• Tidak ada hasil yang ditemukan

refleksi kasus forensik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "refleksi kasus forensik"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

II.. IIddeennttiittaas s KKoorrbbaann

-- NNaammaa :: TTnn..ZZ -- JJeenniis s kkeellaammiinn : : LLaakki i – – llaakkii -- UUssiiaa : : 440 0 ttaahhuunn -- AAggaammaa : : IIssllaamm -- PPeekkeerrjjaaaann : : TTNNI I – – AAUU

-- AAllaammaatt : : JJll. . NNuussa a IInnddaah h T T 00!!""##000044 -- TTaannggggaal l $$eemmeerriikkssaaaann : : " " JJuunni i ""00!!%%

-- JJaam m $$eemmeerriikkssaaaann : : 00!!..!!& & – – 00''..''"" -- PPeerriissttii((aa : : ))rriimmiinnaall IIII.. DeesskD krriippssi i KKaassuuss

A.

A. AnAnamamnenesisiss

*e+rang jena,ah laki – laki tidak erlael terletak diatas meja +t+$si *e+rang jena,ah laki – laki tidak erlael terletak diatas meja +t+$si diselimuti kain er(arna iru eruliskan IU *PAU dan eralaskan tiga diselimuti kain er(arna iru eruliskan IU *PAU dan eralaskan tiga la$is kain. Jena,ah dikirim +leh $en/idik dari Pangkalan TNI AU Adi la$is kain. Jena,ah dikirim +leh $en/idik dari Pangkalan TNI AU Adi *+e

*+emarmarn+ n+ *at*atuan uan P+lP+lisi isi ililiteriter. . PenPen/i/idik dik memmemintinta a TiTim m )ed)ed+kt+kteraneran 1+

1+rerensnsik ik dadan n eedidik+k+lelegagal l 1a1akukultltas as )e)ed+d+ktktereran an UnUni2i2erersitsitas as 3a3adjdjahah ada#Instalasi )ed+kteran 1+rensik *UP r. *ardjit+ untuk melakukan ada#Instalasi )ed+kteran 1+rensik *UP r. *ardjit+ untuk melakukan  $emeriksaan

 $emeriksaan luka#$emeriksaan luka#$emeriksaan ma/at#edah ma/at#edah ma/at#+t+$si. ma/at#+t+$si. 5t+$si5t+$si dilakukan tanggal " Juni "0!%6 dimulai $ukul 0!.!& dan erakhir $ukul dilakukan tanggal " Juni "0!%6 dimulai $ukul 0!.!& dan erakhir $ukul 0'.'". Jena,ah di$erkirakan luka#matin/a k+ran karena

0'.'". Jena,ah di$erkirakan luka#matin/a k+ran karena $engania/aan.$engania/aan. B.

B. KesiKesimpulampulan lan laporaporan men medis dis semesementarntaraa !.

!. Jena,ah Jena,ah laki – llaki – laki6 $aki6 $anjang anjang adan !adan !&" 7m&" 7m6 erat 6 erat adan 8adan 8& kg.& kg. ".

". TTeerdrda$a$at at eenjnj+l+lan an $a$ada da keke$a$ala la samsam$i$ing ng kakananan6 n6 mememamar r $a$ada da kekeduduaa kel+$ak mata6 luka le7et tekan dan geser $ada dahi seelah kanan6 kel+$ak mata6 luka le7et tekan dan geser $ada dahi seelah kanan6 luka le7et tekan $ada $i$i kanan6 luka memar $ada $i$i kiri akiat luka le7et tekan $ada $i$i kanan6 luka memar $ada $i$i kiri akiat kekerasan tum$ul.

kekerasan tum$ul. '.

