21
3 | PERAN DAN TATA HUBUNGAN KERJA ANTAR PEMANGKU KEPENTINGAN
DALAM PENGEMBANGAN TENAGA KESEHATAN
dimiliki dan jumlah lulusan yang dihasilkan dari berbagai institusi pendidikan tenaga
kesehatan. (informing).
b. Kemdiknas menyusun rancangan kebijakan pendidikan tenaga kesehatan (focal point).
c. Organisasi profesi bersama Kementerian kesehatan memberikan rekomendasi
tentang jenis, jumlah dan kompetensi/kualifikasi tenaga kesehatan yang harus
diproduksi untuk mengisi kebutuhan tenaga kesehatan (recommending).
d. Kemkokesra memfasilitasi dan mensinkronkan kebijakan pengadaan tenaga
kesehatan (coordinating).
e. Kemdagri, Kemkes, TNI/POLRI dan Kementerian lain memberikan verifikasi untuk
pengadaan tenaga kesehatan melalui institusi pendidikan tenaga kesehatan dalam
binaannya (consulting).
f. Kemkokesra melakukan koordinasi dengan Kemkeu dan DPR untuk meminta
dukungan/komitmen pendanaan dalam pelaksanaan kebijakan pengadaan tenaga
kesehatan (coordinating).
g. DPR memberikan dukungan terhadap pelaksanaan kebijakan pengadaan tenaga
kesehatan, dan bersama Kemkeu menyampaikan komitmen pendanaannya.
(supporting).
h. Kemkokesra mengkoordinasikan Kemdiknas dan kementerian lain mematangkan
kebijakan pendidikan tenaga kesehatan (coordinating).
i. Kemdiknas mematangkan dan menetapkan kebijakan pendidikan tenaga kesehatan
(decision making).
3.
a. Kemkes sebagai focal point menyusun rancangan awal kebijakan pendayagunaan
tenaga kesehatan. Dalam hal ini Badan PPSDM Kesehatan memegang peran utama
dalam menyiapkan rancangannya.
Pendayagunaan tenaga kesehatan
PEDOMAN PENGORGANISASIAN
Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia 2011
22
3 | PERAN DAN TATA HUBUNGAN KERJA ANTAR PEMANGKU KEPENTINGAN
DALAM PENGEMBANGAN TENAGA KESEHATAN
b. Kemdagri, Kemnakertrans dan BNP2TKI, kementerian lain dan swasta memberikan
masukan terhadap rencana pendayagunaan tenaga kesehatan (
).
c. Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) dan Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia (MTKI)
serta Organisasi Profesi (OP) memberikan informasi tentang distribusi tenaga
kesehatan yang terkait registrasi dan pendidikan profesi berkelanjutan (
) sebagai masukan untuk penyusunan kebijakan
pendayagunaan tenaga kesehatan (
).
d. Rumusan rancangan kebijakan pendayagunaan tenaga kesehatan atas koordinasi
dari Kemkokesra, dilakukan sinkronisasi dengan masukan dari berbagai pemangku
kepentingan lain terkait (
).
e. Menpan-RB dan BKN memberikan verifikasi terutama terkait pendayagunaan tenaga
kesehatan sebagai PNS (
).
f. Kemkokesra melakukan koordinasi dengan Kemkeu dan DPR untuk meminta
dukungan/komitmen pendanaan dalam pelaksanaan kebijakan pendayagunaan
tenaga kesehatan (
).
g. DPR memberikan dukungan terhadap pelaksanaan kebijakan pendayagunaan tenaga
kesehatan, dan bersama Kemkeu menyampaikan komitmen pendanaannya
(
).
h. Kemkokesra mengkoordinasikan Kemkes dan kementerian lain terkait mematangkan
rumusan pendayagunaan tenaga kesehatan (
).
i. Selanjutnya Kemkes atas kesepakatan dengan pemangku kepentingan terkait
mematangkan dan menetapkan kebijakan pendayagunaan tenaga kesehatan
(
).
4.
a. Kemkes sebagai focal point menyiapkan rancangan awal pembinaan dan pengawasan
tenaga kesehatan.
recommending
Continuing
Professional Development
informing
coordinating
consulting
coordinating
supporting
consulting
decision making
Pembinaan dan pengawasan tenaga kesehatan
PEDOMAN PENGORGANISASIAN Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia 2011
23
3 | PERAN DAN TATA HUBUNGAN KERJA ANTAR PEMANGKU KEPENTINGAN
DALAM PENGEMBANGAN TENAGA KESEHATAN
b. Kemdagri bersama kementerian lain, TNI/POLRI dan pemangku kepentingan lainnya
memberikan rekomendasi terkait pembinaan dan pengawasan tenaga kesehatan di
institusi kesehatan binaannya (
).
c. KKI, MTKI dan OP memberikan informasi terkait registrasi dan lisensi tenaga
kesehatan (
).
d. Kemkokesra memfasilitasi dan mensinkronkan upaya pembinaan dan pengawasan
tenaga kesehatan (
).
e. Kemdagri bersama Kementerian/Lembaga dan institusi lain terkait memberikan
verifikasi sebagai periksa silang atas hasil pembinaan dan pengawasan tenaga
kesehatan (
).
f. Kemkokesra melakukan koordinasi dengan Kemkeu dan DPR untuk meminta
dukungan/komitmen pendanaan dalam pembinaan dan pengawasan tenaga
kesehatan (
).
g. DPR memberikan dukungan terhadap pembinaan dan pengawasan tenaga kesehatan,
dan bersama Kemkeu menyampaikan komitmen pendanaannya (
).
h. Kemkokesra bersama Kemkes dan kementerian lain mematangkan dan memverifikasi
rancangan pembinaan dan pengawasan tenaga kesehatan (
).
i. Kemkes menetapkan kebijakan pembinaan dan pengawasan tenaga kesehatan
(
).
