Pengaruh Manajemen Kantor Terhadap Kegiatan Operasional Kantor dan Produktivitas Karyawan
Yandi Kurniawan
Administrasi Niaga-Politeknik Negeri Bandung
Abstract
The operational activities and the high motivation of the employees work in the office of course supported by an efficient use of all the facilities and infrastructure are adequate to effectively and
efficiently. The existing
infrastructure in the office need to be harnessed and managed for the common good. Management of it intended to used the infrastructure in the office can run effectively and efficiently. Infrastructure
management is an activity that is especially important in the office, because its existence would be very supportive towards the success of the operational activities of the office. But unfortunately, the infrastructure of the office is not staffed with enough knowledge so that frequent errors in management. Infrastructure management office regarding the error means the procurement, in charge and the manager,
maintenance, and care as well as deletion. Even much less understand the standards manager of
infrastructure that is needed. Some cases prove much infrastructure was built, but not being a priority scale of an enterprise. The most tragic thing and often occur in our culture is being able to buy can not afford to take care of. A complete
infrastructure that will support the working
concentration of employees. The problem often encountered any office or company, among others, the infrastructure supporting the management and inadequate
infrastructure are less optimal. In the operations, maintenance or care is often a major obstacle. Bearing in mind there has been no special deal with professional power management infrastructure.
PENDAHULUAN Dalam setiap segi proses
perkantoran yang produktif, kantor harus menyediakan fasilitas kerja yang lengkap. Persaingan di antara kantor atau perusahaan yang semakin ketat menuntut para karyawan untuk bertindak semakin cepat untuk mencapai peningkatan
produktivitas. Peningkatan ini bisa ditunjang dengan adanya penyediaan fasilitas kerja yang dapat membantu dan menyemangati karyawan dalam menyiapkan pekerjaan kantor dengan baik. Dalam menyelesaikan tugas-tugas sehubungan dengan pekerjaan kantor diperlukan berbagai fasilitas agar tujuan yang telah ditetapkan suatu kantor dapat dicapai dengan efektif dan efisien.
Fasilitas kerja terbagi atas dua bagian yaitu fasilitas sarana kantor dan fasilitas prasarana kantor. Adapun fungsi dari fasilitas sarana kantor adalah sebagai berikut :
1. Untuk menghemat secara fisik tenaga dan pikiran manusia dalam melakukan pekerjaannya,
2. Mengurangi kebosanan dan keletihan bekerja apabila harus mengerjakan pekerjaan yang berulang-ulang.
3. Menghemat waktu.
Sementara itu, fungsi dari prasarana kantor adalah untuk memotivasi para karyawan agar mau bekerja dengan giat dan antusias untuk mencapai hasil yang optimal. Dengan demikian dapat meningkatkan produktivitas pada suatu kantor tersebut.
Pada umumnya peningkatan
produktivitas kantor merupakan hasil dari fasilitas kerja dan kemauman dari karyawan itu sendiri. Artinya peran fasilitas kerja terhadap peningkatan produktivitas kantor sangat penting.
Djoyowirono (2005: 24) mengatakan : “fasilitas adalah alat yang
diperlukan untuk menggerakkan kegiatan manajemen dalam rangka mencapai tujuan instansi.
memanajemen sarana dan prasarana merupakan faktor-faktor yang tidak dapat dibedakan dari dunia kerja dan merupakan suatu hal yang vital bagi karyawan untuk menyelesaikan tugas-tugasnya. Dengan tersedianya menejemen sarana dan prasarana adalah sebagai bentuk pengelolaan fasilitas sebagai penunjang kerja yang lengkap maka karyawan akan terdorong untuk meningkatkan performanya. Dampak yang timbul dari kondisi tersebut yaitu kinerja karyawan akan lebih optimal dan tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien.
