• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Metode Tutor Sebaya untuk Meningkatkan Sikap Kepemimpinan dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri Tengaran Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Metode Tutor Sebaya untuk Meningkatkan Sikap Kepemimpinan dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri Tengaran Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

30 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Tengaran 01 yang terletak di jalan Masjid Besar No.15 B kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. SD Negeri Tengaran ini berdiri sejak tahun 1953.

SD Negeri Tengaran ini dipimpin oleh Bapak Sarsono, Spd. SD Negeri Tengaran ini memiliki fasilitas yang cukup memadai, terdiri atas 7 ruang kelas. Kelas 1 terdiri dari 25 siswa, kelas 2 terdiri dari 2a yang berjumlah 25 dan 2b berjumlah 24 siswa, kelas 3 terdiri dari 47 siswa, kelas 4 terdiri dari 36 siswa, kelas 5 terdiri dari 41 siswa, dan kelas 6 terdiri atas 38 siswa. Pelaksanaan pembelajaran Matematika pada semester genap untuk kelas 4 adalah 4 x 35 menit.

Jumlah guru dan stafnya sebanyak 17 orang. Sekolah ini juga mengadakan les atau pelajaran tambahan untuk meningkatkan hasil belajar siswanya secara keseluruhan. Dalam penelitian ini, yang dijadikan subjeknya adalah siswa kelas 4 SD Negeri Tengaran sebanyak 36 siswa yang terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan pada bulan-bulan efektif dalam kegiatan belajar-mengajar semester 2 tahun pelajaran 2014-2015.

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan pembelajaran dikelas. Tujuan dari adanya penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang telah dirancang dari rencana pembelajaran, kegiatan pembelajaran, evaluasi, sampai pada refleksi. Dalam penelitian ini, menggunakan jenis kolaboratif, artinya peneliti bekerjasama dengan guru kelas.

(2)

berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi).

Berikut ini adalah gambar siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas.

Gambar 3.1.2 Prosedur Penelitian

Dalam Daryanto (2011:15) rencana tindakan untuk meningkatkan pembelajaran meliputi :

1. Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun rumusan masalah dan tujuan

2. Setelah itu, membuat rencana tindakan termasuk didalamnya instrument penelitian dan perangkat pembelajaran

3. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dari diterapkanya tutor sebaya ini 4. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau

(3)

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada kelas IV SD Negeri Tengaran, yang dilaksanakan pada semester II Tahun Pelajaran 2014/2015, yaitu pada bulan Maret-April 2015.

Tabel 3.2 Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Waktu Kegiatan

Februari 2015 Observasi dan persiapan instrument

Maret 2015

Melaksanakan siklus I dan II

a. Siklus I : pertemuan I, II dan III.

b. Siklus II : pertemuan I

Maretl 2015 a. Pengumpulan dan evaluasi penelitian. b. Penyusunan laporan penelitian.

3.2 Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan variable : 1. Variable bebas (x) :

Variable bebas merupakan variable yang mempengaruhi variable terikat. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan variable bebasnya adalah penerapan metode tutor sebaya. Penerapan metode tutor sebaya dalam penelitian ini yaitu siswa yang memiliki keistimewaan dibidang akademis didalam kelas untuk membantu memberikan penjelasan, bimbingan dan arahan kepada siswa lain dalam kelompok yang kepandaiannya agak kurang atau lambat dalam menerima materi pelajaran dalam kelas.

2. Variable terikat (y):

(4)

kepemimpinan ini dapat dibuktikan dan diukur dengan menggunakan lembar observasi, setelah mereka mendapatkan perlakuan dengan diterapkannya tutor sebaya. Sedangkan hasil belajar dalam penelitian ini didefinisikan sebagai berikut : hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku yang terjadi pada siswa setelah mereka mengikuti kegiatan belajar mengajar, yang didalamnya terjadi interaksi. Hasil belajar ini didapatkan melalui soal tes yang sudah dikerjakan oleh siswa, setelah mereka mendapatkan perlakuan dengan diterapkannya metode tutor sebaya.

