• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA PROBOLINGGO BULAN JANUARI 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA PROBOLINGGO BULAN JANUARI 2016"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

No. 01/02/74/Th. VIII, 01 Pebruari 2016

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/

I

NFLASI

K

OTA

P

ROBOLINGGO

B

ULAN

JANUARI

2016

Bulan Januari 2016 Kota Probolinggo mengalami Inflasi sebesar 0,42 persen

 Pada Bulan Januari 2016, Kota Probolinggo mengalami inflasi sebesar 0,42 persen. Inflasi Kota Probolinggo bulan Januari 2016 terjadi karena dari 7 ( tujuh ) kelompok pengeluaran, 6 ( enam) kelompok mengalami inflasi, sedangkan 1 ( satu ) kelompok mengalami deflasi. Hal ini dapat dilihat adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks harga pada kelompok bahan makanan sebesar 1,74 persen, kelompok makanan jadi sebesar 0,20 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,59 persen, kelompok sandang sebesar 1,33 persen, pekelompok kesehatan sebesar

0,38 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,12 persen. Sedangkan satu

kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi adalah kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,46 persen.

 Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya inflasi adalah telur ayam ras, tomat sayur, rempela hati ayam, pasir, daging ayam ras, kentang, bawang merah, emas perhiasan, mobil, sepeda dan lain-lain.

 Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya deflasi adalah bensin, solar, tongkol pindang, ikan kembung, ikan tongkol, angkutan antar kota, ikan laying/benggol, semen, cabai rawit, ayam nuggets dan lain-lain.

 Dari 8 kota di Jawa Timur yang menjadi Kota IHK Nasional, semuanya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Surabaya sebesar 0,73 persen disusul Banyuwangi sebesar 0,67 persen, Sumenep sebesar 0,65 persen, kota Malang sebesar 0,58 persen, kota Madiun sebesar 0,49 persen, kota Kediri sebesar 0,47 persen, Jember sebesar 0,43 persen dan inflasi terendah terjadi di kota Probolinggo sebesar 0,42 persen.  Dari 6 Ibukota Provinsi di Pulau Jawa, semuanya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Serang

sebesar 0,90 persen, kota Surabaya sebesar 0,73 persen, kota Bandung dan kota Yogyakarta masing-masing sebesar 0,53 persen, kota Semarang sebesar 0,39 persen dan inflasi terendah terjadi di DKI Jakarta sebesar 0,24 persen

 Laju inflasi tahun kalender (s/d Januari 2016) Kota Probolinggo mengalami inflasi 0,42 persen,sedangkan laju inflasi year on year (Januari 2016 terhadap Januari 2015) Kota Probolinggo sebesar 2,75 persen.  Bulan Januari 2016 Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 0,65persen, laju inflasi tahun kalender (s/d

Januari 2016) Jawa Timur mengalami inflasi 0,65persen, sedangkan laju inflasi year on year (Januari 2016 terhadap Januari 2015) Jawa Timur sebesar 3,54 persen.

 Bulan Januari 2016 Nasional mengalami inflasi sebesar 0,51 persen, laju inflasi tahun kalender (s/d

Januari 2016) Nasional mengalami inflasi 0,51 persen, sedangkan laju inflasi year on year (Januari 2016

(2)

0,71 0,95 0,52 1,02 0,95 -0,21 0,42 Persentase B u la n J a n u a ri

Series Data Inflasi Kota Probolinggo Bulan Januari 2010 - 2016

2016 2015 2014 2013 2012 2011 2010

1. Inflasi Probolinggo

Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Penghitungan inflasi Probolinggo tahun 2016 (IHK Tahun Dasar 2012 = 100) didasarkan pada hasil pemantauan/pendataan harga barang dan jasa yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada pasar tradisional dan pasar modern di Probolinggo yaitu;: Pasar Baru, Pasar Wonoasih dan Giant Hypermart.

Secara umum, Kota Probolinggo pada bulan Januari 2016 mengalami inflasi. Penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) yaitu bensin premium, pertamax , solar serta angkutan antar kota belum mampu mengghambat pergerakan inflasi yang didorong oleh naiknya beberapa komoditas seperti telur ayam ras, daging ayam ras, mobil, sepeda motor emas perhiasan dan lain-lain.

