• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Game Menembak 2D Berburu Burung Menggunakan Macromedia Director MX 2004 NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh : Agung Tri Wibowo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perancangan Game Menembak 2D Berburu Burung Menggunakan Macromedia Director MX 2004 NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh : Agung Tri Wibowo"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

1

Perancangan Game Menembak 2D “Berburu Burung”

Menggunakan Macromedia Director MX 2004

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh :

Agung Tri Wibowo

11.22.1365

kepada

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2013

(2)
(3)

3

The Design Of a 2D Shooting Game “Berburu Burung” Using Macromedia Director MX 2004

Perancangan Game Menembak 2D “ Berburu Burung” Menggunakan Macromedia Director MX 2004

Agung Tri Wibowo Emha Taufiq Luthfi Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

Game is one of the entertainment programs are much in demand by all people, ranging from children to adults. Rapid game development with diverse types. One type is a popular puzzle game. This type of game is a game that most of the game using logic to solveproblems.

Game Bird Hunting is a game that tells about how to hunt birds by shooting birds in accordance with the rules specified in each level. This game consists of 3 levels with different difficulty levels based on points that should be collected. There are 3 colors of birds that fly in every level. For level 1 shoot the blue bird and collect a minimum value of 100, level 2 red bird shoot and collect a minimum value of 200, level 3 green shoot birds and collect a minimum value of 300 The higher the speed of the game and the value of different birds flying were collected also different.

This game was made for entertainment that can provide benefits for the user to train the brain to concentrate on the performance, speed and accuracy. The software used is Macromedia Director MX 2004.

(4)

1

1. Pendahuluan

Negara Indonesia masih terhitung sebagai konsumen game, ini dilihat dari tingkat konsumsi game yang sangat tinggi. Penciptaan game adalah salah satu tahap dalam evolusi konsep permainan yang sudah berlangsung selama ribuan tahun, dimulai dengan game pertama seperti Duck Hunt yang sukses luar biasa.

Teknologi game terus berkembang dengan tampilan grafis yang semakin bagus. Saat ini tampilan game 3 dimensi mendominasikan game-game dunia, tetapi game 2

dimensi juga mempunyai penggemar tersendiri karena biasanya lebih mudah dimainkan

.

Para pengembang game berlomba untuk menghasilkan game yang dapat digemari para

pecinta game yang sangat bermanfaat dan memberikan dampak positif.

Untuk itu dalam skripsi ini penulis mengambil judul Perancangan Game Menembak

2D “Berburu Burung” Menggunakan Macromedia Director MX 2004. Karena game

“Berburu Burung” ini sangat cocok sebagai sarana hiburan bagi semua kalangan usia (anak-anak (5tahun ke atas) sampai orang dewasa) yang bermanfaat dan menarik.

2. Dasar Teori

2.1 Konsep Dasar Game

2.1.1 Pengertian Game

Game atau permainan adalah sesuatu yang dapat dimainkan dengan aturan tertentu sehingga ada yang menang dan ada yang kalah, biasanya dalam konteks tidak serius dengan tujuan refreshing. Bermain game sudah dapat dikatakan sebagai life style masyarakat dimasa kini. Dimulai dari usia anak - anak hingga orang dewasa pun menyukai video game. Itu semua dikarenakan bermain video game adalah hal

yang menyenangkan.1

2.1.2 Sejarah Perkembangan Game

Perkembangan game memang begitu pesat. Dunia game diawali dengan console - console pendahulu seperti Atari, Nintendo, Super Nintendo (SNES), dan Sega yang

1

Anggra, 2008. Memahami Teknik Dasar Pembuatan Game Berbasis Flash, Yogyakarta: Gava Media, Hal vii.

(5)

2

menampilkan game - game 2 dimensi yang cukup sederhana, namun untuk di

jamannya, banyak diminati oleh masyarakat.2

2.1.3 Jenis Game

Didalam dunia game terdapat berbagai jenis game, diantaranya :

1. Shooting ( Tembak-tembakan ) 2. Fighting ( Pertarungan ). 3. Petualngan ( adventure )

4. Simulasi, Konstruksi, manajemen 5. Strategi

6. Olahraga (Sport) 7. Puzzle

8. Edugame (edukasi)

2.1.4 Pembuatan Game

Beberapa tahapan yang dilakukan dalam pembuatan game antara lain :3

1. Konsep Dasar

Untuk awal pembuatan sebuah game diperlukan konsep dasar untuk menentukan bagaimana game tersebut nantinya. Semua dibahas dalam konsep dasar pembuatan game secara garis besarnya dari menentukan cerita, penggambaran karakter, genre game, tool yang digunakan, gameplay, grafis yang digunakan, suara atau sound proses pembuatan serta publishing. Menentukan genre game. Pertama pikirkan jenis game, apakah berjenis RPG (Role Playing Game) seperti harvest moon, FPS (First Person Shooter) seperti 25 To Life, Arcade seperti Riden, Fighting seperti Street Fighter, Racing seperti Need For Speed, atau RTS ( Real Time Strategi) seperti Age Of Empire. Disarankan pilihlah jenis gaume yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, serta mudah dan cepat dalam pembuatanya.

2

Anggra, 2008. Memahami Teknik Dasar Pembuatan Game Berbasis Flash, Yogyakarta: Gava Media, Hal 1.

3

(6)

3

2. Tool

Menentukan Tool yang ingin digunakan. Dalam membuat game, terdapat 2 tools yang digunakan yaitu bahasa pemrograman dan software yang digunakan. Ini merupakan bagian yang terpenting, dengan apakah membuat game tersebut. Biasanya game dibuat dengan bahasa pemrograman, seperti game 2D “Berburu Burung “ sendiri dibuat menggunakan pemrograman lingo.

3. Gameplay

Game play adalah system jalanya game tersebut, dimulai dari menu intro, menu Utama, area permainan, save, load, game over, storyline, mission success, mission filed. Misalnya dalam system save pemain bisa “save” permainan jika dalam permainan tersebut sudah menuju level yang sulit atau permainan sudah menuju pada sebuah lokasi, kemudian ketika meload permainan tersebut akan kembali ke level atau area yang telah di save. Intinya sebisa mungkin buatlah gameplay yang enak untuk dimainkan dan tidak menyulitkan pemain sehingga pemain akan nyaman ketika memainkan game tersebut.

4. Sound / Music

Agar pemain tidak jenuh maka selingan musik sangatlah penting dalam game. Baik latar belakang musik atau efek suara dari game tersebut. Penyesuaian musik yang baik akan memberikan nuansa yang berbeda dalam sebuah game. Pemilihan musik harus seirama dengan bagiannya. Misalnya pada bagian mission sukses tidak cocok jika menggunkan musik yang mengandung makna kesedihan, seharusnya menggunakan musik yang bersemangat.

5. Pembuatan

Proses pembuatan yang terakhir melakukan pembuatan game karena semua komponen yang diperlukan sudah disiapkan dari awal, lakukan proses pembutan berdasarkan komponen yang telah disiapkan.

6. Publishing

Melakukan publishing. Ketika sudah selesai membuat sebuah game,

publish game menjadi setup. Game harus diinstal telebih dahulu sebelum

(7)

4

3. Analisis dan Perancangan

3.1 Analisis

Game merupakan salah satu hiburan yang sangat digemari oleh masyarakat. Game menjadi salah satu alternatif utama untuk mengisi waktu senggang sekedar melepas ketegangan. Sebagai tahap awal membangun sebuah game ditentukan terlebih dahulu genre game apa yang akan dibuat, apakah game yang berganre RPG, racing, shooting atau fighting.

Game yang akan dibuat adalah game dengan genre Shooting (menembak). Game yang diberi judul “Berburu Burung” ini cara bermainnya adalah dengan menembak burung (karakter). Game “Berburu Burung” ini tidak mempunyai tujuan mempengaruhi pengguna untuk membunuh burung dalam dunia nyata, melainkan hanya sabagai sarana hiburan. Game “Berburu Burung” ini berfokus pada pengumpulan score atau point. Dalam pembuatan game ini, penulis mendapatkan ide dari game “Duck hunt” yang bergenre shooting.

3.1.1 Analisis Kebutuhan

Untuk mempermudah pembuatan game dalam menentukan keseluruhan kebutuhan secara lengkap apa yang diperlukan untuk merealisasikan game yang dikembangkan, maka analisis membagi kebutuhan ke dalam dua jenis yaitu kebutuhan secara fungsional dan kebutuhan non fungsional.

1. Kebutuhan Fungsional

a)

Game “Berburu Burung” ini memiliki tiga level.

b) Pada setiap level terdapat penilaian dan memiliki tingkat kesulitan yang berbeda. Jika pemain dapat mengumpulkan score maka lanjut ke level berikutnya.

c) Disetiap level akan muncul burung sebagai target. d) Game dapat menampilkan score.

2. Kebutuhan Non Fungsional

a) Kebutuhan perangkat keras (hardware)

1. Processor Intel Core 2 Duo T6600 2. VGA NVIDIA Ge Force G210M 3. Memori DDR3 4 Gb

4. Optik Drive DVD-Writer 5. Hardisk 320 Gb

(8)

5

b) Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

1. Sistem Operasi Windosws 7

2. Multimedia Editor : Macromedia Director MX 2004 3. Image Editor : Adobe Photoshop CS3

c) Kebutuhan Sumber DayaManusia (Brainware)

1. Sistem Analisis

Berperan melakukan analisis terhadap permasalahan yang dihadapi, serta merancang solusi pemecahannya dalam bentuk program strategi.

2. Animator/Desain grafis

Perancang grafis dan animasi gambar yang sesuai storyboard, sehingga menciptakan tampilan yang menarik.

3. Pengguna game.

Atau juga disebut user yang akan menjalankan atau memainkan aplikasi game ini.

3.1.2 Studi Kelayakan

Studi kelayakan adalah suatu studi yang akan digunakan untuk menentukan kemungkinan game “Berburu Burung” ini layak diteruskan atau dihentikan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kelayakan antara lain:

1. Analisis Kelayakan Teknologi

Dari segi kelayakan teknologi game ini dapat dikatakan layak karena untuk menjalankan game ini tidak perlu spesifikasi komputer yang tinggi.

2. Analisis Kelayakan Hukum

Kelayakan hukum adalah sistem yang berjalan harus bebas dari masalah

yang menyangkut pelanggaran hukum. Game “Berburu Burung” ini tidak

melanggar hukum karena tidak mengandung unsur sara dan pornografi. Software yang digunakan dalam pembuatan game “Berburu Burung” ini menggunakan

Macromedia Director MX 2004 dan Adobe Flash CS3. Namun belum

sepenuhnya asli atau masih mengunakan software bajakan sehingga dari segi kelayakan hukum game ini belum dikatakan layak.

3. Analisis Kelayakan Operasional

Dari segi operasional game ini dikatakan layak karena saat ini masyarakat sudah mampu mengoperasikan komputer dengan baik dan game ini mudah untuk dimainkan

(9)

6

3.2 Perancangan Game 3.2.1 Konsep

Dalam pembuatan game “Berburu Burung” ini. Game ini dibuat dengan beberapa file gambar dan suara. Konsep dasar game ini adalah menembak burung sesuai aturan pada setiap levelnya. Yang mana disetiap levelnya terdapat target skor yang harus dimenangkan oleh pemain untuk dapat melanjutkan ke level selanjutnya. Dalam game ini disetiap levelnya terdapat ketentuan burung apa saja yang akan diburu. Namun dalam game ini juga terdapat binatang yang tidak boleh ditembak karena akan gagal dalam permainan dan juga ada yang mengurangi skor permainan.

Berikut rincian game “Berburu Burung” yang akan dibuat : 1. Jenis game ini Shooting (tembak-tembakan). 2. Sistem permainan single player.

3. Game terdiri 3 level.

4. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia.

5. Pemain menggunakan mouse untuk menembak binatang yang bergerak pada layar.

6. Cara bermain game ini adalah pemain berusaha menembak burung yang

melewati layar atau backgruond.

3.2.2 Merancang Gameplay 1. Tampilan Flowchart

START

Tampilan menu

Main ? Petunjuk ? Credit ? Keluar ?

Level 1 Nilai 100 ? Level 2 , Nilai 200 ? Level 3 Nilai 300 ? Y Y Y Main lagi? Main lagi? Main lagi? T T T Y Y Y T T T Tampilkan Score Y Y Pembuat Game Y Kembali Kembali T T Kembali END Y Cara Main

(10)

7

2. Aturan Permainan Berburu Burung

Ada beberapa aturan dasar pada game ini :

a. Arahkan bidikan ke burung yang akan ditembak lalu klik kiri untuk menembaknya.

b. Level pertama, akan muncul aturan permainanya yaitu pemain harus menembak burung biru. Pemain harus mengumpulkan minimal 100 point agar dapat melanjutken ke level selanjutnya. Namun juga terdapat burung yang berwarna hijau dan merah yang tidak boleh ditembak, Karena kalau tertembak maka point berkurang.

c. Level kedua, pada level ini aturan permainanya sama dengan level pertama yaitu pemain harus menembak burung merah. Pada level ini pemain harus mengumpulkan minimal 200 point agar bisa melanjutkan ke level berikutnya. Namun juga terdapat burung yang berwarna hijau dan biru yang tidak boleh ditembak, Karena kalau tertembak maka point berkurang.

d. Level ketiga, pada level ini aturan permainanya sama dengan level kedua yaitu pemain harus menembak burung hijau. Pada level ini pemain harus mengumpulkan minimal 300 point agar bisa melanjutkan ke level berikutnya. Namun juga terdapat burung yang berwarna merah dan biru yang tidak boleh ditembak, Karena kalau tertembak maka point berkurang.

4 Implementasi dan Pembahasan 4.1 Implementasi Game

Tahapan ini adalah tahap permulaan untuk membangun dan mengembangkan aplikasi sesuai dengan naskah yang telah dibuat. Bagian ini merupakan kegiatan tentang pembuatan grafik, membuat animasi yang sesuai dengan tema, membuat text sebagai penyampaian pesan, audio sebagai penyelaras agar aplikasi menarik dan mengimport file yang sudah jadi, yang semuanya akan digabungkan kedalam software Macromedia Director MX 2004 sebagai software final.

4.2 Pembuatan Game

Bagian ini adalah bagian yang terpenting dan utama untuk membuat projek game ini. Projek ini menggunkan director sebagai software utamanya dan lingo sebagai mesin gamenya.

(11)

8

4.3 Interface Game “ Berburu Burung”

Pertama kali menu yang muncul pada saat game dijalankan.

Gambar 4.1 Menu Intro

Saat tombol “Start” di klik maka akan masuk ke Menu Utama

Gambar 4.2 Menu Utama

Pada saat tombol “Play” di klik akan masuk ke menu Level (gameplay)

(12)

9

Pada saat tombol “Instruction” di klik maka tampilanya seperti berikut :

Gambar 4. 4 Tampilan Menu Instruction

Tampilan menu Credit. Pada saat tombol “Credit” di klik maka tampilanya seperti berikut :

Gambar 4.5 Tampilan Menu Credit

Tampilan saat pemain berhasil mengumpulkan point

(13)

10

Tampilan saat pemain gagal mengumpulkan point

Gambar 4. 7 Tampilan Gagal

5 Penutup

5.1 Kesimpulan

Setelah penulis menyelesaikan game “Berburu Burung” ini maka dapat diambil kesimpulan bahwa game “Berburu Burung” ini cocok sebagai sarana hiburan untuk mengisi waktu luang. Game bagus bukan dinilai dari grafiknya, namun dari aspek lain seperti karakter, ide cerita, dan konsep bisa menjadi senjata utama dari sebuah game. Adapun kelebihan dari game ini yaitu :

1) Game ini terdapat karakter yang burung yang berwarna warni game ini mempunyai tampilan yang menarik.

2) Disetiap levelnya mempunyai tingkat kesulitan tersendiri sehingga membuat pemain tidak bosan untuk memainkan game ini.

3) File game ini kecil sehingga dapat diinstal pada PC, Laptop, Notebook. 4) Dapat dimainkan oleh semua kalangan.

5) User friendly dan interaktif.

5.2 Saran

1) Game ini akan lebih bagus jika ditambahkan beberapa level yang lebih sulit.

2) Pengembangan grafik dan penambahan animasi dalam game agar tidak terlihat monoton.

(14)

11

3) Untuk pembuatan sebuah game yang baik diperlukan kemampuan berimajinasi dan kreatifitas yang tinggi, dan juga harus memahami logika pemrograman.

(15)

12

DAFTAR PUSTAKA

Anggra. 2008. Memahami Teknik Dasar Pembuatan Game Berbasis Flash. Yogyakarta : Gava Media.

Hendratman, Hendi. 2008. The magic of macromedia director. Bandung : Informatika. Reymond, Mcleod Jr. 1996. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta : Salemba Empat. Suyanto, M. 2003. Multimedia Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing.

Yogyakarta : Andi.

Suyanto, M. 2004. Analisis Dan Desain aplikasi Multimedia Untuk Pemasaran. Yogyakarta : Andi.

Suyanto, M. 2005. Multimedia Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing. Yogyakarta : Andi.

Sri Cahyono, Duto.2010. Download suara kartun, download efek suara kartun, download

ringtone kartun, tersedia 189 suara. http://omkicau.com/2010/12/27/download- suara-kartun-download-efek-suara-kartun-download-ringtone-kartun-tersedia-189-suara/. Diakses pada tanggal 20 Maret 2013.

Gambar

Gambar 3.1 Flowchart Permainan
Gambar 4.1 Menu Intro  Saat tombol “Start” di klik maka akan masuk ke Menu Utama
Gambar 4. 4 Tampilan Menu Instruction
Gambar 4. 7 Tampilan Gagal

Referensi

Dokumen terkait

Rectifier atau Charger sering disebut juga Konverter adalah suatu rangkaian alat listrik untuk mengubah arus listrik bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC) yang

Organisasi   Eksekutif Daerah Dinas / Lembaga Teknis Daerah (Bagian Umum Perlengkapan) Integrasi   Blok Fungsi Pembangunan, Modul Sistem Perencanaan Proyek Blok Fungsi Dinas

Variabel ini merupakan fakor risiko tidak bermakna terhadap kejadian DBD dengan intrepretasi hasil analisis bivariat yang menunjukkan bahwa responden yang tidak

Untuk mengetahui apakah penggunaan antibiotik yang meliputi golongan antibiotik, nama antibiotik, dosis antibiotik, frekuensi dan durasi antibiotik pada demam tifoid di

Pada terapi antibiotik dari 9 orang anak yang dilakukan pemeriksaan kultur darah dan memiliki hasil kultur positif, antibiotik yang paling sensitif adalah ampicillin sulbactam dan

Anomali magnetik rendah negatif pada daerah studi memiliki pola terbuka dan meliputi daerah yang luas melebihi daerah penelitian, sehingga distribusi prospek panas bumi lereng utara

atau kelu!pu"an yang akut dan idi#patik akibat atau kelu!pu"an yang akut dan idi#patik akibat dis$ungsi ne%us $a&ialis pei$e!. dis$ungsi ne%us

Untuk jeruk keprok Topazindo Agrihorti, panelis menilai cukup tinggi pada karakter jumlah biji (6,58), diikuti oleh rasa buah (6,42), ukuran buah (6,39) dan warna