• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan praktikum APK 2 NEW

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Laporan praktikum APK 2 NEW"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISA

PERANCANGAN KERJA II

PEARANCANGAN SARUNG TANGAN BERDASARKAN ANTROPOMETRI

DISUSUN OLEH :

TEKNIK INDUSTRI SEMESTER 5

DEFRIZAL

FINA NURDIANTI

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia membutuhkan berbagai macam produk untuk mendukung aktivitas dalam hidupnya. Seiring dengan perkembangan zaman membuat kebutuhan akan produk yang berguna dan memiliki inovasi baru sangatlah tinggi, faktor penting yang dilihat manusia dalam menggunakan suatu produk selain fungsinya yaitu kenyamanan dalam menggunakannya, namun dalam kehidupan sehari-hari masih banyak ditemukan produk yang kurang nyaman atau bahkan tidak nyaman untuk digunakan. Mengatasi hal tersebut maka terciptalah ilmu antropometri.

Antropometri merupakan ilmu yang mempelajari tentang pengukuran dimensi tubuh manusia. Pengukuran dimensi tubuh manusia tersebut dapat dijadikan acuan untuk merancang produk-produk yang mempunyai inovasi baru serta nyaman digunakan. Kenyamanan yang diberikan oleh produk yang dirancang berdasarkan data antropometri dirasakan lebih bila dibandingkan dengan produk yang dirancang tidak berdasarkan data antropometri.

Pengambilan data antropometri yang dilakukan dalam praktikum ini bertujuan untuk merancang suatu produk, dalam hal ini yaitu pembuatan sarung tangan. Sarung tangan tersebut sering digunakan untuk berbagai aktivitas seperti naik kendaraan bermotor , namun terkadang sarung tangan yang telah ada memiliki besar yang tidak sesuai sehingga memberi dampak tidak nyaman ketika digunakan. Hal ini dapat diperbaiki dengan menyesuaikan besar sarung tangan dengan dimensi tubuh penggunanya seperti panjang jari, diameter jari dan lain-lain. Sarung tangan yang telah sesuai dan nyaman saat digunakan akan berpengaruh terhadap kinerja penggunanya.

1.2 Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam laporan praktikum ini bagaimana merancang dan membuat sarung tangan menggunakan dimensi tubuh manusia. Dimensi tubuh apa saja yang harus digunakan dalam pembuatan sarung tangan ini dan apakah produk yang ada saat ini sudah sesuai dan nyaman digunakan.

(3)

Permasalahan yang dibahas dalam laporan akhir praktikum tentang Antropometri lebih jelas dengan adanya batasan-batasan masalah. Adapun batasan-batasan masalahnya sebagai berikut:

1. Tempat dan waktu

Praktikum hanya dilaksanakan di Laboratorium Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi pada hari Sabtu, tanggal 31 Januari 2015 pada pukul 13.00 WIB bertempat di Universitas Bhayangkara.

2. Data Antropometri yang Diukur

Data antropometri yang diukur sebanyak 11 oarang. 3. Produk yang Dirancang

Produk yang dirancang adalah sarung tangan. 4. Tipe Perancangan

Tipe perancangan yang digunakan adalah data ekstrim, dengan menggunakan persentil 95%.

1.4 Tujuan

Penulisan dari laporan ini memiliki tujuan yang dapat menyelesaikan permasalahan yang ada. Adapun tujuan laporan ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui data dimensi tubuh yang digunakan dalam perancangan sarung tangan. 2. Mengetahui tipe perancangan dan persentil yang digunakan dalam pembuatan sarung

tangan.

3. Mengetahui ukuran perancangan sarung tangan menggunakan data dimensi tubuh manusia.

4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari produk yang akan dirancang yaitu sarung tangan.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dibuat untuk mempermudah pembaca dalam memahami serta mengambil kesimpulan dari pembahasan dalam Laporan praktikum Antropometri Analisis Perancangan Kerja ini, yang terdiri dari 5 (lima) bab. Adapun sistematika penulisan laporan akhir ini adalah sebagai berikut:

(4)

Berisi latar belakang, perumusan masalah dari modul antropometri, tujuan diadakannya praktikum antropometri. Pembatasan masalah di dalam praktikum antropometri juga terdapat dalam bab ini. Terakhir sistematika penulisan dari Laporan Akhir Antropometri Analisis Perancangan Kerja.

 BAB. II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan mengenai ringkasan teori dan materi-materi yang bersangkutan dari matakuliah analisis perancangan kerja dengan sub: antropometri.

 BAB. III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini memaparkan tentang cara pengumpulan data saat praktikum beserta penjelasannya. Terdapat juga peralatan yang digunakan selama praktikum beserta fungsinya, serta data antropometri yang diambil selama praktikum.

 BAB. IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

Bab ini berisi mengenai pembahasan dan analisis. Pembahasan berisi deskripsi dari produk yang dirancang, data antopometri yang digunakan.

 BAB. V KESIMPULAN DAN SARAN

(5)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Antropometri

Antropometri berasal dari kata anthropos (manusia) dan metricos(pengukuran).antropometri adalah satu kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik tubuh manusia, ukuran, bentuk dan kekuatan, serta penerapan dari data tersebut untuk penanganan desain. (Nurmianto, 1991)

Data mengenai perancangan fasilitas kerja, maupun lokasi dan perpindahan kendali, ditentukan oleh karakteristik tubuh manusia. Antropometri membicarakan ukuran tubuh manusia dan aspek-aspek segala gerakan manusia maupun postur dan gaya-gaya yang dikeluarkan. Dengan bantuan dasar-dasar antropometri, maupun aspek-aspek pandangan dan medan visual, dapat membantu mengurangi beban kerja dan memperbaiki untuk kerja dengan cara menyediakan tata letak tempat kerja yang optimal, termasuk postur kerja yang baik serta landasan yang dirancang dengan baik.

2.2 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Antrometri :

Manusia pada umumnya akan berbeda-beda dalam hal bentuk dan dimensi ukuran tubuhnya. Di sini ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi dimensi tubuh manusia sehingga semestinya seorang perancang harus memperhatikan faktor-faktor tersebut, yang antara lain adalah:

1. Jenis Kelamin

Dimensi tubuh pria dan wanita. Pria dianggap lebih panjang dimensi segmen badannya dari pada wanita. Oleh karenanya data antropometri untuk kedua jenis kelamin ini selalu disajikan terpisah.

(6)

Variasi diantara beberapa kelompok suku bangsa telah menjadi hal yang tidak kalah penting terutama dengan semakin meningkatnya jumlah migrasi dari suatu negara ke negara lain.

3. Usia

Dapat digolongkan ke dalam beberapa kelompok: – Balita – Remaja

– Dewasa – Lanjut usia – Anak-anak

4. Jenis Pekerjaan

Beberapa jenis pekerjaan tertentu menuntut adanya persyaratan dalam seleksi karyawan/stafnya.Seperti misalnya buruh dermaga/pelabuhan adalah mempunyai postur tubuh yang relatif lebih besar dibandingkan dengan karyawan perkantoran pada umumnya. Apalagi jika dibandingkan dengan jenis pekerjaan militer.

5. Pakaian

Terutama untuk daerah dengan empat musim. Misalnya pada waktu musim dingin manusia akan memakai pakaian yang relatif tebal dan ukuran yang relatif lebih besar.

6. Faktor kehamilan pada wanita

Faktor ini sudah jelas akan mempunyai pengaruh perbedaan yang berarti dibandingkan dengan wanita yang tidak hamil, terutama dalam Analisis Perancangan Produk (APP) dan Analisis Perancangan Kerja (APK).

7. Tubuh secara fisik Cacat

Suatu perkembangan yang menggembirakan pada dekade terakhir ini yaitu dengan diberikannya skala prioritas pada rancang bangun fasilitas akomodasi untuk para penderita cacat tubuh secara fisik sehingga mereka dapat ikut serta merasakan kesamaan dalam penggunaan jasa dari hasil ilmu ergonomi di dalam pelayanan untuk masyarakat. Masalah yang sering timbul misalnya : keterbatasan jarak jangkauan, dibutuhkan ruang kaki untuk desain meja kantor. (Wignjogsoebroto Sritomo 2000)

2.3 Data Antropometri

(7)

yang lainnya, maka dalam perancangan yang digunakan data antropometri menurut Wignjosoebroto (2003) terdapat tiga prinsip yang harus diperhatikan yaitu:

1. Prinsip perancangan fasilitas berdasarkan individu ekstrim (minimum atau maksimum). Prinsip ini digunakan apabila seseorang mengharapkan agar fasilitas yang akan dirancang tersebut dapat dipakai dengan enak dan nyaman oleh sebagian besar orang-orang yang akan memakainya. Contohnya adalah ketinggian kontrol maksimum digunakan tinggi jangkauan ke atas dari orang pendek, ketinggian pintu disesuaikan dengan orang yang tinggi dan lain-lain.

2. Prinsip perancangan fasilitas yang biasa digunakan. Prinsip ini digunakan untuk merancang suatu fasilitas agar fasilitas tersebut dapat menampung atau bisa dipakai dengan eank dan nayaman oleh semua orang yang mungkin memerlukannya. Biasanya rancangan ini memerlukan biaya lebih mahal tetapi memiliki fungsi yang lebih tinggi. Contohnya adalah kursi kemudi yang bisa diatur maju dan mundur serta kemiringan sandarannya, tinggi kursi sekretaris atau tinggi permukaan mejanya.

3. Prinsip perancangan fasilitas berdasarkan harga rata-rata para pemakainya. Prinsip ini hanya digunakan apabila perancangan berdasarkan harga ekstrim tidak mungkin dilaksanakan bisa lebih banyak rugi dari pada untungnya, ini berarti hanya sebagian kecil dari orang-orang yang merasa enak dan nyaman ketika menggunakan fasilitas tersebut.

Data anropometri yang berhasil diperoleh akan diaplikasikan secara luas antara lain dalam hal:

1. Perancangan area kerja (work station, mobile, interir dan lainnya)

2. Perancangan peralatan kerja seperti mesin, equipment, perkakas dan sebagainya. 3. Perancangan produk konsumtif seperti pakaian, kursi, meja dan sebagainya. 4. Perancangan lingkungan kerja fisik.

(8)

Proses untuk mendesain peralatan kerja secara ergonomi yang digunakan dalam lingkungan sehari-hari atau mendesain peralatan yang ada pada lingkungan seharusnya disesuaikan dengan manusia di lingkungan tersebut. Apabila tidak ergonomis akan menimbulkan berbagai dampak negatif dari manusia tersebut, dampak negatif bagi manusia tersebut akan terjadi dalam jangka waktu pendek (short term) maupun jangka panjang (long term).

2.4 Persentil

(9)

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3.1 Kerangka Pemikiran

(10)

Gambar 3.1 Flowchart Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran yang dijabarkan melalui flowchart diterapkan dalam beberapa tahap. Tahap pertama adalah mulai, pembuatan laporan ini dimulai dengan menyiapkan alat-alat yang akan digunakan pada proses perancangan ini. Tahapan selanjutnya adalah melakukan studi pustaka sebagai pedoman dalam perancangan.Pada tahap inilah dikumpulkan pengetahuan awal sebelum mengidentifikasi masalah. Cara yang dilakukan yaitu dengan melihat pada buku referens i yang digunakan, internet, dan jurnal.

(11)

Teknik yang digunakan dalam merancang sarung tangan yaitu dengan menggunakan data sekunder. Data tersebut diperoleh melalui proses pengukuran terhadap mahasiswa T. Industri smt 5.

3.3Langkah Penyelesaian

Langkah-langkah yang dilakukan setelah melakukan studi pustaka dan pengukuran terhadap mahasiswa T.Industri smt5, maka langkah selanjutnya adalah menentukan sebuah perancangan yang sesuai dengan spesifikasi pengukuran tersebut.

Bahan yang digunakan menggunakan bahan elastis sehingga lebih lentur dan dapat menyesuaikan bentuk tangan pada saat digunakan.

Setelah bahan dan spesifikasi telah dibuat langkah selanjutnya adalah membuat sebuah bentuk rancangan dengan menggunakan data-data antropometri dari para mahasiswa T.Industri smt 5 tersebut sehingga dapat menyesuaikan dimensi tubuh khususya pada bagian tangan.

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Pengumpulan Data

(12)

dengan menggunakan alat yang tersedia. Setelah melakukan pengukuran dimensi tubuh, keseluruhan data antropometri dicatat dalam lembar data antropometri.

Data antropometri dikatakan mencukupi, bila jumlah keseluruhan data yakni sebanyak 11 data antropometri. Selanjutnya data antropometri yang diperoleh saat melakukan pengukuran, dicatat dalam lembar data antropometri. Proses berikutnya untuk data antropometri yang diperoleh bila sudah sesuai, maka berlanjut ke proses berikutnya untuk menentukan produk yang akan dibuat. Namun jika data antropometri belum sesuai, maka harus melakukan pengukuran kembali. Selanjutnya bila data antropometri sudah mencukupi, maka dapat merapikan alat untuk diletakkan kembali pada tempatnya. Langkah berikutnya menentukan produk yang akan dirancang dari hasil pengukuran antropometri, dalam hal ini produk yang akan dirancang adalah sarung tangan.