Secara skematis, tata hubungan kerja antar pemangku kepentingan dalam PTK dapat dilihat
pada lampiran 2.
recommending
informing
coordinating
consulting
coordinating
supporting
consulting
decision making
PEDOMAN PENGORGANISASIANKementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia 2011
KEBUTUHAN
26
4 | KEBUTUHAN SUMBERDAYA
Untuk pelaksanaan tugas Tim KF-PTK diperlukan sumber daya berupa:
1. Tenaga
Sumber daya manusia yang diperlukan adalah seluruh anggota Tim KF-PTK. Sesuai
keperluannya Tim dapat mengundang dan mengikutsertakan para ahli SDM kesehatan
dan bidang kesehatan terkait lainnya dalam merumuskan kebijakan PTK.
2. Dana
Sumber pembiayaan kegiatan Tim KF-PTK diperoleh dariAPBN Kemkokesra, Kemkes dan
Kementerian/Lembaga lain, mitra kerja sama lainnya serta lembaga internasional terkait
maupun sumber lain yang tidak mengikat.
3. Material (perangkat keras dan perangkat lunak)
Perangkat keras adalah berupa kantor dan peralatan kantor lain yang diperlukan
diupayakan oleh Badan PPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan. Perangkat lunak
adalah berupa fasilitas teknologi informasi, dimana tim mempunyai akses terhadap sistem
informasi kesehatan termasuk SDM kesehatan dan sistem informasi di
Kementerian/Lembaga lainnya.
PEDOMAN PENGORGANISASIAN Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia 2011 TIM KOORDINASI DAN FASILITASI PENGEMBANGAN TENAGA KESEHATAN
27
4 | KEBUTUHAN SUMBERDAYA
PEDOMAN PENGORGANISASIAN
Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia 2011
PEMANTAUAN
30
Pemantauan dan evaluasi merupakan unsur dari pengawasan yang merupakan suatu proses
pengamatan terhadap penyelenggaraan/pelaksanaan dalam hal ini pelaksanaan tugas Tim
KF-PTK yang bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pelaksanaannya sesuai dengan
rencana, ketentuan perundang-undangan dan kebijakan yang telah ditetapkan. Oleh karena
itu, untuk mengetahui tingkat pencapaian, perkembangan dan permasalahan dalam
pelaksanaan pengembangan tenaga kesehatan diperlukan kegiatan pemantauan dan
evaluasi.
Indikator kinerja yang menjadi tolok ukur dalam pemantauan dan evaluasi disepakati dan
ditetapkan dalam Rencana Kerja tahunan Tim KF-PTK sesuai dengan luaran ( )
masing-masing kegiatan.
Pemantauan adalah kegiatan pengumpulan informasi yang dilakukan secara periodik untuk
memastikan apakah suatu kegiatan sudah dilaksanakan sesuai dengan rencana. Pemantauan
terhadap pengorganisasian Tim KF-PTK ditujukan untuk mengetahui kemajuan pelaksanaan
tugas Tim KF-PTK yang dilaksanakan secara berkesinambungan.
Pemantauan dilaksanakan secara internal yaitu dilaksanakan oleh pelaku program atau Tim
KF-PTK. Mekanisme pemantauan dilakukan melalui:
1. Pertemuan koordinasi rutin
2. Umpan balik dari para pemangku kepentingan dan masyarakat pengguna melalui
Tim KF-PTK.
3. Komunikasi formal dan informal.
Evaluasi adalah suatu proses sistematis untuk menentukan nilai suatu kegiatan berdasarkan
output
website
A. PEMANTAUAN
B. EVALUASI
PEDOMAN PENGORGANISASIAN Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia 2011
TIM KOORDINASI DAN FASILITASI PENGEMBANGAN TENAGA KESEHATAN
5 | PEMANTAUAN DAN EVALUASI
31
kriteria tertentu melalui penilaian. Evaluasi terhadap pelaksanaan Tim KF-PTK ditujukan untuk
mengetahui keberhasilan tugas Tim KF-PTK dalam pengembangan tenaga kesehatan.
Evaluasi Tim KF-PTK dilaksanakan secara internal dan eksternal. Evaluasi internal
dilaksanakan oleh Tim KF-PTK melalui kegiatan lokakarya nasional. Sedangkan evaluasi
eksternal dilakukan oleh AAAH dan GHWA selaku mitra dalam pengembangan Tim KF-PTK di
tingkat regional dan global. Proses evaluasi dilakukan dalam konferensi yang dilaksanakan
tahunan (AAAH) dan dua tahunan (GHWA). Indikator yang digunakan oleh AAAH dan GHWA
dalam melakukan evaluasi adalah
sebagaimana tercantum dalam Lampiran 3.
Hasil pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pengembangan tenaga kesehatan disusun dan
didokumentasikan dalam bentuk laporan.
List of Indicators monitoring and evaluation of KD – AGA
PEDOMAN PENGORGANISASIAN
Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia 2011
TIM KOORDINASI DAN FASILITASI PENGEMBANGAN TENAGA KESEHATAN
34
Tujuan disusunnya Pedoman Pengorganisasian Tim KF-PTK adalah agar kedepan
pelaksanaan PTK dapat lebih terarah dan terkoordinasikan dengan baik. Diharapkan para
pemangku kepentingan dapat memiliki pengertian yang jelas dan sama terhadap peran, tugas
dan tanggung jawab masing-masing. Koordinasi dapat diwujudkan melalui sinergi para
pemangku kepentingan untuk keberhasilan pencapaian tujuan PTK.
Dengan memperhatikan perkembangan sesuai hasil pemantauan dan evaluasi, Pedoman
Pengorganisasian Tim KF-PTK dapat secara periodik ditinjau kembali dan apabila diperlukan
dilakukan penyesuaian. Oleh karenanya masukan dari berbagai pihak untuk penyempurnaan
lebih lanjut sangat diharapkan.
Keberhasilan pelaksanaan tugas Tim KF-PTK hanya dapat tercapai dengan kerja keras semua
pemangku kepentingan PTK dan ridho Allah SWT. Semoga dokumen ini dapat memberikan
manfaat dalam pelaksanaan PTK dan selanjutnya dapat berkontribusi dalam pembangunan
kesehatan.
PEDOMAN PENGORGANISASIAN Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia 2011 TIM KOORDINASI DAN FASILITASI PENGEMBANGAN TENAGA KESEHATAN
6 | PENUTUP
35
PEDOMAN PENGORGANISASIANKementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia 2011
TIM KOORDINASI DAN FASILITASI PENGEMBANGAN TENAGA KESEHATAN
x
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
SK Menkokesra No. 12 Tahun 2011
PEDOMAN PENGORGANISASIAN Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia 2011 TIM KOORDINASI DAN FASILITASI PENGEMBANGAN TENAGA KESEHATAN
KEPUTUSAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT NOMOR 12TAHUN 2011
TENTANG
TIM KOORDINASI DAN FASILITASI PENGEMBANGAN TENAGA KESEHATAN
(INDONESIAN COUNTRY COORDINATION AND FACILITATION COMMITTEE FOR HUMAN RESOURCES OF HEALTH DEVELOPMENT)
MENTERI KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT,
Menimbang : a. bahwa secara global dan nasional telah terjadi krisis tenaga kesehatan baik mutu, jenis, jumlah dan distribusinya;
b. bahwa pertemuan Global Health Workforce Alliancetahun 2008 yang menghasilkan Deklarasi Kampala, menyatakan perlu dipersiapkan langkah-langkah dalam pengembangan tenaga kesehatan yang mencakup perencanaan kebutuhan, pengadaan/pendidikan/pelatihan, pendayagunaan, serta pembinaan dan pengawasan;
c. bahwa pertemuan The 2ndGlobal Forum on Human Resources for
Health pada tanggal 25-29 Januari 2011 di Bangkok memerlukan langkah konkrit sebagai upaya tindak lanjut dalam rangka pengembangan tenaga kesehatan;
d. bahwa dalam rangka pengembangan tenaga kesehatan diperlukan sinergisme dalam kerjasama lintas sektor dan lintas pemangku kepentingan;
e. bahwa berdasarkan point a, b, c, dan d diatas maka perlu ditetapkan Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat tentang Tim Koordinasi dan Fasilitasi Pengembangan Tenaga Kesehatan (Indonesian Country
Coordination and Facilitation Committee for Human Resources of Health Development).
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 8 tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian, sebagaimana telah diubah dengan undang Nomor 43 tahun 1999 tentang Perubahan Undang-undang Nomor 8 tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian;
2. Undang-undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan; 3. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
4. Undang-undang Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran;
5. Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana telah dibuah dengan Undang-undang Nomor 8 tahun 2005 tentang Penetapan Perpu No. 3 tahun 2005 tentang Perubahan atas UU Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
6. Undang-undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025;
7. Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 5 tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014;
10. Peraturan Presiden Nomor 24 tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara.
Memperhatikan : 1. International Recruitment of Health Personnel: Global Code of
Practice yang diadopsi pada World Health Assembly ke-63 di Jenewa pada tanggal 21 Mei 2010;
2. Pembentukan Global Health Workforce Alliance pada World Health Assembly ke-59 tanggal 25 Mei 2006;
3. Pembentukan Asia Pacific Action Alliance on Human Resources for Health pada Agustus 2005;
4. Hasil The 2nd Global Forum on Human Resources for Health tanggal 25 – 29 Januari 2011 di Bangkok.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat tentang Tim Koordinasi dan Fasilitasi Pengembangan Tenaga Kesehatan
(Indonesian Country Coordination and Facilitation Committee for Human Resources of Health Development)
KESATU : Membentuk Tim Koordinasi dan Fasilitasi Pengembangan Tenaga Kesehatan (Indonesian Country Coordination and Facilitation Committee for
Human Resources of Health Development), yang terdiri dari Tim Pengarah, Tim Pelaksana, Kelompok Kerja dan Sekretariat, dengan susunan keanggotaan sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini.
KEDUA : Kelompok Kerja sebagaimana dimaksud pada Diktum Kesatu, terdiri dari :
1. Kelompok Kerja Bidang Perencanaan dan Pendayagunaan Tenaga Kesehatan (Kelompok Kerja I);
2. Kelompok Kerja Bidang Pengadaan Tenaga Kesehatan (Kelompok Kerja II), dan
3. Kelompok Kerja Bidang Pembinaan dan Pengawasan Tenaga Kesehatan (Kelompok Kerja III).
KETIGA : Tim Koordinasi dan Fasilitasi Pengembangan Tenaga Kesehatan
(Indonesian Country Coordination and Facilitation Committee for Human Resources of Health Development) sebagaimana dimaksud pada Diktum Kesatu dan Diktum Kedua, mempunyai tugas :
1. Tim Pengarah bertugas:
a. Memberikan arahan tentang prioritas pengembangan tenaga kesehatan dalam rangka mendukung pembangunan kesehatan; b. Memberikan arahan dalam penyusunan Rencana Strategis
Pengembangan Tenaga Kesehatan;
c. Memberikan arahan dalam peningkatan sinergisme/ kerjasama/koordinasi lintas sektor dan lintas pemangku kepentingan dalam pengembangan tenaga kesehatan.
d. Memberikan arahan dalam mengkonsolidasikan dan mobilisasi sumberdaya untuk pengembangan tenaga kesehatan dalam rangka mendukung pembangunan kesehatan dan upaya pencapaian target Millennium Development Goals (MDGs)
2. Tim Pelaksana bertugas :
a. Melaksanakan koordinasi dan fasilitasi kepada semua pemangku kepentingan dalam penyusunan Rencana Strategis Pengembangan Tenaga Kesehatan.
b. Melaksanakan koordinasi dan fasilitasi kepada semua pemangku kepentingan dalam pelaksanaan Rencana Strategis Pengembangan Tenaga Kesehatan.
c. Melaksanakan koordinasi dan fasilitasi kepada semua pemangku kepentingan dalam pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Rencana Strategis Pengembangan Tenaga Kesehatan.
d. Mengkonsolidasikan dan memobilisasi sumberdaya dalam pelaksanaan Rencana Strategis Pengembangan Tenaga Kesehatan.
e. Melaksanakan koordinasi dan fasilitasi dalam pengembangan tenaga kesehatan, yang meliputi perencanaan, pengadaan, pendayagunaan, pembinaan dan pengawasan tenaga kesehatan.
3. Kelompok Kerja Bidang Perencanaan dan Pendayagunaan Tenaga Kesehatan (Kelompok Kerja I), mempunyai tugas :
a. Melaksanakan fasilitasi dalam merumuskan rancangan Rencana Strategis Pengembangan Tenaga Kesehatan.
b. Melaksanakan fasilitasi dalam penyusunan rencana kebutuhan tenaga kesehatan.
c. Melaksanakan fasilitasi dalam penyusunan rencana dan pelaksanaan pendayagunaan tenaga kesehatan.
d. Melaksanakan fasilitasi pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pendayagunaan tenaga kesehatan.
e. Melaksanakan fasilitasi dalam menetapkan dan melakukan langkah-langkah pelaksanaan resolusi Organisasi Kesehatan Sedunia dalam rekrutmen international tenaga kesehatan.
Kerja II), mempunyai tugas :
a. Melaksanakan fasilitasi dalam pengadaan Tenaga Kesehatan.
b. Melaksanakan fasilitasi dalam pemantauan dan evaluasi pengadaan tenaga kesehatan.
c. Melaksanakan fasilitasi dalam pengendalian produksi Tenaga Kesehatan
d. Melaksanakan fasilitasi dalam pemantapan pembinaan Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan.
e. Melaksanakan fasilitasi dalam pengembangan/peningkatan kapasitas tenaga
dankesehatan.
5. Kelompok Kerja Bidang Pembinaan dan Pengawasan Tenaga Kesehatan (Kelompok Kerja III),mempunyai tugas :
a. Melaksanakan fasilitasi dalam pembinaan dan pengawasan tenaga kesehatan;
b. Melaksanakan fasilitasi dalam pembentukan MTKP (Majelis Tenaga Kesehatan Provinsi);
c. Melaksanakan fasilitasi dalam pemantapan tugas pokok dan Fungsi serta tata hubungan kerja MTKI (Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia) dan MTKP;
d. Melaksanakan fasilitasi dalam pelaksanaan pendidikan berkelanjutan, khususnya Program Pendidikan Dokter Spesialis/PPDS dan Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis/PPDGS.
6. Sekretariat mempunyai tugas :
a. Menyusun dan mengusulkan rencana kerja Tim Koordinasi dan Fasilitasi Pengembangan Tenaga Kesehatan, baik Tim Pengarah, Tim Pelaksana, maupun Kelompok Kerja;
b. Melaksanakan fasilitasi pelaksanaan kegiatan Tim Koordinasi dan Fasilitasi Pengembangan Tenaga Kesehatan; c. Mendokumentasikan hasil pelaksanaan tugas Tim
Koordinasi dan Fasilitasi Pengembangan Tenaga Kesehatan; d. Melaksanakan advokasi dan peningkatan kapasitas (capacity
building) bagi semua pemangku kepentingan dalam pengembangan tenaga kesehatan;
e. Melaksanakan fasilitasi pembentukan Tim Koordinasi dan Fasilitasi Pengembangan Tenaga Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota;
f. Mengembangkan pusat informasi (knowledge management) dalam pengembangan tenaga kesehatan.
KEEMPAT : Dalam melaksanakan tugasnya, Tim Koordinasi dan Fasilitasi Pengembangan Tenaga Kesehatan (Indonesian Country Coordination and
Facilitation Committee for Human Resources of Health Development) sebagaimana dimaksud pada Diktum Ketiga dapat mengikut sertakan
para ahli dan pihak-pihak terkait lainnya.
KELIMA : Segala biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas Tim Koordinasi dan Fasilitasi Pengembangan Tenaga Kesehatan (Indonesian Country
Coordination and Facilitation Committee for Human Resources of Health Development) sebagaimana dimaksud pada Diktum Kesatu dan Diktum Kedua, dibebankan pada DIPA Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan DIPA Kementerian Teknis lainnya, serta sumber lainnya yang tidak mengikat dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
KEENAM : Dengan berlakunya Keputusan ini, maka Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Nomor 33/KEP/MENKO/KESRA/IX/2010 tentang Tim Koordinasi dan Fasilitasi Pengembangan Tenaga Kesehatan (Indonesian Country
Coordination and Facilitation/CCF Committee for Human Resources for Health/HRH Development) dinyatakan tidak berlaku.
KETUJUH : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Jakarta pada tanggal : 7 Maret 2011 MENTERI KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT
Lampiran
Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Nomor 12Tahun 2011 Tanggal: 7 Maret 2011
SUSUNAN KEANGGOTAANTIM KOORDINASI DAN FASILITASI PENGEMBANGAN TENAGA KESEHATAN
(INDONESIAN COUNTRY COORDINATION AND FACILITATION
COMMITTEE FOR HUMAN RESOURCES OF HEALTH DEVELOPMENT)
A. TIM PENGARAH
Ketua : Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Wakil Ketua : Menteri Kesehatan
Sekretaris I : Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretaris II : Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan
Anggota : 1. Menteri Dalam Negeri 2. Menteri Luar Negeri 3. Menteri Pertahanan 4. Menteri Keuangan
5. Menteri Pendidikan Nasional
6. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan RB 7. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
8. Menteri Agama 9. Menteri Sosial
10. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional 11. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia 12. Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal
13. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 14. Menteri Sekretaris Kabinet
15. Menteri Sekretaris Negara 16. Panglima TNI
17. Kepala POLRI
18. Ketua Komisi IX DPR RI 19. Ketua Komisi X DPR RI
20. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana 21. Kepala BKKBN
22. Kepala Badan POM
B. TIM PELAKSANA
Ketua : Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Kementerian Kesehatan
Wakil Ketua I : Deputi Bidang Koordinasi Kesehatan,Kependudukan dan KB Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat
Wakil Ketua II : Direktur Jenderal Otonomi Daerah, Kementerian Dalam Negeri Sekretaris I : Sekretaris Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM
Kesehatan, Kementerian Kesehatan
Sekretaris II : Asisten Deputi Urusan Penguatan Pelayanan Kesehatan, Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat
Sekretaris III : Direktur Urusan Pemerintahan Daerah, Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri
Anggota : 1. Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan 2. Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan HAM 3. Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan
4. Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial 5. Sekretaris Jenderal Kementerian Agama
6. Direktur Jenderal Multilateral Kementerian Luar Negeri
7. Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri
8. Direktur Jenderal Anggaran, Kementerian Keuangan
9. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Nasional
10. Direktur Jenderal Menengah, Kementerian Pendidikan Nasional
11. Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat
12. Deputi Bidang Sumber Daya Manusia Aparatur, Kementerian PAN dan RB
13. Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, Kementerian Tenaga Kerja
14. Deputi Sumber Daya Manusia dan Kebudayaan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional
15. Deputi Menteri Sekretaris Negara Bidang Hubungan Kelembagaan, Kementerian Sekretariat Negara
16. Deputi Sekretaris Kabinet Bidang Hukum, Kementerian Sekretariat Kabinet
17. Kepala Badan Kepegawaian Negara 18. Sestama BKKBN
19. Sestama Badan POM
20. Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan POLRI 21. Kepala Pusat Kesehatan TNI
22. Ketua Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) 23. Perwakilan Bank Dunia di Indonesia
24. Perwakilan WHO di Indonesia 25. Perwakilan AUSAID di Indonesia 26. Perwakilan GIZ di Indonesia 27. Perwakilan USAID di Indonesia
28. Ketua Country Coordination Management (CCM Indonesia) 29. Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI)
30. Ketua Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) 31. Ketua Ikatan Apoteker Indonesia (IAI)
32. Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) 33. Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI)
34. Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)
35. Ketua Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI)
36. Ketua Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI)
37. Ketua Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan Indonesia (PATELKI)
38. Ketua Persatuan Rumah Sakit Indonesia (PERSI) 39. Ketua Asosiasi Rumah Sakit Daerah (ARSADA) 40. Prof. Dr. dr. Agus Purwadianto, Sp.F
C. KELOMPOK KERJA
1. KELOMPOK KERJA BIDANG PERENCANAAN DAN PENDAYAGUNAAN TENAGA KESEHATAN (KELOMPOK KERJA I)
Ketua : Kepala Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Kementerian Kesehatan
Sekretaris : Kepala Bidang Pendayagunaan SDMK Luar Negeri. Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Kementerian Kesehatan
Anggota : 1. Direktur Urusan Pemerintahan Daerah II, Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri
2. Direktur Kesehatan Direktorat Jenderal Kekuatan Pertahanan Kementerian Pertahanan
3. Direktur Sosial Budaya, Organisasi Internasional Negara Berkembang, Kementerian Luar Negeri
4. Direktur Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri, Kementerian Tenaga Kerja
5. Asisten Deputi Pengembangan SDM Aparatur, Kementerian PAN dan RB
6. Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian, Badan Kepegawaian Nasional
8. Kepala Biro Kepegawaian Kementerian Kesehatan
9. Kepala Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Kesehatan
10. Kepala Bidang Pendayagunaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Luar Negeri, Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Kementerian Kesehatan
11. Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan Teknis dan Fungsional Kesehatan, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Aparatur, Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Kementerian Kesehatan
12. dr. H. Kemas M. Akib Aman, Sp.R, MARS 13. dr. Nusyirwan, SpM (TNI)
14. Aruma Sumaeni (POLRI)
15. dr. Mgs. Johan T. Saleh, MSc., (PERSI) 16. dr. Nur Abadi, MM, Msi (ARSADA) 17. dr. Prijo Sudipratomo, Sp Rad (IDI) 18. Dr. drg. Peter Andreas (PDGI) 19. Nunut Rubbiyanto, S. Si, Apt. (IAI) 20. Indra Supradewi,SKM, M.Kes. (IBI) 21. Sunardi,SKp, M.Kep,, SpKMB (PPNI)
22. Dr. Ede Surya Darmawan, SKM., MDM. (IAKMI) 23. Rosadi Nasir, MSc (HAKLI)
24. Ir. Kresnawan, MKes (PERSAGI)
25. Entuy Kurniawan, S.Si, MKM (PATELKI)
26. Prof. Dr. drg., Bambang Trenggono MS (Ketua Divisi Pendidikan KKG)
27. Sugiyanto, S.Sos, M. Kes (Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan, Kedeputian III Kemenko Kesra)
28. Perwakilan Majelis Kolegium Dokter Keluarga Indonesia (MKDKI)
29. Perwakilan BNP2TKI
30. Perwakilan Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) 31. Perwakilan Asosiasi Dinas Kesehatan (ADINKES)
2. KELOMPOK KERJA BIDANG PENGADAAN TENAGA KESEHATAN (KELOMPOK KERJA II)
Ketua : Kepala Pusat Pendidikan dan PelatihanTenaga Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Kementerian Kesehatan
Sekretaris : Kepala Bidang Pengendalian Mutu Pusat Pendidikan dan PelatihanTenaga KesehatanBadan Pengembangan dan
Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Kementerian Kesehatan
Anggota : 1. Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Aparatur, Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Kementerian Kesehatan
2. Direktur Akademik, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Nasional
3. Kepala Pusat Pendidikan dan Latihan , Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Kementerian Kesehatan
4. Kepala Sub Direktorat Nakes Direktorat Kesehatan, Ditjen Kekuatan dan Pertahanan, Kementerian Pertahanan
5. Dr. Rokiah Kusumapradja, SKM, MHA. (PERSI) 6. dr. Eddi Junaidi, SpOG, MKes (IDI)
7. Paulus Januar (PDGI)
8. Noffendri Roestam, S.Si, Apt. (IAI) 9. Laurensia Lawintono, MSc (IBI) 10. Rita Sekarsari, SKp, MHSM (PPNI)
11. Dr.Dra. Dumilah Ayuningtyas MARS (IAKMI) 12. Soedjono, S.SKM, Dipl.EST. (HAKLI)
13. Nils Aria, MPS (PERSAGI)
14. Asep Fitri Hilman S.Si, M.Pd. (PATELKI)
15. Dr.dr. Yoga Yunaidi, SpJP (Ketua Divisi Pendidikan KKI) 16. Perwakilan Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan
Masyarakat Indonesia (AIPTKMI)
17. Perwakilan Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI)
18. Perwakilan Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOGI)
19. Perwakilan Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) 3. KELOMPOK KERJA III BIDANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN TENAGA
KESEHATAN
Ketua : Kepala Pusat Standarisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan, Kementerian Kesehatan.
Sekretaris : Kepala Bidang Standarisasi dan Sertifikasi Sumber Daya Manusia Kesehatan, Pusat Standarisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
Sekretaris Negara Bidang Sumber Daya Manusia 2. Direktur Kerja Sama Teknik, Kementerian Luar Negeri
3. Direktur Bina Upaya Kesehatan Rujukan, Direktorat Jenderal Bina Upaya Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan 4. Kepala Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian
Kesehatan
5. Kepala Biro Umum Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan
6. Kepala Bidang Pendidikan berkelanjutan Sumber Daya Manusia kesehatan Pusat Standarisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan, Kementerian Kesehatan.
7. dr. Muhammad Toyibi, SpJP. (Ketua Divisi Pembinaan KKI) 8. Soemaryono Rahardjo, SE, MBA. (PERSI)
9. Drs. Wahyudi U. Hidayata, M.Sc (IAI) 10. Sri Poerwaningsih, SKM, M.Kes. (IBI) 11. Miciko Umeda, SKp, MS.Biomed (PPNI) 12. Dr.drg. Yaslis Ilyas, MPH. (IAKMI) 13. M. Ichsan (HAKLI)
14. Bambang Harianto, MSc. (PERSAGI)
15. Nicolaus Sri Widodo, S. Pd, M.Kes. (PATELKI)
16. Dr. Arsitawati Pudjorahardjo (HPEQ, Kementerian Pendidikan Nasional)
17. Subardan R. MSi (HAKLI)
18. Rony Saragih, S Sos, MSc (Kasubdit UPD II/2 Ditjen Otda Kemendagri
19. Perwakilan Ikatan Dokter Indonesia (IDI)
20. Perwakilan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI)
D. SEKRETARIAT
Ketua : Dr. dr. Adang Bachtiar, MPH., ScD. Wakil Ketua I : dr. Sri Henni Setiawati, MHA Wakil Ketua II : Drs. Abdurachman, MPH Sekretaris I : Nurbaeti Yuliana, SKM, MKes Sekretaris II : Puput Oktamianti, SKM, MM. Sekretaris III : drg. Widyawati, MQIH
Anggota : 1. dr. Mary S. Maryam, MHA, PhD 2. Syamsul Bahri, SKM, MKes 3. Sugiharto, MSc
4. Siti Kusumawati, SKM, MIS 5. Burlian Mughni, SH, MKes
6. Ir. Herwanti Bahar, MS 7. Anna Kurniati, SKM, MA
8. drg. Rahma Indira Wardani, MARS. 9. drg. Adittya, MARS.
10. Nurdiana, S.Kep, MSc
MENTERI KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT
LAMPIRAN
xi
LAMPIRAN 2
Matrix Tata Hubungan Kerja Pemangku Kepentingan
PEDOMAN PENGORGANISASIAN
Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia 2011
1. P e rencanaan nakes K e mkes K emdagr i K es ra D P R & K e mkeu M enpan R B O P & A ss o sias i f a silitas ya n ke s Ke m ke s 1) .K em kes m eny us un rancangan aw al ru m u sa n per e ncanaan nakes 4) . K e m kokes ra mengkoor dinas ikan dan mens inkr onkan kebijakan per encanaan nakes 5) . M e npan R B member ikan v e ri fikas i terutam a terk a it peny ediaan f o rm as i untuk pegis ian tar g et re ncana kebutuhan dan B K N m em ber ikan ve ri fik a si t e rk a it adm inis tr as i untuk pengis ian f or m a si 7) K es ra dan kem kes se rt a kemen lain m e m a tangkan r um us an per encanaan nakes 8) K em ke s
menetapkan kebijakan per
encanaan nakes ehatan 3) . O rgani sas i pr of es i member ik an in fo rm as i ter kai t st andar pr of es i. Aso sia si fa silit as pel ay anan k es ehatan member ik an in fo rm as i tentang
keadaan tenaga kesehatan.
6) .D P R m em ber ikan dukungan ter h adap pelaks a naan kebijakan per encanaan tenaga kes e hatan dan pem enuhan r encana
kebutuhan tenaga kes
e hatan, dan ber sam a K e m keu meny ampaikan kom itm en pendanaanny a T A T A HUBUNG AN KE RJA ANT AR PEM ANG KU KEPENT ING AN DAL AM PENG E M BANG AN T E NAG A KESEHAT AN C O O R D IN A T IN G (Sebagai K o or dinator ) SU PPO R T IN G (Pember i D ukungan) C O N S U L T IN G (Pember i Ver ifikasi) IN FO R M IN G (P ember i Inf or masi) NO KEGI A T A N FO C A L PO IN T (P elaku U tama) RECOM M E NDI NG (P ember i R ekomendasi) DECI SI ON M A K IN G (Pember i K eputusan) 2) . K emdagr i member ik an mas uk an ter hadap r enc ana ke butuhan tenaga ke se hatan dal am neger i. K emennak er st ra ns & BN P2 T K I un tu k ke butuhan tenaga ke sehatan l uar neger i. Inti tus i k ementr ia n l ai n dan T N I s er ta P O LRI member ik an re ko mendas i ter kai t ke butuhan tenaga ke sehatan di ins titus i. ke sehatan bi naanny a
T A T A HUBUNG AN KE RJA ANT AR PEM ANG KU KEPENT ING AN DAL AM PENG E M BANG AN T E NAG A KESEHAT AN 2. P e nday agunaan nakes (SESUAIKAN D ENG A N PERENCANAAN D IAT AS) K e m kes K e m e ndagr i K e sr a D P R & K em enkeu M enpan R B O P , M T K I, K K I K e m kes 1) K em ke s m e ny us un ra ncangan aw al ru m u san penday agunaan nakes ya ng dis iapkan BPPSDM K 2) K em dagr i m e m ber ikan mas u kan r encana penday agunaan dalam neger i; K em naker tr a ns dan B N P 2 T K I m e m b er ikan m a su kan ter kait r enc penay agunaan nakes LN 4) K es ra mengkoor dinas ikan pr os es peny us unan
rancangan kebijakan penday
agunaan nakes 5) M enpan R B member ikan v e ri fikas i terutam a terk ait re alis as i pencapaian fo rm a si P N S 6) K em keu m e m ber ikan kom itm en finans ial untuk penday agunaan nakes , DPR m e m b e ri ka n
dukungan pendanaan penday
agunaan nakes 3) K K I, M T K I dan O P member ikan inf or mas i tentang dis tr ibus i ter kait dengan re gis tr a si dan dikjut se bagi bahan peny us unan kebijakan 7) K em ke s ber sa m a K e menkokes ra m e m a tangkan ru m u san penday agunaan nakes 8) K em ke s
menetapkan kebijakan penday
agunaan nakes ehatan SU PPO R T IN G (Pember i D ukungan) C O N S U L T IN G (Pember i Ver ifikasi) IN FO R M IN G (P ember i Inf or masi) DECI SI ON M A K IN G (Pember i K eputusan) NO KEGI A T A N FO C A L PO IN T (P elaku U tama) RECOM M E NDI NG (P ember i R ekomendasi) C O O R D IN A T IN G (Sebagai K o or dinator )
T A T A HUBUNG AN KE RJA ANT AR PEM ANG KU KEPENT ING AN DAL AM PENG E M BANG AN T E NAG A KESEHAT AN 3. P e ngadaan nakes ehatan K e m diknas O P , K e m kes K e sr a D P R , K e m keu K e m d a gr i, K em ke s, T N I/PO L R I, Kem e n lain K e mdiknas 2) kemdiknas meny us un kebijakan
pendidikan tenaga kes
e hatan 3) O P dan K e m kes member ikan r ekomendas i jenis , jum lah dan kompetens i/kualif ikas i nakes y ang har us dipr oduks i untuk pengis ian kebutuhan nakes 4) K es ra memf a silitas dan mens inkr onkan kebijakan
pengadaan tenaga kes
e hatan 5) K em dagr i, K e m kes & T N I/ PO LR I s e rta kem enter ian lain member ikan v er ifikas i
untuk pengadaan nakes
mell ins titus i diknakes dalam binaanny a 1 ) A sso si a si I n st itu si pendidikan nakes & As s. R S m em berikan inf or mas i jumlah lulus an y ang dihas ilkan 6) D P R m em ber i dukungan pendanaan, Ke mkeu member ikan kom itm en f inans ial. 7) K e m kokes ra , M endiknas & kem enter ian lain m e ngkoor dinas ikan dalam m em atangkan kebijakan D iknakes 8) K em diknas
menetapkan kebijakan pendidikan tenaga kes
e hatan NO KEGI A T A N FO C A L PO IN T (P elaku U tama) RECOM M E NDI NG (P ember i R ekomendasi) C O O R D IN A T IN G (Sebagai K o or dinator ) SU PPO R T IN G (Pember i D ukungan) C O N S U L T IN G (Pember i Ver ifikasi) IN FO R M IN G (P ember i Inf or masi) DECI SI ON M A K IN G (Pember i K eputusan) A sos ias i ins t pendidikan, as o si as i R S pendidikan
T A T A HUBUNG AN KE RJA ANT AR PEM ANG KU KEPENT ING AN DAL AM PENG E M BANG AN T E NAG A KESEHAT AN 4. P e m
binaan dan pengaw
as an tenaga kes ehatan K e m kes K e m e ndagr i, T N I/P O L R I, K e m enter ian lain K e m e nkokes ra D P R dan K e m keu K e m endagr i dan K e men lain. KKI, M T KI, O P Kem kes 1) K em ke s meny iapkan r ancangan aw al pem binaan dan pengaw as an nakes 2) K em dagr i, T N I/P O L R I ber sam a m enter i lain member ikan r ekomendas i ter kait binw a s di Ins titus i binaanny a . 4) kes ra memf a silitas i dan mens inkr onkan upay a pem binaan dan pengaw as an nakes 5) D P R m em ber ikan dukungan dan K e m keu m e m ber ikan kom itm en finans ial pelaks a naan binw as 6) K em dagr i dan K e m e nter ian lain member ikan v e ri fikas i se bagai per iks a s ilang has il binw as 3) KKI, M T KI, O P member ikan inf or mas i ter kait r egis tr as i dan lis ens i nakes 7) K e m enkokes ra dan kemen lain me m a tangkan dan ve ri fikas i r ancangan binw a s 8) K em ke s
menetapkan kebijakan binw
as nakes SU PPO R T IN G (Pember i D ukungan) C O N S U L T IN G (Pember i Ver ifikasi) IN FO R M IN G (P ember i Inf or masi) DECI SI ON M A K IN G (Pember i K eputusan) NO KEGI A T A N FO C A L PO IN T (P elaku U tama) RECOM M E NDI NG (P ember i R ekomendasi) C O O R D IN A T IN G (Sebagai K o or dinator )
xii
PEDOMAN PENGORGANISASIAN Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia 2011 TIM KOORDINASI DAN FASILITASI PENGEMBANGAN TENAGA KESEHATAN
LAMPIRAN 3
Daftar Indikator Monitoring dan Evaluasi Kampala
Declaration and Agenda for Global Action
LAMPIRAN
TIM PENYUSUN
TIM PENYUSUN
KONTRIBUTOR 1
KONTRIBUTOR 2
drg. Tritarayati, SH | DR. Adang Bachtiar, MPH, ScD dr. Sri Henni Setiawati, MHA
Drs. Abdurachman, MPH Puput Oktamianti, SKM, MM Nurbaeti Yuliana, SKM, MKes
drg. Widyawati, MQIH Anna Kurniati, SKM, MA Santy Komalasari, SKom, MKM
dr. RiniRachmawati, MARS Sugiharto, Msc dr. Mary S. Maryam, MHA, PhD
SitiKusumawati, SKM, MIS
Seluruh anggota/perwakilan dari Tim Pelaksana dan Kelompok Kerja yang ada dalam SK
Menkokesra No.12/2011
Seluruh peserta Lokakarya Nasional Pengembangan Tenaga Kesehatan Tahun 2011,
di Grand Preanger Hotel Bandung, Tanggal 12-15 September 2011
|
|
|
|
|
|
|
PEDOMAN PENGORGANISASIAN
Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia 2011
TIM KOORDINASI DAN FASILITASI PENGEMBANGAN TENAGA KESEHATAN
Copyright © 2011
Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia