• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN GURU PKn DALAM MENGEMBANGKAN PARTISIPASI SISWADI SMP NEGERI 14 PALU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PERAN GURU PKn DALAM MENGEMBANGKAN PARTISIPASI SISWADI SMP NEGERI 14 PALU"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

82 JURNAL EDU CIVIC MEDIA PUBLIKASI PRODI PPKN

PERAN GURU PKn DALAM MENGEMBANGKAN PARTISIPASI SISWADI SMP NEGERI 14 PALU

1*

Sitty Fatmawati 2*

Widayati Pujiastuti&3*Asep Mahpudz 1*

Alumni Mahasiswa PPKn FKIP UNTAD 2*

Dosen PPKn FKIP UNTAD 3*

Dosen PPKn FKIP UNTAD

Abstrak:Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana peran guru PKn dalam mengembangkan partisipasi siswa di SMP Negeri 14 Palu dan bagaimana partisipasi siswa dalam pembelajaran PKn di SMP Negeri 14 Palu. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan peran Guru PKn dalam mengembangkan partisipasi siswa dan partisipasi siswa dalam pembelajaran PKn di SMP Negeri 14 Palu. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Subyek penelitian ini adalah guru PKn dan siswa di SMP Negeri 14 Palu. Informan yang ditetapkan yakni 2 guru PKn dan 30 siswa. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan angket. Analisis untuk data angket menggunakan presentase, dan wawancara menggunakan tiga tahap yakni reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil penelitian di sekolah SMP Negeri 14 Palu Peran Guru PKn dalam mengembangkan partisipasi siswa dalam pembelajaran sudah sangat baik, dimana pada saat pembelajaran PKn berlangsung Guru selalu berupaya memberikan motivasi diawal pembelajaran agar siswa lebih bersemangat dan percaya diri, kemudian Guru juga menggunakan metode-metode yang kreatif agar siswa lebih aktif berpatisipasi. Salah satu contohnya Guru memberikan materi kepada siswa dengan menggunakan power point dengan latar yang menarik perhatian siswa berupa gambar dan warna warni yang menarik, kemudian menjelaskan materi tersebut dan melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami materi yang diberikan. Guru juga membentuk kelompok untuk membagi siswa ke beberapa bagian, memberikan tugas untuk dikerjakan bersama dan mempersentasekan tugas kelompok mereka didepan kelas dan Partisipasi siswa dalam pembelajaran PKn dikelas VII Sakura SMP Negeri 14 Palu sudah tergolong cukup baik, hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator partisipasi yaitu mengenai kerjasama dan keterlibatan dalam kelompok, indikator mengajukan pertanyaan, berani memberikan tanggapan terhadap jawaban siswa lain, indikator memberikan kesimpulan, indikator menjawab pertanyan yang diajukan oleh Guru maupun siswa lain, indikator mengerjakan soal didepan kelas.

Kata Kunci : Peran Guru; Guru PKn; Partisipasi Siswa.

PENDAHULUAN

Pendidikan pada hakikatnya adalah suatu proses pembentukan dan pembangunan

manusia seutuhnya melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi

(2)

83 JURNAL EDU CIVIC MEDIA PUBLIKASI PRODI PPKN

dilakukan untuk membentuk moral siswa. Terutama pada proses pembelajaran dikelas.

Guru adalah pendidikan professional dengan tugas utama mendidik, mengajar,

membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada

pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan

pendidikan menengah. Guru bertugas sebagai berikut:

1. Menyerahkan kebudayaan kepada anak didik berupa kepandaian, kecakapan

dan pengalaman-pengalaman.

2. Membentuk kepribadian anak yang harmonis sesuai dengan cita-cita dan

dasar kita pancasila.

