• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEMBANGUN SERVER UNTUK UJIAN ONLINE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MEMBANGUN SERVER UNTUK UJIAN ONLINE"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

MEMBANGUN SERVER UNTUK UJIAN ONLINE DENGAN DEBIAN 5

Terdapat 6 langkah utama dalam membangun server ujian online dengan debian 5, yaitu :

1. Installasi Debian 5 pada komputer yang akan dijadikan server 2. Konfigurasi Network Interface

3. Installasi Packet dan Konfigurasi DHCP Server 4. Installasi Packet dan Konfigurasi DNS Server 5. Installasi Packet dan Konfigurasi Web Server 6. Installasi Packet SSH

Tidak lupa sebelum proses installasi dan konfigurasi server debian, hal-hal dasar yang perlu kita persiapkan adalah :

 Username dan password host serta sistem, misal Username “smekensa” dan password host dan sistem “123”

 Menentukan IP Address Network Interface (Server), misal 200.200.200.1/24  Menentukan Range DHCP Server, misal 200.200.200.2 – 200.200.200.100  Menentukan Domain, misal “smekensa.com”

Berikut penjelasan dan langkah-langkah konfigurasinya.

A. INSTALLASI DEBIAN 5

Hal terpenting dalam installasi debian 5 yaitu partisi hard drive (hardisk), terdapat 3 partisi utama pada debian 5, yaitu:

1. Partisi root minimal 5 GB (root merupakan sistem pada debian 5); 2. Partisi swap (memory virtual) yaitu 2 x memory pada komputer 3. Partisi Logical

B. KONFIGURASI NETWORK INTERFACE

Untuk dapat konfigurasi network interface, hal pertama yang harus kita tentukan adalah IP Address yang akan kita inputkan pada network interface yang akan kita konfigurasi. Misalnya IP Address yang akan kita pergunakan adalah 200.200.200.1/ 24.

Berikut langkah-langkah dalam konfigurasi network interface :

 Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah masuk ke sistem terlebih dahulu, dengan cara login sebagai “root” dan password “123”, tentunya password ini sudah kita set sebelumnya pada proses installasi;

 Setelah masuk ke dalam sistem kita ketikkan perintah “nano /etc/network/interface”, kemudian enter;

(2)

Disini kita akan melakukan konfigurasi IP Address pada server, silahkan disimpan dengan menekan “ctrl+o” kemudian enter dan keluar dengan menekan “ctrl+x”, konfigurasi dilakukan berdasarkan rancangan awal yang sudah dipersiapkan, misal IP Address 200.200.200.1/ 24;

 Jika proses konfigurasi telah selesai, langkah selanjutnya adalah restart interface yang telah dikonfigurasi, perintahnya adalah “/etc/init.d/networking restart”

Jika proses restart berhasil, ketika dienter akan muncul tampilan berikut :

 Setelah restart telah berhasil, langkah selanjutnya adalah melihat hasil konfigurasi dengan perintah “ifconfig” kemudian enter;

(3)

 Proses konfigurasi network interface telah selesai, kita dapat mengujinya dengan menggunakan komputer client tertentu. Sebelumnya jangan lupa untuk menginputkan IP Address secara static yang satu network dengan komputer server serta mematikan firewall dari komputer client tersebut.

C. DHCP SERVER

DHCP server adalah pemberian alamat IP secara otomatis dari server kepada client berdasarkan rentang IP yang telah disediakan server pada proses konfigurasi. Selain IP Address, terdapat parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS Server. Terdapat dua langkah utama konfigurasi DHCP Server yaitu installasi packet dan konfigurasi DHCP Server. Berikut langkah-langkah dalam installasi dan konfigurasi DHCP Server:

 Masih berada pada sistem, masukkan CD installasi. Untuk installasi packet ketikkan perintah “apt-get install dhcp3-server”, kemudian enter. Jika terdapat pilihan “OK” silahkan di enter saja, kemudian tunggu proses installasi selesai;

 Langkah selanjutnya adalah proses konfigurasi. Ketikkan perintah “nano /etc/dhcp3/dhcpd.conf”, kemudian enter;

(4)

Tekan pada keyboard “ctrl+w”, kemudian ketikkan “slight” kemudian enter (ctrl+w merupakan perintah search pada debian);

