• Tidak ada hasil yang ditemukan

psikologi PERKEMBANGAN PADA MASA DEWASA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "psikologi PERKEMBANGAN PADA MASA DEWASA"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN (PERIODE DEWASA AWAL 18-40)

Makalah

Disusun Guna Memenuhi

Tugas Mata Kuliah: Psikologi Perkembangan

Dosen Pengampu : Bapak Ali Murtadho

Disusun Oleh :

Rizky Ida Pariyani 131111092

Mela Kifti Rizkya 131111106

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO

(2)

PERKEMBANGAN PADA MASA DEWASA DINI (AWAL) 18 – 40

I. PENDAHULUAN

Pengertian mengenai perkembangan dikemukakan oleh beberapa ahli. Definisi perkembangan menurut Santrock adalah pola perubahan yang dimulai sejak pembuahan, yang berlanjut sepanjang rentang kehidupan manusia (W. Santrock,7)

Desmita (2012) mendefinisikan bahwa perkembangan secara luas adalah keseluruhan proses perubahan dari potensi yang dimiliki individu dan tampil dalam kualitas kemampuan, sifat dan ciri-ciri yang baru. Dalam istilah, perkembangan juga mencakup konsep usia yang diwakili dari saat pembuahan dan berakhir dengan kematian. Perkembangan menghasilkan bentuk-bentuk dan ciri-ciri kemampuan baru yang berlangsung dari tahap aktivitas yang sederhana ke tahap yang lebih tinggi.

Dewasa awal adalah masa peralihan dari masa remaja menuju masa dewasa. Peralihan dari ketergantungan kemasa mandiri baik dari ekonomi, kebebasan menentukan diri, dan pandangan masa depan lebih realistis.

Para psikolog perkembangan umumnya sepakat bahwa di masyarakat industry Barat anak-anak muda memasuki masa dewasa antara usia 18dan 20 tahun. Selama bertahun-tahun literature menggambarkan bahwa masa dewasa pertengahan dimulai pada usia 40 tahun, sehingga usia 40tahun menjadi titik tengah kehidupan (upton, 216).

Dewasa seringkali disebut dengan matang atau masak. Kedewasaan atau juga kematangan merupakan titik puncak suatu proses perkembangan, sebab pada hakekatnya perkembangan bertujuan untuk mencapai kedewasaan.

(3)

II. RUMUSAN MASALAH

A. Bagaimana perkembangan Fisik pada masa dewasa awal? B. Bagaimana perkembangan Kognitif pada masa dewasa awal? C. Bagaimana perkembangan Psikososial pada masa dewasa awal? D. Bagaimana permasalahan Dakwah dan solusinya?

III. PEMBAHASAN MASALAH

A. Perkembangan Fisik pada masa dewasa awal pengertian dewasa dini (awal)

Masa dewasa dini juga bisa disebut pula dengan ialah “adult” yang berasal dari kata kerja latin, seperti juga istilah “adolescence- adolescere” yang berarti tumbuh menjadi kedewasaan. Akan tetapi kata adult berasal dari bentuk lampau partisipel dari kata kerja adultus yang berarti “telah tumbuh menjadi kekuatan dan ukuran yang sempurna.” Atau “telah menjadi dewasa” oleh karena itu, orang dewasa adalah individu yang telah menyelesaikan pertumbuhannya dan siap menerima kedudukan dalam masyarakat bersama dengan orang dewasa lainnya.

Setiap kebudayaan membuat perbedaan usia kapan seseorang mencapai status dewasa secara resmi. Pada sebagian besar kebudayaan kuno, kasus ini ercapai apabila pertumbuan pubertas sudah selesai atau hampir selesai dan apabila organ kelamin anak telah berkembang dan mampu berproduksi.belum lama ini dalam kebudayaan amerika seorang anak belum resmi dianggap dewasa kalau ia belum mencapai usia 21 tahun.

(4)

Selama masa dewasa yang panjang ini, perubahan-perubahan fisik dan psikologi terjadi pada waktu- waktu yang dapat dimalkan seperti masa kanak-kanak dan masa remaja, yang juga mencakup periode yang cukup lama- saat terjadinya perubahan-perubahan fisik dan psikologis tertentu , masa dewasa biasanya dibagi berdasarkan periode yang menunjuk pada perubahan-perubahan tersebut, bersama dengan penyesuaian diri dan tekanan-tekanan berdaya serta harapan-harapan yang timbul akibat perubahan-perubahan tersebut.

