Lalat Buah (Bactrocera doesalis)
Bactrocera doesalis memiliki empat tahap dalam siklus hidupnya yaitu: telur, larva, pupa, dan dewasa. Bactrocera doesalis akan menghasilkan keturunan baru dalam waktu 9-10 hari. Jika dipelihara pada suhu 25ºC dalam kultur segar, lima hari pada tahap telur dan tahap larva, lalu empat hari pada tahap pupa (Gill et al, 2002). Bactrocera doesalis memiliki ciri-ciri sebagai berikut: panjang tubuh lalat dewasa 2-3 mm, imago betina umumnya lebih besar dibandingkan dengan yang jantan, tubuh berwarna coklat kekuningan dengan faset mata berwarna merah berbentuk elips. Terdapat pula mata oceli yang mempunyai ukuran jauh lebih kecil dari mata majemuk, berada pada bagian atas kepala, di antara dua mata majemuk, berbentuk bulat. Selain itu, Bactrocera doesalis normal memiliki antena yang berbentuk tidak runcing dan bercabang-cabang dan kepala berbentuk elips. Thorax berwarna krem, ditumbuhi banyak bulu, dengan warna dasar putih. Abdomen bersegmen lima, segmen terlihat dari garis-garis hitam yang terletak pada abdomen. Sayap Bactrocera normal memiliki ukuran yang panjang dan lurus, bermula dari thorax hingga melebihi abdomen lalat dengan warna transparan (Palister, 2003).
Lalat buah merupakan lalat yang berukuran kecil dan merupakan hama bagi sebagian besar tanaman buah. Lalat ini umumnya menyerang tanaman sengan ccara menyuntikkan telur-telurnya ke dalam kulit buah. Telur-telur ini akan menetas menjadi larva yang menggerogoti buah dari dalam buah itu sendiri sehingga buah tersebut busuk dan rontok. Contoh kasus dari hama lalat buah ini adalah buah tomat (Wiryanta, 2008). Selain itu, spesies ini memilki ciri badan lain seperti berwana cokelat kekuningan dengan garis membujur kuning pada punggung. Spesies yang satu ini memang banyak menyerang tanaman buah. Serangan lalat buah pada buah cabai misalnya, ditandai dengan adanya noda hitam pada pangkal buah. Titik hitam merupakan manifestasi telur lalat buah betina. Dari telur akan menetas menjadi ulat. Ulat-ulat ini akan memakan buah dan pada akhirnya titik hitam ini akan melebar dan membuat buah menjadi busuk dan rontok (Hamid, 2012).
Wiryanta, Bernadinus. 2008. Bertanam Cabai. Agromedia Pustaka. Jakarta
Hamid, Abdul. 2012. Untung Besar Dari Beratanam Cabai Hibrida. Agromedia Pustaka. Jakarta