Dari hasil pemantauan harga pada bulan Januari 2016 Probolinggo mengalami inflasi sebesar 0,42 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 121,23 pada bulan Desember 2015 naik menjadi 121,74 pada bulan Januari 2016. Perjalanan series data inflasi selama tahun 2010 sampai dengan 2016 ( tujuh tahun), pada bulan Januari terjadi 6 (enam) kali inflasi dan 1 (satu) kali deflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada tahun 2013 sebesar 1,02 persen, diikuti tahun 2011 dan tahun 2014 masing-masing sebesar 0,95 persen, tahun 2010 sebesar 0,71 persen, tahun 2012 sebesar 0,52 persen dan tahun 2016 sebesar 0,42 persen. Sedangkan deflasi terjadi pada tahun 2015 sebesar 0,21 persen.

(3)

sebesar 0,4443 persen. Hal ini terjadi akibat adanya kenaikan harga telur ayam ras sebesar 13,1342 persen dan menyumbang inflasi sebesar 0,1030 persen, tomat sayur naik sebesar 38,7582 persen dan menyumbang inflasi sebesar 0,0840 persen, rempela hati ayam naik sebesar 13,1621 persen dan menyumbang inflasi sebesar 0,0722 persen, daging ayam ras naik sebesar 6,3762 persen dan menyumbang inflasi sebesar 0,0594 persen, kentang naik sebesar 21,3661 persen dan mendorong laju inflasi sebesar 0,0388 dan lain-lain.

Meskipun kelompok ini mengalami inflasi, namun ada beberapa komoditas yang menghambat laju inflasi seperti tongkol pindang yang mengalami penurunan harga sebesar 6,3347 persen dan menyumbang deflasi sebesar 0,0237 persen, ikan kembung yang mengalami penurunan harga sebesar 4,8174 persen dan menyumbang deflasi sebesar 0,0166 persen, ikan tongkol turun sebesar 2,6372 persen dan menyumbang deflasi sebesar 0,0110 persen, ikan benggol yang mengalami penurunan harga sebesar 8,5915 persen dan menyumbang deflasi 0,0078 persen, cabai rawit turun sebesar 17,9643 persen dan menyumbang deflasi sebesar 0,0074 persen dan lain-lain.

IHK Desember 2015 IHK Desember 2015 IHK Januari 2016 Andil Inflasi Januari 2016 Inflasi Januari 20161) Tingkat Inflasi Tahun Kalender 20162) Inflasi Year on Year3) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5) ( 6 ) ( 7) ( 8 ) UMUM 121.23 121.23 121.74 0.42 0.42 0.42 2.75 1 Bahan Makanan 124.25 124.25 124.41 0.44 1.74 1.74 2.58 2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau

122.69 122.69 122.94 0.03 0.20 0.20 3.56

3 Perumahan, Air, Listrik,

Gas, dan Bahan Bakar 120.51 120.51 121.22 0.11 0.59 0.59 4.01

4 Sandang 110.65 110.65 112.12 0.08 1.33 1.33 4.91

5 Kesehatan 115.43 115.43 115.87 0.02 0.38 0.38 4.11

6 Pendidikan, Rekreasi,

dan Olah raga 120.17 120.17 120.32 0.02 0.12 0.12 2.95

7 Transpor, Komunikasi,

dan Jasa Keuangan 122.59 122.59 120.80 -0.28 -1.46 -1.46 0.02

1) P ersentase perubahan IHK bulan Januari 2016 terhadap IHK bulan sebelumnya

2) P ersentase perubahan IHK bulan Januari 2016 terhadap IHK bulan Desember 2015

3) P ersentase perubahan IHK bulan Januari 2016 terhadap IHK bulan Januari 2015.