Berikut ini pembangian dari masa dewasa dini ialah; 1. Masa dewasa dini (awal)

Masa dewasa ini dimulai pada umur 18 tahun sampai kira-kra umur 40 tahun, saat perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang menyertia berkurangnya kemampuan reproduktif.

2. Masa dewasa madya

Masa dewasa madya, masa ini simulai pada umur 40 tahun sampai pasa umur 60 tahun, yakni saat baik menurunnya kemampuan fisik dan psikologis yang jelas Nampak pada setiaap orang.

3. Masa dewasa lanjut (usia lanjut)

Masa dewasa lanjut – senescence, atau usia lanjut dimulai pad umur 60 tahun samapai kematian. Pada waktu ini baik kemampuan fisik maupun psikologsi cepaat menurun. Tetapi teknik pengobatan modern serta upaya dalam hal berpakaian dan dandanan, memungkinkan pria dan wanita berpenampilan, bertindak dan berperasaan seperti kala mereka masih muda.

(5)

Bagi mayoritas orang, masadewasa awal menandai puncak dari kesehatan fisik. Refleks mereka tercepat, dan kesempatan mereka untuk meninggal karena penyakit cukup kecil. Terlebih lagi, kemampuan reproduksi mereka juga berada pada tingkat tertinggi.Sementara perubahan fisik pada masa dewasa juga mencerminkan orang biasanya membawa diri mereka kedunia karier, pernikahan, dan keluarga.

Awal masa dewasa awal biasanya di tandai dengan meninggalkan rumah masa kecil dan memasuki dunia kerja. Seseorang mengembangkan tujuan hidup dan membuat pilihan karier. Kehidupan mereka seringkali berpusat pada karier yang membentuk bagian penting dari identitas mereka (Vaillant & Vaillant, 1900; Levinson, 1990, 1992).1

Pada masa ini terjadi pula pertumbuhan hebat pada jaringan seperti misalnya otot dan tulang, dan ini secara langsung mempercepat kematangan system reproduksi. Pertumbuhan fisik ini berbeda antara anak laki-laki dan anak perempuan. Perempuan ternyata lebih cepat masak dan demikian anak perempuan juga lebih matang dari pada anak laki-laki seusianya.Masa ini ditandai pula dengan adanya perubahan fisik, misalnya tumbuh bulu-bulu halus, perubahan suara, menstruasi.

Menurut Santrock (1999) diketahui bahwa dewasa muda sedang mengalami peralihan dari masa remaja untuk memasuki masa tua. Pada masa ini, seorang individu tidak lagi disebut sebagai masa tanggung (akil balik), tetapi sudah tergolong sebagai seorang pribadi yang benar-benar dewasa (maturity). la tidak lagi diperlakukan sebagai seorang anak atau remaja, tetapi sebagaimana layaknya seperti orang dewasa lainnya. Penampilan fisiknya benar-benar matang sehingga siap melakukan tugas-tugas seperti orang dewasa lainnya, misalnya;

(6)

Tugas-tugas perkembangan masa dewasa. penurunan kekuatan fisik dan kesehatan

(7)

Desmita (2015:234) membagi 3 perubahan perkembangan fisik pada masa dewasal awal, yaitu antara lain:

1. Kesehatan badan

Bagi kebanyakan orang, masa dewasa ditandai dengan memuncaknya kemampuan dan kesehatan fisik. Mulai dari sekitar usia 18 hingga 25 tahun, individu memiliki kekuatan yang terbesar, gerak-gerak reflek mereka sangat cepat. Lebih dari itu, kemampuan reproduktif mereka berada di tingkat yang paling tinggi. Akan tetapi, pada usia mulai dari 40-50 wanita mengalami perubahan kemampuan reproduktif, yakni mulai mengalami monopouse atau berhentinya menstruasi dan hilangnya kesuburan.

Bagi laki-laki, proses penuaan selama masa pertengahan dewasa tidak begitu kentara. Hanya beberapankemunduran fisik, seperti berkurangnya produksi air mani, frekuensi orgasme yang cenderung merosot. Pada usia 30-an hingga 40-an umumnya pria menyadari bahwa dirinya tidak lagi berada pada puncak kemudaannya. Tidak bisa lagi berlari cepat, mengangkat benda yang berat, dan sedikit tidur. Penglihatan dan pendengarannyapun mulai berkurang ketajamannya, daya ingatnya melemah, sulit dalam hal belajar dan mengingat informasi teetentu. Dia lebih gampang terkena penyakit parah.

2. Perkembangan sensori

Pada awal masa dewasa, penurunan fungsi penglihatan dan pendengaran mungkin belum begitu kentara. Akan tetapi, pada masa dewasa tengah perubahan-perubahan dalam penglihatan dan pendemgaran merupakan dua perubahan fisik yang paling menonjol.

3. Perkembangan otak

Mulai masa dewasa awal, sel-sel otak juga berangsur-angsur berkurang. Tetapi perkembangbiakan koneksi neural (neural connection), khususnya bagi orang-orang yang tetap aktif, mampu mengganti sel-sel yang hilang.3

Masa dewasa muda (awal) juga segala tindakannya sudah dapat di-kenakan aturan-aturan hukum yang berlaku, artinya bila terjadi pelanggaran, akibat dari tindakannya akan memperoleh sanksi hukum. Masa ini ditandai pula

(8)

dengan adanya perubahan fisik, misalnya tumbuh bulu-bulu halus, perubahan suara, menstruasi, dan kemampuan reproduksi. Dengan demikian aspek-aspek perkembangan fisik meliputi beberapa hal yaitu:

1. Kekuatan dan energi

Selepas dari bangku pendidikan tinggi, seorang dewasa muda berusaha menyalurkan seluruh potensinya untuk mengembangkan diri melalui jalur karier.Kehidupan karier, sering kali me-nyita perhatian dan energi bagi seorang individu.

2. Ketekunan

Untuk dapat mencapai kemapanan ekonomis (economically es-tablished), seseorang harus memiliki kemauan kerja keras yang disertai ketekunan.

3. Motivasi

Maksud dari motivasi di sini ialah dorongan yang berasal dari kesadaran diri sendiri untuk dapat meraih keberhasilan dalam suatu pekerjaan.

Perubahan-perubahan fisik umum:

1. Orang dewasa muda secara umum berada dipuncak kebugaran fisiknya. 2. Garis-garis dan kerutan-kerutan salah satu pertanda penuaan

3. Penuaan mengakibatkan penurunan efisiensi sebagian besar system ragawi dimulai sejak 20-an dan seterusnya.

4. Meningkatnya dorongan untuk mempertahankan penampilan fisik melalui bedah kosmetik.

5. Dimasa dewasa awal, individu sibuk mengembangkan kemampuan dalam berbagai kedekaan, berusaha membangun hubungan dan menemukan cinta yang mendalam.

6. Kecenderungan terhadap kedekatan yang lebih besar dengan lawan jenis yang dimulai dimasa remaja berlanjut hingga ke masa dewasa awal.4

Tahapan Perkembangan dan Usia

(9)

Salah satu ahli teori pertama yang mengajukan pendekatan rentang kehidupan terhadap psikologi perkembangan adalah ahli psikoanalisa bernama Erik H. Erikson (1902-1994). Menurut Erikson, sebagaimana perkembangan anak melalui beberapa tahapan, demikian juga perkembangan orang dewasa. Setiap tahapan dicirikan oleh adanya tantangan tertentu, yang disebutnya sebagai “kritis”, yang idealnya di selesaikan sebelum individu melangkah ke tahapan selanjutnya.

a. Kepercayaan vs ketidak kepercayaan (trust versus mistrust) adalah tantangan yang terjadi selama tahun pertama kehidupan bayi, saat ia bergantung pada orang lain untk menyediakan makanan, kenyamanan, kontak fisik, dan kehangatan. Jika kebutuhan-kebutuhan ini tidak terpenuhi, anak mungkin tidak akan pernah mengembangkan kepercayaan mendasar terhadap orang lain, yang dibutuhkan untuk bertahan di dalam dunia

b. Otonomi vs rasa malu dan ragu-ragu (autonomy[independence] versus shame and doubt) adalah tantangan yang terjadi saat anak dalam masa toddler (dibawah usia tiga tahun). A nak kecil belajar untuk menjadi dan harus melakukan hal tersebut tanpa merasa terlalu malu atau tidak yakin dengan perilakunya sendiri.

c. Inisiatif vs perasaan bersalah (initiative versus guilt) adalah tantangan yang terjadi pada usia prasekolah. Anak mepelajari ketrampilan fisik dan mental yang baru. Menetapkan tujuan.

B. Perkembangan Kognitif pada masa dewasa awal

Istilah “cognitive” berasal dari kata cognition yang padanannya knowing

yang berarti mengetahui. Dalam arti yang luas Neisser menjelaskan, cognition

(kognisi) ialah perolehan, penataan dan penggunaan pengetahuan5.Dalam

perkembangan selanjutnya, istilah kognitif menjadi populer sebagai salah satu domain atau wilayah/ranah psikologis manusia yang menurut Chaplin hal tersebut meliputi setiap perilaku mental yang berhubungan dengan pemahaman,

(10)

pertimbangan, pengolahan informasi, pemecahan masalah, kesengajaan dan keyakinan.6

Secara umum kognitif diartikan potensi intelektual yang terdiri dari tahapan: pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehention), penerapan (application), analisa (analysis), sintesa (sinthesis), evaluasi (evaluation). Kognitif berarti persoalan yang menyangkut kemampuan untuk mengembangkan kemampuan rasional (akal).7

Desmita (2015), menjelaskan perkembangan kognitif pada masa dewasa awal, yaitu antara lain:

1. Perkembangan pemikiran postformal

Piaget percaya bahwa seorang remaja dan seorang dewasa memiliki cara berpikir yang sama. Akan tetapi, para pengkritik piaget menunjukan bahwa kesimpulan piaget tersebut tidak dapat diterapkan dalam kebudayaan-kebudayaan lain, sebab ditemukan banyak anak remaja yang ternyata tidak menggunakan pemikiran operasional formal. Bahkan para sejimlah ahli perkembangan percaya bahwa pada masa dewaslah individu menata pemikiran operasional formal mereka.

Sudut pandang lain mengenai perubahan kognitif pada orang dewasa dikemukakan oleh K. Warner Schie (1977). Dalam hal ini, Schie percaya bahwa tahap-tahap perkembangan kognitif Piaget menggambarkan peningkatan efisiensi dalam memperoleh informasi (information processing) yang baru. Pada masa dewasa awal misalnya, orang biasanya berubah dari mencari pengetahuan menuju menerapkan pengetahuan, yakni menerapkan apa yang telah diketahuinya untuk mencapai jenjang karir dan membentuk keluarga.

2. Perkembangan memori

Salahsatu karakteristik yang paling sering dihubungkan dengan orang dewasa adalah penurunan dalam daya ingat.

6Ibid.,

(11)

3. Perkembangan inteligensi

Bagi kebanyakan orang, Puncak kemampuan belajar seseorang ketika pada saat usia 18-25 tahun. Akan tetapi, kebanyakan manusia juga secara terus menerus mengalami kemunduran.8

4. Penalaran moral

Menurut Lawrence Kohlberg, perkembangan moral pada masa dewasa secara primer bergantung pada pengalaman, walaupun tidak bisa melampaui batas yang telah di tentukan oleh perkembangan kognitif. Pengalaman dapat diterjemahkan dalam berbagai konteks budaya.

5. Pendidikan dan dunia kerja9

Tipe-tipe intelektual pada masa dewasa awal

Sementar itu, setelah melakukan beberapa penelitian jangka panjang, para ahli(seperti Baltes dan Schaien, Willis dan Baltes), menyimpulkan ada beberapa tipe intelektual, yaitu intelegensi kristal ( criztalized intelligence). Flesiksibilitas kognitif (cognitve flexibility), fleksibilitas visio-motor (visuomotor flexibility), dan visualisasi (visualazation), (Turner dan Helms, 1995).

1. Visualisasi, yaitu kemampuan individu untuk melakukan proses visual. Misalnya, bagaimana memahami gambar-gambar yang sederhana sampai yang lebih kompleks.

2. Fleksibilitas kognitif, adalah kemampuan individu memasuki dan menyesuakan diri dari pemikiran yang satu kepemikiran yang lain.

3. Fleksibilitas visual motorik, adalah kemampuan untuk menghadapi sesuatu masalah dari yang termudah kehal yang lebih sulit, yang memerlukan aspek kemampuan visual/ motorik (penglihatan, pengamatan, dan keterampilan tangan).

8Desmita, Psikologi Perkembangan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2015), hlm: 238-239

(12)

4. Intelegensi kristal, adalah fungsi keterampilan mental yang dapat digunakan individu itu, yang dipengaruhi berbagai pengalaman yang diperoleh melalui proses belajar dalam dunia pendidikan.10

C. Perkembangan Psikososial pada masa dewasa awal

Sebagian besar golongan dewasa muda telah menyelesaikan pendidikan sampai taraf universitas dan kemudian mereka segera memasuki jenjang karier dalam pekerjaannya. Kehidupan psikososial dewasa muda makin kompleks dibandingkan dengan masa remaja karena selain bekerja, mereka akan memasuki kehidupan pernikahan, membentuk keluarga baru, memelihara anak-anak, dan tetap harus memperhatikan orang tua yang semakin tua.11

1. Mengubah jalur menuju kedewasaan

Beranjak dewasa. periode dari sekitar 18 tahun hingga pertengahan atau bahkan akhir dua puluhan, seringkali merupakan waktu bereksperimen sebelum mengemban peran-peran dan tanggungjawab dewasa yang stabil. Tugas-tugas seperti mencari pekerjaan yag stabil dan menjalin hubungan romantic sampai jangka panjang.

2. Menjadi orang tua

Pada Masa dewasa, juga masa dimana mengubah perilaku yang semula sendiri dak akhirnya harus menjadi orangtua yang baik bagi anak-anaknya.

3. Masa keterasingan sosial

Dengan berakhirnya pendidikan formal dan terjunnya seseorang ke dalam pola kehidupan orang dewasa, yaitu karir, perkawinan dan rumah tangga, hubungan dengan teman-teman kelompok sebaya semakin menjadi renggang, dan berbarengan dengan itu keterlibatan dalam kegiatan kelompok diluar rumah akanterus berkurang. Sebai akibatnya, untuk pertama kali sejak bayi semua orang muda, bahkan yang populerpun, akan mengalami keterpencilan sosial atau apa yang disebut krisis ketersingan (Erikson:34).

10https://www.academia.edu/9192994/KONSEP_KEPERAWATAN_DEWASA di akses pada hari selasa 1:31 WIB

(13)

Menurut Levinson (1986-1996), rentang hidup dapat dibagi menja di empat musim: pramasa dewasa, masa dewa sa awal, masa dewasa pertengahan, dan masa dewasa akhir. Adapun dukungan bagi gagasan Levinson psikososial pada masa dewasa awal adalah masa ketika kita menggali berbagai kemungkinan vokasional.12

Setelah perkembangan fisik, kognitif, dan psikososial adapula Ciri-ciri Perkembangan Dewasa Awal, yang perlu kita ketahui, Masa dewasa awal adalah kelanjutan dari masa remaja. Sebagai kelanjutan masa remaja, sehingga ciri-ciri masa remaja tidak jauh berbeda dengan perkembangan remaja. Ciri-ciri perkembangan dewasa awal adalah:

4. Usia reproduktif (Reproductive Age)

Masa dewasa adalah masa usia reproduktif. Masa ini ditandai dengan membentuk rumah tangga.Tetapi masa ini bisa ditunda dengan beberapa alasan. Ada beberapa orang dewasa belum membentuk keluarga sampai mereka menyelesaikan dan memulai karir mereka dalam suatu lapangan tertentu.

5. Usia memantapkan letak kedudukan (Setting down age)

1. Dengan pemantapan kedudukan (settle down), seseorang berkembangan pola hidupnya secara individual, yang mana dapat menjadi ciri khas seseorang sampai akhir hayat. Situasi yang lain membutuhkan perubahan-perubahan dalam pola hidup tersebut, dalam masa setengah baya atau masa tua, yang dapat menimbulkan kesukaran dan gangguan-gangguan emosi bagi orang-2. Ini adalah masa dimana seseorang mengatur hidup dan bertanggungjawab

dengan kehidupannya. Pria mulai membentuk bidang pekerjaan yang akan ditangani sebagai karirnya, sedangkan wanita muda diharapkan mulai menerima tanggungjawab sebagai ibu dan pengurus rumah tangga.

6. Usia Banyak Masalah (Problem age)

(14)

Masa ini adalah masa yang penuh dengan masalah. Jika seseorang tidak siap memasuki tahap ini, dia akan kesulitan dalam menyelesaikan tahap perkembangannya. Persoalan yang dihadapi seperti persoalan pekerjaan/jabatan, persoalan teman hidup maupun persoalan keuangan, semuanya memerlukan penyesuaian di dalamnya.

7. Usia tegang dalam hal emosi (emostional tension)

Banyak orang dewasa muda mengalami kegagalan emosi yang berhubungan dengan persoalan-persoalan yang dialaminya seperti persoalan jabatan, perkawinan, keuangan dan sebagainya. Ketegangan emosional seringkali dinampakkan dalam ketakutan-ketakutan atau kekhawatiran-kekhawatiran. Ketakutan atau kekhawatiran yang timbul ini pada umumnya bergantung pada ketercapainya penyesuaian terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi pada suatu saat tertentu, atau sejauh mana sukses atau kegagalan yang dialami dalam pergumulan persoalan.

8. Masa Kreatif

Bentuk kreativitas yang akan terlihat sesudah orang dewasa akan tergantung pada minat dan kemampuan individual, kesempatan untuk mewujudkan keinginan dan kegiatan-kegiatan yang memberikan kepuasan sebesar-besarnya. Ada yang menyalurkan kreativitasnya ini melalui hobi, ada yang menyalurkannya melalui pekerjaan yang memungkinkan ekspresi kreativitas.

(15)

mengemukakan dengan kata-kata: “Saya hidup da saya tahu untuk apa.” (Crijns dan Reksosiswojo: 200).

Kata-kata yang digunakan Charlotte Buchler tersebut mengungkapkan betapa masih labilnya kehidupan jiwa anak-anak ketika menginjak usia menjelang remaja dan di usia remaja mereka. Sebaliknya, saat telah menginjak usia menjelang dewasa terlihat adanya kemantepan jiwa mereka: “Saya hidup dan saya tahu untuk apa,” menggambarkan bahwa di usia dewasa orang sudah memiliki tanggung jawab serta sudah menyadari makna hidup. Dengan kata lain, orang dewasa sudah memahami nilai-nilai yang dipilihnya dan berusaha untuk mepertahankan nilai-nilai yang dipilihnya. Orang dewasa sudah memiliki identitas yang jelas dan kepribadian yang mantap.

Menurut H. Carl Witherington, di periode adolesan ini pemilihan terhadap kehidupan mendapat perhatian yang tegas. Sekarang mereka mulai berfikir tentang tanggung jawab sosial moral, ekonomis, dan keagamaan (M. Buchori, 1982:145). Pada masa adolesan anak-anak berusaha untuk mencapai suatu cita-cita yang abstrak (Crijns dan Reksosiswojo: 292). Di usia dewasa biasanya seseorang sudah memiliki sifat kepribadian yang stabil. Stabilisasi sifat-sifat kepribadian ini antara lain terlihat dari cara bertindak dan bertingkah laku yang agak bersifat tetap (tidak mudah berubah-ubah) dan selalu berulang kembali (M.Buchori, 1982:99). Adapun sikap keberagamaan pada orang dewasa antara lain memiliki ciri-ciri sebagai berkut:

a) Menerima kebenaran agama berdasarkan pertimbangan pemikiran yang matang, bukan sekedar ikut-ikutan.

b) Cenderung bersifat realis, sehingga norma-norma agama lebih banyak di aplikasikan dalam sikap dan tingkah laku.

c) Bersikap positif terhadap ajaran dan norma-norma agama, dan berusaha untuk mempelajari dan memperdalam pemahaman keagamaan.

d) Bersikap lebih terbuka da wawasan yang lebih luas.13

(16)

D. Permasalahan dakwah dan solusinya Permasalahan

Dengan bertambahnya usia, semakin bertambah pula masalah-masalah yang menghampiri. Dewasa awal adalah masa transisi, dari remaja yang huru-hara, kemasa yang menuntut tanggung jawab.

Tidak bisa dipungkiri bahwa banyak orang dewasa awal mengalami masalah-masalah dalam perkembangannya.14 Bimbang dalam memilih pasangan

hidup adalah salah satu permasalahan pada masa dewasa awal. Jodoh adalah takdir dari Tuhan yang sudah ditetapkan, namun ikhtiyar dalam mendapatkan pasangan hidup adalah wajib hukumnya untuk orang yang menginjak masa dewasa.oleh karena itu, tak jarang seorang dewasa bingung/bimbang, ketika dihadapkan pilihan yang cukup sulit yaitu memilih/menentukan salah satu di antara calon-calon dengan siapa mereka menjalani hidupnya sampai akhir.

Tidak cukup sampai disitu, ketika orang dewasa juga harus menghadapi permasalahan antara pilihan orang tua dengan diri sendiri berbeda. Kemudian, permasalahan umur yang sudah cukup menikah. Dengan adanya satu permasalahan yang pada akhirnya menjadi luas permasalahan, seringkali orang dewasa pasrah/lelah lalu menuruti pilihan orang tua namun tidak dikehendakinya. Pada akhirnya banyak yang berujung pada perceraian.

Solusi

Dari permasalah di atas maka dapat di berikan solusi. Adapun solusi dari permasalah lansia seperti diatas adalah sebagai berikut:

14http://murniatisri33.blogspot.co.id/2013/11/makalah-ppd-tentang-dewasa-awal_7.html diakses pada hari jum’at,

(17)

Menikah mengandung tanggung jawab yang besar. Oleh karena itu, memilih pasangan hidup juga merupakan hal yang harus benar-benar diperhatikan. Rasulullah SAW telah memberikan teladan dan petunjuk tentang cara memilih pasangan hidup yang tepat dan islami. Berikut hal-hal yang perlu di perhatikan sebelum menikah:

Beberapa kriteria memilih calon istri

1. Beragama islam (muslimah). Ini adalah syarat yang utama dan pertama.

مُكْتَب َجْعَأ ْوَلَو ٍةَكِرْشُم ْنِم ٌرْيَخ ٌةَنِمْؤُم ٌةَمَ َلَو ۚ َنِمْؤُي ٰىَتَح ِتاَكِرْشُمْلا اوُحِكْنَت َلَو

“Dan janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang Mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun ia menarik hatimu … .” (QS. Al Baqarah : 221)

2. Memiliki akhlak yang baik. Wanita yang berakhlak baik insya Allah akan mampu menjadi ibu dan istri yang baik.

3. Memiliki dasar pendidikan Islam yang baik. Wanita yang memiliki dasar pendidikan Islam yang baik akan selalu berusaha untuk menjadi wanita sholihah yang akan selalu dijaga oleh Allah SWT. Wanita sholihah adalah sebaik-baik perhiasan dunia.

عاتمايندلا

ملسم هور . ةحلاصلاةارملااهعاتمريخو ،

“Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.” (HR. Muslim)

4. Memiliki sifat penyayang. Wanita yang penuh rasa cinta akan memiliki banyak sifat kebaikan.

5. Sehat secara fisik. Wanita yang sehat akan mampu memikul beban rumah tangga dan menjalankan kewajiban sebagai istri dan ibu yang baik.

(18)

ْنِم ُ َا ُمِهِنْغُي َءاَرَقُف اوُنوُكَي ْنِإ ۚ ْمُكِئاَمِإَو ْمُكِداَبِع ْنِم َنيِحِلاَصلاَو ْمُكْنِم ٰىَماَيَ ْلا اوُحِكْنَأَو

ٌميِلَع ٌعِساَو ُ َاَو ۗ ِهِل ْضَف

“Dan kawinkanlah orang yang sendirian di antara kamu dan orang-orang yang layak (nikah) dan hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan.Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. An Nur : 32)

Beberapa kriteria memilih calon suami

1. Beragama Islam (muslim). Suami adalah pembimbing istri dan keluarga untuk dapat selamat di dunia dan akhirat, sehingga syarat ini mutlak diharuskan.

2. Memiliki akhlak yang baik. Laki-laki yang berakhlak baik akan mampu membimbing keluarganya ke jalan yang diridhoi Allah SWT.

Al Hasan bin Ali rahimahullah pernah berkata pada seorang laki-laki : “Kawinkanlah puterimu dengan laki-laki-laki-laki yang bertakwa sebab jika laki-laki itu mencintainya maka dia akan memuliakannya, dan jika tidak menyukainya maka dia tidak akan mendzaliminya.”

3. Sholih dan taat beribadah. Seorang suami adalah teladan dalam keluarga, sehingga tindak tanduknya akan ‘menular’ pada istri dan anak-anaknya. 4. Memiliki ilmu agama Islam yang baik. Seorang suami yang memiliki ilmu

Islam yang baik akan menyadari tanggung jawabnya pada keluarga, mengetahui cara memperlakukan istri, mendidik anak, menegakkan kemuliaan, dan menjamin kebutuhan-kebutuhan rumah tangga secara halal dan baik.15

IV. KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa:

(19)

1. Masa dewasa dini juga bisa disebut pula dengan ialah “adult” yang berasal dari kata kerja latin, seperti juga istilah “adolescence- adolescere” yang berarti tumbuh menjadi kedewasaan.

2. Perkembangan masa Dewasa Awal (muda) di bagi menjadi 3 Perkembangannya, yaitu:

a. Perkembangan Fisik b. Perkembangan Kognitif c. Perkembangan Psikososial

3. Masa dewasa awal adalah masa yang penuh masalah. Salah satunya yaitu masalah memilih pendamping untuk hidupnya. Maka solusi yang di berikan yaitu:

a. Memilih kriteria calon istri b. Memilih kriteria calon suami

V. PENUTUP

Demikianlah makalah yang dapat kami paparkan. Saran dan kritik yang membangun selalu kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini dan makalah berikutnya. Semoga ada manfaatnya

(20)

Carol Tayris, Carole Wade. Psikologi, ( Jakarta: Penerbit Erlangga, 2007)

Dariyo, Agoes. Psikologi Perkembangan Dewasa Muda, (Jakarta: Grasindo, 2003)

Desmita, Psikologi Perkembangan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007)

Desmita, Psikologi Perkembangan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2015)

Jalaludin, Psikologi Agama (Jakarta: Penerbit:PT RajaGrafindo Persada, 2007 )

Feldman, Olds Papalia, Human Development (perkembangan manusia), (Jakarta: Salemba Humanika, 2009)

Muhibbinsyah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2013)

Robert S, Feldman, Pengantar Psikologi, (Jakarta; Salemba Humanika, 2012)

Siti Partini Suardiman, Psikologi Perkembangan, (Yogyakarta: 1990)

Syaodih Mubiar Agustin, Ernawulan. Bimbingan Konseling Untuk Anak Usia Dini. (Jakarta: Universitas Terbuka, 2011)

Upton, Upton. Psikologi Perkembangan, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2012)

https://www.academia.edu/9192994/KONSEP_KEPERAWATAN_DEWASA di akses pada hari selasa 1:31 WIB

http://murniatisri33.blogspot.co.id/2013/11/makalah-ppd-tentang-dewasa-awal_7.html diakses pada hari jum’at, 10:52 WIB

Referensi

Dokumen terkait

Kata spiritual (kata sifat dalam bahasa Inggris) menurut arti leksikelnya berasal dari kata dasar spirit yang berarti antara lain bagian nonmaterial dari manusia,

sebutan yakni kata “anjay”, dalam kata tersebut jika dilihat dari penggunaanya mengarah pada bentuk umpatan yang berarti kekecewaan. Kekecewaan tersebut berasal

Kata education (pendidikan) berasal dari kata bahasa Latin educare, yang berarti “mengeluarkan”, merupakan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

Istilah empirisme berasal dari kata empiri yang berarti indra atau alat indra, dan ditambah akhiran isme, sebagai suatu aliran yang berpendapat bahwa pengetahuan/ kebenaran

Secara bahasa, Khulafaur Rasyidin berasal dari kata Khulafa dan Ar- Rasyidin.Kata Khulafa’ merupakan jamak dari kata Khalifah yang

Merupakan masa peralihan dari ketergantungan ke masa mandiri baik dari segi ekonomi, kebebasan menentukan diri sendiri dan pandangan tentang masa depan. Saat

Secara etimologis perkembangan berasal dari kata kembang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kembang berarti maju, menjadi lebih baik. Dan

Istilah empirisme berasal dari kata empiri yang berarti indra atau alat indra, dan ditambah akhiran isme, sebagai suatu aliran yang berpendapat bahwa pengetahuan/kebenaran