• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyebab Cacar Adalah Virus Variola

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Penyebab Cacar Adalah Virus Variola"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Penyebab Cacar Adalah Virus Variola

by yusri on May 27, 2011

Penyebab cacar adalah virus Variola.Virus penyebab cacar ini adalah anggota dari genus orthopoxvirus, yang juga termasuk virus seperti cacar sapi, cacar monyet, dan kontagiosum moluskum. Tidak ada hewan reservoir atau vektor serangga penyebab cacar, dan tidak ada carrier (periode dimana virus cacar tersebut dalam tubuh, tetapi orang itu tidak aktif sakit) terjadi. Sebelum cacar sembuh, penyakit ini dapat menular dari orang ke orang terus-menerus. Wanita hamil dan anak-anak memiliki resiko tinggi untuk penyakit cacar. Penyebab penyakit cacar juga dipengaruhi dari kebiasaan hidup.

(2)

Penularan virus penyebab cacar

Cacar sangat menular. Dalam kebanyakan kasus, penularan cacar terjadi melalui menghirup air liur, paparan udara, kontak dengan orang yang terinfeksi, dan sebagainya. Melihat penyebab penyakit cacar yang menginfeksi anak-anak dan cara penualarannya yang sangat mudah, semestinya cacar menjadi perhatian bagi masyarakat. Namun pada kenyataannya masih banyak masyarakat kita menganggap penyakit cacar adalah penyakit yang sepele.

Sejarah penyebab cacar

Dari segi historis, penyebab cacar memiliki kisah yang cukup buruk, namun ditemukannya vaksin cacar merupakan babak baru dari kisah penyakit ini. Penyakit cacar telah terjadi sejak lama selang beberapa ribu tahun yang lalu, akibat merebaknya penyebab cacar yang semakin berkembang maka hingga sekarang diberantas setelah program vaksinasi sukses di seluruh dunia. Setelah penyakit tersebut dieliminasi dari dunia, vaksinasi rutin terhadap cacar di kalangan masyarakat umum dihentikan karena tidak lagi diperlukan untuk pencegahan. Jika terdapat diantara anggota keluarga yang terkena penyakit cacar, penting untuk memutuskan penularan penyebab cacar baik dengan menjaga hygene penderita maupun mengisolasi benda-benda sekitar yag berpotensi menularkan penyakit tersebut

(http://www.kesehatan123.com/1237/penyebab-cacar)

5. Variola

Masa tunas 10-14 hari terdapat 4 stadium : 1. Stadium prodromal/invasi ditandai dengan :

1. Suhu tubuh naik (40oC) 2. Nyeri kepala

3. Nyeri tulang 4. Sedih dan gelisah 5. Lemas

6. Muntah-muntah

2. Stadium macula – popular /erupsi

Suhu tubuh kembali nomal, tetapi timbul makula-makula eritematosa dengan cepat akan berubah menjadi papula-papula terutama dimuka dan ektremitas (termasuk telapak tangan dan kaki) dan timbul lesi baru.

(3)

Dalam waktu 5 – 10 hari timbul vesikula-vesikula yang cepat berubah menjadi pustule. Pada saat ini suatu tubuh akan meningkat dan lesi-lesinya akan

mengalami umblikasi. 4. Stadium resolusi

Berlangsung dalam 2 minggu, stadium ini dibagi menjadi 3 : 1. Stadium krustasi

Suhu tubuh mulai menurun, pustule-pustula mengering menjadi krusta. 2. Stadium dekrustasi

Krusta-krusta mengelupas, meninggalkan bekas sebagai sifakriks atrofi. Kadang-kadang ada rasa gatal dan stadium ini masih menular.

3. Stadium rekon valensensi.

Lesi-lesi menyembuh, semua krusta rontok, suhu tubuh kembali normal, penderita betul-betul sembuh dan tidak menularkan penyakit lagi.

(Prof. dr. Marwali Harahap, 2000 : 97)

(http://dc314.4shared.com/doc/y4FPXSfe/preview.html)

Penyakit Cacar (Variola = Smallpox)

Etiologi (penyebab) : virus variola

Masa inkubasi : antara 7-14 hari. Menurut undang-undang karantina ditetapkan 14 hari. Cara penularan : penularannya melalui kontak langsung ataupun tak langsung tapi infeksi primernya selalu melalui hawa napas. Virusnya yang terdapat di udara, berasal dari debu pakaian, tempat tidur dari keropeng yang jatuh di tanah ataupun dari hawa napas sipenderita, terhirup bersama hawa pernapasan sehingga terjadi penularan. Cacar adalah penyaki yang sangat menular.

