• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I Bagus.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I Bagus.docx"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang

Daerah penelitian yang secara fisiografi Jawa Timur termasuk dalam Zona Daerah penelitian yang secara fisiografi Jawa Timur termasuk dalam Zona Rembang, Zona Kendeng, Zona Randubelatung (Van Bemmelen, 1949) pada Rembang, Zona Kendeng, Zona Randubelatung (Van Bemmelen, 1949) pada umumnya telah banyak diteliti dan dipelajari oleh beberapa ilmuwan kebumian. umumnya telah banyak diteliti dan dipelajari oleh beberapa ilmuwan kebumian. Penelitian geologi pada zona ini pada kebanyakan untuk kepentingan ilmiah dan Penelitian geologi pada zona ini pada kebanyakan untuk kepentingan ilmiah dan eksplorasi terkhususkan pada eksplorasi minyak dan gas bumi dimana zona ini eksplorasi terkhususkan pada eksplorasi minyak dan gas bumi dimana zona ini dikenal oleh ilmuwan geologi sebagai cekungan Jawa Timur. Banyaknya penelitian dikenal oleh ilmuwan geologi sebagai cekungan Jawa Timur. Banyaknya penelitian di Cekungan Jawa Timur ini tidak menutup kemungkinan peneliti yang lain untuk di Cekungan Jawa Timur ini tidak menutup kemungkinan peneliti yang lain untuk melakukan kajian dan pemahaman tentang geologi Zona Rembang secara melakukan kajian dan pemahaman tentang geologi Zona Rembang secara menyuluruh. Banyak aspek baik dari segi stratigrafi, tektonik, sedimentasi, menyuluruh. Banyak aspek baik dari segi stratigrafi, tektonik, sedimentasi,  perkembangan

 perkembangan cekungan, cekungan, maupun maupun sistem minyak sistem minyak bumi ybumi yang ang masih harus masih harus dikaji lagidikaji lagi seiring dengan perkembangan ilmu terkhususkan ilmu geologi kebumian.

seiring dengan perkembangan ilmu terkhususkan ilmu geologi kebumian. Geologi

Geologi daerah Klumpit ddaerah Klumpit dan sekitarnya an sekitarnya dipilih sebagai dipilih sebagai pemetaan geologipemetaan geologi karena geologi daerah penelitian sangat menarik dimana secara tektonik, geologi karena geologi daerah penelitian sangat menarik dimana secara tektonik, geologi struktur, litologi, dan stratigrafinya yang lengkap sehingga sangat ideal sebagai struktur, litologi, dan stratigrafinya yang lengkap sehingga sangat ideal sebagai tempat untuk melakukan suatu penelitian

tempat untuk melakukan suatu penelitian geologi.geologi.

Penelitian geologi tersebut meliputi geomorfologi, stratigrafi dan struktur Penelitian geologi tersebut meliputi geomorfologi, stratigrafi dan struktur geologi proses - proses geologi yang masih berkembang sampai sekarang yang pada geologi proses - proses geologi yang masih berkembang sampai sekarang yang pada akhirnya dapat digambarkan pada peta geomorfologi dan geologi.

(2)

 pihak yang berkepentingan pada daerah penelitian khususnya dalam pemanfaatan sesumber dan penanggulangan bencana, berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, tugas akhir ini dibuat dengan menggunakan teori-teori dan metodologi penelitian yang digunakan dalam studi geologi.

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian adalah untuk melakukan pemetaan geologi  permukaan serta mempelajari dan mengumpulkan data geologi daerah penelitian secara rinci mencakup pemerian data geologi yang tersingkap di permukaan bumi  berupa geomorfologi, pengelompokan batuan menjadi satuan batuan maupun susunan stratigrafi, struktur geologi, sejarah geologi dan geologi lingkungan  berdasarkan data singkapan, serta data permukaan berdasarkan data sekunder dari  peneliti sebelumnya.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tataan geologi daerah Klumpit dan sekitarnya yang mencakup bentukan morfologi, variasi satuan batuan, dan kaitannya dengan susunan stratigrafi daerah penelitian serta struktur geologi yang mengontrol daerah tersebut guna mengungkap sejarah geologi pada daerah  penelitian yang selanjutnya dapat disajikan ke dalam peta lokasi pengamatan, peta geomorfologi, dan peta geologi berskala 1:25.000. Peta tersebut diharapkan nantinya dapat digunakan untuk kepentingan keilmuan maupun kepentingan  pengembangan sumber daya manusia, sumber daya alam yang bermanfaat bagi

(3)

1.3 Permasalahan

Daerah penelitian yang berada di Desa Klumpit, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur yang berada di fisiografi Zona Rembang Jawa Timur (van Bemmelen, 1949). Stratigrafi Reginoal tersusun oleh batuan  berumur Tersier meliputi batuan dari Formasi Tawun, Formasi Ngrayong. Formasi Bulu, Formsi Wonocolo, Formasi Ledok, Formasi Mundu dan Formsai Paciran ( H. Pringgoprawiro dan Sukido, 1992) Hubungan staratigrafi daerah penelitian yang termasuk dalam lembar Bojonegoro adalah selaras. Untuk itu, peneliti termotivasi untuk memastikan hubungan tersebut selaras atau tidak, khususnya di daerah  penelitian tersebut.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maksud dan tujuan, serta hasil identifikasi  permasalahan yang diamati melalui kajian pustaka, maka terdapat beberapa aspek

yang menjadi fokus permasalahan utama yang akan dikaji dalam penelitian ini. Berikut rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu :

1. Bagaimana kondisi bentang alam yang ada di daerah penelitian dan  bagaimana pembagian satuan bentang alam secara morfometri serta

genesanya?

2. Bagaimana pembagian dari berbagai variasi satuan batuan di daerah  penelitian dan bagaimana susunan serta hubungan dari setiap satuan batuan  berdasarkan konsep litostratigrafi?

(4)

3. Bagaimana kontrol struktur geologi (pola, kedudukan dan dimensi struktur geologi) di daerah penelitian dalam hal ini kaitannya dengan litologi  penyusun dan dalam konteks ruang dan waktu.

4. Bagaimana mengidentifikasi maupun menginterpretasikan tentang sejarah geologi daerah penelitian yang didasarkan pada hasil analisis dan evaluasi data-data geologi daerah penelitian ?

5. Bagaimana kondisi geologi lingkungan baik dari aspek sumberdaya geologi maupun aspek bencana geologi yang ada di daerah penelitian?

1.5 Batasan Masalah

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti dibatasi pada pemetaan geologi  permukaan ( geological surface mapping ) dengan mengumpulkan data singkapan di lapangan berupa pengamatan, penafsiran, pengukuran, dokumentasi dan  pengambilan data geologi permukaan. Data geologi tersebut meliputi pengamatan dan pendeskripsian singkapan batuan, pengukuran jurus dan kemiringan per lapisan  batuan ( strike/dip), kelerengan ( slope), pengambilan contoh batuan dan interpretasi mengenai kondisi geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi, geologi lingkungan dan proses-proses geologi yang berkembang sampai sekarang. Serta sebagai data  penunjang peneliti juga menggunakan data-data hasil analisa laboratorium yang dibatasi hanya pada analisa petrografi dan mikrofosil dari sampel lokasi penelitian.

(5)

1.6. Letak, Luas, dan Kesampaian Daerah Penelitian

Daerah penelitian secara administrasi terletak di daerah Klumpit dan sekitarnya Kecamatan Soko Kabupaten Tuban Jawa Timur. Secara astronomis lokasi daerah penelitian berada pada koordinat 6°59'58" LS

 – 

7°04'52" LS dan 111°54'06" BT

 – 

 111°57'21" BT berdasarkan meridian 0o dari Greenwich. Daerah  penelitian masuk ke dalam lembar Peta Rupa Bumi Indonesia berskala 1:25.000 yang merupakan terbitan dari Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL), yaitu Lembar Soko (1508-544).

Daerah penelitian memiliki luas kurang lebih sekitar 54 km2 (9 km x 6 km) meliputi Kecamatan Soko yang meliputi Desa Klumpit, Desa Wadung, Desa Tluwe, Desa Cekalang,, Desa Jati, Desa Prambontergayang, Desa Jegulo, Desa Nguruan, Desa Ngarum, Desa Ngrejeng, Desa Gununganyar, dan Desa Sumurcinde. Kecamatan Parengan meliputi Desa Wukirharjo, dan Desa Dagangan. Kecamatan Montong meliputi Desa Maindu, Desa Bringin. Dan pada Kecamatan Rengel meliputi Desa Waleran dan Desa Banyubang.

Daerah penelitian dapat dicapai dari Yogyakarta dengan menggunakan kendaraan bermotor baik kendaraan roda empat maupun kendaraan roda dua dengan jarak tempuh kurang lebih 231 kilometer selama kurang lebih 6 jam. Untuk sampai ke daerah penelitian jalur yang dapat ditempuh, yaitu : Yogyakarta

 – 

 Solo

 – 

  Ngawi

 – 

  Bojonegoro

 – 

  Tuban (Gambar 1.1). Lokasi penelitian dapat dicapai dengan kendaraan bermotor roda dua, kecuali dibeberapa tempat hanya dapat dicapai dengan berjalan kaki dikarenakan daerah tersebut terdapat area persawahan,

(6)

Gambar 1.1. Peta Lokasi Daerah Penelitian (Bakosurtanal, 1999) Propinsi Jawa Tengah Propinsi Jawa Timur  PULAU JAWA 06 15' 00'' 06 45' 00'' 07 15' 00'' 07 45' 00'' 111 00' 00'' 111 45' 00'' 112 30' 00'' Propinsi Jawa Tengah Propinsi Jawa Timur  PULAU JAWA 06 15' 00'' 06 45' 00'' 07 15' 00'' 07 45' 00'' 111 00' 00'' 111 45' 00'' 112 30' 00''

Gambar

Gambar 1.1. Peta Lokasi Daerah Penelitian (Bakosurtanal, 1999)PropinsiJawa TengahPropinsiJawa Timur PULAU  JAWA06 15' 00''06 45' 00''07 15' 00''07 45' 00''111  00'  00''111  45'  00''112  30'  00''PropinsiJawa TengahPropinsiJawa Timur PULAU  JAWA06 15' 00'

Referensi

Dokumen terkait

Dengan ini penulis akan mencoba merancang, membuat serta mengimplementasikan sistem pengambilan keputusan ke dalam bentuk yang terkomputerisasi yaitu dalam bentuk

Semasa pemain daripada pasukan lawan yang dibenarkan berada dalam kawasan itu membuat hantaran percuma, bola tidak boleh dibaling melebihi kawasan gelanggang

Peningkatan kompetensi peserta PEDAMBA: Kelas Pemanfaatan Software Tracker dalam pelajaran Fisika Tahap ke-I” dapat dilihat dari hasil evaluasi pelaksanaan

Infrastruktur yang ada pada organisasi/perusahaan, telah mencakup lapisan transport yang merupakan lapisan yang menyediakan kemampuan jaringan/networking dan

Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pola penyebaran batuan granit dan batuan sedimen yang terdapat pada daerah Pulau Bintan dan sekitarnya.. Metode yang

Salah satu asas penting yang wajib diperhatikan adalah bahwa hakim wajib mengadili semua bagian tuntutan dan dilarang menjatuhkan putusan atas perkara yang tidak dituntut

Puji Syukur tak terhingga penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, rahmat, dan karunia yang dilimpahkan kepada penulis sehingga

Pemecahan Desa sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) harus dimusyawarahkan/dimufakatkan terlebih dahulu dengan Lembaga Musyawarah Desa dengan memperhatikan syarat-