3. Menyiapkan anak menjadi warga Negara yang baik.

4. Sebagai perantara belajar.

5. Guru adalah sebagai pembimbing untuk membawa anak kearah kedewasaan.

6. Guru sebagai penghubung antara sekolah dan masyarakat.

7. Sebagai penegak disiplin.

8. Guru sebagai administrator dan maneger.

9. Pekerjaan guru sebagai profesi

10. Guru sebagai perencana kurikulum.

11. Guru sebagai pekerja yang memimpin.

12. Guru sebagai sponsor dalam kegiatan anak-anak.

PKn dipandang sebagai mata pelajaran yang memegang peranan penting

membentuk warga Negara yang baik, sesuai dengan falsafah bangsa dan konstitusi

Negara Republik Indonesia, dengan memperhatikan visi dan misi mata pelajaran PKn

dapat membentuk warga Negara yang baik.

Secara umum tujuan mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PPKn dalam kurikulum 2013 pada jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah

mengembangkan potensi peserta didik dalam seluruh dimensi kewarganegaraan, yakni :

1. Sikap kewarganegaraan termasuk keteguhan, komitmen, dan tanggung jawab

kewarganegaraan (civic confidence, civec commitment, and civic responsibility).

2. Pengetahuan kewarganegaraan.

3. Keterampilan kewarganegaraan termasuk kecakapan dan partisipasi

(3)

84 JURNAL EDU CIVIC MEDIA PUBLIKASI PRODI PPKN

Tujuan PPKn dalam kurikulum 2013 secara khusus yaitu berisikan keseluruhan

dimensi tersebut sehingga peserta didik mampu :

1. Menampilkan karakter yang mencerminkan penghayatan, pemahaman dan

pengalaman nilai dan moral Pancasila secara personal dan social.

2. Memiliki komitmen konstitusional yang ditopang oleh sikap positif dan

pemahaman utuh tentang Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun

1945.

3. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif serta memiliki semangat kebangsaan

serta cinta tanah air yang dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila, Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945, semangat Bhinneka Tunggal ika, dan

komitmen Negara Kesatuan Republik Indonesia.

4. Berpartisipasi secara aktif, cerdas, dan bertanggung jawab sebagai anggota

masyarakat, tunas bangsa, dan warga Negara sesuai dengan harkat dan martabatnya

sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang Maha Esa yang hidup bersama dalam

berbagai tatanan social budaya.

5. Berdasarkan pengertian di atas bahwa PKn merupakan mata pelajaran yang

memiliki fokus pada pembinaan karakter warga Negara dalam perspektif

kenegaraan, dimana diharapkan melalui mata pelajaran ini, dapat membina sosok

peserta didik menjadi warga Negara yang baik. Guru pada umumnya, khususnya

Guru PKn memiliki peran penting yang tidak dapat diabaikan sebagai pendidik

yang berorientasi pada pembinaan moral siswa.

6. Siswa merupakan tanggung jawab guru pendidikan formal, di SMP Negeri 14 Palu,

Guru diharapkan selalu memberikan bimbingan dalam pembelajaran kepada siswa

maupun dorongan sehingga siswa dapat melihat mana yang perlu dilakukan dan

tidak perlu dilakukan. Hal tersebut untuk mencegah siswa melakukan hal-hal yang

tidak diinginkan dalam sekolah maupun dalam masyrakat yang sebagaimana

peserta didik lihat dalam masyarakat maupun melalui media masa., seperti bentrok

dengan Guru,dimensi moralitas, seperti melanggar tata tertib sekolah, keluar masuk

kelas saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, kurang menghormati guru,

kurang memperhatikan pelajaran yang disampaikan guru, menggunakan jam

istrahat yang berlebihan, sering keluar masuk kelas pada jam pelajaran

(4)

85 JURNAL EDU CIVIC MEDIA PUBLIKASI PRODI PPKN

religious, seperti tidak melakukan sholat atau perbuatan-perbuatan lain yang

menyimpang dari agama yang dianutnya.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti di SMP Negeri 14 Palu

mengenai perilaku siswa diantaranya:

1. Siswa masih kurang memperhatikan pembelajaran yang diberikan.

2. Kurangnya partisipasi siswa diberbagai aktivitas dalam kelas saat Mata Pelajaran

berlangsung.

Berkaitan dengan masalah tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Peran Guru PKn Dalam Mengembangkan Partisipasi Siswa di

SMP Negeri 14 Palu”.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini termasuk pada kategori jenis penelitian kualitatif dengan

menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. data, informan yang dilibatkan dalam

penelitian ini adalah Guru PKn 2 orang dan siswa sejumlah 30 orang. Teknik

pengumpulan data yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini

adalah observasi, wawancara, dokumentasi, dan angket.

Selanjutnya, hasil observasi, wawancara dan angket dianalisis dengan beberepa

teknik analisis data yaitu reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Penyajian data

untuk hasil angket diolah dengan menggunakan perhitungan persentase (%) dengan

tujuan untuk melihat perbandingan besar kecilnya frekuensi tiap item jawaban dari

responden dalam perhitungan tersebut dengan rumus sebagai berikut.

= 100%

Keterangan : P = Hasil yang dicapai

f = Jumlah jawaban dari setiap alternatif jawaban

(5)

86 JURNAL EDU CIVIC MEDIA PUBLIKASI PRODI PPKN

HASIL PENELITIAN Hasil Observasi

Berdasarkan hasil Observasi di lapangan, penulis mendapati Berdasarkan hasil

observasi yang dilakukan peneliti di SMP Negeri 14 Palu mengenai perilaku siswa

diantaranya:

Siswa masih kurang memperhatikan pembelajaran yang diberikan, dan masih

kurangnya partisipasi siswa diberbagai aktivitas dalam kelas saat Mata Pelajaran

berlangsung.

Hasil Angket

Berdasarkan hasil angket yang telah disebarkan kepada responden dalam hal ini

Guru PKn 2 orang dan siswa sejumlah 30 orang.

Tanggapan responden terhadap indikator kerjasama dan keterlibatan dalam

kelompok sebesar 64,27%, siswa yang ikut mengerjakan tugas kelompok bersama

teman-teman kelompok yaitu sebesar 79,16%, siswa yang memberi masukan saat

mengerjakan tugas kelompok sebesar 68,33%, siswa yang mengajak teman-teman

kelompok untuk mengerjakan tugas kelompok sebesar 69,16%, Siswa yang menegur

teman kelompok yang tidak mau ikut mengerjakan tugas kelompok sebesar 68,33%,

siswa yang mengumpulkan tugas kelompok sesuai hari yang ditentukan Bapak/Ibu Guru

sebesar 61,66%, siswa yang membacakan hasil kelompok saat diskusi kelompok di

kelas sebesar 60,83%, siswa yang bertanya kepada kelompok lain terhadap hasil tugas

kelompok saat diskusi sebesar 52,50%, dan siswa yang memberikan kesimpulan

kelompok pada akhir diskusi sebesar 54,16%.

Tanggapan responden terhadap indikator mengajukan pertanyaan sebesar

61,25%, siswa yang mengajukan pertanyaan terhadap materi yang tidak dipahami pada

Guru sebesar 65,00%, dan siswa yang memberikan pertanyaan kepada teman kelompok

lain saat sedang berdiskusi sebesar 57,50%. Siswa yang mengajukan pertanyaan terlihat

lebih aktif dalam pembelajaran dan mengikuti dengan seksama proses saat Guru

menjelaskan materi pembelajaran.

Tanggapan responden terhadap indikator berani memberikan tanggapan terhadap

jawaban siswa lain sebesar 60,62%, siswa yang memberikan tanggapan terhadap

jawaban siswa lain sebesar 54,16%, siswa yang menanggapi jawaban siswa lain dengan

(6)

87 JURNAL EDU CIVIC MEDIA PUBLIKASI PRODI PPKN

sebesar 71,66%, dan siswa yang berani memberikan tanggapan terhadap penjelasan dari

Guru sebesar 55,00%. Siswa yang berani memberikan tanggapan terhadap jawaban

siswa lain memiliki rasa percaya diri yang kuat, karena tanpa rasa percaya diri siswa

tidak akan berani bertanya ataupun memberikan tanggapan terhadap jawaban siswa lain.

Dengan rasa percaya diri yang dimiliki siswa diharapkan dapat membuat siswa tersebut

berinovasi dan berkreasi saat jalannya proses pembelajaran.