Manajemen sarana dan prasarana merupakan salah satu hal yang harus di perhatikan dalam meningkatkan kinerja karyawan yang berdampak pada kinerja lembaga. Seperti yang dikemukakan oleh Riva’I (2004: 35) yang menjelaskan bahwa: “Tanpa didukung karyawan yang bekerja dengan baik dari segi kualitatif, segi kuantitatif, strategi dan
Berdasarkan uraian di atas, penulis ingin mengetahui lebih jauh mengenai keterkaitan antara manajemen sarana dan prasarana dengan kinerja karyawan, namun lebih terfokus pada segi prasarananya saja.
Konsep Manajemen Sarana Prasarana
Manajemen sarana prasarana kantor dapat didefinisikan sebagai proses kerja sama pendayagunaan semua sarana dan prasarana kantor secara efektif dan efisien. Definisi ini menunjukkan bahwa sarana dan prasarana yang ada di kantor perlu didayagunakan dan dikelola untuk kepentingan proses pekerjaan di kantor. Pengelolaan itu dimaksudkan agar dalam menggunakan sarana dan prasarana di kantor bisa berjalan dengan efektif dan efisien. Pengelolaan sarana dan prasarana merupakan suatu kegiatan yang penting di kantor, karena keberadaannya akan sangat mendukung terhadap suksesnya kegiatan operasional di kantor. Manajemen sarana dan prasarana kantor itu sendiri meliputi kegiatan perencanaan, pengadaan,
pengawasan, penyimpanan, dan penataan serta penghapusan. Manajemen sarana prasarana yang baik diharapkan dapat menciptakan kantor yang bersih, rapih, dan indah sehingga menciptakan kondisi yang menyenangkan bagi para karyawan di kantor tersebut.
Secara umum, tujuan manajemen prasarana kantor adalah memberikan layanan secara professional di bidang sarana dan prasarana kantor. Secara
rinci tujuannya adalah sebagai berikut:
1) Untuk mengupayakan pengadaan sarana dan prasarana kantor melalui system perencanaan dan pengadaan yang hati-hati dan seksama. Dengan kata lain, melalui manajemen prasarana kantor diharapkan semua prasarana yang didapatkan oleh kantor tersebut adalah sarana dan prasarana yang berkualitas tinggi, sesuai dengan kebutuhan kantor, dan dengan dana yang efisien. 2) Untuk mengupayakan
pemakaian sarana dan prasarana kantor secara tepat dan efisien. 3) Untuk mengupayakan
pemeliharaan sarana dan prasarana kantor, sehingga keberadaannya ini selalu dalam kondisi yang siap pakai ketika setiap diperlukan oleh semua personel kantor.
Manajemen sarana prasarana kantor itu terwujud sebagai suatu proses yang terdiri atas langkah-langkah tertentu secara sistematis. Prosesnya meliputi :
a) Perencanaan b) Pengadaan c) Penyimpanan d) Pendistribusian
e) Penggunaan dan Pemeliharaan f) Inventarisasi
g) Penghapusan
merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses. Prasana kantor ditinjau dari fungsi, jenis, dan sifatnya, yaitu:
a) Ditinjau dari fungsinya terhadap kegiatan operasional di kantor berfungsi tidak langsung (kehadirannya tidak sangat
menentukan), sedangkan prasarana kantor berfungsi langsung
(kehadirannya sangat menentukan). b) Ditinjau dari sifatnya, dapat
dibedakan menjadi fasilitas fisik dan non-fisik.
c) Ditinjau dari sifat barangnya, dapat dibedakan menjadi barang bergerak (barang yang dapat dipindahkan) dan barang yang tidak bergerak (barang yang tidak dapat dipindahkan)
Prasarana Perkantoran dapat dibagi menjadi dua kelompok penting, yaitu :
1. Perabot dan Tata Ruang
Meliputi meja kursi, perabot system, tempat kerja unit peraga visual, tata ruang, dan jenis-jenis kantor.
