Surabaya, April 2016
Disampaikan oleh:
Arif Sugiharto
Kepala Unit MK & UPMP4
KRONOLOGIS PERUBAHAN
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG
JAMINAN KESEHATAN
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 111 TAHUN 2013
TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN
NOMOR 12 TAHUN 2013 JAMINAN KESEHATAN
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG
PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR
12 TAHUN 2013 JAMINAN KESEHATAN
Keterangan:
•
Perubahan : 28 pasal & Pasal 24
•
Penambahan baru : 10 pasal
•
Penghapusan : 2 pasal
Penyesuaian Iuran Peserta
Penerima Bantuan Iuran (PBI)
Pasal 16 A:
Iuran Jaminan Kesehatan Peserta
PBI Jaminan Kesehatan serta
penduduk yang didaftarkan oleh
Pemerintah Daerah sebesar Rp
19.225,- per orang per bulan .
Pasal 16 A:
Iuran Jaminan Kesehatan Peserta PBI
Jaminan Kesehatan serta penduduk
yang didaftarkan oleh Pemerintah
Daerah sebesar Rp 23.000,- per orang
per bulan .
Perpres No. 12 Tahun 2013 Perpres No. 19 Tahun 2016
Pasal 16 F:
Iuran Jaminan Kesehatan bagi Peserta Bukan Penerima Upah :
a. Sebesar Rp. 25.500 (dua puluh lima ribu lima ratus rupiah) per orang per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan kelas III.
b. Sebesar Rp. 42.500 (empat puluh dua ribu lima ratus rupiah) per orang per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan kelas II.
c. Sebesar Rp. 59.500 (lima puluh
sembilan ribu lima ratus rupiah) per orang per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan kelas I
Pasal 16 F:
Iuran Jaminan Kesehatan bagi Peserta Bukan Penerima Upah :
a. Sebesar Rp 30.000,- (Tiga Puluh Ribu Rupiah) per orang per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang
perawatan kelas III.
b. Sebesar Rp 51.000,- (Lima Puluh Satu Ribu Rupiah) per orang per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan kelas II.
c. Sebesar Rp 80.000,- (Delapan Puluh Ribu Rupiah) per orang per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan kelas I.
Penyesuaian Iuran Peserta
Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU)
Perpres No. 12 Tahun 2013 Perpres No. 19 Tahun 2016
Pasal 16 F:
Iuran Jaminan Kesehatan bagi Peserta Bukan Penerima Upah :
a. Sebesar Rp. 25.500 (dua puluh lima ribu lima ratus rupiah) per orang per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan kelas III.
b. Sebesar Rp. 42.500 (empat puluh dua ribu lima ratus rupiah) per orang per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan kelas II.
c. Sebesar Rp. 59.500 (lima puluh
sembilan ribu lima ratus rupiah) per orang per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan kelas I
Pasal 16 F:
Iuran Jaminan Kesehatan bagi Peserta Bukan Penerima Upah :
a. Sebesar Rp 25.500,- (Dua Puluh Lima Ribu Lima Ratus Rupiah) per orang per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan kelas III.
b. Sebesar Rp 51.000,- (Lima Puluh Satu Ribu Rupiah) per orang per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan kelas II.
c. Sebesar Rp 80.000,- (Delapan Puluh Ribu Rupiah) per orang per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan kelas I.
Penyesuaian Iuran Peserta
Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU)
Perpres No. 12 Tahun 2013 Perpres No. 28 Tahun 2016
Penyesuaian Batas Gaji Paling Tinggi
untuk Iuran Pekerja Penerima Upah (PPU)
Pasal 16 D:
Batas paling tinggi gaji atau upah
per bulan yang digunakan sebagai
dasar perhitungan besaran iuran
Jaminan Kesehatan bagi Peserta
Pekerja Penerima Upah dan
pegawai pemerintah non pegawai
negeri sebesar 2 (dua) kali
Penghasilan Tidak Kena Pajak
(PTKP) dengan status kawin
dengan 1 (satu) orang anak.
