan Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Provinsi D.I.Yogyakarta.Kegiatan produksi meli Piyungan, Kabupaten Bantul, Provinsi D.I.Yogyakarta.Kegiatan produksi meli putiputi produksi pegolahan b
produksi pegolahan batuan, pengolahan beton dan pegoatuan, pengolahan beton dan pegolahan aspal.lahan aspal.
2.2.
2.2. Lokasi KegiatanLokasi Kegiatan
PT. Aneka Dharma Persada tepatnya berlokasi di Jl. Wonosari km.11, PT. Aneka Dharma Persada tepatnya berlokasi di Jl. Wonosari km.11, Tegalyoso, Sitimulyo, Piyungan, Bantul, Yogyakarta. Berada di daerah dataran Tegalyoso, Sitimulyo, Piyungan, Bantul, Yogyakarta. Berada di daerah dataran rendah dengan kesampaian lokasi yang sangat mudah. PT. Aneka Dharma Persada rendah dengan kesampaian lokasi yang sangat mudah. PT. Aneka Dharma Persada dapat dicapai dalam waktu
dapat dicapai dalam waktu 20 menit dari Kampus STTNAS Yogyakarta.20 menit dari Kampus STTNAS Yogyakarta.
Gambar 2.1. Peta Lokasi PT. Aneka Dharma Persada Gambar 2.1. Peta Lokasi PT. Aneka Dharma Persada
Sumber : Sumber :
htt
BAB II BAB II DASAR TEORI DASAR TEORI
2.1.
2.1. Profil Singkat PT. Aneka Profil Singkat PT. Aneka Dharma PersadaDharma Persada
PT. Aneka Dharma Persada (PT. ADP) berdiri sejak tahun 2009, merupakan PT. Aneka Dharma Persada (PT. ADP) berdiri sejak tahun 2009, merupakan sebuah perusahaan konstruksi dengan hasil produksi utama adalah beton dan sebuah perusahaan konstruksi dengan hasil produksi utama adalah beton dan hothot mix
mix yang berlokasi Padukuhan Tegalyoso, Kelurahan Sitimulyo, Kecamatan yang berlokasi Padukuhan Tegalyoso, Kelurahan Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Provinsi D.I.Yogyakarta.Kegiatan produksi meli Piyungan, Kabupaten Bantul, Provinsi D.I.Yogyakarta.Kegiatan produksi meli putiputi produksi pegolahan b
produksi pegolahan batuan, pengolahan beton dan pegoatuan, pengolahan beton dan pegolahan aspal.lahan aspal.
2.2.
2.2. Lokasi KegiatanLokasi Kegiatan
PT. Aneka Dharma Persada tepatnya berlokasi di Jl. Wonosari km.11, PT. Aneka Dharma Persada tepatnya berlokasi di Jl. Wonosari km.11, Tegalyoso, Sitimulyo, Piyungan, Bantul, Yogyakarta. Berada di daerah dataran Tegalyoso, Sitimulyo, Piyungan, Bantul, Yogyakarta. Berada di daerah dataran rendah dengan kesampaian lokasi yang sangat mudah. PT. Aneka Dharma Persada rendah dengan kesampaian lokasi yang sangat mudah. PT. Aneka Dharma Persada dapat dicapai dalam waktu
dapat dicapai dalam waktu 20 menit dari Kampus STTNAS Yogyakarta.20 menit dari Kampus STTNAS Yogyakarta.
Gambar 2.1. Peta Lokasi PT. Aneka Dharma Persada Gambar 2.1. Peta Lokasi PT. Aneka Dharma Persada
Sumber : Sumber :
htt
2.3.