Tanggapan responden terhadap indikator memberikan kesimpulan sebesar

56,25%, siswa yang memberikan kesimpulan ketika telah memahami pelajaran dalam

kelas sebesar 54,16%, dan siswa yang berani memberikan kesimpulan terhadap materi

yang diberikan Guru sebesar 58,33%. Siswa yang berani memberikan kesimpulan

dikelas merupakan siswa yang menyimak secara seksama dan memahami dengan jelas

isi materi pembelajaran yang disajikan oleh Guru.

Tanggapan responden terhadap indikator menjawab pertanyaan yang diajukan

oleh guru maupun siswa lain sebesar 71,11%, siswa yang mendengarkan pertanyaan

Guru dengan seksama sebesar 85,00%, siswa yang menjawab pertanyaan Guru yang

berkaitan dengan materi pelajaran sebesar 71,66%, dan siswa yang Menjawab

pertanyaan Guru atau siswa lain tanpa takut salah sebesar 56,66%. Siswa yang

menjawab pertanyan Guru dapat dianggap merupakan siswa yang cerdas dan kuat

secara mental sehingga dapat berpartisipasi dengan aktif disetiap jalannya

pembelajaran.

Tanggapan responden terhadap mengerjakan soal didepan kelas sebesar 66,11%,

dimana siswa yang Memahami soal yang diberikan oleh Guru sebesar 76,66%, siswa

yang mengerjakan soal didepan kelas jika diperintahkan Guru sebesar 62,50%, dan

siswa yang percaya diri jika ditunjuk oleh Guru mengerjakan soal didepan kelas sebesar

59,16%. Siswa yang mengerjakan soal didepan kelas merupakan siswa yang aktif

berpartisipasi saat proses pembelajaran dan sering mengajukan diri untuk maju kedepan

kelas mengerjakan soal dipapan tulis.

Hasil Wawancara

Data dari hasil wawancara dengan Guru PKn di SMP Negeri 14 Palu akan

dipaparkan dengan mendeskripsikan kesimpulan hasil wawancara secara keseluruhan.

(7)

88 JURNAL EDU CIVIC MEDIA PUBLIKASI PRODI PPKN

a. Pemahaman Tentang Partisipasi Siswa

Hasil wawancara mengenai Pemahaman tentang partisipasi siswa

Pertanyaan

Jawaban

Kalsum Jotolembah Agustina Jeni Apakah Bapak/Ibu Guru

Paham yang dimaksud

Iya, partisipasi siswa yaitu keaktifan siswa dilihat dari perilaku mereka misalnya mengajukan pertanyaan, aktif dalam berdiskusi, sering menjawab pertanyaan Guru, dan lain-lain di kelas serta aktif menjawab ketika mereka bertanya ketika proses pembelajaran berlangsung, siswa harus lebih aktif dibandingkan dengan Guru. saya hanya memberikan poin-poin dari materi kemudian siswa yang mengembangkan materi tersebut

Tantangan apa saja yang Bapak/Ibu dapatkan untuk membuat siswa berpartisi-pasi saat pembelajaran PKn?

Tantangannya itu dari segi pola pikir siswa berbeda-beda, ada yang mempunyai kemampuan diatas rata-rata, ada yang sedang dan ada yang bahkan rendah sekali. dan juga ada beberapa siswa yang

(8)

89 JURNAL EDU CIVIC MEDIA PUBLIKASI PRODI PPKN

berpartisipasi dan mengikuti

pembelajaran

pembelajaran mereka tidak bisa untuk konsentrasi dalam belajar

b. Perencanaan dalam mengembangkan Partisipasi Siswa

Hasil wawancara mengenai perencanaan guru PKn dalam mengembangkan partisipasi

siswa.

Pertanyaan

Jawaban

Kalsum Jotolembah Agustina Jeni Apakah Bapak/Ibu Guru

menyusun rencana Pembelajaran?

Iya, saya selalau menyusun rencana pembelajaran setiap tahun.

Iya, Guru harus menyusun rencana pembelajaran setiap masuk dalam kelas

Apa saja yang Bapak/ Ibu Guru lakukan agar siswa berpartisipasi dalam kelas?

Cara salah satunya yang saya gunakan yaitu memberikan pertanyaan agar mereka aktif dalam pembelajaran. biasanya yang saya berikan pertanyaan itu kepada siswa yang nakal, kemudian cara yang lainnya yaitu menyuruh mereka mengerjakan soal yang saya berikan

c. Metode dalam Mengembangkan Partisipasi Siswa

Hasil wawancara mengenai Metode guru PKn dalam mengembangkan partisipasi siswa

Pertanyaan

Jawaban

(9)

90 JURNAL EDU CIVIC MEDIA PUBLIKASI PRODI PPKN

gunakan dalam mereka akan aktif dalam pembelajaran kemudian untuk siswa yang kurang aktif saya mengajak mereka untuk

mengeluarkan pendapat atau isi pikiran mereka

Partisipasi siswa dalam kelas tergantung dari metode yang kita pakai. kalau kita memakai metode yang bagus dan inovatif dan kreatif pasti siswa berpartisipasi

d. Evaluasi dalam Mengembangkan Partisipasi Siswa

Hasil wawancara mengenai Evaluasi guru PKn dalam mengembangkan partisipasi siswa

Pertanyaan

Jawaban

Kalsum Jotolembah Agustina Jeni Bagaimana model

evaluasi yang Bapak/Ibu

gunakan dalam

mengembangkan

partisipasi siswa

Dengan cara saya memberikan

tugas kepada mereka, ulangan

harian, kemudian dari situ saya

bisa evaluasi mana siswa yang

aktif dan paham tentang materi

pembelajaran dan mana yang

belum bisa paham dan masih

kurang aktif dalam

pembelajaran

Model evaluasinya dengan

memberikan soal essay

misalnya 5 nomor, sesuai

dengan Kompetensi Dasar

(KD) yang diberikan

ketika siswa mendapatkan

nilai dibawah 75 diadakan

remedial, siswa yang

Iya, saya mempunyai kriteria

penilaian sendiri yaitu berupa

(10)

91 JURNAL EDU CIVIC MEDIA PUBLIKASI PRODI PPKN

pembelajaran. kemudian untuk

non tes yaitu mengenai sikap,

karakter, atau kepribadian

siswa tersebut

Apa saja kesulitan yang

Bapak/Ibu Guru dapatkan

dalam menyusun kriteria

penilaian untuk

partisipasi siswa

Kesulitannya yaitu apabila ada

siswa yang rajin dalam kelas

namun nilainya rendah dalam

pembelajaran

Dilihat dari kemampuan

siswa itu sendiri. ada yang

aktif, ada yang sedang, dan

ada pula yang sama sekali

tidak aktif. kemudian

dilihat juga dari sikapnya,

kerajianan, dan kesopanan

PEMBAHASAN

Permasalahan utama yang dikaji dalam penelitian ini, yaitu bagaimanakah peran

Guru dalam mengembanhkan partisipasi siswa di SMP Negeri 14 Palu dan bagaimana

partisipasi siswa dalam pembelajaran PKn di SMP Negeri 14 Palu. Setelah menyajikan

data, maka permasalahan tersebut dapat dibahas secara sistematis berdasarkan data yang

berhasil dikumpulkan.

Dalam kegiatan proses belajar disekolah, Guru mempunyai peran yang sangat

penting yaitu untuk membimbing dan memotivasi siswa agar siswa tersebut mampu

menerima serta memahami materi yang telah disampaikan sekaligus agar siswa lebih

aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran.

Peran Guru dalam pembelajaran dalam kelas menempati posisi penting, Guru

harus lebih dinamis dan kreatif dalam mengembangkan proses pembelajaran bagi

peserta didik agar siswa dapat berpartisipasi. Dalam pembelajaran Guru harus

senantiasa melakukan berbagai peningkatan pembelajaran dan mengembangkan model

pembelajaran yang tepat sesuai mata pelajarannya. Oleh karena itu, seorang guru harus

mampu memaknai arti penting partisipasi siswa tersebut agar mampu menerapkan

metode pembelajaran untuk meningkatkan partisipasi siswa di kelas tersebut. Partisipasi

siswa dalam pembelajaran sering juga diartikan sebagai keterlibatan siswa dalam

perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran. Hal ini pun sesuai dengan yang

(11)

92 JURNAL EDU CIVIC MEDIA PUBLIKASI PRODI PPKN

siswa dalam proses pembelajaran. misalnya memberikan kesimpulan pada

pembelajaran, menjawab pertanyaan dan lain-lain” dan dilanjutkan oleh Ibu Agustina

Jeni, “partisipasi siswa yaitu keaktifan siswa dilihat dari perilaku mereka misalnya

mengajukan pertanyaan, aktif dalam berdiskusi, sering menjawab pertanyaan Guru, dan

lain-lain”. Artinya Guru PKn di SMP Negeri 14 Palu telah memahami dengan baik

maksud dari partisipasi siswa, yang diharapkan dapat diterapkan oleh guru dengan

metode pembelajaran di kelas.

Guru sebagai komunikator, sahabat yang dapat memberikan nasihat-nasihat.

Motivator sebagai pemberi inspirasi dan dorongan, pembimbing dalam pengembangan

sikap dan tingkah laku serta nilai-nilai, dan orang yang menguasai bahan yang

diajarkan. Artinya Partisipasi siswa di kelas tidak akan terlaksana jika guru tidak

memiliki perencanaan awal untuk mengembangkan partisipasi siswa contohnya seperti

pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Dengan adanya RPP yang dibuat

oleh Guru artinya Pelaksanaan Pembelajaran sedini mungkin telah direncanakan, yang

tentunya dengan hal itu Guru mampu membuat siswa berpartisipasi di kelas dengan

RPP yang telah dibuat. Seperti yang dikatakan oleh Ibu Agustina Jeni yaitu “Guru harus

menyusun rencana pembelajaran setiap masuk dalam kelas”. Berdasarkan hasil

wawancara dengan Guru PKn di Sekolah SMPN 14 Palu strategi dalam

mengembangkan partisipasi siswa yaitu dengan cara guru mengembangkan strategi

pembelajaran yang berorientasi pada siswa agar siswa terdorong untuk berpartisipasi

aktif dalam proses pembelajaran, salah satu strateginya yaitu dalam proses pembelajaran

menyenangkan, aktif, inovatif, kreatif dan efektif. Guru mengusahakan sebisa mungkin

siswa selalu bertanya pada saat proses pembelajaran berlangsung, guru memberikan

poin-poin penting dari materi kemudian siswa yang mengembangkan materi tersebut.

Kemudian cara lainnya yaitu Guru memberikan pertanyaan setiap selesai menjelaskan

materi pembelajaran biasanya siswa ditunjuk satu persatu untuk menjawab pertanyaan

dari Guru. Metode diskusi juga digunakan dalam pembelajaran, Guru menunjuk siswa

yang kurang aktif dalam kelas untuk mengeluarkan pendapat ataupun isi pikiran mereka

terhdap materi yang didiskusikan.

Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti di kelas VII Sakura di SMP

Negeri 14 Palu, peran Guru dalam mengembangkan partisipasi siswa dalam

(12)

pertama-93 JURNAL EDU CIVIC MEDIA PUBLIKASI PRODI PPKN

tama Guru memberikan motivasi agar siswa lebih bersemangat dan percaya diri dalam

proses pembelajaran, kemudian Guru juga menggunakan metode-metode yang kreatif

agar siswa bisa lebih aktif berpatisipasi. Contohnya Guru menjelaskan materi

menggunakan power point dengan latar yang menarik perhatian siswa berupa gambar

dan warna warni yang menarik, kemudian menjelaskan materi tersebut, melempar

pertanyaan kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami materi yang

diberikan. Kemudian Guru juga membentuk kelompok untuk membagi siswa ke

beberapa bagian, memberikan tugas untuk dikerjakan dan mempresentasekan tugas

kelompok mereka didepan kelas. Biasanya Guru juga memberikan tugas individu

kepada siswa untuk menilai sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang

diberikan.

Setelah peneliti menyebarkan angket ke 30 Siswa SMP Negeri 14 Palu mengenai

kerjasama dan keterlibatan mereka dalam kelompok peneliti mendapatkan persentase

rata-rata.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan pembasan pada bab-bab sebelumnya mengenai Peran

Guru PKn dalam Mengembangkan Partisipasi Siswa di SMP Negeri 14 Palu, maka

penulis dapat mengambil kesimpulan antara lain sebagai berikut. Pertama, Peran Guru

PKn dalam mengembangkan partisipasi siswa dalam pembelajaran sudah sangat baik,

dimana pada saat pembelajaran PKn berlangsung Guru selalu berupaya memberikan

motivasi diawal pembelajaran agar siswa lebih bersemangat dan percaya diri, kemudian

Guru juga menggunakan metode-metode yang kreatif agar siswa lebih aktif

berpatisipasi. Salah satu contohnya Guru memberikan materi kepada siswa dengan

menggunakan power point dengan latar yang menarik perhatian siswa berupa gambar

dan warna warni yang menarik, kemudian menjelaskan materi tersebut dan

melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana siswa

memahami materi yang diberikan. Guru juga membentuk kelompok untuk membagi

siswa ke beberapa bagian, memberikan tugas untuk dikerjakan bersama dan

mempersentasekan tugas kelompok mereka didepan kelas. Kedua, Partisipasi siswa

(13)

94 JURNAL EDU CIVIC MEDIA PUBLIKASI PRODI PPKN

cukup baik, hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator partisipasi yaitu mengenai

kerjasama dan keterlibatan dalam kelompok dengan rata-rata persentase 64,27 %,

indikator mengajukan pertanyaan dengan rata-rata persentase 61,25 %, indikator berani

memberikan tanggapan terhadap jawaban siswa lain dengan rata-rata persentase 60,62

%, indikator memberikan kesimpulan dengan rata-rata persentase 56,25 %, indikator

menjawab pertanyan yang diajukan oleh Guru maupun siswa lain dengan rata-rata

persentase 71,11 %, indikator mengerjakan soal didepan kelas dengan rata-rata

persentase 66,11 %.

Saran

Peran Guru PKn dalam mengembangkan partisipasi siswa perlu dikembangkan.

Dalam hal ini peran Guru sangat penting sekali untuk membuat siswa lebih aktif

berpartisipasi lagi dalam proses pembelajaran di kelas. Media untuk bahan ajar lebih

dibuat sedemikian menarik lagi agar siswa bisa lebih bersemangat dan antusias dalam

belajar sekaligus dapat berpartisipasi dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. (1996:229). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Mulyasa, E. (2007). Standar Kompetensi Dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Roestiyah, N.K. (1998). Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta.

Sardiman, A.M. (2004). Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 5.8 Model genetik jejak bekas aliran Sungai Progo tahap 2, arus yang cepat pada bagian lengkung luar ( outer band ) sungai tersebut mengerosi tepi bagian tepi sungai.

Klien memerlukan pengendalian internal atas kompilasi persediaan untuk memastikan bahwa perhitungan fisik telah diikhtisarkan dengan benar, diberi hargapada jumlah yang sama

Akan tetapi, jika dalam kasus pemerkosaan yang mana hanya terdapat seorang saksi yaitu korban, maka Asas Unus Testis Nullus Testis diterobos dengan syarat visum

Berdasarkan data yang disajikan pada ta- bel 8 telah menunjukkan bahwa nilai t hitung untuk variabel profitabilitas negatif sebesar - 0.371 yang berarti bahwa lebih

(3) Secara vertikal dalam sistem gugus usaha, UKM bisa menjadikan diri komplemen-komplemen usaha bagi industri perusahaan produsen utama. Maka diperlukan suatu strategi

penelitian yang di lakukan Sistem Penunjang Keputusan Pemilih-an Sekolah Menengah Kejuruan Teknik Komputer Dan Jaringan Yang Terfavorit Dengan Menggunakan

*) Silakan melihat keterangan di bawah apabila ingin menambah transfer HOTEL (CITY) ke Xiamen

Dalam setiap tindakan yang dilakukan oleh manusia selalu diawali dari niatan dalam hatinya, dan hati ini adalah pusat dari kecerdasan spiritual.Oleh karena itu