• Tidak ada hasil yang ditemukan

Matematika Semester IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Matematika Semester IV"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

Matematika Semester IV

(2)

Matematika Semester IV

F U N G S I

A. RELASI DAN FUNGSI

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar kata relasi, seperti relasi bisnis,

relasi keluarga, dll. Kata relasi tersebut dapat diartikan sebagai hubungan. Sedangkan dalam

matematika, relasi dapat diartikan sebagai berikut

Relasi antara dua himpunan dapat dinyatakan dengan tiga cara, yaitu :

a. Diagram panah,

b. Himpunan pasangan berurutan,

c. Diagram Cartesius.

Secara matematis, fungsi dari A ke B yang memetakan setiap ( ) dinotasikan sebagai berikut

Pada fungsi di atas, himpunan A disebut daerah asal atau domain, dinotasikan oleh D, yaitu

himpunan asal semua unsure pemetaan. Himpunan B disebut daerah kawan atau kodomain

dinotasikan oleh K, yaitu himpunan tujuan pemetaan. Himpunan semua peta dari himpunan A

disebut range atau daerah hasil, dinotasikan oleh R. Range merupakan himpunan bagian dari

kodomain. Fungsi dapat dinyatakan dengan cara yang sama dengan menyatakan relasi antara dua

himpunan.

Contoh 1

Diketahui himpunan * + dan himpunan * +. Relasi yang menghubungkan KOMPETENSI DASAR

 Mendeskripsikan perbedaan konsep relasi dan fungsi

 Menerapkan konsep fungsi linear

 Menggambar fungsi kuadrat

 Menerapkan konsep fungsi kuadrat

 Menerapkan konsep fungsi trigonometri

Relasi dari himpunan A ke himpunan B adalah suatu aturan atau hubungan yang memasangkan anggota-anggota himpunan A ke anggota-anggota himpunan B

Fungsi atau pemetaan dari himpunan A ke himpunan B adalah suatu relasi khusus yang memasangkan setiap anggota A dengan tepat satu anggota B.

(3)

Matematika Semester IV

3

a. Diagram panah

b. Himpunan pasangan berurutan,

c. Diagram Cartesius

Jawab:

a. Diagram panah Diagram Cartesius

b. Himpunan pasangan berurutan

*( ) ( ) ( )+

Dari penyelesaian pada contoh di atas, didapat pernyataan sebagai berikut.

 Himpunan * + adalah doamain (daerah asal atau daerah defenisi) fungsi.

 Himpunan * + adalah kodomain (daerah kawan)

 {2,4,6} adalah Range (derah hasil atau daerah nilai) fungsi.

 2 adalah bayangan atau peta dari 1; 4 adalah bayangan atau peta dari 2; 6 adalah bayangan

atau peta dari 3.

Contoh 2

Suatu fungsi f dinotasikan dengan . Jika diketahui kodomainnya himpunan bilangan real dan daerah asalnya {-1, 0, 1, 2}, tentukan:

a. Rumus fungsi

b. Range

c. Himpunan pasangan berurutan

d. Bayangan (peta) dari 10

Jawab

c. Himpunan pasangan berurutan = {(-1,-5), (0,-3), (1,-1), (2,1)}

(4)

Matematika Semester IV

Jenis-jenis fungsi ditinjau dari sifat-sifatnya sebagai berikut:

a. Fungsi Injektif (Satu-Satu)

Fungsi f disebut fungsi injektif atau fungsi satu-satu bila dan anggota daerah asal,

, maka ( ) ( ). Yang berarti jika ( ) ( ) maka . Atau setiap anggota himpunan domain dan kodomain hanya mempunyai satu pasangan.

b. Fungsi Surjektif (Onto)

Suatu fungsi f dari himpunan A ke himpunan b disebut fungsi surjektif bila setiap anggota B mempunyai kawan di A. Dengan kata lain, setiap anggota dari B merupakan bayangan dari

elemen anggota A. Himpunan B merupakan daerah hasil atau range.

c. Fungsi Bijektif (Korespondensi Satu-Satu)

Bila suatu fungsi f dari himpunan A ke himpunan B mempunyai sifat injektif dan juga mempunyai sifat surjektif maka fungsi f disebut bijektif. Setiap dua anggota A, dan

yang berbeda atau maka kawannya juga berbeda, ( ) ( ). Setiap y anggota B merupakan bayangan dari tepat satu anggota A. Jadi, untuk fungsi bijektif tentu banyaknya

anggota daerah asal sama dengan banyaknya anggota daerah kawan ( ) ( )

B. FUNGSI LINEAR

Bentuk Umum Fungsi Linear

Fungsi Linear memiliki variable dengan pangkat tertinggi satu. Fungsi ini memetakan

setiap ke suatu bentuk , dengan , a dan b konstanta. Jika digambarkan, grafik fungsi linear akan berupa garis lurus.

Himpunan titik yang didapat dari fungsi ( ) membentuk grafik yang disebut grafik fungsi linear. Grafiknya berbentuk garis lurus dengan persamaan , di mana m

disebut graien garis atau kemiringan garis dan c merupakan suatu konstanta.