Gejala penyakit : penyakit cacar adalah suatu penyakit infeksi yang akut dengan gejala-gejala berupa demam, sakit kepala, sakit pinggang dan anggota gerak, kadang-kadang menggigil disertai rasa mual atau muntah yang berlangsung selama 3-4 hari. Kemudian panasnya menurun dan timbul kelainan-kelainan pada kulit berturut-turut: erythem (titik-titik kemerahan pada kulit), macula (bercak-bercak kemerahan pada kulit), papula (bercak

kemerahan pada kulit yang agak menonjol dari permukaan kulit/ bentolan), vesikula

(gelembung berisi cairan jernih), pustule (gelembung berisi nanah), crusta (keropeng, terjadi karena nanah pada pustule menering). Erupsi (ruam) pada kulit biasanya simetris dan

mengenai seluruh tubuh terutama muka, lengan dan kaki. Bila sembuh akan meninggalkan bekas pada kulit yang tidak hilang seluruh hidup (bopeng)

(4)

anggaplah penyakit itu sebagai penyakit cacar. Gejala Cacar (variola):

1. Penderita mulai sakit antara hari ke 7-17 sesudah kontak erat dengan penderita cacar. 2. 2-4 hari sebelum rash penderita biasanya demam dan merasa lemah.

3. Kelainan kulit (macula – papula dan lain-lain) lebih banyak terdapat di muka, tangan dan kaki.

4. Keopeng biasanya terbentuk antara hari ke 10-14 sesudah rash. 5. Keripeng mulai terlepas dalam waktu 14-28 hari sesudah rash. Gejala Cacar air (vericella) :

1. Penderita mulai sakit antara hari ke 14-21 sesudah kontak erat dengan penderita cacar air. 2. Penderita umumnya tidak menunjukkan gejala apa-apa sebelum kelainan kulit (rash) timbul.

3. Kelainan kulit (macula – papula dan lain-lain) lebih banyak terdapat dibandingkan dengan dibagian tungkai (lengan-kaki).

4. Kelainan biasanya tidak terdapat ditelapak tangan dan kaki. 5. Keropeng biasanya terbentuk antara hari ke 4-7 sesudah rash. 6. Keropeng mulai terlepas dalam waktu 14 hari sesudah rash.

Usaha pencegahan dan pemberantasannya yaitu dengan meningkatkan kekebalan masyarakat dengan melaksanakan vaksinasi rutin yang sebaik-baiknya (setiap bayi di cacar pada umur 1-2 bulan)

Sumber: http://id.shvoong.com/medicine-and-health/2154308-penyakit-cacar-variola-smallpox/#ixzz2tpawyAwF

Referensi : Buku Ilmu Kesehatan Masyarakat, Oleh dr. Indan Entjang, PT. Citra Aditya Bakti, 2000

di Kesehatan - 0 komentar

Perbedaan Cacar(smallpox), Cacar Air(chickenpox/variola), dan Cacar Api(impetigo/cacar ular/cacat monyet)

(5)

baah kulit, mulut, dan tenggorokan. Pada kulit, penyakit ini menyebabkan ruam bebentuk makulopapular (bintik dan benjolan kecil kemerahan), kemudian membentuk gelembung kulit berisi cairan. Transmisi (penularan) penyakit ini terjadi dari manusia ke manusia. Reservoir (inang) hewan atau serangga tidak mempunyari peranan dalam penularan penyakit ini. Mekanisme tranmisinya dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung misalnya lewat udara yang terkontaminasi virus variola, yang selanjutnya terhirup oleh orang lain. Selain itu adanya kontak atau tatap muka dengan orang yang terinfeksi, bersentuhan langsung mengani ruam dan cairan tubuh si penderita. Secara tidak langsung misalnya melalui benda atau obyek yang terkontaminasi seperti pakaian atau tempat tidur. Seseorang yang berada pada fase demam (prodromal) terkadang dapat menularkan penyakit ini pada orang lain, tapi yang berpotensi paling besar adalah pada fase munculnya ruam. Masa inkubasi rata-rata sekitar 12-14 hari tetapi dapat berkisar 7-17 hari. Selama waktu ini. Orang yang terserang penyakit ini terlihat dan terasa sehat serta tidah dapat menginfeksi orang lain. Masa inkubasi diikuti dengan timbulnya gejala klinis seperti flu, termasuk demam, sakit kepala, nyeri punggung, kadang-kadang sakit perut dan muntah. Masa Laten atau Infeksi biasanya 2-4 hari, pada waktu ini orang biasanya terlalu sakit untuk melakukan kegiatan nirmal mereka. Ditandai dengan munculnya ruam dan dapat berlangsung sekitar 20 hari sejak mulai munculnya ruam hingga berakhir, tapi masa yang paling menular adalah selama 7-10 hari pertama. Meskpun WHO telah menyatakan bahwa kita telah bebas dari cacar sejak tahun 1980 (terakhir kali ditemukan di Somalia) kita tetap harus waspada terhadap penyakit ini. Pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan vaksinasi di usia dini. Pemberian vaksinasi sebelum sesorang terkena cacar akan benar-benar memberikan kekebalan, jika diverikan 3 hari setelah terpapar cacar dapat mencegah atau sangat menguragi keparahan, 4-7 hari dapat menawarkan beberapa perlindungan atau menurunkan tingkat keparahan, dan setelah muncul ruam, vaksinasi tidak akan menghasilkan apa-apa. Selain vaksinasi, hindari kontak langsung dan tatap muka dengan penderia, serta hindari benda-benda yang terkontaminasi. Pengobatan untuk penyakit ini tidak ada metode khusus. Penderita dapat dibantu dengan cairan intravena (pemberian cairan melalui jarum ke pembuluh vena untuk menggantikan cairan atau zat-zat makan dalam tubuh), obat-obatan yang dapat mengontrol demam atau nyeri, dan antibiotik untuk infeksi bakteri sekunder yang mungkin terjadi.

(6)

pertama kehamilan) yang cukup berbahaya baik bagi sang janin maupun si ibu. Namun memang prevalensi ibu hamil penderita cacar air yang mendapat komplikasi ini masih rendah (sekitar 2 dari 100 kasus). Gejala mulai timbul dalam waktu 10-21 hari setelah terinfeksi. Pada anak-anak yang berusia diatas 10 tahun, gejala awalnya berupa sakit kepala, demam sedang dan rasa tidak enak badan. Gejala tersebut biasanya tidak ditemukan pada anak-anak yang lebih muda, gejala pada dewasa biasanya lebih berat. 24-36 jam setelah timbulnya gejala awal, muncul bintik-bintik merah datar (makula). Kemudian bintik tersebut menonjol (papula), membentuk lepuhan berisi cairan (vesikel) yang terasa gatal, yang akhirnya akan mengering. Proses ini memakan waktu selama 6-8 jam. selanjutnya akan terbentuk bintik-bintik dan lepuhan yang baru. Pada hari ke-5, biasanya sudah tidak terbentuk lagi lepuhan yang baru, seluruh lepuhan akan mengering pada hari keenam dan menghilang dalam waktu kurang dari 20 hari. Cacar air jarang menyebabkan pembentukan jaringan parut. Kalaupun ada, hanya berupa lekukan kecil di sekitar mata. Luka cacar air bisa terinfeksi akibat garukan dan biasanya disebabkan oleh stafilokokus (sel sferis gram-positif, biasanya tersusun dalam kelompok seperti anggur yang tidak teratur). Cacar air juga dapat menyebabkan komplikasi, yang diantaranya adalah pneumonia yang disebabkan virus, peradangan jantung, peradangan sendi, peradangan hati, infeksi bakteri (erisipelas, pioderma, impetigo bulosa), ensefalitis (infeksi otak). Pengobatan yang dapat dilakukan adalah untuk mengurangi rasa gatal dan mencegah penggarukan, sebaiknya kulit dikompres dingin. Bisa juga dioleskan lotion kalamin, antihistamin atau lainnya yang mengandung mentol atau fenol. Untuk mengurangi resiko terjadinya infeksi bakteri, sebaiknya kulit dicuci sesering mungkin dengan air dan sabun, menjaga kebersihan tangan, kuku dipotong pendek, pakaian tetap kering dan bersih. Jika terjadi infeksi bakteri, diberikan antibiotik. Jika kasusnya berat, bisa diberikan obat anti-virus asiklovir. Untuk menurunkan demam, sebaiknya gunakan asetaminofen, jangan aspirin. Obat anti-virus boleh diberikan kepada anak yang berusia lebih dari 2 tahun. Asiklovir biasanya diberikan kepada remaja, karena pada remaja penyakit ini lebih berat. Asikloir bisa mengurangi beratnya penyakit jika diberikan dalam wakatu 24 jam setelah munculnya ruam yang pertama. Obat anti-virus lainnya adalah vidarabin. Pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan vaksinasi. Kepada orang yang belum pernah mendapatkan vaksinasi cacar air dan memiliki resiko tinggi mengalami komplikasi (misalnya penderita gangguan sistem kekebalan), bisa diberikan immunoglobulin zoster atau immunoglobulin varicella-zoster. Vaksin varisela biasanya diberikan kepada anak yang berusia 12-18 bulan.