'. TeTerdarda$at luk$at luka le7et tekaa le7et tekan dan g+ren dan g+res $ada lengs $ada lengan atas kanan atas kanan6 meman6 memar ar   $ada

 $ada lengan lengan a(ah a(ah kiri kiri dan dan jari jari – – jari jari tangan tangan kiri6 kiri6 memar memar $ada $ada lututlutut kiri akiat kekerasan tum$ul.

kiri akiat kekerasan tum$ul. 4.

4. TeTerdarda$at mem$at memar $ada kular $ada kulit ke$ait ke$ala agila agian dalaman dalam6 memar $ada tul6 memar $ada tulangang ata$ ke$ala

ata$ ke$ala agiaagian n atas. Perdarahan dia(aatas. Perdarahan dia(ah h sela$usela$ut t +tak agian kiri+tak agian kiri dan elakang akiat kekerasan tum$ul.

dan elakang akiat kekerasan tum$ul. %.

%. *ea *ea kematkematian maian masih mesih menungnunggu hagu hasil $emsil $emeriksaaeriksaan $enun $enunjangnjang.. 8.

8. *aat k*aat kematiaematian di$n di$erkirakerkirakan " – an " – 8 jam 8 jam seeluseelum $emm $emeriksaaeriksaan.n.

IIIIII.. MMaassaallaah h yayanng g DDiiaannggkkaatt A$a tujuan

(2)

IV. Analisis Kasus

Identi9ikasi adalah $enentuan atau $emastian identitas +rang /ang hidu$ mau$un mati6 erdasarkan 7iri khas /ang terda$at $ada +rang terseut. Identi9ikasi 9+rensik meru$akan u$a/a /ang dilakukan dengan tujuan memantu $en/idik untuk menentukan identitas sese+rang. Penentuan dalam identitas $ers+nal sering diangga$ seagai suatu masalah dalam sidang  $erdana mau$un $erdata. Penentuan identitas $ers+nal ini sangat $enting6 karena kekeliruan akan erakiat 9atal dalam $r+ses $eradilan. Untuk itu  $r+ses $en7+7+kan juga sangat $enting untuk dilakukan. Identi9ikasi terseut  $enting dilakukan terhada$ k+ran meninggal karena meru$akan suatu  $er(ujudan ;A dan meru$aka suatu $engh+rmatan ke$ada /ang sudah

meninggal'.

Peran ilmu ked+kteran 9+rensik terutama $ada jena,ah /ang tak  dikenal6 /ang teah memusuk6 /ang telah rusak6 hangus terakar6 $ada ke7elakaan massal6 en7ana alam. *elain itu identitas 9+rensikjuga er$eran dalam kasus lain se$erti $en7ulikan anak6 a/i /ang tertukar atau /ang diragukan +rang tuan/a". Identi9ikasi 9+rrensik juga dilakukan $ada jena,ah

/ang sudah dikenal. ;al ini dilakukan untuk ke$entingan 2isum et re$ertum. Pada 2isum et re$ertum6 k+m$+nen identi9ikasi /ang $erlu di7atat meli$uti  ungkus jena,ah6 $akaian6 rnda-enda /ang menem$el disekitar jena,ah dan

7iri-7iri umum identitas.

Identitas sese+rang di$astikan ila $aling sedikit dua met+de /ang digunakan memerikan hasil /ang $+siti9 <tidak meragukan=. Penentuan identitas k+ran dilakukan dengan memakai met+de Disaster Victim Investigation (DVI) :

isaster 2i7tim in2estigati+n <>I= adalah suatu $r+sedur standar /ang dikemangkan +leh Inter$+l < International Criminal Police Organization= untuk mengidenti9ikasi k+ran /ang meninggal akiat en7ana massal.

