• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERAGAAN PENDAPATAN SERTA POLA PENGELUAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KERAGAAN PENDAPATAN SERTA POLA PENGELUAR"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

KERAGAAN PENDAPATAN SERTA POLA PENGELUARAN

KONSUMSI RUMAH TANGGA PETANI SEBAGAI DAMPAK

FRAGMENTASI LAHAN DI SENTRA PRODUKSI PADI

KABUPETEN OGAN KOMERING ULU TIMUR

Oleh

Munajat

)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan menganalisis keragaan pendapatan rumah tangga petani dari berbagai usaha produktif serta pola pengeluaran konsumsi sebagai dampak fragmentasi lahan di sentra produksi padi Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pendapatan usahatani padi dipengaruhi oleh luas areal tanaman padi, produksi padi, harga bnih padi dan jumlah penggunaan obat-obatan. Pendapatan usahatani non padi dipengaruhi oleh produksi padi, jumlah jam kerja keluarga petani, harga benih padi, dan jumlah penggunaan obat-obatan, Pendapatan non usahatani pada model dipengaruhi oleh tingkat pendidikan suami, pendidikan istri, pendidikan anak, jumlah jam kerja keluarga petani dan modal. Sementara dari sisi pengeluaran didapat bahwa pengeluaran konsumsi pangan dipengaruhi oleh jumlah jam kerja rumah tangga petani, pengeluaran konsumsi non pangan, investasi untuk produksi berikutnya, dan pengeluaran lainnya. Pengeluaran konsumsi non pangan pada model dipengaruhi oleh jumlah jam kerja rumah tangga petani, pendapatan total rumah tanga petani, pengeluaran investasi pendidikan, pengeluaran konsumsi pangan, investasi untuk produksi berikutnya, dan pengeluaran lainnya. Pengeluaran investasi untuk produksi berikutnya dipengaruhi oleh pendapatan total rumah tangga, pengeluaran investasi pendidikan, pengeluaran konsumsi pangan, konsumsi non pangan, dan pengeluaran lainnya. Pengeluaran investasi pendidikan dipengaruhi oleh pengeluaran konsumsi pangan, konsumsi non pangan, dan jumlah jam kerja keluarga petani. Pengeluaran lainnya dipengaruhi oleh pengeluaran investasi produksi berikutnya, pengeluaran konsumsi pangan, konsumsi non pangan dan jumlah jam kerja rumah tangga petani.

Kata Kunci : Pendapatan, Pengeluaran konsumsi, Usaha produktif, Sentra produksi.

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu produsen dan sekaligus konsumen utama beras. Sekitar 70 persen dari 25,4 juta rumah tangga petani padi mengggantungkan hidup pada usahatani yang ditanam di lahan – lahan sempit, kurang lebih dari 0,25 hektar akibat terjadinya fragmentasi lahan (Khudori, 2008).

(4)

Sesungguhnya permasalahan dalam hal fragmentasi lahan di sentra produksi beras, memiliki implikasi sosial ekonomi yang sangat luas. Derivasi permasalahan yang terkait dengan struktur penguasaan lahan tidak hanya menyangkut permasalahn efisiensi produksi, tetapi juga menyangkut aspek keadilan sosial (Sumaryanto dalam Agustin dan Ilham, 2009).

Untuk itu kaitan antara pendapatan dan fragmentasi lahan, mengharuskan petani mencari solusi yakni berupa keputusan petani dalam mengembangkan usaha pertanian selain padi dan selain pertanian sebagai solusi jawaban untuk mengatasi rendahna pendapatan akibat penyempitan lahan disebabkan pragmentasi lahan pada sentra-sentra produksi beras seperti Kabuapten Ogan Komering Ulu Timur. Disamping itu, terdapat dugaan bahwa pendapatan rumah tangga tani berbasis lahan sawah didaerah-daearh sentra produksi padi sudah tidak menjadi andalan bagi rumah tangga tani untuk membiaya hidup keluarga, akibat terjadinya pragmentasi (pewarisan dan penjualan) lahan. Hal ini terkait dengan kajian di sentra beras Jawa Barat dan Jawa Tengah yang dilakukan oleh Agustin dan Ilham (2009), menunjukkan bahwa persentase rumah tangga padi dalam penguasaan lahan pada berbagai agroekosistem, secara dominan (diatas 80%) berada pada strata < 0,5 ha.