(7)

menyerupai garis lebar dengan dasar kulit kemerahan, yang muncul dari bagian belakang tubuh dan menjalar ke arah depan pada salah satu sisi tubuh. Mungkin karena gambaran kelainan yang seperti gambar ular ini, maka ada yang menemakannya cacar ular. Sebenarnya gelembung ini bisa muncul di bagian tubuh mana saja, termasuk wajah, namun yang paling sering adalah dari punggung ke bagian dada. Usia yang rentan terhadap penyakit ini biasanya pada “lansia” atau seseorang yang mengalami penurunan sistem imun yang disebabkan oleh suatu penyakit atau stress. Mengingat penyakit ini disebabkan bakteri, penanganannya dengan antibiotik. Yang juga perlu diperhatikan adalah senantiasa menjaga kebersihan diri, dan selalu mencuci tangan dengan teliti. Goresan ringan atau luka lecet sebaiknya dicuci bersih dengan sabun dan air, bila perlu olesi dengan zat anti-bakteri. Untuk pencegahan, hindari kontak dengan cairan yang berasal dari lepuhan di kulit. Hindari pemakaian bersama handuk, pisau cukur atau pakaian dengan penderita. Selalu mencuci tangan setelah menangani lesi kulit.

(http://seaellen-fst09.web.unair.ac.id/artikel_detail-62733-Kesehatan-Cacar%20%28smallpox %29.html)

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Berbagai usaha untuk menanggulangi atau mencegah penyakit enterik dapat ditempuh, antara lain : perbaikan kesehatan perorangan, penyediaan air minum yang sehat, pembuangan kotoran dan limbah rumah tangga dengan baik, dan pemberian vaksin berisi kuman penyebab penyakit enterik tersebut.

Yang disebut terakhir merupakan usaha yang paling ampuh apabila daya lindung (daya proteksi) vaksin tersebut cukup tinggi.

Pem-berian vaksin untuk pemberantasan penyakit menular merupakan senjata ampuh dan hal ini telah terbukti.

Salah satu contoh yang dapat dikemukakan di sini ialah punahnya penyakit cacar (VARIOLA vera) dari muka bumi akibat keberhasilan usaha vaksi.Diajukan pada Pertemuan Ilmiah Berkala BKGAI (Badan Koordinasi Gastroenterologi Anak Indonesia). Jakarta, 29 Juni – 1 Juli 1989. nasi cacar kira-kira 10 tahun yang lalu. Penyakit ini lenyap setelah dua kasus terakhir yaitu kasus alami di Etiopia dan kasus kontaminasi laboratorium di Birmingham, Inggris pada tahun 1978.

Sejak dilaksanakannya program PPI (Pengembangan Program Immunisasi), yang meliputi vaksin DPT, TT, BCG, Poliomielitis dan Campak, penurunan insidensi penyakit yang bersangkutan sangat terasa dengan jelas.

2.TUJUAN

(8)

1. Manfaat

Manfaat dari asuhan keperawatan anak dengan variola ini bermanfaat untuk melakukuan askep yang valid mulai dari pengkajian, diagnose keperawatan, proses kaperawatan, implementasi, evaluasi.

A. DEFINISI

Variola adalah penyakit menular pada manusia yang disebabkan oleh virus variola major atau variola minor.Penyakit ini dikenal dengan nama Latinnya, variola atau variola vera, yang berasal dari kata Latin varius, yang berarti “berbintik”, atau varus yang artinya “jerawat”. Variola muncul pada pembuluh darah kecil di kulit serta di mulut dan kerongkongan. Di kulit, penyakit ini menyebabkan ruam, dan kemudian luka berisi cairan. V. major menyebabkan penyakit yang lebih serius dengan tingkat kematian 30–35%. V. minor menyebabkan penyakit yang lebih ringan (dikenal juga dengan alastrim, cottonpox, milkpox, whitepox, dan Cuban itch) yang menyebabkan kematian pada 1% penderitanya.Akibat jangka panjang infeksi V. major adalah bekas luka, umumnya di wajah, yang terjadi pada 65–85% penderita

B. ANATOMI FISIOLOGI organ kulit

1)Epidermis (Kutilkula) Epidermis merupakan lapisan terluar dari kulit, yang memiliki struktur tipis dengan ketebalan sekitar 0,07 mm terdiri atas beberapa lapisan, antara lain seperti berikut :

a) Stratum korneum yang disebut juga lapisan zat tanduk.

Letak lapisan ini berada paling luar dan merupakan kulit mati. Jaringan epidermis ini disusun oleh 50 lapisan sel-sel mati, dan akan mengalami pengelupasansecara perlahan-lahan,

digantikan dengan sel telur yang baru.

b) Stratum lusidum, yang berfungsi melakukan “pengecatan” terhadap kulit dan rambut. Semakin banyak melanin yang dihasilkan dari sel-sel ini, maka warna kulit akan menjadi semakin gelap. Coba Anda perhatikan kulit orang “suku Dani di Irian dengan suku Dayak di Kalimantan pada Gambar 7.8!

Jika dikaitkan dengan hal ini apa yang terjadi pada kulit dari kedua suku tersebut? Selain memberikan warna pada kulit, melanin ini juga berfungsi untuk melindungi sel-sel kulit dari sinar ultraviolet matahari yang dapat membahayakan kulit. Walaupun sebenarnya dalam jumlah yang tepat sinar ultraviolet ini bermanfaat untuk mengubah lemaktertentu di kulit menjadi vitamin D, tetapi dalam jumlah yang berlebihan sangat berbahaya bagi kulit. Kadang-kadang seseorang menghindari sinar matahari di siang hari yang terik, karena ingin menghindari sinar ultraviolet ini. Hal ini disebabkan karena ternyata sinar ultraviolet ini dapat membuat kulit semakin hitam. Berdasarkan riset, sinar ultraviolet

(9)

hidup dan terletak pada bagian paling bawah dari jaringan epidermis. d) Stratum

germinativum, sering dikatakan sebagai sel hidup karena lapisan ini merupakan lapisan yang aktif membelah. selnya membelah ke arah luar untuk membentuk sel-sel kulit teluar. Sel-sel yang baru terbentuk akan mendorong Sel-sel-Sel-sel yang ada di atasnya Sel-selanjutnya Sel-sel ini juga akan didorong dari bawah oleh sel yang lebih baru lagi. Pada

saat yang sama sel-sel lapisan paling luar mengelupas dan gugur. 2)

Jaringan dermis memiliki struktur yang lebih rumit daripada epidermis, yang terdiri atas banyak lapisan. Jaringan ini lebih tebal daripada epidermis yaitu sekitar 2,5 mm. Dermis dibentuk oleh serabut-serabut khusus yang membuatnya lentur, yang terdiri atas kolagen, yaitu suatu jenis protein yang membentuk sekitar 30% dari protein tubuh. Kolagen akan berangsur-angsur berkurang seiring dengan bertambahnya usia. Itulah sebabnya seorang yang sudah tua tekstur kulitnya kasar dan keriput. Lapisan dermis terletak di bawah

lapisan epidermis. Lapisan dermis terdiri atas bagian-bagian berikut. Folikel rambut dan struktur sekitarnya

a)Akar Rambut

Di sekitar akar rambut terdapat otot polos penegak rambut (Musculus arektor pili), dan ujung saraf indera perasa nyeri. Udara dingin akan membuat otot-otot ini berkontraksi dan

mengakibatkan rambut akan berdiri. Adanya saraf-saraf perasa mengakibatkan rasa nyeri apabila rambut dicabut.

