• Tidak ada hasil yang ditemukan

3 PERAN DAN TATA HUBUNGAN KERJA ANTAR PEMANGKU KEPENTINGAN DALAM PENGEMBANGAN TENAGA KESEHATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "3 PERAN DAN TATA HUBUNGAN KERJA ANTAR PEMANGKU KEPENTINGAN DALAM PENGEMBANGAN TENAGA KESEHATAN"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

21

3 | PERAN DAN TATA HUBUNGAN KERJA ANTAR PEMANGKU KEPENTINGAN

DALAM PENGEMBANGAN TENAGA KESEHATAN

dimiliki dan jumlah lulusan yang dihasilkan dari berbagai institusi pendidikan tenaga

kesehatan. (informing).

b. Kemdiknas menyusun rancangan kebijakan pendidikan tenaga kesehatan (focal point).

c. Organisasi profesi bersama Kementerian kesehatan memberikan rekomendasi

tentang jenis, jumlah dan kompetensi/kualifikasi tenaga kesehatan yang harus

diproduksi untuk mengisi kebutuhan tenaga kesehatan (recommending).

d. Kemkokesra memfasilitasi dan mensinkronkan kebijakan pengadaan tenaga

kesehatan (coordinating).

e. Kemdagri, Kemkes, TNI/POLRI dan Kementerian lain memberikan verifikasi untuk

pengadaan tenaga kesehatan melalui institusi pendidikan tenaga kesehatan dalam

binaannya (consulting).

f. Kemkokesra melakukan koordinasi dengan Kemkeu dan DPR untuk meminta

dukungan/komitmen pendanaan dalam pelaksanaan kebijakan pengadaan tenaga

kesehatan (coordinating).

g. DPR memberikan dukungan terhadap pelaksanaan kebijakan pengadaan tenaga

kesehatan, dan bersama Kemkeu menyampaikan komitmen pendanaannya.

(supporting).

h. Kemkokesra mengkoordinasikan Kemdiknas dan kementerian lain mematangkan

kebijakan pendidikan tenaga kesehatan (coordinating).

i. Kemdiknas mematangkan dan menetapkan kebijakan pendidikan tenaga kesehatan

(decision making).

3.

a. Kemkes sebagai focal point menyusun rancangan awal kebijakan pendayagunaan

tenaga kesehatan. Dalam hal ini Badan PPSDM Kesehatan memegang peran utama

dalam menyiapkan rancangannya.

Pendayagunaan tenaga kesehatan

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia 2011

(2)

22

3 | PERAN DAN TATA HUBUNGAN KERJA ANTAR PEMANGKU KEPENTINGAN

DALAM PENGEMBANGAN TENAGA KESEHATAN

b. Kemdagri, Kemnakertrans dan BNP2TKI, kementerian lain dan swasta memberikan

masukan terhadap rencana pendayagunaan tenaga kesehatan (

).

c. Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) dan Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia (MTKI)

serta Organisasi Profesi (OP) memberikan informasi tentang distribusi tenaga

kesehatan yang terkait registrasi dan pendidikan profesi berkelanjutan (

) sebagai masukan untuk penyusunan kebijakan

pendayagunaan tenaga kesehatan (

).

d. Rumusan rancangan kebijakan pendayagunaan tenaga kesehatan atas koordinasi

dari Kemkokesra, dilakukan sinkronisasi dengan masukan dari berbagai pemangku

kepentingan lain terkait (

).

e. Menpan-RB dan BKN memberikan verifikasi terutama terkait pendayagunaan tenaga

kesehatan sebagai PNS (

).

f. Kemkokesra melakukan koordinasi dengan Kemkeu dan DPR untuk meminta

dukungan/komitmen pendanaan dalam pelaksanaan kebijakan pendayagunaan

tenaga kesehatan (

).

g. DPR memberikan dukungan terhadap pelaksanaan kebijakan pendayagunaan tenaga

kesehatan, dan bersama Kemkeu menyampaikan komitmen pendanaannya

(

).

h. Kemkokesra mengkoordinasikan Kemkes dan kementerian lain terkait mematangkan

rumusan pendayagunaan tenaga kesehatan (

).

i. Selanjutnya Kemkes atas kesepakatan dengan pemangku kepentingan terkait

mematangkan dan menetapkan kebijakan pendayagunaan tenaga kesehatan

(

).

4.

a. Kemkes sebagai focal point menyiapkan rancangan awal pembinaan dan pengawasan

tenaga kesehatan.

recommending

Continuing

Professional Development

informing

coordinating

consulting

coordinating

supporting

consulting

decision making

Pembinaan dan pengawasan tenaga kesehatan

PEDOMAN PENGORGANISASIAN Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia 2011

(3)

23

3 | PERAN DAN TATA HUBUNGAN KERJA ANTAR PEMANGKU KEPENTINGAN

DALAM PENGEMBANGAN TENAGA KESEHATAN

b. Kemdagri bersama kementerian lain, TNI/POLRI dan pemangku kepentingan lainnya

memberikan rekomendasi terkait pembinaan dan pengawasan tenaga kesehatan di

institusi kesehatan binaannya (

).

c. KKI, MTKI dan OP memberikan informasi terkait registrasi dan lisensi tenaga

kesehatan (

).

d. Kemkokesra memfasilitasi dan mensinkronkan upaya pembinaan dan pengawasan

tenaga kesehatan (

).

e. Kemdagri bersama Kementerian/Lembaga dan institusi lain terkait memberikan

verifikasi sebagai periksa silang atas hasil pembinaan dan pengawasan tenaga

kesehatan (

).

f. Kemkokesra melakukan koordinasi dengan Kemkeu dan DPR untuk meminta

dukungan/komitmen pendanaan dalam pembinaan dan pengawasan tenaga

kesehatan (

).

g. DPR memberikan dukungan terhadap pembinaan dan pengawasan tenaga kesehatan,

dan bersama Kemkeu menyampaikan komitmen pendanaannya (

).

h. Kemkokesra bersama Kemkes dan kementerian lain mematangkan dan memverifikasi

rancangan pembinaan dan pengawasan tenaga kesehatan (

).

i. Kemkes menetapkan kebijakan pembinaan dan pengawasan tenaga kesehatan

(

).

Secara skematis, tata hubungan kerja antar pemangku kepentingan dalam PTK dapat dilihat

pada lampiran 2.

recommending

informing

coordinating

consulting

coordinating

supporting

consulting

decision making

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia 2011

(4)
(5)

KEBUTUHAN

(6)

26

4 | KEBUTUHAN SUMBERDAYA

Untuk pelaksanaan tugas Tim KF-PTK diperlukan sumber daya berupa:

1. Tenaga

Sumber daya manusia yang diperlukan adalah seluruh anggota Tim KF-PTK. Sesuai

keperluannya Tim dapat mengundang dan mengikutsertakan para ahli SDM kesehatan

dan bidang kesehatan terkait lainnya dalam merumuskan kebijakan PTK.

2. Dana

Sumber pembiayaan kegiatan Tim KF-PTK diperoleh dariAPBN Kemkokesra, Kemkes dan

Kementerian/Lembaga lain, mitra kerja sama lainnya serta lembaga internasional terkait

maupun sumber lain yang tidak mengikat.

3. Material (perangkat keras dan perangkat lunak)

Perangkat keras adalah berupa kantor dan peralatan kantor lain yang diperlukan

diupayakan oleh Badan PPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan. Perangkat lunak

adalah berupa fasilitas teknologi informasi, dimana tim mempunyai akses terhadap sistem

informasi kesehatan termasuk SDM kesehatan dan sistem informasi di

Kementerian/Lembaga lainnya.

PEDOMAN PENGORGANISASIAN Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia 2011 TIM KOORDINASI DAN FASILITASI PENGEMBANGAN TENAGA KESEHATAN

(7)

27

4 | KEBUTUHAN SUMBERDAYA

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia 2011

(8)
(9)

PEMANTAUAN

(10)

30

Pemantauan dan evaluasi merupakan unsur dari pengawasan yang merupakan suatu proses

pengamatan terhadap penyelenggaraan/pelaksanaan dalam hal ini pelaksanaan tugas Tim

KF-PTK yang bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pelaksanaannya sesuai dengan

rencana, ketentuan perundang-undangan dan kebijakan yang telah ditetapkan. Oleh karena

itu, untuk mengetahui tingkat pencapaian, perkembangan dan permasalahan dalam

pelaksanaan pengembangan tenaga kesehatan diperlukan kegiatan pemantauan dan

evaluasi.

Indikator kinerja yang menjadi tolok ukur dalam pemantauan dan evaluasi disepakati dan

ditetapkan dalam Rencana Kerja tahunan Tim KF-PTK sesuai dengan luaran ( )

masing-masing kegiatan.

Pemantauan adalah kegiatan pengumpulan informasi yang dilakukan secara periodik untuk

memastikan apakah suatu kegiatan sudah dilaksanakan sesuai dengan rencana. Pemantauan

terhadap pengorganisasian Tim KF-PTK ditujukan untuk mengetahui kemajuan pelaksanaan

tugas Tim KF-PTK yang dilaksanakan secara berkesinambungan.

Pemantauan dilaksanakan secara internal yaitu dilaksanakan oleh pelaku program atau Tim

KF-PTK. Mekanisme pemantauan dilakukan melalui:

1. Pertemuan koordinasi rutin

2. Umpan balik dari para pemangku kepentingan dan masyarakat pengguna melalui

Tim KF-PTK.

3. Komunikasi formal dan informal.

Evaluasi adalah suatu proses sistematis untuk menentukan nilai suatu kegiatan berdasarkan

output

website

A. PEMANTAUAN

B. EVALUASI

PEDOMAN PENGORGANISASIAN Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia 2011

TIM KOORDINASI DAN FASILITASI PENGEMBANGAN TENAGA KESEHATAN

5 | PEMANTAUAN DAN EVALUASI

(11)

31

kriteria tertentu melalui penilaian. Evaluasi terhadap pelaksanaan Tim KF-PTK ditujukan untuk

mengetahui keberhasilan tugas Tim KF-PTK dalam pengembangan tenaga kesehatan.

Evaluasi Tim KF-PTK dilaksanakan secara internal dan eksternal. Evaluasi internal

dilaksanakan oleh Tim KF-PTK melalui kegiatan lokakarya nasional. Sedangkan evaluasi

eksternal dilakukan oleh AAAH dan GHWA selaku mitra dalam pengembangan Tim KF-PTK di

tingkat regional dan global. Proses evaluasi dilakukan dalam konferensi yang dilaksanakan

tahunan (AAAH) dan dua tahunan (GHWA). Indikator yang digunakan oleh AAAH dan GHWA

dalam melakukan evaluasi adalah

sebagaimana tercantum dalam Lampiran 3.

Hasil pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pengembangan tenaga kesehatan disusun dan

didokumentasikan dalam bentuk laporan.

List of Indicators monitoring and evaluation of KD – AGA

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia 2011

TIM KOORDINASI DAN FASILITASI PENGEMBANGAN TENAGA KESEHATAN

(12)
(13)
(14)

34

Tujuan disusunnya Pedoman Pengorganisasian Tim KF-PTK adalah agar kedepan

pelaksanaan PTK dapat lebih terarah dan terkoordinasikan dengan baik. Diharapkan para

pemangku kepentingan dapat memiliki pengertian yang jelas dan sama terhadap peran, tugas

dan tanggung jawab masing-masing. Koordinasi dapat diwujudkan melalui sinergi para

pemangku kepentingan untuk keberhasilan pencapaian tujuan PTK.

Dengan memperhatikan perkembangan sesuai hasil pemantauan dan evaluasi, Pedoman

Pengorganisasian Tim KF-PTK dapat secara periodik ditinjau kembali dan apabila diperlukan

dilakukan penyesuaian. Oleh karenanya masukan dari berbagai pihak untuk penyempurnaan

lebih lanjut sangat diharapkan.

Keberhasilan pelaksanaan tugas Tim KF-PTK hanya dapat tercapai dengan kerja keras semua

pemangku kepentingan PTK dan ridho Allah SWT. Semoga dokumen ini dapat memberikan

manfaat dalam pelaksanaan PTK dan selanjutnya dapat berkontribusi dalam pembangunan

kesehatan.

PEDOMAN PENGORGANISASIAN Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia 2011 TIM KOORDINASI DAN FASILITASI PENGEMBANGAN TENAGA KESEHATAN

6 | PENUTUP

(15)

35

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia 2011

TIM KOORDINASI DAN FASILITASI PENGEMBANGAN TENAGA KESEHATAN

(16)
(17)
(18)

x

LAMPIRAN

LAMPIRAN 1

SK Menkokesra No. 12 Tahun 2011

PEDOMAN PENGORGANISASIAN Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia 2011 TIM KOORDINASI DAN FASILITASI PENGEMBANGAN TENAGA KESEHATAN

(19)

KEPUTUSAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT NOMOR 12TAHUN 2011

TENTANG

TIM KOORDINASI DAN FASILITASI PENGEMBANGAN TENAGA KESEHATAN

(INDONESIAN COUNTRY COORDINATION AND FACILITATION COMMITTEE FOR HUMAN RESOURCES OF HEALTH DEVELOPMENT)

MENTERI KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT,

Menimbang : a. bahwa secara global dan nasional telah terjadi krisis tenaga kesehatan baik mutu, jenis, jumlah dan distribusinya;

b. bahwa pertemuan Global Health Workforce Alliancetahun 2008 yang menghasilkan Deklarasi Kampala, menyatakan perlu dipersiapkan langkah-langkah dalam pengembangan tenaga kesehatan yang mencakup perencanaan kebutuhan, pengadaan/pendidikan/pelatihan, pendayagunaan, serta pembinaan dan pengawasan;

c. bahwa pertemuan The 2ndGlobal Forum on Human Resources for

Health pada tanggal 25-29 Januari 2011 di Bangkok memerlukan langkah konkrit sebagai upaya tindak lanjut dalam rangka pengembangan tenaga kesehatan;

d. bahwa dalam rangka pengembangan tenaga kesehatan diperlukan sinergisme dalam kerjasama lintas sektor dan lintas pemangku kepentingan;

e. bahwa berdasarkan point a, b, c, dan d diatas maka perlu ditetapkan Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat tentang Tim Koordinasi dan Fasilitasi Pengembangan Tenaga Kesehatan (Indonesian Country

Coordination and Facilitation Committee for Human Resources of Health Development).

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 8 tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian, sebagaimana telah diubah dengan undang Nomor 43 tahun 1999 tentang Perubahan Undang-undang Nomor 8 tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian;

2. Undang-undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan; 3. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional;

4. Undang-undang Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran;

(20)

5. Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana telah dibuah dengan Undang-undang Nomor 8 tahun 2005 tentang Penetapan Perpu No. 3 tahun 2005 tentang Perubahan atas UU Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

6. Undang-undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025;

7. Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1996 tentang Tenaga

Kesehatan;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 5 tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014;

10. Peraturan Presiden Nomor 24 tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara.

Memperhatikan : 1. International Recruitment of Health Personnel: Global Code of

Practice yang diadopsi pada World Health Assembly ke-63 di Jenewa pada tanggal 21 Mei 2010;

2. Pembentukan Global Health Workforce Alliance pada World Health Assembly ke-59 tanggal 25 Mei 2006;

3. Pembentukan Asia Pacific Action Alliance on Human Resources for Health pada Agustus 2005;

4. Hasil The 2nd Global Forum on Human Resources for Health tanggal 25 – 29 Januari 2011 di Bangkok.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat tentang Tim Koordinasi dan Fasilitasi Pengembangan Tenaga Kesehatan

(Indonesian Country Coordination and Facilitation Committee for Human Resources of Health Development)

KESATU : Membentuk Tim Koordinasi dan Fasilitasi Pengembangan Tenaga Kesehatan (Indonesian Country Coordination and Facilitation Committee for

Human Resources of Health Development), yang terdiri dari Tim Pengarah, Tim Pelaksana, Kelompok Kerja dan Sekretariat, dengan susunan keanggotaan sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini.

KEDUA : Kelompok Kerja sebagaimana dimaksud pada Diktum Kesatu, terdiri dari :

1. Kelompok Kerja Bidang Perencanaan dan Pendayagunaan Tenaga Kesehatan (Kelompok Kerja I);

2. Kelompok Kerja Bidang Pengadaan Tenaga Kesehatan (Kelompok Kerja II), dan

3. Kelompok Kerja Bidang Pembinaan dan Pengawasan Tenaga Kesehatan (Kelompok Kerja III).

KETIGA : Tim Koordinasi dan Fasilitasi Pengembangan Tenaga Kesehatan

(Indonesian Country Coordination and Facilitation Committee for Human Resources of Health Development) sebagaimana dimaksud pada Diktum Kesatu dan Diktum Kedua, mempunyai tugas :

(21)

1. Tim Pengarah bertugas:

a. Memberikan arahan tentang prioritas pengembangan tenaga kesehatan dalam rangka mendukung pembangunan kesehatan; b. Memberikan arahan dalam penyusunan Rencana Strategis

Pengembangan Tenaga Kesehatan;

c. Memberikan arahan dalam peningkatan sinergisme/ kerjasama/koordinasi lintas sektor dan lintas pemangku kepentingan dalam pengembangan tenaga kesehatan.

d. Memberikan arahan dalam mengkonsolidasikan dan mobilisasi sumberdaya untuk pengembangan tenaga kesehatan dalam rangka mendukung pembangunan kesehatan dan upaya pencapaian target Millennium Development Goals (MDGs)

2. Tim Pelaksana bertugas :

a. Melaksanakan koordinasi dan fasilitasi kepada semua pemangku kepentingan dalam penyusunan Rencana Strategis Pengembangan Tenaga Kesehatan.

b. Melaksanakan koordinasi dan fasilitasi kepada semua pemangku kepentingan dalam pelaksanaan Rencana Strategis Pengembangan Tenaga Kesehatan.

c. Melaksanakan koordinasi dan fasilitasi kepada semua pemangku kepentingan dalam pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Rencana Strategis Pengembangan Tenaga Kesehatan.

d. Mengkonsolidasikan dan memobilisasi sumberdaya dalam pelaksanaan Rencana Strategis Pengembangan Tenaga Kesehatan.

e. Melaksanakan koordinasi dan fasilitasi dalam pengembangan tenaga kesehatan, yang meliputi perencanaan, pengadaan, pendayagunaan, pembinaan dan pengawasan tenaga kesehatan.

3. Kelompok Kerja Bidang Perencanaan dan Pendayagunaan Tenaga Kesehatan (Kelompok Kerja I), mempunyai tugas :

a. Melaksanakan fasilitasi dalam merumuskan rancangan Rencana Strategis Pengembangan Tenaga Kesehatan.

b. Melaksanakan fasilitasi dalam penyusunan rencana kebutuhan tenaga kesehatan.

c. Melaksanakan fasilitasi dalam penyusunan rencana dan pelaksanaan pendayagunaan tenaga kesehatan.

d. Melaksanakan fasilitasi pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pendayagunaan tenaga kesehatan.

e. Melaksanakan fasilitasi dalam menetapkan dan melakukan langkah-langkah pelaksanaan resolusi Organisasi Kesehatan Sedunia dalam rekrutmen international tenaga kesehatan.

(22)

Kerja II), mempunyai tugas :

a. Melaksanakan fasilitasi dalam pengadaan Tenaga Kesehatan.

b. Melaksanakan fasilitasi dalam pemantauan dan evaluasi pengadaan tenaga kesehatan.

c. Melaksanakan fasilitasi dalam pengendalian produksi Tenaga Kesehatan

d. Melaksanakan fasilitasi dalam pemantapan pembinaan Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan.

e. Melaksanakan fasilitasi dalam pengembangan/peningkatan kapasitas tenaga

dankesehatan.

5. Kelompok Kerja Bidang Pembinaan dan Pengawasan Tenaga Kesehatan (Kelompok Kerja III),mempunyai tugas :

a. Melaksanakan fasilitasi dalam pembinaan dan pengawasan tenaga kesehatan;

b. Melaksanakan fasilitasi dalam pembentukan MTKP (Majelis Tenaga Kesehatan Provinsi);

c. Melaksanakan fasilitasi dalam pemantapan tugas pokok dan Fungsi serta tata hubungan kerja MTKI (Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia) dan MTKP;

d. Melaksanakan fasilitasi dalam pelaksanaan pendidikan berkelanjutan, khususnya Program Pendidikan Dokter Spesialis/PPDS dan Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis/PPDGS.

6. Sekretariat mempunyai tugas :

a. Menyusun dan mengusulkan rencana kerja Tim Koordinasi dan Fasilitasi Pengembangan Tenaga Kesehatan, baik Tim Pengarah, Tim Pelaksana, maupun Kelompok Kerja;

b. Melaksanakan fasilitasi pelaksanaan kegiatan Tim Koordinasi dan Fasilitasi Pengembangan Tenaga Kesehatan; c. Mendokumentasikan hasil pelaksanaan tugas Tim

Koordinasi dan Fasilitasi Pengembangan Tenaga Kesehatan; d. Melaksanakan advokasi dan peningkatan kapasitas (capacity

building) bagi semua pemangku kepentingan dalam pengembangan tenaga kesehatan;

e. Melaksanakan fasilitasi pembentukan Tim Koordinasi dan Fasilitasi Pengembangan Tenaga Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota;

f. Mengembangkan pusat informasi (knowledge management) dalam pengembangan tenaga kesehatan.

KEEMPAT : Dalam melaksanakan tugasnya, Tim Koordinasi dan Fasilitasi Pengembangan Tenaga Kesehatan (Indonesian Country Coordination and

Facilitation Committee for Human Resources of Health Development) sebagaimana dimaksud pada Diktum Ketiga dapat mengikut sertakan

(23)

para ahli dan pihak-pihak terkait lainnya.

KELIMA : Segala biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas Tim Koordinasi dan Fasilitasi Pengembangan Tenaga Kesehatan (Indonesian Country

Coordination and Facilitation Committee for Human Resources of Health Development) sebagaimana dimaksud pada Diktum Kesatu dan Diktum Kedua, dibebankan pada DIPA Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan DIPA Kementerian Teknis lainnya, serta sumber lainnya yang tidak mengikat dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

KEENAM : Dengan berlakunya Keputusan ini, maka Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Nomor 33/KEP/MENKO/KESRA/IX/2010 tentang Tim Koordinasi dan Fasilitasi Pengembangan Tenaga Kesehatan (Indonesian Country

Coordination and Facilitation/CCF Committee for Human Resources for Health/HRH Development) dinyatakan tidak berlaku.

KETUJUH : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Jakarta pada tanggal : 7 Maret 2011 MENTERI KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT

(24)

Lampiran

Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Nomor 12Tahun 2011 Tanggal: 7 Maret 2011

SUSUNAN KEANGGOTAANTIM KOORDINASI DAN FASILITASI PENGEMBANGAN TENAGA KESEHATAN

(INDONESIAN COUNTRY COORDINATION AND FACILITATION

COMMITTEE FOR HUMAN RESOURCES OF HEALTH DEVELOPMENT)

A. TIM PENGARAH

Ketua : Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Wakil Ketua : Menteri Kesehatan

Sekretaris I : Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretaris II : Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan

Anggota : 1. Menteri Dalam Negeri 2. Menteri Luar Negeri 3. Menteri Pertahanan 4. Menteri Keuangan

5. Menteri Pendidikan Nasional

6. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan RB 7. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi

8. Menteri Agama 9. Menteri Sosial

10. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional 11. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia 12. Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal

13. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 14. Menteri Sekretaris Kabinet

15. Menteri Sekretaris Negara 16. Panglima TNI

17. Kepala POLRI

18. Ketua Komisi IX DPR RI 19. Ketua Komisi X DPR RI

20. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana 21. Kepala BKKBN

22. Kepala Badan POM

B. TIM PELAKSANA

Ketua : Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Kementerian Kesehatan

(25)

Wakil Ketua I : Deputi Bidang Koordinasi Kesehatan,Kependudukan dan KB Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat

Wakil Ketua II : Direktur Jenderal Otonomi Daerah, Kementerian Dalam Negeri Sekretaris I : Sekretaris Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM

Kesehatan, Kementerian Kesehatan

Sekretaris II : Asisten Deputi Urusan Penguatan Pelayanan Kesehatan, Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat

Sekretaris III : Direktur Urusan Pemerintahan Daerah, Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri

Anggota : 1. Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan 2. Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan HAM 3. Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan

4. Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial 5. Sekretaris Jenderal Kementerian Agama

6. Direktur Jenderal Multilateral Kementerian Luar Negeri

7. Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri

8. Direktur Jenderal Anggaran, Kementerian Keuangan

9. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Nasional

10. Direktur Jenderal Menengah, Kementerian Pendidikan Nasional

11. Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat

12. Deputi Bidang Sumber Daya Manusia Aparatur, Kementerian PAN dan RB

13. Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, Kementerian Tenaga Kerja

14. Deputi Sumber Daya Manusia dan Kebudayaan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional

15. Deputi Menteri Sekretaris Negara Bidang Hubungan Kelembagaan, Kementerian Sekretariat Negara

16. Deputi Sekretaris Kabinet Bidang Hukum, Kementerian Sekretariat Kabinet

17. Kepala Badan Kepegawaian Negara 18. Sestama BKKBN

19. Sestama Badan POM

20. Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan POLRI 21. Kepala Pusat Kesehatan TNI

22. Ketua Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) 23. Perwakilan Bank Dunia di Indonesia

(26)

24. Perwakilan WHO di Indonesia 25. Perwakilan AUSAID di Indonesia 26. Perwakilan GIZ di Indonesia 27. Perwakilan USAID di Indonesia

28. Ketua Country Coordination Management (CCM Indonesia) 29. Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI)

30. Ketua Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) 31. Ketua Ikatan Apoteker Indonesia (IAI)

32. Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) 33. Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI)

34. Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

35. Ketua Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI)

36. Ketua Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI)

37. Ketua Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan Indonesia (PATELKI)

38. Ketua Persatuan Rumah Sakit Indonesia (PERSI) 39. Ketua Asosiasi Rumah Sakit Daerah (ARSADA) 40. Prof. Dr. dr. Agus Purwadianto, Sp.F

C. KELOMPOK KERJA

1. KELOMPOK KERJA BIDANG PERENCANAAN DAN PENDAYAGUNAAN TENAGA KESEHATAN (KELOMPOK KERJA I)

Ketua : Kepala Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Kementerian Kesehatan

Sekretaris : Kepala Bidang Pendayagunaan SDMK Luar Negeri. Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Kementerian Kesehatan

Anggota : 1. Direktur Urusan Pemerintahan Daerah II, Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri

2. Direktur Kesehatan Direktorat Jenderal Kekuatan Pertahanan Kementerian Pertahanan

3. Direktur Sosial Budaya, Organisasi Internasional Negara Berkembang, Kementerian Luar Negeri

4. Direktur Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri, Kementerian Tenaga Kerja

5. Asisten Deputi Pengembangan SDM Aparatur, Kementerian PAN dan RB

6. Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian, Badan Kepegawaian Nasional

(27)

8. Kepala Biro Kepegawaian Kementerian Kesehatan

9. Kepala Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Kesehatan

10. Kepala Bidang Pendayagunaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Luar Negeri, Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Kementerian Kesehatan

11. Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan Teknis dan Fungsional Kesehatan, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Aparatur, Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Kementerian Kesehatan

12. dr. H. Kemas M. Akib Aman, Sp.R, MARS 13. dr. Nusyirwan, SpM (TNI)

14. Aruma Sumaeni (POLRI)

15. dr. Mgs. Johan T. Saleh, MSc., (PERSI) 16. dr. Nur Abadi, MM, Msi (ARSADA) 17. dr. Prijo Sudipratomo, Sp Rad (IDI) 18. Dr. drg. Peter Andreas (PDGI) 19. Nunut Rubbiyanto, S. Si, Apt. (IAI) 20. Indra Supradewi,SKM, M.Kes. (IBI) 21. Sunardi,SKp, M.Kep,, SpKMB (PPNI)

22. Dr. Ede Surya Darmawan, SKM., MDM. (IAKMI) 23. Rosadi Nasir, MSc (HAKLI)

24. Ir. Kresnawan, MKes (PERSAGI)

25. Entuy Kurniawan, S.Si, MKM (PATELKI)

26. Prof. Dr. drg., Bambang Trenggono MS (Ketua Divisi Pendidikan KKG)

27. Sugiyanto, S.Sos, M. Kes (Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan, Kedeputian III Kemenko Kesra)

28. Perwakilan Majelis Kolegium Dokter Keluarga Indonesia (MKDKI)

29. Perwakilan BNP2TKI

30. Perwakilan Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) 31. Perwakilan Asosiasi Dinas Kesehatan (ADINKES)

2. KELOMPOK KERJA BIDANG PENGADAAN TENAGA KESEHATAN (KELOMPOK KERJA II)

Ketua : Kepala Pusat Pendidikan dan PelatihanTenaga Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Kementerian Kesehatan

Sekretaris : Kepala Bidang Pengendalian Mutu Pusat Pendidikan dan PelatihanTenaga KesehatanBadan Pengembangan dan

(28)

Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Kementerian Kesehatan

Anggota : 1. Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Aparatur, Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Kementerian Kesehatan

2. Direktur Akademik, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Nasional

3. Kepala Pusat Pendidikan dan Latihan , Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Kementerian Kesehatan

4. Kepala Sub Direktorat Nakes Direktorat Kesehatan, Ditjen Kekuatan dan Pertahanan, Kementerian Pertahanan

5. Dr. Rokiah Kusumapradja, SKM, MHA. (PERSI) 6. dr. Eddi Junaidi, SpOG, MKes (IDI)

7. Paulus Januar (PDGI)

8. Noffendri Roestam, S.Si, Apt. (IAI) 9. Laurensia Lawintono, MSc (IBI) 10. Rita Sekarsari, SKp, MHSM (PPNI)

11. Dr.Dra. Dumilah Ayuningtyas MARS (IAKMI) 12. Soedjono, S.SKM, Dipl.EST. (HAKLI)

13. Nils Aria, MPS (PERSAGI)

14. Asep Fitri Hilman S.Si, M.Pd. (PATELKI)

15. Dr.dr. Yoga Yunaidi, SpJP (Ketua Divisi Pendidikan KKI) 16. Perwakilan Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan

Masyarakat Indonesia (AIPTKMI)

17. Perwakilan Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI)

18. Perwakilan Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOGI)

19. Perwakilan Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) 3. KELOMPOK KERJA III BIDANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN TENAGA

KESEHATAN

Ketua : Kepala Pusat Standarisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan, Kementerian Kesehatan.

Sekretaris : Kepala Bidang Standarisasi dan Sertifikasi Sumber Daya Manusia Kesehatan, Pusat Standarisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan

(29)

Sekretaris Negara Bidang Sumber Daya Manusia 2. Direktur Kerja Sama Teknik, Kementerian Luar Negeri

3. Direktur Bina Upaya Kesehatan Rujukan, Direktorat Jenderal Bina Upaya Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan 4. Kepala Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian

Kesehatan

5. Kepala Biro Umum Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan

6. Kepala Bidang Pendidikan berkelanjutan Sumber Daya Manusia kesehatan Pusat Standarisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan, Kementerian Kesehatan.

7. dr. Muhammad Toyibi, SpJP. (Ketua Divisi Pembinaan KKI) 8. Soemaryono Rahardjo, SE, MBA. (PERSI)

9. Drs. Wahyudi U. Hidayata, M.Sc (IAI) 10. Sri Poerwaningsih, SKM, M.Kes. (IBI) 11. Miciko Umeda, SKp, MS.Biomed (PPNI) 12. Dr.drg. Yaslis Ilyas, MPH. (IAKMI) 13. M. Ichsan (HAKLI)

14. Bambang Harianto, MSc. (PERSAGI)

15. Nicolaus Sri Widodo, S. Pd, M.Kes. (PATELKI)

16. Dr. Arsitawati Pudjorahardjo (HPEQ, Kementerian Pendidikan Nasional)

17. Subardan R. MSi (HAKLI)

18. Rony Saragih, S Sos, MSc (Kasubdit UPD II/2 Ditjen Otda Kemendagri

19. Perwakilan Ikatan Dokter Indonesia (IDI)

20. Perwakilan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI)

D. SEKRETARIAT

Ketua : Dr. dr. Adang Bachtiar, MPH., ScD. Wakil Ketua I : dr. Sri Henni Setiawati, MHA Wakil Ketua II : Drs. Abdurachman, MPH Sekretaris I : Nurbaeti Yuliana, SKM, MKes Sekretaris II : Puput Oktamianti, SKM, MM. Sekretaris III : drg. Widyawati, MQIH

Anggota : 1. dr. Mary S. Maryam, MHA, PhD 2. Syamsul Bahri, SKM, MKes 3. Sugiharto, MSc

4. Siti Kusumawati, SKM, MIS 5. Burlian Mughni, SH, MKes

(30)

6. Ir. Herwanti Bahar, MS 7. Anna Kurniati, SKM, MA

8. drg. Rahma Indira Wardani, MARS. 9. drg. Adittya, MARS.

10. Nurdiana, S.Kep, MSc

MENTERI KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT

(31)

LAMPIRAN

xi

LAMPIRAN 2

Matrix Tata Hubungan Kerja Pemangku Kepentingan

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia 2011

(32)

1. P e rencanaan nakes K e mkes K emdagr i K es ra D P R & K e mkeu M enpan R B O P & A ss o sias i f a silitas ya n ke s Ke m ke s 1) .K em kes m eny us un rancangan aw al ru m u sa n per e ncanaan nakes 4) . K e m kokes ra mengkoor dinas ikan dan mens inkr onkan kebijakan per encanaan nakes 5) . M e npan R B member ikan v e ri fikas i terutam a terk a it peny ediaan f o rm as i untuk pegis ian tar g et re ncana kebutuhan dan B K N m em ber ikan ve ri fik a si t e rk a it adm inis tr as i untuk pengis ian f or m a si 7) K es ra dan kem kes se rt a kemen lain m e m a tangkan r um us an per encanaan nakes 8) K em ke s

menetapkan kebijakan per

encanaan nakes ehatan 3) . O rgani sas i pr of es i member ik an in fo rm as i ter kai t st andar pr of es i. Aso sia si fa silit as pel ay anan k es ehatan member ik an in fo rm as i tentang

keadaan tenaga kesehatan.

6) .D P R m em ber ikan dukungan ter h adap pelaks a naan kebijakan per encanaan tenaga kes e hatan dan pem enuhan r encana

kebutuhan tenaga kes

e hatan, dan ber sam a K e m keu meny ampaikan kom itm en pendanaanny a T A T A HUBUNG AN KE RJA ANT AR PEM ANG KU KEPENT ING AN DAL AM PENG E M BANG AN T E NAG A KESEHAT AN C O O R D IN A T IN G (Sebagai K o or dinator ) SU PPO R T IN G (Pember i D ukungan) C O N S U L T IN G (Pember i Ver ifikasi) IN FO R M IN G (P ember i Inf or masi) NO KEGI A T A N FO C A L PO IN T (P elaku U tama) RECOM M E NDI NG (P ember i R ekomendasi) DECI SI ON M A K IN G (Pember i K eputusan) 2) . K emdagr i member ik an mas uk an ter hadap r enc ana ke butuhan tenaga ke se hatan dal am neger i. K emennak er st ra ns & BN P2 T K I un tu k ke butuhan tenaga ke sehatan l uar neger i. Inti tus i k ementr ia n l ai n dan T N I s er ta P O LRI member ik an re ko mendas i ter kai t ke butuhan tenaga ke sehatan di ins titus i. ke sehatan bi naanny a

(33)

T A T A HUBUNG AN KE RJA ANT AR PEM ANG KU KEPENT ING AN DAL AM PENG E M BANG AN T E NAG A KESEHAT AN 2. P e nday agunaan nakes (SESUAIKAN D ENG A N PERENCANAAN D IAT AS) K e m kes K e m e ndagr i K e sr a D P R & K em enkeu M enpan R B O P , M T K I, K K I K e m kes 1) K em ke s m e ny us un ra ncangan aw al ru m u san penday agunaan nakes ya ng dis iapkan BPPSDM K 2) K em dagr i m e m ber ikan mas u kan r encana penday agunaan dalam neger i; K em naker tr a ns dan B N P 2 T K I m e m b er ikan m a su kan ter kait r enc penay agunaan nakes LN 4) K es ra mengkoor dinas ikan pr os es peny us unan

rancangan kebijakan penday

agunaan nakes 5) M enpan R B member ikan v e ri fikas i terutam a terk ait re alis as i pencapaian fo rm a si P N S 6) K em keu m e m ber ikan kom itm en finans ial untuk penday agunaan nakes , DPR m e m b e ri ka n

dukungan pendanaan penday

agunaan nakes 3) K K I, M T K I dan O P member ikan inf or mas i tentang dis tr ibus i ter kait dengan re gis tr a si dan dikjut se bagi bahan peny us unan kebijakan 7) K em ke s ber sa m a K e menkokes ra m e m a tangkan ru m u san penday agunaan nakes 8) K em ke s

menetapkan kebijakan penday

agunaan nakes ehatan SU PPO R T IN G (Pember i D ukungan) C O N S U L T IN G (Pember i Ver ifikasi) IN FO R M IN G (P ember i Inf or masi) DECI SI ON M A K IN G (Pember i K eputusan) NO KEGI A T A N FO C A L PO IN T (P elaku U tama) RECOM M E NDI NG (P ember i R ekomendasi) C O O R D IN A T IN G (Sebagai K o or dinator )

(34)

T A T A HUBUNG AN KE RJA ANT AR PEM ANG KU KEPENT ING AN DAL AM PENG E M BANG AN T E NAG A KESEHAT AN 3. P e ngadaan nakes ehatan K e m diknas O P , K e m kes K e sr a D P R , K e m keu K e m d a gr i, K em ke s, T N I/PO L R I, Kem e n lain K e mdiknas 2) kemdiknas meny us un kebijakan

pendidikan tenaga kes

e hatan 3) O P dan K e m kes member ikan r ekomendas i jenis , jum lah dan kompetens i/kualif ikas i nakes y ang har us dipr oduks i untuk pengis ian kebutuhan nakes 4) K es ra memf a silitas dan mens inkr onkan kebijakan

pengadaan tenaga kes

e hatan 5) K em dagr i, K e m kes & T N I/ PO LR I s e rta kem enter ian lain member ikan v er ifikas i

untuk pengadaan nakes

mell ins titus i diknakes dalam binaanny a 1 ) A sso si a si I n st itu si pendidikan nakes & As s. R S m em berikan inf or mas i jumlah lulus an y ang dihas ilkan 6) D P R m em ber i dukungan pendanaan, Ke mkeu member ikan kom itm en f inans ial. 7) K e m kokes ra , M endiknas & kem enter ian lain m e ngkoor dinas ikan dalam m em atangkan kebijakan D iknakes 8) K em diknas

menetapkan kebijakan pendidikan tenaga kes

e hatan NO KEGI A T A N FO C A L PO IN T (P elaku U tama) RECOM M E NDI NG (P ember i R ekomendasi) C O O R D IN A T IN G (Sebagai K o or dinator ) SU PPO R T IN G (Pember i D ukungan) C O N S U L T IN G (Pember i Ver ifikasi) IN FO R M IN G (P ember i Inf or masi) DECI SI ON M A K IN G (Pember i K eputusan) A sos ias i ins t pendidikan, as o si as i R S pendidikan

(35)

T A T A HUBUNG AN KE RJA ANT AR PEM ANG KU KEPENT ING AN DAL AM PENG E M BANG AN T E NAG A KESEHAT AN 4. P e m

binaan dan pengaw

as an tenaga kes ehatan K e m kes K e m e ndagr i, T N I/P O L R I, K e m enter ian lain K e m e nkokes ra D P R dan K e m keu K e m endagr i dan K e men lain. KKI, M T KI, O P Kem kes 1) K em ke s meny iapkan r ancangan aw al pem binaan dan pengaw as an nakes 2) K em dagr i, T N I/P O L R I ber sam a m enter i lain member ikan r ekomendas i ter kait binw a s di Ins titus i binaanny a . 4) kes ra memf a silitas i dan mens inkr onkan upay a pem binaan dan pengaw as an nakes 5) D P R m em ber ikan dukungan dan K e m keu m e m ber ikan kom itm en finans ial pelaks a naan binw as 6) K em dagr i dan K e m e nter ian lain member ikan v e ri fikas i se bagai per iks a s ilang has il binw as 3) KKI, M T KI, O P member ikan inf or mas i ter kait r egis tr as i dan lis ens i nakes 7) K e m enkokes ra dan kemen lain me m a tangkan dan ve ri fikas i r ancangan binw a s 8) K em ke s

menetapkan kebijakan binw

as nakes SU PPO R T IN G (Pember i D ukungan) C O N S U L T IN G (Pember i Ver ifikasi) IN FO R M IN G (P ember i Inf or masi) DECI SI ON M A K IN G (Pember i K eputusan) NO KEGI A T A N FO C A L PO IN T (P elaku U tama) RECOM M E NDI NG (P ember i R ekomendasi) C O O R D IN A T IN G (Sebagai K o or dinator )

(36)

xii

PEDOMAN PENGORGANISASIAN Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia 2011 TIM KOORDINASI DAN FASILITASI PENGEMBANGAN TENAGA KESEHATAN

LAMPIRAN 3

Daftar Indikator Monitoring dan Evaluasi Kampala

Declaration and Agenda for Global Action

LAMPIRAN

(37)

TIM PENYUSUN

TIM PENYUSUN

KONTRIBUTOR 1

KONTRIBUTOR 2

drg. Tritarayati, SH | DR. Adang Bachtiar, MPH, ScD dr. Sri Henni Setiawati, MHA

Drs. Abdurachman, MPH Puput Oktamianti, SKM, MM Nurbaeti Yuliana, SKM, MKes

drg. Widyawati, MQIH Anna Kurniati, SKM, MA Santy Komalasari, SKom, MKM

dr. RiniRachmawati, MARS Sugiharto, Msc dr. Mary S. Maryam, MHA, PhD

SitiKusumawati, SKM, MIS

Seluruh anggota/perwakilan dari Tim Pelaksana dan Kelompok Kerja yang ada dalam SK

Menkokesra No.12/2011

Seluruh peserta Lokakarya Nasional Pengembangan Tenaga Kesehatan Tahun 2011,

di Grand Preanger Hotel Bandung, Tanggal 12-15 September 2011

|

|

|

|

|

|

|

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia 2011

TIM KOORDINASI DAN FASILITASI PENGEMBANGAN TENAGA KESEHATAN

(38)

Copyright © 2011

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dibagi menjadi tiga sub kajian utama, yaitu 1) kajian untuk menentukan posisi daya saing agroindustri halal dengan menggunakan analisis SWOT kuantitatif serta

memanfaatkan terumbu karang sebagai area untuk mendapatkan makanan yang cukup dari organisme lain yang hidup di sekitar terumbu karang, sehingga tidak jarang dalam ekosistem

a) Ibu jadi sering berkemih karena kandung kemih ditekan sehingga ruang yang tersisa untuk ekspansi berkurang. b) Perasaan tidak nyaman akibat tekanan panggul yang menyeluruh

Berdasarkan data di atas terdapat beberapa kasus yang dilakukan oleh siswa SMP Gajah Mada Bandar Lampung dan diantara kasus-kasus tersebut yang paling sering

3 Biasa Tab peta Menekan tab peta Menampilkan peta wisata Berhasil 4 Biasa Menu login Menekan menu item login Masuk ke dalam tampilan login Berhasil 5 Biasa

Perlakuan penambahan tinta cumi-cumi 1,5% merupakan perlakuan yang lebih disukai panelis dibandingkan perlakuan lainnya, dengan karakteristik kenampakan 6,4±1,73, aroma

“Selanjutnya agar eksistensi lembaga tetap terjaga, maka pihak lembaga selalu melaksanakan observasi (penijauan) ulang terhadap permasalahan yang kemungkinan terjadi

Selain pelaksanaan upacara adat kematian ini berkaitan dengan leluhur, upacara adat kematian ini juga mampu mengajarkan kepada orang Nolloth untuk bagaimana bisa