4.2 Peralatan yang Digunakan

Peralatan yang digunakan beserta penjelasan fungsinya dalam proses pengumpulan data yang dilakukan dengan mengukur dimensi tubuh yaitu tangan dari 11 mahasiswa untuk membuat rancangan produk sarung tangan , sebagai berikut.

1. Meteran jahit, digunakan untuk mengukur diameter tiap jari-jari dan juga diameter tangan secara manual.

2. Penggaris, digunakan untuk mengukur panjang jari-jari tangan.

3. Lembar data antropometri, digunakan untuk mencatat keseluruhan hasil pengukuran dimensi tubuh.

4. Benang dan jarum jahit,digunakan untung membantu pembuatan sarung tangan.

5. Bahan elastic,digunakan untuk membuat sarung tangan.

6. Gunting, digunakan sebagai alat bantu pembuatan sarung tangan.

4.3 Langkah-langkah pembuatan :

 Siapkan lembar data yang sudah dikumpulkan pada 11 mahasiswa

 Kain yang berukuran lebar dilipat menjadi dua

 Membuat pola diatas kain sesuai ukuran yang telah ada

(13)

 Menyiapkan benang jahit untuk dimasukkan pada jarum yang telah disiapkan

 Kemudian, jahit kain sesuai garis pola hingga keseluruhan dan kemudian jahit berulang dari arah sebaliknya

 Periksa kembali dari hasil jahitan tersebut, bila masih ada yang kurang ulang kembali jahitan yang belum sempurna

 Untuk melihat sempurnanya dari jahitan tersebut balikkan bahan yg diluar menjadi didalam, dari hal tersebut bisa diketahui bagaimana hasil yang baik atau tidak

 Setelah diperiksa, siapkan karet elastis yang digunakan untuk bagian pergelangan tangan

 Sisipkan karet elastis pada bagian pergelangan tangan kemudian tekuk kain bagian pergelangan tangan setelah itu tekukan dijahit untuk penempatan karet elastis secara tepat

 Kemudian cek kembali dari ukuran sarung tangan tersebut

4.4 Rumus standar deviasi

(14)
(15)

4.6 Data Antropometri

Fina Guntur Iskandar Effendi Wahyu Zainudin Rata-rata

11cm 11cm 9,7cm 11,5cm 10,65c m

19cm 18cm 23cm 19cm 18,7c m

Jadi; dapat kita perolaeh rata-rata dari panjang tangan ke 10 mahasiswa yaitu, 19,51cm, rata-rata panjang telapak tangan yaitu, 11,65cm, lebar tangan sampai ibu jari yaitu, 12,36cm, kemudin rata-rata dari lebar tangan sampai mata kapal yaitu, 10,3cm, rata-rata dari ketebalan tangan sampai mata kapal yaitu, 10,65cm, kemudian rata-rata untuk lingkar tangan sampai telunjuk yaitu, 20,07cm dan rata-rata untuk lingkar tangan sampai ibu jari yaitu 23,64cm.

(16)

Mencari standart deviasi dari setiap hasil pengukuran antropometri tangan;

A. Tabel hasil pengukuran Panjang tangan.

Data

(X) Frekuensi (F)

∑fX

si tiapDevia

skor

∑fX²

(F.X) (X -Mx) Mx)²(X - (F .X²)

22 1 22 2.49 6.2001 6.2001

20.6 1 20.6 1.09 1.1881 1.1881

20 1 20 0.49 0.2401 0.2401

19.6 1 19.6 0.09 0.0081 0.0081

19.4 1 19.4 -0.11 0.0121 0.0121

19.3 1 19.3 -0.21 0.0441 0.0441

19 2 38 -0.51 0.2601 0.5202

18.2 1 18.2 -1.31 1.7161 1.7161

18 1 18 -1.51 2.2801 2.2801

Total: 10 195.1 ⁻ ⁻ 12.209 Mx = ∑fx / N = 195.1 /

10 = 19.51

SD

= √∑fx² / N = √12.209 / 10 = √1.2209 =

0.349

B. Tabel hasil pengukuran Panjang telapak tangan

Data

(X) Frekuensi (F)

∑fX

si tiapDevia

skor

∑fX²

(F.X) Mx)(X - Mx)²(X - (F .X²)

13.5 1 13.5 1.91 3.6481 3.6481

(17)

11.7 2 23.4 0.11 0.0121 0.0242

C. Tabel hasil pengukuran Lebar tangan sampai ibu jari.

(18)