Untuk menggambar garis pada bidang Cartesius dengan persamaan dapat dilakukan dengan menemukan paling sedikit dua titik yang memenuhi persamaan tersebut.

Selanjutnya dari kedua titik tersebut dihubungkan menjadi sebuah garis.

A

B

Fungsi Injektif

A

B

Fungsi Surjektif

A B

(5)

Matematika Semester IV

5

Contoh 1

Suatu fungsi Linear ditentukan oleh dengan daerah asal * +. Gambarkan titik-titik tersebut dalam diagram Cartesius.

Jawab

x -1 0 1 2

-2 -1 0 1

Gradien Persamaan Garis Lurus

Gradien suatu garis adalah bilangan yang menyatakan kecondongan suatu garis yang

merupakan perbandingan antara komponen y dan komponen x. Gradien suatu garis yang melalui titik pusat O(0, 0) dan titik (x, y):

 Garis dengan persamaan y = mx memiliki gradien m  Garis dengan persamaan y = mx + c memiliki gradien m

 Hasil kali gradien dua garis yang saling tegak lurus adalah -1.

Contoh 2

1. Tentukan gradien garis berikut:

(6)

Matematika Semester IV

Menentukan Persamaan Garis Lurus

Persamaan Garis yang Melalui Sebuah Titik (x1,y1) dengan gradien m

Contoh 3

Tentukan persamaan garis yang melalui titik (-2, 1) dan gradien -2

Jawab

Jadi, persamaan garis lurus yang melalui titik (-2, 1) dengan gradien -2 adalah

(7)

Matematika Semester IV

7

Persamaan garis yang melalui titik (2, -3) maka dan

Persamaan garis lurus yang dicari melalui titik (2, -3) dan bergradien adalah

( )

Tentukan persamaan garis yang melalui titik (-3, 1) dan tegak lurus dengan garis

(8)

Matematika Semester IV

Persamaan Garis yang Melalui Dua Titik Sebarang (x1,y1) dan (x2y2)

Contoh 5

Tentukan persamaan garis yang melalui titik Q(-5, 0) dan R(3, 4)

Jawab

Tentukan persamaan garis dari grafik fungsi berikut

Jawab

Diketahui persamaan garis lurus melalui titik (2, 0)

dan titik (0, 4). Persamaan garisnya adalah:

(9)

Matematika Semester IV

9

Invers Fungsi Linear

Misal Bayangan dari karena fungsi f adalah

y=f(x)

Fungsi yang mengawankan setiap bayangan dari

karena fungsi f yaitu y=f(x) dengan maka fungsi g

disebut fungsi invers dari f.

Fungsi invers dari fungsi f ditulis

Bayangan dari karena adalah ( )

Syarat agar invers suatu fungsi f yaitu juga merupakan fungsi (disebut fungsi invers), hanya jika fungsi f adalah bijektif (berada dalam korespondensi satu-satu).

Untuk menentukan rumus invers dari sebuah fungsi, dapat dilakukan dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

1. Misalkan ( )

2. Nyatakan x dalam y (sebagai fungsi y) 3. Nyatakan x sebagai ( )

4. Gantilah y pada ( ) dengan x untuk mendapatkan ( ) Contoh:

Carilah rumus invers dari fungsi-fungsi berikut.

a. ( )

b. ( )

Jawab

a. ( )

( )

( )

A B

f

y=f(x)

g x

( ) ( )

( )

( )

b. ( )

(10)

Matematika Semester IV

C. FUNGSI KUADRAT

Suatu fungsi dalam himpunan bilangan yang dinyatakan dengan rumus fungsi

dengan disebut fungsi kuadrat. Untuk menggambar grafik fungsi kuadrat pada sumbu koordinat Cartesius, lambang ( ) dapat diganti dengan y sehingga

( ) dapat ditulis dimana x disebut variable bebas dan y disebut variable terikat.

Grafik fungsi kuadrat ( ) berbentuk parabolasimetris.

Sifat-Sifat Grafik Fungsi Kuadrat

 Berdasarkan Nilai a

(i) Jika (positif), maka grafik atau parabola terbuka ke atas (Gambar (a)). Fungsi kuadrat memiliki nilai ekstrim

minimum, dinotasikan , atau titik balik minimum.

(ii) Jika (negatif), maka grafik atau parabola terbuka ke bawah (Gambar (b)). Fungsi kuadrat memiliki nilai ekstrim maksimum, dinotasikan , atau titik balik

maksimum

 Berdasarkan Nilai Diskriminan (D)

Nilai Diskriminan suatu persamaan kuadrat adalah sebagai berikut

Secara geometri, nilai diskriminan ini berkorespondensi dengan titik potong grafik dengan

sumbu X sebagai berikut

(i) Jika , maka grafik memotong sumbu X di dua titik yang berbeda (Gambar (a)).

(ii) Jika , maka grafik menyinggung

sumbu X di ( ) di sebuah titik (gambar (b)).

(iii)Jika , maka grafik tidak memotong

dan tidak menyinggung sumbu X (Gambar (c)).

( )

(a)

(b)

(a) X

X

X

X

(b)

X

X

(11)

Matematika Semester IV

11

Menggambar Grafik Fungsi Kuadrat

Langkah-langkah menggambar grafik fungsi kuadrat adalah sebagai berikut.

