• Tidak ada hasil yang ditemukan

DINAS KEPENDUDUKAN PENCATATAN SIPIL PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA PROV. SULSEL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DINAS KEPENDUDUKAN PENCATATAN SIPIL PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA PROV. SULSEL"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

(1)

Keluarga Berencana Provinsi Sulawesi Selatan

1

Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Sulawesi Selatan

Jalan Jenderap Urip Sumoharjo No. 269 Makassar 90231

PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA

BERENCANA PROV. SULSEL 2018-2023

(2)
(3)

3

DAFTAR ISI

KATA PENGATAR ……….. i

DAFTAR ISI ………. ii

BAB I PENDAHULUAN ……… 1

I.1 Latar Belakang ………. 1

I.2 Landasan Hukum ……… 1

I.3 Maksud dan Tujuan ……… 2

I.4 Sistematika Pembahasan ……… 3

BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGAKAT DAERAH ………….. 4

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah ………. 4

2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah ……… 13

2.3 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah ……… 17

2.4 Tantangan, Peluang dan Pengembangan Perangkat Daerah ………. 24

BAB III PERMASALAHAN DAN ISSU STRATEGIS ……… 28

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Pelayanan Perangkat Daerah ……… 29

3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah/ Wakil Kepala Daerah ……….. 30

3.3 Telaahan Renstra K/L ……… 34

3.4 Telaahan RTRW dan KLHS ……… 37

3.5 Penentuan Isu-isu Strategis ………. 39

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN ……… 46

4.1 Tujuan danSasaran ……… 46

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN ………... 50

5.1 Strategi ………. 50

52 Arah Kebijakan ………. 51

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAANNYA ……….. 54

BAB VII KINERJA PENYELENGGARA BIDANG URUSAN ……… 61

BAB VIII PENUTUP ……… 69

(4)

4

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 Pasal 13 menjelaskan bahwaRenstra Perangkat Daerah memuat tujuan, sasaran, program, dan kegiatan pembangunan dalam rangka pelaksanaan Urusan Pemerintahan Wajib dan/atau Urusan Pemerintahan Pilihan sesuai dengan tugas dan fungsi setiap Perangkat Daerah, yang disusun berpedoman kepada RPJMD dan bersifat indikatif”.

Rencana Strategis Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil Pengendalian penduduk dan KB Provinsi Sulawesi Selatan merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk jangka waktu lima tahun ke depan yang memuat Visi, Misi, tujuan, sasaran strategis, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan, yang disusun sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil Pengendalian penduduk dan KB Provinsi Sulawesi, serta berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Prov. Sulawesi Selatan Tahun 2018-2023.

I.2. Landasan Hukum

a. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; b. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);

c. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);

d. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pembentukan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara 5587) sebagaimana telah diubah dengan dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang

(5)

5

Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

e. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

f. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;

g. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016 Nomor 10, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 293).

I.3. Maksud dan Tujuan

Renstra Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Tahun 2018 – 2023 ini disusun dengan maksud untuk menjabarkan RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018 – 2023, terutama yang terkait dengan urusan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil seta urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana. Adapun tujuan disusunnya Renstra ini adalah sebagai pedoman dalam Rencana Kerja Perangkat Daerah untuk jangka waktu 5 (lima) tahun kedepan.

(6)

6 I.4. Sistematika Pembahasan

Dokumen Rencana Strategis Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Tahun 2018-2023 disusun dengan sistematika sebagai berikut :

Bab I merupakan bab pendahuluan yang memuat latar belakang, maksud dan tujuan, landasan hukum, dan sistematika penulisan Renstra periode 2018 – 2023.

Bab II merupakan bab yang menjelaskan gambaran pelayanan perangkat daerah yang terdiri atas tugas, fungsi dan struktur organisasi, sumber daya, kinerja pelayanan, tantangan, peluang dan pengembangan pelayanan perangkat daerah.

Bab III merupakan bab yang menjelaskan tentang permasalahan dan isu strategis perangkat daerah yang dikaitkan dengan tugas dan fungsi pelayanan perangkat daerah, visi dan misi program kepala daerah terpilih, Renstra kementerian dan Provinsi, Rencana Tata Ruang dan wilayah , dan penentuan isu-isu strategis.

Bab IV merupakan bab yang menjelaskan tentang tujuan yang ingin dicapai dari setiap misi perangkat daerah dan sasaran yang diharapkan dari tujuan perangkat daerah yang diformulasikan secara terukur, spesifik, achievable dan dapat dilaksanakan.

Bab V merupakan bab yang menjelaskan tentang Strategi tentang program-program indikatif untuk mencapai tujuan dan sasaran, dan arah kebijakan yang harus dipedomani oleh perangkat daerah dalam melaksanakan strategi.

Bab VI berisi rencana program dan kegiatan serta pendanaan yang diformulasikan untuk mencapai tujuan dan sasaran perangkat daerah. Bab VII mengemukakan tentang kinerja penyelenggaraan bidang urusan yang secara langsung menunjukkan kinerja yang ingin dicapai perangkat daerah selama lima tahun mendatang yang mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

Bab VIII menjelaskan tentang penutup yang berisi ringkasan serta langkah-langkah yang akan dilaksanakan dalam implementasi Renstra 2018-2023.

(7)

7

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

2.1. Tugas, fungsi dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah

Lembaga Dinas Kependudukan, Pencatatan Sipil, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DISDUKCAPIL DALDUK KB) Provinsi Sulawesi Selatan dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2016 tentang Bentuk dan Susunan Perangkat Daerah, sedangkan secara struktur kelembagaannya berdasarkan Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 96 Tahun 2016 tentang Kedudukan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Kependudukan, Pencatatan Sipil, Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana, terdiri dari pejabat struktural sebanyak 25 (dua puluh lima) jabatan, terdiri dari 1 (satu) kepala dinas, eselon II-, 1 (satu) Sekretaris, eselon III, 5 (lima) kepala bidang, eselon III, dan 18 (delapan belas) kepala sub bagian/kepala seksi, eselon IV.

Dari pergub tentang Kedudukan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas tersebut, berikut adalah susunan organisasi dinas terdiri dari:

a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat, meliputi: 1. Subbagian Program;

2. Subbagian Umum, Kepegawaian, Dan Hukum; dan 3. Subbagian Keuangan.

c. Bidang Fasilitasi Pendaftaran Penduduk Dan Pencatatan Sipil, meliputi:

1. Seksi Fasilitasi Pendaftaran Penduduk Dan Pencatatan Sipil; 2. Seksi Fasilitasi Bina Aparatur Pendaftaran Penduduk Dan

Pencatatan Sipil; dan

3. Seksi Monitoring, Evaluasi, Dan Dokumentasi Pendaftaran Penduduk Dan Pencatatan Sipil.

d. Bidang Kelembagaan Dan Informasi Administrasi Kependudukan, meliputi:

(8)

8

1. Seksi Fasilitasi Sarana Dan Prasarana Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan, Bina Administrator Database, Dan Kerjasama;

2. Seksi Pengolahan, Penyajian, Dan Pemanfaatan Data Dan Dokumen Kependudukan; dan

3. Seksi Monitoring Dan Evaluasi Kelembagaan Dan Informasi Administrasi Kependudukan.

e. Bidang Pengendalian Penduduk, meliputi:

1. Seksi Pemaduan Dan Sinkronisasi Kebija kan; 2. Seksi Data, Informasi, Dan Pemetaan; dan 3. Seksi Analisis Pengendalian Penduduk. f. Bidang Keluarga Berencana, meliputi:

1. Seksi Advokasi, Komunikasi, Informasi, Edukasi, Dan Penggerakan Program;

2. Seksi Pembinaan Dan Peningkatan Kesertaan Keluarga Berencana; dan

3. Seksi Fasilitasi Pengelolaan Pelayanan Keluarga Berencana. g. Bidang Ketahanan Dan Kesejahteraan Keluarga, meliputi:

1. Seksi Bina Ketahanan Keluarga;

2. Seksi Pembinaan Kesejahteraan Keluarga; dan 3. Seksi Kemitraan Antar Lembaga.

h. Jabatan Fungsional.

Dari pergub yang sama berikut tergambar struktur kelembagaan pada Dinas Kependudukan, Pencatatan Sipil, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Prov. Sulsel:

(9)

9

Tabel 2.1 Struktur Organisasi Dinas Kependudukan, Pencatatan Sipil, Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Prov. Sulsel

Sumber : Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 96 Tahun 2016 tentang Kedudukan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas DukcapildaldukKB

Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 96 Tahun 2016 tentang Kedudukan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas ini menyatakan bahwakedudukan Dinas Kependudukan, Pencatatan Sipil, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana merupakan pembantu Gubernur dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang kependudukan, pencatatan sipil, pengendalian penduduk, dan keluarga berencanayang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada Pemerintah Daerah. Dalam hubungan tersebut, Dinas Kependudukan, Pencatatan Sipil,

KEPALA DINAS

JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIAT

SUBBAGIAN PROGRAM SUBBAGIAN UMUM, KEPEGAWAIAN, SUBBAGIAN KEUANGAN BIDANG FASILITASI PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL BIDANG KELEMBAGAAN DAN INFORMASI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN BIDANG PENGENDALIAN PENDUDUK BIDANG KELUARGA BERENCANA BIDANG KETAHANAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA SEKSI FASILITASI PENDAFTARAN PENDUDUK DAN SEKSI FASILITASI BINA APARATUR PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL SEKSI M ONITORING, EVALUASI, DAN DOKUM ENTASI PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL SEKSI M ONITORING, EVALUASI, DAN DOKUM ENTASI PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

SEKSI M ONITORING, EVALUASI, DAN DOKUM ENTASI PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

SEKSI M ONITORING, EVALUASI, DAN DOKUM ENTASI PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

SEKSI PEM ADUAN DAN SINKRONISASI KEBIJAKAN

SEKSI DATA, INFORM ASI, DAN PEM ETAAN

SEKSI DATA, INFORM ASI, DAN PEM ETAAN

SEKSI

ADVOKASI, KOM UNIKASI INFORM ASI, EDUKASI, DAN PENGGERAKAN PROGRAM

SEKSI PEM BINAAN DAN PENINGKATAN KESERTAAN KELUARGA BERENCANA SEKSI FASILITASI PENGELOLAAN PELAYANAN KELUARGA BERENCANA SEKSI BINA KETAHANAN KELUARGA SEKSI PEM BINAAN KESEJAHTERAAN KELUARGA SEKSI KEM ITRAAN ANTAR LEM BAGA`

(10)

10

Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana mempunyai tugas pokok sebagai berikut:

1. Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai tugas pokok membantu Gubernur menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang kependudukan, pencatatan sipil, pengendalian penduduk, dan keluarga berencanayang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada Pemerintah Daerah. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Dinas mempunyai fungsi :

a. perumusan kebijakan Urusan Pemerintahan Bidang Administrasi Kependudukan, Pencatatan Sipil, Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana;

b. pelaksanaan kebijakan Urusan Pemerintahan Bidang Administrasi Kependudukan, Pencatatan Sipil, Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana;

c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Urusan Pemerintahan Bidang Administrasi Kependudukan, Pencatatan Sipil, Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana;

d. pelaksanaan administrasi Dinas; dan

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh gubernur terkait tugas dan fungsinya.

2. Sekretariat.

Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam mengoordinasikan kegiatan, memberikan pelayanan teknis dan administrasi penyusunan program, pelaporan, umum, kepegawaian, hukum, dan keuangan dalam lingkungan Dinas. Fungsi Sekretaris adalah :

a. Pengoordinasian pelaksanaan tugas dalam lingkup dinas; b. Pengoordinasian penyusunan program dan pelaporan; c. Pengoordinasian urusan umum, kepegawaian, dan hukum; d. Pengoordinasian pengelolaan administrasi keuangan; dan e. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.

(11)

11

Susunan organisasi di Sekretariat terdiri atas :

a. Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Hukum, yangdipimpin oleh Kepala Sub bagian yang mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam mengumpulkan bahan dan melakukan urusan ketatausahaan, administrasi pengadaan, pemeliharaan dan penghapusan barang, urusan rumah tangga serta mengelola administrasi kepegawaian dan hukum.

b. Sub Bagian Program, yang dipimpin oleh Kepala Sub bagian yang mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam mengumpulkan bahan melakuakan penyusunan program, penyajian data dan informasi, serta penyusunan laporan.

c. Sub Bagian Keuangan, yang dipimpin oleh Kepala Sub bagian yang mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam mengumpulkan bahan dan melakukan pengelolaan administrasi dan pelaporan keuangan.

3. Bidang Fasilitasi Pendaftaran Penduduk Dan Pencatatan Sipil.

Bidang Fasilitasi Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam mengoordinasikan, merumuskan, dan melaksanakan kebijakan teknis fasilitasi pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil.Fungsi bidang ini adalah :

a. Perumusan kebijakan teknis Bidang Fasilitasi Pendaftaran Penduduk Dan Pencatatan Sipil;

b. Pelaksanaan kebijakan teknis Bidang Fasilitasi Pendaftaran Penduduk Dan Pencatatan Sipil;

c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Bidang Fasilitasi Pendaftaran Penduduk Dan Pencatatan Sipil;

d. Pelaksanaan Administrasi Bidang Fasilitasi Pendaftaran Penduduk DanPencatatan Sipil; dan

e. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.

Susunan organisasi di Bidang Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil terdiri atas :

(12)

12

a. Seksi Fasilitasi Pendaftaran Penduduk Dan Pencatatan Sipil dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Fasilitasi Pendaftaran Penduduk Dan Pencatatan Sipil dalam melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis fasilitasi pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil.

b. Seksi Fasilitasi Bina Aparatur Pendaftaran Penduduk Dan Pencatatan Sipildipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Fasilitasi Pendaftaran Penduduk Dan Pencatatan Sipil dalam melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis fasilitasi bina aparatur pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil.

c. Seksi Monitoring, Evaluasi, Dan Dokumentasi Pendaftaran Penduduk Dan Pencatatan Sipil dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Fasilitasi Pendaftaran Penduduk Dan Pencatatan Sipil dalam melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis monitoring, evaluasi, dan dokumentasi pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil.

4. Bidang Kelembagaan Dan Informasi Administrasi Kependudukan.

Bidang Kelembagaan Dana Informasi Administrasi Kependudukan dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam mengoordinasikan, merumuskan, dan melaksanakan kebijakan teknis kelembagaan dan informasi administrasi kependudukan. Fungsi bidang ini diantaranya :

a. Perumusan kebijakan teknis Bidang Kelembagaan dan Informasi Administrasi Kependudukan;

b. Pelaksanaan kebijakan teknis Bidang Kelembagaan dan Informasi Administrasi Kependudukan;

c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Bidang Kelembagaan dan Informasi Administrasi Kependudukan;

(13)

13

d. Pelaksanaan administrasi Bidang Kelembagaan dan Informasi Administrasi Kependudukan; dan

e. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.

Susunan organisasi di Bidang Kelembagaan dan Informasi Administrasi Kependudukan terdiri atas :

a. Seksi Fasilitasi Sarana dan Prasaran Pengelolaan Administrasi Kependudukan, Bina Administrator Database Dan Kerjasama dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Kelembagaan Dan Informasi Administrasi Kependudukan dalam melakukan penyiapan bahan perumusn dan pelaksanaan kebijakan teknis fasilitasi sarana dan prasarana pengelolaan informasi administrasi kependudukan, bina administrator database dan kerjasama.

b. Seksi Pengelolaan, Penyajian dan Pemanfaatan Data dan Dokumen Kependudukan dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Kelembagaan Dan Informasi Administrasi Kependudukan dalam melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis pengelohan, penyajian dan pemanfaatan data dan dokumen kependudukan.

c. Seksi Monitoring Dan Evaluasi Kelembagaan Dan Informasi Administrasi Kependudukan dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Kelembagaan Dan Informasi Administrasi Kependudukan dalam melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis monitoring dan evaluasi kelembagaan dan informasi administrasi kependudukan.

5. Bidang Pengendalian Penduduk.

Bidang Pengendalian Penduduk dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam mengoordinasikan, merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis pengendalian penduduk. Bidang ini berfungsi :

(14)

14

a. Perumusan Kebijakan teknis Bidang Pengendalian Penduduk; b. Pelaksanaan Kebijakan teknis Bidang Pengendalian Penduduk; c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Bidang Pengendalian

Penduduk;

d. Pelaksanaan administrasi Bidang Pengendalian Penduduk; dan e. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.

Susunan organisasi di Bidang Pengendalian Penduduk, terdiri atas : a. Seksi Pemaduan dan Sinkronisasi Kebijakan dipimpin oleh

Kepala Seksi yang mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dalam melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis pemaduan dan sinkronisasi kebijakan pengendalian penduduk.

b. Seksi Data, Informasi, dan Pemetaan dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dalam melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis data, informasi, dan pemetaan pengendalian penduduk.

c. Seksi Analisis Pengendalian Penduduk dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dalam melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis analisis pengendalian penduduk.

6. Bidang Keluarga Berencana.

Bidang Keluarga Berencana dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam mengoordinasikan, merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis kebijakan keluarga berencana. Fungsi bidang ini adalah : a. Perumusan kebijakan teknis Bidang Keluarga Berencana; b. Pelaksanaan Kebijakan teknis Bidang Keluarga Berencana;

c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Bidang Keluarga Berencana; d. Pelaksanaan administrasi Bidang Keluarga Berencana; dan

(15)

15

Susunan organisasi di Bidang Keluarga Berencana, terdiri atas : a. Seksi Advokasi, Komunikasi, Informasi, Edukasi dan

Penggerakan Program dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Keluarga Berencana dalam melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis advokasi, komunikasi, informasi, edukasi, dan penggerakan program.

b. Seksi Pembinaan dan Peningkatan Kesertaan Keluarga Berencana dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Keluarga Berencana dalam melakukan penyiapan bahan perumsan dan pelaksanaan kebijakan teknis pembinaan dan peningkatan kesertaan keluarga berencana.

c. Seksi Fasilitasi Pengelolaan Pelayanan Keluarga Berencana dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Keluarga Berencana dalam melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis fasilitasi pengelolahan pelayanan keluarga berencana.

7. Bidang Ketahanan dan Keluarga Sejahtera.

Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam mengoordinasikan, merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis ketahanan dan kesejahteraan keluarga. Bidang ini berfungsi dalam : a. Perumusan kebijakan teknis Bidang Ketahanan dan Keluarga

Sejahtera;

b. Pelaksanaan Kebijakan teknis Bidang Ketahanan dan Keluarga Sejahtera;

c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Bidang Ketahanan dan Keluarga Sejahtera;

d. Pelaksanaan administrasi BidangKetahanan dan Keluarga Sejahtera;

(16)

16

Susunan organisasi di Bidang Ketahanan dan Keluarga Sejahtera, terdiri atas :

a. Seksi Bina Ketahanan Keluarga dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga dalam melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis bina ketahanan keluarga meliputi bina keluarga balita, remaja dan lansia.

b. Seksi Pembinaan Kesejahteraan Keluarga dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas membantu Kepala Bidang ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga dalam melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis pembinaan kesejahteraan keluarga.

c. Seksi Kemitraan Antar Lembaga dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga dalam melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis kemitraan antar lembaga.

2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah

1. Kepegawaian

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, disdukcapil didukung dengan sumber daya manusia yang berstatus PNS dan outsourcing yang menurut data Oktober 2018 berjumlah 59 (lima puluh Sembilan) orang yang berstatus PNS dan 26 (dua puluh enam) berstatus outsourcing. Berikut adalah data pegawai berdasarkan pangkat dan golongan PNS yang dipilah berdasarkan jenis kelamin:

(17)

17

Tabel 2.2.

Klasifikasi Pegawai Berdasarkan Pangkat dan Golongan Tahun 2018 Dinas Dukcapildalduk KB Provinsi Sulawesi Selatan

No. Pangkat Gol. Laki-Laki Perempuan

2018 2018

1 Pembina Utama Madya IV/ d 0 0

2 Pembina Utama Muda IV/ c 0 1

3 Pembina Tk. I IV/ b 2 3

4 Pembina IV/ a 3 3

5 Penata Tk. I III/ d 5 8

6 Penata III/ c 6 7

7 Penata Muda Tk. I III/ b 4 6

8 Penata Muda III/ a 1 2

9 Pengatur Tk. I II/ d 1 0

10 Pengatur II/ c 3 1

11 Pengatur Muda Tk. I II/ b 0 0

12 Pengatur Muda II/ a 1 2

Jumlah 26 33

Sumber : Daftar Urut Kepangkatan Tahun 2018

Tabel 2.3.

Klasifikasi Pegawai Berdasarkan Jenis Pendidikan Tahun 2018 Disduk Capil Dalduk KB Provinsi Sulawesi Selatan

No. Jenis Pendidikan Satuan Laki-Laki Perempuan

2018 2018 1 S 3 Orang 0 0 2 S 2 Orang 12 12 3 S 1 / D IV Orang 9 17 4 D III Orang 1 0 5 D I Orang 1 0 6 SLTA Orang 3 4 7 SLTP Orang 0 0 Jumlah Orang 26 33

Sumber : Daftar Urut Kepangkatan Tahun 2018

(18)

18

Klasifikasi Pegawai Berdasarkan Usia Tahun 2018 Disduk Capil Dalduk KB Provinsi Sulawesi Selatan

No. Umur L P 1 < 30 tahun 2 1 2 30 - 39 tahun 10 12 3 40 - 49 tahun 11 1 4 ≥ 50 tahun 13 9 Jumlah 36 23

Sumber : Daftar Urut Kepangkatan Tahun 2018

Tabel diatas menunjukkan bahwa potensi sumber daya manusia di Dinas dukcapildalduk Kb didominasi oleh SDM dengan klasifikasi pendidikan Sarjana Dan Magister. Hal ini sudah cukup baik, mengingat bahwa sumber daya manusia yang ada di Dinas ini umumnya terdiri dari klasifikasi perguruan tinggi. Namun dengan komposisi usia ≥ 50 tahun yang jumlahnya 40 % dari total pegawai, maka perlu dipikirkan regenerasi dan penambahan pegawai untuk menggantikan peran ASN tersebut pada 5 tahun ke depan. Dengan demikian diharapkan produk perencanaan pembangunan dan implementasi di bidang admindukcapil dan daldukkb dapat menjadi lebih baik.

2. Perlengkapan

Asset/ barang inventaris yang dimiliki oleh Dinas Kependudukan pencatatan sipil pengendalian penduduk dan KB sampai dengan tanggal 31 Desember 2018 dapat dilihat pada table berikut :

Tabel 2.5. Jumlah Aset/ Barang pada Dinas dukcapil dalduk KB

No Nama Barang Merk/ Type Jumlah

1 Station Wagon Mitsubishi 1

2 Station Wagon 2400 CC 1

3 Station Wagon 1300 CC 1

4 Station Wagon TOYOTA INNOVA 1

5 Lemari Besi - 7

6 Papan Nama Instansi Papan Bicara instansi 1

7 Mesin Absensi Solution x 100c 1

8 Mesin Pompa Air - 1

9 Kursi Besi/Metal Fitura 21

10 Meja Rapat - 9

(19)

19

12 Kursi Putar - 5

13 Meja Biro - 5

14 Kursi Kerja - 7

15 Kursi Kerja Subaru 1

16 Gordyn penghias jendela 1

17 Karpet karpet ruang Kadis 1

18 Mesin Penghisap

Debu/Vacum Cleaner SUPERVAC 4iN 1 1

19 Lemari Es PANASONIC NR-BB238G 1

20 AC Unit Panasonic / AC Unit 1

21 AC Unit - 2

22 AC Split AC Panasonic 1 PK / AC

SingleSplit Air Conditioner 4

23 AC Split AC LG 2 / D18 ZXA 5

24 AC Split 2 PK 1

25 AC Split - 3

26 AC Split Mitsubishi 5

27 AC Split Panasonic 6

28 Televisi Sharp Aquos LED 43" 1

29 P.C Unit/ Komputer PC Acer Aspire AC22-760 9

30 P.C Unit/ Komputer PC LENOVO IDEACENTRE

AIO510-221SH 9

31 Lap Top Asus ROG GL552VX 5

32 Lap Top ASUS A456UQ-FA029G

Skylake 8

33 Lap Top lenovo yoga 700 / y 700 1

34 Lap Top lenovo Yoga 310, LENOVO

Flex4

1

35 Note Book ASPIRE / SWITCH 11 V (SW5

-173) 1

36 Hard Disk - 1

37 Printer EPSON L360 7

38 Printer Print Dot Matrix Epson , Print

Epson l-565 / Print

1

39 Meja Kerja - 42

40 Meja Kerja Lokal 1

41 Meja Kerja montana 1

42 Kursi Kerja Pejabat Eselon II

President Dirctor Chair-Black / Kursi Kerja

1 43 Kursi Kerja Pejabat

Eselon III - 1

44 Kursi Hadap Depan Meja Kerja Pejabat Eselon III

Subaru 2

45 Kursi Hadap Depan Meja

Kerja Pejabat Eselon IV - 5

46 Kursi Tamu di Ruangan Tunggu Pejabat Eselon II

LIGNA PALERMO / Kursi Sofa 1

47 Proyektor + Attachment EPSON EB-X36 2

48 Handphone Samsung Galaxy Note 5 32 GB 1

49 Handphone Iphone 7 Plus 128 Gb jet Black 1

50 Bangunan Gedung Kantor Permanen

- 2

(20)

20

Sedang

52 Instalasi Gardu Listrik Induk Kapasitas Kecil

- 1

54 Jaringan Pembawa Kapasitas Sedang - 1

Sumber : Laporan Mutasi Barang Semester I 2018

Melihat kondisi sarana dan prasarana perkantoran kantor Dinas Dukcapil dalduk Kb Provinsi Sulawesi Selatan , maka perlu adanya peningkatan dukungan sarana dan prasarana yang dapat menunjang khususnya pada peningkatan kinerja aparatur. Beberapa kekurangan masih terdapat pada beberapa perlengkapan penunjang, seperti sarana meja dan kursi kerja, komputer PC dan printer. Oleh karena itu, guna mendukung optimalisasi tugas dan fungsi dinas, maka sarana dan prasarana penunjang diatas perlu dilakukan pengadaan barang sesuai kebutuhan.

2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah

Sebagai Perangkat Daerah yang baru terbentuk pada tahun 2017, capaian kinerja pelayanan perangkat daerah juga hanya dapat digambarkan pada tahun 2017 dan 2018. Adapun kinerja pelayanan dinas dukcapil berdasarkan indikator kinerja Utama PD, tersaji pada tabel 2.6, sedangkan kinerja penganggaran tersaji pada tabel 2.7. Tabeltersebut menggambarkan potensi dan permasalahan pelayanan PD ditinjau dari kinerja pelayanan periode sebelumnya. Pencapaian kinerja tersebut ditunjang oleh anggaran dan realisasi pendanaan pada Dinas Dukcapildaldukkb mengemukakan pada tahun mana saja rasio antara realisasi dan anggaran berkinerja baik dan faktor-faktor apa yang mempengaruhi kinerja pengelolaan pendanaan pelayanan PD.

(21)

21

Tabel 2.6. Capaian Kinerja Pelayanan Dinas DUKCAPILDALDUK KB PROV SULSEL Tahun 2016-2017

No Tugas dan Fungsi Perangkat Indikator Kinerja sesuai Daerah

Target

NSPK Target IKK

Target Renstra Perangkat

Daerah Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) 1 Persentase perekaman data

kependudukan dan penerbitan dokumen pencatatan sipil di Provinsi Sulawesi Selatan;

85

2 Prevalensi peserta KB aktif; 66 3 Jumlah Penduduk dan

persebarannya di Provinsi Sulawesi Selatan

4 Jumlah Kabupaten/Kota yang

dibina UPPKSnya 10 14

5 Rasio Penduduk ber-KTP per

satuan penduduk - - - 0,79 0,82 6 Rasio bayi berakte kelahiran - - - 0,81 0,86 7 Rasio pasangan berakte nikah - - - 0,09 0,11 8 Ketersediaan database

kependudukan skala provinsi - - - Ada Ada 9 Penerapan KTP Nasional

berbasis NIK - - - Sudah Sudah

10 Cakupan penerbitan Kartu

Tanda Penduduk (KTP) - - - 77,36 79,92 11 Cakupan penerbitan akta

kelahiran - - - 80,90 86,03

12 Laju Pertumbuhan Penduduk

(LPP) 1,39 1,36

13 Total Fertility Rate (TFR) 2,35 2,4

14 Angka kelahiran Remaja (perempuan usia 15-19) per 1.000 perempuan usia 15-19 tahun (ASFR 15-19)

(22)

22

15 Persentase Pembiayaan Program

Kependudukan,Keluarga Berencana dan pembangunan keluarga melalui APBD dan APBDes

- 0,03

16 Persentase Perangkat Daerah (Dinas/Bidang) Yang berperan aktif dalam pembangunan Daerah melalui Kampung KB

- 11,29

17 Rata-rata jumlah anak per

keluarga 2,58 2,4

18 Ratio Akseptor KB 67,41 66,30

19 Angka pemakaian kontrasepsi/CPR bagi perempuan menikah usia 15-49

67,42 66,30

20 Cakupan Pasangan usia Subur (PUS) yang istrinya dibawah 20 tahun

- 50,70

21 Cakupan PUS yang ingin ber-KB tidak terpenuhi (unmet need)

13,98 14,14

22 Persentase Penggunaan Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) 21,1 22,05 23 Persentase tingkat keberlangsungan pemakaian kontrasepsi 8,76 10,99

24 Cakupan PUS peserta KB anggota Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang ber-KB mandiri

15 15

24 Rasio petugas Pembantu Pembina KB Desa (PPKBD) setiap desa/kelurahan

(23)

23

25 Persentase Faskes dan jejaringnya (Diseluruh tingkatan wilayah) yang bekerja sama dengan BPJS dan memberikan pelayanan KBKR sesuai dengan standarisasi pelayanan

- 65,71

26 Cakupan keluarga yang mempunyai balita dan anak yang memahami dan melaksanakan pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak

- 71

27 Rata-rata usia kawin pertama

wanita - -

28 Cakupan anggota Bina

Keluarga Balita (BKB) ber-KB 61 60

29 Cakupan anggota Bina

Kelurga Remaja (BKR) ber-KB 53 52

30 Cakupan anggota Bina

Keluarga Lensia (BKL) ber-KB 43 44

31 Pusat Pelayanan Sejahtera

(PPKS) disetiap Kecamatan 54 55

32 Cakupan PUS peserta KB anggota Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang ber-KB mandiri

15 15

33 Persentase Remaja yang terkena Infeksi Menular Seksual (IMS)

0,04 0,02

34 Cakupan kelompok kegiatan yang melakukan pembinaan keluarga melalui 8 fungsi keluarga

(24)

24

Dapat dilihat pada tabel 2.6 pada tahun 2017 realisasi persentase perekaman data kependudukan dan penerbitan dokumen pencatatan sipil di Provinsi Sulawesi Selatan mencapai 85%. Sedangkan prevalensi peserta KB aktif sebanyak 85 orang ditahun 2017. Untuk Jumlah Kabupaten/Kota yang dibina UPPKSnya mengalami peningkatan dari 10 Kabupaten/Kota ditahun 2016 menjadi 14 Kabupaten/Kota ditahun 2017. Rasio Penduduk ber-KTP per satuan penduduk mengalami peningkatan dari 0,79 ditahun 2016 menjadi 0,82 ditahun 2017. Rasio bayi berakte kelahiran juga mengalami peningkatan dari 0,81 ditahun 2016 menjadi 0,86 ditahun 2017. Untuk Ketersediaan database kependudukan skala provinsi ada di tahun 2016 dan 2017. Penerapan KTP Nasional berbasis NIK juga sudah diterapkan ditahun 2016 dan 2017. Cakupan penerbitan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dari 77,36 persen ditahun 2016 menjadi 79,92 ditahun 2017. Cakupan penerbitan akta kelahiran mengalami peningkatan dari 80,90 persen menjadi 86,03 persen. Sedangkan Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) menurun ditahun 2017 menjadi 1,36 yang dimana ditahun 2016 sebesar 1,39. Total Fertility Rate (TFR) ditahun 2016 sebesar 2,35 dan ditahun 2017 menjadi 2,4. Persentase Pembiayaan Program Kependudukan,Keluarga Berencana dan pembangunan keluarga melalui APBD dan APBDes ditahun 2017 sebesar 0,03. Persentase Perangkat Daerah (Dinas/Bidang) Yang berperan aktif dalam pembangunan Daerah melalui Kampung KB sebesar 11,29. Rata-rata jumlah anak per keluarga ditahun 2016 sebesar 2,58 sedangkan ditahun 2017 menurun menjadi sebesar 2,4. Angka pemakaian kontrasepsi/CPR bagi perempuan menikah usia 15-49 ditahun 2016 sebesar 67,42 sedangkan ditahun 2017 menurun menjadi sebesar 66,30. Cakupan Pasangan usia Subur (PUS) yang istrinya dibawah 20 tahun ditahun 2017 sebesar 50,70. Cakupan PUS yang ingin ber-KB tidak terpenuhi (unmet need) ditahun 2016 sebesar 13,98 sedangkan ditahun 2017 meningkat menjadi sebesar 14,14.

(25)

25

Persentase Penggunaan Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) ditahun 2016 sebesar 21,1 persen sedangkan ditahun 2017 meningkat menjadi sebesar 22,05 persen. Persentase tingkat keberlangsungan pemakaian kontrasepsi ditahun 2016 sebesar 8,76 persen sedangkan ditahun 2017 meningkat menjadi sebesar 10,99 persen. Cakupan PUS peserta KB anggota Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang ber-KB mandiri sama ditahun 2016 dan 2017 berjumlah 15. Rasio petugas Pembantu Pembina KB Desa (PPKBD) setiap desa/kelurahan ditahun 2017 sebesar 100,26. Persentase Faskes dan jejaringnya (Diseluruh tingkatan wilayah) yang bekerja sama dengan BPJS dan memberikan pelayanan KBKR sesuai dengan standarisasi pelayanan ditahun 2017 sebesar 65,71. Cakupan keluarga yang mempunyai balita dan anak yang memahami dan melaksanakan pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak ditahun 2017 sebesar 71. Cakupan anggota Bina Keluarga Balita (BKB) ber-KB ditahun 2016 sebesar 61 sedangkan ditahun 2017 menurun sedikit menjadi sebesar 60. Cakupan anggota Bina Kelurga Remaja (BKR) ber-KB ditahun 2016 sebesar 53 sedangkan ditahun 2017 menurun sedikit menjadi sebesar 52. Cakupan anggota Bina Keluarga Lensia (BKL) ber-KB ditahun 2016 sebesar 43 sedangkan ditahun 2017 meningkat sedikit menjadi sebesar 44. Pusat Pelayanan Sejahtera (PPKS) disetiap Kecamatan ditahun 2016 sebesar 54 sedangkan ditahun 2017 meningkat menjadi sebesar 55. Cakupan PUS peserta KB anggota Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang ber-KB mandiri ditahun 2016 dan 2017 sama berjumlah 15. Persentase Remaja yang terkena Infeksi Menular Seksual (IMS) ditahun 2016 sebesar 0,04 sedangkan ditahun 2017 menjadi sebesar 0,02. Cakupan kelompok kegiatan yang melakukan pembinaan keluarga melalui 8 fungsi keluarga ditahun 2017 sebanyak 100 orang.

(26)

26

Tabel. 2.7

Tabel Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan

Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil Pengendalian Penduduk dan KB Prov. Sulsel

No Uraian

Anggaran pada Tahun Realisasi Anggaran pada Tahun

Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun Rata-rata Pertumbuhan 2017 2018 2017 2018 2017 2018 Anggaran Realiasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 BELANJA DAERAH 7,481,010,575.00 17,720,916,835.00 7,427,665,017.00 17,344,561,311.00 99.29 97.88 136.88 133.51 I Belanja Tidak Langsung - 6,490,167,835.00 - 6,240,330,289.00 - 96.15 - -

II Belanja Langsung

7,481,010,575.00 11,230,749,000.00 7,427,665,017.00 11,104,231,022.00 99.29 98.87 50.12 49.50 A Program Pelayanan

Administrasi Perkantoran 900,138,575.00 1,353,802,000.00 890,334,443.00 1,345,826,217.00 98.91 99.41 50.40 51.16 B Program Keluarga Berencana

Dan Keluarga Sejahtera 1,092,588,000.00 834,320,000.00 1,086,704,500.00 827,843,323.00 99.46 99.22 (23.64) (23.82) C Program Peningkatan

Kapasitas Dan Kinerja SKPD 1,002,086,000.00 3,176,828,000.00 998,046,400.00 3,122,487,059.00 99.60 98.29 217.02 212.86 D Program Peningkatan

Pengembangan Sistem Perencanaan Dan Sistem Evaluasi Kinerja SKPD 1,039,559,000.00 1,124,469,000.00 1,032,030,640.00 1,113,429,548.00 99.28 99.02 8.17 7.89 E Program Penataan Administrasi Kependudukan 2,205,606,000.00 3,185,924,400.00 2,189,256,234.00 3,154,109,113.00 99.26 99.00 44.45 44.07 F Program Pengendalian Kuantitas Penduduk 673,033,000.00 867,450,000.00 667,334,200.00 859,555,932.00 99.15 99.09 28.89 28.80 G Program Keluarga Sejahtera

568,000,000.00 687,955,600.00 563,958,600.00 680,979,830.00 99.29 98.99 21.12 20.75

(27)

27

Dapat kita lihat pada tabel 2.7, Aggaran Belanja Daerah paa Tahun 2017 sebesar Rp.7,481,010,575.00 dan meningkat ditahun 2018 menjadi sebesar Rp.17,720,916,835.00. Dan realisasi anggaran pada tahun 2017 sebesar Rp.7,427,665,017.00 dan ditahun 2018 sebesar Rp.17,344,561,311.00. untuk anggaran belanja tidak langsung ditahun 2018 sebesar Rp.6,490,167,835.00 dan realisasinya sebesar Rp.6,240,330,289.00. sedangkan untuk anggaran belanja langsung pada tahun 2017 sebesar Rp.7,481,010,575.00 dengan realisasi mencapai Rp.7,427,665,017.00. untuk anggaran belanja langsung pada tahun 2018 sebesar Rp.11,230,749,000.00 dengan realisasi mencapai Rp.11,104,231,022.00.

2.4. Tantangan, Peluang dan Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah

Dinas Dukcapildalduk KB dalam menjalankan tugas dan fungsinya di bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil tentunya tidak terlepas dari berbagai permasalahan yang dihadapi baik internal maupun eksternal, akan tetapi permasalahan-permasalahan yang dihadapi tersebut harus dipandang sebagai suatu tantangan dan peluang dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan pelayanan pada Dukcapildaldukkb Provinsi Sulawesi Selatan. Tantangan yang paling nyata dihadapi kedepan terkait dengan Kependudukan dan Pencatatan Sipil, adalah bahwa dinamika pembangunan daerah harus bergerak cepat yang diakibatkan oleh adanya perkembangan global diberbagai sektor kehidupan masyarakat yang tidak dapat dihindari, seiring dengan perkembangan global tersebut, telah diantisipasi dengan berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah. Hal ini berimplikasi pula terhadap kebijakan yang harus dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatanagar terdapat sinergi dan kesesuaian dalam menjalankan berbagai program dan kegiatan yang dilaksanakan.Analisis terhadap permasalahan internal maupun eksternal tersbut, dalam hal ini dilakukan dengan menggunakan metode SWOT Analisis.Dalam analisis SWOT Lingkungan internal meliputi Strength (Kekuatan) dan

(28)

28

Weaknesses (Kelemahan).Sedangkan Lingkungan eksternal meliputi Opportunity (Peluang) dan Threaths (Ancaman). Adapun Masing-masing kondisi lingkungan internal dan eksternal antara lain sebagai berikut: 1. Lingkungan Internal

Kekuatan (Strength) :

a. Dukungan terhadap keberadaan Dinas Dukcapildalduk KB Provinsi Sulawesi Selatan dengan terbitnya Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, serta Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 96 Tahun 2016TentangKedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas Kependudukan, Pencatatan Sipil, Pengendalian Penduduk, Dan Keluarga Berencana Provinsi Sulawesi Selatan;

b. Pegawai dengan kualifikasi pendidikan Sarjana (S1) keatas diatas cukup banyak;

c. Keinginan kuat untuk mengembangkan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) antara pusat dan daerah;

d. Kebutuhan untuk tersedianya database kependudukan yang akurat, dan ketersediaan data tersebut sangat dibutuhkan oleh institusi atau lembaga lain.

Kelemahan (Weakness) :

a. Belum terpenuhinya jumlah ketersediaan personil yang dibutuhkan terutama yang memiliki kemampuan teknis dalam bidang Ilmu Pemerintahan dan bidang Teknologi Informasi yang terkait dalam pengolahan data kependudukan dan pengendalian kuantitas penduduk;

b. Belum meratanya kapasitas/kemampuan pegawai dalam pelaksanaan tugas dan fungsi serta dalam pengelolaan kegiatan; c. Sarana dan prasarana kerja yang masih terbatas terkait, mengingat

(29)

29

Penduduk dan Keluarga Berencana Prov. Sulawesi Selatan baru terbentuk pada tahun 2017.

d. Keterbatasan kewenangan yang tercantum pada Undang-undang No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah di mana kewenangan Provinsi hanya pada penyusunan Profil Perkembangan Kependudukan Daerah.

e. Pola komunikasi dan koordinasi antar unit kerja dilingkungan Dinas Kependudukan, Pencatatan Sipil, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana yang masih harus terus dibangun mengingat di tahun awal pendirian PD merupakan tahap awal konsolidasi di internal organisasi, sedangkan tupoksi serta kegiatan harus dilaksanakan.

f. Masih terbatasnya anggaran yang dialokasikan, sehingga mempengaruhi terhadap kinerja pelayanan PD.

2. Lingkungan Eksternal

Peluang (Opportunity) :

a. Sulawesi Selatan adalah salah satu Provinsi dengan jumlah penduduk yang banyak di Indonesia;

b. Apresiasi dan harapan yang tinggi dari pimpinan daerah, DPRD, dan masyarakat serta dari stakeholder lainnya di Sulawesi Selatanterhadap keberadaan Dinas Dukcapildalduk KB Provinsi Sulawesi Selatanuntuk terbangunnya suatu sistem data kependudukan yang baik;

c. Kebutuhan akan tersedianya database kependudukan yang akurat, dan termanfaatkannya data tersebut sangat dibutuhkan oleh institusi atau lembaga lain;

d. Kebutuhan masyarakat untuk memiliki dokumen administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang tinggi.

Ancaman (Threat) :

a. Luas wilayah Provinsi Sulawesi Selatan yang luas, dengan heterogenitas penduduk yang tinggi;

(30)

30

b. Tingginya tingkat migrasi penduduk, terutama ke ibukota Provinsi yaitu Makasar, dan kota-kota di luar Provinsi Sulawesi Selatan;

c. Masih tingginya laju pertumbuhan penduduk Sulawesi Selatan; d. Masih adanya anggapan disebagian masyarakat bahwa

kepemilikan akta catatan sipil dan administrasi kependudukan tidak begitu penting.

(31)

31

BAB III

PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS

Tabel T-B.35.

Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

No Masalah Pokok Masalah Akar Masalah

1 2 3 4

1. Terbatasnya personil yang memiliki kemampuan teknis dalam bidang IT yang terkait dalam pengolahan data kependudukan

Rendahnya daya saing dan kualitas sumber daya manusia;

Daerah.

2. Belum meratanya

kapasitas/kemampuan pegawai dalam pelaksanaan tugas dan fungsi serta dalam pengelolaan kegiatan

Sarana dan prasarana kerja yang masih terbatas.

3. Sarana dan prasarana kerja

yang masih terbatas. Infrastruktur kurang memadai; masih 4. Keterbatasan kewenangan

yang tercantum pada Undang-undang No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, di mana kewenangan Provinsi hanya pada penyusunan Profil Perkembangan Kependudukan Daerah. Belum terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik.

5. Pola komunikasi dan koordinasi antar unit kerja yang masih harus terus dibangun.

Pola komunikasi dan koordinasi antar unit kerja yang masih harus terus dibangun. 6. Terbatasnya daya dukung

anggaran dalam

pelaksanaan program dan kegiatan.

Belum meratanya kapasitas/kemampuan

pegawai dalam

pelaksanaan tugas dan fungsi serta dalam pengelolaan kegiatan;

(32)

32 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan

Perangkat Daerah

Dalam RPJMD 2018-2023, permasalahan permasalahan utama Provinsi Sulawesi Selatan adalah “Sulawesi Selatan belum sampai pada kondisi ideal yang diinginkan dan diharapkan oleh masyarakat”. Indikasi lebih lanjut atas permasalahan utama dimaksud dan menjadi perhatian utama dalam perumusan kebijakan pembangunan dalam lima tahun mendatang dijabarkan dalam permasalahan pokok sebagai berikut.

1. Belum terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik; 2. Infrastruktur masih kurang memadai;

3. Pusat-pusat pertumbuhan ekonomi belum optimal berkembang; 4. Rendahnya daya saing dan kualitas sumber daya manusia; 5. Kesenjangan sosial yang masih tinggi; serta

6. Produktivitas dan daya saing produk sumberdaya alam yang masih rendah.

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Sulawesi Selatan tidak terlepas dari permasalahan yang dihadapi yang mempengaruhi permasalahan pada Provinsi Sulawesi Selatan tersebut, antara lain :

1. Terbatasnya personil yang memiliki kemampuan teknis dalam bidang IT yang terkait dalam pengolahan data kependudukan;

2. Belum meratanya kapasitas/kemampuan pegawai dalam pelaksanaan tugas dan fungsi serta dalam pengelolaan kegiatan; 3. Sarana dan prasarana kerja yang masih terbatas.

4. Keterbatasan kewenangan yang tercantum pada Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, di mana kewenangan Provinsi hanya pada penyusunan Profil Perkembangan Kependudukan Daerah.

5. Pola komunikasi dan koordinasi antar unit kerja yang masih harus terus dibangun.

(33)

33

6. Terbatasnya daya dukung anggaran dalam pelaksanaan program dan kegiatan.

3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah

Penelaahan visi, misi, dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala daerah ditujukan untuk memahami arah pembangunan yang akan dilaksanakan selama lima tahun ke depan sebagaimana yang diamanatkan dalam RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018-2023. Proses telaah tersebut dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdukcapildaldukkb) yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi pembangunan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018 - 2023.

Sebagaimana tertuang dalam RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018-2023, visi pembangunan daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018–2023 adalah “Sulawesi Selatan Yang Inovatif, Produktif, Kompetitif, Inklusif Dan Berkarakter”

Penjabaran makna dari Visi Sulawesi Selatan di atas adalah sbb: Inovatif adalahkemampuan menciptakan gagasan baru, produk baru, dan layanan baru yang memberikan nilai tambah yang signifikan dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Kompetitif adalah kemampuan menghasilkan SDM, Produk Barang, dan Jasa yang mampu terserap oleh pasar.

Produktif adalah kemampuan untuk menghasilkan produk dan jasa yang berdaya saing dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Inklusif adalah kondisi sistem dan lingkungan yang ramah untuk semua tanpa hambatan dengan cara melibatkan partisipasi masyarakat tanpa kecuali.

Berkarakter adalah Spirit pembangunan berdasarkan agama dan budaya masyarakat Sulawesi Selatan.

Adapun misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah didasarkan pada 4 (empat) fungsi utama pemerintahan, yakni melayani (services),

(34)

34

membangun (development), memberdayakan (empowerment), dan mengatur (regulating). Berdasarkan fungsi utama tersebut maka dijabarkan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah sebagai berikut:

1. Pemerintahan yang berorientasi melayani, inovatif, dan berkarakter; 2. Peningkatan Infrastuktur yang berkualitas dan aksesibel;

3. Pembangunan Pusat-Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru yang produktif;

4. Pembangunan Manusia yang Kompetitif dan Inklusif;

5. Peningkatan Produktivitas dan Daya Saing Produk Sumber Daya Alam yang Berkelanjutan.

Untuk mendukung pencapaian visi dan misi tersebut, Dinas Kependudukan, Pencatatan Sipil, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana sesuai tugas pokoknya yaitu melaksanakan urusan pemerintahan di Bidang Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil, serta Bidang Pengendalian Penduduk dan KB, menyelenggarakan tugas-tugas yang meliputi :

1. Merencanakan dan merumuskan kebijakan teknis bidang fasilitasi pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil, kelembagaan dan informasi administrasi kependudukan, pengendalian penduduk, keluarga berencana, serta ketahanan dan kesejahteraan keluarga; 2. Mengoordinasikan dan menyelenggarakan kebijakan teknis bidang

fasilitasi pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil, kelembagaan dan informasi administrasi kependudukan, pengendalian penduduk, keluarga berencana, serta ketahanan dan kesejahteraan keluarga; 3. Menyelenggarakan pembinaan dan pelayanan umum bidang

fasilitasi pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil, kelembagaan dan informasi administrasi kependudukan, pengendalian penduduk, keluarga berencana, serta ketahanan dan kesejahteraan keluarga; 4. Menyelenggarakan perencanaan kebijakan teknis, program,

kegiatan, keuangan, umum, perlengkapan, dan kepegawaian dalam lingkungan Dinas;

(35)

35

5. Menyelenggarakan pembinaan teknis dan supervisi dibidang pendaftaran penduduk, pencacatan Sipil, kerjasama administrasi kependudukan, pemanfaatan data dan dokumen kependudukan serta inovasi pelayanan administrasi kependudukan;

6. Menyelenggarakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan dibidang pendaftaran penduduk dan pencacatan Sipil, kerjasama administrasi kependudukan, pemanfaatan data dan dokumen kependudukan serta inovasi pelayanan administrasi kependudukan; 7. Menyelenggarakan monitoring, evaluasi, dan pengawasan penyelenggaraan kebijakan teknis bidang fasilitasi pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil, kelembagaan dan informasi administrasi kependudukan, pengendalian penduduk, keluarga berencana, serta ketahanan dan kesejahteraan keluarga;

8. Menyelenggarakan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan lembaga nonpemerintah dalam rangka penyelenggaraan urusan kependudukan, pencatatan sipil, pengendalian penduduk, dan keluarga berencana;

Ditinjau dari sisi tugas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, secara umum tugas Dinas Kependudukan, Pencatatan Sipil, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencanaterkait dengan pencapaian Visi dan Misi Kepala Daerah, namun secara khusus, tugas dan fungsi Dinas Dukcapildalduk KB adalah meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dalam kerangka tatakelola pemerintahan yang baik dan berkontribusi langsung dalam mendukung pencapaian misi ke 1 (satu) yaitu Pemerintahan yang berorientasi melayani, inovatif, dan berkarakter, serta misi ke 4 (empat) yaitu Pembangunan Manusia yang Kompetitif dan Inklusif.

Faktor-faktor pendorong yang dapat meningkatkan kinerja pelayanan Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dalam upaya mendukung kinerja

(36)

36

program pembangunan untuk pencapaian visi dan misi kepala daerah utamanya pada kedua misi tersebut antara lain :

1. Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Sulawesi Selatan sesuai dengan perundang-undangan berwenang dalam koordinasi, fasilitasi dan supervisi pelaksanaan urusan admindukcapil dan pengendalian penduduk dan KB di kabupaten/kota;

2. Tingkat pendidikan SDM yang mayoritas cukup baik; 3. Komitmen dan etos kerja pegawai yang tinggi;

4. Koordinasi yang telah terjalin cukup baik dengan perangkat daerah kabupaten/ kota khususnya penyelenggara urusan admindukcapil; 5. Komitmen kuat ditunjukkan penyelenggara urusan pengendalian

penduduk dan KB Prov. Sulsel dengan mengembangkan system informasi teknologi dalam rangka pengendalian kuantitas penduduk melalui system pemetaan dan proyeksi pengendalian penduduk. Sedangkan faktor-faktor yang dapat menghambat kinerja pelayanan Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dalam mendukung kinerja program pembangunan untuk pencapaian visi dan misi pembangunan Sulawesi Selatan antara lain :

1. Belum optimalnya kapasitas, kualitas, kuantitas dan pemerataan SDM dalam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi;

2. Belum optimalnya koordinasi dan sinkronisasi penyelenggaraan urusan pengendalian penduduk dan KB dengan perangkat daerah kabupaten/ kota khususnya penyelenggara urusan tersebut;

3. Belum optimalnya ketersediaan, validitas, pemanfaatan, pengelolaan dan pengintegrasian data administrasi kependudukan berbasis Teknologi Informasi (TI) yang tersusun secara sistematis dan akurat; 4. Masih minimnya alokasi anggaran dari APBD untuk

(37)

37 3.3. Telaahan Renstra K/L

Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana menyelenggarakan dua urusan wajib non pelayanan dasar yaitu urusan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil dan urusan pengendalian penduduk dan KB. Berdasarkan hal tersebut, akan dipaparkan telaahan Renstra K/L yang terkait dengan dua urusan itu yaitu Renstra Kementerian Dalam Negeri 2015-2019 dan Renstra Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Tahun 2015-2019.

1. Telaahan Renstra Kementerian Dalam Negeri 2015-2019

Menurut Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Dalam Negeri RI tahun 2015-2019, isu yang berkaitan dengan bidang kependudukan adalah penyelenggaraan administrasi kependudukan sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 masih perlu kejelasan dan tindaklanjut, diantaranya dukungan peraturan pelaksanaan penetapan pejabat struktural yang menangani administrasi kependudukan di daerah, komitmen untuk mendukung pendanaan pelaksanaan administrasi kependudukan oleh daerah melalui APBN, dan percepatan optimalisasi pemanfaatan database kependudukan. Visi Kementerian Dalam Negeri RI Tahun 2015-2019 adalah “Kementerian Dalam Negeri Mampu Menjadi Poros Jalannya Pemerintahan dan Politik Dalam Negeri, Meningkatkan Pelayanan Publik, Menegakkan Demokrasi Dan Menjaga Integrasi Bangsa”. Beberapa kata kunci yang terkandung dalam visi diantaranya adalah meningkatkan pelayanan publik, di mana Kementerian Dalam Negeri harus mampu mendorong terciptanya pelayanan publik yang optimal di daerah melalui pengawalan secara optimal terhadap penyelenggaraan berbagai urusan pemerintahan di daerah dalam melindungi, melayani, memberdayakan, dan menyejahterakan masyarakat, khususnya dalam pemenuhan pelayanan dasar oleh Pemerintah Daerah. Misi Kementerian Dalam Negeri yang ditetapkan dalam mencapai Visi di atas, yaitu :

(38)

38

a. Memantapkan ideologi dan wawasan kebangsaan dengan memperkuat pengamalan terhadap Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, kebhinekaan, menegakkan persatuan dan kesatuan, demokratisasi, serta membangun karakter bangsa dan stabilitas dalam negeri.

b. Mewujudkan efektivitas penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan umum melalui harmonisasi hubungan pusat-daerah, menciptakan ketentraman, dan ketertiban umum, serta meningkatkan pendayagunaan administrasi kependudukan. c. Mewujudkan efektivitas penyelenggaraan desentralisasi dan

otonomi daerah melalui peningkatan kapasitas dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan serta didukung pengelolaan anggaran dan keuangan yang akuntabel dan berpihak kepada rakyat.

d. Mendorong terwujudnya keserasian dan keadilan pembangunan antar wilayah dan daerah melalui pembangunan dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa serta perbatasan.

e. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih, dan efektif dengan didukung aparatur yang berkompeten dan pengawasan yang efektif dalam rangka pemantapan pelayanan publik.

2. Telaahan Renstra Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Tahun 2015-2019

Menurut Renstra BKKBN 2015-2019, visi dan misi BKKBN diarahkan untuk mensukseskan visi dan misi pemerintah 2015-2019. Berdasarkan hal tersebut, BKKBN berkomitmen berkontribusi dalam pencapaian visi dan misi pembangunan dengan merumuskan tujuan “Mencapai Penduduk Tumbuh seimbang melalui upaya penurunan laju pertumbuhan penduduk (LPP) dan perwujudan keluarga berkualitas”. Untuk mencapai tujuan tersebut, ditetapkan sasaran strategis BKKBN yaitu:

(39)

39

b. Meningkatnya prevalensi kontrasepsi (CPR) modern

c. Menurunnya kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need)

d. Meningkatnya peserta KB aktif yang menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP)

e. Menurunnya tingkat putus pakai kontrasepsi.

Dari Renstra Kemendagri 2015-2019 dan BKKBN 2015-2019 terdapat faktor pendorong dari pelayanan Dinas DukcapildaldukKb dalam rangka mencapai visi dan misi kedua Renstra, yaitu:

1. Disdukcapildaldukkb Provinsi Sulawesi Selatan sesuai dengan perundang-undangan berwenang dalam koordinasi, fasilitasi dan supervisi pelaksanaan urusan admindukcapil dan pengendalian penduduk dan KB di kabupaten/kota mendapat perhatian khusus utamanya pada Misi kemendagri yaitu mewujudkan efektivitas penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan umum melalui harmonisasi hubungan pusat-daerah, menciptakan ketentraman, dan ketertiban umum, serta meningkatkan pendayagunaan administrasi kependudukan.

2. Adanya tuntutan dari visi kemendagri akan peningkatan pelayanan publik, komitmen untuk mendukung pendanaan pelaksanaan administrasi kependudukan oleh daerah melalui APBN (DAK Non Fisik), dan percepatan optimalisasi pemanfaatan database kependudukan.

3. Telah adanya komitmen kuat dari Dinas Dukcapil untuk mengembangkan system informasi teknologi dalam rangka percepatan pemanfaatan data base kependudukan dengan lembaga lainnya melalui perjanjian kerjasama.

Sedangkan faktor penghambat pencapaian sasaran jangka menengah kedua renstra tersebut adalah :

1. Belum optimalnya koordinasi dan sinkronisasi penyelenggaraan urusan pengendalian penduduk dan KB dengan perangkat daerah

(40)

40

kabupaten/kota, serta koordinasi dengan instansi vertikal penyelenggara urusan pengendalian penduduk dan KB di daerah. 2. Masih terbatasnya kewenangan daerah provinsi pada urusan

Administrasi Kependudukan Dan Pencatatan Sipil yang hanya pada penyusunan profil kependudukan. Keterbatasan ini bertolakbelakang dengan fungsi provinsi sebagai koordinator, supervisi dan fasilitasi urusan pemerintah kabupaten/ kota.

3. Tidak maksimalnya komitmen dan dukungan pendanaan APBN serta pola koordinasidari BKKBN untuk Dinas Dukcapildaldukkb Prov. Sulsel. dalam rangka pelaksanaan urusan pengendalian penduduk dan KB.

3.4. Telaahan RTRW dan KLHS

Dalam Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2009-2029, disebutkan bahwa tujuan penataan ruang wilayah di daerah adalah untuk menata ruang wilayah Sulawesi Selatan termasuk pesisir dan pulau-pulau kecilnya menjadi simpul transportasi, industri, perdagangan, pariwisata, permukiman, pertanian, lahan pangan berkelanjutan, serta untuk meningkatkan kualitas lingkungan daerah dan aliran sungai, secara sinergitas antar sector maupun antar wilayah, partisipatif, demokratis, adil dan seimbang dalam system tata ruang wilayah nasional, yang bermuara pada proses peningkatan kesejahteraan rakyat, khususnya warga Sulawesi Selatan yang berkelanjutan. Lebih lanjut tujuan khusus penataan ruang wilayah provinsi adalah:

1. Mengembangkan fungsi Sulawesi selatan sebagai simpul transportasi, industri, perdagangan dan konvensi;

2. Mengarahkan peran Sulawesi selatan sebagai lahan pangan berkelanjutan dengan mengarahkan pengembangan agrobisnis dan agroindustri khususnya komoditi-komoditi unggulan Sulawesi selatan, yang sekaligus sebagai penggerak ekonomi rakyat;

(41)

41

3. Mengarahkan pengembangan kawasan serta prasarana wisata budaya, wisata alam, wisata bahari, wisata agro, maupun wisata belanja;

4. Memulihkan daya dukung lingkungan, terutama DAS kritis sebagai dukungan proaktif terhadap fenomena perubahan iklim dunia, dengan menciptakan keseimbangan pemanfaatan ruang antara kawasan lindung dengan kawasan budidaya dalam satu ekosistem darat, laut dan udara, serta terpadu antara wilayah kabupaten/kota; 5. Meningkatkan sinergitas, efektifitas dan efisiensi penataan ruang

lintas sektor dan lintas wilayah kabupaten/kota yang konsisten dengan kebijakan nasional dan daerah, termasuk pengembangan prasarana wilayah sesuai daya dukung wilayahnya;

6. Secara khusus mengarahkan penataan ruang wilayah pesisir dan kepulauan menjadi lebih produktif, lebih terpenuhi pelayanan social, ekonomi dan budaya, serta lebih terlayani system transportasi, informasi dan komunikasi agar terbangun ekonomi wilayah kelautan secara terpadu dan berkelanjutan;

7. Menjadi dasar bagi penyusunan rencana yang bersifat lebih operasional dalam pembangunan dan pemanfaatan ruang di wilayah provinsi Sulawesi selatan.

Agar tujuan penataan ruang wilayah provinsi tersebut tercapai, dilakukan kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah dalam pengembangan struktur ruang maupun pola ruang wilayah Provinsi. Kebijakan pengembangan struktur ruang meliputi :

1. Peningkatan akses pelayanan perkotaan dan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi wilayah darat maupun laut dan pulau-pulau kecil secara merata dan berhierarki;

2. Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana transportasi, informasi, telekomunikasi, energy dan sumberdaya air yang terpadu dan merata di seluruh wilayah provinsi; dan

(42)

42

Apabila ditelaah rencananya, maka terlihat adanya keseimbangan rencana penataan ruang antar wilayah Provinsi Sulawesi selatan termasuk pesisir dan pulau-pulau kecil baik antar sektor dan antar wilayah yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan rakyat.Namun dalam implementasinya berbeda, sehingga masih terdapat berbagai isu strategis yang perlu ditangani secara sistematis dalam kaitan dengan penataan ruang ini.Isu tersebut diantaranya berkaitan dengan semakin meningkatnya konversi lahan pertanian ke non pertanian dan konversi lahan di kawasan lindung.Hal ini terjadi karena pengaruh kegiatan ekonomi seperti kegiatan investasi industri, jasa maupun pemukiman, perkembangan penduduk maupun kondisi sosial budaya, berubahnya fungsi sawah menjadi fungsi permukiman.Alih fungsi yang terjadi umumnya mengabaikan rencana tata ruang yang telah direncanakan sebelumnya.Kondisi ini harus dapat direspon dengan baik oleh Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi untuk dapat lebih memperhatikan fasilitasi dan dorongan kepada perangkat daerah Kabupaten/kota untuk memberikan pelayanan administrasi kependudukan yang baik kepada setiap anggota masyarakat di wilayah manapun mereka tinggal di Sulawesi Selatan dan apapun strata sosial yang dimiliki. Hal lain yang dapat menjadi perhatian atas implikasi kondisi ini terkait pengendalian kuantitas penduduk dan keluarga berencana adalah terus memfasilitasi kelompok usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera seiring dengan rencana pengembangan kawasan agrobisnis dan agroindustri sebagai penggerak ekonomi rakyat.

3.5. Penentuan Isu-isu Strategis

Isu Strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan Daerah karena dampaknya yang signifikan bagi Daerah dengan karakteristik bersifat penting, mendasar, mendesak, berjangka menengah/panjang, dan menentukan pencapaian tujuan penyelenggaraan pemerintahan Daerah

(43)

43

di masa yang akan datang. Kriteria penentuan isu-isu strategis mencakup:

1. Memiliki pengaruh yang besar/signifikan terhadap pencapaian sasaran pembangunan nasional.

2. Merupakan tugas dan tanggung jawab Pemerintah Daerah 3. Dampak yang ditimbulkannya terhadap daerah dan masyarakat 4. Memiliki daya ungkit yang signifikan terhadap pembangunan daerah 5. Kemungkinan atau kemudahannya untuk ditangani

Berkaitan dengan tugas dan tanggungjawab pemerintah daerah yang berkenaan dengan penentuan isu-isu strategis, akan dijelaskan kewenangan pemerintah provinsi dalam penyelenggaraan urusan pemerintah administrasi kependudukan dan pencatatan sipil serta urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana.

Kewenangan Pemerintah Provinsi dalam penyelenggaraan urusan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil yang dilaksanakan oleh Gubernur diatur dalam UU No 23 Tahun 2006 dan UU Nomor 24 Tahun 2013 tentang Administrasi Kependudukan yang mencakup :

1. Koordinasi Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan;

2. Pemberian Bimbingan Supervisi dan Konsultasi Pelaksanaan Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil;

3. Pembinaan dan Sosialisasi Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan;

4. Penyajian Data Kependudukan Berskala Provinsi Berasal dari Data Kependudukan yang Telah Dikonsolidasikan dan Dibersihkan oleh Kementrian yang bertanggungjawab; dan

5. Koordinasi Pengawasan atas Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, ruang lingkup pembagian kewenangan antara Pemerintah Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota dalam penyelenggaraan urusan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil terdiri dari 4 (empat) Sub Urusan :

Gambar

Tabel 2.1 Struktur Organisasi Dinas Kependudukan, Pencatatan Sipil,  Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Prov
Tabel 2.5. Jumlah Aset/ Barang pada Dinas dukcapil dalduk KB
Tabel Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu dengan adanya semangat nasionalisme, rakyat akan majukan ekonomi negara seperti majukan sektor perindustrian negara menyebabkan negara kita tidak perlu bergantung

Hasil analisis penelitian yang dilakukan dengan menggunakan uji regresi sederhana menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan dan positif antara dyadic coping

Proses indentifikasi anak dengan orang tua dalam pembentukan harga diri seseorang. Keluarga adalah lingkungan pertama yang ditemui oleh individu dan menjadi

Dalam hal terdapat perbedaan data antara DIPA Petikan dengan database RKA-K/L-DIPA Kementerian Keuangan maka yang berlaku adalah data yang terdapat di dalam database

Artinya bahwa tingkat frekuensi aktivitas internal audit pada perusahaan BUMN yang sudah terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2014-2018 tidak berpengaruh

Dibanding metode pohon klasifikasi tunggal (CART), penerapan metode Bagging pada pohon klasifikasi CART mampu meningkatkan ketepatan klasifikasi total (akurasi)

Formasi Duri terbentuk dari Formasi Bekasap secara vertikal berubah menjadi Formasi Duri yang merupakan suatu seri batupasir yang terbentuk pada lingkungan inner neritic deltaic

Berdasarkan Rencana Jangka Menengah Tahun 2010-2012 Kampung Totokaton Kecamatan Punggur pelaksanna pembangunan berdasarkan hasil identifikasi, pemetaan swadaya dan