• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEORI AKUNTANSI FINANCIAL REPORTING AND

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TEORI AKUNTANSI FINANCIAL REPORTING AND"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL PERKULIAHAN

TEORI AKUNTANSI

FINANCIAL REPORTING AND

DISCLOUSURE

Fakultas

Program

Studi

Tatap

Muka

Kode MK Disusun Oleh

Ekonomi dan Bisnis

Akuntansi

11

MK32009 Deden Tarmidi, SE., M. Ak., BKP.

Abstract

Kompetensi

(2)

Catatan Laporan Keuangan adalah bagian dari Laporan Keuangan yang menjelaskan bagian-bagian dalam Laporan Keuangan seperti asal atau rumus penghitungan akun yang digunakan bagian laporan keuangan. Catatan Laporan Keuangan tidak boleh menutup-nutupi atau menyembunyikan aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan Laporan Keuangan baik mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung, baik berpengaruh baik maupun buruk.

Informasi – informasi yang dijelaskan dalam Laporan Keuangan harus memiliki hal atau kategori sebagai berikut :

a. Lengkap, informasi yang lengkap dapat membuat pengguna laporan keuangan faham tentang setiap detail informasi lainnya yang berhubungan dengan pengungkapan tersebut. Sehingga pengguna tidak perlu lagi bertanya dari mana asal usul sesuatu yang diungkapkan, tidak perlu bertanya lagi bagaimana cara menghitung sesuatu yang diungkapkan karena informasi dalam laporan keuangan sudah dijelaskan asal usul suatu nilai (misalnya) atau keterangan lain yang diinformasikan.

b. Jelas sehingga tidak membuat bingung pengguna laporan keuangan

c. Dapat menggambarkan secara tepat mengenai kejadian ekonomi yang berpengaruh terhadap kegiatan operasional perusahaan baik pengaruh baik ataupun buruk. Informasi luar yang akan mempengaruhi laporan keuangan atau kegiatan perusahaan pada masa mendatang harus dijelaskan dengan tepat dan bagaimana pengaruhnya kepada perusahaan. Hal tersebut membantu pengguna khususnya investor untuk mengetahui bagaimana perusahaan pada masa mendatang atau bagaimana keadaan luar perusahaan akan berpengaruh terhadap perusahaan baik berpengaruh baik maupun berpengaruh buruk. Jauh selain itu, fungsinya adalah agar perusahaan khususnya manajemen dapat membuat antisipasi atau prosedur-prosedur baru agar perusahaan menjadi lebih baik di masa mendatang.

Beberapa bagian dalam Laporan Keuangan dijelaskan dalam Catatan Laporan Keuangan, sebagai berikut :

a. Kebijakan akuntansi yang diambil Perusahaan, seperti metode penyusutan, penyimpanan barang dsb

b. Penjelasan tentang perkara yang sedang dibahas di pengadilan jika ada c. Rencana penggabungan usaha, penjelasan transaksi yang tidak biasa

d. Penjelasan tentang jenis saham, program pemberian saham kepada pegawai, dividen saham, dll

e. Jumlah penyusutan serta jumlah biaya riset dan pengembangan.

f. Penjelasan pos-pos yang penting seperti umur piutang, perincian persediaan, aktiva tetap, biaya produksi

g. Penjelasan tentang pajak penghasilan, komposisi, restitusi, perkara di pengadilan pajak.

(3)

periode mendatang. Peristiwa kemudian maksudnya adalah transaksi atau kejadian yang terjadi setelah tanggal neraca dan sebelum laporan keuangan terbit. Hal tersebut dapat diketahui auditor karena memang terjadi pada saat pengauditan namun tidak tercermin dalam neraca maupun laporan laba rugi karena terjadi pada periode setelah tanggal neraca.

Informasi yang tersaji dalam laporan keuangan sangat berguna bagi pengguna laporan keuangan, baik pihak internal perusahaan seperti manajemen, pegawai maupun investor atau berguna juga bagi pihak eksternal seperti Bank dan Kantor Pelayanan Pajak tentunya dengan tujuan dan manfaat yang berbeda-beda. Financial Accounting Standard Boards (FASB) menjelaskan dalam SFAC No. 1 bahwa pelaporan keuangan harus memberikan informasi yang berguna bagi investor potensial dan kreditor serta pengguna lainnya dalam rangka pengambilan keputusan investasi rasional kredit atau pun keputusan lainnya.