3.3 Rencana Tindakan a. Prosedur Penelitian

Pada tahap ini peneliti membuat RPP dengan identitas mata pelajaran, kelas, semester dan alokasi waktu. Komponen RPP terdiri dari aspek, standar kompetensi, kompetensi dasar, indicator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, scenario pembelajaran, metode, sumber belajar, jenis penilaian dan dilengkapi dengan lampiran RPP berupa uraian materi pembelajaran dan instrument penilaian.

b. Pelaksanaan Tindakan

1. Siklus 1

a. Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan pembelajaran merupakan langkah awal guru untuk melaksanakan pembelajaran dikelas. Pelaksanaan pembelajaran terdiri dari dua kegiatan utama yaitu pendahuluan dan apersepsi. Pendahualuan berkaitan dengan :

 Menyiapkan kelengkapan alat dan bahan untuk belajar  Memberikan motivasi tentang kesiapan belajar siswa  Menyiapkan lembar pengamatan

Sedangkan kegiatan apersepsi berkaitan dengan :

(5)

2. Membahas perencanaan teknis dalam lingkungan belajar. Aspek-aspek tersebut dilakukan guru secara cermat dengan harapan pelaksanaan pembelajaran dapat mencapai tujuan yang diharapkan

3. Kelengkapan alat dan bahan untuk belajar dalam pembelajaran matematika materi pokok “pengurangan dan penjumlahan pecahan“. Lembar pengamatan berkaitan dengan penilaian terhadap penulis selama pembelajaran yang nantinya akan dipergunakan oleh pengamat sebagai evaluator.

b. Pelaksanaan

1. Guru memilih siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata untuk menjadi tutor dan membentuk kelompok-kelompok belajar. 2. Guru member tugas khusus kepada tutor sebaya untuk membantu temannya dalam menentukan penjumlahan dan pengurangan pecahan

3. Guru dan pengamat memantau proses belajar tutor sebaya

4. Guru member penguatan kepada kedua belah pihak agar baik yang membantu maupun yang dibantu merasa senang

5. Siswa mengerjakan tes formatif c. Pengamatan

(6)

matematika materi pokok “penjumlahan dan pengurangan pecahan biasa dan campuran”

d. Kegiatan Akhir

Kegiatan akhir dilakukan guru dalam rangka menyakinkan bahwa murid telah mampu menguasai materi yang diajarkan. Kegiatan akhir dilakukan dengan cara :

a) Membuat ringkasan b) Menjawab pertanyaan dan c) Memberikan tugas

Membuat ringkasan berkaitan dengan materi yang telah diajarkan menjadi materi-materi pokok sehingga mudah dipelajari dan dipahami siswa. Menjawab pertanyaan berkaitan dengan upaya guru untuk menjelaskan materi yang kurang dipahami siswa. Selanjutnya memberikan tugas berkaitan dengan upaya guru agar siswa memperoleh pengalaman belajar dirumah. Setelah semua kegiatan selesai sebagai dasar untuk mengetahui kemampuan akhir siswa, maka dilakukan evaluasi pada mata pelajaran matematia serta penerapan metode tutor sebaya dalam proses pembelajaran sebagai tindakan terhadap pencapaian hasil belajar siswa.

2. Siklus II

a. Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan pembelajaran pada siklus II hamper sama dengan perencanaan pada siklus I. Perbedaanya adalah pada siklus II ini lebih menekankan pada permasalaha yang ditemui pada pembelajaran siklus I. Pelaksanaan pembelajaran terdiri dari dua yaitu meliputi :

 Menyiapkan kembali kelengkapan alat dan bahan untuk belajar  Menyiapkan lembar pengamatan

(7)

1. Memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan pecahan desimal

2. Membahas kembali teknis dalam pembelajaran

Aspek tersebut dilakukan guru secara teliti dengan harapan pelaksanaan pembelajaran dapat mencapai tujuan yang diharapkan seperti : siswa mampu mengerjakan soal penjumlahan dan pengurangan pecahan biasa, dengan adanya pembelajaran yang menerapkan metode tutor sebaya dapat menumbuhkan sikap kepemimpinan siswa.

b. Pelaksanaan

1. Guru kembali memilih siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata untuk menjadi tutor dan membentuk kelompok-kelompok belajar.

2. Guru kembali memberi tugas khusus kepada tutor untuk membantu temannya dalam menentukan penjumlahan dan pengurangan pecahan

3. Guru dan pengamat memantau proses belajar tutor

4. Guru menyuruh beberapa siswa menyelesaikan soal untuk mengetahui tingkat pemahaman dalam proses balajar tutor

5. Guru dan siswa melakukan tanya jawab mengenai soal-soal yang belum dapat terpecahkan

6. Siswa mengerjakan tes formatif pada akhir pembelajaran 7. Siswa diberi tugas rumah secara individu

c. Pengamatan

Kegiatan pengamatan pada siklus II ini lebih menekankan terhadap perilaku siswa dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan upaya guru untuk membantu siswa mengatasi permasalahan yang telah dihadapi siswa dalam belajar matematika. Kegiatan ini sama dengan kegiatan siklus I yaitu :