(i)Menentukan titik potong dengan sumbu X. Titik potong dengan sumbu X diperoleh jika atau yaitu dengan memfaktorkan persamaan atau dengan menggunakan rumus

(ii) Menentukan titik potong dengan sumbu Y. titik potong dengan sumbu Y diproleh jika , yaitu dengan mensubstitusikan ke dalam fungsi kuadrat.

(iii)Menentukan sumbu simetri dan koordinat titik balik

 Persamaan sumbu simetri adalah

 Koordinat titik puncak/titik balik adalah (

)

(iv) Menentukan beberapa titik bantu lainnya (jika diperlukan). Ambil sebarang nilai kemudian substitusikan ke persamaan fungsi kuadrat. Hubungkan titik-titik tersebut untuk

mendapatkan grafik fungsi yang diinginkan.

Perhatikan contoh berikut.

Gambarkan grafik fungsi kuadrat dengan persamaan .

Jawab:

( ) ( )

(i) Titik potong grafik dengan sumbu X ( )

Karena D<0 maka, grafik tidak memotong sumbu X

(ii) Titik potong grafik dengan sumbu Y ( )

( ) ( )

Jadi, titik potong grafik dengan sumbu Y adalah titik (3, 0)

(iii) Sumbu simetri dan koordinat titik balik

( ) ( )

( ) ( )

Jadi, titik puncaknya adalah ( ) dan sumbu simetri

(iv) Titik bantu

Untuk ( ) ( ) Titik bantu (1,3)

(12)

Matematika Semester IV

Menentukan Persamaan Fungsi Kuadrat Jika Diketahui Grafik Atau Unsur-Unsurnya

Persamaan Fungsi Kuadrat ( ) Apabila Diketahui Grafik Fungsi Melalui Tiga Titik

Contoh:

Tentukan fungsi kuadrat yang melalui titik (1, -4), (0, -3), dan (4, 5).

Jawab

( )

( ) ( ) ( ) Substitusi x = 1dan ( ) ....(1)

( ) ( ) ( ) Substitusi x = 0dan ( )

…..(2)

( ) ( ) ( ) Substitusi x = 4dan ( ) ...(3)

Substitusi (2) ke (1)

... (4) Substitusi (2) ke (3)

... (5) Dari (4) dan (5) diperoleh:

Substitusi a = 1 ke (4) 1 + b = -1

b = -2

Jadi fungsi kuadratnya adalah ( )

Persamaan Fungsi Kuadrat ( ) Apabila Diketahui Dua Titik Potong Terhadap Sumbu X dan Satu Titik Yang Lainnya

Persamaan fungsi kuadrat ( ) apabila diketahui dua titik potong terhadap sumbu x dan satu titik yang lainnya dapat ditentukan dengan rumus berikut

-

(13)

Matematika Semester IV

13

Contoh:

Tentukan persamaan fungsi kuadrat yang memotong sumbu X di titik A (1, 0), B (-3, 0), dan

memotong sumbu Y di titik (0, 3)

Jawab

( ) ( )( )

Titik (1, 0) dan (-3, 0) disubstitusikan ke ( ) menjadi

( ) ( )( )…. (1)

Kemudian substitusikan (0, 3) ke persamaan (1) menjadi

( )( )

Persamaan fungsi kuadratnya menjadi

( ) ( )( ) ( ) ( )

Jadi, fungsi kuadratnya adalah ( )

Persamaan Fungsi Kuadrat ( ) Apabila Diketahui Titik Puncak Grafik ( ) dan Satu Titik Yang Lainnya

Persamaan fungsi kuadrat ( ) apabila diketahui titik puncak grafik ( )

dan satu titik yang lainnya dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut

Contoh:

Tentukan persamaan fungsi kuadrat yang titik puncaknya (-1, 9) dan melalui (3, -7).

Jawab

( ) ( ) ( ) ( )

( ) ( ) …. (1)

Substitusikan titik (3, -7) ke persamaan (1) menjadi

( )

Substitusikan titik ke persamaan (1)

( ) ( ) ( ) ( )

(14)

Matematika Semester IV

( )

Jadi, fungsi kuadratnya adalah ( ) Penerapan Fungsi Kuadrat

Contoh 1:

Lintasan sebuah peluru yang ditembakkan vertikal ke atas setinggi h meter dalam waktu t detik, dinyatakan dengan rumus . Tentukan:

a. Waktu yang diperlukan untuk mencapai tinggi maksimum,

b. Tinggi maksimum peluru tersebut.

Jawab

(fungsi kuadrat dengan a = -5, b = 40, c = 0)

a. Tinggi maksimum dicapai pada

( )

Jadi, waktu yang diperlukan untuk mencapai tinggi maksimum adalah t = 4 detik.

b.

(( ) ( )( )) ( )

Jadi, tinggi maksimum peluru adalah h = 80 meter

Contoh 2:

Panjang seutas kawat adalah 200 m. Kemudian kawat itu dibentuk menjadi persegi panjang dengan

panjang x meter dan lebar y meter. Jika luas persegi panjang itu dinyatakan dengan L, a. Nyatakan L sebagai fungsi,

b. Tentukan luas maksimum persegi panjang.