Pasal 16 D:
Batas paling tinggi gaji atau upah per
bulan yang digunakan sebagai dasar
perhitungan besaran iuran Jaminan
Kesehatan bagi Peserta Pekerja
Penerima Upah dan pegawai
pemerintah non pegawai negeri
sebesar Rp 8.000.000,- (Delapan Juta
Rupiah)
Perpres No. 12 Tahun 2013 Perpres No. 28 Tahun 2016
PENAMBAHAN KELOMPOK PESERTA
PPU DAN PENYESUAIAN HAK KELAS
PERPRES 12 TAHUN 2013 jo. PERPRES 111 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN
PERPRES 19 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS
PERPRES 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN
PASAL 4
(2) Pekerja Penerima Upah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri atas:
a. Pegawai Negeri Sipil; b. Anggota TNI;
c. Anggota Polri; d. Pejabat Negara;
e. Pegawai Pemerintah non Pegawai Negeri;
f. pegawai swasta; dan
g. Pekerja yang tidak termasuk huruf a sampai dengan huruf g yang menerima Upah.
PASAL 4
(2) Pekerja Penerima Upah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri atas:
a. Pegawai Negeri Sipil; b. Anggota TNI;
c. Anggota Polri; d. Pejabat Negara;
e. pimpinan dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;
f. Pegawai Pemerintah non Pegawai Negeri;
g. pegawai swasta; dan
h. Pekerja yang tidak termasuk huruf a sampai dengan huruf g yang menerima Upah.
Penambahan Kelompok Peserta
Pekerja Penerima Upah (PPU) - 2
PERPRES 12 TAHUN 2013 jo. PERPRES 111 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN
PERPRES 19 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERPRES 12 TAHUN 2013 TENTANG
JAMINAN KESEHATAN
PASAL 16B
(1) Iuran Jaminan Kesehatan bagi Peserta Pekerja Penerima Upah yang terdiri atas Pegawai Negeri Sipil, Anggota TNI, Anggota Polri, Pejabat Negara, dan Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri sebesar 5% (lima persen) dari Gaji atau Upah per bulan.
(3) Kewajiban Pemberi Kerja dalam membayar iuran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, dilaksanakan oleh:
a. Pemerintah untuk Iuran Jaminan Kesehatan bagi Pegawai Negeri Sipil Pusat, Anggota TNI, Anggota Polri, Pejabat Negara, dan Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri Pusat; dan
b. Pemerintah Daerah untuk Iuran Jaminan Kesehatan bagi Pegawai Negeri Sipil Daerah dan Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri Daerah.
PASAL 16B
(1) Iuran Jaminan Kesehatan bagi Peserta Pekerja Penerima Upah yang terdiri atas Pegawai Negeri Sipil, Anggota TNI, Anggota Polri, Pejabat Negara,
pimpinan dan anggota DPRD, dan Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri sebesar 5% (lima persen) dari Gaji atau Upah per bulan. (3) Kewajiban Pemberi Kerja dalam membayar iuran
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, dilaksanakan oleh:
a. Pemerintah untuk Iuran Jaminan Kesehatan bagi Pegawai Negeri Sipil Pusat, Anggota TNI, Anggota Polri, Pejabat Negara, dan Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri Pusat; dan
Pasal 23 huruf b angka 4 :
Ruang perawatan kelas II :
Peserta Pekerja Penerima
Upah dan Pegawai
Pemerintah Non Negawai
Negeri dengan gaji atau
upah sampai dengan 1,5
(satu koma lima) kali
penghasilan tidak kena
pajak dengan status
kawin dengan 1 (satu)
anak, beserta anggota
keluarganya .
Pasal 23 huruf b angka 4:
Ruang perawatan kelas II :
Peserta Pekerja Penerima
Upah dan Pegawai Pemerintah
Non Pegawai Negeri dengan
gaji atau upah sampai dengan
Rp 4.000.000,- (Empat Juta
Rupiah).
Penyesuaian Hak Kelas Perawatan
Peserta PPU - 1
Perpres No. 12 Tahun 2013 Perpres No. 28 Tahun 2016
Pasal 23 huruf c angka 7 :
Ruang perawatan kelas II :
Peserta Pekerja Penerima
Upah dan Pegawai
Pemerintah Non Negawai
Negeri dengan gaji atau
upah sampai dengan 2 (dua)
kali penghasilan tidak kena
pajak dengan status kawin
dengan 1 (satu) anak ,
beserta anggota keluarganya
Pasal 23 huruf b angka
8:
Ruang perawatan kelas I:
Peserta Pekerja Penerima
Upah dan Pegawai
Pemerintah Non Pegawai
Negeri dengan gaji atau
upah di atas Rp
4.000.000,-(Empat Juta Rupiah) sampai
dengan Rp
8.000.000,-(Delapan Juta Rupiah)
Perpres No. 12 Tahun 2013 Perpres No. 28 Tahun 2016
Penyesuaian Hak Kelas Perawatan
Peserta PPU - 2
Pasal 24 :
Peserta yang menginginkan kelas perawatan yang lebih tinggi dari pada haknya, dapat meningkatkan haknya dengan mengikuti asuransi kesehatan tambahan, atau membayar sendiri selisih antara biaya yang dijamin oleh BPJS Kesehatan dengan biaya yang harus dibayar akibat peningkatan kelas perawatan.
Pasal 24 Ayat 1 & 2 & 3:
• Peserta yang menginginkan kelas perawatan yang lebih tinggi dari pada haknya, dapat meningkatkan haknya dengan mengikuti asuransi kesehatan tambahan, atau membayar sendiri selisih antara biaya yang dijamin oleh BPJS Kesehatan dengan biaya yang harus dibayar akibat peningkatan kelas perawatan.
• Selisih antara biaya yang dijamin oleh BPJS Kesehatan dengan biaya atas kelas yang lebih tinggi dari haknya dapat dibayar oleh : Pemberi Kerja, Peserta yang bersangkutan, Asuransi Kesehatan Tambahan
• Ketentuan Diatas Dikecualikan bagi peserta PBIN & PBID
Perpres No. 12 Tahun 2013 Perpres No. 28 Tahun 2016
Penyesuaian Hak Kelas Perawatan
Peserta
Penyesuaian Benefit Promotif
dan Preventif di Tingkat FKTP - 1
Perpres No. 12 Tahun 2013 Perpres No. 19 Tahun 2016
Terdapat penyesuaian
manfaat berupa
penambahan layanan:
1. IMUNISASI RUTIN
(imunisasi dasar + imunisasi
lanjutan).
Transfusi darah TIDAK dijamin di FKTP.
Identifikasi masalah
1. Telah diberlakukan di Permenkes 99 Tahun 2015 yang berlaku8 Januari 2016
(tetapi baru dipublish akhir Januari 2016)
2. Masih ada pelayanan darah di bulan
Januari dan Februari 2016
Rencana TL
Meminta adanya masa transisi
dalam pemberlakuan penghapusan pelayanan darah di FKTP kepada Kemenkes
Penyesuaian Benefit Promotif
dan Preventif di Tingkat FKTP - 2
Penambahan Pasal 17A.1 :
Denda atas Keterlambatan Iuran
dan Penjaminan Pelayanan Rawat Inap
Pasal 17A.1 ayat 1:
Dalam hal keterlambatan pembayaran iuran Jaminan Kesehatan lebih dari 1 (satu) bulan sejak tanggal 10, penjaminan peserta diberhentikan sementara
Pasal 17A.1 ayat 3:
Dalam waktu 45 (empat puluh lima ) hari sejak status kepesertaan aktif kembali , Peserta wajib membayar denda kepada BPJS Kesehatan untuk setiap pelayanan kesehatan rawat inap yang diperolehnya.
Pasal 17A.1 ayat 4 :
Denda sebagaimana dimaksud pada ayat 3 sebesar 2,5% (dua setengah persen) dari biaya pelayanan kesehatan untuk setiap bulan tertunggak dengan ketentuan :
a.jumlah bulan tertunggak maksimal 12 (dua belas) bulan.
b.besar denda paling tinggi Rp. 30.000.000 (tiga puluh juta rupiah).
Pasal 17A.1 ayat 6:
Ketentuan pembayaran iuran sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dan denda sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dikecualikan untuk Peserta yang tidak mampu yang dibuktikan dengan surat keterangan dari instansi yang berwenang.
Pasal 17A.1 ayat 6:
Ketentuan pemberhentian sementara penjaminan Peserta dan pengenaan denda sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat (6) mulai berlaku pada tanggal 1 Juli 2016.
SEBELUM ADA PERATURAN PRESIDEN NO. 19/2016 Batas toleransi keterlambatan iuran PPU = 3 bulan. Batas toleransi keterlambatan iuran PBPU = 6 bulan.
Mulai 1 Juli 2016, batas toleransi keterlambatan iuran PPU dan PBPU adalah 1 bulan. Jika peserta menunggak lebih dari dari 1 bulan, maka
Penjelasan tentang Pasal 17A.1
Membayar iuran paling lambat tgl 10 setiap bulannya
Rutin membayar
Status Kepsertaan aktif, Penjaminan Pelayanan
berjalan
Telat membayar iuran > 1 bulan sejak tgl 10 jatuh tempo
Kepesertaan non aktif sementara, Penjaminan Pelayanan diberhentikan
sementara
a. membayar iuran bulan tertunggak (maksimal 12 bulan); dan
b. membayar iuran bulan berjalan.
Status Kepesertaan aktif
Peserta menjalani RJTL
--> dijamin penuh ≦ 45 Hari sejak Status Kepesertaan aktif,
Peserta menjalani RITL --> wajib membayar denda sebesar 2,5% dari biaya pelayanan dikali bulan tertunggak (maksimal 12 bulan)
atau maksimal Rp30.000.000,00
Simulasi
Rawat Jalan Tingkat Lanjutan (RJTL)
Peserta Hak Rawat Kelas I dengan Premi Rp
80.000,-Telat membayar iuran 5 bulan sejak tgl 10 jatuh
tempo
Kepesertaan non aktif sementara, Penjaminan Pelayanan diberhentikan
sementara
a. Peserta membayar iuran bulang tertunggak sebesar Rp 80.000/bulan x 5 bulan = Rp 400.000,- dan
b. Peserta membayar iuran bulan berjalan Rp
80.000,-Peserta menjalani perawatan RJTL sesuai
prosedur
Simulasi
Rawat Inap Tingkat Lanjutan (RITL)
Peserta Hak Rawat Kelas I dengan Premi Rp
80.000,-Telat membayar iuran 5 bulan sejak tgl 10 jatuh
tempo
Kepesertaan non aktif sementara, Penjaminan Pelayanan diberhentikan
sementara
a. Peserta membayar iuran bulang tertunggak sebesar Rp 80.000/bulan x 5 bulan = Rp 400.000,- dan
b. Peserta membayar iuran bulan berjalan Rp
80.000,-Pada hari ke-5 sejak Status Kepesertaan aktif,
pasien menjalani RITL dengan kode grouper INA
CBG’s (I-1-02-I) Prosedur Katup Jantung dengan
Kateterisasi Ringan; biaya sebesar Rp
55.871.700,-WAJIB membayar denda sebsar 2.5% x Rp 55.871.700 x 5 = Rp
6.983.962,-Pemberlakuan Denda
JENIS PESERTA
PEMBAYAR IURAN DAN DENDA
Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Peserta Bukan Pekerja (BP).
Peserta.
Peserta Penerima Upah (PPU). Pemberi Kerja, termasuk Pemberi Kerja Penyelenggara Negara.
Ketentuan pembayaran iuran dan denda dikecualikan untuk Peserta yang
tidak mampu yang dibuktikan dengan surat keterangan dari instansi
yang berwenang.
•
Pelayanan Informasi dan Keluhan
–
Kantor Cabang Utama Surabaya
,
Jl. Dharma Husada Indah No. II, Surabaya
Telp. (031) 5947747, Hotline : 085852477830
–
LO Rungkut
,
Terima Kasih
Kartu Indonesia Sehat
Dengan Gotong Royong, Semua Tertolong
www.bpjs-kesehatan.go.id @BPJSKesehatanRI BPJS Kesehatan
(Akun Resmi) BPJS Kesehatan