2. Kondisi Fisik
Meliputi dekorasi, kebersihan, ventilasi, suhu, penerangan, akustik, kesehatan,
dan keselamatan
Perencanaan Kebutuhan Prasarana Kantor
Perencanaan adalah suatu proses memikirkan dan menetapkan kegiatan-kegiatan atau program-program yang akan dilakukan di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, perencanaan prasarana kantor dapat didefinisikan sebagai suatu proses memikirkan dan menetapkan program pengadaan fasilitas kantor,
baik yang berbentuk sarana maupun prasarana kantor di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan yang ingin dicapai dengan perencanaan memenuhi kebutuhan prasarana. Oleh karena itu, keefektifan suatu perencanaan pengadaan prasarana kantor tersebut dapat dinilai atau dilihat dari
seberapa jauh pengadaannya itu dalam mendukung kegiatan
opersional di kantor dalam periode tertentu. Apabila pengadaan prasarana itu betul-betul sesuai dengan kebutuhannya, berarti perencanaan pengadaan prasarana di kantor itu betul-betul efektif.
Perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana kantor meliputi
pertanyaan: Apa yang dibutuhkan? Dimana dibutuhkan? Kapan
dibutuhkan? Bagaimana sarana dan prasarana yang dibutuhkan? Dan Siapa yang membutuhkan? Masing-masing diuraikan sebagai berikut:
1.Apa yang dibutuhkan ? Logistic yang dibutuhkan harus menjamin semua penyelenggaraan organisasi baik yang sifatnya fungsi utama maupun yang sifatnya fungsi penunjang, kedua fungsi ini
berlangsung dengan lancar, efisien, dan efektif.
a. Fungsi Utama
Fungsi utama adalah keseluruhan aktivitas pokok yang harus dilakukan demi tercapainya tujuan.
b. Fungsi Penunjang
Fungsi penunjang adalah berbagai upaya yang mendukung
Fungsi periferal berkaitan dengan kegiatan yang bersifat kegiatan social, kegiatan informal, dan kegiatan seremonial.
Bentuk dan sifat berbagai jenis fungsi tersebut menentukan sarana prasarana apa yang diperlukan oleh organisasi dalam pemenuhan kebutuhan minimum agar semua fungsi organisasi terselenggara lancar, namun apabila pemenuhan bukan saja pada batas minimum akan mendapatkan manfaat untuk
meningkatkan kinerja organisasi. 2. Dimana dibutuhkan ?
Hal ini menyangkut pada lokasi/tempat penyelenggaraan kegiatan bisa terbatas pada satu tempat tertentu atau tersebar diseluruh kegiatan yang
diselenggarakan. Mudah dipahami bahwa bentuk dan jenis sarana prasarana yang diperlukan untuk menyelenggarakan fungsi tertentu dipengaruhi oleh lokasi kegiatan.
3. Kapan dibutuhkan ?
Berkaitan dengan dua hal, yaitu suatu saat tertentu dan satu kurun waktu tertentu, dengan demikian ketepatan waktu untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Ketetapan waktu sangat penting untuk berbagai maksud seperti menjaga mutu hasil pekerjaan, mencegah terjadinya penumpukan bahan digudang yang memerlukan biaya pemeliharaan, efisiensi pemanfaatan tenaga kerja dan tidak tertingginya tipe model peralatan tersebut telah beredarnya produk dengan teknologi yang lebih mutakhir.
4. Bagaimana sarana dan prasarana dibutuhkan ?
Dilihat dari dua segi, yaitu mekanisme dan prosedur kerja dikaitkan dengan penyelenggaraan fungsi utama dan fungsi penunjang, lebih tepatnya ada interaksi antara karyawan dengan mesin, antara karyawan dengan karyawan lain dan antara satuan kerja dengan satuan kerja lainnya.