Pada $rinsi$n/a6 >I terdiri dari lima 9ase6 /aitu :

(3)

eru$akan tindakan a(al /ang dilakukan di tem$at kejadian $eristi(a <T)P= en7ana. )etika suatu en7ana terjadi6 $ri+ritas /ang $aling utama adalah untuk mengetahui seera$a luas jangkauan en7ana. *euah +rganisasi resmi harus mengasumsikan k+mand+ +$erasi se7ara keseluruhan untuk  memastikan k++rdinasi $ers+nil dan sumer da/a material /ang e9ekti9 dalam  $enanganan en7ana. alam kean/akan kasus6 $+lisi memikul tanggung  ja(a k+mand+ untuk +$erasi se7ara keseluruhan. *euah tim $endahulu <ke$ala tim >I6 ahli $at+l+gi 9+rensik dan $etugas $+lisi= harus sedini mungkin dikirim ke T)P untuk menge2aluasi situasi erikut :

• )eluasan T)P : $emetaan jangkauan en7ana dan $emerian k++rdinat

untuk area en7ana.

• Perkiraan jumlah k+ran. • )eadaan ma/at.

• ?2aluasi durasi /ang diutuhkan untuk melakukan >I.

• Institusi medik+legal /ang mam$u meres$+n dan memantu $r+ses

>I.

• et+de untuk menangani ma/at. • Trans$+rtasi ma/at.

• Pen/im$anan ma/at.

• )erusakan $r+$erti /ang terjadi.

Pada $rinsi$n/a untuk 9ase tindakan a(al /ang dilakukan di situs  en7ana6 ada tiga langkah utama. Langkah $ertama adalah to secure atau untuk mengamankan6 langkah kedua adalah to collect  atau untuk  mengum$ulkan dan langkah ketiga adalah documentation atau $elaelan.

Pada langkah to secure +rganisasi /ang memim$in k+mand+ >I harus mengamil langkah untuk mengamankan T)P agar T)P tidak menjadi rusak. Langkah – langkah terseut antara lain adalah :

• eml+kir $andangan situs en7ana untuk +rang /ang tidak 

 erke$entingan <$en+nt+n /ang $enasaran6 (akil – (akil $ers6 dll=6 misaln/a dengan memasang police line.

(4)

• en/ediakan jalur akses /ang terlihat dan mudah agi /ang

 erke$entingan.

• en/ediakan $etugas /ang ertanggung ja(a untuk meng+ntr+l sia$a

saja /ang memiliki akses untuk masuk ke l+kasi en7ana.

• Periksa semua indi2idu /ang hadir di l+kasi untuk menentukan tujuan

kehaditan dan +t+risasi.

• ata terkait harus di7atat dan +rang /ang tidak er(enang harus

meninggalkan area en7ana.

Pada langkah to collect  +rganisasi /ang memim$in k+mand+ >I harus mengum$ulkan k+ran – k+ran en7ana dan mengum$ulkan $r+$erti /ang terkait dengan k+ran /ang mungkin da$at digunakan untuk ke$entingan identi9ikasi k+ran.

Pada langkah documentation +rganisasi /ang memim$in k+mand+ >I mend+kumentasikan kejadian en7ana dengan 7ara mem9+t+ area  en7ana dan k+ran kemudian memerikan n+m+r dan lael $ada k+ran.

*etelah ketiga langkah terseut dilakukan maka k+ran /ang sudah dieri n+m+r dan lael dimasukkan ke dalam kantung ma/at untuk kemudian die2akuasi.

2. Collecting Post Mortem Data

Pengum$ulan data  post-mortem atau data /ang di$er+leh $aska kematian dilakukan +leh  post-mortem unit  /ang dieri (e(enang +leh +rganisasi /ang memim$in k+mand+ >I. Pada 9ase ini dilakukan eragai  $emeriksaan /ang kesemuan/a dilakukan untuk mem$er+leh dan men7atat data selengka$ – lengka$n/a mengenai k+ran. Pemeriksaan dan $en7atatan data jena,ah /ang dilakukan diantaran/a meli$uti :

(5)

• +kumentasi k+ran dengan mengaadikan 9+t+ k+ndisi jena,ah

k+ran.

• Pemeriksaan 9isik6 aik $emeriksaan luar mau$un $emeriksaan dalam

 jika di$erlukan.

• Pemeriksaan sidik jari. • Pemeriksaan rontgen.

• Pemeriksaan +d+nt+l+gi 9+rensik : entuk gigi dan rahang meru$akan

7iri khusus tia$ +rang @ tidak ada $r+9il gigi /ang identik $ada " +rang /ang ereda.

• Pemeriksaan DNA.

• Pemeriksaan antr+$+l+gi 9+rensik : $emeriksaan 9isik se7ara

keseluruhan6 dari entuk tuuh6 tinggi adan6 erat adan6 tatt+ hingga 7a7at tuuh dan ekas luka /ang ada di tuuh k+ran.

ata – data hasil $emeriksaan terseut kemudian dig+l+ngkan ke dalam data $rimer dan data sekunder seagai erikut :

• !IM"!  : *idik jari6 $r+9il gigi6 NA.

• #"$%&DA!' : >isual6 9+t+gra9i6 $r+$erti jena,ah6 medik-antr+$+l+gi

<tinggi adan6 A*6 dll=.

*elain mengum$ulkan data $aska kematian6 $ada 9ase ini juga ekaligus dilakukan tindakan untuk men7egah $eruahan – $eruahan $aska kematian  $ada jena,ah6 misaln/a dengan meletakkan jena,ah $ada lingkungan dingin

untuk mem$erlamat $emusukan.

3. Collecting Ante Mortem Data

Pada 9ase ini dilakukan $engum$ulan data mengenai jena,ah seelum kematian. ata ini iasan/a di$er+leh dari keluarga jena,ah mau$un +rang /ang terdekat dengan jena,ah. ata /ang di$er+leh da$at eru$a 9+t+ k+ran semasa hidu$6 inter$retasi 7iri – 7iri s$esi9ik jena,ah <tat+6 tindikan6 ekas luka6 dll=6 rekaman $emeriksaan gigi k+ran6 data sidik jari k+ran semasa hidu$6 sam$el  DNA +rang tua mau$un keraat k+ran6 serta in9+rmasi – 

(6)

identi9ikasi6 misaln/a in9+rmasi mengenai $akaian terakhir /ang dikenakan k+ran.

4. Reconciliation

Pada 9ase ini dilakukan $emandingan data  post mortem dengan data ante mortem. Ahli 9+rensik dan $r+9esi+nal lain /ang terkait dalam $r+ses identi9ikasi menentukan a$akah temuan  post mortem $ada jena,ah sesuai dengan data ante mortem milik k+ran /ang di7urigai seagai jena,ah. A$aila data /ang diandingkan terukti 7+7+k maka dikatakan identi9ikasi  $+siti9 atau telah tegak. A$aila data /ang diandingkan tern/ata tidak 7+7+k 

maka identi9ikasi diangga$ negati9 dan data $+st m+rtem jena,ah teta$ disim$an sam$ai ditemukan data ante mortem  /ang sesuai dengan temuan  post mortem jena,ah.

5. Returning to the Famil

)+ran /ang telah diidenti9ikasi direk+nstruksi hingga dida$atkan k+ndisi k+smetik teraik kemudian dikemalikan $ada keluargan/a untuk  dimakamkan. A$aila k+ran tidak teridenti9ikasi maka data $+st m+rtem  jena,ah teta$ disim$an sam$ai ditemukan data ante mortem /ang sesuai dengan temuan  post mortem jena,ah6 dan $emakaman jena,ah menjadi tanggung ja(a +rganisasi /ang memim$in k+mand+ >I. *erti9ikasi jena,ah dan ke$entingan medik+-legal serta administrati9 untuk $enguuran menjadi tanggung ja(a $ihak /ang menguurkan jena,ah.

Indikat+r kesuksesan suatu $r+ses  DVI  ukan didasarkan $ada 7e$at atau tidakn/a $r+ses terseut erlangsung ta$i leih didasarkan $ada akurasi atau kete$atan identi9ikasi. Pada $r+sesn/a di Ind+nesia6  DVI terkadang menemui hamatan – hamatan. ;amatan /ang terjadi terutama diseakan +leh urukn/a sistem $en7atatan /ang ada di negeri ini sehingga untuk  mengum$ulkan data ante m+rtem /ang diutuhkan6 misaln/a data sidik jari dari *I <*urat I,in engemudi=6 rekam medis $emeriksaan gigi dan lain seagain/a6 tim ante-mortem sering menemui kendala.

(7)

*e$erti /ang kita tahu6 tidak semua $enduduk Ind+nesia memiliki *I dan tidak semua $enduduk Ind+nesia /ang memiliki *I memiliki 7atatan sidik jari /ang asli milikn/a sendiri6 karena tidak jarang $engamilan *I di Ind+nesia dilakukan +leh +rang lain /ang ukan meru$akan $emilik *I6 misaln/a +leh 7al+ atau suruhan si $emuat *I. itamah lagi tidak semua  $enduduk Ind+nesia $ernah melakukan $emeriksaan gigi /ang ter7atat6 sehingga $engum$ulan data $r+9il gigi memang masih sulit untuk dilakukan. Pemeriksaan NA $ada $engum$ulan data $+st-m+rtem juga terg+l+ng  $emeriksaan /ang mahal sehingga terkadang $+lisi seagai +rganisasi /ang memim$in k+mand+ untuk >I tidak memiliki ia/a /ang memadai untuk  mema/ar $emeriksaan.

;al ini sangat menge7e(akan karena ia/a untuk identi9ikasi k+ran seharusn/a menjadi tanggungan $emerintah /ang dia/arkan $ada institusi terkait /ang melakukan $emeriksaan6 namun terkadang ir+krasi /ang diutuhkan untuk men7airkan dana terseut sangat sulit sehingga $+lisi harus mendanai sendiri $ermintaan identi9ikasin/a. ;al ini tentun/a sangat merugikan mas/arakat terutama keluarga k+ran /ang tentun/a sangat ingin tahu mengenai enar tidakn/a suatu jena,ah meru$akan keluargan/a. Pemerintah seharusn/a leih tangga$ mengenai hal – hal /ang diutuhkan untuk menjamin kelan7aran $r+ses >I6 terutama karena Ind+nesia meru$akan daerah /ang ra(an en7ana alam6 sehingga tentun/a $r+ses >I /ang aik akan sangat di$erlukan di Ind+nesia.

>. Kesimpulan

erdasarkan uraian $ada $+int analisa dan $emahasan6 identi9ikasi  $ada kasus ini dilakukan dengan tujuan men7+7+kkan data /ang di$er+leh antem+rtem dengan data /ang di$er+leh $+stm+rtem. ;al ini sangat $enting karena jika kekeliruan terjadi akan mengakiatkan hal /ang 9atal. *elain itu6 identi9ikasi juga dilakukan dalam rangka menegakkan ;A. Identi9ikasi juga dilakukan untuk ke$entingan $engisian 2isum et re$ertum /ang akan diteritkan setelah $emeriksaan jena,ah selesai dilakukan. Identitas sese+rang

(8)

di$astikan ila $aling sedikit dua met+de /ang digunakan memerikan hasil /ang $+siti9 <tidak meragukan=.

VI. !eerensi

!. Inter$+l dead 2i7tim identi9i7ati+n guideline. iakses $ada tanggal !& Juni "0!% melalui htt$:##(((.inter$+l.int#Puli7#isaster>i7tim#3uide#3uide.$d9. ". Idries6 Adul uin dan Tji$t+mart+n+6 Agung L. "00B. Penera$an Ilmu )ed+kteran 1+rensik alam Pr+ses Pen/idikan. Jakarta : *agung *et+.

Referensi

Dokumen terkait