 Sekarang kita berada pada proses editing DHCP Server, silahkan hapus tanda pagar mulai pada tulisan subnet sampai kurung kurawal tutup “}”;

Silahkan lakukan proses editing berdasarkan rancangan DHCP awal yang telah dipersiapkan, misal hasil konfigurasinya seperti di atas, setelah itu silahkan simpan hasil editing kemudian keluar;

 Setelah proses editing selesai, proses selanjutnya adalah memastikan interface mana yang akan mengeluarkan DHCP, ketikkan perintah “nano /etc/default/dhcp3-server”, kemudian enter;

(5)

Silahkan ketikkan ethernet mana yang akan mengeluarkan DHCP, misal “eth0”, kemudian simpan dan keluar;

 Selanjutnya adalah restart hasil konfigurasi DHCP, ketikkan perintah “/etc/init.d/dhcp3-server restart”, kemudian enter;

Jika berhasil akan muncul tampilan seperti ini :

Proses konfigurasi DHCP Server telah selesai, silahkan ujicoba DHCP yang telah dibuat pada komputer client, tentunya interface pada komputer client dalam keadaan obtain.

D. DNS SERVER

DNS merupakan suatu sistem yang merubah nama host seperti alamat IP menjadi nama domain tertentu, begitu pula sebaliknya. DNS dipergunakan untuk memudahkan mengingat alamat server tertentu dengan menggantinya menjadi alamat domain. Terdapat empat langkah utama dalam konfigurasi DNS yaitu installasi packet, editing resolv.conf (search domain dari client), editing hosts, serta pembuatan dan penentuan lokasi file DNS. Berikut langkah-langkah konfigurasi DNS server:

 Installasi Packet ketikkan perintah “apt-get install bind9” kemudian enter, jika terdapat pilihan “y/t” ketikkan “y” kemudian enter;

 Selanjutnya ketikkan perintah “nano /etc/resolv.conf”, kemudian enter;

Selanjutnya akan muncul tampilan seperti berikut, silahkan lakukan editing dengan menyesuaikan IP Address domain dan nama domain yang akan disearch dari komputer client, silahkan disimpan kemudian keluar;

 Selanjutnya editing “hosts”, ketikkan perintah “nano /etc/hosts”, kemudian enter;

(6)

 Selanjutnya adalah membuat file DNS. Untuk memudahkan kita dalam mengakses file-file yang akan diperlukan dalam konfigurasi DNS, kita akan masuk ke directory bind, ketikkan perintah “cd /etc/bind”, kemudian enter;

 Untuk melihat isi dari directory ketikkan perintah “ls”, kemudian enter;

 Selanjutnya kita akan mengcopy file “db.local” menjadi “db.smekensa”, file “db.127” menjadi “db.200”. perintahnya adalah “cp db.local db.smekensa” kemudian enter dan “cp db.127 db.200” kemudian enter;

 Selanjutnya proses editing file “db.smekensa”, perintahnya adalah “nano db.smekensa”, kemudian enter;

Silahkan lakukan proses editing seperti dibawah, kemudian simpan dan keluar :

 Selanjutnya proses editing file “db.200”, perintahnya adalah “nano db.200”, kemudian enter;

(7)

 Selanjutnya adalah penentuan lokasi file yang telah dibuat tadi yaitu “db.smekensa” dan “db.200”, masih berada dalam directory “bind” ketikkan perintah “nano named.conf”, kemudian enter;

Silahkan tambahkan 2 zone yaitu zone untuk “db.smekensa” dan zone untuk “db.200” di bawah zone “db.127” seperti gambar di bawah :

Silahkan disimpan kemudian keluar.