Tabel 1. Andil dan Tingkat Inflasi Januari 2016, Inflasi Tahun Kalender 2016 dan Inflasi Year on Year menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

Kelompok Pengeluaran

( 1)

Kelompok pengeluaran makanan jadi juga mengalami inflasi, yaitu sebesar 0,20 persen dan menyumbang inflasi sebesar 0,0344 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga sekaligus mendorong laju inflasi antara lain gula pasir naik sebesar 1,6763 persen dan turut menyumbang inflasi sebesar 0,0152 persen, rokok kretek mengalami kenaikan harga sebesar 0,7649 persen dan menyumbang inflasi sebesar 0,0105 persen, rokok kretek filter juga mengalami kenaikan harga sebesar 0,4221 persen dan menyumbang inflasi sebesar 0,0076 persen, rokok putih juga mengalami kenaikan harga sebesar 0,6104 persen dan mampu mendorong inflasi sebesar 0,0018 persen, serta ice cream naik sebesar 0,5675 persen dan mendorong laju inflasi sebesar 0,0017 persen. Sedangkan komoditas yang menghambat laju inflasi adalah teh

(4)

yang mengalami penurunan harga sebesar 2,6232 persen dan menyumbang deflasi sebesar 0,0034 persen serta wafer yang mengalami penurunan harga sebesar 0,3791 persen dan menyumbang deflasi sebesar 0,0006 persen.

Dorongan inflasi semakin kuat akibat kenaikan indeks pada Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar yang mengalami inflasi sebesar 0,59 persen dengan kontribusi sumbangan inflasi sebesar 0,1092 persen. Komoditas yang mengalami kenaikan harga pada kelompok ini antara lain pasir naik sebesar 14,9117 persen dengan kontribusi sumbangan inflasi sebesar 0,0647 persen, bahan bakar rumahtangga juga mengalami kenaikan sebesar 1,1000 persen dan menyumbang inflasi sebesar 0,0291 persen, tarip listrik juga mengalami kenaikan sebesar 0,6577 persen dan turut mendorong laju inflasi sebesar 0,0184 persen, kulkas/lemari es naik sebesar 1,5500 persen dan ikut menyumbang inflasi sebesar 0,0054 persen cat tembok naik sebesar 0,2809 persen dan menyumbang inflasi sebesar 0,0012 persen dan lain-lain.

Meskipun kelompok ini mengalami inflasi namun ada beberapa komoditas yang ikut andil menghambat laju inflasi, yaitu semen yang mengalami penurunan harga sebesar 1,1209 persen dan menyumbang deflasi sebesar 0,0077 persen, pengharum/pelembut cucian turun sebesar 1,3402 persen dan menyumbang deflasi sebesar 0,0014 persen, sprey juga mengalami penurunan harga sebesar 1,1501 persen dan menghambat laju inflasi sebesar 0,0012 persen dan sabun cair/ cuci piring turun sebesar 0,5989 persen dan menyumbang deflasi sebesar 0,0005 persen .

Kelompok Sandang juga mengalami inflasi, yaitu sebesar 1,33 persen dan menyumbang inflasi sebesar 0,0842 persen. Adapun komoditas penyumbang inflasi antara lain emas perhiasan yang mengalami kenaikan harga sebesar 2,3615 persen dan menyumbang inflasi sebesar 0,0356 persen, kaos dalam/singlet mengalami kenaikan harga sebesar 6,4647 persen dan mendorong laju inflasi sebesar 0,0149 persen, sepatu anak-anak juga mengalami kenaikan harga sebesar 6,7674 persen dan menyumbang inflasi sebesar 0,0141 persen, celana panjang jeans untuk laki-laki juga mengalami kenaikan sebesar 3,2216 persen dan menyumbang inflasi sebesar 0,0070 persen serta seragam sekolah pria yang mengalami kenaikan harga sebesar 9,2749 persen dan menyumbang inflasi sebesar 0,0048 persen.

Meskipun kelompok pengeluaran Sandang mengalami kenaikan indeks ( inflasi ) namun ada dua komoditas

yang mengalami penurunan harga dan menghambat laju inflasi yaitu celana dalam wanita yang mengalami penurunan harga sebesar 3,9682 persen dan menyumbang deflasi sebesar 0,0015 persen serta baju kaos berkerah untuk wanita yang mengalami penurunan harga sebesar 0,8556 persen dan menghambat laju inflasi sebesar 0,0011 persen.

Kelompok lain yang juga mengalami inflasi adalah kelompok Kesehatan, yang mengalami kenaikan indeks sebesar 0,38 persen dan ikut andil menyumbang inflasi sebesar 0,018 persen. Komoditas yang mempunyai andil mendorong laju inflasi antara lain obat dengan resep yang mengalami kenaikan sebesar 1,5152 persen dan menyumbang inflasi sebesar 0,0086 persen, pembersih/penyegar juga naik sebesar 8,7146 persen dan menyumbang inflasi sebesar 0,0032 persen, shampo juga mengalami kenaikan sebesar 0,6000 persen dan ikut andil menyumbang inflasi sebesar 0,0020 persen, sikat gigi juga ikut naik sebesar 6,8409 persen dan menyumbang inflasi sebesar 0,0019 persen, minyak rambut naik sebesar 2,7413 persen dan menyumbang inflasi sebesar 0,0018 persen. Adapun komoditas yang mengalami penurunan harga dan menghambat laju inflasi adalah hand body lotion yang mengalami penurunan harga sebesar 2,8482 persen dan menghambat laju inflasi sebesar 0,0032 persen serta bedak yang mengalami penurunan harga sebesar 0,2867 persen dan mampu menghambat laju inflasi sebesar 0,0007 persen.

(5)

0,0106 persen. Komoditas yang mendorong laju inflasi adalah televisi berwarna yang mengalami kenaikan harga sebesar 0,8500 persen dan ikut andil menyumbang inflasi sebesar 0,0051 persen, sepeda anak yang mengalami kenaikan harga sebesar 4,1667 persen dan menyumbang deflasi sebesar 0,0051 persen, serta sepatu olahraga naik sebesar 0,8762 persen dan menyumbang inflasi sebesar 0,0004 persen. Tidak ada satupun komoditas yang menghambat laju inflasi.

Satu-satu kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi adalah kelompok Transpor, komunikasi dan jasa keuangan yang mengalami deflasi yaitu sebesar 1,46 persen dan ikut andil menyumbang deflasi sebesar 0,28 persen. Adapun komoditi penyumbang deflasi adalah bensin yang yang mengalami penurunan sebesar 4,0600 persen dan menyumbang deflasi sebesar 0,1975 persen, solar juga mengalami penurunan harga sebesar 13,6413 persen dan ikut menghambat laju inflasi sebesar 0,1674 persen, angkutan antar kota juga turun sebesar 0,7876 persen dan mampu menyumbang deflasi sebesar 0,0081 persen serta tarip kereta api turun sebesar 0,4868 persen dan menghambat laju inflasi sebesar 0,0011 persen.

Meskipun kelompok ini mengalami deflasi, namun banyak juga komoditas yang mengalami kenaikan harga seperti : mobil yang mengalami kenaikan harga sebesar 1,5000 persen dan mendorong laju inflasi sebesar 0,0338 persen, sepeda juga naik sebesar 3,0365 persen dan mendorong laju inflasi sebesar 0,0313 persen, tarip parkir naik sebesar 12,4438 persen dan mendongkrak laju inflasi sebesar 0,0221 persen, biaya administrasi kartu ATM juga naik sebesar 7,0187 dan mendorong laju inflasi sebesar 0,0054 persen , telepon seluler naik sebesar 0,2500 persen dan ikut andil menyumbang inflasi sebesar 0,0012 persen dan lain-lain.

2. Inflasi 8 Kota di Jawa Timur

Dari 8 kota IHK di Jawa Timur, pada bulan Januari 2016, semuanya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di kota Surabaya sebesar 0,73 persen diikuti Banyuwangi sebesar 0,67 persen, Sumenep sebesar 0,65 persen, kota Malang sebesar 0,58 persen, kota Madiun sebesar 0,49 persen, kota Kediri sebesar 0,47 persen, Jember sebesar 0,43 persen dan inflasi terendah terjadi di kota Probolinggo sebesar 0,42 persen, sebagaimana terlihat pada Gambar 2.

Gambar 2

Inflasi 8 Kota di Jaw a Timur bulan Januari 2016

0.43 0.65 0.47 0.58 0.42 0.49 0.73 0.67 B .Wangi Sby M adiun P ro b. M alang Kediri Sumenep Jember

(6)

Gambar 3.

Inflasi y-o-y 8 Kota di Jawa Timur (Januari 2015 - Januari 2016) 2.75 3 3.56 2.38 3.88 2.75 3.31 3.76 Jb r . Smnp . Kd r . M l g . Pr o b . M d n. Sb y. B . W ang i

Gambar 4. Inflasi ibuko ta P ro vinsi di P ulau Jawa B ulan Januari 2016 0.24 0.9 0.53 0.39 0.53 0.73

Jakarta Serang B andung

Semarang Yo gyakarta Surabaya

Dari semua kota, inflasi y-o-y tertinggi terjadi di kota Malang sebesar 3,88 persen, diikuti kota Surabaya sebesar 3,76 persen, Sumenep sebesar 3,56 persen, kota Madiun sebesar 3,31 persen, Jember sebesar 3,00 persen, Banyuwangi sebesar dan kota Probolinggo masing-masing 2,75 persen dan inflasi terendah terjadi di kota Kediri sebesar 2,38 persen. sebagaimana terlihat pada Gambar 3.

3. Inflasi/deflasi 6 Ibukota Provinsi di Pulau Jawa Dari 6 (enam) kota ibukota provinsi di pulau Jawa, semuanya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Serang sebesar 0,90 persen, Surabaya sebesar 0,73 persen, Bandung dan Yogyakarta masing-masing sebesar 0,53 persen, Semarang sebesar 0,39 persen dan inflasi terendah terjadi di DKI Jakarta sebesar 0,24 persen, sebagaimana terlihat pada Gambar 4.

Inflasi y-o-y bulan Januari 2016 pada 6 ibukota provinsi di pulau Jawa, inflasi tertinggi terjadi di Serang sebesar 5,86 persen, diikuti oleh Bandung sebesar 4,54 persen, DKI Jakarta sebesar 3,98 persen, Surabaya sebesar 3,76 persen, Yogyakarta sebesar 3,50 persen dan terendah terjadi di Semarang sebesar 3,46 persen sebagaimana terlihat pada Gambar 5.

G amb ar 5. I nf l asi Y o Y I b uko t a Pr o vi nsi D i Pul au Jaw a ( Januar i 2 0 15 - Januar i 2 0 16 )

3 . 9 8 5 . 8 6

4 . 5 4

3 . 4 6 3 . 5 0 3 . 7 6

Jakarta Serang B andung

Gambar

Tabel 1. Andil dan Tingkat Inflasi Januari 2016, Inflasi Tahun Kalender 2016 dan Inflasi  Year on Year               menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)
Gambar 4.  Inflasi ibuko ta P ro vinsi di P ulau  Jawa           B ulan Januari 2016    0.24 0.9 0.53 0.39 0.53 0.73

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan pada Game Edukasi Siaga Bencana Gempa Bumi terdapat video animasi yang berisikan tentang tindakan yang harus dilakukan ketika pra bencana gempa bumi, saat

Pada bab ini akan menganalisis bagaimana kebijakan kerjasama militer bisa dipakai sebagai sarana untuk mengakomodasikan kepentingan nasional, terutama kepentingan strategis

Merupakan suatu kondisi Polis ini bahwa tidak menjamin setiap harta benda yang dalam lingkup secara langsung atau tidak langsung dijamin oleh asuransi lain (baik Polis

Uterus tidak akan pernah kembali seperti keadaan sebelum hamil, tetapi terjadi penurunan ukuran, dari berat 1000 gr setelah melahirkan, menjadi 500 gr pada akhir minggu I

TUJUAN (T) Mewujudkan Pengembangan & Promosi Inovasi dalam Bidang AN (TDIAN1) Mewujudkan Pengembangan Inovasi dalam Bidang Tata Pemerintahan (TPITP1) Mewujudkan

Desain Perangkat Lunak (Lanjutan) Struktur Navigasi adalah alur dari suatu program yang merupakan rancangan hubungan (rantai kerja) dari beberapa area yang berbeda

Kepekaan terhadap makhluk hidup dan lingkungannya merupakan sikap ilmiah khusus yang sangat diperlukan oleh orang yang belajar biologi maupun pendidik biologi untuk menempa

Tujuan penelitian ini adalah menentukan jalur kritis, menghitung biaya yang ditimbulkan pada pengerjaan proyek MVR Evaporator Shelter dengan durasi pengerjaan awal