(8)

 Merumuskan dan menarik kesimpulan pada pembelajaran matematika materi pokok penjumlahan dan pengurangan pecahan desimal

d. Kegiatan Akhir

Kegaiatan akhir pada siklus II hampir sama dengan siklus I Kegiatan pemantapan ini berkaitan dengan :

1. Membuat ringkasan 2. Menjawab pertanyaan 3. Memberikan tugas

Untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran selanjutnya dilakukan posttest terakhir agar lebih mengetahui tingkat keberhasilan proses pembelajaran yang telah dilakukan, terutama berkaitan dengan hasil belajar siswa.

3. Refleksi

a. Refleksi Siklus I

Tahap ini berisi tentang diskusi dari peneliti, pengamat atau observer mengenai :

o Menganalisis sikap kpemimpinan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran matematika pada siklus I

o Menelaah hasil penilaian proses dan hasil pembelajaran matematika pada siklus I

o Menemukan permasalahan yang terjadi pada pembelajaran matematika pada siklus I

o Membuat rencana tindak lanjut untuk mengatasi permasalahan yang timbul pada pembelajaran matematika siklus I.

b. Refleksi Siklus II

(9)

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi dilakukan oleh peniliti dan observer bertujuan untuk mengamati proses pelaksanaan pembelajaran matematika dengan metode tutor sebaya serta mengamati semua aktivitas yang dilakukan siswa di kelas pada saat pembelajaran berlangsung. Selain itu, observasi juga bertujuan untuk menganalisis sikap kepemimpinan dalam menyelesaikan pemecahan masalah matematika. Observasi dilakukan berdasarkan lembar observasi yang telah disusun.

b. Tes

Tes digunakan untuk mengumpulkan data yaitu hasil belajar siswa dalam memecahkan masalah yang telah diberikan dalam bentuk soal. Tes berupa soal-soal dalam setiap pertemuan pada suatu siklus, latihan-latihan dan lembar kegiatan siswa (LKS). Tes berisi pertanyaan yang terikat dengan materi yang telah dipelajari.

c. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk memperkuat data yang telah diperoleh dari observasi dan catatan lapangan. Data yang diperoleh dari studi dokumentasi berupa hasil jawaban beberapa siswa yang memberikan gambaran secara konkret sikap kepemimpinan siswa dalam memecahan masalah matematika sudah tampak setelah diterapkannya pembelajaran dengan metode tutor sebaya.

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

(10)

kepemimpinan dan hasil belajar siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan soal evaluasi

a. Lembar observasi kegiatan pembelajaran matematika melalui metode tutor sebaya.

Observasi digunakan untuk mengamati proses pelaksanaan pembelajaran matematika dengan metode pembelajaran tutor sebaya. Lembar observasi pelaksanaan pembelajaran berisi pedoman dalam melaksanakan pengamatan terhadap aktivitas guru selama pembelajaran serta untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan metode tutor sebaya yang berlangsung dikelas. Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran berisi pernyataan-pernyataan yang terkait keterlaksanaan pembelajaran dengan memberikan nilai 1-5. Keterangan: 5= sangat baik, 4= baik, 3= cukup, 2= kurang dan 1= sangat kurang. Adapun kisi-kisi lembar observasi dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar Observasi Guru

Tahapan Kegiatan Aspek yang diamati Indikator

Kegiatan awal Membangun suasana agar

siswa siap belajar

dan mdia yang akan

digunakan dalam

kegiatan.

Membangun pandangan awal

terhadap materi yang akan

(11)

Kegiatan inti Menggali pengalaman yang

yang telah dimiliki dengan

materi yang akan dipelajari

menggunakan metode tutor

(12)

pembelajaran sesuai dengan

tujuan pelajaran

membuat kesimpulan

Merefleksikan pengalaman

pembelajaran dan tindak lanjut

a. Memberikan tindak

lanjut.

Kemampuan

melaksanakan

penilaian

Ketersediaan alat penilaian

formatif

a. Memberikan soal

evaluasi

b. Lembar observasi sikap kepemimpinan siswa dalam memecahan masalah matematika.