b)Pembuluh Darah

Pembuluh darah banyak terdapat di sekitar akar rambut. Melalui pembuluh darah ini akar-akar rambut mendapatkan makanan, sehingga rambut dapat tumbuh.

c)Kelenjar Minyak (glandula sebasea) Kelenjar minyak terdapat di sekitar akar rambut. Adanya kelenjar minyak ini dapat menjaga agar rambut tidak kering.

d)Kelenjar Keringat (glandula sudorifera)

Kelenjar keringat dapat menghasilkan keringat. Kelenjar keringat berbentuk botol dan bermuara di dalam folikel rambut. Bagian tubuh yang banyak terdapat kelenjar keringat adalah bagian kepala, muka, sekitar hidung, dan lain-lain. Kelenjar keringat tidak terdapat dalam kulit tapak tangan dan telapak kaki.

e)Serabut Saraf

(10)

c. ETIOLOGI

Virus poxvirus dikenal 2 tipe virus yang hamper identik tetapi menyebabkan 2 tipe variola ,variola mayor dan variola minor.

D. GEJALA KLINIS 1. Panas

2. Pusing

3. Tidak ada nafsu makan 4. Nyeri diotot dan tulang 5. Ruam dikulit

6. Berwarna kemerahan 7.Bentol-bentol

Terdapat cairan , nanah, dan darah E. PATOFISIOLOGI

VIRUS

Transmisi secara aerogen

Di pakaian penderita di saluran nafas bagian atas Kedalam tubuh

Virus multifikasi Sistem retikuloendoteal

Darah melepaskan diri Kapiler drmis menuju sel epidermis Badan inklusi intra sitoplasma Inti sel ke

VARIOLA

1. gangguan integritas kulit b/d Trauma

(11)

3. Potensial penularan infeksi b/d kerusakan perlindungan kulit 4. Kurang pengetahuan b/d salah interpretasi informasi

F.PENATALAKSANAAN

1. Anak usia 12-18 bulan yang belum terkena cacar air harus mendapatkan satu dosis vaksinasi.

2. Anak usia 19 bulan hingga 13 tahun yang belum terinfeksi cacar air harus mendapatkan satu dosis vaksinasi.

3. Orang dewasa yang belum mengalami cacar air dan bekerja atau tinggal di lingkungan yang rentan penularan cacar air, seperti di sekolah, panti penitipan anak, rumah sakit, asrama, penjara, atau barak militer.

4. Wanita usia produktif yang belum pernah terkena cacar air dan tidak sedang hamil. 5. Orang dewasa dan remaja yang belum terkena cacar air dan tinggal dengan anak-anak. 6. Orang yang hendak bepergian ke luar negeri dan belum mengalami cacar air.

2. KONSEP DASAR ASKEP

2. KONSEP DASAR ASKEP 1. PENGKAJIAN 1. Biodata

2.Riwyat kesehatan 3.Pola fungsi kesehatan

4.Pola persepsi terhadap kesehatan 5.Pola aktivitas latihan

6.Pola istirahat tidur 7.Pola nutrisi metabolik 8.Pola elimnesi

9.Pola kognitif perceptual 10.Pola peran hubungan 11.Pola nilai dan kepercayaan 12.Pola konep diri

(12)

1. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. gangguan integritas kulit b/d Trauma

2. Gangguan rasa nyaman : nyeri b/d kerusakan kulit/jaringan 3. Potensial penularan infeksi b/d kerusakan perlindungan kulit 4. Kurang pengetahuan b/d salah interpretasi informasi

C INTERVENSI KEPERAWATAN DX1

1. gangguan integritas kulit b/d Trauma tujuan :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2×24 jam diharapkan masalah bisa teratasi Kh :

Mencapai penyembuhan tepat waktu Menunjukan regenerasi jaringan Intervensi :

Kaji ukuran warna kedalaman luka R/memberikan informasi dasar Siapkan dan bantu prosedur balutan R/dibunakan untuk penutupN

Tinggikan area graft bila mungkin/tepat R/menurunkan pembekakan

Berikan perawatan luka

R/nenyiapkan jaringan baru karena infeksi

1. Gan gguan rasa nyaman : nyeri b/d kerusakan kulit/jaringan tujuan :

(13)

KH :

Nyeri berkurang dan terkontrol Ekspresi wajah rileks

Intervensi :

Berikan tempat tidur yang nyaman R/membantu menurunkan nyeri Tutup luka sesegera mungkin