Oleh karena itu timbulah beberapa pertanyan, yaitu jika pendapatan mereka tidak mencukupi dari lahan sawah bagaimana rumah tangga petani berupaya melakukan kegiatan produktif untuk memenuhi kebutuhan tersebut, kemudian usaha-usaha apa saja yang dapat mereka lakukan sesuai potensi setempat, faktor apa saja yang menentukan rumah tangga petani berupaya meningkatkan/mengembangkan usaha produktif tersebut, dan jika mereka mampu mengembangkan usaha maka bagaimana dampaknya terhadap pendapatan dan konsumsi rumah tangga.

Penjelasan tentang semua persoalan tersebut dapat dijawab dari penelitian terhadap ekonomi rumah tangga petani padi pada sentra padi. Pendapatan dan pengeluaran merupakan perilaku rumah tangga petani, dan perilaku demikian muncul sebagai gambaran dari tingkat kesadaran rumah tangga petani dalam posisinya baik sebagai objek maupun subjek dari terjadinya pragmentasi lahan yang ada di sentra padi.

(5)

B. LANDASAN TEORI

1. Model Ekonomi Rumah Tangga

Menurut Minha (1999), pembahasan ekonomi rumah tangga dilakukan melalui pendekatan ekonomi mikro (produksi, konsumai dan kesejahteraan). Rumah tangga dalam hal ini rumah tangga petani tidak dapat dianggap sebagai produsen murni atau konsumen murni, tetapi terletak diantaranya. Keputusan-keputusan petani merupakan gabungan antara petani sebagai produsen, petani sebagai konsumen, dan sebagian saling mempengaruhi. Sebagian dari produksi dikonsumsi dan sebagian dari input (tenaga kerja) yang dipergunakan dalam proses produksi diambil dari rumah tangga. Lebih lanjut menurut Zahri (2003), teori ekonomi rumah tangga telah dikembangkan dan dimanfaatkan oleh beberapa pakar dalam menganalisi ekonomi rumah tangga diantaranya Alexander Vasilevitch Chayananov (1920), Nakajima (1966), Garry S Becker (1976), Barnum dan Squire (1979). Teori ekonomi rumah tangga usahatani dirasakan relefan digunakan untuk menjelaskan prilaku rumah tangga petani di negara-negara berkembang

C. METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di sentra beras Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Sumatera Selatan. Waktu penelitian ini dilaksanakan dari bulan Agustus 2011 sampai dengan Pebruari 2012. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Metode penarikan contoh yang digunakan adalah metode multistage purposive sampling dimana proses penarikan contoh dimulai dari penentuan kecamatan

kemudian penentuan desa. Dari 20 daerah kecamatan di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, empat kecamatan ditetapkan merupakan lokasi sampel penelitian yakni Kecamatan Buay Madang Timur, Buay Madang, Belitang dan Belitang II. Dari empat kecamatan tersebut diambil masing-masing dua desa yang memiliki luas lahan yang tinggi, sehingga jumlah desa tempat penelitian sebanyak 8 desa. Dari 8 desa diambil masing-masing 30 petani sampel. Jumlah keseluruhan sampel sebanyak 240 rumah tangga petani sampel. Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder.

(6)

regresi dengan melihat pendapatan rumah tangga tani dari usahatani padi, pendapatan usahatani non padi, dan pendapatan dari non usahatani :

Sementara untuk pola pengeluaran rumah tangga petani terdiri dari pengeluaran untuk konsumsi pangan, konsumsi non pangan, pengeluaran untuk produksi, pendidikan dan pengeluaran yang lainnya, juga digunakan pendekatan regresi berganda.

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Analisis Keragaaan Pendapatan Keluarga Petani Padi

Keragaan pendapatan keluarga petani padi di wilayah penelitian dilihat dari masing-masing sumber pendapatan, yaitu pendapatan dari usahatani padi, pendapatan dari usahatani non padi dan pendapatan dari luar usahatani. Analisis prilaku masing-masing sumber pendapatan kelaurga tersebut dilakukan dengan pendekatan regresi berganda.

Pendapatan Usahatani Padi

Persamaan pendapatan usahatani padi (PUP) pada model diharapkan dipengaruhi oleh luas areal tanaman padi (LAP), produksi padi (PIP), harga padi (HKP), jumlah jam kerja keluarga petani (JKP), jumlah penggunaan pupuk urea (PPU), harga benih padi (HBP) dan jumlah penggunaan obat-obatan (POP) dengan bentuk persamaan logaritma non linear.

Tabel 1. Hasil pendugaan parameter persamaan pendapatan usahatani tanaman padi di OKU Timur

No. Peubah Nilai Parameter

(7)

D = Signifikan pada α = 15 %

Hasil dugaan persamaan dengan bentuk logaritma linear tersebut secara staitistik sudah memuaskan dengan nilai R2 = 76,7 persen dan hanya satu variabel bebas, yaitu jumlah jam kerja keluarga petani yang tidak berpengaruh nyata secara statistik. Secara ekonomi, semua tanda parameter sesuai denga harapan. Hasil dugaan persamaan tersebut disajikan pada Tabel 1.

Pendapatan Usahatani Non Padi

Persamaan pendapatan usahatani non padi (PUP) pada model diharapkan dipengaruhi oleh luas areal tanaman padi (LAP), produksi padi (PIP), harga padi (HKP), jumlah jam kerja keluarga petani (JKP), jumlah penggunaan pupuk urea (PPU), harga benih padi (HBP) dan jumlah penggunaan obat-obatan (POP) dengan bentuk persamaan logaritma linear dengan nilai koefisien determinasinya (R2) lebih besar yaitu menjadi 67 persen.

Tabel 2. Hasil pendugaan parameter persamaan pendapatan usahatani non padi petani padi di OKU Timur

No. Peubah Nilai Parameter

dugaan t

Hasil dugaan persamaan dengan bentuk logaritma linear tersebut secara staitistik dua variabel bebas yang tidak signifikan secara statistik, yaitu luas lahan padi dan jumlah penggunan benih. Secara ekonomi, semua tanda parameter sesuai dengan harapan. Hasil dugaan persamaan tersebut disajikan pada Tabel 2.

Pendapatan Non Usahatani

(8)

(MDL) dengan bentuk persamaan linear. Hasil dugaan persamaan tersebut secara statistik cukup memuaskan karena nilai R2 = 85 persen dan hanya ada satu variabel bebas yang tidak signifikan secara statistik, yaitu pendidikan anak. Secara ekonomi, semua tanda parameter dugaan variabel bebas sesuai dengan harapan. Hasil dugaan persamaan tersebut disajikan pada Tabel 3.

Tabel 3. Hasil pendugaan parameter persamaan pendapatan non usahatani petani padi di OKU Timur

No. Peubah

Nilai Parameter

dugaan t

Probabilitas

t (α) Keterangan 1.

2. 3. 4. 5.

Intersep PDS PDI PDA MDL

-2565024,372 437096,506 452899,591 139418,830 0,320

-1,491 2,000 2,220 0,967 3,583

0,137 0,046 0,027 0,334 0,000

- B B - A R2 = 85,0%; F = 9,633; df = 235

2. Analisis Prilaku Pengeluaran Keluarga Petani Padi

Prilaku pengeluaran keluarga petani padi di wilayah penelitian dilihat dari jenis pengeluaran, yaitu pengeluaran untuk konsumsi pangan, konsumsi non pangan, investasi untuk produksi berikutnya, investasi pendidikan dan pengeluaran lainnya. Analisis prilaku masing-masing jenis pengeluaran tersebut dilakukan dengan pendekatan analisis regresi berganda.

Pengeluaran Konsumsi Pangan

(9)

Tabel 4. Hasil pendugaan parameter persamaan konsumsi pangan petani padi di OKU Timur

No. Peubah Nilai Parameter

dugaan t

Probabilitas

t (α) Keterangan 1.

2. 3. 4. 5. 6.

Intersep LJKP LPKT LKNP LPIB LPLN

3,654 0,278 -0,242 0,438 0,205 0,060

10,475 3,939 -6,531 8,697 5,189 2,070

0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,039

- A A A A B R2 = 62,7%; F = 55,637; df = 234

Hasil dugaan persamaan dengan bentuk logaritma linear tersebut secara staitistik sudah memuaskan dengan nilai R2 = 62,7 persen dan semua variabel bebas berpengaruh nyata secara statistik. Secara ekonomi, tanda parameter dugaan variabel pengeluaran non pangan, investasi untuk produksi berikutnya dan pengeluaran lain tidak sesuai denga harapan, sedangkan jumlah jam kerja keluarga dan pendapatan total sesuai dengan harapan. Hasil dugaan persamaan tersebut disajikan pada Tabel 4.

Pengeluaran Konsumsi Non Pangan

(10)

Tabel 5. Hasil pendugaan parameter persamaan konsumsi non pangan petani padi di OKU Timur

No. Peubah Nilai Parameter

dugaan T

Pengeluaran Investasi untuk Produksi Berikutnya

Persamaan pengeluaran investasi untuk produksi yang berikutnya (PIB) diharapkan dipengaruhi oleh pendapatan total rumah tangga (PTK), pengeluaran investasi pendidikan (IPK), pengeluaran konsumsi pangan (KPG), konsumsi non pangan (KNP), pengeluaran lainnya (PLN) dan jumlah jam kerja keluarga petani (JKP) dengan bentuk persamaan linear. Hasil dugaan persamaan tersebut secara staitistik sudah cukup memuaskan karena nilai R2 = 60,8 persen dan hanya ada satu variabel bebas yang tidak signifikan secara statistik, yaitu jam kerja keluarga petani. Secara ekonomi, ada beberapa variabel bebasnya yang tanda parameter dugaannya tidak sesuai dengan harapan, yaitu pengeluaran konsumsi pangan, konsumsi non pangan dan konsumsi lainnya. Hasil dugaan persamaan disajikan pada Tabel 6.

Tabel 6. Hasil pendugaan parameter persamaan pengeluaran investasi untuk produksi berikutnya oleh petani padi di OKU Timur

No. Peubah Nilai Parameter

(11)

Persamaan pengeluaran investasi pendidikan (IPK) diharapkan dipengaruhi oleh pendapatan total rumah tangga (PTK), pengeluaran investasi produksi berikutnya (PIB), pengeluaran konsumsi pangan (KPG), konsumsi non pangan (KNP), pengeluaran lainnya (PLN) dan jumlah jam kerja keluarga petani (JKP) dengan bentuk persamaan linear. Hasil dugaan persamaan tersebut secara staitistik cukup memuaskan walapun nilai R2 = 50,3 persen dan hanya ada satu variabel bebas yang tidak signifikan secara statistik, yaitu pendapatan total rumah tangga.

Tabel 7. Hasil pendugaan parameter persamaan pengeluaran investasi pendidikan oleh petani padi di OKU Timur

No. Peubah Nilai Parameter

dugaan t

Nilai R2 yang relatif kecil tetap dianggap cukup memuaskan karena tujuan penelitian bukan untuk meramal (forcasting), melainkan ingin menganalisis pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Secara ekonomi, ada beberapa variabel bebas yang tanda parameter dugaannya tidak sesuai dengan harapan, yaitu pengeluaran konsumsi pangan dan konsumsi non pangan serta jumlah jam kerja rumah tangga (Tabel 7)

Pengeluaran Lainnya

(12)

ekonomi, ada beberapa variabel bebas yang tanda parameter dugaannya tidak sesuai dengan harapan, yaitu pendapatan total rumah tangga, investasi produksi berikutnya, pengeluaran konsumsi pangan dan konsumsi non pangan. Hasil dugaan persamaan tersebut disajikan pada Tabel 8.

Tabel 8. Hasil pendugaan parameter persamaan pengeluaran lainnya oleh petani padi di OKU Timur

No. Peubah Nilai Parameter

dugaan t

D. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

1. - Pendapatan usahatani padi dipengaruhi oleh luas areal tanaman padi, produksi padi, harga benih padi dan jumlah penggunaan obat-obatan.

- Pendapatan usahatani non padi dipengaruhi oleh produksi padi, jumlah jam kerja kelaurga petani, harga benih padi, dan jumlah penggunaan obat-obatan, - Pendapatan non usahatani dipengaruhi oleh tingkat pndidikan suami,

pendidikan istri, pendidikan anak, jumlah jam kerja keluarga petani dan modal 2. - Pengeluaran konsumsi pangan dipengaruhi oleh jumlah jam kerja rumah tangga petani, pengeluaran konsumsi non pangan, investasi untuk produksi berikutnya, dan pengeluaran lainnya

- Pengeluaran konsumsi non pangan dipengaruhi oleh jumlah jam kerja rumah tangga petani, pendapatan total rumah tanga petani, pengeluaran investasi endidikan, pengeluaran konsumsi pangan, investasi untuk produksi berikutnya, dan pengeluaran lainnya.

(13)

- Pengeluaran investasi pendidikan dipengaruhi oleh pengeluaran konsumsi pangan, konsumsi non pangan, dan jumlah jam kerja keluarga petani.

- Pengeluaran lainnya dipengaruhi oleh pengeluaran investasi produksi berikutnya, pengeluaran konsumsi pangan, konsumsi non pangan dan jumlah jam kerja rumah tangga petani.

2. Saran

Strategi rumah tangga petani dalam mengatasi dampak fragmentasi lahan yang kaitannya dengan pendapatan keluarga adalah dominan menjadi buruh tani. Oleh karena itu perlu adanya kebijakan pemerintah dengan memberikan pelatihan dan bantuan modal dalam pengembangan alternatif usaha produktif berbasis sumberdaya lokal

DAFTAR PUSTAKA

Agustin, A dan Ilham, N. 2009. Analisis Proporsi Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga Petani Padi pada Berbagai Ekosistem. Disampaikan pada Seminar Nasional Dinamika Pembangunan Pertanian dan Pedesaan : Tantangan dan Peluang bagi Peningkatan Kesejahteraan Petani. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Departemen Pertanian Bogor. Bogor.

Deliarnov. 1997. Perkembangan Pemikiran Ekonomi. RajaGrafindo Perdasa. Jakarta

Fitranita dan Nawawi. 2002. Pembangunan Pertanian dan Marjinalisasi Pertanian : Dengan Fokus Pada Pertanian Tanaman Pangan. Jurnal Penduduk dan Pembangunan XIII (2) 2002. http://katalog.pdii.lipi.id, Diakses 19 Juni 2010. Minha. 1999. Kemampuan Petani Dalam Mengalokasikan Pendapatan Untuk

Tabungan dan Investasi Bagi Pendidikan Anak di Wilayah Pemukiman Transmigrasi Sumatera Selata. Desertasi pada Program Pascasarjana Universitas Padjajaran. Bandung (Tidak dipublikasikan).

Mulyana, A. 1998. Keragaan Penawaran dan Permintaan Beras Indonesia dan prospek Swasembada Menuju Era Perdagangan Bebas Suatu Analisis Simultan. Desertasi Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. (Tidak Dipublikasikan)

Mulyana, A. 2007. Urgensi Pemantapan Sistim Pengadaan dan Distribusi Pangan Antar Wilayah. Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya. Palembang.

(14)

Rusastra, I.W dan Suryadi. 2004. Ekonomi tenaga Kerja Pertanian dan Implikasinya Dalam Peningkatan Produksi dan Kesejahteraan Buruh Tani. Jurnal Litbang Pertanian. Vol 23 (30), 2004 : 91-99

Sudaryanto, I.W, Rusastra dan Simatupang, P. 1999. The Impact of Economic Crisis and Policy Adjustment on Food Crop Development Toward Economic Globalization Paper Presented on Roundtable Discussion on Foof and Nutrition Task Force I, Food and Agriculture Pra WNPG VII 8 November 1999. Center for Agro-Socio Economic Research Bogor. Bogor.

Sugiarto. 2008. Analisis Pendapatan, Pola Konsumsi dan Kesejahteraan Petani Padi Pada Basis Agroekosistem Lahan Sawah Irigasi di Pedesaan. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Departemen Pertanian. Bogor

Suryana, A. 2003. Kapita Selekta. Evolusi Pemikiran Ketahanan Pangan. BPFE. Yogyakarta.

Gambar

Tabel 2. Hasil pendugaan parameter persamaan pendapatan usahatani non padi
Tabel 4.  Hasil pendugaan parameter persamaan konsumsi pangan petani padi di OKU
Tabel 5.  Hasil pendugaan parameter persamaan konsumsi non pangan petani padi di OKU Timur
Tabel 7.  Hasil pendugaan parameter persamaan pengeluaran investasi pendidikan oleh petani padi di OKU Timur
+2

Referensi

Dokumen terkait

Seiring dengan semakin berkembangnya tradisi , maka jenis alat musik yang dipakai dalam setiap lagu juga berkembang dan bervariasi. Misalnya dengan memasukkan alat

dengan sistem e- Performance ini diukur berdasarkan aktivitas atau hasil dari kinerja pegawai negeri sipil yang akan atau telah dicapai dengan target yang telah ditentukan,

Kereta Api Indonesia (Persero), diharapkan dengan penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan dalam merencanakan jalur KA perkotaan di DIY yang sudah direncanakan dalam

Sementara secara tradisional terdapat beberapa jenis alat tangkap yang digunakan menangkap tuna antara lain huhate ( pole and line ), pancing ulur ( hand line ) dan pancing tonda

Perkembangan ini ternyata tidak diimbangi dengan perkembangan sumber daya insani sebagai penggerak atau pelaku ekonomi syariah terutama pada perbankan syariah dengan basic

Pada form pelatihan terdapat beberapa tombol buka citra, preprocessing , dan ekstraksi fitur yang merupakan tombol utama untuk menjalankan tahap pelatihan ini. Disamping itu

Berdasarkan dengan pembahasan dan hasil penelitian yang telah di bahas maka sebuah masalah dalam sistem informasi yang saat ini sedang berjalan dalam usaha kredit

Secara umum protokol mempunyai fungsi untuk menghubungkan penerima dan pengirim dalam berkomunikasi serta agar komunikasi yang terjadi dapat berjalan dengan baik.. Fragmentasi