 Langkah konfigurasi telah selesai, selanjutnya adalah restart DNS, ketikkan perintah “/etc/init.d/bind9 restart”, kemudian enter, jika konfigurasi berhasil akan terlihat seperti gambar di bawah;

(8)

E. WEB SERVER

Penggunaan secara umum web server adalah menempatkan situs web pada suatu server. Namum secara umum dapat dipergunakan untuk menyimpan data tertentu misalnya dalam hal ini adalah contoh-contoh soal online. Secara umum konfigurasi web server ada 3 yaitu installasi packet, penentuan lokasi file yang akan disimpan, serta membuat folder lokasi yang akan dipergunakan untuk menyimpan file. Berikut langkah-langkah konfigurasinya:

 Untuk installasi packet ketikkan perintah “apt-get install apache2 php5”;

Jika terdapat pilihan “y/t”, ketikkan “y” kemudian enter;

 Selanjutnya adalah penentuan lokasi file web, untuk memudahkan kita akan masuk ke salah satu directory yaitu “sites-available”, ketikkan perintah “cd /etc/apache2/sites-available” untuk masuk ke directory tersebut;

Untuk melihat isi directory ketikkan perintah “ls”;

 Selanjutnya kita akan mengcopy file “default” menjadi “smekensa”, file yang kita edit adalah “smekensa”, ketikkan perintah “cp default smekensa”;

 Untuk editing file “smekensa” ketikkan perintah “nano smekensa”;

(9)

 Selanjutnya adalah proses enable file “smekensa” dan disable file “default”, silahkan ketikkan perintah “a2dissite default” kemudian enter dan “a2ensite smekensa” kemudian enter;

 Selanjutnya kita akan membuat directory yang akan dipergunakan untuk menyimpan soal, silahkan keluar dari directory “sites-available” dengan mengetikkan perintah “cd (kemudian klik tab pada keyboard)”, kemudian enter;

 Directory yang akan kita buat adalah “smekensa”, directory ini akan ditaruh pada directory “www”, untuk masuk ke directory “www” ketikkan perintah “cd /var/www/” kemudian enter;

Untuk melihat isi dari directory “www” ketikkan perintah “ls”;

 Sekarang kita akan membuat directory “smekensa”, ketikkan perintah “mkdir smekensa” kemudian enter;

Untuk melihat apakah directory “smekensa” terdapat pada directory “www” ketikkan perintah “ls”;

 Selanjutnya kita akan masuk ke dalam directory “smekensa”, ketikkan perintah “cd smekensa”;

Buatlah sebuah file di directory “smekensa”, ketikkan perintah “nano index.html”, kemudian enter;

Silahkan isikan teks pada “index.html” tersebut, misal “Selamat Datang SMEKENSA”, kemudian simpan dan keluar;

(10)

 Terakhir adalah restart web server yang telah dikonfigurasi, ketikkan perintah “/etc/init.d/apache2 restart”, kemudian enter;

Silahkan ujicoba web server yang telah dibuat komputer client dengan membuka browser pada komputer client dan mengetikkan “smekensa.com” kemudian enter.

F. INSTALLASI PACKET SSH

Untuk installasi packet SSH ketikkan perintah “apt-get install ssh” kemudian enter, jika terdapat pilihan “y/t”, ketikkan “y” kemudian enter, tunggu proses installasi selesai.

Referensi

Dokumen terkait

a) Perangkat pembelajaran yang disusun guru sesuai dengan tingkat kompetensi inti dan dasar keterampilan sesuai jenjang pendidikan. b) Dokumen hasil tugas-tugas terstruktur

Sebelum melaksanakan poses penelitian tindakan kelas, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan survei awal untuk mengetahui keadaan nyata yang ada di

seorang apoteker boleh mengganti obat yang ada pada resep dengan obat merk lain yang memiliki isi yang sama sesuai persetujuan dari pasien.. Sesuai yang

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran seni suara dengan menggunakan teknik vokaliisi dapat meningkatkan

Diagnosis obstruksi usus dibuat secara klinis dan ditegakkan dengan foto polos. Foto terlentang, tegak, dan dekubitus abdomen biasanya diperlukan. Penyebab tersering obstruksi

Laporan ini berisi tentang Penurunan Kadar Ammonia pada Limbah Cair PT Cheil Jedang Indonesia dengan metode Elektrolisa secara kontinyu yang disusun berdasarkan pada

Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 137 Tahun 2015 tentang Program Pendidikan dan Pelatihan Keamanan Penerbangan Nasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor

H300 - Berbahaya jika tertelan, H315 - Menyebabkan iritasi kulit, H334 - Bisa menyebabkan gejala alergi atau asma atau kesulitan bernapas jika terhirup, H335 - Bisa menyebabkan