• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO KREDI (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISA PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO KREDI (1)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

DERIVATIF PADA PT BANK JTRUST INDONESIA TBK.

Tiaradita Amalia Putri Universitas Trilogi

LATAR BELAKANG MASALAH

Salah satu kegiatan utama bank adalah menyalurkan dana kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Perkreditan merupakan aktivitas terbesar pada perbankan. Besarnya jumlah kredit yang disalurkan akan menentukan keuntungan bank. Jika bank tidak mampu menyalurkan kredit sementara dana dari masyarakat banyak disimpan, maka bank bisa menyalurkan dananya melalui pasar uang maupun pasar modal. Hal ini dilakukan untuk memperoleh keuntungan yang maksimal dan menghindari kerugian karena harus membayar bunga simpanan kepada masyarakat.

Data Bank Indonesia menunjukan bahwa total kredit yang disalurkan perbankan mulai mengalami peningkatan. Hingga Oktober 2016, nilai kredit mencapai Rp 4.246,6 triliun. Nilai kredit mengalami pertumbuhan sebesar 7,4% dibandingkan tahun sebelumnya yaitu pada tahun 2015 (kompas.com 2016).

Risiko kredit ternyata merupakan perkara besar bagi dunia perbankan. Oleh karena itu, risiko kredit perlu mendapat perhatian khusus dan serius, karena setiap rupiah yang tidak tertagih menjadi macet, yang kemudian menimbulkan masalah besar. Masalah tersebut adalah timbulnya biaya penyisihan dalam laporan laba/rugi bank.

Bank perlu melakukan manajemen terhadap risiko kredit yang melekat pada seluruh aktivitas bank, yaitu dengan mengidentifikasi, mengukur, memonitor, mengontrol risiko kredit serta memastikan tersedianya modal yang cukup dan dapat diperoleh kompensasi yang sesuai atas risiko yang timbul. Bank harus mengembangkan strategi risiko kredit yang

(2)

TUJUAN PENELITIAN

Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran umum

penerapan manajemen risiko pada PT Bank JTrust Indonesia Tbk. dimana dapat di jabarkan sebagai berikut :

1. Menentukan dan menganalisis Instrumen Derivatif untuk mengatasi risiko pada PT Bank JTrust Indonesia Tbk

2. Mengidentifikasi strategi dan kebijakan yang diterapkan dalam Manajemen Risiko, khususnya dalam mengelola risiko kredit PT Bank JTrust Indonesia Tbk.

LITERATUR

Identifikasi Penerapan Manajemen Risiko Kredit A. Organisasi Manajemen Risiko Kredit

Bank JTrust Indonesia menerapkan Four Eye Principle (pengambilan keputusan melibatkan Unit Bisnis dan Unit Commercial Credit Risk dengan memisahkan wewenang dan Tanggung Jawab)

 Divisi Bisnis = Melaksanakan Aktivitas pemberian Kredit/Penyediaan Dana

 Divisi Commercial = Melakukan review proposal/Nota Analisa Kredit. Berwenang menyetujui/menolak proposal yang diusulkan oleh Divisi Bisnis

 Divisi Compliance & Lega, dan Divisi Operasi = Non Voting Member dalam pemberian opini mekanisme proses kredit

 Special Asset Management = Melakukan penanganan Debitur kualitas kredit 2 agar tidak menjadi NPL dan restrukturisasi

 Satuan Kerja Manajemen Risiko = Sebagai Unit Independen yang melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko kredit

 Komite Kredit = Mekanisme proses persetujuan kredit sesuai dengan Batas dan Wewenang Memutus Kredit yang telah ditetapkan oleh Direksi

B. Kebijakan Pengelolaan Risiko Konsentrasi Kredit

1. Melakukan penyusunan Portofolio Kredit per Sektor Industri yang digunakan untuk menyusun JTrust Indonesia Industry Code & Catalogues, dan rekomendasi Approved Industries dan Target Market sebagai limit penyaluran kredit pada sektor-sektor ekonomi tertentu sesuai dengan Rencana Bisnis Bank.

(3)

C. Mekanisme Pengukuran dan Pengendalian Risiko Kredit

1. Me-Review dan menyempurnakan kebijakan perkreditan JTrust Bank dan Pedoman Pelaksanaan Kredit secara berkala, dan terus melengkapi serta menyempurnakan Standart Operation Procedure bidang perkreditan sebagai pengendalian risiko kredit

2. Melakukan penetapan limit/Batas Wewenang Memutus Kredit (BWMK) yang direview secara berkala namun tetap berpedoman pada Prudential Banking 3. Melakukan penyempurnaan pedoman monitoring kredit antara lain Early

Recognition Watch List yaitu tindakan pemantauan secara dini terhadap kredit kolektibilitas 1 dan 2 sehingga dapat dilakukan tindakan preventif untuk mencegah penurunan kualitas kredit

4. Melakukan monitoring terhadap Portofolio Bank, pemantauan dilakukan antara lain terhadap segmentasi kredit, kualitas kredit, dan 25 Debitur Inti serta dilakukan penyelamatan/penyelesaian kredit bagi debitur yang bermasalah.

Pengukuran Rasio Kredit

Perhitungan CAR = (MODAL/ATMR) X 100% CAR 2017 = 15,51%

CAR 2018 = 15,28%

*CAR Diatas 8% , maka sektor permodalan Bank sehat. Akan tetapi mengalami penurunan sebesar 0,23%

Rasio Non Performing LOAN

NPL = (Kredit Bermasalah/Total Kredit) X 100%

2017 2018

NPL GROSS 6,48 3,28

NPL NET 3,16 1,88

(4)

2 Nilai Tukar

1.279.481 - - 293 164 293 3 296

3 Lainnya - - - -

TOTAL 1.279.481 - - 293 164 293 3 296

REKOMENDASI

 Bank JTrust Indonesia Tbk. harus memiliki proses untuk menilai kecukupan modal secara keseluruhan untuk menjaga tingkat modal. Manajemen bank memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa bank memiliki modal yang cukup untuk memenuhi kewajibannya sekarang dan masa yang akan datang. Target modal harus ditetapkan dengan integritas dan harus konsisten dengan profil risiko dan situasinya. Target harus menjadi bagian integral dari rencana strategis bank.

 Bank JTrust Indonesia Tbk. tetap harus mengawasi dan menjaga tingkat kecukupan dana agar tidak terjadi “run on a bank” atau “bank rush” dengan mengawasi NPL agar terus menurun. Karena jika NPL meningkat maka ROA akan menurun.

 Bank JTrust Indonesia Tbk. tergolong Bank sehat, hal ini tidak menjadi masalah, bahkan harus jadi pacuan untuk terus meningkatkan pelayanan kepada nasabah

sehingga rasio keuangan juga meningkat, misalnya dengan meningkatkan LDR, CAR, NIM, sehingga ROA juga meningkat.

KESIMPULAN

Bank JTrust Indonesia Tbk. tergolong bank yang siap untuk menghadapi risiko perbankan yang akan dihadapi. Bank JTrust Indonesia Tbk. sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, dan bisa dikatakan sebagai Bank yang sehat. Dengan melaksanakan manajemen risiko kredit yang baik, dapat menghasilkan pengelolaan kredit secara sehat, sehingga dapat memberikan dampak yang baik dan membawa arah positif bagi Bank untuk menjadikan integritas dan independensi dalam proses penilaian risiko kredit.

REFERENSI

Kisman, Z. Model For Overcoming Decline in Credit Growth (Case Study of Indonesia with

Time Series Data 2012M1-2016M12). Journal of Internet Banking and Commerce.Vol.22,

(5)

(CAPM) and Arbitrage Pricing Theory (APT) in Predicting the Return of Stocks in Indonesia Stock Exchange. American Journal of Economics, Finance and Management Vol. 1, No. 3, 2015, pp. 184-189

Kisman, Z.Disappearing Dividend Phenomenon: A Review of Theories and Evidence.Transylvanian Review.Vol XXIV, No. 08,2016.

Masyhud, Ali. 2006. “Manajemen Risiko Strategi Perbankan dan Dunia Usaha Menghadapi Tantangan Globalisasi Bisnis”. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta.

Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tetang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum

Jtrustbank.co.id. Financial Report.pdf Maret 2017.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penellitian yang telah dilakukan mengenai hubungan antara Passion dan Achievement Goal Orientation pada pelaku Pageant di Jawa Barat pada 200

Kesetiaan pada retailer timbul karena konsumen merasa puas dengan pelayanan, pada jangka panjang akan memberi dampak yaitu munculnya kemungkinan konsumen akan menceritakan

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh teknik mind mapping terhadap motivasi belajar matematika pada materi garis dan sudut siswa

Berita Resmi Statistik Kota Sibolga No. Berdasarkan hasil pemantauan BPS, pada bulan ini Kota Sibolga mengalami inflasi sebesar 1,57 persen. Inflasi terjadi karena

(AHP) digunakan untuk mendukung keputusan dari wisata peradaban ekologi sehingga nantinya hasil yang diperoleh dapat menjadi solusi yang baik dalam penerapannya..

Gaya hidup adalah pola tingkah laku sehari-hari segolongan manusia di dalam masyarakat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008). Gaya hidup setiap kelompok

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kekayaan daerah, tingkat ketergantungan kepada Pemerintah Pusat, belanja modal, leverage dan temuan audit BPK tidak

Penghasilan Dan Beban (Biaya) Menurut Undang-Undang Perpajakan Berdasarkan pasal 4 Undang-undang pajak penghasilan tahun 2000 yang dikenakan pajak adalah objek pajak