5. Siapa yang membutuhkan ?
Bahwa karyawan merupakan unsur terpenting dalam seluruh proses administrasi, dimana mutu
perencanaan yang dihasilkan sangat tergantung pada tingkat kemampuan para perencana melakukan analisis terhadap kebutuhan peralaran dan penyelenggaraan kegiatan organisasi semata-mata didasarkan pada
pendekatan efisiensi dan efektifitas kerja saja, pemanfaatan peralatan yang sarat teknologi mutakhir karena dengan pemanfaatan teknologi tersebut pekerjaan akan dapat diselesaikan dengan lebih cepat, tingkat akurasi akan tinggi dan demikian produktivitas organisasi akan semakin tinggi pula.
Pengadaan Prasarana Kantor Pengadaan prasarana kantor pada dasarnya merupakan upaya
merealisasikan rencana pengadaan prasarana yang telah disusun
sebelumnya. Pengadaan merupakan serangkaian kegiatan menyediakan berbagai jenis sarana dan prasarana kantor sesuai dengan kebutuhan untuk mencapai tujuan perusahaan. Kebutuhan sarana prasarana dapat berkaitan dengan jenis dan
atas perencanaan yang telah dilakukan sebelumnya. Tujuannya untuk menunjang proses kegiatan perkantoran agar berjalan efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
Pengadaan sarana dan prasarana merupakan berbagai kegiatan pengadaan alat dan barang berdasarkan rencana yang telah disusun dan ditetapkan. Pengadaan sarana dan prasarana dapat dilakukan dengan membuat sendiri, menyewa, meminjam dan membeli. Pada umumnya, pengadaan sarana dan prasarana dilakukan dengan cara membeli karena relatif lebih mudah dan dapat dilaksanakan oleh
organisasi pengadaan sarana dan prasarana ini dapat dengan menempuh cara tender. Menurut Donald J. Bowersox, (2001:67) sebelum pengadaan, proses
perencanaan merupakan satu proses yang harus ditempuh agar pengadaan yang ada menjadi berguna dan pengadaan yang ada tidak
memboroskan anggaran organisasi .
Lebih lanjut lagi,Geofrey Mills, et., all. (2001:10) mengemukakan bahwa yang menjadi dasar dalam proses pengadaan adalah:
1. Apakah wilayah kerja memadai? 2. Dapatkah juru tulis bekerja
dengan nyaman?
3. Apakah juru tulis dapat
menggunakan kedua tangannya? 4. Dapatkah pekerjaan diselia 5. Apakah pekerjaannya terlindungi
secara memadai?
6. Apakah ada tempat penyimpanan yang cocok untuk barang milik pribadi juru tulis?
7. Dapatkah wilayah kerja dibersihkan?
Lebih lanjut lagi, Geofrey Mills, ett, all. menyatakan pokok-pokok berikut harus diingat sewaktu membeli perabot:
1. Staf harus dilibatkan sedapat mungkin dalam pemilihan; 2. Pilihan antara kayu dan baja
tidak penting sekarang karena biasanya kedua bahan tersebut digunakan bersama;
3. Beberapa system memiliki pemilihan warna;
4. Plastik tidak dapat diperbaiki, tetapi kuat untuk bagian dalam laci;
5. Tidak boleh ada tepi atau sudut yang tajam atau bergerigi; 6. Kunci harus terbenam atau rata
dengan permukaan;
7. Tirai harus mudah dipasang atau dilepas;
8. Meja kerja atau meja biasa harus bisa distel ketinggiannya;
9. Unit peraga visual harus bisa distel;
10. Bagian atas meja harus dapat dibuat dengan beberapa bagian yang dapat dimiringkan dari 1 derajat hingga 20 derajat. Penyimpanan Prasarana Kantor Penyimpanan merupakan salah satu fungsi yang penting dalam
manajemen sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana kerja yang diadakan dengan berbagai cara mungkin saja tidak langsung digunakan. Berbagai kegiatan pengadaan menyangkut: 1. Klasifikasi
yang sifatnya habis sekali pakai (non durable googs), kode
identifikasi barang harus diketahui oleh yang berwenang apabila barang keluar;
2. Tempat Penyimpanan
Tersedianya tempat penyimpanan yang memenuhi npersyaratan antara lain:
a. Terjalinnya Keamanan. Terjaminnya Keamanan
alat/barang yang disimpan dalam arti tidak mudah dijangkau oleh pihak-pihak yang tidak
berkepentingan baik dalam maupun luar organisasi b. Penyimpanan Alat/Barang
Terlindung dari kerusakan yang disebabkan kelembaban udara, kebakaran, kebocoran atap tempat penyimpanan. Tersedianya pengatur suhu udara, alat kebakaran.
c. Tata Cara Penyimpanan Memudahkan pengambilan apabila sudah waktu digunakan adanya klasifikasi dan kode identifikasi yang jelas maka tempat penyimpanannya juga jelas dan mempermudah;
d. Sistem Pengandalian Stok yang Handal
Adanya system pengendalian stok yang handal agar alat/barang yang diperlukan selalu tersedia
ditempat penyimpanan untuk digunakan sewaktu-waktu. Dengan adanya mekanisme dan tata cara pengaturan terhadap
penyimpanan barang tersebut di atas dalam pemanfaatannya sehingga barang tetap dalam kondisi baik sebelum di realisasikan ke pengguna dan pengamanan terhadap barang itu sendiri.
Distribusi Prasarana Kantor Prasarana kantor yang telah diadakan dapatdidistribusikan. Pendistribusian prasarana kantor adalah kegiatan pemindahan barang dan tanggung jawab dari seorang penanggung jawab penyimpanan kepada unit-unit atau orang-orang yang
membutuhkannya. Ada tiga langkah pendistribusian prasarana kantor, yaitu penyusunan alokasi barang, pengiriman barang, dan penyerahan barang. Dalam kaitan dengan pendistribusian prasarana di kantor ada beberapa asas yang perlu diperhatikan dan dipegang teguh, yaitu ketepatan barang yang
disalurkan, ketepatan kondisi barang yang disalurkan. Sedangkan khusus dalam kaitannya dengan penyusunan alokasi barang ada empat hal yang perlu ditetapkan, yaitu penerima barang, waktu penyaluran barang, jenis barang yang akan disalurkan dan jumlah barang yang akan disalurkan.
Distribusi dengan kata lain adalah penyaluran dimana barang dari penyimpanan sementara untuk direalisasikan ke pengguna barang dalam hal ini adalah bagian-bagian yang memanfaatkan sarana prasarana kantor. Salah satu cara yang harus ditempuh untuk menjamin situasi dengan menciptakan system
1. Kebutuhan yang Jelas
Pengguna alat/barang menyampaikan kebutuhannya dengan jelas dalam arti barang apa yang diperlukan, jumlah apa dimana diperlukan dan kapan diperlukan. Untuk
memperlancar pemrosesan semua permintaan yang datang dari berbagai satuan kerja
2. Kecekatan Petugas
Terdapat kecekatan petugas gudang untuk memproses permintaan yang diterimanya dan menyampaikan/ mengirimkannya kepada satuan kerja.
Penggunaan dan Pemeliharaan Prasarana Kantor
Begitu prasarana yang telah diadakan itu didistribusikan kepada bagian-bagian kantor, berarti prasarana tersebut sudah berada dalam tanggung jawab personel kantor tersebut. Atas pelimpahan itu pula bagian-bagian atau personel kantor tersebut berhak memakainya untuk kepentingan segala aktivitas di kantor. Dalam kaitan dengan pemakaian prasarana kantor itu, ada dua prinsip yang harus diperhatikan, yaitu prinsip efektivitas dan prinsip efisiensi. Dengan prinsip efektivitas berarti semua pemakaian prasarana kantor harus ditujukan semata-mata dalam rangka memperlancar
pencapaian tujuan organisasi tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung. Sedangkan dengan prinsip efisiensi berarti pemakaian semua prasarana kantor harus secara hemat dan dengan hati-hati sehingga semua prasarana yang ada tidak mudah habis, rusak, atau hilang.
Dalam rangka memenuhi kedua prinsip tersebut di atas maka paling tidak ada tiga kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh personel kantor yang akan memakai prasarana kantor, yaitu memahami petunjuk penggunaan prasarana kantor, menata prasarana kantor, dan memelihara baik secara kontinu maupun berkala semua prasarana kantor.
Sedangkan dalam hubungannya dengan pemeliharaan prasarana kantor, ada beberapa macam pemeliharaan ditinjau dari sifatnya, ada empat macam pemeliharaan, yaitu :
Pemeliharaanbersifat pengecekan Pemeliharaan yang bersifat
pencegahan
Pemeliharaan yang bersifat perbaikan ringan, dan
Pemeliharaan yang bersifat perbaikan berat
Apabila dilihat dari segi waktunya, ada dua macam pemeliharaan
prasarana kantor, yaitu pemeliharaan sehari-hari dan pemeliharaan berkala.
Penggunaan barang meliputi dua kategori yaitu inventaris yang tidak habis sekali pakai dan inventaris habis pakai, dalam administrasi logistik prinsip efisiensi dan
efektivitas merupakan hal yang perlu dipegang menjaga adanya
pemborosan, pemborosan terjadi karena dua faktor, yaitu: sikap dan kurangnya keterampilan
menyelesaikan tugas : 1. Sikap Mental
berfungsinya alat/barang yang digunakan karyawan dan
ketidakjujuran dalam mengelola kekayaan milik organisasi; 2. Kurangnya Keterampilan
Kurangnya keterampilan menyelesaikan tugas, dalam melaksanakan tugasnya sering banyak melakukan kesalahan. Hingga pemborosan terhadap alat/barang menjadi rusak. Dalam pengelolaan terhadap sarana dan prasarana kantor, kegiatan penting yang perlu diperhatikan meliputi pemeliharaan
(maintenance), reparasi/perbaikan (repair), peningkatan (batterment), penggantian (replacement), dan penambahan (addition).
Inventarisasi Prasarana Kantor Inventarisasi adalah semua kegiatan dan usaha untuk memperoleh data yang diperlukan mengenai sarana dan prasarana yang dimiliki. Inventarisasi yang dilakukan di setiap organisasi bisa saja berbeda, namun pada dasarnya semua
dilakukan dengan tujuan yang sama, tujuannya yaitu :
Agar peralatan tidak mudah hilang.
Adanya bukti secara tertulis terhadap kegiatan pengelolaan barang sehingga dapat
dipertanggung jawabkan.
Memudahkan dalam pegecekan barang.
Memudahkan dalam pengawasan.
Memudahkan ketika mengadakan kegiatan mutasi/penghapusan barang.
(Mulyani, Sri dkk. 2008: Hal 55-59)
Penghapusan Prasarana Kantor Selama proses inventaris kadang-kadang petugasnya menemukan prasarana yang rusak berat.
Prasarana itu tidak dapat digunakan dan tidak dapat diperbaiki lagi. Seandainya diperbaiki, perbaikan akan menelan biaya yang sangat besar sehingga lebih baik
membangun yang baru dari pada memperbaikinya. Demikian pula, ketika melakukan inventarisasi prasarana kantor, petugasnya mungkin menemukan beberapa prasarana yang jumlahnya berlebihan sehingga tidak digunakan lagi, dan prasarana kuno yang tidak sesuai dengan situasi. Apabila semua prasarana tersebut tetap dibiarkan atau disimpan, antara biaya
pemeliharaan dan kegunaanya secara teknis dan ekonomis tidak seimbang. Oleh karena itu, terhadap semua barang ataupun prasarana kantor tersebut perlu dilakukan
penghapusan.
Penghapusan sebagai salah satu fungsi manajemen sarana dan prasarana kantor memiliki arti: Mencegah membatasi kerugian
atau pemborosan biaya untuk keperluan pemeliharaan barang-barang yang semakin buruk kondisinya.
Meringankan beban kerja dan tanggung jawab pelaksana inventaris.
Membebaskan ruangan atau pekarangan kantor dari
penumpukan barang-barang yang tidak dipergunakan lagi.
Penghapusan dilaksanakan karena inventaris milik organisasi tidak habis sekali pakai atau mengalami depresi nilai yang artinya semakin lama barang tersebut digunakan nilainya pun turun, dengan pengecualian nilai tanah, bahkan alat/barang suatu ketika akan
mencapai titik nol. Suatu organisasi harus menetapkan kebijakan dalam penghapusan berbagai alat/barang yang dimilikinya, ada dua hal yaitu prosedur penghapusan alat/barang tertentu dan rencana pengadaan alat/barang pengganti.
1. Prosedur Penghapusan
Prosedur penghapusan alat/barang tertentu perlu terlihat dengan jelas:
a. Siapa yang berwenang
memutuskan bahwa alat/barang tertentu sudah waktunya dihapus dari daftar inventaris organisasi; b. Bagaimana bentuk penghapusan
akan dilakukan, misalnya, dibuang, dijual kepada anggota organisasi yang
menginginkannya, dilelang kepada umumdan berbagai bentuk lainnya;
c. Teknik melakukan depresiasi nilai alat/barang yang akan dihapus, adanya penentuan turunnya nilai sekian proses setiap tahun dan berbagai teknik lainnya; d. Jika alat/barang tersebut
dijual/dilelang perlu kejelasan
pemanfaatan dana yang diperoleh dari penjualan atau pelelangan yang terjadi.
2. Rencana Pengadaan Pengganti Dengan terjadinya penghapusan, rencana pengadaan alat/barang pengganti sudah harus dilakukan. KESIMPULAN
Manajemen Prasarana Kantor didefinisikan sebagai proses kerja sama pendayagunaan semua prasarana kantor secara efektif dan efisien. Manajemen prasarana kantor itu sendiri meliputi kegiatan
perencanaan, pengadaan, penyimpanan , pendistribusian, penggunaan dan pemeliharaan, inventarisasi, dan penghapusan. Tersedianya prasarana kantor sebagai penunjang berlangsungnya pekerjaan kantor yang cukup dengan kualitas yang baik, sangat
dibutuhkan setiap organisasi
dimanapun dalam penyelenggarakan kegiatannya untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Tanpa adanya prasarana, mustahil tujuan akan dicapai. Demikian halnya kantor, tempat berlangsungnya kegiatan yang berkaitan dengan pekerjaan ketatausahaan atau administrasi, juga sangat memerlukan prasarana kantor. Bahkan tidak akan ada pekerjaan kantor yang tidak berkaitan dengan prasarana kantor. Dengan adanya manajemen prasarana kantor yang baik diharapkan Pekerjaan kantor membutuhkan dukungan prasarana yang memadai, agar tujuan
DAFTAR PUSTAKA
Bafadal, Ibrahim. 2014. Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara
Chaniago, Harmon. 2013.
Manajemen Kantor Kontemporer. Bandung: Akbar Limas Perkasa
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2002. Mulyani, Sri dkk. 2008. Modul Memahami Prinsip-Prinsip Penyelenggaraan
Administrasi Perkantoran. Jakarta: Erlangga
Priansa Donni Juni, Garnida Agus. 2013. Manajemen Perkantoran. Bandung:
Alfabeta.
Zhen Chen. 2014. Artikel “Principles of Facilities Management” dari Journal of
Facilities Management Vol. 13 yang tersedia dalam
Plagiarism Checker X
Originality Report
Similarity Found: 12%
Date: Thursday, June 09, 2016
Statistics: 385 words Plagiarized / 3201 Total words Remarks: Low Plagiarism Detected - Your Document needs
Optional Improvement.
---
---Pengaruh Manajemen Kantor Terhadap Kegiatan