2.3. Proses KegiatanProses Kegiatan
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat 20 Mei 2016, berangkat dari Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat 20 Mei 2016, berangkat dari kampus STTNAS pukul 08.00 WIB dan tiba di lokasi pukul 08.25 WIB yang kampus STTNAS pukul 08.00 WIB dan tiba di lokasi pukul 08.25 WIB yang dilanjutkan breffing oleh asisten dosen pengampu praktikum Bahan Galian dilanjutkan breffing oleh asisten dosen pengampu praktikum Bahan Galian Industri untuk pembagian kelompok-kelompok praktikum sesuai dengan sub-sub Industri untuk pembagian kelompok-kelompok praktikum sesuai dengan sub-sub bagian
bagian yang pada yang pada PT. PT. Aneka Aneka Dharma Dharma Persada Persada yang teyang terdiri rdiri dari dari tiga tiga bagian bagian yaituyaitu stone crusher
stone crusher ,, batcling plant batcling plant , dan, dan asphalt mixing plant asphalt mixing plant , setelah itu tiap kelompok, setelah itu tiap kelompok dibawa ke masing-masing sub-sub bagian tersebut dengan didampingi oleh satu dibawa ke masing-masing sub-sub bagian tersebut dengan didampingi oleh satu orang pendamping dari PT. Aneka Dharma Persada. Kunjungan dilakukan selama orang pendamping dari PT. Aneka Dharma Persada. Kunjungan dilakukan selama 4 jam dan kembali ke
BAB III PEMBAHASAN
3.1. Stone Crusher 3.1.1 Peralatan
1. Stone Crusher
Stone Crusher atau pemecah batu merupakan adalah suatu alat perindustrian pertambangan yang lazim dimanfaatkan untuk melumatkan/menggiling/menghancur batu, rock, plastik, silikon, krikil, besi, refaktori, klinker tanah, bauksit disinter, aspal, arsenic, marmer, aluminium, batubara dan lain sebagainya yang teksturnya keras dan susah dihancukan dengan mesin biasa.
2. Whell Loader
Berfungsi untuk alat angkut bahan/material (agregat kasar dan agregat halus) dari hasil proses crushing ke tempatpenumpukan material. Wheel Loader memiliki bucket untuk membawa material dan bergerak dengan menggunakan roda karet, sehingga mobilitasnya tergolong cepat.
3. Dump Truck
Dalam tahap crushing dump truck digunakan sebagai alat angkut yang digunakan untuk mengangkut material batuan andesit serta campuran material batu dan pasir dari stockpile menuju hopper maupun hasil crusher menuju tempat penampungan.
4. Excavator
Alat ini berfungsi sebagai alat muat material yang berada di stockpile ke alat angkut (dump truck ) untuk diangkut menuju
Gambar 3.1. Stone Crusher Sumber : Dokumentasi Lapangan
Gambar 3.3. Dump Truck Sumber : Dokumentasi Lapangan
3.1.2. Bahan
1. Batuan andesit
Pemilihan batu andesit dalam pengolahan menjadi beton maupun aspal dipilih karena andesit memiliki kekerasan yang cukup tinggi. Selain itu andesit juga merupakan campuran yang baik karena memperkecil nilai abrasi pada campuran beton maupun aspal.
2. Pasir
Pasir merupakan material yang dibutuhkan untuk pembuatan beton dan hotmix. Material pasir dalam pengolahan ini didapat dari penambangan pasir rakyat di sungai Progo, daerah Kulon Progo dan pasir Gunung Merapi.
3.1.3. Prosedur
1. Material berupa boulder batuan andesit maupun boulder andesit yang bercampur dengan pasir dari stockpile dimuat ke dalam dump truck dengan menggunakan backhoe excavator menuju hopper untuk proses pemecahan.
2. Material tersebut akan berpindah ke bagian pemrosesan melalui belt conveyor . Pada bagian ini mesin stone crusher akan menghancurkan batu dan mengalirkan hasil pecahan batu.
3. Material yang sudah melalui crusher primer akan disaring dengan alat berupa screening ke berbagai ukuran. PT. Aneka Dharma Persada memiliki 3 mesin stone crusher dengan proses sizing yang berbeda-beda.
4. Material yang telah melalui proses screening kemudian dialirkan ke tempat penampungan sementara dengan menggunakan belt conveyor sesuai dengan ukuran masing-masing di tiap belt conveyor .
5. Material yang sudah melalui crusher primer apabila tidak sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan akan mengalami penghancuran material kembali dengan crusher sekunder.
Setelah proses ini material akan mengalami proses screening kembali sampai memenuhi spesifikasi yang diinginkan.
3.1.4. Produk
PT. Aneka Dharma Persadamemiliki tiga unit stone crusher yang menghasilkan produk pengolahan dengan ukuran batu yang berbeda- berbeda. Unit pertamamenghasilkan produk pengolahan batuan andesit dan pasir untuk agregat kelas A dan B. Agregat kelas A dan B adalah material yang digunakan untuk pondasi jalan.Stone Crusher pertama ini memproduksi material menjadi 1 fraksi.Unit kedua menghasilkan produk :
- Split 1-2. - Split 2-3. - Pasir.
- Debu Batu.
yang akan digunakan dalam pengolahan asphalt mixing plant.Pada alat ini material yang diolah adalah material yang memiliki kualitas dan kekerasan paling baik. Stone Crusher kedua ini memproduksi material menjadi 4 fraksi. Unit ketiga menghasilkan produk pengolahan batuan andesit dan pasir yang digunakan untuk pengolahan beton, stone crusher ketiga ini memproduksi material menjadi 2 fraksi.
Gambar 3.5. Stone Crusher Unit 1 Sumber : Dokumentasi Lapangan
Gambar 3.6. Stone Crusher Unit 2 Sumber : Dokumentasi Lapangan
\
Gambar 3.7. Stone Crusher Unit 3 Sumber : Dokumentasi Lapangan
3.2. Batcling Plant 3.2.1. Peralatan
1. Batcling Plant
Batching plant adalah sebuah lokasi yang didalamnya terdapat alat-alat yang dipakai untuk mencampur atau membuat adukan beton ready mix dalam skala yang besar. Selain untuk memproduksi beton juga berfungsi sebagai tempat untuk mengendalikan produksi beton agar mutu, slump, dan nilai strength dari beton itu sendiri terjaga.Bagian-bagian pada batcling plant terdiri atas :
a. Cement Silo
Berfungsi untuk tempat penyimpanan semen dan menjaga semen agar tetap baik.
b. Belt Conveyor
Berfungsi untuk menarik bahan/material (agregat kasar dan agregat halus) ke atas dari bin ke storage bin.
c. Bin
Berfungsi sebagai tempat pengumpulan bahan/material (agregat kasar dan agregat halus) yang berasal dari penumpukan bahan di stockpile dengan bantuan wheel loader
untuk di tarik ke atas (storage bin). d. Storage bin
Digunakan untuk pemisah fraksi agregat. Storage bin dibagi menjadi 4 (empat) fraksi, yaitu agregat butir kasar( split ), butir menengah ( screening ), butir halus (pasir), dan fly ash.
e. Timbangan
Pada alat batching plant dibagi menjadi 3 (tiga) macam, yaitu timbangan untuk agregat, timbangan untuk semen, dan timbangan untuk air.
f. Dosage Pump
Digunakan untuk penambahan bahan admixture seperti retarder .
g. Tempat Penampungan Air
Berfungsi sebagai supply kebutuhan air pada ready mix. 2. Dump Truck
Berfungsi untuk mengangkut bahan/material (agregat kasar dan agregat halus) hasil pengolahan ke stockpile
3. Whell Loader
Berfungsi untuk alat angkut bahan/material (agregat kasar dan agregat halus) dari tempat penumpukan material menuju ke bin. Wheel Loader memiliki bucket untuk membawa material dan bergerak dengan menggunakan roda karet, sehingga mobilitasnya
tergolong cepat. 4. Cement Truck
Berfungsi sebagai pengangkutan semen curah dari pabrik semen ke base camp.
5. Concrete Mixer Truck
Kendaraan truk khusus yang dilengkapi dengan concrete mixer yang fungsinya mengaduk/mencampur campuran beton ready mix, sama dengan alat molen. Concrete Mixer Truck digunakan untuk mengangkut adukan beton readymix dari tempat pencampuran beton ke lokasi proyek. Concrete Mixer Truck memiliki kapasitas 7 m3. Selama pengangkutan, mixer terus berputar dengan kecepatan 8-12 putaran/menit agar beton tetap homogen dan beton tidak mengeras.Dalam drum terdapat bilah- bilah baja, ketika dalam perjalanan menuju lokasi proyek, drum ini berputar perlahan-lahan berlawanan putaran jarum jam sehingga adukan mengarah ke dalam. Perputaran di dalam bertujuan agar tidak terjadi pergeseran ataupun pemisahan agregat sehingga adukan tetap homogen. Dengan demikian, mutu beton akan selalu terjaga sesuai dengan kebutuhan rencana. Ketika sampai di lokasi proyek dan pengecoran berlangsung, arah putaran drum dibalikkan searah putaran jarum jam dan percepatan putaran diperbesar sehingga adukan beton keluar. Proses pengiriman beton ready mix diatur dengan memperhatikan jarak, kondisi lalu lintas, cuaca, dan suhu, karena hal-hal tersebut dapat mempengaruhi waktu dalam pelaksanaan pekerjaan pengecoran.
Gambar 3.8. Batcling Plant Sumber : Dokumentasi Lapangan
Sumber : Dokumentasi Lapangan
Gambar 3.10. Cement Truck dan Concrete Mixer Truck Sumber : Dokumentasi Lapangan
3.2.2. Bahan
1. Split dan Screening
Batu belah yang didapat dari hasil tambang andesit yang telah diproses dengan stone crusher . Ukuran yang split yang digunakan ada 2 ukuran yaitu split 1-2 dengan ukuran 10-20 mm dan split 2-3 dengan ukuran 20-2-30 mm.
2. Pasir (Agregat Halus)
Hasil pengolahan sizing oleh crusher , memiliki ukuran maksimal 0,75 inchi. Selain pasir digunakan juga abu batu yang merupakan hasil serpihan dari pengolahan split dan screening yang ukurannya mendekati pasir.
3. Semen
PT. Aneka Dharma Persada menggunakan semen yang diproduksi oleh PT. Semen Gresik. Pemilihan semen Gresik karena semen ini memiliki umur pengerasan awal lebih tinggi.
4. Admixture
Admixture dipakai dalam pencampuran adukan beton dengan fungsi-fungsi tertentu. Bahan mineral pembantu ini banyak ditambahkan ke dalam campuran beton dengan berbagai tujuan, antara lain untuk mengurangi pemakaian semen, mengurangi temperatur akibat reaksi hidrasi, mengurangi atau menambah kelecakan beton segar Admixture yang digunakan di PT Aneka. Dharma Persada adalah sikament LN yang berfungsi untuk mempercepat pengerasan beton dan plastiment VZ yang berfungsi sebagai pengurang kadar air dalam beton yang berbentuk cairan. 5. Air
Air merupakan komponen yang dipakai untuk menghasilkan beton dengan fungsi sebagai pelarut semua material tersebut.
Gambar 3.11. Admixture Sikament LN Sumber : Dokumentasi Lapangan
Gambar 3.12. Admixture Plastiment VZ Sumber : Dokumentasi Lapangan
3.2.3. Prosedur
Pengolahan beton PT. Aneka Dharma Persada hanya memproduksi dry mixed sehingga prosedur kerja pembuatan beton adalah:
1. Produksi beton diawali dengan memasukkan tabel mix design di komputer batching plant yang kesemuanya adalah angka-angka yang menentukan berat setiap komposisi pembuatan beton.
2. Setelah penentuan formula/mix design, operator loader akan mengambil split 1-2, split 2-3, pasir, abu batu dari stockpile ke dalam loadingbin.
3. Di bawah loading binbatching plant tersebut terdapat belt conveyor yang akan memindahkan material seperti split , pasir, abu batu ke tempat masing-masing untuk ditimbang sesuai dengan mix design yang sudah ditentukan.
4. Setelah masing-masing material ditimbang kemudian dipindahkan ke dalam concrete mixer truck . Setelah material
masuk ke dalam truk kemudian ditambahkan admixture dan air sesuai mix design yang telah dibuat.
5. Pada tipe dry mixed ini pencampuran semua material dilakukan oleh concrete mixer truck kemudian dibawa ke lokasi proyek. Produktivitas batching plant yang dimiliki oleh PT. Aneka Dharma Persada adalah 60-70 m3/jam dengan asumsi setiap 1 unit concrete mixer truck akan terisi penuh selama 10 menit dari pengolahan dry mixed beton.
Gambar 3.13. Proses Pemuatan Material ke Concrete Mixer Truck Sumber : Dokumentasi Lapangan
3.2.4. Produk
Produk yang dihasilkan PT Aneka Dharna Persada adalahbeton tipe dry mixed yaitu hasil pencampuran semua bahan-bahan pembuat beton sesuai dengan mix design sesuai dengan spesifikasi dan permintaan konsumen atau kebutuhan pengerjaan konstruksi.Pencampuran semua material yang telah diberi air dan admixtur e dilakukan oleh concrete mixer truck kemudian dibawa ke lokasi proyek.
3.3. Asphalt Mixing Plant 3.3.1. Peralatan
1. Asphalt Mixing Plant
Asphalt Mixing Plant adalah suatu unit mesin atau peralatan yang digunakan untuk memproduksi material campuran antara aspal dengan material agregat batu.Penggunaan asphalt mixing plant dimaksudkan untuk memproduksi material campuran perkerasan lentur dengan jumlah yang besar dengan mutu dan keseragaman campuran tetap terjamin (homogen).Bagian-bagian pada asphalt mixing plant terdiri atas :
a. Cold Bin
Cold Bin adalah tempat untuk menampung agregat yang menjadi bahan dasar dari proses yang akan dilakukan AMP.
b. Belt Conveyor
Belt Conveyor yang digunakan pada AMP tidak banyak karena transfer material hanya digunakan untuuk menghantar agregat dari coldbinke dryer (dipasang pada sisi keluaran cold bin).
c. Dryer
Dryer menurut istilahnya yang diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia dimaksudkan adalah pengering. Proses ini dilakukan sebab untuk menghasilkan mutu hotmix yang baik maka agregat yang digunakan diupayakan tidak ada kandungan airnya.
d. Hot Elevator
Hot elevator ini yang akan menaikkan agregat panas tersebut untuk “diayak” atau sizing pada screen. Screen pada AMP biasanya diletakkan di bagian atas main frame sehingga untuk
tujuan tersebutlah maka digunakan unit hot elevator ini. e. Screen
Berdasarkan penempatan unit AMP yang disebutkan sebagai main frameadalah body utama yang tersusun secara bertingkat dimulai dari urutan yang paling atas adalah screen. Screen disini
digunakan untuk memisahkan/membagi ukuran-ukuran agregat sehingga terpisah menjadi 4 ukuran yang berbeda ( sizing ).
f. HotBin
Hot Bin diposisikan persis dibawah screensehingga agregat yang turun secara gravitasi tertampung pada bagian ini. pada bagian bawahnya terdapat “ gate” dengan bukaan hydraulik atau air
cylider . g. Timbangan
Timbangan disini persis dibawah hot bin, timbangan berfungsi melakukan menimbang bobot masing-masing fraksi agregat sesuai dengan hasil akhir campuran yang diinginkan.
h. Mixer
Mixer adalah kontruksi pengaduk biasanya disebut pugmil . Mixer dilengkapi dengan gate yang dioperasikan secara pneumatic.
i. Filler
Filler adalah pemasuk untuk debu batu yang ikut memasok material ke dalam mixer.
j. Aspal Tank
Tempat penyimpan aspal k. BC Tank
l. Hot Oil Heater
m. Dust Collection System Dry Type atau dengan Wet Type Dust Collector (optional).
Unit asphalt mixing plant selama melakukan prosesnya menghasilkan debu yang bisa menggangu lingkungan oleh sebab itu unit asphalt mixing plant ini sebaiknya dilengkapi pula dengan dry atau wet cylone(unit ini relatif lebih murah) yaitu tabung cylo yang menghisap debu hasil sisa pembakaran. Pilihan lain dari dust collectionini bisa pula berupa bag filter (berbentuk kotak yang didalamnya terdapat kondom penyaring).
2. Whell Loader
Berfungsi untuk alat angkut bahan/material (agregat kasar dan agregat halus) dari tempat penumpukan material menuju ke cold bin.
3. Dump Truck
Berfungsi untuk mengangkut hasil mixing aspal yang sudah diolah ke tempat pelaksanaan proyek maupun penjualan.
Gambar 3.14. Aspahlt Mixing Plant Sumber : Dokumentasi Lapangan
Gambar 3.15. Cold Bin Sumber : Dokumentasi Lapangan
Gambar 3.16. Belt Conveyor Sumber : Dokumentasi Lapangan
Gambar 3.17. Dryer
Sumber : Dokumentasi Lapangan
Gambar 3.18. Aspal Tank Sumber : Dokumentasi Lapangan
Gambar 3.19. Dust Collection System Dry Type Sumber : Dokumentasi Lapangan
3.2.2. Bahan
1. Batu Pecah/Agregat
Material yang diolah biasanya terdiri dari 4 fraksi split (agregat butir kasar), screening (agregat butir menengah), pasir ( agregat butir halus ), dan fly ash. Sehingga pada cold bin ada 4 hopper
yang memiliki kapasitas tampung 3-5 ton. 2. Aspal
Aspal merupakan bahan baku yang digunakan untuk mengikat antara agregat yang satu dengan yang lainya atau juga sebagai katalis agar agregat dapat menjadi satu padu, kuat, keras dan tahan terhadap perubahan cuaca. Jenis aspal yang digunakan adalah aspal emulsi yang diperoleh dari hasil penyulingan minyak bumi yang berasal dari PT. Pertamina dan diimpor dari berbagai produsen yang ada maupun luar negeri seperti
Singapura.Pemilihan bahan baku aspal ini penting dilakukan tergantung dengan proyek yang dijalankan. Untuk proyek pengaspalan jalan raya atau perbaikan jalan digunakan aspal dari Pertamina, sedangkan untuk proyek seperti bandara dan jalan tol aspal yang digunakan adalah aspal dengan kualitas tinggi yang biasa diimpor dari luar negeri.
3. Air
Air digunakan untuk pengolahan debu hasil sisa pembakaran, debu sisa pembakaran tadi akan diseprotkan air agar mampu turun melalui saluran bawah untuk menuju kolam pengendapan.
3.3.3. Prosedur
1. Wheel Loader akan mengangkut agregat yang diperoleh dari hasil penambangan dan telah diproses di unit stone crusher yang kemudian disimpan pada bin-bin dingin (cold bin) sesuai dengan ukurannya masing-masing.
2. Dengan menggunakan belt conveyor material tersebut disuplai atau diangkut menuju dryer untuk dikeringkan dengan unit dryer tujuannya untuk menghilangkan kadar air, kadar air harus seminim mungkin karena kalau tidak akan berpengaruh pada pencampuran aspal nantinya. Proses pengeringan pada dryer
adalah dengan cara membakar agregat di dalam kiln yang berputar dengan suhu ±1500C proses pembakaran dengan menggunakan bahan bakar solar, lama pembakaran ini belangsung selama ±45 detik dengan kapasitas ±80 ton/jam. 3. Agregat yang panas yang telah melalui proses pembakaran dari
dryer selanjutnnya di bawa oleh hot elevator menuju ke atas tower untuk dilakukan pemisahan pada hot screen, proses pemisahan agregat ini adalah dengan cara gravitasi agregat
dijatuhkan pada screen yang dirancang sedikit miring agar dapat mengayak atau memisahkan agregat sesuai dengan ukurannya
masing-masing. Pada screen dilengkapi alat bantu yaitu vibrator yang berfungsi untuk menggetarkan ayakan agar terjadi ayakan yang optimal. Agregat yang telah disaring/dipisahkan berdasarkan ukurannya kemudian masuk pada unit hot bin guna untuk menampung sementara agregat yang akan masuk pada timbangan.
4. Proses akhiragregat yang telah dipanaskan dan telah melalui timbangan ditakar sesuai dengan komposisi yang diinginkan selanjutnya dituangkan kedalam mixer dengan membuka pintu bin panas menggunakan sistem hidrolik yang dikendalikan secara otomatis/manual.
5. Proses pencampuran pada mixer adalah proses pencampuran antara agregat panas, aspal, dan filler dengan suhu ±1500C cara pengadukan dilakukan dengan memutar poros pengaduk dengan menggunakan motor listrik, lama pengadukan antara 30-40 detik pengadukan dengan kapasitas 800 kg/30-40 detik.
6. Agregat yang telah benar-benar tercampur akan dituang langsung ke dalam dump truck dengan cara membuka pintu bukaan yang ada pada bagian bawah mixer dengan controlhidrolik . Dump Truck tersebut akan ditutup menggunakan terpal di atasnya untuk menjaga suhu aspal. Campuran aspal beton yang telah keluar dari mixer ini bersuhu ±1500C dan setiap jamnya suhunya akan berkurang ±2.5-50C.
7. Debu hasil sisa pembakaran tidak langsung dibuang ke udara tetapi disemprotkan dengan air agar mampu turun melalui saluran bawah untuk menuju kolam pengendapan ( settling pond ).
Gambar 3.20. Pintu Bukaan untuk Memuat Aspal ke Dump Truck Sumber : Dokumentasi Lapangan
Gambar 3.21. Kolam Pengendapan (Settling Pond ) Sumber : Dokumentasi Lapangan
3.3.4. Produk
Produk yang dihasilkan PT Aneka Dharna Persada adalah hot mixaspal yang merupakan hasil pencampuran semua bahan-bahanseperti material batu pecah yang sudah dibagi menjadi 4 fraksi, aspal, dan air. Pemilihan material batu pecah dan aspal yang digunakan sebagai campuranhot mixaspal menyesuaikan sesuai dengan spesifikasi dan permintaan konsumen atau kebutuhan pengerjaan pengaspalan jalan.
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan
4.1.1. Stone Crusher
Peralatan yang digunakan dalam proses ini, yaitu stone crusher ,
whell loader , dump truck , dan excavator .
Bahan-bahan yangdigunakan dalam proses stone crusher terdiri
dari batuan andesit dan pasir yang diperoleh dari pasir sungai Kulon Progo dan pasir Gunung Merapi.
Prosedur yang dilakukan, material yang berupa boulder batuan
andesit yang bercampur dengan pasir dimuat oleh excavator dari stockpile ke dalam dump truck dan dibawa ke hopper dari hopper
material akan berjalan ke stone crusher primer menggunkan belt conveyor , didalam stone crusher batuan akan dihancurkan, kemudain material batuan yang sudah dihancurkan tadi akan melalui proses screening untuk dipiasahkan berdasarkan ukurannya. PT. Aneka Dharma Persada memiliki 3 mesin stone crusher dengan proses sizing yang berbeda-beda. Apabila material yang dihasilkan oleh stone crusher primer ukurannya tidak sesuai dengan yang diinginkan maka akan dihancurkan kembali menggunakan crusher sekunder.
Produk yang dihasilkan, untuk stone crusher
pertamamemproduksi material menjadi 1 fraksi sehingga material yang dihasilkan adalah material dengan agregat kelas A dan B yang digunakan untuk pondasi jalan. Stone Crusher kedua memproduksi material menjadi 4 fraksi yaitu split 1-2, split 2-3, pasir, dan abu batu yang digunakan untuk pengolahan asphalt
mixing plant . Stone Crusher ketiga memproduksi material menjadi 2 fraksi yang digunakan untuk pengolahan beton.
4.1.2. Batcling Plant
Peralatan yang diguakan dalam proses ini, yaitu batcling plant ,
dump truck , whell loader , cement truck , dan concrete mixer truck .
Bahan-bahan yang digunakan dalam proses batcling plant terdiri
dari split dan screening , pasir , semen, admixture, dan air.
Prosedur yang dilakukan, diawail dengan memasukkan dan
menentukan formula/mix design, material seperti split , pasir, dan abu batu dipindahkan menggunakan belt conveyor ke tempatnya masing-masing untuk ditimbang sesuai dengan mix design yang telah ditentukan. Setelah material ditimbang kemudian dimasukkan ke dalam concrete mixer truck yang kemudain dicampurkan dengan air dan admixture yang terdiri dari sikament LN dan plastiment VZ , setelah itu material akan dibawa oleh
concrete mixer truck ke lokasi proyek.
Produkyang dihasilkan adalah beton tipe dry mixed yaitu hasil
pencampuran semua bahan-bahan pembuat beton sesuai dengan mix design sesuai dengan spesifikasi dan permintaan konsumen atau kebutuhan pengerjaan konstruksi.
4.1.3. Asphalt Mixing Plant
Peralatan yang digunakan dalam proses ini, yaituasphalt mixing
plant , whell loader , dan dump truck .
Bahan-bahan yang digunakan dalam proses asphalt mixing plant
terdiri dari batu pecah/agregat, aspal, dan air.
Prosedur yang dilakukan, diawali dengan whell loader memuat
material dari stock pile menuju cold bin sesuai dengan ukurannya masing-masing, dengan menggunakan belt conveyor material-material dari cold bin akan di bawa menuju dryer disana akan
dilakukan pengeringan hingga suhu ±1500C, agregat yang sudah dipanaskan akan di bawa oleh hot elevator menuju ke atas untuk dilakukan pemisahan sesuai dengan ukurannya dengan hot screen. Setelah dilakukan pemisahan agregat selanjutnya akan dilakukan penimbangan dan penakaran sesuai dengan komposisi yang digunakan, setelah itu agregat yang sudah selesai dilakukan penimbangan dan penakaran akan dituangkan ke mixer untuk dilakukan proses pencampuran antara agregat panas, aspal, dan filler . Kemudian setelah material benar-benar tercampur akan dituang langsung ke dump truck dan membawanya ke lokasi proyek. Debu hasil sisa pembakaran tidak langsung dibuang ke udara tetapi disemprotkan dengan air agar mampu turun melalui saluran bawah untuk menuju kolam pengendapan ( settling pond ).
Produk yang dihasilkan adalah hot mix aspal. Pemilihan material
batu pecah dan aspal yang digunakan sebagai campuran hot mixaspal menyesuaikan sesuai dengan spesifikasi dan permintaan konsumen atau kebutuhan pengerjaan pengaspalan jalan.
4.2. Saran
Pada wilayah operasi produksi PT. Aneka Dharma Persada masih kurang diperhatikannya masalah pelaksanaan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) terutama dalam hal pemakaian APD (Alat Pelindung Diri) pada karyawannya, maka perlu adanya pengelolaan K3 yang baik dan benar teutama dalam hal penggunaan APD sehingga dapat melindungi dan meminimalisir dari segala bentuk kecelakaan dan kerugian.