R/Perubahan suhu dapat menyebabkan nyeri hebat Berikan analgesik

R/untuk menurunkan nyeri Kaji keluhan nyeri

R/mengetahui seberapa darajat nyeri yang dirasakan

1. Kurang pengetahuan b/d salah interpretasi informasi Tujuan :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2×24 jam diharapkan masalah bisa teratasi KH :

Menatakan pemahaman kondisi prognosis dan pengobatan Melakukan dengan benar tindakan tertentu

Intervensi :

Kaji ulang prognosis dan harapan yang akan datang R/Memberikan dasar pengetahuan dan informasi Diskusikan harapan pasien untuk kembali kerumah R/Pasien sering kali sulit memutuskan untuk pulsng Diskusiksn perawatan kulit

(14)

Jelaskan proses terbentuknya jaringan

R/menungkatkan pertumbuhan kulit kembali yang optimal D.IMPLEMENTASI

Untuk meringankan gangguan tersebut, orangtua bisa melakukan kiat-kiat berikut:

- Beri kompres dingin yang telah dibubuhi obat antigatal setiap 3-4 jam pada beberapa hari pertama. Mandi air hangat yang telah diberi obat antigatal setiap hari juga diperbolehkan. Mandi tidak membuat cacar menyebar.

- Keringkan tubuh dengan cara menekan-nekannya dengan handuk, bukan menggosoknya. - Beri lotion atau bedak antigatal pada area yang gatal, tetapi tidak untuk muka, terutama di dekat mata.

- Ganti baju setiap hari.

- Cacar yang tumbuh di mulut membuat penderita sulit makan. Pilih makanan yang dingin, lembut, atau sudah diblender. Hindari makanan asam seperti jus jeruk atau asin karena bisa membuat luka di mulut makin perih.

- Tanyakan kepala dokter tentang krim pereda nyeri untuk dioleskan pada luka di daerah genital jika cacar juga muncul di area intim tersebut.

- Hindari pemberian aspirin karena berkaitan dengan sindroma Reye, yang bisa mengarah pada gangguan lever.

- Potong kukunya agar tidak menggaruk ruam di kulit untuk menghindari timbulnya infeksi. Mungkin perlu memakai kaus tangan.

- Pisahkan dari orang sehat agar mereka tidak tertular. E. EVALUASI

Masalah gangguan integritas kulit b/d Trauma dikatakan teratasi apabila integritas kulit tersebut telah Mencapai penyembuhan tepat waktu dan mampu menunjukan regenerasi jaringan.

Santosa, Budi. 2005-2006. Diagnosa Keperawatan NANDA. Jakarta : Prima Medikal.

Referensi

Dokumen terkait

Ada manfaat pada penelitian ini yaitu untuk: (1)manfaat teoritis: diharapkan agar bisa memperdalam pengembangan ilmu pengetahuan khususnya untuk mata kuliah konsep diklat,

Berdasar pengalaman, menurut Fadil, Sekretaris Perhimpunan Pelajar Indonesia di China Cabang Wuhan dan mahasiswa S-2 Jurusan Developmental and Educational Psychology

Dari hasil analisis informasi kebutuhan pengguna yang dikelompokan menjadi bidang pertanian, kehutanan, kelautan, geologi, kebencanaan dan pemetaan, diperoleh

Contaminant removal (Solid Control Equipment/SCE): terdiri dari rangkaian peralatan yang berfungsi untuk memisahkan solid cutting pada lumpur pemboran, yang keluar

DIAN 1* (berlaku untuk PT baru) / DIAN 1* (Applied for newly established company) Surat Izin Tempat Usaha (SITU) atau Dokumen lain yang dipersyaratkan oleh Instansi yang berwenang

“Upaya Masyarakat Dalam Penanganan tempat Bermukim di Lingkungan Pesisir Kelurahan Bandengan Pekalongan Utara.” Jurnal Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas

Sebuah kota terbangun dari rajutan budaya sepanjang sejarahnya, dan cerita tentang ini bisa dibaca dari ruang dan tempat kota yang tercipta.Kota Bandung mempunyai artifak

Guru dan pebelajar di dalam pembelajaran sastra di sekolah membutuhkan karya sastra kanon untuk dipelajari sebab mereka yang terlibat di dalam pembelajaran sastra