D. Tabel hasil penukuran Lebar tangan sampai matakarpal.

E. Tabel hasil pengukuran Ketebalan tangan sampai matakarpal.

(19)

5 5 9 1 9 -2.65 7.0225 7.0225

Total: 10 116.5 ⁻ ⁻ 80.465 Mx = ∑fx / N = 116.5 /

10 = 11.65

SD

= √∑fx² / N = √80.465 / 10 = √8.0465 =

2.836

F. Tabel hasil pengukuran Lingkar tangan sampai telunjuk.

Data

(X) Frekuensi (F)

∑fX

si tiapDevia

skor

∑fX²

(F.X) (X -Mx) Mx)²(X - (F .X²)

24 1 24 3.93 15.4449 15.4449

23 1 23 2.93 8.5849 8.5849

20.5 1 20.5 0.43 0.1849 0.1849

19.5 3 58.5 -0.57 0.3249 0.9747

19 2 38 -1.07 1.1449 2.2898

18.7 1 18.7 -1.37 1.8769 1.8769

18 1 18 -2.07 4.2849 4.2849

Total: 10 200.7 ⁻ ⁻ 33.641 Mx = ∑fx / N = 200.7 /

10 = 20.07

(20)

G. Tabel hasil pengukuran Lingkar tangan sampai ibu jari.

Data (X)

Frekue nsi (F)

∑fX

si tiapDevia

skor

∑fX²

(F.X) (X -Mx) Mx)²(X - (F .X²)

26 1 26 2.36 5.5696 5.5696

24.7 1 24.7 1.06 1.1236 1.1236

24 1 24 0.36 0.1296 0.1296

23.9 1 23.9 0.26 0.0676 0.0676

23.8 1 23.8 0.16 0.0256 0.0256

23.5 2 47 -0.14 0.0196 0.0392

23 2 46 -0.64 0.4096 0.8192

21 1 21 -2.64 6.9696 6.9696

Total: 10 236.4 ⁻ ⁻ 14.744 Mx = ∑fx / N = 236.4 /

10 = 23.64

(21)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dalam penulisan disesuaikan dengan tujuan dan dihubungkan dengan pembahasan dalam penulisan ini. Berikut ini adalah kesimpulan dari penulisan laporan ini:

1) Perancangan sarung tangan menggunakan dimensi tubuh ukuran panjang tangan, panjang telapak tangan, lebar tangan sampai ibu jari, lebar tangan sampai matakapral, ketebalan tangan sampai matakapral, lingkar tangan sampai telunjuk, lingkar tangan sampai ibu jari. baik kanan maupun kiri serta lebar pergelangan tangan.

2) Tipe perancangan yang digunakan adalah perancangan menggunakan data sekunder kelas industri, sehingga lebih fleksible untuk digunakan oleh orang yang berbeda

3) Deskripsi produk hasil rancangan yaitu sarung tangan yang dirancang menggunakan bahan yang lebih lentur, sehingga sarung tangan dapat digunakan oleh orang yang berbeda (fleksible).

5.2 Saran

(22)

Daftar pustaka

 https://a64527.wordpress.com/2011/01/11/antropometri/

 https://bayusaputra91.wordpress.com/2011/01/12/laporan-akhir-praktikum-apk-2/

Gambar

Gambar 3.1 Flowchart Kerangka Pemikiran

Referensi

Dokumen terkait

permainan dan olahraga yang dimaknai oleh berkembangnya anak secara fisik, motorik, kesadaran ruangnya, kesadaran taktisnya, pengetahuan tentang aturan, dsb.. – Mendidik anak

Model simulasi merupakan salah satu model pembelajaran yang termasuk ke dalam kelompok Social Interaction model atau model interaksi sosial. Yaitu kelompok

Kemudian kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya (misalnya kegiatan.. belajar), maka yang dimaksud dengan motivasi intrinsik ini adalah ingin

Pre eclampsia and eclampsia is a complication of hypertension in pregnant women. After bleeding and infection, pre eclampsia is still a major cause of maternal mortality

Banyak proses yang dilakukan dalam proses pemurnian dari proses secara kimia yaitu dengan memberikan bahan kimia yang kemudian bereaksi dengan kotoran membentuk endapan,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi optimum Tween 80 dan Span 80 yang digunakan sebagai emulgator dalam krim repelan minyak atsiri daun sere pada basis Vanishing

tidak dapat dibenarkan. Apabila dianalisa ada beberapa perbedaan penafsiran antara Putusan Mahkamah Agung dengan apa yang diputuskan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Di

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang