• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sejarah Bem Kbmk Unsoed

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sejarah Bem Kbmk Unsoed"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang telah senantiasa memberikan karuniaNya kepada kami sehingga kami dapat memunculkan ide untuk pembuatan sejarah pergerakan mahasiswa di kedokteran unsoed sampai akhirnya sejarah tersebut dapat kami bukukan. Buku ini kami beri nama “KBMK Dari Masa Ke Masa”. Sebuah ide yang sederhana tetapi mulia serta bermakna, dimana kami beranggapan bahwa ini adalah sebuah pemikiran yang sangat penting untuk bisa mengembangkan pergerakan kemahasiswaan di kampus kita. Kami ingin menjawab bahwa inilah saatnya kita mengenal siapa diri kita.

Kelemahan kita selama ini adalah belum adanya transfer ilmu yang baik mengenai sejarah kemahasiwaan semanjak didirikannya kedokteran unsoed dan semenjak mahasiswa angkatan pertama hadir sampai sekarang. Padahal apabila kita pikirkan lebih jauh lagi, sejarah ini sangat banyak hikmah yang dapat kita ambil. Kita bisa mempertahankan tradisi yang baik, kita bisa mengevaluasi bagaimanakah seharusnya pergerakan kemahasiswaan sekarang ini, dan untuk kedepannya kita bisa selalu menjadi lebih baik lagi. Bagaimanapun bentuknya semoga kita semua menyadari bahwa terdapat generasi-generasi pendahulu kita yang menjadi mahasiswa-mahasiswa hebat, yang mampu membawa kedokteran unsoed menjadi semakin maju dan berkembang.

KBMK Unsoed merupakan organisasi yang sudah lama berdiri. KBMK berdiri pertama kali pada tanggal 13 Januari 2002. Sebagai lembaga eksekutif yang paling tinggi dalam lingkup kampus kedokteran unsoed, BEM KBMK merupakan promotor di dalam setiap pergerakan mahasiswa. Berbagai prestasi telah dimunculkan melalui organisasi ini, baik dalam lingkup intern maupun ekstern. Keikhlasan dan kesungguhan mahasiswa yang memiliki komitmen untuk terus memajukan dinamika kemahasiswaan telah membuahkan hasil yang membanggakan. Meskipun sudah

(3)

berdiri kurang lebih 6 tahun yang lalu, namun BEM KBMK Unsoed bisa dibilang masih di dalam tahap perkembangan, yang masih harus berbenah diri dan bercermin untuk menjadi lebih baik lagi. Tentunya untuk menjadi lebih baik, BEM KBMK harus bisa berkaca diri terhadap sejarah sebelumnya, seperti apa yang dikatakan tokoh besar bangsa Indonesia“ Bangsa yang besar adalah yang menghargai sejarah “.

Buku ini kami dedikasikan kepada teman-teman mahasiswa sebelum kami sebagai rasa hormat kami atas jasa yang telah ditorehkan demi kemajuan KBMK, dan juga kepada generasi yang baru yang peduli dan berkomitmen untuk bersama menjadi generasi penerus bangsa, generasi penerus Dr Soetomo dkk yang telah banyak berkorban untuk kepentingan bangsa. Akhir kata, apabila terdapat kesalahan dan hal yang tidak sesuai dengan yang sebenarnya mohon dimaafkan. Ini merupakan niatan baik dari kami, mencoba menggugah semangat teman-teman sekalian untuk bisa meneruskan komitmen dan kerja keras para teman-teman kita terdahulu. HIDUP MAHASISWA!!!

(4)

PENDAHULUAN

Berangkat Dari Rasa Ketidakpuasan dan Solidaritas

Sungguh suatu kebanggan tersendiri ketika seseorang menjadi mahasiswa kedokteran, sosok yang dahulu disebut-sebut sebagai inisiator kebangkitan Indonesia. Terlebih lagi menjadi suatu hal yang luar biasa menjadi bagian dari almamater yang memiliki nilai-nilai kepahlawanan jendral soedirman. Figur nasionalis yang dengan gigihnya mampu memimpin Indonesia untuk mempertahankan merebut dan mempertahankan kemerdekaan walaupun dalam kondisi sakit sekalipun. Inilah yang dirasakan juga oleh mahasiswa angkatan 2001, yang memang menjadi mahasiswa pertama untuk kedokteran unsoed ini. Ketika itu kedokteran unsoed merupakan kampus kedokteran yang baru, yang bisa diibaratkan sebagai bayi yang baru lahir. Layaknya pemikiran kita ketika hal yang baru itu muncul, maka segalanya memang masih belum tertata rapih, belum adanya pengaturan yang bisa dikatakan ideal, itu juga terjadi pada kedokteran unsoed, dan dirasakan oleh mahasiswa angkatan pertama. Tetapi kita tetap harus memberikan apresiasi yang sangat besar kepada pemikir dan penggagas kedokteran unsoed ini, yang dengan berani mendirikan kampus ini, dan hasilnya pun sudah terlihat. Mahasiswa pada waktu itu mengeluhkan mengenai sistem administrasi, dan perkuliahan yang menurut mereka kurang memuaskan dan belum cukup maksimal. Komunikasi antara pihak pengelola dengan mahasiswa belum berjalan dengan baik. Sehingga dengan permasalahan tersebut, mahasiswa pada saat itu menyadari perlunya sesuatu yang bisa menjadi mediator untuk menjalin komunikasi. Pada saat itu beberapa mahasiswa, yaitu Dion, Garatha, dan Johan, dengan komitmennya mengajak teman-teman mahasiswa yang lain untuk membentuk sebuah organisasi. Organisasi ini selain sebagai mediator untuk berkomunikasi dengan pihak pengelola kampus terkait dengan sistem administrasi dan perkuliahan, juga sebagai wadah untuk membentuk mahasiswa yang solid. Sehingga akhirnya terbentuk sebuah organisasi bernama Keluarga Besar Mahasiswa

(5)

Kedokteran (KBMK). Inilah sebuah catatan awal komitmen para mahasiswa yang luar biasa dan hebat yang berpikir panjang untuk kemajuan mahasiswa kedokteran Unsoed, dan akhirnya pemikiran itu bertahan hingga sekarang menjadi sebuah sejarah panjang yang penuh makna.

PERJALANAN BEM Periode Ke-1

Layaknya sebuah organisasi, perlu seorang pemimpin yang duduk di dalamnya, sebagai pengontrol bagi jajaran kepengurusannya dan sebagai pelaksana kegiatan-kegiatan di dalam keorganisasian. KBMK butuh figure pemimpin yang bisa membawa KBMK berkembang dan menjadi lebih baik lagi di masa yang akan datang. Akhirnya dilakukanlah pemilihan pemimpin itu. Mekanisme pemilihan pada waktu itu adalah dengan pengambilan suara secara langsung atau bisa disebut voting yang hanya berada di dalam lingkup kelas saja, karena ketika itu hanya terdapat satu angkatan, yaitu 2001. Ketika itu terpilih Dion sebagai ketuanya, Garatha sebagai wakil ketua, dan Johan sebagai sekertaris. Bila dilihat dari nama-nama yang terpilih mungkin yang menjadi bahan pertimbangan adalah bahwa mereka bertiga yang menjadi perintis adanya KBMK ini. Periode pertama ini pergerakan kemahasiswaan sebagian besar bahkan seluruhnya hanya terbatas pada lingkup internal saja, karena memang tujuan utamanya adalah menjadi mediator sebagai wujud pencapaian aspirasi mahasiswa saja. Sehingga kegiatan yang bersifat eksternal belum bisa dilakukan. Unit kegiatan Mahasiswa (UKM) pada saat itu hanya sebatas ide-ide saja, dan belum terbentuk secara rapih. Tetapi tidak serta merta kepengurusan KBMK pada saat itu statis. Ketika itu KBMK mulai dikenalkan kepada teman-teman mahasiswa di luar kedokteran, seperti fakultas Hukum, Ekonomi, dan fakultas lain. Ketika itu pengurus KBMK selalu aktif apabila terdapat momen perkumpulan Badan Eksekutif Mahasiswa se-UNSOED. Dengan usaha seperti itu akhirnya KBMK cukup dikenal dikalangan mahasiswa UNSOED, terutama mahasiswa yang tergugah hatinya untuk aktif di BEM. Rasa bangga dan terima kasih kami sampaikan kepada para pendahulu

(6)

kami yang berkomitmen dan berdedikasi tinggi untuk Keluarga Besar Mahasiswa Kedokteran.