Lembar observasi sikap kepemimpinan siswa dalam memecahan masalah matematika digunakan untuk mengetahui sikap kepemimpinan dan hasil belajar siswa dalam pemecahan masalah matematika pada saat pembelajaran dengan metode tutor sebaya. Observer mengamati siswa secara langsung selama proses pembelajaran. Lembar observasi sikap kepemimpinan siswa dan hasil belajar siswa terhadap pemecahan masalah matematika terdiri dari beberapa indikator yang terkait dengan sikap kepemimpinan dan hasil belajar siswa dalam memecahkan masalah. Indikator dibuat sesuai aspek sikap kepemimpinan dan hasil belajar siswa pemecahan masalah matematika. Adapun kisi-kisi lembar observasi dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 3.3 Kisi-kisi Lembar Observasi Siswa

Tahapan Kegiatan Aspek yang diamati Indikator

Kegiatan awal Pra pembelajaran Toleransi kepada teman pada

kegiatan pra pembelajaran.

Apersepsi Toleransi kepada teman pada

kegiatan apersepsi.

Kegiatan inti Eksplorasi Membimbing teman pada

kegiatan eksplorasi.

(13)

kelompok.

b. kerjasama dalam

menyelesaikan masalah

pada LKS.

Konfirmasi motivasi dalam presentasi hasil

diskusi.

Kegiatan akhir Kesimpulan membimbing dalam membuat

kesimpulan.

c. Lembar Soal Evaluasi

Lembar soal evaluasi yang diberikan kepada siswa di akhir pembelajaran siklus I pertemuan III dan siklus II pertemuan II. Soal-soal yang diberikan berfungsi untuk mengetahui berapa besar tingkat kemampuan yang dimiliki siswa untuk memahami materi pelajaran dan mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan. Selain itu, untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode tutor sebaya. Kisi-kisi soal yang diberikan antara lain:

Tabel 3.4

Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator No Item

6. Menggunakan

3. Menentukan ciri pecahan biasa

2, 5, 10

(14)

7. Mengurangkan pecahan biasa

11, 14

8. Mengurangkan pecahan campuran

13, 15

Tabel 3.5

Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus II

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator No Item

6. Menggunakan

pecahan dalam

pemecahan masalah

6.5 Menyelesaikan

masalah yang

berkaitan dengan

pecahan

1. Menjelaskan pengertian pecahan

desimal.

1

2. Mengubah pecahan biasa

kepecahan desimal

2,5,7, 8

3. Mengubah pecahan desimal

kepecahan biasa

3, 9

4. Mengurangkan pecahan desimal

4, 6, 12, 14

5. Menjumlahkan pecahan desimal

10, 13

6. Membulatkan bilangan desimal

(15)

3.5 Indikator Kinerja

Penelitian ini dikatakan berhasil jika penerapan pembelajaran dengan metode tutor sebaya berjalan dengan baik berdasarkan indikator pencapaian sehingga sikap kepemimpinan siswa dan hasil belajar siswa dalam memecahkan masalah matematika meningkat. Dengan melihat latar belakang permasalahan dan untuk meningkatkan sikap kepemimpinan siswa dan hasil belajar siswa, maka dipergunakan indikator sebagai berikut:

1. ≥ 80 % dari jumlah keseluruhan kegiatan penerapan metode pembelajaran Tutor Sebaya dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan sikap kepemimpinan siswa telah diterapkan oleh guru dengan kategori baik. 2. Ketuntasan belajar siswa (hasil belajar), peneliti memberi target 80% dari

jumlah siswa dan memperoleh nilai ≥ 70 sesuai dengan KKM

3. Kemampuan sikap kepemimpinan siswa 80% dari jumlah keseluruhan mendapat kategori baik ( ≥ 4) dengan ketentuan minimal tiap aspek dalam kategori cukup (≥ 3).

Catatan : Rentang Nilai

1 = sangat kurang, 2 = kurang, 3 = cukup, 4 = baik, 5 = sangat baik

3.6 Teknik Analisis Data

(16)

Untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa dianalisis dengan cara menghitung ketuntasan belajar sebagai berikut:

1. Menghitung nilai:

Nilai = ∑ ∑ x 100 2. Menghitung rata – rata nilai:

Untuk menghitung rata-rata nilai menggunakan rumus: ∑

Keterangan :

Xi : rata-rata nilai ∑ : jumlah seluruh nilai N : jumlah siswa

3. Menghitung ketuntasan belajar klasikal Prosentase =

x 100%

Dikatakan tuntas belajar secara klasikal jika 80% populasi kelas telah tuntas belajar.

4. Mengukur penguasaan guru dalam pembelajaran

Berdasarkan 36 item butir pengamatan maka digunakan rumus sebagai berikut:

Nilai = ∑

Untuk mengukur penguasaan guru dalam siklus I digunakan rumus berikut:

Nilai = ∑

Untuk mengukur penguasaan guru dalam siklus II digunakan rumus berikut:

(17)

4 : baik 5 : sangat baik

5. Mengukur sikap kepemimpinan siswa dalam pembelajaran Nilai = ∑

Untuk mengukur sikap kepemimpinan siswa dalam pembelajaran siklus I digunakan rumus berikut:

Nilai = ∑

Untuk mengukur sikap kepemimpinan siswa dalam pembelajaran siklus II digunakan rumus berikut:

Nilai = ∑ Dengan kriteria nilai: 1 : sangat kurang 2 : kurang

(18)

3.6.1 Validitas dan Reabilitas

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Sedangkan instrument reliabel adalah instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Realibitas merupakan syarat untuk pengujian validitas instrument. Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliabel. Maka dapat dikatakan bahwa valid dan reliabel merupakan syarat mutlak mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel.

Pengujian validitas dan reliabilitas soal evaluasi siklus I dan siklus II dengan menggunakan aplikasi software SPSS 21 dengan cara Analyze-Scale-Reliability Analysis. Kemudian untuk mengetahui item soal valid atau tidak dapat dilihat dengan hanya melihat output dengan r tabel berdasarkan berapa banyak koresponden yang digunakan. Pada penelitian ini koresponden untuk menguji validitas soal sebanyak 30 orang maka melihat nilai r pada tabel yang sesuai dengan N=3- dan taraf signifikan 5%, maka didapatkan nilai 0,361. Jadi item soal valid jika nilainya ≥0,361.

(19)

Berikut output pengujian validitas dan reliabilitas soal siklus I:

Tabel 3.6 Hasil Validitas Soal Evaluasi Siklus I Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

VAR00002 10,54 10,433 ,373 ,816

VAR00003 10,58 9,906 ,538 ,804

VAR00004 10,33 10,667 ,473 ,810

VAR00005 10,29 10,737 ,544 ,809

VAR00006 10,62 10,418 ,354 ,818

VAR00007 10,46 10,346 ,451 ,810

VAR00008 10,42 10,688 ,355 ,817

VAR00010 10,50 10,348 ,422 ,813

VAR00011 10,42 10,428 ,457 ,810

VAR00012 10,29 11,085 ,351 ,817

VAR00014 10,29 10,737 ,544 ,809

VAR00015 10,58 10,167 ,448 ,811

VAR00017 10,58 10,167 ,448 ,811

VAR00018 10,46 10,346 ,451 ,810

VAR00020 10,54 9,998 ,524 ,805

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

(20)

Pada siklus II melalui uji validitas soal dengan 20 butir soal didapatkan hasil 17 valid dan 3 soal tidak valid. Adapun butir soal yang valid meliputi nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 13, 15, 16, dan 17. Sedangkan soal yang tidak valid nomor 18, 19 dan 20. Berikut output pengujian validitas dan reliabilitas soal siklus II:

Gambar

Gambar 3.1.2 Prosedur Penelitian
Tabel 3.2 Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar Observasi Guru
Tabel 3.3 Kisi-kisi Lembar Observasi Siswa
+5

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pemantauan tingkat kontaminasi pada mata pisau potong terlihat tingkat kontaminasinya lebih tinggi dari perlengkapan yang lain yaitu 5,60 Bq/cm 2 , sedangkan

Terdapat pengaruh yang signifikan antara penyampaian pendidikan kesehatan reproduksi oleh kelompok sebaya (peer group) terhadap pengetahuan seks pranikah remaja RW 12 Desa

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan daya tahan jantung paru dengan kondisi psikologis pada mahasiswa program studi Penjaskes FKIP Unila angkatan

Abstract Enzymatic hydrolysis of starches using free glucoamylase to produce reducing sugars, which are substrates for various fermentation processes, often have

Pada tahap pembuatan digram sebab-akibat yang bertujuan untuk menguraikan faktor-faktor yang menyebabkan cacat kenyal sebagain pada nata de coco yang berdasarkan

Hasil studi pendahuluan tersebut sesuai dengan pendapat Vernon yang dikutip oleh Hargrove dan Poteet (dalam Riana, 2003) yang mengemukakan bahwa perilaku siswa

bahwa dengan demikian Perusahaan Daerah Aneka Usaha Manuntung Berseri (PD. AUMB) Kabupaten Tanah Laut sudah tidak layak lagi dipertahankan sebagai BUMD Pemerintah

Teori tersebut juga didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Feri Kurniawan angkatan 2007 dengan judul “Penerapan Bimbingan Kelompok Topik Tugas Untuk