Sebuah transaksi dapat diakui dalam laporan keuangan jika memiliki beberapa kriteria sebagai berikut :

1. Definisi (Definition)

Artinya suatu transaksi harus dapat didefinisikan sebagai transaksi apa? Bagaimana jenisnya? Hal tersebut agar pengguna laporan keuangan memahami setiap transaksi yang terjadi dan bagaimana pengaruhnya terhadap laporan keuangan. Setiap akun dalam laporan keuangan harus dapat didefinisikan, begitupun setiap kejadian yang diakui.

2. Keterukuran (Measurability)

Maksudnya adalah suatu transaksi harus dapat diukur dengan nominal uang, sehingga dapat dicatat dan diakui. Meskipun ada transaksi atau sesuatu yang berhubungan dengan transaksi perusahaan yang non kuantitatif namun untuk pencatatan dan pengakuan tetap harus diukur meskipun baru estimasi.

3. Relevansi (Relevance)

Relevan artinya setiap transaksi itu masuk akal dan wajar terjadi terkait dengan kegiatan perusahaan, sehingga untuk transaksi-transaksi aneh atau dibuat-buat tidak bisa diakui dan dicatat dalam laporan keuangan.

4. Reliabilitas (Reliability)

Reliabilitas maksudnya adalah setiap transaksi benar terjadi, meskipun misalnya ada dokumen pendukung namun jika transksinya adalah bohong maka tidak boleh diakui dalam laporan keuangan.

Seperti sudah dijelaskan sebelumnya tentang kualitas laporan keuangan yang harus memiliki syarat kualitas primer maupun kualitas sekunder. Kualitas primer adalah kualitas utama yang membuat informasi dalam laporan keuang tersebut berguna sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Kualitas primer terdiri dari :

1. Relevan,

(4)

dalam laporan keuangan dikatakan relevan jika dapat membuat pengaruh yang beda dalam pengambilan keputusan ekonomi oleh para pemakainya. Informasi juga dikatakan relevan jika informasi tersebut memiliki nilai prediktif, umpan balik, dan tepat waktu.

 Informasi dikatakan memiliki nilai prediktif jika dapat membantu para pemakainya untuk memprediksi kinerja perusahaan di masa mendatang berdasarkan peristiwa (transaksi) masa lalu, sekarang, dan yang akan terjadi. Memang ketepatan prediksi sangat tergantung dari kemampuan para pemakai dalam menganalisis informasi dan kepekaan pengguna informasi dalam membaca peluang bisnis di masa depan.

 Informasi dikatakan memiliki nilai umpan balik (feedback) jika dapat mendukung atau memberi masukan untuk memperbaiki prediksi yang sudah dibuat oleh para pengguna laporan keuangan. Dengan informasi yang diperoleh tersebut, para pengguna laporan keuangan dapat mengevaluasi kembali prediksi yang telah dibuat, sehingga dapat memperoleh masukan atau saranuntuk menentukan apakah prediksinya sudah benar ataukah perlu direvisi.

 Tepat waktu berarti informasi akuntansi tersebut tersedia pada saat dibutuhkan oleh para pengguna laporan keuangan. Dengan demikian, informasi itu tidak kehilangan kapasitasnya dalam mempengaruhi keputusan yang akan diambil pengguna laporan keuangan.

2. Handal (reliable)

Maksudnya adalah informasi dalam laporan keuangan tersebut dapat dipercaya, karena terbebas dari kesalahan dan penyimpangan atau kebohongan di dalam penyajiannya. Informasi yang handal adalah informasi yang memenuhi syarat : dapat diperiksa, penyajian yang jujur, dan netral.

 Dapat diperiksa artinya informasi dalam laporan keuangan tersebut jika diaudit oleh beberapa auditor eksternal yang menggunakan metode sama akan memperoleh kesimpulan yang sama pula, karena datanya memang sama.

 Penyajian yang jujur maksudnya laporan keuangan disajikan sesuai dengan kondisi transaksi keuangan sebenarnya bukan dibuat-buat. Dengan kata lain dapat dijelaskan bahwa suatu laporan keuangan disajikan secara jujur jika dalam penyajiannya ada kecocokan / kesesuaian antara transaksi yang sesungguhnya terjadi dengan laporan yang dibuat dan dokumen pendukungnya. Jadi, dalam penyususnan laporan keuangan tidak ada unsur rekayasa.

(5)

laporan keuangan yang dapat dimanfaatkan oleh siapapun yang berkepentingan dan tidak perlu dibuatkan double book laporan keuangan karena kepentingan masing-masing pengguna yang berbeda. Dengan demikian tidak ada pemakai informasi yang ”tersesat” sebagai akibat dari penggunaan informasi yang tidak netral.

Selain kualitas primer diatas, kualitas sekunder juga diperlukan dalam laporan keuangan karena merupakan kualitas tambahan yang tetap dibutuhkan oleh pengguna laporan keuangan. Meskipun hal ini bukan merupakan kualitas utama, namun jika dipenuhi akan membawa dampak positif bagi pengguna laporan keuangan dan keputusan yang diambilnya. Kualitas sekunder laporan keuangan meliputi hal-hal berikut :.

1. Keterbandingan (comparability)

Artinya bahwa informasi dalam laporan keuangan perusahaan akan lebih bermakna dan memudahkan pengguna laporan keuangan jika dapat diperbandingkan dengan informasi yang sama dari perusahaan-perusahaan lain. Suatu informasi dianggap dapat diperbandingkan jika sudah dilakukan evaluasi dan dilaporkan dengan cara yang sama untuk perusahaan-perusahaan yang berbeda. Hal ini memberikan kemungkinan bagi para pengguna untuk mengenali dan menganalisis persamaan atau perbedaan kondisi keuangan berbagai perusahaan karena metode akuntansi yang digunakan dapat diperbandingkan.

2. Konsistensi

Artinya bahwa informasi dalam laporan keuangan perusahaan akan lebih bermakna bagi para pengguna laporan keuangan jika dapat diperbandingkan atau disandingkan dengan informasi yang sama dari perusahaan yang sama pada waktu yang berbeda. Dalam menyajikan informasi, perusahaan harus memberikan perlakuan akuntansi yang sama terhadap transaksi yang sama pada waktu-waktu yang berbeda, meskipun misalnya ada perubahan metode pada periode waktu berjalan dibandingkan dengan periode waktu sebelumnya. Namun jika hal itu dilakukan, maka pada periode dilaksanakannya perubahan itu perusahaan dalam laporan keuangannya harus mengungkapkan tentang berbagai hal yang terkait dengan perubahan itu, seperti keunggulan metode baru yang digunakan dibandingkan dengan metode lama, alasan mengubah metode tersebut, sifat dan dampak atas perubahan tersebut terhadap kondisi finansial perusahaan.

Hal-hal berikut ini harus diungkapkan dalam laporan keuangan karena akan bermanfaat bagi pengguna laporan keuangan :

(6)

Adalah peristiwa atau kegiatan yg kemungkinan akan terjadi dimasa yg akan datang dan mempengaruhi secara material terhadap keadaan keuangan dan laporan keuangan perusahaan.

2. Dasar penilaian kebijakan akuntansi

Maksudnya adalah pengungkapan tentang dasar atau metode penilaian yg digunakan perusahaan dalam pengakuan, pengukuran dan pencatatan laporan keuangan seperti metode penilaian persediaan perlu diungkapkan dalam laporan keuangan.

3. Perubahan Akuntansi

Pengungkapan terhadap perubahan atas kebijakan yg digunakan perusahaan seperti perubahan metode penilaian persediaan dari FIFO menjadi LIFO dsb, informasi tersebut perlu diungkapkan karena akan merubah pengukuran dalam laporan keuangan.

4. Keterikatan dengan suatu perjanjian atau kontrak

Pengungkapan mengenai adanya pembatasan-pembatasan atau keterikatan dari satu atau lebih aktiva terhadap hutang/kontrak perlu dilakukan karena pengguna laporan keuangan memerlukan bagaimana perusahaan ke depannya atau apa yang telah dilakukan perusahaan pada periode berjalan, perjanjian dengan pihak lain merupakan informasi yang dapat menjawab keingintahuan pengguna laporan keuangan.

5. Peristiwa kemudian setelah tanggal neraca

Ada kalanya peristiwa besar terjadi setelah tanggal neraca pada laporan keuangan yang sedang disusun, jika peristiwa tersebut dapat menpengaruhi laporan keuangan di masa mendatang secara material maka hal tersebut perlu diungkapkan. Dengan informasi tersebut, pengguna laporan keuangan dapat memiliki gambaran atau estimasi bagaimana laporan keuangan atau kinerja perusahaan pada periode berjalan setelah tanggal neraca yang sedang disusun.

Dalam laporan keuangan ada jenis pengungkapan yang wajib dan sukarela. Pengungkapan wajib merupakan pengungkapan yang diharuskan dalam laporan keuangan sesuai dengan Bapepam sedangkan pengungkapan sukarela adalah pengungkapan yang tidak diwajibkan oleh Bapepam.

Pengungkapan sukarela dalam laporan keuangan tetap memiliki manfaat yang tidak sedikit untuk pengguna laporan keuangan, yang termasuk ke dalam pengungkapan sukarela adalah sebagai berikut :

1. Data bisnis seperti pengukuran kinerja manajemen, 2. Analisis manajemen mengenai data bisnis tersebut,

3. Forward looking information seperti peluang usaha, resiko usaha dan termasuk rencana kerja manajemen

4. Informasi mengenai manajemen dan shareholders seperti dewan direksi, manajemen perusahaan, investor.

5. Latar belakang perusahaan, seperti historical perusahaan, ruang lingkup perusahaan. Dalam melakukan pengungkapan dalam laporan keuangan, ada beberapa metode atau cara agar pengungkapan tersebut menghasilkan informasi yang baik dan berguna bagi pengguna laporan keuangan, sebagai berikut :

(7)

3. Informasi sisipan 4. Catatan kaki

5. Ikhtisar tambahan dan schedule 6. Komentar dalam laporan auditor

7. Pernyataan direktur utama atau ketua dewan komisaris

Laporan keuangan suatu entitas dikatakan lengkap biasanya terdiri dari 5 (lima) perusahaan atau entitas pada 1 (satu) periode masa tertentu baik selama 1 (satu) bulan, 3 (tiga) bulan, 4 (empat) bulan, 6 (enam) bulan, 1 (satu) tahun tergantung keperluan manajemen dan pengguna laporan keuangan meskipun untuk publikasi biasanya memiliki periode 1 (satu) tahun.

Laporan laba rugi terdiri dari pendapatan dan biaya-biaya baik yang merupakan usaha inti perusahaan maupun yang didapat dari luar usaha inti. Dan isinya hanya sesuai periode berjalan saja, misal Januari 2016 – Desember 2016. Konstruk laporan laba rugi biasanya seperti berikut ini :

Jumlah Pendapatan & Beban Luar Usaha xxx +

Laba sebelum Pajak (EBT) xxx

Beban Pajak xxx –

Laba setelah Pajak (EAT) xxx

Neraca (Balance Sheet)

(8)

sejak perusahaan berdiri hingga waktu tertentu. Misal jika perusahaan didirikan pada 1 Januari 2010 dan periode berjalan adalah Desember 2016 (sesuai periode Laporan laba rugi) maka periode di neraca adalah dari 1 Januari 2010 hingga 31 Desember 2016 dan biasanya disajikan dengan kalimat “yang berakhir pada 31 Desember 2016”.