Jawab

a. Panjang kawat = keliling persegi panjang = 200 m

( ) ( ) ( )

( )

b. Fungsi kuadrat dengan a = -1, b = 100, dan c = 0

(( ) ( ) ( )( ))

(15)

Matematika Semester IV

15

D. FUNGSI TRIGONOMETRI

Fungsi trigonometri memetakan bilangan real x pada perbandingan trigonometrinya antara lain pada ( ) ( ) ( ) . Nilai fungsi perlu dihitung untuk memudahkan dalam menggambar grafik fungsi trigonometri. Berikut ini diberikan tabel

sudut-sudut istimewa.

Secara umum grafik fungsi trigonometri dapat digambar dengan menggunakan bantuan

tabel maupun lingkaran satuan.

( ) x

0

√ √ 1

1

√ √ 0

0

(16)

Matematika Semester IV

E. Latihan Mandiri

Kerjakan soal berikut secara individu sebagai tugas akhir SK 1

1. Persamaan garis yang melalui titik A(-1, 1) dan sejajar dengan garis 2x + y + 3 = 0 adalah ….

a. 2x - y + 3 = 0

b. 2x + y + 3 = 0

c. 2x + y + 1 = 0

d. x + 2y + 1 = 0

e. x - 2y - 3 = 0

2. Persamaan garis yang melalui titik A(-2, 4) dan sejajar garis dengan persamaan 2x + y + 3 = 0

adalah ….

a. y = 4x + 10

b. y = 2x - 10

c. y = -2x - 8

d. y = x + 8

e. y = 4x – 12

3. persamaan garis yang melalui titik A(-4, 6) dan B (2, 8) adalah ….

a. 3y – 4x – 12 = 0

b. 3y – x – 22 = 0

c. x – 3y + 22 = 0

d. 3x – y – 22 = 0

e. 3y – 3x + 22 =

4. Fungsi kuadrat yang mempunyai titik puncak (-1, 9) dan melalui titik (3, -7) adalah …

a. y =

b. y =

c. y = d. y = e. y =

5. Grafik fungsi f (x) = – x –6 adalah….

a

c.

b d

-3 0 2 Y

0 -2 3

Y

-3 0 2 Y

(17)

Matematika Semester IV

17

e

6. Persamaan fungsi kuadrat yang memotong sumbu X di titik (-4,0) dan (3,0) serta memotong

sumbu Y di titik (0, -12), mempunyai persamaan ….

a. b. c. d.

e.

7. Persamaan fungsi kuadrat yang titik puncaknya (-4, 1) dan melalui titik (0, -15) adalah…

a. b. c. d.

e.

(18)

Matematika Semester IV

BARISAN & DERET

A. POLA BILANGAN, BARISAN BILANGAN DAN NOTASI SIGMA

Pola dan Barisan Bilangan

Sekumpulan bilangan yang sering ditemui kadang mengikuti pola tertentu. Pola bilangan

digunakan dalam menentukan urutan atau letak suatu bilangan dari sekumpulan bilangan.

Misalkan bilangan kelima dari kumpulan bilangan genap: 10, 12, 14, 16, 18, . . . adalah 18.

Kumpulan bilangan tersebut membentuk sebuah barisan bilangan. Barisan bilangan adalah

susunan anggota suatu himpunan bilangan yang diurutkan berdasarkan pola atau aturan tertentu.

Anggota barisan bilangan disebut suku barisan yang dinyatakan sebagai berikut.

Sedangkan penjumlahan dari suku-suku suatu barisan disebut deret. Bentuk umum deret adalah

sebagai berikut.

Menurut banyak suku-suku pembentuknya deret bilangan dibedakan menjadi deret hingga dan

deret tak hingga.

Notasi Sigma

Untuk menuliskan jumlah dari suku-suku barisan bilangan dapat digunakan notasi sigma atau notasi penjumlahan sebagai berikut.

Sifat-sifat notasi sigma  Aturan suku konstan

∑ ⏟

 Aturan jumlah

∑( ) ∑

 Aturan perkalian skalar

KOMPETENSI DASAR

 Mengidentifikasi pola, barisan dan deret bilangan

 Menerapkan konsep barisan dan deret aritmetika

(19)

Matematika Semester IV

19

∑( )

 Aturan bagian (jika 1 < m < n)

 Aturan pengubahan indeks

 Aturan dominan (jika untuk k = 1, 2, 3, ..., n)

 Aturan kuadrat

∑( ) ∑ ∑ ∑

B. BARISAN DAN DERET ARITMETIKA

Barisan Aritmetika

Jika terdapat suatu pola (aturan) tertentu antara suku-suku pada barisan, yaitu selisih

antara kedua suku yang berurutan selalu tetap (konstan), maka barisan bilangan itu disebut

barisan aritmetika.

Jika suku pertama ( ) dinyatakan dengan a, selisih (beda) antara dua suku berurutan diberi notasi b, dan suku barisan ke-n dilambangkan dengan , maka bentuk umum barisan aritmetika adalah sebagai berikut.

Dimana , dengan b sebuah konstanta yang tidak bergantung pada n.

Contoh 1:

Tentukan suku pertama, beda, rumus suku ke-n, dan suku ke-10 dari barisan 5, 10, 15, 20, ...

Jawab

Suku pertama ( ) = a = 5

Beda (b) = Rumus suku ke-n ( ) ( )

( )

(20)

Matematika Semester IV

Suku ke-10 ( ) ( )

Contoh 1:

Diketahui barisan aritmetika dengan suku ke-4 = 17 dan suku ke-9 = 37. Tentukan suku ke-41.

Jawab

Suku ke-4 ( ) ( )

( )

Suku ke-9 ( ) ( )

( )

Eliminasi persamaan (1) dan (2) menjadi:

Substitusi b = 4 ke persamaan (1) menjadi:

( )

( ) ( )

( )

Jadi, suku ke-41 adalah 165

Deret Aritmetika (Deret Hitung)

Deret aritmetika adalah suatu barisan aritmetika yang suku-sukunya dijumlahkan.

Apabila jumlah n suku barisan aritmetika yang berurutan dinyatakan sebagai , maka dapat dinyatakan dengan rumus berikut.

-

( ( ) ) ( )

(21)

Matematika Semester IV

21

Dengan : jumlah n suku pertama

: suku ke-n

: suku pertama

: beda

: banyak suku Untuk setiap n berlaku:

Contoh:

Diketahui deret aritmetika: 2 + 5 + 8 + 11 + .... Tentukan:

a. Rumus suku ke-n ( ),

b. Rumus jumlah n suku pertama ( ), c. Jumlah 20 suku pertama ( )

Jawab

a. ( )

( )

b. ( )

( ( ))

( )

c. ( )

C. BARISAN DAN DERET GEOMETRI

Barisan Geometri

Barisan geometri adalah suatu barisan bilangan yang setiap suku berikutnya diperoleh dengan

mengalikan suatu bilangan yang besarnya tetap (r = rasio). Apabila diketahui barisan bilangan:

Nilai r diperoleh dari:

(22)

Matematika Semester IV

Dimana r merupakan bilangan konstan.

Bentuk umum barisan geometri dengan suku pertama a dan rasio r adalah sebagai berikut.

Dengan, : suku ke-n

: = suku pertama

: rasio antara dua suku yang berurutan

: banyak suku Contoh:

Diketahui barisan geometri: 27, 9, 3, 1, ... Tentukanlah suku pertama, rasio, rumus suku ke-n, dan suku ke-6.

Jawab

Suku pertama ( )

Rasio ( )

Rumus suku ke-n ( )

( ) ( )( )

( )( )( )

Suku ke-6 ( )

Deret Geometri (Deret Ukur)

Penjumlahan suku-suku dari barisan geometri yang berurutan disebut deret geometri.

Seperti pada deret aritmetika, deret geometri juga dinyatakan dengan .

Sehingga, untuk r < 1, berlaku:

Atau, untuk r > 1, berlaku:

( )

(23)

Matematika Semester IV

23

Contoh:

Tentukanlah rasio, suku ke-10, dan jumlah 10 suku pertama dari deret geometri

3 + 6 + 12 + 24 + … Jawab

( )

( ) ( )( ) ( ) ( ) ( ) ( )

( )

( ) (

)

( ) ( )

Deret Geometri Tak Hingga

Deret geometri tak hingga adalah deret geometri yang banyak suku-sukunya tak hingga.

Deret geometri tak hingga terdiri dari 2 jenis, yaitu konvergen dan divergen.

Jika deretgeometri tak hingga dengan -1 < r < 1, maka jumlah deret geometri tak hingga

tersebut mempunyai limit jumlah (konvergen).

( )

Untuk (tak hingga), mendekati 0. Sehingga

Dengan : jumlah deret geometri tak hingga

a : suku pertama

r : rasio

Jika , maka deret geometri tak hingganya akan divergen, yaitu jumlah suku-sukunya tidak terbatas atau tidak menuju suatu bilangan tertentu. Hal ini terjadi karena perbedaan

nilai rasionya (r). Contoh:

Hiting jumlah deret geometri tak hingga : 18 + 6 = 2 + ...

Jawab

r > 1

(24)

Matematika Semester IV

D. Latihan Mandiri

Kerjakan soal latihan mandiri berikut sebagai tugas akhir pada SK II

1. Rumus suku ke-n dari barisan 3, 10, 29, 66, 127, … dengan n anggota himpunan bilangan asli

adalah …

a. n2 + 1 b. n3– 2 c. n2 + 3 d. 2n2 – 1 e. n3 + 2

2. Pak Faisal mempunyai 6 orang anak dengan pemberian uang saku setiap harinya membentuk deret aritmetika. Uang saku anak ke-2 Rp 8.000,00 dan anak ke-5 Rp 3.500,00. Jumlah uang

saku yang dikeluarkan Pak Faisal setiap harinya adalah …

a. Rp 30.000,00

b. Rp 32.000,00

c. Rp 34.500,00

d. Rp 37.000,00

e. Rp 39.500,00

3. Diketahui barisan bilangan geometri 5 + 7 + 12 + 23 + ….suku ke-10 dari barisan tersebut

adalah ….

a. 20 b. 21 c. 22 d. 23 e. 24

4. Jika (p + 1), (p – 2), (p –8), membentuk barisan geometri, maka rasionya adalah …. a. -1

b.

c. d. 1 e. 2

5. Diketahui deret geometri dengan suku pertama adalah 6 dan suku ke-3 adalah 54. Jumlah

lima suku pertama adalah …

a. 729

b. 726

c. 486

d. 480

e. 240

6. Diketahui suatu barisan gemetri dengan a = dan r = 3. Jumlah 4 suku pertamanya adalah …

a. 24

b. 24

(25)

Matematika Semester IV

25

e. 36

7. Besar suku ke-7 dan ke-3 dari suatu barisan aritmatika 37 dan 17. Jumlah 5 suku pertama

barisan tersebut adalah …

a. 65

b. 75

c. 85

d. 95

e. 105

8. Rumus suku ke-n suatu barisan aritmatika adalah = 16 – 3n, suku ke-5 barisan tersebut adalah

a. 1

b. 2

c. 4

d. 8

e. 31

9. Jumlah deret geometri tak hingga 6 + 2 + + …

a. 8

b. 8

c. 9

d. 10

e. 18

10.Rumus suku ke-n dari barisan , 1,….adalah

a.

b.

c.

d. – 3

(26)

Matematika Semester IV

RUANG DIMENSI DUA

A. PENGERTIAN SUDUT

Sudut terbentuk oleh dua sinar yang saling bertemu titik pangkalnya atau dapat

dikatakan bahwa sudut terbentuk oleh kemiringan suatu sinar terhadap sinar lain yang bersekutu

pangkalnya. Titik persekutuannya disebut titik sudut dan dua sinar yang bersekutu merupakan sisi

sudut atau kaki sudut. Besarnya suatu sudut dapat diukur menggunakan satuan sudut.

Satuan-satuan sudut yang biasa digunakan antara lain sebagai berikut.

1. Derajat

Derajat adalah satuan ukuran sudut dan dilambangkan dengan “ ”.

. Setiap derajat dibagi dalam 60 menit dan setiap menit dibagi dalam

60 detik.

Jadi, Contoh:

Nyatakan ke dalam satuan yang ditentukan.

a. b. ...’ =...” c.

Jawab

a.

b.

c.

KOMPETENSI DASAR

 Mengidentifikasi sudut

 Menentukan keliling bangun datar dan luas daerah bangun datar

(27)

Matematika Semester IV

27

2. Radian

Jika adalah besar sudut yang dibentuk oleh dua jari-jari pada sebuah lingkaran yang

menghadap busur lingkaran yang panjangnya sama dengan jari-jari lingkaran, maka besar

sudut adalah satu radian dan ditulis 1 rad. Jika panjang busur satu lingkaran = keliling

lingkaran = , maka besar sudut satu putaran penuh = radian.

3. Grade

Grade adalah satuan sudut yang membagi lingkaran menjadi 400 bagian yang sama. Sudut 1

putaran = radian =

B. KONVERSI SUDUT

Dari uraian di atas terlihat adanya hubungan tiap jenis satuan sudut, sehingga kita dapat

mengkonversikan satuan sudut yang satu menjadi satuan sudut yang lain menggunakan aturan

sebagai berikut.

Contoh:

Selesaikan soal berikut.

a. Ubahlah ke dalam satuan radian dan grade. b. Ubahlah 2 radian ke dalam satuan derajat dan grade.

c. Ubahlah ke dalam satuan derajat dan radian.

Jawab

a.

b.

c.

C. KELILING DAN LUAS DAERAH BANGUN DATAR

1. Persegi Panjang

Sifat-sifat persegi panjang adalah sebagai berikut.

a. Setiap sisi yang berhadapan sama panjang.

b. Setiap sudutnya merupakan sudut siku-siku.

c. Mempunyai dua diagonal yang sama panjang dan berpotongan di satu titik pada bagian

tengah persegi panjang. Titik tersebut membagi kedua diagonal menjadi dua bagian yang

sama panjang.

l d

(28)

Matematika Semester IV

d. Diagonal persegi panjang membagi persegi panjang menjadi dua segitiga siku-siku yang

kongruen.

e. Persegi panjang mempunyai 2 sumbu simetri, 2 simetri lipat, dan 2 simetri putar.

Jika persegi panjang memiliki ukuran panjang = p dan lebar = l, maka luas dan kelilingnya dapat ditentukan dengan rumus berikut

Sedangkan untuk mencari panjang diagonalnya adalah dengan rumus berikut.

2. Persegi

Persegi panjang yang keempat sisinya mempunyai panjang yang sama disebut

persegi. Persegi mempunyai sifat-sifat sebagai berikut.

a. Setiap sisinya sama panjang.

b. Setiap sudutnya merupakan sudut siku-siku.

c. Mempunyai dua diagonal yang sama panjang

dan berpotongan di satu titik pada bagian

tengah persegi. Titik tersebut membagi kedua

diagonal menjadi dua bagian sama panjang.

d. Diagonal persegi membagi persegi menjadi dua segitiga siku-siku sama kaki yang

kongruen.

e. Diagonal persegi membagi sudut persegi sama besar dan perpotongannya membentuk

sudut siku-siku.

f. Persegi mempunyai empat sumbu simetri, empat simetri lipat, dan empat simetri putar.

Jika sebuah persegi sisinya adalah s, maka luas keliling, dan panjang diagonalnya dapat ditentukan dengan rumus berikut.

3. Jajargenjang

Jajargenjang adalah bangun datar segi empat dengan

sisi-sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang. Sifat-sifat

jajargenjang adalah sebagai berikut.

a. Setiap sudut yang berhadapan sejajar dan sama panjang.

b. Sudut-sudut yang berhadapan sama besar.

Keliling (K) = 2 (p +l) Luas (L) =

Diagonal: √

Keliling (K) Luas (L) = Diagonal (d) √

s

s

s

s d

b

a

(29)

Matematika Semester IV

29

d. Jajargenjang mempunyai dua diagonal yang berpotongan di satu titik dan saling

membagi dua sama panjang.

e. Jajagenjang tidak mempunyai simetri lipat, namun mempunyai dua simetri putar.

Jika sebuah jajargenjang memiliki panjang sisi-sisi a dan b dengan tinggi t, maka keliling dan luasnya dapat ditentukan dengan rumus berikut.

4. Segitiga

Segitiga adalah bangun datar yang mempunyai tiga sisi yang ujungnya saling bertemu

dan membentuk tiga buah sudut. Jumlah ketiga sudut dalam segitiga adalah . Jenis-jenis segitiga antara lain;

a. Segitiga siku-siku, merupakan segitiga yang besar

salah satu sudutnya .

b. Segitiga sama kaki, merupakan segitiga yang

memiliki dua sisi sama panjang.

c. Segitiga sama sisi merupakan segitiga yang ketiga sisinya sama panjang.

d. Segitiga lancip, merupakan segitiga yang salah satu besar sudutnya < e. Segitiga tumpul, merupakan segitiga yang salah satu besar sudutnya >

Jika segitiga memiliki sisi-sisi a, b, c dan tinggi segitiga yang tegak lurus alas a

adalah t, maka luas dan kelilingnya dirumuskan sebagai berikut.

dengan

Keliling segitiga adalah

5. Layang-Layang

Layang-layang adalah bangun datar segi empat yang kedua diagonalnya berpotongan

tegak lurus dan membentuk sudut siku-siku. Sifat-sifat layang-layang adalah sebagai berikut.

a. Terdapat dua pasang sisi sama panjang yang

salah satu titik pangkalnya saling bertemu.

b. Diagonalnya saling berpotongan membentuk

sudut siku-siku.

(30)

Matematika Semester IV

Luas dan keliling layang-layang ABCD dirumuskan sebagai berikut.

6. Trapesium

Trapesium adalah sebuah bangun datar segi empat yang mempunyai sepasang sisi

yang sejajar. Ada tiga macam trapezium yaitu: trapesium sembarang (gambar a), trapesium

sama kaki (gambar b), dan trapesium siku-siku (gambar c).

(gambar a) (gambar b) (gambar c)

Jika panjang sisi-sisi sejajar sebuah trapesium

adalah a dan b, panjang sisi-sisi yang lain adalah c dan d,

serta tingginya t, maka luas dan kelilingnya adalah sebagai berikut.

7. Lingkaran

Lingkaran adalah bangun datar dimana untuk setiap titik pada lingkaran itu

mempunyai jarak yang sama terhadap suatu titik tertentu yang disebut pusat lingkaran. Jarak

yang sama itu disebut jari-jari. Garis tengah lingkaran yang melewati titik pusat lingkaran

disebut diameter. Panjang diameter adalah dua kali panjang jari-jari atau . Jika sebuah lingkaran memiliki panjang jari-jari r, maka keliling dan luasnya dirumuskan sebagai berikut.

( )

dan

Keliling (K) = jumlah keempat sisinya

( ) ( )

dan

Keliling (K) =

t

a

d c

b

Keliling (K) =

(31)

Matematika Semester IV

31

D. TRANSFORMASI BANGUN DATAR

Misalkan ( ) ( ) merupakan titik-titik pada bidang Cartesius, maka jarak PQ didefenisikan sebagai berikut

1. Translasi (Pergeseran)

Translasi adalah suatu transformasi yang memindahkan suatu bangun datar dengan

jarak dan arah tertentu atau dengan cara digeser, hasilnya berupa bangun datra yang sama

dengan ukuran tetap. Sifat-sifat translasi adalah sebagai berikut.

a. Tidak mengubah bentuk dan ukuran.

b. Mengubah kedudukan dari titik, garis, atau bidang.

Hasil tanslasi titik ( ) oleh translasi ( ) adalah sebagai berikut.

2. Refleksi (Pencerminan)

Refleksi (pencerminan) adalah suatu transformasi (perpindahan) yang memindahkan

titik-titik pada suatu bangun dengan menggunakan sifat bayangan cermin. Refleksi terhadap

sebuah bangun datar diperoleh dengan merefleksi titik-titik pada bangun datar tersebut.

Refleksi titik ( ) terhadap :

a. Sumbu X atau y = 0 adalah ( ) ( ) b. Sumbu Y atau x = 0 adalah ( ) ( ) c. Pusat O adalah ( ) ( )

d. Garis x = h adalah ( ) ( ) e. Garis y = k adalah ( ) ( ) f. Garis y = x adalah ( ) ( ) g. Garis y = -x adalah ( ) ( ) h. Titik (h, k) adalah ( ) ( )

| | √( ) ( )

Q

( ) (→ ( ) )

R

Q

P P

R

R

R Q

P P

Q

(32)

Matematika Semester IV

3. Rotasi (Perputaran)

Rotasi atau perputaran ditentukan oleh pusat rotasi, besar sudut rotasi, dan arah

rotasinya (perputarannya). Arah rotasi ada dua, yaitu :

1. Arah positif yang berlawanan dengan arah putaran jarum jam,

2. Arah negatif yang searah dengan arah putaran jarum jam.

Bayangan rotasi suatu titik juga dapat

ditentukan dengan menggunakan matriks. Selain itu,

karena rotasi berhubungan dengan sudut rotasi, maka

untuk menentukan bayangan suatu titik harus dihitung

dengan nilai-nilai trigonometri.

Rotasi titik ( ) terhadap titik pusat O(0, 0) adalah

( ) ( )

Rotasi titik ( ) terhadap titik pusat (h, k) adalah

( ) ( )

( ) ( )

( ) ( )

4. Dilatasi

Dilatasi adalah transformasi yang mengubah ukuran tetapi tidak mengubah bentuk

suatu bangun. Bayangan titik ( ) dilatasi dengan faktor skala k pusat O(0, 0) adalah sebagai berikut.

Dalam bentuk perkalian matriks ditulis,

Bayangan titik ( ) oleh dilatasi dengan faktor skala k pusat (a, b) adalah sebagai berikut.

Dalam bentuk perkalian matriks di atas,

Q

R P

O

Q’

R’

P’

( ) ( )

( ) ( ) ( )

( ) ( ( ) ( ))

( ) ( ) ( )

X Y

P(x, y)

(33)

Matematika Semester IV

33

E. Latihan Mandiri

Kerjakan soal latihan berikut secara individu sebagai tugas akhir pada SK III

1. Keliling daerah yang di arsir pada gambar di bawah adalah …

a. 7 cm

b. 12 cm

c. 14 cm 3 cm

d. 20 cm

e. 24 cm 8 cm

2. Luas persegi pada gambar di samping adalah …

a. 10 cm2 2cm

b. 8 cm2

c. 6 cm2

d. 4 cm2

e. 2 cm2

3. Diketahui 2 radian = 360 . Sudut radian sama dengan …

a. 20

b. 30

c. 45

d. 100

e. 135

4. Suatu keeping paving berbentuk seperti pada gambar di samping. Luas permukaan kepingan

paving tersebut adalah …

a. 133 cm2

b. 266 cm2

c. 308 cm2

d. 287 cm2

e. 397 cm2

5. Diketahui persegi PQRS dengan panjang diagonal PR = 6 cm. Luas persegi PQRS adalah …

a. 10 cm2

b. 12 cm2

c. 18 cm2

d. 24 cm2

e. 36 cm2

6. Trapezium PQRS siku-siku di P, PQ = 9 cm, QR 5 cm, dan RS = 6cm, keliling trapezium PQRS

adalah …

a. 18 cm

b. 20 cm

c. 22 cm

(34)

Matematika Semester IV

d. 24 cm

e. 26 cm

7. Diketahui luas suatu lingkaran adalah 314 cm2, jika = 3, 14 keliling lingkaran tersebut adalah

a. 3,14 cm

b. 31,4 cm

c. 62,8 cm

d. 628 cm

e. 942 cm

8. Sebuah hiasan dinding berbentuk seperti gambar di samping. Jika hiasan tersebut akan dilapisi

dengan cat minyak, luas bangun yang akan dilapisi ….

Gambar

Grafik fungsi kuadrat  ( )            berbentuk parabolasimetris.
tabel maupun lingkaran satuan.

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai makhluk individual manusia mempunyai dorongan atau motif untuk mengadakan hubungan dengan dirinya sendiri, sedangkan sebagai makhluk sosial manusia mempunyai

Ringkasan hasil uji independent sample t-test terhadap motivasi belajar, hasil belajar kognitif dan retensi belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas

Pernyataan ulama-ulama di bawah ini diambil dari konsideran yang dipakai Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor

Keempat, untuk siswa yang memiliki minat rendah, kemampuan berbicara Bahasa Indonesia yang mengikuti pembelajaran dengan metode bermain peran lebih tinggi dari

Tahap selanjutnya setelah persiapan praktek pengalaman lapangan adalah tahap pelaksanaan praktek pengalaman lapangan. Tahapan ini adalah tahapan penting, karena tahapan

Berdasarkan hasil analisa data menunjukkan bahwa hubungan persepsi IPE dengan pelaksanaan mentoring kolaborasi yang dikontrol oleh variabel lama bekerja sebagai CI

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi tentang jumlah siswa, penyebab, keseringan, jenis buku, manfaat buku yang dipinjam bagi setiap siswa dan

Seperti dengan penelitian, maka akan tahu seberapa besar pengaruh kelompok kepentingan hingga mengetahui dan membandingkan hasil dari proses kebijakan tersebut..