ARTIKEL KELOMPOK 3
Nama Anggota :
1. Rini Noviani / 7101417208 / Pendidikan Administrasi Perkantoran
2. Ani Kurniasari / 1401417295 / Pendidikan Guru Sekolah Dasar
3. Miranti Nur Oktavia / 5101417020 / Pendidikan Teknik Bangunan
4. Wahyu Eka Hestiningrum / 1102417016 / Teknologi Pendidikan
5. David Wisnu Murti / 6101417037 / Pendidikan Jasmani Kesehatan
dan Rekreasi
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN COVID-19 PADA SISWA SEDKOLAH
DASAR (SD)
Rini Noviani1, Ani Kurniasari2, Miranti Nur Oktavia3, Wahyu Eka Hestiningrum4, David Wisnu Murti5, Firdian Setiya Arinata6
Universitas Negeri Semarang
Email Correspondence: rininoviani18@students.unnes.ac.id
Abstrak
Model pembelajaran ini diterapkan pada siswa jenjang Sekolah Dasar tingkat awal di RT 02/RW 03 Desa Semawung yang mengikuti program kegiatan pendampingan belajar dari rumah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan ketertarikan dan pemahaman siswa seputar Covid-19. Model picture and picture adalah suatu model pembelajaran dengan menggunakan media gambar yang dipasangkan satu sama lain atau diurutkan menjadi urutan yang logis. Tingkat kesulitan disetiap pertemuan berbeda-beda sesuai dengan kompetensi pengetahuan yang akan dicapai. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah 10 siswa Sekolah Dasar yang terdiri dari 7 siswa perempuan dan 3 siswa laki-laki. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan metode tes lisan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan model pembelajaran picture and picture dapat membangkitkan ketertarikan siswa dan mempermudah siswa dalam memahami gambar juga menemukan konsep dari materi seputar Covid-19.
Kata kunci : Model Pembelajaran Picture and Picture, Pandemi Covid-19.
Abstract
This learning model is applied to elementary school students at the early level of RT 02 RW 03 Semawung Village who participate in assisting activities in the learning assistance program from home. This study aims to increase students' interest and understanding about Covid-19. The picture and picture model is a learning model using image media which are paired with one another or sorted into a logical sequence. The level of difficulty in each meeting varies according to the competence of knowledge to be achieved. This type of research is a descriptive study using a qualitative approach. The subjects in this study were 10 elementary school students consisting of 7 female students and 3 male students. The data collection method used was the oral test method. The results showed that the picture and picture learning model can arouse student interest and make it easier for students to understand pictures and find concepts from material about Covid-19.
Keywords: Picture and Picture Learning Model, Covid-19 Pandemic.
1
Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi
2 Jurusan PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan 3
Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik
4 Jurusan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan 5 Jurusan PJKR Fakultas Ilmu Keolahragaan
6
PENDAHULUAN
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan Covid-19 sebagai pandemi dunia. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana melalui Keputusan Nomor 9 A Tahun 2020 diperpanjang melalui Keputusan Nomor 13 A tahun 2020 juga dinyatakan sebagai Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit Akibat Virus Corona di Indonesia.
Selanjutnya dikarenakan semakin meningkatnya kasus penularan Covid-19 dan meluasnya antar wilayah, maka pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Nasional Berskala Besar dalam Rangka percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), dan Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2020 yang menetapkan Status Kedaruratan Kesehatan Masyarakat, kemudian diperbaharui dengan Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Non-alam Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Sebagai Bencana Nasional. World Health Organization (WHO) memberikan nama
pada virus baru tersebut Severe Acute
Respiratory Syndrome Coronavirus-2
(SARS-CoV-2) dan nama penyakitnya sebagai Coronavirus Disease 2019 (COVID-19).
Di Indonesia berdasarkan data
www.covid19.go.id per 22 Agustus 2020 terdapat 151.498 terkonfirmasi, dalam perawatan 39.706, sembuh 105.198 dan meninggal 6.594 atau sebesar 4,4% dari terkonfirmasi. Dalam rangka mencegah penyebaran virus corona pemerintah membuat kebijakan dalam bidang Pendidikan, salah satunya kebijakan untuk meliburkan siswa dan mulai menerapkan metode belajar dengan sistem daring (dalam jaringan atau online). Kebijakan pemerintah ini mulai efektif diberlakukan dibeberapa wilayah provinsi di Indonesia pada hari Senin, 16 Maret 2020 yang juga diikuti oleh wilayah-wilayah provinsi lainnya. Tetapi hal tersebut tidak berlaku bagi beberapa sekolah di tiap-tiap daerah yang belum siap dengan sistem pembelajaran daring
dimana membutuhkan media
pembelajaran seperti handphone, laptop atau komputer.
Pemerintah memberlakukan
kebijakan tersebut salah satunya karena anak-anak lebih rentan terhadap Covid-19 dan memiliki kemungkinan sebagai carrier, sehingga anak-anak juga memerlukan pemahaman tentang Covid-19. Dalam upaya meningkatkan pemahaman anak terhadap Covid-19 maka perlu adanya stimulus untuk
membangkitkan motivasi dan
Covid-19. Berdasarkan hal tersebut penulis mencoba mengembangkan metode pembelajaran model picture and
picture untuk membangkitkan ketertarikan siswa dan mempermudah
siswa memahami gambar juga
menemukan konsep dari materi yang diajarkan yaitu seputar Covid-19.
Pembelajaran kooperatif picture and picture adalah salah satu metode pembelajaran aktif yang menggunakan gambar dan dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan yang sistematis, seperti menyusun gambar secara berurutan,
menunjukkan gambar, memberi
keterangan gambar dan menjelaskan gambar (Suprjiono, 2009).
Menurut Johnson & Johnson (dalam Djamarah,2006:55) model pembelajaran picture and picture adalah pembelajaran yang mengandalkan gambar sebagai media dalam proses pembelajaran. Gambar-gambar inilah yang menjadi faktor utama dalam proses pembelajaran. Sehingga sebelum proses pembelajaran dimulai pengajar sudah menyiapkan gambar yang akan ditampilkan baik dalam bentuk kartu atau dalam bentuk cerita dalam ukuran besar.
Sesuai dengan namanya, metode ini menggunakan media gambar dalam proses pembelajaran yaitu dengan cara memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis. Melalui cara
seperti ini diharapka siswa mampu berfikir dengan logis sehingga pembelajaran menjadi bermakna. Dalam hal ini materi seputar Covid-19 yang disajikan antara lain: (1) Gejala-gejala 19; (2) Cara pencegahan Covid-19; (3) Cara mencuci tangan yang baik dan benar; (4) Etika batuk dan bersin.
Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan ketertarikan dan pemahaman siswa Sekolah Dasar di RT 02/RW 03 Desa Semawung, mengenai materi seputar Covid-19 melalui penerapan model pembelajaran Picture
and Picture saat kegiatan pendampingan
belajar dari rumah.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Sudjana dan Ibrahim (2009:10) yang dimaksud dengan penelitian deskiptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu peristiwa, gejala, atau kejadian yang terjadi pada saat sekarang. Dengan kata lain, penelitian deskriptif mengambil masalah atau memusatkan kepada masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian berlangsung.
Menurut Sutrisno (2004:70), populasi penelitian adalah “seluruh individu yang dikenai sasaran
generalisasi dari sampel-sampel yang diambil dalam suatu penelitian”.
Menurut Sugiyono (2007: 72) yang dimaksud populasi adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa jenjang Sekolah Dasar tingkat awal yaitu kelas 1 sampai dengan kelas 3 di RT 02/RW 03 Desa Semawung yang mengikuti kegiatan pendampingan belajar bagi anak sekolah dari rumah.
Penetapan sampel dalam penelitian ini berdasarkan pada Arikunto (2006:134), yang menyatakan bahwa “Apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua, sehingga penelitian ini merupakan penelitian populasi. Namun, jika jumlah subjeknya banyak dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau tergantung pada kemampuan penelitian, luas sempitnya wilayah pengamatan, dan bersarnya resiko penelitian”.
Berdasarkan pendapat tersebut, maka subjek dalam penelitian ini adalah siswa jenjang Sekolah Dasar tingkat awal yaitu kelas kelas 1 sampai dengan kelas 3 di RT 02/RW 03 Desa Semawung yang mengikuti kegiatan pendampingan belajar dari rumah yang berjumlah 10 siswa yang terdiri dari 7 siswa perempuan dan 3
siswa laki-laki.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode tes lisan yang kemudian dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Dalam penelitian ini guru yang mengajar berkolaborasi dengan penelitian dalam proses pembejalaran. Tes ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa seputar Covid-19
setelah diterapkannya model
pembelajaran picture and picture.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kegiatan ini dilaksanakan dalam beberapa pertemuan, pertemuan pertamanya yaitu penyampaian kompetensi yang ingin dicapai serta menyajikan materi sebagai pengantar. Pada kegiatan ini anak- anak ditunjukkan gambar- gambar yang berkaitan dengan materi. Anak- anak dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai kelas, kemudian guru membagi gambar kepada setiap kelompok, focus kelas yaitu anak- anak kelas awal. Kemudian anak- anak diminta untuk menemukan kata yang sesuai dengan gambar yang diberikan. Pada kegiatan konfirmasi anak- anak diajak untuk lebih menggali kata- kata yang lebih bervariasi. Di kegiatan akhir bersama- sama menyimpulkan materi, memberikan pertanyaan, pesan motivasi serta diakhiri dengan mengucapkan
salam.
Dalam pertemuan selanjutnya hal yang dilakukan sama akan tetapi disini anak- anak tidak lagi ditekankan untuk mencari kata yang sesuai dengan gambar melainkan lebih susah yaitu mencari kalimat sesuai gambar yang diberikan. Akhir dari pertemuan ini juga sama seperti pertemuan sebelumnya, yaitu terdapat evaluasi, tes serta salam penutup.
Pada pertemuan kedua ini anak- anak lebih antusias dan bersemangat dalam mengikuti kegiatan belajar, karena mereka mengatakan bahwa belajar dengan menggunakan gambar-gambar serta kartu huruf menarik dan menyenangkan.
Awal serta akhir dari pertemuan- pertemuan ini sama, yang berbeda yaitu kompetensi yang akan dicapai, dalam setiap pertemuan tingkat level pengetahuan harus ditingkatkan. Pada pertemuan ketiga ini anak- anak lebih senang dan bersemangat dengan kegiatan pembelajaran yang diterapkan yaitu model picture and picture disini gambar yang digunakan sesuai dengan aslinya dan anak- anak kelas awal ini mudah memahami seta mampu membuat kalimat sesuai dengan kekreatifannya.
Dengan kegiatan pembelajaran model picture and picture ini anak- anak kelas awal yang megikuti sudah mampu membuat jalimat sesuai dengan gambar
yang ditunjuukan, hal pertama yang mereka kuasai yaitu kata kemudian ke tahap selanjutnya yaitu merangkai kalimat- kalimat.
Penggunaan model picture and picture ini sebagai usaha untuk memudahkan anak – anak dalam memahami apa yang akan mereka pelajari, karena fokus utama disini untuk anak- anak kelas awal yang masih minim dalam membaca dan membuat kalimat maka pembelajaran dengan model ini cocok digunakan. Usia anak Sekolah Dasar (SD) kelas awal ini masih senang dalam hal bermain maka dengan disediakan gambar ini mereka juga merasa bahwa kegiatan belajar ini sekaligus bermain.
SIMPULAN DAN SARAN
Bedasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada anak-anak Sekolah Dasar tingkat awal (kelas 1 sampai kelas 3) di RT 02/RW 03 Desa Semawung yang mengikuti pendampingan belajar bagi anak sekolah dari rumah, dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan penerapan model pembelajaran picture and picture dapat memudahkan anak-anak dalam memahami materi tentang Covid-19 agar anak-anak dapat mencegah serta mengurangi penularan Covid-19 yang diketahui bahwa anak merupakan usia yang rentan terkena resiko Covid-19 dikarenakan sistem imun tubuh yang
masih lemah. Selain meningkatkan pemahaman Covid-19 penggunaan model pembelajaran picture and picture ini sangat efektif bagi anak-anak Sekolah Dasar untuk mengasah keterampilan menemukan kata serta menyusun kalimat sesuai gambar yang diberikan, karena pada proses pembelajaran model picture
and picture dilakukan belajar dengan rasa
bermain yang menjadikan anak-anak sangat antusias dalam belajar.
Berdasarkan uraian di atas maka saran yang dapat kami berikan yakni pengajar harus mampu mengembangkan dan menggunakan variasi metode dan model pembelajaran yang sesuai dengan materi agar siswa lebih mudah memahami materi yang diajarkan. Dan diharapkan dengan pengembangan model pembelajaran yang lebih bervariasi siswa dapat meningkatkan ketertarikan dan motivasi dalam belajar sehingga memudahkan siswa untuk memahami materi seputar Covid-19.
DAFTAR PUSTAKA
Alfian, A. N. & Retnoningsih, E. (2020). Media Pembebelajaran Pengenalan
dan Pencegahan COVID-19
Berbasis Adobe Flash CS6.
Information System for Educators and Professionals. 4 (2): 198 – 207.
Fauziah, T. & Bermawi, Y. (2014). Penerapan Model Kooperatif Tipe
Picture and Picture Pada Materi
Peninggalan Sejarah di Sekolah Dasar Negeri Banda Aceh. Jurnal
Pesona Dasar. 2 (3): 79 – 87.
Fauzi, R., Dwiastuti, S. & Harlita. (2011). Penerapan Metode Pembelajaran
Picture and Picture untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Biologi Siswa Kelas VIII D SMP Negeri 14 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Biologi. 3 (3): 72 – 78.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan
COVID-19, “Data Sebaran
Indonesia Update Terakhir: 22-08-2020,” 2020. [Online]. Available:
https://covid19.go.id/
Natalina, M., Yusuf, Y. & Rahmayani, D.
(2009). Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Picture
and Picture untuk Meningkatkan
Aktivitas dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA SMA N 1 UKUI Tahun Ajaran 2009/2010. 7 (02): 1 – 10.
Rukajat, Ajat. (2018). Pendekatan Penelitian Kuantitatif Quantitative
Research Approach. Yogyakarta:
ARTIKEL KELOMPOK 4
Nama Anggota :
1. Galih Nurwahyu / 6211417030 / Ilmu Keolahragaan
2. Erliana Rosita / 1401417228 / Pendidikan Guru Sekolah Dasar
3. Nauroh Nadzifah / 5213417018 / Teknik Kimia
4. Rama Adi Wijaya / 6201417004 / Pendidikan Guru Pendidikan
Jasmani Sekolah Dasar
PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA DI MASA PANDEMI MELALUI PELATIHAN BUDIDAYA KREATIF TANAMAN DENGAN HIDROPONIK
Galih Nurwahyu7, Erliana Rosita8, Nauroh Nadzifah9, Rama Adi10, Rani Tri Kumala11, Firdian Setiya Arinata12
Universitas Negeri Semarang
Email : galih.nurwahyu1933@students.unnes.ac.id
Abstrak
Program pengabdian masyarakat yang dilakukan di daerah RT 01 RW 06, Dusun Sentaan 3 Desa Sumbersari, Kecamatan Banyuurip, Kabupaten Purworejo bertujuan untuk memberikan pelatihan tentang tanaman hidroponik untuk memperkenalkan tentang tanaman hidroponik, memperindah lingkungan agar tampak asri, serta menunjang kebutuhan ekonomi di masa pandemi. Metode yang dipakai pada program ini adalah pendampingan peserta melalui pelatihan tanaman hidroponik. Tahapan kegiatan pengabdian dilakukan melalui penyuluhan tentang hidroponik, pelatihan budidaya sayuran sistem hidroponik, pelaksanaan kegiatan dan evaluasi. Pendampingan kepada ibu rumah tangga melalui hidroponik ini dapat memperindah lingkungan serta dapat menghasilkan tanaman hidroponik yang sehat dan dapat dipasarkan secara lebih luas, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan warga desa Sumbersari.
Kata Kunci : Hidroponik; Berkebun; Pemberdayaan; Ibu Rumah Tangga; Peningkatan
Perekonomian
7
Jurusan Ilmu Keolahragaan Fakultas Ilmu Keolahragaan
8
Jurusan PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan
9 Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik 10
Jurusan Pendidikan Jasmani dan Kreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan
11 Jurusan Bahasa dan Sastra Asing Fakultas Bahasa dan Seni 12 Dosen Pendamping Lapangan, NIP. 198901182019031009
PENDAHULUAN
Dusun Sentaan 3 merupakan salah satu dusun di Desa Sumbersari Kecamatan Banyuurip Kabupaten Purworejo. Secara geografis Dusun Sentaan 3 hanya berjarak kurang lebih 5,5 km dari Kota Purworejo. Berdasarkan analisis situasi diketahui bahwa sebagian besar ibu-ibu warga Dusun Sentaan 3, Desa Sumbersari, Kecamatan Banyuurip, Kabupaten Purworejo berprofesi sebagai ibu rumah tangga, sehingga mereka mempunyai waktu luang yang cukup banyak. Waktu tersebut dapat dimanfaatkan untuk melakukan kegiatan yang mampu menambah penghasilan. Hanya sebagian kecil ibu rumah tangga di Dusun Sentaan 3 yang memiliki pekerjaan seperti buruh, berjualan dan bertani. Peserta KKN UNNES BMC 2020 yang berlokasi di Dusun Sentaan 3, Desa Sumbersari, Kecamatan Banyuurip, Kabupaten Purworejo sukses menyelenggarakan pelatihan tanaman cabai dengan metode
hidroponik dengan mengusung tema "Pemberdayaan Ibu Rumah Tangga di Masa Pandemi melalui Pelatihan Budidaya Kreatif Tanaman Cabai dengan Metode
Hidroponik". Di sekitar Dusun Sentaan 3
banyak barang bekas seperti botol air mineral, pecahan bata, dan lainnya yang selama ini hanya dibuang begitu saja. Sementara barang-barang tersebut sebenarnya dapat dimanfaatkan menjadi
media tanam budidaya tanaman cabai dengan metode hidroponik, sehingga ide untuk memberikan pelatihan sangat cocok dan sesuai bagi ibu rumah tangga yang ada di Dusun Sentaan 3. Pelatihan ini diselenggarakan sebagai bentuk upaya inovasi dan pemberdayaan ibu rumah tangga dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan dalam berkebun serta meningkatkan perekonomian desa,
khususnya dalam
bidang teknologi pertanian modern dan penyediaan pangan sehat di Dusun Sentaan 3, Desa Sumbersari, Kecamatan Banyuurip, Kabupaten Purworejo. Materi pelatihan yang diberikan diantaranya pengetahuan dasar budidaya tanaman dengan metode hidroponik dan disusul dengan praktik menanam cabai dengan metode hidroponik, sehingga seluruh peserta pelatihan dapat mengerti dan memahami cara budidaya tanaman
hidroponik.
Pelatihan hidroponik ini merupakan program kerja individu yang didasarkan pada pengamatan potensi desa. Kondisi Dusun Sentaan 3 memiliki kuantitas air yang cukup melimpah, sehingga sangat mendukung pelaksanaan budidaya tanaman cabai dengan metode
hidroponik yang menggunakan air sebagai
unsur pentingnya. Selain itu, hasil dari budidaya hidroponik dapat mencukupi kebutuhan pangan sehat serta dapat
meningkatkan potensi perekonomian desa jika dapat dipasarkan dalam skala produksi. Antusiasme ibu rumah tangga dalam mengikuti pelatihan ini sangat tinggi sebab ibu rumah tangga mendapatkan informasi hidroponik yang masih relatif baru di kehidupan Dusun Sentaan 3, Desa Sumbersari, Kecamatan Banyuurip, Kabupaten Purworejo. Pelatihan ini pesertanya sangat terbatas yaitu maksimal 5 (lima) orang untuk mengurangi penularan Covid-19. Namun, yang terpenting peserta pelatihan dapat mengetahui materi pelatihan yang diberikan karena pelatihan tanaman
hidroponik memiliki peluang sangat baik.
Untuk meningkatkan perekonomian warga di Dusun Sentaan 3, maka potensi yang ada di daerah sekitar perlu digali. Kondisi yang telah diuraikan diatas menunjukkan bahwa ibu rumah tangga di Dusun Sentaan 3 memiliki potensi besar untuk diberdayakan. Adapun pemberdayaan yang akan dilakukan adalah dengan memberikan pelatihan budidaya tanaman dengan metode hidroponik. Pemberdayaan ibu rumah tangga dengan memberi pelatihan budidaya tanaman dengan metode Hidroponik dengan alasan sebagai berikut: (1) Hidroponik tidak membutuhkan lahan luas, cukup dilakukan dihalaman sekitar rumah (2) Sebagian besar ibu rumah tangga di Dusun Sentaan 3 tidak memiliki pekerjaan sampingan,
sehingga bercocok tanam dengan metode
Hidroponik dapat menghasilkan untuk
meningkatkan perekonomian keluarga di masa pandemi ini. (3) Alat dan bahan yang digunakan untuk budidaya tanaman dengan metode hidroponik mudah untuk didapatkan.
Untuk meningkatkan minat ibu rumah tangga dalam budidaya hidroponik, peserta KKN BMC UNNES memberikan media tanam hidroponik yang berisi bibit tanaman agar dapat mengaplikasikan informasi yang telah didapat di rumah masing-masing. Harapan dari pelatihan ini adalah dapat terselenggaranya kegiatan produktivitas budidaya hidroponik yang berkelanjutan sehingga menjadi potensi perekonomian desa yang dapat mengangkat taraf hidup masyarakat di Dusun Sentaan 3, Desa Sumbersari, Kecamatan Banyuurip, Kabupaten Purworejo.
METODE
Untuk mencapai target luaran yang telah direncanakan, program ini dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:
1. Penyampaian Materi
Metode yang digunakan yaitu dengan memakai teknik ceramah interaktif dengan media power point. Adapun materi yang diberikan yaitu: (a) Pentingnya pemberdayaan ibu rumah tangga, (b) Pemanfaatan barang bekas, (c) Pengertian
hidroponik, (d) Kelebihan hidroponik, (e)
Pengadaan media tanam hidroponik, (f) Jenis tanaman hidroponik untuk di rumah. 2. Pelatihan dan Praktik Pembuatan
Hidroponik
Setelah materi terkait hidroponik diberikan kepada peserta maka tahap berikutnya adalah pelatihan dengan menggunakan media botol bekas. Meskipun dalam pemberian materi seluruh media yang bisa digunakan diajarkan, namun dalam pelatihan ini yang dipraktikkan hanya menggunakan botol bekas dan pecahan bata. Media ini dipilih karena lebih mudah didapatkan dan lebih ekonomis. Alat dan bahan yang harus disiapkan adalah:
a. Botol plastik air mineral bekas. b. Pecahan bata.
c. Kain flanel untuk sumbu d. Nutrisi hidroponik
e. Paku kecil dan besar untuk membolongi tutup botol
f. Cutter/gunting untuk memotong botol. g. Bibit tanaman cabai
h. Air bersih
Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Potong botol menjadi dua bagian (atas dan bawah)
2. Lubangi bagian atas (daerah leher botol) menggunakan paku untuk
pemasangan sumbu dan aliran udara.
3. Pasang sumbu pada bagian bawah botol.
4. Masukkan bagian atas botol ke bagian bawah botol yang sudah diisi air bersih dengan posisi terbalik.
5. Isi bagian atas botol dengan media tanam (pecahan bata merah) yang berfungsi sebagai penyangga pohon dan akar.
6. Tanam bibit ke dalam media tanam.
7. Siram dengan larutan nutrisi
hidroponik.
8. Simpan di tempat yang tidak terkena hujan tetapi masih bisa mendapat sinar matahari.
Gambar 1. Metode Pembuatan
Hidroponik
3. Pendampingan
Untuk memastikan bahwa program dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, maka tahapan berikutnya yang
dijalankan adalah pendampingan serta
memantau pelaksanaan program
pemberdayaan ibu rumah tangga melalui pelatihan hidroponik ini. Selain pendampingan secara fisik/datang langsung bisa juga melalui online yaitu dengan WhatsApp atau SMS.
4. Evaluasi Kegiatan
Untuk mengetahui keberhasilan dari keg- iatan ini maka evaluasi dilakukan dengan cara sebagai berikut: (a) Kegiatan pemaparan ma- teri dievaluasi berdasarkan partisipasi peserta serta keaktifan peserta. Apabila tingkat par- tisipasi minimal mencapai 60% dari seluruh peserta yang direncanakan maka kegiatan ini dianggap berhasil. Keaktifan peserta dan keefektifan pemaparan dinilai dari interaksi peserta selama pelaksanaan pemaparan materi. (b) Evaluasi utama atas pengabdian ini adalah apabila target dari program ini tercapai yaitu warga dapat membuat hidroponik dirumah.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Konsep hidroponik merupakan sistem budidaya pertanian yang dilakukan secara vertikal atau bertingkat, baik dalam ruangan maupun diluar ruangan dengan media utama air (Mas’ud, 2009).
Hidroponik adalah budidaya menanam
dengan memanfaatkan air tanpa
menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi
tanaman. Kebutuhan air pada hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air pada
budidaya dengan tanah. Hidroponik
menggunakan air yang lebih efisien, jadi cocok diterapkan pada daerah yang memiliki pasokan air yang terbatas.
Kegiatan pengabdian ini yaitu kegiatan pelatihan guna pemberian materi terkait
hidroponik dan program praktik pembuatan hidroponik dengan media barang bekas seperti botol air mineral.
Kegiatan Pelatihan
Kegiatan pelatihan dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada target sasaran/ masyarakat terkait cara penanaman hidroponik. Adapun kegiatan pelatihan telah dilaksanakan selama 1 kali sebagai berikut:
Pelatihan Kepada Ibu Rumah Tangga
Pelatihan dilakukan terhadap beberapa ibu- ibu di RT 01/ RW 06 di Dusun Sentaan 3. Adapun materi yang diberikan adalah sebagai berikut: (a) Pentingnya pemberdayaan ibu rumah tangga; (b) Pemanfaatan barang bekas; (c) Pengertian hidroponik; (d) Kelebihan
hidroponik; (e) Pengadaan media tanam hidroponik; (f) Jenis Tanaman hidroponik
untuk di rumah; (g) Pemeliharaan tanaman
hidroponik. Peserta dalam kegiatan ini
sebanyak 5 orang ibu-ibu karena mengingat masih dalam masa pandemi covid-19. Hidroponik yang dilaksanakan dengan menggunakan media botol bekas
dengan didampingi oleh peserta KKN dalam pembuatan kebun hidroponik yang ditanami sayuran berupa cabai di lahan kebun.
GAMBAR 2: Pelatihan pada IRT Praktik Pembuatan Hidroponik
Setelah seluruh warga memahami materi tentang hidroponik, selanjutnya adalah mempraktikkan untuk membuat
hidroponik. Praktik yang telah terlaksana
adalah pembuatan hidroponik yang menggunakan media botol bekas.
Hidroponik ini yang selanjutnya akan
dijadikan kebun bagi warga RT 01/ RW 06 Dusun Sentaan, Desa Sumbersari.
Kecamatan Banyuurip, Kabupaten Purworejo.
GAMBAR 3: Alat dan Bahan Pembahasan
Praktik menanam sayuran di Dusun Sentaan 3 Desa Sumbersari Kecamatan Banyuurip Kabupaten Purworejo mendapat respon positif dari warga. Secara umum metode hidroponik yang dijalankan adalah persiapan bibit, penanaman, pemeliharaan tanaman dan pemanenan.
Persiapan Bibit Tanaman dan Penanaman
Seperti halnya menanam, menyemaikan benih juga memerlukan wadah dan media tanam. Wadah bisa apa saja sepanjang dapat diisi media tanam seperlunya dan memiliki lubang di bagian bawah untuk mengeluarkan kelebihan air. Persemaian menggunakan wadah khusus persemaian benih yang disebut tray. Dapat juga persemain menggunakan sebuah pot ukuran sedang dan sebuah bekas tempat kue. Adapun untuk media tanamnya adalah media tanam dari produk jadi yang bersifat organik.
GAMBAR 4: Kebun Hidroponik Pemeliharaan Tanaman
Tanaman juga memerlukan perawatan, seperti halnya makhluk hidup
yang lain. Tanaman memerlukan perhatian dan kasih sayang. Selain penyiraman dilakukan setiap hari juga perlu pemupukan, dan juga pengendalian hama penyakit. Pemanenan
Pemanenan tanaman cabai dilakukan dengan pemetikan buahnya. Apabila kita punya tanaman sendiri dan dikonsumsi sendiri akan lebih menghemat apabila panen dilakukan dengan mengambil daunnya saja. Dengan cara tersebut tanaman sayuran bisa bertahan lebih lama dan bisa panen berulang-ulang.
Pelatihan penanaman pada lahan ter- batas serta memanfaatkan barang-barang bekas tersebut direspon positif oleh warga Dusun Sentaan 3. Adapun hasil dari kegaitan pengabdian ini adalah adanya kebun hidroponik untuk warga yang dikelola dan hasilnya juga dimanfaatkan untuk warga sendiri. Selain itu setiap rumah di RT 01/ RW 06 Sumbersari memiliki tanaman hidroponik yang terbuat dari bahan bekas berupa botol air mineral dan pecahan bata. Sambutan warga sangat tertarik menerima penjelasan dari pembicara. Seluruh warga juga antusias untuk mempraktikkan cara bercocok tanam tersebut.
SIMPULAN
Hidroponik adalah budidaya menanam dengan memanfaatkan air /larutan mineral bernutrisi tanpa
menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Kegiatan pelatihan dan praktik pembuatan hidroponik telah dilaksanakan.
Metode yang dipakai pada program ini adalah pendampingan peserta melalui pelatihan tanaman hidroponik. Tahapan kegiatan pengabdian dilakukan melalui penyuluhan tentang hidroponik; pelatihan budidaya sayuran sistem hidroponik,
pelaksanaan kegiatan dan
evaluasi. Pendampingan kepada ibu rumah tangga melalui hidroponik ini, dapat memperindah lingkungan serta dapat menghasilkan tanaman hidroponik yang sehat dan dapat dipasarkan secara lebih luas, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan warga Desa Sumbersari.
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, H. 2000. Mengenal Hidroponik
Bercocok Tanam Tanpa Tanah. Jakarta.
Agromedia Pustaka.
Susila, Anas 2013.Bahan Ajar Mata Kuliah Dasar-Dasar Hortikultura. Bogor: IPB Press.
Roidah, I. S. (2015). Pemanfaatan lahan dengan menggunakan sistem hidroponik. Jurnal Bonorowo, 1(2), 43-49. Sudibyo, Karsono dkk. 2005.hidroponik Tanpa Tanah. Jakarta: Agro Media Pustaka.
dAdam, A. 2017. Hidroponik untuk
Pemula. Penerbit LPPM Universitas Lambung Mangkurat, UNSRAT PRESS: Banjarmasin.
Wijayani, A. dan Wahyu, W. 2005. Usaha Meningkatkan Kualitas Beberapa Varietas Tomat Dengan Sistem Budidaya Hidroponik. Ilmu Pertanian Vol. 12 No.1,
ARTIKEL KELOMPOK 5
Nama Anggota :
1. Nerisa Arviana Rizky / 2211417011 / Sastra Inggris
2. Oktario Bagas Kurniawan / 3111417014 / Ilmu Sejarah
3. Muhammad Rizqi Nuruddin / 3201417047/ Pendidikan Geografi
4. Panca Ayu Krisnayanti / 5201417023 / Pendidikan Teknik Mesin
5. Ridwan Sholehudin Putera Pribadi / 8111417122 / Ilmu Hukum
EFEKTIFITAS PENDAMPINGAN BELAJAR ANAK SEKOLAH DASAR DI MASA PANDEMI DI KECAMATAN PURWOREJO
Nerisa Arviana Rizky13, Oktario Bagas Kurniawan14, Muhammad Rizqi Nuruddin15, Panca Ayu Krisnayanti16, Ridwan Sholehudin Putera Pribadi17, Firdian Setiya Arinata18
Universitas Negeri Semarang
ABSTRAK
Pendidikan merupakan hal penting yang wajib ditempuh oleh seluruh golongan masyarakat tanpa terkecuali, apapun keadaannya Pendidikan tetap harus diberikan. Termasuk di masa pandemi Covid-19. Sekolah yang diliburkan menuntut guru dan siswa dalam melakukan pembelajaran melalui daring, hal ini dimaksudkan agar memperkecil kemungkinan tertular virus Covid-19. Namun dalam pembelajaran secara daring belumlah efektif, yang mana siswa masih merasa tidak mendapat ilmu apapun, sehingga diperlukan adanya pendampingan belajar secara langsung untuk membantu para siswa tetap menerima pembelajaran secara efektif.
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan mengumpulkan dan menganalisis data menjadi bagian dari proses penelitian sebagai partisipan bersama informan yang memberikan data. Adapun yang menjadi sasaran dalam pendampingan belajar di rumah, yaitu siswa-siswi Sekolah Dasar.
Pemberian pendampingan belajar di rumah diluar jam sekolah, memberikan keberhasilan yaitu meningkatnya pemahaman siswa terhadap mata pelajaran yang diberikan oleh guru selama masa pandemi.
Kata Kunci : Pandemi Covid-19, Efektifitas, Pendampingan Belajar
13
Jurusan Sastra Inggris, UNNES (nerisaarviana.r@gmail.com.)
14 Jurusan Sejarah, UNNES (bagassejarah014@gmail.com). 15
Jurusan Geografi, UNNES (mrizqin17@gmail.com).
16 Jurusan Teknik Mesin, UNNES (ayupanca123@gmail.com). 17 Jurusan Ilmu Hukum, UNNES (ridwansholehudin@gmail.com).
18
PENDAHULUAN
Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia, menyebabkan kehidupan normal manusia di seluruh dunia berubah. Virus Covid-19 pertama kali muncul di Wuhan, Tiongkok pada tahun 2019, dan virus tersebut menyebar hingga ke seluruh dunia, COVID-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh sindrom pernapasan akut coronavirus 2 (serever acute resipiratory syndrome coronavirus 2 atau SARSCoV -2). Virus ini merupakakan keluarga Coronavirus yang dapat menyerang hewan. Ketika menyerang manusia, Coronavirus biasanya menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan, seperti flu, MERS, dan SARS. Virus Covid-19 ini juga telah mewabah di Indonesia sejak awal Maret yang mana Covid-19 ini menyebab seluruh aspek kehidupan berubah.
Segala upaya dilakukan oleh pemerintah untuk mencegah penyebaran virus ini, Berbagai kebijakan telah dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia untuk mengurangi tingkat penyebaran virus corona dengan memberlakukan sosial distancing, physical distancing hingga pemberlakuan PSBB (pembatasan sosial berskala besar) pada beberapa daerah. Hal ini dimaksudkan kepada hal-hal yang bersangkutan dengan layanan publik,
seperti pembatasan pelayanan
pemerintahan, pembatasan transportasi,
pembatasan kegiatan belajar mengajar.
Sehingga dengan dilakukannya
pembatasan sosial tersebut menyebabkan kegiatan belajar mengajar harus dilakukan secara daring atau online, tidak ada tatap muka secara langsung dikelas.
Dengan dilakukannya
pembelajaran secara daring ini menjadi tantangan bagi semua elemen Pendidikan, bagi pada Pendidikan sekolah hingga perguruan tinggi. Dimana tantangan tersebut berupa bagaimana cara jenjang pendidikan untuk mempertahankan kelas tetap aktif meskipun sekolah telah ditutup. pembelajaran jarak jauh menjadi solusi untuk mengatasi kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran secara tatap muka langsung. Namun ada banyak kendala yang menyebabkan efektifitas pembelajaran secara daring ini, banyak yang mengeluhkan susah sinyal, ada juga yang kesulitan memahami materi yang diberikan, dan lain sebagainya. Disinilah peran Guru dan pendidik sebagai elemen penting dalam pengajaran diharuskan melakukan migrasi besar-besaran yang belum pernah terjadi sebelumya dari pendidikan tatap muka tradisional ke pendidikan online atau pendidikan jarak jauh (Bao, 2020; Basilaia & Kvavadze, 2020).
Sehingga diperlukan adanya suatu pendampingan belajar secara langsung kepada siswa di sekitar rumah, agar tetap
dapat memahami materi yang diberikan, yang mana tetap terjamin Pendidikan dapat terus berjalan secara efektif. Berdasarkan uraian tersebut artikel ilmiah ini dimaksudkan untuk memberikan tinjauan sejauh mana pendampingan belajar secara langsung di masa pandemic dapat berjalan secara efektif. Dengan harapan dapat memberikan infromasi dan perbaikan terhadap pembelajaran secara daring.
METODE PENELITIAN
Pendekatan yang dilakukan terhadap pelaksanaan pendampingan belajar bagi anak Sekolah Dasar di kecamatan Purworejo yakni menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif menurut Corbin dan Strauss (Corbin dan Strauss, 1990) merupakan bentuk penelitian dimana peneliti dalam mengumpulkan dan menganalisis data menjadi bagian dari proses penelitian sebagai partisipan bersama informan yang memberikan data. Adapun alasan menggunakan pendekatan kualitatif adalah:
1. untuk mengeksplorasi pengalaman batin peserta,
2. untuk mengeksplorasi bagaimana
makna terbentuk dan
ditransformasikan,
3. untuk menjelajahi daerah yang belum diteliti secara menyeluruh, 4. untuk menemukan variabel yang
relevan yang nantinya dapat diuji
melalui bentuk-bentuk kuantitatif penelitian,
5. untuk mengambil pendekatan holistik dan komprehensif dalam mempelajari fenomena.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dengan diberlakukannya
Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) pada sejumlah kota, dan Physical Distancing yang harus diterapkan oleh seluruh warga negara, yang mana maksud dari kegiatan ini adalah untuk meminimalisir penyebaran virus Covid-19.
Sehingga menimbulkan dampak
Pendidikan harus menghidupkan kembali sekolah yang tutup dengan melakukan pembelajaran online atau daring. Dengan langkah mitigasi yakni menutup sekolah, menjadi salah satu cara efektif dalam mencegah penyebaran Covid-19 pada siswa-siswa di sekolah. Jalan keluar agar kegiatan belajar mengajar tetap dapat berjalan yakni melalui pembelajaran secara online atau daring.
Dengan pembelajaran secara online atau daring ini, kegiatan belajar mengajar dapat dilakukan. Pembelajaran online didefinisikan sebagai pengalaman transfer pengetahuan menggunakan video, audio, gambar, komunikasi teks, perangkat lunak (Basilaia & Kvavadze, 2020) dan dengan dukungan jaringan internet (Zhu & Liu, 2020). Yang mana pada era digital 4.0
saat ini, yang mana mudah mendapatkan berbagai akses terhadap informasi, menjadi breakthrough dari pelaksanaan pembelajaran di masa pandemi. Yang mana sebelumnya pembelajaran secara online atau daring belum sepenuhnya dilakukan di Indonesia, sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi para pendidik dan peserta didik.
Yang menjadi media dalam menunjang pembelajaran secara online atau daring adalah dapat menggunakan aplikasi Whatsapp, Google Classroom, Zoom, Google meets, dan lain sebagainya. Dengan menggunakan aplikasi tersebut diharapkan diskusi antara pengajar dengan peserta didik dapat dilakukan walaupun tidak ada tatap muka dikelas. Variasi media belajar dan sumber daya yang ada
membantu menunjang proses
pembelajaran selama pandemic COVID-19. Aktifitas pembelajaran yang dapat dilakukan mulai dari diskusi, presentasi hingga pemberian tugas. Dengan pembelajaran secara online atau daring ini juga menuntut para siswa untuk dapat belajar secara mandiri, sehingga menuntut para siswa untuk meningkatkan perilaku belajarnya.
Namun yang menjadi
permasalahan dengan dilakukannya pembelajaran secara daring ini adalah siswa mengalami kesulitan dalam sinyal, maupun media elektronik yang digunakan
sebagai media pembelajaran, seperti tidak mempunyai gawai atau Laptop. Selain itu juga para siswa mengaku tidak dapat menyerap materi yang diberikan oleh guru mereka, yang mana justru mereka seperti dipaksa untuk memahami sendiri karna keterbatasan ruang untuk berdiskusi, hal inilah yang menyebabkan para siswa kesulitan dalam menerima pembelajaran, yang mana seakan-akan pembelajaran tersebut dipaksakan agar materi tersampaikan tanpa melihat apakah para siswa memahami materi tersebut. pembelajaran secara online atau daring memang menyebabkan materi yang disampaikan kepada para siswa menjadi kurang maksimal. Ditambah lagi para siswa mengeluhkan ingin bertemu dengan teman-teman langsung di sekolah daripada secara daring, dan juga pembelajaran secara online menyebabkan siswa menjadi malas-malasan dalam belajar.
Agar para siswa tetap dapat memahami pembelajaran yang diberikan oleh sekolah, maka salah satu jalan keluarnya adalah dengan diberikan bimbingan belajar di luar jam sekolah, dengan ini siswa dapat memahami materi yang mereka belum jelas dan mengerti. Karena para siswa masih terbiasa dengan pembelajaran secara tatap muka langsung. Hal ini merupakan solusi yang efektif, bimbingan belajar dapat dilakukan tidak hanya oleh guru mereka, bisa dilakukan
oleh mahasiswa yang sedang menempuh studi pada perguruan tinggi, hal ini sekaligus agar mahasiswa dapat menerapkan ilmu dan sumbangsihnya secara langsung ke masyarakat, yang sesuai dengan peran mahasiswa sebagai
agent of change. Kehadiran mahasiswa
dalam membantu bimbingan belajar kepada anak sekolah dapat meringankan beban guru di sekolah, yakni dapat memberikan pengajaran secara langsung kepada anak sekolah di lingkunagn sekitarnya.
Namun mahasiswa dalam
memberikan bimbingan belajar bukannya berjalan lancar tanpa kendala, ada beberapa kendala seperti mahasiswa harus membangun suasana belajar yang sama persis dengan sekolah, dimana materi yang diberikan dan dijelaskan kepada para siswa dapat ditangkap dan dipahami. Selain itu membutuhkan kesabaran ekstra dalam mengajar juga diperlukan agar terbentuk suasana yang nyaman bagi para siswa untuk menerima pembelajaran yang
diberikan. Dalam pelaksanaan
pendampingan belajar tetaplah harus memperhatikan prookol kesehatan yang telah ditetapkan, seperti misalnya mencuci tangan sebelum mengikuti pendampingan belajar, memakai masker dan/atau faceshield selama pendampingan belajar. Dengan begitu dapat tercapainya pendampingan belajar yang efektif kepada
para siswa.
Ada beberapa solusi yang dapat dilakukan agar tercipta susasana pembelajaran yang efektif, yakni dengan menghidupkan suasana kelas yang gembira dan tidak kaku, menyediakan jajan setelah para siswa selesai mengikuti pendampingan belajar, dan juga mampu merespon dan memberi jalan keluar atas kesulitan yang dialami para siswa. Dengan begitu pendampingan belajar dapat secara efektif dilakukan. Dengan begitu para siswa tetap dapat memahami pembelajaran yang diberikan selama masa pandemi Covid-19 ini yang tidak diketahui kapan berakhirnya.
KESIMPULAN
Masa pandemi covid-19 yang melanda seluruh dunia ini, membuat dunia Pendidikan harus meniadakan tatap muka secara langsung di kelas, sehingga tatap muka dilakukan secara online atau daring. Banyak media yang dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran online. Namun yang menjadi permasalahan adalah banyak siswa mengalami kesulitan dalam sinyal, maupun media elektronik yang digunakan sebagai media pembelajaran, Selain itu juga para siswa mengaku tidak dapat menyerap materi yang diberikan karena terbatasnya ruang untuk dapat melakukan diskusi. Solusi yang paling efektif yakni dengan dilakukannya pendampingan belajar secara langsung
kepada para siswa yang dilakukan oleh mahasiswa, dimana diharapkan dalam pendampingan belajar tersebut para siswa dapat tercapai suasana belajar yang sama seperti di kelas dan dapat memahami materi yang diberikan dengan syarat pendampingan belajar dilakukan dengan memperhatikan protokol kesehatan, sehingga tercapai pendampingan belajar yang efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Bao, W. (2020). COVID-19 and online teaching in higher education : A case study of Peking University. March, 113–115.
https://doi.org/10.1002/hbe2.1 91
Basilaia, G., & Kvavadze, D. (2020). Transition to Online Education in Schools during a SARS-CoV-2 Coronavirus (COVID-19) Pandemic in Georgia. Pedagogical Research, 5(4).
https://doi.org/10.29333/pr/793 7
Strauss, A. & Corbin, J. (1990), "Basics of qualitative research: grounded theory procedures and techniques," Newbury Park London New Delhi, Sage Publications.
Zhu, X., & Liu, J. (2020). Education in and After Covid-19 :
Immediate Responses and