Periode Ke-2

Menapak pada kepengurusan KBMK periode kedua, proses regenerasi dilaksanakan. Pada saat itu ternyata dengan beberapa pertimbangan, kepengurusan masih diduduki oleh angkatan pertama (2001). Pada saat itu dilaksanakan pemilihan yang tentunya sudah meningkat kuantitasnya menjadi dua kelas (2001 dan 2002). Ketika pemilihan ternyata ketua masih dipercayakan kepada Dion (2001). Dengan berbekal pengalaman dan kemampuan yang dimiliki ketika memegang kepemimpinan pada periode pertama maka KBMK sudah terlihat perkembangan dan kemajuannya. Pada saat ini pengorganisasian KBMK sudah lebih bagus dan terstruktur. Dasar pemikiran organisasi ini bukan lagi hanya sebagai media advokasi mahasiswa, tetapi semakin berkembang menuju pergerakan kemahasiswaan yang lebih hidup lagi.

Sekali lagi dengan berbekal pengalaman yang ada, UKM yang sebelumnya hanya merupakan ide-ide saja, pada periode ini sudah mulai terwujud dan terlaksana. Ketika itu terdapat beberapa UKM yang mulai unjuk gigi. Salah satunya adalah Himpunan Mahasiswa Muslim Kedokteran (HMMK), yang dipelopori oleh Umar (2001). Dengan muncul dan aktifnya HMMK tersebut, maka UKM yang lain ikut menunjukkan komitmennya untuk KBMK, yaitu PMK, dan masih banyak lagi UKM yang lain. Seiring berjalanya waktu, akhirnya pergerakan kemahasiswaan di lingkungan internal kampus cukup hebat.

Selain lingkungan internal yang semakin lama semakin berkembang, di lingkungan eksternal, KBMK pun mencoba untuk menunjukkan eksistensinya. Pada saat itu di bawah kepemimpinan Dion (2001), ternyata terdapat 2 organisasi eksternal yang masuk, memberikan penawaran kepada KBMK untuk ikut bergabung menjadi anggota. Organisasi tersebut adalah ISMKI (Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran

(7)

Indonesia) dan CIMSA. Tidak akan digambarkan mengenai sejarah CIMSA dan ISMKI secara langsung, tetapi akan lebih digambarkan bagaimana respon KBMK terhadap kedua organisasi tersebut. Ketika itu masing-masing organisasi mengajukan kerja sama dalam bentuk proposal. Setelah terdapat beberapa hal yang menjadi pertimbangan bagi KBMK, akhirnya KBMK memilih untuk ikut bergabung dengan ISMKI. Dimana ISMKI ini merupakan kumpulan Badan Eksekutif Mahasiswa seluruh Indonesia. Ternyata tidak semudah yang dipikirkan untuk ikut bergabung menjadi anggota dari ISMKI ini. Untuk menjadi anggota, KBMK harus mengikuti minimal acara nasional sebanyak 2 kali. Tetapi persyaratan itu bisa dijawab oleh para pengurus KBMK pada waktu itu dengan aktif di kegiatan-kegiatan ISMKI baik itu wilayah ataupun nasional.

Pada saat itu KBMK Unsoed yang merupakan Badan Eksekutif mahasiswa kedokteran unsoed, dibantu keberadaannya untuk menjadi anggota ISMKI oleh UGM dan UNDIP. Kebetulan ketika itu sekertaris jenderal dipegang oleh atnan (UGM) dan sekertaris wilayah oleh Adi Pramana (Undip). Berbarengan dengan Unsoed, ternyata terdapat fakultas kedokteran yang lain yang juga masih baru dan berkeinginan bergabung dengan ISMKI, yaitu Universitas Islam Indonesia (UII Yogyakarta), Universitas Negeri Jember. Pada saat pra munas di maranatha, kedokteran unsoed direkomendasikan menjadi anggota dan akhirnya ketika Musyawarah Nasional di Kalimantan, Unsoed resmi menjadi anggota ISMKI. Semenjak saat itu, Unsoed selalu aktif di dalam kegiatan ISMKI, bahkan ketika itu KBMK sempat mengadakan LKMM wilayah 3 dan Temu Ilmiah Wilayah 3 di kampus kedokteran.

Periode Ke-3

Kepengurusan ini merupakan kelanjutan kepengurusan KBMK periode 2001/ 2002 sebagai kepengurusan pertama di FKIK sekarang dan dilanjutkan periode 2002/2003. Banyak kebehasilan yang telah ditorehkan kepengurusan sebelumnya tersebut. Hal ini

(8)

menjadi target minimal sekaligus motivasi bagi Kepengurusan baru ini agar dapat melakukan hal yang minimal sama, dan harapannya dapat melakukan hal yang lebih. Adalah Sutrisno (2003) yang dipercaya oleh rekan-rekan mahasiswa kedokteran Unsoed untuk mengemban amanah dan tanggung jawab yang mulia ini. Sutrisno sebagai presiden KBMK dibantu oleh seorang wakil presiden yang ketika itu dipercayakan kepada Edward Kurnia ( 2003 ), serta tidak lupa dengan selurus jajaran kepengurusan seperti departemen.

Kepengurusan dalam periode ini berasal dari angkatan 2001 (25%), 2002 (50%) dan beberapa 2003 (25%). Angkatan 2001 tetap diikutsertakan berkaitan dengan perannya sebagai contoh, memberikan arahan, dan mencoba mengevaluasi dengan penuh kekeluargaan tanpa ada pihak yang merasa lebih pintar maupun pihak yang dicari-cari kesalahannya. Angkatan 2002 diikutkan sebagai pengurus inti dan angkatan 2003 diikutsertakan sebagai bekal regenerasi kepengurusan berikutnya. Komposisi ini merupakan komposisi ideal demi kelangsungan kepengurusan. Hal ini terbukti dengan penyusunan program kerja dan keberhasilan pelaksanaan program kerja tersebut.

Pada periode ini beberapa program kerja dapat teralisasi dengan cukup sukses, seperti seminar mengenai pendidikan seks, mengadakan peringatan hari AIDS sedunia yang rutin dilaksanakan, serta kegiatan ISMKI seperti pelaksanaan Musyawarah Kerja Wilayah 3, dan juga berbagai pendelegasian pada acara-acara dalam lingkup eksternal.

Periode Ke-4

Tahun kepengurusan ini dimulai sejak 3 oktober 2004. Periode ini dimulai dengan terpilihnya Hafidhaturrahmah angkatan 2003 sebagai Presiden KBMK pada saat itu. Hafidhaturrahmah terpilih setelah mengikuti beberapa tahapan seleksi dan akhirnya pemilihan. Pada tahun itu, banyak mahasiswa yang berminat dan berkomitmen untuk memajukan KBMK, terbukti ketika dibuka pendaftaran untuk

(9)

calon presiden, terdapat 10 mahasiswa yang mendaftar. Walaupun pada akhirnya hanya sebanyak 2 mahasiswa yang lolos seleksi dan akhirnya dipilih langsung oleh mahasiswa. Ketika itu Priyo Prasetyo dan Hafidhaturrahmah adalah calon presiden yang akan dipilih langsung oleh mahasiswa. Yang akhirnya dimenangkan oleh Hafidhaturrahmah. Setelah terpilihnya hafidhaturrahmah (Avis) sebagai presiden, dimulailah tugas amanah yang diemban oleh pengurus ketika itu. Presiden pada saat itu didampingi oleh seorang wakil presiden yang kebetulan dipercayakan kepada Priyo Prasetyo. Beberapa program kerja yang cukup membanggakan mampu dilaksanakan pada periode kepengurusan ini. Salah satunya adalah ketika diperingatinya hari AIDS sedunia. Pada saat itu dibagikan 2004 bunga kepada masyarakat, melalui mahasiswa kedokteran Unsoed yang turun ke jalan sebagai wujud kepedulian terhadap AIDS. Selain itu pada periode ini, KBMK aktif pada kegiatan ISMKI, seperti pengiriman delegasi musyawarah wilayah, musyawarah Nasional, sampai LKMM Nasional. Bukan hanya di dalam negeri, ternyata salah satu delegasi dari KBMK ikut berpartisipasi pada Asian Pasific Regional Meeting (APRM) yang dilaksanakan di Thailand (Avis). BEM KBMK juga mengikuti kegiatan yang dinaungi oleh Jaringan Mahasiswa Kesehatan Indonesia (JMKI), tetapi karena beberapa pertimbangan dan alasan KBMK tidak bergabung dengan JMKI, walaupun terdapat wacana KBMK Unsoed sudah masuk ke dalam anggota JMKI. Begitulah seterusnya prestasi yang diberikan pengurus kepada KBMK. Pada dasarnya satu periode kepengurusan adalah satu tahun, tetapi karena ada beberapa hal sehingga waktu periode kepengurusan ini menjadi 14 bulan, atau lebih lambat 2 bulan dari waktu yang telah ditentukan.

(10)

Periode Ke-5

Periode ini dimulai dengan terpilihnya Pradit Teguh sebagai presiden KBMK, setelah melalui penyeleksian dan pemilihan. Pada saat itu calon presiden KBMK yang mendaftarkan diri sebanyak 3 mahasiswa, yaitu Pradit Teguh, Rhema, dan Gara S, yang pada akhirnya pradit lah yang dipercaya mengemban amanah menjadi presiden. Struktur organisasi kali ini memang berbeda dengan struktur sebelumnya, dimana presiden KBMK di bantu oleh dua posisi penting, yaitu Ketua Interna yang diisi oleh Rhema dan Ketua Eksterna yang diisi oleh Gara. Pada periode kali ini, pengurus KBMK lebih menempatkan pada perbaikan organisasi internal, terutama Unit Kegiatan Mahasiswa. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pun banyak melibatkan UKM-UKM sebagai pelaksana suatu kegiatan. Sehingga dengan prioritas tersebut kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan banyak yang melibatkan mahasiswa kedokteran Unsoed. Dengan antusiasme dari para mahasiswa yang tinggi, kegiatan demi kegiatan berjalan dengan sukses. Walaupun memprioritaskan untuk memperbaiki lingkungan interna, kepengurusan ini tidak menutup diri untuk berpartisipasi pada kegiatan serta pergerakan mahasiswa di lingkungan eksternal, seperti pendelegasian-pendelegasian mahasiswa, termasuk aktif pada organisasi seperti ISMKI. Sungguh suatu tujuan yang sangat mulia ketika mempertimbangkan pemenuhan kebutuhan di internal KBMK, ada niatan untuk memperbaikinya dengan selalu mengevaluasi diri supaya menjadi lebih solid lagi.

Periode Ke-6

Sebelum dimulainya periode ini, terjadi pemilihan presiden KBMK yang diikuti oleh dua calon yang kesemuanya adalah wanita, yaitu agung sari (05) dan Qori (05). Setelah melalui beberapa tahap penyeleksian dan pemilihan, akhirnya terpilihlah sari sebagai presiden KBMK yang ke-6. Terdapat beberapa perubahan pada periode

(11)

kali ini dengan periode sebelumnya, yaitu kembali dibentuknya posisi wakil presiden dalam hal ini adalah Qori yang ditunjuk untuk membantu serta mendampingi sari untuk mengemban amanah KBMK. Isu-isu yang sangat hangat menyelimuti langkah pengurus KBMK, salah satunya adalah mengenai BHP yang saat itu memang menjadi pokok bahasan di kalangan mahasiswa, selain itu adalah bergabungnya beberapa program pendidikan kesehatan yang ada di UNSOED, yaitu kedokteran, farmasi, kesehatan masyarakat, dan keperawatan. Tentunya hal ini sangat menguras tenaga beberapa pengurus untuk menyelesaikanya. Terdapat beberapa prestasi yang sudah cukup baik, kegiatan-kegiatan seperti seminar baik tingkat regional maupun nasional sukses dilaksanakan pada periode ini. Selain itu sempat diadakan pula, Musyawarah Wilayah 3 Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia, yang melahirkan para pemuda yang berkomitmen membangun dan memajukan pergerakan mahasiswa kedokteran Indonesia. Ketika mencapai bulan-bulan terakhir periode kepengurusan, terpikir suatu perubahan di dalam KBMK ini, salah satunya adalah keinginan untuk dibentuknya lembaga legislative sebagai perwakilan mahasiswa. Sehingga pada saat itu dibentuk tim formatur yang bertugas menyusun konsep perubahan tersebut, tim formatur itu terdiri dari Farid (04), Pradith Teguh (04), Elsa R (04), Stephani A (04) Dani (05), Ricky (05), Teguh Iman P (05), Faza (06). Setelah beberapa lama konsep perubahan itu dirumuskan, akhirnya mencapai beberapa hasil, yaitu pengurus KBMK berubah menjadi pengurus BEM, dan terdapat lembaga legislative, yaitu Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM). DPM ini dibentuk berdasarkan tujuan, yaitu sebagai media aspirasi mahasiswa serta mengontrol serta mengawasi kinerja BEM dalam bentuk GBPK.

(12)

Periode ke-7

Roda kepengurusan BEM KBMK Unsoed terus bergulir. Semangat untuk meneruskan estafet kepemimpinan akan selalu tumbuh pada setiap generasinya, tak terkecuali pada kepengurusan BEM kali ini, tepatnya pada periode ke-7. Berbeda dari periode sebelumnya, pemilihan presiden BEM pada periode ini lebih ramai karena diikuti oleh 3 mahasiswa yang masing-masing memilki kekhasannya tersendiri, yaitu Zairullah Mighfaza (Faza), M. Ihsan Akbar (Akbar) dan M. Julian Adwin (Julian), yang ketiganya itu berasal dari angkatan 2006. Pergelaran akbar debat capres pun digelar hingga keluarlah seorang pemimpin baru, yaitu Faza. Dalam struktur kepengurusan, Faza mencoba menerapkan hal baru yang pada periode dahulu belum pernah ada, yaitu adanya posisi Sekum atau Sekretaris Umum yang diisi oleh Akbar. Sementara Julian sendiri menempati posisi sebagai Menteri Departemen Eksterna. Kemajuan pesat dialami oleh kepengurusan ini, baik dari sisi internal maupun eksternalnya. Semakin aktifnya para UKM yang ada menunjukkan eksistensi dari UKM itu sendiri di kancah internal kampus. Ditambah lagi, nama baik Kedokteran Unsoed semakin dipandang di kancah eksternal kampus. Hal ini dibuktikan dengan diselenggarakannya dua event nasional sekaligus dalam satu periode ini, bahkan kedua event tersebut berada dalam rentang waktu yang cukup berdekatan. Pertama, adanya kegiatan simulasi dan seminar Uji Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI) yang merupakan tender nasional dari ISMKI dan yang kedua yaitu Islamic Medical

Scientific Festival (IMSF) yang dihandle oleh kawan-kawan dari UKM HMMK.

Acara IMSF juga merupakan tender nasional dari FULDFK, Forum Ukhwah Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran se-Indoneia. Dengan adanya dua event tersebut tentu saja, baik secara langsung maupun tidak lansung, perlahan tapi pasti, dapat mendongkrak eksistensi BEM KBMK Unsoed di kancah nasional.

BEM Periode yang ke-7 ini berada pada tahun 2008. Jika ditela’ah lebih dalam tahun 2008 ini merupakan moment yang sangat spesial bagi perjuangan dan kebangkitan bangsa Indonesia, khususnya dari kaum mahasiswa kedokteran

(13)

Indonesia. Tepat 100 tahun yang lalu, 20 Mei 1908, dr. Soetomo dkk. menginisiasi lahirnya hari Kebangkitan Nasional. Ternyata, embrio pergerakan bangsa itu lahir dari kalangan dokter, bukan dari politisi, bangsawan atau bahkan negarawan. Dengan itu, diselenggarakanlah secara serentak peringatan 100 Tahun Harkitnas oleh BEM-BEM Kedokteran di Indonesia, termasuk BEM KBMK Unsoed tentunya. Kegiatan ini bertemakan tentang Revitalisasi Jati Diri Mahasiswa Kedokteran Indoneisa sebagai

Agent of Change, Agent of Health dan Agent of Development. Hal ini juga merupakan

kegiatan tematik dari ISMKI. Dan puncaknya, pada tanggal 20 Mei 2008, berlokasi di Universitas Hasanudin (Makassar), lahirlah deklarasi Hasanudin yang merupakan deklarasinya mahasiswa kedokteran Indonesia. Adapun isi dari deklarasi tersebut adalah sebagai berikut.

Kami mahasiswa kedokteran Indonesia, intelektual muda bangsa yang cinta tanah air dan persatuan dengan berlandaskan iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berjanji :

1. Menjunjung tinggi budi pekerti luhur dan martabat profesi Kedokteran. 2. Mengoptimalkan segala potensi dan sumber daya yang kami miliki, demi

kesehatan bangsa.

3. Menjadi teladan dan garda terdepan bagi pembangunan Indonesia.

Makassar, 20 Mei 2008 Atas nama mahasiswa Kedokteran Indonesia

Kembali ke internal KBMK. Berlanjut dari periode sebelumnya, bahwa pada periode yang ke-7 ini dibentuk suatu badan legislatif yang ada di lingkup KBMK Unsoed, yang bernama DPM atau Dewan Perwakilan Mahasiswa. Mahasiswa yang menjadi Ketua DPM yang pertama kali adalah Farid dari angkatan 2004 yang

(14)

merupakan salah satu tim formatur pembentuk badan legislatf itu sendiri. Harapannya, dengan adanya DPM, BEM bisa menghasilkan kinerja yang lebih baik lagi karena dalam hal ini, DPM berfungsi sebagai pihak yang mengawasi, mengontrol dan mengevaluasi kinerja dari BEM itu sendiri. Sebelum kepengurusan ini berakhir, terdapat satu isu strategis yang berasal dari lingkup FKIK, yaitu ingin dibentuknya suatu organisasi tingkat fakultas yang bisa mewadahi sekaligus menyatukan keempat jurusan yang ada di FKIK (Kedokteran, Farmasi, Kesmas dan Keperawatan). Melalui proses debat dan musyawarah yang cukup alot, akhirnya terbentuklah ISM-FKIK, Ikatan Senat Mahasiswa yang merupakan forum silaturahim dari perwakilan tiap jurusan yang ada FKIK. Perlu diketahui, hubungan ISM-FKIK ini hanya sebatas garis koordinasi terhadap masing-masing BEM Jurusan artinya ISM-FKK tidak memilki intervensi sama sekali terhadap keberadaan BEM Jurusan. Adapun keterwakilan Jurusan Kedokteran yang menjadi pengurus ISM-FKIK adalah Faza (06), Akbar (06), Hafidz (07) dan Uta (07).

Boleh dikatakan, kepengursan BEM Periode yang ke-7 ini berujung manis. Jelas saja, Presiden BEM yang menjabat saat itu, Zairullah Mighfaza atau yang akrab dengan sapaan Faza, terpilih menjadi Sekretaris Wilayah 3 ISMKI pada saat acara Muswil berlangsung di Kalimantan dan Faza juga dinobatkan sebagai presiden BEM terbaik di ISMKI wilayah 3. Tentu saja, kedua hal tersebut tidak sebatas prestasi individu semata, tetapi bijaknya merupakan prestasi BEM KBMK Unsoed yang telah berhasil dalam mencetak gen-gen seorang pemimpin yang berkualitas. Harapannya hal ini bisa menjadi semacam trigger bagi para generasi penerus BEM KBMK Unsoed untuk bisa lebih berkarya demi kebaikan dan kemajuan Kedokteran Unsoed. Ya, semoga….

(15)

Periode ke-8

Bisa dikatakan bahwa pada kepengurusan BEM tahun ini mengalami perubahan yang cukup fundamental karena pada tahun inilah, untuk pertama kalinya dalam catatan sejarah perjalanan BEM Kedokteran Unsoed diterapkannya Sistem Presiden Terpilih. Sebenarnya wacana ini sudah ada sejak satu tahun yang lalu, hanya saja dengan berbagai pertimbangan yang ada dan melaui proses musyawarah yang cukup panjang, baru terealisasi pada kepengurusan BEM periode ini. Perlu diketahui, sistem presiden terpilih ini sudah dilakasanakan terlebih dahulu oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI). Diharapkan dengan adanya sistem presiden terpilih ini, mahasiswa yang menjadi presiden terpilih akan jauh lebih siap dan matang ketika nantinya menjabat sebagai presiden tetap karena presiden terpilih ini diberi tenggang waktu tertentu untuk “magang” kepada presiden tetap dalam menjalani tugas atau amanah kesehariannya. Adapun kandidat presiden terpilih BEM KBMK Periode 8 ialah Nur Hidayat (Imoth) dan Dwi Putra Haliim (Uta), yang keduanya berasal dari angkatan 2007. Melalui proses pemilihan yang cukup alot, akhirnya amanah sebagai presiden terpilih tersebut jatuh ke tangan Uta. Sementara itu, sesuai dengan hasil ketetapan sidang umum KBMK, yang menjabat sebagai presiden tetapnya adalah Rendi Retissu dari angkatan 2006. Jika di awal tadi dikatakan bahwa kepengurusan BEM pada tahun 2009 ini mengalami perubahan yang mendasar (fundamental), hal itu memang benar adanya. Selain diterapkannya presiden terpilih, uniknya lagi masa jabatan kepengurusannya ialah selama kurang lebih 6 bulan. Artinya, lamanya masa jabatan ini tidak sama seperti yang sebelum-sebelumnya yang biasanya itu selama kurang lebih 1 tahun atau dengan siklus Januari Desember. Dengan kata lain, kepengurusan dari kabinet Rendi Retissu hanya berlangsung dari mulai bulan

Januari – Juni 2009 dan pada bulan Juli 2009, sudah ditetapkan lagi presiden terpilih yang

baru, yaitu Yuditya Dwi Cahya dari angkatan 2008, yang akan menggantikan posisi dari Dwi Putra Haliim. Sebelumnya, Yudit melewati proses pemilihan presiden terpilih dengan kandidat lain yaitu Bintang Getarto yang juga berasal dari angkatan 2008. Awalnya, dari hasil musyawarah sebelum Sidang Umum pada akhir Desember 2008 ini, siklus

(16)

dengan penyesuaian terhadap siklus keuangan yang ada di tingkat pengelola Jurusan (intern). Maka, selepas sidang umum tersebut, disepakati bahwa masa kepengurusan Rendi Retissu hanya berjalan 6 bulan (Januari – Juni ) dan untuk seterusnya siklus kepengurusan BEM akan berubah menjadi Juli – juni dengan masa jabatan 1 tahun (12 bulan). Dengan kata lain, kabinet yang dibawa oleh Dwi Putra Haliim cs. akan menjalani masa jabatan dari bulan Juli 2009 – Juni 2010. Tidak heran, bila BEM pada kepengurusan Rendi Retissu cs dikenal dengan istilah BEM “Transisi”.

Selama perjalanan kepengurusan Rendi Retissu cs. banyak sekali hal-hal yang sebenarnya sudah “terwacana” pada tahun sebelum-sebelumnya, tetapi baru dibahas secara intens pada tahun 2009 ini. Sebut saja dua hal yang paling menonjol adalah hubungan antara Badan Eksekutif dengan Badan Legislatif KBMK Unsoed dan kurikulum kemahasiswaan : sistem poin.

Badan Eksekutif dalam hal ini adalah BEM dan Badan Legislatifnya adalah Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM). Sejak DPM berdiri pada tahun 2007, ranah kerja antara kedua pihak ini terkadang saling tumpang tindih, khususnya antara DPM dengan Departemen Advokasi-Kastrat yang ada di BEM karena memang sama-sama memiliki fungsi advokasi. Dari mulai menampung aspirasi hingga menindak-lanjuti (follow up) dari aspirasi itu sendiri. Selama 6 bulan berjalan, terkesan dari masing-masing pihak terkadang bekerja sendiri-sendiri atau justru saling bekerja sama. Artinya memang belum ada pembagian tugas yang jelas antara DPM dengan Deprtemen Advokasi-Kastrat. Perbedaan ranah kerja antara kedua belah pihak itu masih terus “dicari” hingga ditemukan yang paling sesuai dengan keadaan intern KBMK Unsoed. Fungsi dari DPM itu sendiri dalam mengawasi dan mengontrol hingga mengevaluasi kinerja BEM masih belum maksimal karena memang belum “ditemukan” pula mekanisme yang ideal untuk diterapkan di KBMK Unsoed ini. Lagi-lagi,masih dalam tahap “mencari”. Wajar saja jika pada tahun 2009 ini dikatakan sebagai tahunnya “mencari jati diri BEM KBMK Unsoed”. Terlepas dari hal itu, yang jelas kedudukan antara BEM dengan

(17)

Berlanjut ke sistem poin. Pada pembahasan sistem poin disepakati bahwa tim perumus atau penyusun dari kurikulum kemahasiswaan (red:sistem poin) tersebut adalah perwakilan dari BEM dan DPM. Dalam hal ini, BEM khususnya diwakili oleh Departemen PSDMO dan DPM diwakili oleh Komisi Interna (salah satu sruktur yang ada di DPM saat itu). Perlu diketahui juga, penerapan sistem poin ini, singkatnya dilatar-belakangi oleh rendahnya tingkat partisipasi mahasiswa dalam kegiatan-kegiatan kemahasiswaan yang ada. Harapannya, dengan diberlakukan sistem poin nanti, bisa menjadi trigger bagi setiap mahasiswa untuk dapat berpartisipasi dalam kegiatan kemahasisaan baik itu secara aktif maupun pasif sehingga tidak ada lagi istilah “4L” dalam kegiatan kemahasiswaan. Sistem

poin ini rencananya hendak diberlakukan mulai tahun ajaran 2009/2010 ketika mahasiswa baru angakatan 2009 masuk. Hal ini dikarenakan target tersusunya dari sistem

poin ini adalah sebelum angkatan 2009 masuk dan Alhamdulillah saat ini mekanisme sistem poin tersebut sudah diselesaikan oleh tim perumus, hanya saja perlu pengajuan lagi kepada pihak pengelola untuk disahkan dan dibuat SK-nya.

Berbiara mengenai perubahan, sebenarnya terdapat perubahan struktur pula pada kepengurusan BEM tahun ini, yaitu adanya Departemen Koordinasi yang secara struktural berada di atas departemen-departemen yang ada dan departemen koordinasi ini terdiri atas

Departemen Koordinasi Interna dan Departemen Koordinasi Eksterna. Dan setelah 6

bulan berjalan, setidaknya terdapat progress dari alur birokrasi mahasiswa dan pengkoordinasian antar departemen maupun UKM yang ada dan semoga hal ini menjadi langkah awal yang baik bagi departemen koordinasi itu sendiri untuk tetap terus dilanjutkan dan dilestarikan selama estafet kepengurusan BEM itu berjalan.

Sekedar info tambahan, pada kepengurusan BEM yang hanya berjalan kurang lebih 6 bulan ini, tapi dengan kurun waktu yang relatif cukup singkat, secara tidak langsung BEM KBMK Unsoed berhasil meraih tiga prestasi yang membanggakan, yaitu Juara Umum

Turnamen Olahraga dalam Dies Natalis FKIK Cup yang dihandle oleh Departemen

Olahraga, Juara 1 dan 3 dalam acara IFDC, Inter Faculty Debat Competition, Lomba

(18)

Student English Club) dan Juara 1 dan 3 dalam acara KKTM (Kompetisi Karya Tulis Mahasiswa) tingkat Universitas yang dihandle oleh Departemen Ilmiah-Pers. Semoga

dengan teraihnya prestasi-prestasi tersebut bisa meningkatkan eksistensi Kedokteran Unsoed di wilayah ekstra kampus (eksternal).

Periode ke-9

Ternyata “jalan cerita” kepengurusan BEM belum berakhir dan terus berlanjut hingga menemukan konsep yang paling ideal unuk diterapkan di KBMK Unsoed ini. Seperti yang dibahas sebelumnya bahwa seharusnya masa kepengurusan Dwi Putra Haliim (yang saat ini menjabat sebagai presiden tetap BEM KBMK Unsoed 2009/2010) berjalan dari mulai Juli 2009 – Juni 2010, hanya saja setelah coba dievaluasi (sejak awal), apabila siklus kepengurusan BEM itu menjadi Juli – Juni, nantinya akan menemui banyak kendala yang akan “merugikan” bagi pihak BEM itu sendiri. Akhirnya proses diskusi yang cukup alot kembali terulang. Baik itu dari pihak BEM maupun DPM sama-sama mengkritisi hal ini dan benang merahnya adalah Siklus Kepengurusan BEM akan kembali berubah menjadi

Januari-Desember dengan catatan : (1) Masa kepengurusan Dwi Putra Haliim cs hanya berlangsung hingga Desember 2009 dan (2) tetap ada sistem presiden terpilih, di mana setiap presiden terpillih hanya menjabat selama 6 bulan (Juli diangkat menjadi Preseiden terpilih dan pada Januari tahun berikutnya diangkat menjadi Presiden tetap). Dengan begitu, Yuditya Dwi Cahya yang saat ini menjabat sebagai Presiden

Terpilihnya, Insya Allah akan diangkat menjadi Presiden Tetap pada bulan Januari 2010. Rumit memang. Tapi, ini semua dilakukan demi kebaikan internal KBMK Unsoed itu sendiri, juga bagi generasi-genesari yang akan meneruskan estafet kepengurusan nanti. Semoga konsep inilah yang ideal untuk diterapkan di KBMK Unsoed.

Pada kepengurusan BEM kali ini tidak banyak berubah dari yang sebelumnya (kepengurusan Rendi Retissu cs). Karena memang kepengurusan BEM sebelumnya hanya berlangsung 6 bulan, praktis sebagain besar pengurus BEM yang baru ini merupakan wajah-wajah lama yang mempunyai itikad baik untuk meneruskan goresan tinta emas perjuangan

(19)

KBMK Unsoed. Struktur kepengurusannya pun percis sama karena memang strukur itulah yang dirasa ideal untuk diterapkan di BEM KBMK Unsoed.

Seperti yang dikatakan sebelumnya, bahwa Insya Allah mulai tahun ajaran 2009/2010 nanti, akan diberlakukan sistem poin. Artinya, mekanisme pelaksanaan sistem poin ini akan “jatuh” pertama kali pada kepengurusan BEM yang sekarang. Hanya saja, hingga saat ini masih menunggu keputusan dari pihak pengelola untuk menyetujui sistem poin tersebut dengan harapan, ketika sistem poin itu benar-benar diberlakukan, rasa kepemilikan dan kepedulian mahasiswa terhadap kegiatan-kegiatan kemahasiswaan dapat terus ditingkatkan. Mengenai hubungan dengan pihak DPM, setidaknya ada kemajuan dari yang sebelumnya. Dari BEM sendiri berinisiatif untuk mengadakan pertemuan rutin tiap bulan dengan DPM untuk membahas hal-hal yang sekiranya perlu dibahas bersama. Minimal, dengan adanya hal ini kordinasi dan kerja sama antara pihak BEM dan DPM bisa berjalan dengan baik dan pada akhirnya pun fungsi dari DPM dalam mengontrol dan mengevaluasi BEM bisa terealisasikan dengan sebagaimana mestinya.

Di awal kepngurusan BEM kali ini sudah disambut dengan sebuah penghargaan yang luar biasa. Tepatnya pada tanggal 18 Juli 2009, berlokasi di FK Undip Semarang, (kedokteran) Universitas Jenderal Soedirman dinobatkan sebagai institusi terbaik /

teraktif dalam acara penganugerahan ISMKI Award yang merupakan rangakaian kegiatan

LKMM ISMKI Wilayah 3. Semoga saja, penghargaan tersebut dapat menggugah sense of

belonging dari segenap Keluarga Besar Mahasiswa Kedokteran Unsoed terhadap institusinya

(20)

Periode ke 10

Mas Yudith telah diangkat sebagai nakhoda baru BEM KBMK Unsoed, disini dimulai pertama kali berjalannya kepengurusan dari bulan Januari – Desember untuk memperbaiki siklus dan mengikuti arus tutup kas dari pihak dekanat untuk mempermudah alur keuangan BEM KBMK Unsoed. Pada masa ini system poin telah diberlakukan serta memulai diskusi . ke tim komisi skripsi agar system poin bisa menjadi syarat untuk melakukan seminar skripsi. Salah satu pencapaian luar biasa pada akhir kepengurusan, BEM KBMK Unsoed menyelenggerakan Musyawarah Nasional ISMKI dengan UNSOED sebagai tuan rumahnya, disini Mas Faza (2006) menyampaikan LPJ Kepengurusannya selama menjabat sebagai Sekjen ISMKI dan Mas Faqih (UMS) dilantik menjadi Sekjen ISMKI yang baru dan Mas Giovanni Van Empel (UGM) terpilih menjadi sekjenter ISMKI.

Roda kepengurusan terus berlanjut dan Faidh Husnan (2009) terpilih sebagai Presiden Terpilih BEM KBMK Unsoed.

(21)

Periode ke 11

Faidh Husnan yang terpilih menjadi Presiden BEM KBMK dengan nama Kabinet “Keluarga” membuat beberapa pembenahan dalam program kerja BEM, salah satunya adalah adanya wacana untuk melakukan kegiatan bakti sosial yang berkelanjutan dan terarah yang akan menjadi cikal bakal desa binaan BEM KBMK Unsoed. Kementerian Seni juga memiliki program Kerja “CORNEA” yang akan menjadi salah satu acara kebanggan BEM FK Unsoed.

FKIK sebagai fakultas tempat bernaungnya Jurusan Kedokteran Unsoed memiliki ikatan senat mahasiswa dimana isinya adalah kumpulan BEM se FKIK yang terdiri dari BEM Kedokteran Umum, BEM Kedokteran Gigi, BEM Farmasi, BEM Keperawatan, BEM Kesehatan Masyarakat, dan HIMA Gizi. Struktur ini terbilang cukup unik dimana FKIK sebagai suatu fakultas tidak memiliki BEM sebagaimana Fakultas lain, namun tiap jurusannya memiliki BEM nya masing-masing. Pada masa kepengurusan ini terjadi pergolakan dalam Musyawarah Mahasiswa ISM FKIK, suatu forum keputusan tinggi organisasi di tingkat fakultas. Isu yang dibawa saat itu adalah pembentukan BEM FKIK atau penyatuan seluruh lembaga eksekutif di jurusan menjadi satu BEM. Isu ini dipaparkan oleh kawan-kawan BEM Kesmas, namun mendapat penolakan terutama oleh BEM Kedokteran Umum, Kedokteran Gigi dan Farmasi, alasan penolakan ini karena mencuatnya isu pemisahan FKIK menjadi FK dan FIK, akhirnya BEM FKIK tidak jadi dibentuk. Pada periode ini Andrian Novatmiko terpilih menjadi Presiden Terpilih BEM KBMK Unsoed.

(22)

Periode ke 12

Pada bulan Desember 2011 Andrian Novatmiko dari angkatan 2010 dilantik menjadi presiden BEM KBMK Unsoed dengan nama Kabinet “Cemara”. Pada saat ini muncul isu yang sangat genting yaitu terkait perubahan kebijakan system pembiayaan kuliah yaitu system Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan isu pemilihan Dekan FKIK Unsoed yang rumornya adalah seorang yang bukan dokter. UKT mensyaratkan tidak adanya uang pangkal dengan nominal besar yang dibayarkan 1 kali selama menjadi mahasiswa atau BFP (Bantuan Fasilitas Pendidikan) namun dengan biaya semesteran yang cukup tinggi dan dipukul rata setiap mahasiswanya, untuk kasus ini dalam kedokteran biayanya adalah 15 juta / semester. Semangat UKT adalah menghilangkan adanya pungutan-pungutan liar didalam kampus negeri. Namun terjadi banyak pro dan kontra di Unsoed sendiri terkait UKT ini, karena selama ini BFP menjadi penyumbang terbesar pemasukan unsoed. Di sisi legalitas ternyata seharusnya uang semesteran yang dibayarkan dalam system UKT hanya untuk operasional perkuliahan sehari-hari saja dimana sisanya akan disubsidi oleh Negara dalam bentuk BOPTN.

Terkait pemilihan dekan FKIK Unsoed pada saat ini masih menjadi rumor, namun secara defacto tidak ada dosen kedokteran yang memenuhi persyaratan pada saat itu untuk menjadi Dekan, karena salah satu persyaratannya yang mengharuskan memiliki gelar akademik Lektor Kepala, sedangkan hanya dr. Retno Widyastuti yang saat itu akan demisioner sebagai dekan FKIK yang memiliki jabatan akademik Lektor Kepala dari jurusan Kedokteran Unsoed.

Pada periode ini beberapa kementerian dengan UKM dibawahnya mencapai banyak kemajuan, di bidang seni CORNEA menjadi andalan dengan mengundang artis ibukota yaitu Shaggy Dog sebagai bintang tamunya, melalui banyak perjuangan dan kerja keras acara ini bisa terselenggara dengan maksimal. Pada periode ini Lutfi Maulana terpilih menjadi Presiden Terpilih BEM KBMK Unsoed

(23)

Periode ke 13

Lutfi Maulana sebagai Presiden BEM KBMK Unsoed yang baru dengan cabinet “Romantis” nya memulai kepengurusannya dengan banyak isu, dimulai dari isu bem yang akan dirampingkan kepengurusannya, isu BEM yang akan dijadikan 3 angkatan, isu Uang Kuliah Tunggal yang makin menjadi isu dengan gerakan mahasiswa yang besar, pergantian dekan hingga masalah pemisahan FKIK menjadi FIK dan FK.

Pada periode ini BEM KBMK Unsoed resmi memiliki Desa Binaan didaerah Karanggintung. Pada periode ini juga lah program CORNEA mengundang artis besar ibukota yaitu RAN dengan ketua panitianya Nugraha Ramadhan (2012), acara ini terbilang cukup sukses namun melelahkan bagi panitianya sehingga diputuskan untuk tahun depan CORNEA belum akan diadakan lagi. KBMK yang notabene sungguh gemuk strukturnya dengan 16 UKM, 1 BEM dan 1 DPM mengalami defisit jumlah anggota sehingga muncul wacana perampingan struktur seperti kementerian Seni dan Olahraga yang akan digabung menjadi kementerian Seni dan Olahraga (Senior), penggabungan kementerian pengmas dan kastrat menjadi kementerian Sosial dan Politik serta penggabungan struktur bendahara dan sekretaris dibawah satu bidang, namun pada akhirnya penggabungan pengmas dan kastrat tidak jadi karena ada perbedaan pendapat didalam bidangnya masing-masing.

Kekurangan sumber daya manusia dalam kepengurusan di tiap organisasi didalam kbmk membuat kawan2 BEM berpikir bahwa 2 angkatan yang aktif dalam organisasi tidak mampu menopang keberlanjutan organisasi secara sehat, oleh karena itu dibutuhkan 3 angkatan aktif dalam organisasi serta untuk memperbaiki kematangan kepengurusan maka dicetuskanlah harusnya angkatan ke 3 menjadi pengurus utama dalam suatu organisasi. Beberapa UKM sudah mengadopsi hal ini seperti Osipital dan HMMK pun sempat walau sekarang sudah tidak 3 angkatan lagi. BEM pun mulai menginisiasi hal ini.

Gerakan mahasiswa unsoed terkait penolakan nominal spp pada uang kuliah tunggal terus bergulir, BEM Kedokteran Unsoed memainkan peran yang cukup krusial dimana tim

(24)

UKT dari kedokteran unsoed menemukan banyak kejanggalan dan data-data penting terkait penggelembungan UKT di jurusan kedokteran Unsoed. Puncaknya adalah saat audiensi dengan Pembantu Rektor II pada saat itu Pak Eko di aula dekanat lantai 3, dan beliau mengiyakan bahwa nominal UKT jurusan Kedokteran memang digelembungkan dari kisara 9-11 juta / semester menjadi 15 juta per semester. Puncak gerakan mahasiswa Unsoed adalah pada tanggal 12 Desember 2012 dimana 3000an mahasiswa unsoed menduduki gedung rektorat dan graha widyatama dengan hasil akhirnya diberikannya keringanan untuk setengah lebih mahasiswa baru unsoed termasuk jurusan kedokteran Unsoed.

Masalah pergantian dekan FKIK makin memanas, isu pun bergulir bahwa calon kandidat kuat adalah pak Bambang dari Kesmas dan Pak Saryono dari Keperawatan. Namun pak Bambang mengundurkan diri dari bursa pencalonan dan pak Fitranto juga digadang-gadang menjadi calon dekan namun persyaratannya belum lengkap. Beberapa orang mahasiswa dan ketua BEM yang terdiri dari beberapa jurusan di FKIK (diluar sepengetahuan BEM Kedokteran Unsoed) mendatangi gedung dekanat dengan surat tuntutan untuk pengangkatan Pak Saryono sebagai Dekan FKIK, untung pada saat itu aksi ini sempat diredam oleh BEM Kedokteran Unsoed dengan merasionalisasikan tuntutan ini hingga akhirnya tuntutan ini batal diberikan ke pihak dekanat. Pada bulan agustus keluar SK Perpanjangan masa jabatan Dekan FKIK dr Retno Widyastuti sampai bulan Oktober. Namun pada akhirnya Dekan FKIK Unsoed mengalami suksesi diganti oleh Dr. Warsinah M.si S.Farm. Apt dari jurusan Farmasi, RS Margono Soekarjo pun melayangkan surat protes menolak dilantiknya Bu Warsinah. Isu ini pun bergulir hingga tercetus kembali pendesakan untuk pemisahan FK dan FIK agar dekan kedokteran tetap seorang dokter.

Pada akhir periode ini demi mensukseskan program BEM 3 angkatan maka Lutfi Maulana dari angkatan 2011 kembali mencalonkan diri sebagai Presiden Terpilih BEM KBMK Unsoed melawan Ahmad Agus Faisal dari angkatan 2012. Lutfi Maulana akhirnya terpilih sebagai Presiden Terpilih BEM KBMK Unsoed dengan selisih suara tipis dengan Ahmad Agus Faisal yaitu 8 suara. Pada periode ini juga di bulan Desember Fachrurozi Irsyad (Mas Ozi) dari angkatan 2011 terpilih sebagai Sekretaris Wilayah 3 ISMKI.

(25)

Periode ke 14

Lutfi Maulana kembali menakhodai BEM

LAMPIRAN Kepengurusan KBMK Periode Ke-3

Presiden KBMK : Sutrisno

Wakil Presiden KBMK : I. Edward Kurnia Setiawan L.

Sekretaris : Amanda Rumondang

: Desrina

Bendahara : Miranti Lestari

Departemen Agama :

Umar Kharisma Islami, Asnurathab Chairiri, Andreas

Departemen Olah Raga Dan Seni :

Novandi Kurniawan, Dwi Adi Nugroho, Hayra Diah Avianggi, Aswindhar Adi Gumilang, Hesa Kusuma A, Adi Rommy Setyawan

Departemen Ilmiah :

Sindy Nurrafia, Firi Ardhana, Sem Oktavianus, Yohan Wenas G

Departemen Pengorganisasian dan Kepemimpinan :

Eko Purnomo Jati, Garata Dwi Yulia NP, Bara Aditya

Departemen Kesejahteraan Mahasiswa :

Dion Sulistyo, Inge Cahya Ramadhani, Arief Sugiono, Dwi Ratnawati, Ganiz Bahari, Polmihotdin Hutagalung

Departemen Pengabdian Masyarakat :

Virgagenie Meissra, Bugar Wijiseno, Denny Ramdhan

Departemen Eksterna :

(26)

Kepengurusan KBMK Periode Ke-4

Presiden : Hafidhaturrahmah (2003)

Wakil Presiden : Priyo Prasetyo (2003)

Sekertaris : Desrina (2003), Anggita Veterina (2004)

Bendahara : Dyah Ayu Elisa (2003)

Departemen Pers dan Ilmiah :

Edmon Rukmana(03), Nur Imma(03), Ghariza Sekar (04), Meika Yususf (04) Departemen Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan

Vidiatma Agbari (03), Arif Sugiono (02), Elsa Rumata (04), Marhaeni (04)

Departemen Agama

Yenny Malasari (03), Sem Oktavianus (03), Asnurazmi (04)

Departemen Seni

Dwi Adi N (02), Goes Adi (04), Lisa P (04)

Departemen Kesejahteraan Mahasiswa

Dian Novita (03), Ghazia S (03), Yutha P (04), Mia Rukmiati (04), Farid Sura W (04)

Departemen Olah Raga

Magnadi Yogi R (03), Tiara Nurlita S (04), Oktavianus Indro P (04)

Departemen Pengabdian Masyarakat

Nur Islanudin A (03), Vidya D (02), Dwi Budi S (02), Ima Fatmawati (04)

Departemen Eksterna

Hayra Dyah A (03), Pradith Teguh W (04), Gara Samara Brajadenta (04)

(27)

Presiden : Agung Sari W (05)

Wakil Presiden : Qori (05)

Sekertaris : Anindita Handany (05), Nindya M (06)

Bendahara : Maya Noor Fitriana (05)

Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia Organisasi

Atria Prameswari P (05), Gara Samara (04), Radietya Alvarabi (06), M Ihsan Akbar (06)

Departemen Pers dan Ilmiah

Diah Ayu P (05), Patrice Yuandita (05), Rizki Hapsari (06)

Departemen Eksterna

Lily Kusumasita (05), Zairullah Mighfaza (06)

Departemen Advokasi

Rickky Kurniawan (05), M Julian Aldwin (06)

Departemen Pengabdian Masyarakat

Alit Brahmadi (05), Tuti Bimasari (05), Ramadyan Respatio (06)

Departemen Kesejahteraan Mahasiswa

Asti Widyaningtyas (05), Aries Rafiud D (04), Mutmainnah (04), Ika Ristianingrum (06)

Departemen Seni

Varista Rahmalia S (05), Prinsa Rauda Anca (05), Fuji Restu Firma ( 05)

Departemen Olah Raga

Nico Pamillian A (05), Rai Tunggal I (05)

Departemen Agama

(28)

Kepengurusan BEM KBMK Ke-7

Presiden BEM : Zairullah Mighfaza (06)

Sekertaris Umum : M. Ihsan Akbar

Kesekertariatan dan Administrasi Umum : Nindya M (06), Andona (07), Arima (07)

Bendahara : Ika Ristianingrum (06), Ken Ayu Larasati (070

Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia Organisasi

Rizkha Adistyatama (06), Agus H (07), Qonita Wachidah (07)

Departemen Eksterna

M Julian Aldwin (06), Yosefin R (06), Nia Kaniasari (07)

Departemen Advokasi dan Kajian Strategis

Rendi R (06), Nur Hidayat (06), Herlina N (06)

Departemen Pers dan Ilmiah

Rizki Hapsari (06), Noor Mukantari (06), Nur Huda (07)

Departemen Pengabdian Masyarakat

M Fakih (06), Rahman Noor (06), Ayu Asyifa (07), Nia Tri Mulyani (07)

Departemen Agama

RiniPuspitasari (06), Nessya (07), Anton C (06)

Departemen Kesejahteraan Mahasiswa dan Kewirausahaan

Aditya Avisiena (06), Khanif Kinestesia (06), Aprianti N H (07), Actaria (07)

Departemen Olah Raga

Rai unggal I (06), Tulus P (06), Sessia Pradestine (07)

Departemen Seni

(29)

Kepengurusan BEM Periode ke-8

Presiden BEM : Rendi Retissu (K1A006107) Presiden Terpilih : Dwi Putra Haliim (G1A007071)

Sekretaris Umum : Shesia Predestine (G1A007096)

Sekretaris : 1. Dhita Adhriany (G1A007011) 2. Fitriyanur Sahrir (G1A008005) 3. Aditya Novita (G1A008007)

Bendahara : 1. Ken Ayu Larasati (G1A007108)

2. Asti Novitriyanti Ekaputri (G1A008130)

Departemen Koordinasi Interna

Menko : Nur Hidayat (G1A007119)

Staf : Rikawanto Prima Puspito (G1A008077)

Departemen Koordinasi Eksterna

Menko : Nia Kaniasari Definingsih (G1A007006) Staf : Brilliant Van Fitof S.R. (G1A008086)

Departemen PSDMO

Menteri : Qonita Wachidah (G1A007115)

Staf : 1. Destiatpin Sofyaningrum (G1A008064) 2. Bangkit Pank Buminata (G1A008063) 3. Ayuningtyas C.H. (G1A008103)

Departemen Agama

(30)

2. Diana Verify Hastutya (G1A008051)

Departemen Pengabdian Masyarakat

Menteri : Ayu Syifa R.F. (G1A007028) Staf : 1. Hafidz Aditya (G1A007070)

2. Dwi Putra Ramadhani (G1A008031) 3. Dyah Isnani Fitriana (G1A008046)

Departemen Kesejahteraan Mahasiswa dan Kewirausahaan

Menteri : Aprianti Nur Hasanah (G1A007080) Staf : 1. Muhamad Ikbal (G1A007023)

2. Wienda Dida Prihandini (G1A008010) 3. Nikita Rachel Ajani (G1A008028)

Departemen Pers dan Ilmiah

Menteri : Manggala Sariputri (G1A007095) Staf : 1. Muizza Nur Afifa (G1A007123)

2. Rina Riyatul M. (G1A008066) 3. Mardiana Farhalina (G1A008053)

Deprartemen Advokasi dan Kajian Strategis

Menteri : Herlina Nindyastuti (G1A007113) Staf : 1. Galih Rakasiwi (G1A008014)

2. Novania Indriasari (G1A008117) 3. Niken Febriharsari (G1A008106)

Departemen Olahraga

Menteri : Hendra Hermawan (G1A007050)

Staf : 1. Bintang Getarto Prabowo (G1A008041) 2. Agha Chandra Sari (G1A008089)

(31)

Menteri : Aristi Intan Soraya (G1A007097) Staf : 1. Ary Suhendra (G1A008003)

2. Jeanita Indriasari (G1A008068)

Kepengurusan BEM Periode ke-9

Presiden BEM : Dwi Putra Haliim (07)

Presiden Terpilih : Yudhitya Dwi Cahya (08)

Sekretaris Umum : Aristi Intan soraya (07)

Sekretaris : Dhita Adriany (07) Fitriyanur Sahrir (08) Aditya Novita (08)

Bendahara : Ken Ayu Larasati (07)

Asti Novitriyanti Ekaputri (08)

Dept. Koordinasi Interna : Hendra Hermawan (07)

Agha Chandra Sari (08)

Dept. Korrdinasi Externa : Nia Kaniasari Definingsih (07)

Brilliant Van Fitof S.R (08) Arini Dewi Setowati (08)

Dept. PSDMO

Qonita Wachidah (07), Rikawanto Prima Puspito (08), Ayuningtyas C.H (08), Destiatpin

Sofyaningrum (08)

Dept. Advo-Kastrat

Nur Hidayat (07), Herlina Nindyastuti (07), Bintang Getarto (08), Novania Indriasari (08),

Niken Febriharsari (08)

(32)

Manggal Sariputri (07), Muizza Nur Afifa (07), Rina Riyatul M. (08), Mardiana Farhalina

(08)

Dept. Pengmas

Ayu Syifa (07), Dwi Putra Ramadhani (08), Dyah Isnani Fitriana (08), Aprilia Christi Siwi

(08)

Dept. Agama

Ai Nurfaiziyah (07), Meivita Tahalele (07), Annisa Amalia F. (08), Hanifan Heru N. (08) Dept. Kesma-Kewirausahaan

Aprianti Nur Hasanah (07), Muhamad Ikbal (07), Wienda Dida Prihandini (08), Nikita

Rachel Ajani (08), Fadilla Ayuningtias (08)

Dept Olahraga

Adhyathma Prihatmojo (07) , Syukron Chalim (08), Whidy Surya Primasari (08) Dept. Seni

Intania Zahara (07), Jeanita Indriasari (08), Rahmah Fitri Utami (08), Vida Berry Al Aden

(08)

Kepengurusan BEM Periode ke-10

Presiden BEM : Yudhitya Dwi Cahya (08)

Presiden Terpilih : Faidh Husnan (09)

Sekretaris Umum : Aditya Novita (08)

Sekretaris : Fitriyanur Sahrir (08) Purindri Maharani (09) Dera Fakhrunnisa (09)

Bendahara : Asti Novitriyanti Ekaputri (08) Prasasti Gita W (09)

(33)

Dhyaksa Cahya P (09) Ryan Aprilian Putri (09)

Dept. Korrdinasi Externa : Brilliant Van Fitof S.R (08)

Arini Dewi Setowati (08) Khoirul Anam Iriantoro (09) Rostikawaty Azizah(09)

Dept. PSDMO

Rikawanto Prima Puspito (08), Ayuningtyas C.H (08), Destiatpin Sofyaningrum (08), Saddam Husein Saputra(09), Gohlena Raja Naguna Chekmat (09), Rahma Dewi Alistyaningrum (09)

Dept. Advo-Kastrat

Bintang Getarto (08), Herlina Nindyastuti (07) , Novania Indriasari (08), Niken Febriharsari (08), Zuldi Erdiansyah (09), Nugroho Rizki (09)

Dept. Ilmiah-Pers

Rina Riyatul M. (08), Mardiana Farhalina (08), Octi Guchiani (09), Fikri Fajrul Falah (09), Arya Yunan P (09)

Dept. Pengmas

Dwi Putra Ramadhani (08), Dyah Isnani Fitriana (08), Aprilia Christi Siwi (08), Gina Rahayu I (09), Masrurotut Daroen (09)

Dept. Agama

Annisa Amalia F. (08), Hanifan Heru N. (08) Maulana Rizki Yuniar (09), Bagus Sanjaya (09), Yuni Hanifah (09)

Dept. Kesma-Kewirausahaan

Wienda Dida Prihandini (08), Nikita Rachel Ajani (08), Fadilla Ayuningtias (08), Fauziah Rizki (09), Alfian Tagar (09), Bellindra Putra (09)

Dept Olahraga

Whidy Surya Primasari (08), Syukron Chalim (08), Wily Gustafianto (09), Benza Asa Dicaraka (09), Rahmi Laksita R (09)

(34)

Dept. Seni

Rahmah Fitri Utami (08), Jeanita Indriasari (08), Vida Berry Al Aden (08), Gesa Gestana (09), Prabawa Yogaswara (09)

Kepengurusan BEM KBMK periode ke-11 Presiden BEM

Faidh Husnan G1A009101

Presiden BEM terpilih

Andrian Novatmiko G1A010025

Sekretaris Umum :

Purindri Maharani G1A009050

Sekretaris :

Menteri : Dera Fakhrunnisa G1A009020

Staff : Fiya Yanti Fahma G1A010032

Rhani Sabrina G1A009076

Bendahara :

Menteri : Prasasti Gita W G1A009023

Staff : Masrurotut Daroen G1A009036

Nurul Apriliani G1A010084

Departemen Koordinasi Interna

Menteri : Dhyaksa Cahya P G1A009088

Staff : Ryan Aprilian Putri G1A009025

Anna Rumaisyah A G1A010021

(35)

Departemen Koordinasi Eksterna

Menteri : Khoirul Anam Iriantoro G1A009003

Staff : Rostikawaty Azizah G1A009022

Nurvita Pranasari G1A010054

Annisah Astirani G1A010073

Departemen PSDMO

Menteri : Saddam Husein Saputra G1A009070

Staff : Gohlena Raja Naguna Chekmat G1A009009

Fitri Yulianti G1A009093

Deo Rizki G1A010015

Doni Kristiyono G1A010115

Lilis Indri Astuti G1A010085

Departemen Advokasi dan Kastrat

Menteri : Zuldi Erdiansyah G1A009071

Staff : Nugroho Rizki G1A009114

M. Riski Kurniadi G1A010071

Rinda Puspita A G1A010033

Depatemen Pengabdian Masyarakat

Menteri : Gina Rahayu I G1A009077

Staff : Afif Iman Hidayat G1A009046

Andromeda G1A009074

Nur Fitri Margaretna G1A010017

Departemen Agama

(36)

Yuni Hanifah G1A009097

Dikodemus Ginting G1A009019

Khoirur Rijal A G1A010106

Naelin Nikmah G1A010001

Departemen Kesejahteraan Mahasiswa

Menteri : Fauziah Rizki G1A009132

Staff : Alfian Tagar G1A009064

Bellindra Putra G1A009135

Irfan Ryan A G1A010104

Provita Rahmawati G1A010082

Rhininta Adistyarani G1A010053

Departemen Seni

Menteri : Gesa Gestana G1A009124

Staff : Prabawa Yogaswara G1A009048

Windarto G1A010036

Elisabeth Serafiyani G1A010079

Mayunda Riani A G1A010022

Departemen Olahraga

Menteri : Wily Gustafianto G1A009058

Staff : Benza Asa Dicaraka G1A009119

Rahmi Laksita R G1A009073

Sofia Kusumadewi G1A010006

Aria Yusti Kusuma G1A010095

Departemen Pers dan Ilmiah

Menteri : Octi Guchiani G1A009026

(37)

Arya Yunan P G1A009113

Hayyin Naila M G1A010102

Referensi

Dokumen terkait