• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI PENILAIAN KINERJA PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK) DALAM PENGELOLAAN KONSTRUKSI PROYEK JALAN DI KABUPATEN KERINCI ARTIKEL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "STUDI PENILAIAN KINERJA PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK) DALAM PENGELOLAAN KONSTRUKSI PROYEK JALAN DI KABUPATEN KERINCI ARTIKEL"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI PENILAIAN KINERJA PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK) DALAM PENGELOLAAN KONSTRUKSI PROYEK JALAN

DI KABUPATEN KERINCI

ARTIKEL

YENI TRIYANI NPM. 1010018312065

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS BUNG HATTA

(2)

STUDI PENILAIAN KINERJA PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK) DALAM PENGELOLAAN KONSTRUKSI PROYEK JALAN

DI KABUPATEN KERINCI Yeni Triyani¹, Syamsul Asri¹, Wardi¹

¹Program Studi Teknik Sipil, Program Pascasarjana Universitas Bung Hatta y3ni.triy4ni@yahoo.com

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah : Mengetahui faktor yang mempengaruhi kinerja PPK khususnya untuk 3(tiga) tahun terakhi dan Menilai kinerja PPK berdasarkan Faktor yang mempengaruhi Kinerja PPK dalam mengelola proyek konstruksi jalan di Kabupaten Kerinci. Kinerja PPK dalam pengelolaan proyek kontruksi jalan di kabupaten kerinci dapat disimpulkan:

a. Faktor personal/individu: dinilai baik karena dengan latar belakang pendidikan PPK: S2 Teknik Sipil, dan sudah berpengalaman 6 tahun sebagai PPK sehingga PPK dapat melaksanakan pekerjaan tepat waktu.

b. Faktor kepemimpinan: dinilai baik kerena PPK selaku pimpinan proyek telah melakukan pre construcion meeting terhadap tim pelaksanaan proyek (pengawas lapangan dan kontraktor) untuk memberikan arahan dan penegasan spesifikasi teknis lapangan sesuai dengan kontrak kerja, mengontrol progres kemajuan fisik dan keuangan sehingga pekerjaan tepat waktu dan biaya .

c. Faktor tim: dinilai kurang baik karena kurangnya koordinasi dengan bidang lain (Sumber Daya Air) terkait permasalahan drainase yang tidak lancar yang berhubungan dengan pelaksanaan proyek konstruksi jalan sehingga mengganggu kualitas/mutu jalan.

d. Faktor sistem: dinilai kurang baik karena PPK mengalami kesulitan dalam pemeriksaan material (filler dan aspal) pemeriksaan campuran beton untuk mengontrolan mutu pekerjaan proyek jalan karena belum memiliki fasilitas yang memadai hal ini disebabkan masih terbatasnya peralatan seperti fasilitas laboratorium Lapangan pada aspal mix plan (AMP).

e. Faktor kontekstual (situasional): dinilai baik karena permasalahan cuaca (musim hujan) yang merupakan faktor eksternal yang tidak dapat dijadikan penilaian kinerja PPK .

Dari hasil penilaian PPK berdasarkan lima faktor diatas tedapat tiga faktor bernilai baik dan dua faktor bernilai kurang maka dapat disimpulkan penilaian kinerja PPK dalam pengelolaan konsruksi jalan di Kabupaten Kerinci adalah cukup.

(3)

ABSTRACT

The purpose of this study is: Knowing the factors that affect the performance of the PPK in particular to three (3) years last and assessing the performance of the CO under PPK Factors affecting performance in managing the road construction project in Kerinci district.PPK performance in the management of road construction projects in Kerinci district can be concluded:

a. Factors personal / individual: rated good because the educational background of PPK: S2 Civil Engineering, and has experienced six years as the PPK so that PPK can carry out the work on time.

b. Leadership factors: rated good because they PPK, as leader of the project has been pre construcion meeting of the project implementation team (site supervisors and contractors) to provide direction and confirmation of technical specifications in conformity with the contract of employment, to control the progress of the physical progress and financial so that the work on time and costs.

c. Team Factor: rated poor due to lack of coordination with other fields (Water Resources) drainage problems related to non-current related to the implementation of the road construction project that disrupts the quality / grade road.

d. Factor system: rated poorly because PPK difficulties in the examination of material (filler and bitumen) inspection of the concrete mix for road projects mengontrolan quality of work because they have not had adequate amenities this is due to the limited equipment such as laboratory facilities Fields at aspal mix plan (AMP).

e. Contextual factors (situational): rated good because of the problems the weather (rainy season) which are the external factors that can not be used as performance appraisal PPK.

From the results of the PPK is based on five factors above three factors artifacts and is well worth the two factors worth less, it can be concluded votes PPK performance in the management of road konsruksi in Kerinci district is sufficient.

Keywords: Factor personal / individual, leadership factor, Factor team, factor systems, and contextual factors (situational).

PENDAHULUAN

Dalam hal pembangunan jalan, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). adalah pelaksana langsung memimpin suatu kegiatan/proyek pembangunan jalan. Keberhasilan suatu proyek pembangunan jalan ini tergantung bagaimana PPK dalam menangani proyek tersebut mulai dari perencanaan hingga pengawasan terhadap proyek jalan yang ditanganinya.

Untuk mengetahui tingkat keberhasilan kerja dari PPK, maka perlu dilakukan suatu penilaian yang

(4)

Di dalam penyelenggaraan proyek jalan, kinerja PPK selaku pelaksana proyek/kegiatan tergantung pada kemampuan masing-masing dalam mengendalikan kegiatan-kegiatan di lapangan. Harus ada keseimbangan antara kemampuan manajerial yang mana kemampuan manjerial ini berkaitan dengan pengendalian Mutu, biaya dan waktu serta kemampuan teknis yang hasilnya akan menentukan apakah kinerja PPK dapat dinilai dengan predikat “sangat baik, baik, cukup, rendah dan sangat rendah”

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan permasalahan dalam melakukan penilaian kriteria kinerja PPK di Kabupaten Kerinci sebagai berikut: a. Pentingnya melakukan penilaian

terhadap kinerja proyek yang telah selesai dilaksanakan. Hal ini dilakukan untuk menilai apakah pelaksanaan proyek sudah sesuai dengan perencanaan maupun sasaran yang akan di capai.

b. Penilaian kinerja ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi untuk memperbaiki kinerja proyek berikutnya.

TINJAUAN LITERATUR

Tinjauan pustaka dilakukan untuk mendapatkan teori-teori yang berhubungan dengan permasalahan dan metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan. Selain itu juga bersumber dari referensi-referensi dari penelitian sebelumnya yang memiliki keterkaitan permasalahan atau kesamaan metode penyelesaian, sehingga tinjauan pustaka tersebut dapat digunakan sebagai pedoman penelitian ini.

Pengukuran kinerja adalah suatu metoda untuk mengukur progress kinerja dari suatu program atau aktifitas dalam mencapai hasil atau output yang diharapkan oleh para pemangku

kepentingan, dikutip dari Asosiasi Pengusaha Indonesia dalam Laporan Pelatihan Manajemen Kinerja (2005).

Pengukuran kinerja seharusnya mencerminkan masa lalu, bukan tujuan yang harus dicapai, melainkan sarana untuk memasuki masa depan yang lebih produktif. Agar penilaian kinerja mencapai potensinya, tidak cukup hanya melakukannya, melainkan pegawai harus bertindak menurut penilaiannya itu. Biasanya atasan mempunyai tanggung jawab mengkomunikasikan hasil-hasil penilaian kepada bawahannya dan membantu bawahan memperbaiki diri di masa mendatang. Sebaliknya bawahan biasanya mempunyai tanggung jawab mencari umpan balik yang jujur dan memanfaatkannya untuk meningkatkan kinerjanya.

Pengukuran kinerja merujuk pada informasi numerik yang mengukur masukan, keluaran dan dimensi kinerja dari proses, produk, layanan, dan hasil organisasi atau instansi secara keseluruhan. Ukuran kinerja mungkin sederhana, bisa berasal dari satu pengukuran atau bersifat komposit. Tantangan bagi organisasi atau instansi saat ini adalah bagaimana untuk mencocokkan dan menyesuaikan ukuran kinerja dengan strategi bisnis, struktur dan budaya perusahaan/ instansi, jenis dan jumlah ukuran yang digunakan, keseimbangan antara ciri dan biaya untuk mengenalkan ukuran-ukuran ini, serta bagaimana untuk menyebarkan ukuran-ukuran tersebut agar hasilnya dapat digunakan dan dilaksanakan.

(5)

orang yang melakukan penilaian dan sulit untuk diverifikasi oleh orang lain.

Standar kinerja masing-masing orang mempunyai perbedaan sesuai jenis pekerjaan, organisasi atau profesi. Standar kinerja merujuk pada tujuan organisasi yang dijabarkan dalam tugas-tugas fungsional.

Menurut Mahmudi (2005), faktor-faktoryang mempengaruhi kinerja adalah:

1. Faktor personal/individu, meliputi : pengetahuan, keterampilan, kemampuan, kepercayaan diri, motivasi, dan komitmen yang dimiliki oleh setiap individu;

2. Faktor kepemimpinan, meliputi : kualitas dalam memberikan dorongan, semangat, arahan, dan dukungan yang diberikan pimpinan;

3. Faktor tim, meliputi : kualitas dukungan dan semangat yang diberikan oleh rekan dalam satu tim, kepercayaan terhadap sesama tim, kekompakan dan keeratan anggota tim;

4. Faktor sistem, meliputi : sistem kerja, fasilitas kerja atau infrastruktur yang diberikan oleh organisasi, proses organisasi, dan kultur kinerja dalam organisasi; 5. Faktor kontekstual (situasional),

meliputi : tekanan, dan perubahan lingkungan eksternal dan internal. METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif, dimana penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilakukan dalam setting tertentu yang ada dalam kehidupan riil (alamiah) dengan maksud inverstigasi dan memahami fenomena : apa yang terjadi, mengapa terjadi dan bagaimana terjadinya (Finally, 2006). Metode yang menjelaskan bahwa penelitian ditinjau dari hadirnya variabel saat terjadinya, serta menjelaskan variabel masa lalu dan sekarang disebut metode diskriptif.

Sesuai dengan asal kata deskriptif yaitu dari ”to describe” yang artinya menggambarkan atau membeberkan sehingga metode ini tepat digunakan untuk meneliti status sekelompok manusia, perusahaan sebagai obyek penelitian, yang bertujuan membuat deskriptif gambaran secara sistimatis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antar fenomena yang diselidiki, (Riduwan,2004).

Berdasarkan pengertian tersebut diatas, penelitian yang dilakukan adalah Penilaian Kinerja PPK dalam pengelolaan konstruksi proyek jalan di Kabupaten Kerinci dimana memiliki pengaruh terhadap kualitas pekerjaan proyek jalan di Kabupaten Kerinci ditinjau dari kesesuaiannya dengan spesifikasi teknis (kinerja output) maupun dari aspek pemenuhan terhadap kondisi jalan dan kecepatan tempuh kendaraan (kinerja input) sebagaimana diatur dalam peraturan pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan.yang dibuat dalam tabel .

Jadi, dapat disimpulkan bahwa Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode Kualitatif deskriptif, yang oleh Ali (1997;152) diartikan sebagai analisis terhadap data yang diperoleh berdasarkan kemampuan nalar peneliti dalam menghubungkan fakta, data dan informasi hingga lahirnya suatu model atau suatu teori.

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Kerinci khususnya pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kerinci, adapun yang dijadikan subyek penelitian adalah PPK selaku pelaksana proyek di lapangan.

Pada Penelitian ini yang dijadikan metode pengumpulan data adalah wawancara dan observasi lapangan.

Secara garis besar ada dua macam pedoman wawancara (Suharsimi Arikunto, 2009):

(6)

Yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. Tentu saja kreativitas pewawancara sangat diperlukan, bahkan hasil wawancara dengan jenis ini lebih banyak tergantung dari pewawancara. Pewawancaralah sebagai pengemudi jawaban responden. Sifat pertanyaan pada spontan dan biasa digunakan oleh orang-orang yang ahli(expert). 2. Pedoman wawasan terstruktur

Yaitu pedoman wawancara yang disusun secara terperinci sehingga menyerupai check-list. Pewawan-cara tinggal membubuhkan tanda (check)pada nomor yang sesuai.

Pedoman wawancara yang banyak digunakan adalah bentuk “semi structured”. Dalam hal ini mula-mula interview menanyakan serentetan pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian satu persatu diperdalam dalam mengorek keterangan lebih lanjut. Dengan demikian jawaban yang diperoleh bisa meliputi semua variabel, dengan keterangan lengkap dan mendalam. (pertanyaan wawancara terlampir; hal 69)

Pada penelitian ini menggunakan pedoman wawancara semi structured

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Untuk tujuan penelitian I yang merupakan pertanyaan penelitian: “Faktor apa yang mempengaruhi kinerja PPK pada pengelolaan proyek konstruksi jalan di Kabupaten Kerinci?”. Setelah dilakukan wawancara pada tanggal 22, 23, 24, 25, 26 Februari 2013 dengan Pengguna Anggaran (PA) Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kerinci, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten kerinci dan Kota Sungai Penuh maka dapat disimpulkan bahwa ada lima

faktor yang mempengaruhi kinerja Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada pengelolaan proyek konstruksi jalan di Kabupaten Kerinci, kelima faktor ini dapat dilihat pada tabel 4.1. Kelima faktor ini juga sesuai dengan teori Mahmudi (2005) dimana faktor yang mempengaruhi kinerja PPK adalah sebagai berikut :

a. Faktor personal/individu meliputi : pengetahuan, keterampilan, kemampuan, kepercayaan diri, motivasi, dan komitmen yang dimiliki oleh setiap individu;

b. Faktor kepemimpinan, meliputi : kualitas dalam memberikan dorongan, semangat, arahan, dan dukungan yang diberikan pimpinan;

c. Faktor tim, meliputi : kualitas dukungan dan semangat yang diberikan oleh rekan dalam satu tim, kepercayaan terhadap sesama tim, kekompakan dan keeratan anggota tim;

d. Faktor sistem, meliputi : sistem kerja, fasilitas kerja atau infrastruktur yang diberikan oleh organisasi, proses organisasi, dan kultur kinerja dalam organisasi; e. Faktor kontekstual (situasional),

meliputi : tekanan, dan perubahan lingkungan eksternal dan internal.

Untuk tujuan penelitian 2 yang merupakan pertanyaan penelitian: “Bagaimanakah kinerja PPK dalam mengelola proyek konstruksi jalan di Kabupaten kerinci yang dianggap

tidak memenuhi harapan

pengguna?”. Setelah dilakukan wawancara terbuka dengan responden Pengguna Anggaran (PA) selaku atasan langsung dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang menilai kinerja dari PPK dan hasil observasi dilapangan, bahwa kinerja PPK dalam pengelolaan proyek kontruksi jalan di kabupaten kerinci dapat disimpulkan: a. Faktor personal/individu: dinilai

(7)

pendidikan PPK: S2 Teknik Sipil, dan sudah berpengalaman 6 tahun sebagai PPK sehingga PPK dapat melaksanakan pekerjaan tepat waktu.

b. Faktor kepemimpinan: dinilai baik kerena PPK selaku pimpinan proyek telah melakukan pre construcion meeting terhadap tim pelaksanaan proyek (pengawas lapangan dan kontraktor) untuk memberikan arahan dan penegasan spesifikasi teknis lapangan sesuai dengan kontrak kerja, mengontrol progres kemajuan fisik dan keuangan sehingga pekerjaan tepat waktu dan biaya .

c. Faktor tim: dinilai kurang baik karena kurangnya koordinasi perencanaan dengan bidang lain (Sumber Daya Air).

d. Faktor sistem: dinilai kurang baik karena PPK mengalami kesulitan dalam pemeriksaan material (filler dan aspal) pemeriksaan campuran beton untuk mengontrolan mutu pekerjaan proyek jalan karena belum memiliki fasilitas yang memadai hal ini disebabkan masih terbatasnya peralatan seperti fasilitas laboratorium Lapangan pada AMP.

e. Faktor kontekstual (situasional): dinilai baik karena permasalahan cuaca (musim hujan) yang merupakan faktor eksternal yang tidak dapat dijadikan penilaian kinerja PPK .

Dari hasil penilaian PPK berdasarkan lima faktor diatas tedapat tiga faktor bernilai baik dan dua faktor bernilai kurang maka dapat disimpulkan penilaian kinerja PPK dalam pengelolaan konsruksi jalan di Kabupaten Kerinci adalah cukup.

PENUTUP

Berdasarkan dari hasil pembahasan pada bab sebelumnya, maka didapat disimpulkan bahwa

1. Faktor yang mempengaruhi kinerja PPK pada pengelolaan proyek konstruksi jalan di Kabupaten Kerinci yaitu : faktor personal/individu, kepemimpinan, tim, sistem, konstekstual (situasional)

Menilai Kinerja PPK dalam pengelolaan konstruksi proyek jalan di Kabupaten

Kerinci setelah diadakan wawancara dengan PA (Pengguna Anggaran) dan hasil observasi lapangan, maka kinerja

PPK adalah cukup.

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, S. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategi Keunggulan Kompetitif, Edisi Pertama.Yogyakarta: Penerbit BPPE.

Anonim.2000.Undang-undang RI Nomor 18 Tahun 1999, Tentang Jasa Konstruksi. Departemen Pekerjaan Umum: Penerbit PT.Mediatama Saptakarya.

Anonim. 2006. Kepres RI No. 80 Tahun 2003, Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa

Pemerintah.Beserta Penjelasannya.Bandung: Penerbit Citra Umbara.

Anonim.2006. Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nomor:11 Tahun 2006, Tentang Registrasi Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi. Jakarta.

Gaspersz, V. 2005. Total Quality Management. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Imam Soeharto,I. 1995. Manajemen

(8)

Konseptual sampai Operasional. Erlangga Jakarta.13740

Juran, J.M.1996.Merancang

Mutu.Ancangan Baru

Mewujudkan Mutu kedalam Barang dan Jasa.Jakarta: PT Pustaka Binaman Pressindo. Kristoforus, JE. 2008.“Korelasi

Karakteristik Kontraktor terhadap Kualitas Pekerjaan Proyek Konstruksi pada Dinas Kimpraswil Kabupaten

Ende”.(Tesis). Denpasar. Universitas Udayana.

Rival, V. 2005. Manajemen Sumber

Daya Manusia untuk

Perusahaan. Jakarta: Penerbit PT Rajagrafindo Persada

Tika, P. M. 2006. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara

Artikel, Kerusakan Jalan Daerah Akibat Beban Overloading 2013 downloadwww.google.com Sugiono 2003. Tentang penyajian data

penelitian. Download www.google.com

Sugiono 2005. Tentang analisis pengumpulan data penelitian. Downloadwww.google.com

Burhan Bungin (ed) 2001. “Metodologi Penelitian Kualitatif” Raja

Grafindo Persada Jakarta Downloadwww.google.com Sinarmata (ed) 2009. “Metodologi

Penelitian Kualitatif”. Downloadwww.google.com

Meier (As’Ad 1998) tentang kriteria

kinerja. Download

www.google.com

Ali 1997 tentang metode kualitatif Deskriptif. Download www.google.com

Hasan 2003. Tentang Penyajian data penelitian. Download www.google.com

Miles, Matthew B. Dan Huberman. Metode Kualitatif dan penerapannya dalam penelitian. Download

www.inparanmetric.com

Hatch & Farhady 1981. Variabel Penelitian. Download www.inparanmetric.com

Karlinger 1973. Variabel Penelitian. Download

www.inparanmetric.com

Kidder 1981. Variabel Penelitian. Download

www.inparanmetric.com

Sugiono 2009. Variabel penelitian. Download

www.inparanmetric.com

Cholid Narbuko, Drs. Abu Achmadi, H. 2004. Metode Penelitian Bumi Aksara Jakarta

Donald R. Coper 1998. “Metode Penelitian Bisnis”. Download www.inparanmetric.com

Eriyanto 1999. Tentang Sampling Probabilitas. Download www.inparanmetric.com

(9)

Salim 2006. Kutipan dari Miles dan Hubermantentang Analisa Data. Download

www.inparanmetric.com

Artikel, Rizali Rahmawanto, A. Wicaksono & Sugeng P. Budio

“Faktor-Faktor Penentu Peningkatan Kinerja Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pada Satker APBN Dan SKPD Provinsi Kalimantan Timur”. Downloadwww.google.com Safrida Iryani 2013”Pengaruh

Kualifkasi Kontraktor terhadap Kualitas Pekerjaan Proyek Konstruksi di Kabupaten Kerinci

(Tesis). Padang. Universitas Bung Hatta

Dorodjatun Kuntjoro Jakti 2004. Download

www.inpanmetric.com

Artikel, Identifikasi Penilaian Kinerja Pejabat Pembuat Komitmen Jalan Nasional Berbasis Indikator Sidlacom. Download www.google.com

Referensi

Dokumen terkait

bagaimana cara dalam membuat perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus, RPP, media pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. SIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan

Penelitian tentang kadar merkuri di sungai sudah pernah dilakukan di Sulawesi Utara yaitu oleh Harun di Sungai Tondano di daerah Komo Luar dimana didapatkan

Dari uraian sebagaimana tersebut di atas, dapat dirumuskan bahwa implementasi kebijakan seleksi terbuka jabatan pimpinan tinggi Pratama yang dilakukan oleh Badan Kepegawaian

Faktor-faktor yang mendukung pemberdayaan kewirausahaan perempuan pesisir dalam pengeloJaan usaha Ikan Asin, Kerupuk Ikan dan Dendeng Ikan di Kecamatan Sungai Kakap adalah :

10 (misalnya berasal dari gorengan), bisa terurai terdegradasi menjadi bentuk radikal, menyebabkan penyakit. Selain itu faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan

Untuk peningkatan kompetensi seorang Inspektur Migas atau juga juru las bidang industri Migas perlu lebih banyak mengetahui bagaimana pengelasan yang baik dan

Sampel yang digunakan pada proses pengujian yaitu String yang terdiri dari satu jenis karakter ( String Homogen) dan String yang terdiri dari beberapa jenis karakter ( String

Hal ini sejalan dengan penelitian Triwibowo (2010) tentang hubungan gaya hidup (life style) dengan terjadinya hipertensi pada penderita hipertensi di poli umum puskesmas