PERHITUNGAN
STRUKTUR
A. KRITERIA DESIGN
1. PENDAHULUAN
1.1. Gambaran konstruksi
Gedung bangunan ruko yang terdiri dari 2 lantai. Bentuk struktur adalah
persegi panjang dengan ukuran 5,00 x 23,30 m. Laporan ini terutama
menyajikan hasil perhitungan struktur atas yaitu meliputi perhitungan
sistem rangka portal 3 dimensi. Termasuk perhitungan elemen pelat,
balok, kolom.
Untuk perhitungan struktur atas tersebut maka perencanaan sistem
struktur atas telah dilakukan menggunakan analisa struktur 3 dimensi
dengan bantuan program SAP2000 versi 11.0.0
1.2. Penjelasan Umum 1.2.1 Sistem Struktur
Sistem struktur bangunan ruko direncanakan terbuat dari sistem rangka
portal dengan balok, kolom terbuat dari beton konvensional. Sistem pelat
lantai menggunakan pelat two way beton konvensional dengan keempat
sisinya dipikul oleh balok. Sistem struktur bawah atau pondasi yang
direncanakan adalah menggunakan pondasi footplat.
1.2.2 Peraturan yang Digunakan
Perencanaan struktur dan pondasi bangunan ini dalam segala hal
mengikuti semua peraturan dan ketentuan yang berlaku di Indonesia,
khususnya yang ditetapkan dalam peraturan-peraturan berikut:
o Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung, SNI
03-2847-2002
o Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung,
SKBI-1.3.53.1987
Standar :
o American Concrete Institute, Building Code Requirements for
o American Society for Testing and Materials, ASTM Standard in
Building Code,Vol. 1 & 2, 1986
o Peraturan dan ketentuan lain yang relevan.
1.2.3 Mutu Bahan yang Digunakan
Dapat dijelaskan pula bahwa struktur bangunan adalah struktur beton
bertulang biasa (konvensional). Mutu bahan/material struktur yang
digunakan dalam perencanaan meliputi:
o Mutu Beton
Kolom, balok, pelat, pondasi plat setempat : K-250 (fc’ = 210 kg/cm2)
o Mutu Baja Tulangan
Baja tulangan polos (BJTP-24) untuk Ø B 12mm, fy = 2400 kg/cm2
Baja tulangan ulir (BJTD-40) untuk Ø C 13mm, fy = 4000 kg/cm2
1.2.4 Pembebanan
Beban yang diperhitungkan adalah sebagai berikut :
1) Beban Mati (DL)
Beban ceiling/plafond
Beban M/E
Beban finishing lantai keramik
2. PERHITUNGAN STRUKTUR ATAS
Pada tahap awal dari perencanaan, semua elemen struktur atas ditentukan
terlebih dahulu. Kemudian hasil ini dianalisa sehingga seluruh komponen
struktur diharapkan dapat mencapai hasil perencanaan yang efisien.
2.1 Pelat Lantai
Analisa pelat lantai beton bertulang biasa dihitung menurut
ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam PBI 71 NI-2 yaitu pelat yang memikul
beban dalam satu arah (two way slab, arah x dan y). Penulangan pelat
dihitung berdasarkan kekuatan batas.
2.2 Balok dan Kolom
Balok induk dan balok anak dianalisa secara 3 dimensi baik terhadap
beban vertikal maupun terhadap beban lateral (beban gempa) dengan
mempergunakan program SAP2000 versi 11.0.0. Untuk penulangan lentur
dipergunakan program Concrete Design yang ada dalam SAP2000 versi
11.0.0 dengan menyesuaikan faktor reduksi kekuatan dan kombinasi
pembebanan sesuai dengan SNI 03-2847-2002. Program SAP2000 versi
7.4 secara langsung dapat mengolah gaya-gaya yang terjadi pada elemen
bangunan menghasilkan luas tulangan lentur, geser, torsi yang diperlukan
dan sekaligus dapat diketahui kombinasi beban mana yang paling
dominan.
Faktor reduksi kekuatan yang dimaksud adalah:
- Phi_bending = 0,8
- Phi_tension = 0,8
- Phi_compression(Tied) = 0,65
- Phi_compression(Spiral) = 0,7
- Phi_shear = 0,75
Kombinasi beban yang dimaksud adalah:
a. U = 1.4 DL
B. PERHITUNGAN STRUKTUR ATAS
1. MODEL STRUKTUR 3D
Denah Y-Z PLANE
Denah X-Z Plane
Persepektif 3D tampak samping
2. PEMBEBANAN
2.1 Beban Mati Pada Struktur
- Beban lantai keramik = 24 kg/cm
2.2 Beban Hidup Pada Struktur
- Beban pelat lantai = 250 kg/m2
- Beban pelat atap = 100 kg/m2
- Beban lantai tangga = 300 kg/m2
2.3 Beban Pada Pelat Lantai
a. Beban yang bekerja pada pelat lantai 2 tebal 12 cm
- Berat sendiri pelat = 0,12 x 2400 = 288 kg
b. Beban yang bekerja pada pelat lantai atap tebal 10 cm
Selanjutnya beban yang bekerja pada pelat lantai 2 dan atap dikalikan
dengan batang balok sehingga didapatkan nilai sebagai berikut :
2.4 Beban Pada Balok
Beban dinding (h = 3,5 m) = 3,50 x 250 = 875 kg/m
Selanjutnya beban dinding lansung terdistribusi secara otomatis oleh
pemograman SAP versi 11.0.0
Beban Gravitasi Portal Bidang X-Z
Perspektif Bidang Gravitasi
3. OUTPUT
3.1 Penulangan Kolom dan Balok Tabel jumlah tulangan
Luas penampang total dalam mm2 (balok dan kolom)
∅ 1 2 3 4 Jumlah Batang 5 6 7 8 9
Luas penampang total dalam mm2 (balok dan kolom)
Tabel Hasil Perhitungan Penulangan
Posisi
Tump. Kiri Lapangan Tump. KananTIPE
Posisi
Tump. Kiri Lapangan Tump. Kanan58,95 m2
3. PERHITUNGAN STRUKTUR SEKUNDER 3.1 Perhitungan Pelat
Lapangan y
Q = 0,0213 : (1,7/fc)*Mu/(∅*b*d*d)
= 0,0073 : fc/fy*(0,85-(0,85^2-Q)^0,5)
min = 0,0025 : ulir 0,0018; polos 0,0025
As = 225 mm2 Jadi dipakai ∅8 – 20 cm
Tumpuan x
Q = 0,0015 : (1,7/fc)*Mu/(∅*b*d*d)
= 0,0004 : fc/fy*(0,85-(0,85^2-Q)^0,5)
min = 0,0025 : ulir 0,0018; polos 0,0025 As = 248,40 mm2 Jadi dipakai ∅8 – 20 cm