Dalam penyajian neraca termasuk laba setelah Pajak yang disajikan dalam laporan laba rugi periode berjalan dan periode-periode sebelumnya. Laba setelah Pajak dicatat dalam kelompok ekuitas dan akan mempengaruhi nilai bersih ekuitas. Semakin besar laba perusahaan maka jumlah ekuitas juga akan semakin besar, begitupun sebaliknya jika perusahaan mengalami kerugian maka jumlah ekuitas akan berkurang. Penyajian neraca pada umumnya terdiri dari bentuk T atau T Account maupun bentuk datar. Konstruk neraca seperti berikut ini :

a. Bentuk T (T Account)

Neraca PT. A

Yang berakhir pada 31 Desember 2016

Aktiva Pasiva

Aktiva Lancar Hutang

Kas & Bank xxx Hutang Usaha xxx

Piutang xxx Hutang Bank xxx

Biaya dbayar dimuka xxx Hutang Jk Panjang xxx

Lainnya xxx + Hutang Lainnya xxx

Jumlah xxx Jumlah xxx

Aktiva Tetap Ekuitas

Aset Tetap xxx Modal disetor xxx

Akm Penyusutan xxx Laba ditahan xxx

Lainnya xxx + Laba tahun berjalan xxx

Jumlah xxx + Jumlah xxx +

Jumlah Aktiva xxx Jumlah Pasiva xxx

b. Bentuk Datar

Neraca PT. A

Yang berakhir pada 31 Desember 2016

Aktiva

Hutang

Kas & Bank xxx

(9)

Lainnya xxx +

Sama hal nya dengan Neraca, laporan arus kas juga merupakan saldo dari kas atau setara dengan kas pada akhir periode. Namun laporan arus kas akan menjelaskan saldo awal periode, penambahan dan pengurangan hingga saldo akhir periode. Contoh :

Laporan Arus Kas PT. A

Sama hal nya dengan Neraca dan Laporan Arus Kas, laporan perubahan modal juga merupakan saldo dari ekuitas sampai akhir periode. Contoh :

(10)

Modal disetor xxx

Laba ditahan xxx +

Jumlah Ekuitas awal xxx Laba tahun berjalan xxx + Jumlah Ekuitas akhir xxx

Catatan Laporan Keungan

Merupakan semua informasi sehubungan dengan angka-angka yang disajikan dalam laporan keuangan, baik yang sudah terjadi maupun informasi tentang peristiwa kemudian. Catatan-catatan dalam laporan keuangan menjadi penting untuk membantu pengguna dalam mengambil keputusan dalam saham yang ditanam di perusahaan.

Daftar Pustaka

Belkoui dan Ahmed Riahi, 2006, Teori Akuntansi Edisi 5 Buku 1, Salemba Empat, Jakarta. Juan. Ng Eng, Wahyuni. Tri Ersa, 2012, Panduan Praktis Standar Akuntansi Keuangan Edisi

2, Salemba Empat, Jakarta.

Suwardjono, 2005, Teori Akuntansi : Perekayasaan Pelaporan Keuangan Edisi Ketiga, BPFE, Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Penatalaksanaan pada pasien ini secara umum adalah menghindari garukan untuk mencegah infeksi sekunder, menghindari hal-hal yang ada kaitannya dengan prurigo, yakni

Muhammad Munir, Da’i dan Toleransi Antarumat Beragama ( Studi Fenomenologi Da’i Aktivis Kerukunan Antarumat Beragama ). Surabaya: Prodi Komunikasi Penyiaran Islam

Electrocardiogram (ECG) [1]. Sinyal ECG yang dihasilkan oleh jantung melalui sensor ECG dapat membantu dokter mendiagnosa apakah seseorang terkena Aritmia atau tidak.

Menurut undang-undang, yang dimaksud dengan obat adalah suatu bahan atau campuran bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menentukan diagnosis, mencegah,

Tingkat likuiditas yang dicapai oleh PT Hanjaya Mandala Sampoerna dengan menggunakan current ratio dan quick ratio sudah cukup baik, HMSP mampu membayar liabilitas

Model tersebut menghasilkan 3 variabel independen yang berpengaruh positif yaitu angka buta huruf, pertumbuhan ekonomi, dan tingkat pengangguran terbuka serta 2 variabel

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perspektif mahasiswa dengan latar jurusan keislaman terhadap pembelajaran Bahasa Inggris. Dua pertanyaan yang dikemukakan, yakni: 1)