• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. [Pick the date] RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) JEMAAT GPM BETHABARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. [Pick the date] RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) JEMAAT GPM BETHABARA"

Copied!
125
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR ii

KATA PENGANTAR

Dengan pertolongan Tuhan Yesus Kristus sebagai Kepala Gereja yang telah memberi kekuatan dan kemampuan kepada Tim Renstra Jemaat yang oleh tuntunan Roh Kudus sehingga RENSTRA Jemaat GPM Bethabara boleh terselesaikan.

Renstra ditetapkan untuk memuat kebijakan umum pelayanan gereja yang kemudian dijabarkan secara operasional kepada jemaat. Dasar pelaksanaan Renstra adalah gagasan dasar gereja, tugas dan panggilan, visi dan misi yang berfungsi mendasari perencanaan pelayanan gereja untuk tahun 2016-2020. Untuk mengukur pelayanan perlu dibuat rencana strategis pelayanan yang berfungsi memberi arah, tuntunan dan haluan bagi penyelenggaraan pelayanan gereja untuk kurun waktu 2016-2020 dan juga merupakan pertanggungjawaban iman terhadap Tuhan, dan untuk mengupayakan kemajuan dan perbaikan Jemaat dan masyarakat.

Renstra bertujuan untuk memberi arah dan pedoman pelayanan secara integratif, komperhensif dan sistimatis. Sasaran Renstra agar umat dan pelayan dapat menjalankan kegiatan pelayanan sehingga terjadi perubahan dan peningkatan hidup berjemaat dan berbangsa.

Akhirnya diharapkan dengan adanya Renstra Jemaat GPM Bethabara ini maka penguatan institusi, penguatan karakter manusia dan pemberdayaan, serta pembangunan Jemaat dan masyarakat dapat berjalan dengan baik dan tetap bermohon Kiranya kita diberi kekuatan dan kemampuan oleh Tuhan Yesus Kristus dengan berkat yang selalu melimpah.

Ambon, April 2016 TIM PENYUSUN RENSTRA JEMAAT GPM BETHABARA

PDT. D. SOPLANIT,S.Si

KETUA FENTJE SALHUTERU,SE,M.Si SEKRETARIS

(3)

Daftar Isi iii

DAFTAR ISI

LEMBARAN JUDUL

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ………..

1.1.

Latar Belakang ………..

1

1.2.

Dasar ………

1

1.3.

Tujuan ……….

1

1.4.

Sistematika ………..

2

BAB II GAMBARAN UMUM DAN WILAYAH PELAYANAN

2.1. Sejarah Singkat Jemaat ………..

3

2.2. Kondisi Umum ………..

5

2.3. Analisis Kelembagaan ……….

11

2.4. Problematika Pelayanan ………

15

BAB III WAWASAN TEOLOGI DAN EKLESIOLOGI ………..

17

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGIS

4.1. Visi

19

4.2. Misi

19

4.3. Tujuan Strategis

19

4.4. Sasaran Strategis

20

BAB V ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGIS ………..

21

BAB VI PENUTUP ……….

40

LAMPIRAN

KERANGKA KERJA LOGIS

41

MATRIKS PROGRAM

68

(4)

1

TUJUAN SASARAN STRATEGIS AKTIFITAS Orang, waktu, tempat, biaya RULING,SEKSI,SUB SEKSI

5.1. Mengemba ngkan manajemen PFG 5.1.1. Meningkatnya kualitas Manajemen PFG. 5.1.1.1. Mendorong Majelis Jemaat & Komisi AR untuk

meningkatkan semangat

melayani para pelayan PFG.

5.1.1.1.1. Evaluasi secara berkala antara MJ dan Pengasuh tentang perkembangan SMTPI.

48 pengasuh + 2MJ, 3 bulan sekali, gedung gereja Bethabara.

Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan warga gereja, Ruling Pembinaan Anak Remaja dan katekisasi. 5.1.1.1.2. Pemberian Insentif

Pengasuh

48 pengasuh, akhir bulan berjalan, gedung gereja Bethabara, dengan biaya: 48x 100.000 x 12 = 51.840.000 per tahun.

Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan warga gereja, Ruling Pembinaan Anak Remaja dan katekisasi. 5.1.1.1.3. Pemberian

Bingkisan bagi Pengasuh yang aktif & kreatif

2 orang pengasuh, setiap bulan Desember, gereja Bethabara, @Rp.100 rb x 2= Rp.200.000.

Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan warga gereja, Ruling Pembinaan Anak Remaja dan katekisasi. 5.1.1.1.4. Pengontrolan

terhadap Proses Belajar-Mengajar.

48 pengasuh + 4 MJ, tiga bulan sekali, gereja Bethabara (SM) + rumah jemaat (TPI).

Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan warga gereja, Ruling Pembinaan Anak Remaja dan katekisasi. 5.1.1.1.5. Pertukaran Tenaga

Pengasuh

24 orang (12 Beth, 12 tamu), 2 kali setahun, gedung gereja Bethabara & Jemaat Luar, 24 pengasuh x @50 rb x 2 kali pelaksanaan = Rp.2.400.000.

Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan warga gereja, Ruling Pembinaan Anak Remaja dan katekisasi. 5.1.1.1.6. Ibadah Pengasuh 48 pengasuh + Pembina,

setiap awal bulan, rumah pengasuh.

Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan warga gereja, Ruling Pembinaan Anak Remaja dan katekisasi. 5.1.1.1.7. Bimbingan

Pengasuh.

48 pengasuh + Tim Teaching, setiap hari minggu, gedung gereja Bethabara.

Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan warga gereja, Ruling Pembinaan

(5)

2

5.1.1.2. Bekerjasama

dengan Kasubid AR,

Jurusan PAK Fak. Teologi UKIM untuk meningkatkan kapasitas pengasuh.

5.1.1.2.1. TOT PFG Secara berkala di jemat.:

1. Manajemen PFG. (2016)

2. Pembuatan & Penggunaan Alat Peraga. (2018)

3. Psikologi Perkembangan anak. (2019)

4. PFG dalam pandangan PIP/RIPP GPM 2016-2025. (2017)

5. Pembuatan liturgy dan nyanyian-nyanyian kreatif bagi SMTPI. (2020)

32 pengasuh + Tim Teaching, Juli 2016, gedung gereja Bethabara, dengan biaya . Snack (2x7.500x48 =720.000) Makan Besar (2x25.000x35 Rp. 2.240.000), Biaya Pemateri @Rp.250.000 x 2=500.000 Total 3.620.000.

Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan warga gereja, Ruling Pembinaan Anak Remaja dan katekisasi.

5.1.1.2.2. Pelatihan- bengkel SMTPI.

2 orang pengasuh + Tim Teaching, akhir tahun 2018, di Klasis & Jemaat, Rp. 500.000.

Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan warga gereja, Ruling Pembinaan Anak Remaja dan katekisasi. 5.1.1.2.3. Sosialisasi hasil

Pelatihan & Pembuatan Bengkel SMTPI.

32 orang pengasuh + Tim Teaching, akhir tahun 2018, di Klasis & Jemaat.

Biaya pembuatan bengkel SMTPI : Rp. 2.500.000. (pembelian peralatan dan keperluan bengkel SMTPI).

Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan warga gereja, Ruling Pembinaan Anak Remaja dan katekisasi.

5.1.1.2.4. Pendaftaran SMTPI Jenjang Batita dan Indria ke dalam Satuan Paud sejenis. (SPS)

Semua Anak Jenjang Batita & Indria, Pemda Maluku, tahun 2017, Rp.100.000 (ongkos pengurusan)

Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan warga gereja, Ruling Pembinaan Anak Remaja dan katekisasi.

5.1.1.3. Mendorong Majelis Jemaat & Komisi AR untuk mengadakan sarana dan prasarana pendukung PFG.

5.1.1.3.1. Pengadaan

Format-format pendukung Manajemen PFG:

Buku ajar (12 sub jenjang) Format Monitoring & Evaluasi, Buku Induk, Absensi Anak & Pengasuh, biodata,

12 sub jenjang, Awal Mei 2016, 2.750.000.

Biaya: copy buku 12 jenjang (@Rp.75x12=900.000), Foto copy 6000 lembarx250= 1.500.000, jilid 50 dok x

Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan warga gereja, Ruling Pembinaan Anak Remaja dan katekisasi.

(6)

3

evaluasi, buku komunikasi, dokumen penilaian perilaku anak, daftar isian evaluasi prakterk mengajar, format kisi-kisi soal dan analisis butir soal, format laporan telaah kurikulum, laporan kegiatan mengajar, laporan kegiatan program SMTPI, laporan taman bacaan, dan buku inventaris barang SMTPI.

rb transport.

5.1.1.3.2. Pembentukan Tim Teaching SMTPI

4 orang tenaga PAK & Teologi, Awal Mei 2016, Jemaat Bethabara,

Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan warga gereja, Ruling Pembinaan Anak Remaja dan katekisasi. 5.1.1.3.3. Insentif Tim

Teaching

4 orang, setiap akhir bulan, gedung gereja Bethabara, @Rp.200.000 x 4 x 12 bulan = 9.600.000

Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan warga gereja, Ruling Pembinaan Anak Remaja dan katekisasi. 5.1.1.3.4. Sosialisasi dan

Pengadaan kurikulum dan buku ajar PFG. (kurikulum baru).

12 Jenjang, akhir tahun 2018, Klasis Kota Ambon, biaya Rp.4.000.0000.Buku ajar (1 Paket Rp.1.000.000), Penggandaan untuk 12 jenjang Rp. 6000 lembar x 350 = Rp.2.100.000, Jilid 50 rangkap x 5000 = Rp.250.000, Rp.150 transport. Uang sosialisasi Rp. 500.000.

Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan warga gereja, Ruling Pembinaan Anak Remaja dan katekisasi.

5.1.1.4. Meningkatkan

dukungan orang tua

terhadap pelaksanaan PFG.

5.1.1.4.1. Himbauan tentang pentingnya peran orang tua dalam PFG.

4 sektor pelayanan, setiap akhir bulan berjalan, pada ibadah sektor.

Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan warga gereja, Ruling Pembinaan Kemitraan laki-laki

(7)

4

5.1.1.4.2. Pelaksanaan Kegiatan “SMTPI bersama anak & orang tua”

448 anak SMTPI & orang tua, akhir bulan April & Oktober, tempat wisata, @2 juta x 2 = 4 juta rupiah.

Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan warga gereja, Ruling Pembinaan Anak Remaja dan katekisasi, Ruling Kemitraan laki-laki perempuan.

5.1.1.4.3. Sosialisasi Konsep Pendidikan Parenting bagi orang tua (terutama keluarga muda)

367 kk, tahun 2017, Jemaat Bethabara.

Seksi Keesaan dan Hubungan Agama-agama, Ruling Anak Remaja dan Katekisasi. Ruling Pelayanan Laki-laki dan Ruling Pelayanan Perempuan.

5.1.1.4.4. Pembentukan Forum Parenting.

367 kk, tahun 2017, Jemaat Bethabara.

Seksi Keesaan dan Hubungan Agama-agama, Ruling Anak Remaja dan Katekisasi. Ruling Pelayanan Laki-laki dan Ruling Pelayanan Perempuan.

5.1.1.4.5. Jambore Anak & Remaja Tingkat Jemaat.

AT & AR, Juni 2016, Perwakilan anak dan remaja dalam sektor. 10 x 4 x 100.000 = 4.000.000 + 1.000.000 biaya operasional = Rp. 5.000.000.

Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan warga gereja, Ruling Pembinaan Anak Remaja dan katekisasi. 5.1.1.4.6. Koinonia SMTPI Anak & Pengasuh SMTPI,

Sepanjang Periode Renstra (2016-2020).

Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan warga gereja, Ruling Pembinaan Anak Remaja dan katekisasi.

(8)

5 5.2.Menguatkan Ketahanan Spiritualitas Umat berbasis keluarga. 5.2.1.Bertumbuhnya nilai-nilai serta pola hidup sederhana dalam keluarga.

5.2.1.1.Mendorong Majelis Jemaat untuk melakukan

penataan dan

pengembangan pelayanan yang memfokuskan pada penanganan gaya hidup hedonisme, materialism, dan konsumelarisme.

5.2.1.1.1.Pembentukan & Optimalisasi Binakel Gatris.

MJ dan Setiap Keluarga (4 sampai 5 Keluarga yang berdekatan) Mei 2016

Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan Keluarga. 5.2.1.1.2.Menggiatkan Binakel

Gatris dengan Pola sederhana (berdoa, sharing keluarga)

Semua kelompok Binakel Gatris, Mei 2015, dijalankan setiap hari sabtu, Jemaat Bethabara.

Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan Keluarga. 5.2.1.1.3.Bulan Bina keluarga

menghadapi tantangan Hedonisme, Materialisme, dan Konsumelarisme.

Setiap kelompok Gatris, bulan September 2016.

Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan Keluarga. 5.2.1.1.4.Pembuatan Materi Bulan

Bina Keluarga

1 orang pelayan, Agustus 2016, Kantor Jemaat Bethabara, dengan biaya sebesar Rp.415.000. Rp.250.000. Perbanyak [email protected]= 165.000, 30 transport FC.

Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan Keluarga.

5.2.1.1.5.Publikasi cerita pola hidup sehat di jemaat melalui Talenta.

1 orang, Oktober 2016, Kantor Jemaat Bethabara.

Seksi Penataan dan Pengembangan

Kelembagaan, Sub Seksi

Penataan dan

Pengembangan Informasi dan Komunikasi. Ruling Dokumentasi dan Publikasi. 5.2.1.1.6.Gerakan gemar

Menabung pada SMTPI dan Wadah-wadah pelayanan.

Seluruh wadah & organisasi jemaat, Akhir Mei 2016.

Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan Warga Gereja, Ruling Anak Remaja dan Katekisasi, Ruling Kemitraan laki-laki Perempuan, ruling pembinaan pemuda.

5.2.1.1.7.Kegiatan Bible Camp dengan Tema “Tokoh Alkitab

AMGPM, September 2016, Rp.500.000 per setiap

Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub

(9)

6

sederhana” Gereja, Ruling Kemitraan

laki-laki Perempuan, ruling pembinaan pemuda. 5.2.1.2.Mendorong MJ dan Keluarga-keluarga dalam jemaat untuk menghidupkan dan mengembangkan nilai-nilai

kearifan lokal yang

mendorong perhatian

orang tua terhadap

pendidikan anak.

5.2.1.2.1.Pencanangan Meja Makan sebagai sarana pembinaan keluarga

367 KK, Juni 2016, setiap keluarga dalam jemaat.

Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan Keluarga. 5.2.1.2.2.Share bersama tentang

apa arti meja makan bagi keluarga?

4 sektor, Agustus 2016, dalam Ibadah sektor.

Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan Keluarga. 5.2.1.2.3.Optimalisasi Budaya

Tempat Garam sebagai lambang persekutuan Kasih.

367 kk, Oktober 2016, seluruh keluarga dalam jemaat.

Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan Keluarga. 5.2.1.2.4.Share bersama “apa arti

tempat garam bagi keluarga”

Setiap kelompok Gatris, bulan Nopember 2016.

Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan Keluarga. 5.2.1.2.5.Share nilai-nilai budaya

lokal yang lain yang bisa digunakan dalam pendidikan anak.

Setiap kelompok Gatris, bulan Nopember 2016.

Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan Keluarga.

5.2.1.2.6.Implementasi modul Pembinaan Keluarga Kristen di Jemaat.

Jemaat Bethabara, tahun 2018.

Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan Keluarga. 5.2.1.2.7.Kegiatan Super “Mom” Wadah pelayanan

perempuan, pada hari ibu tahun 2016 Tempat Wisata, Biaya Rp.3.000.000 (akomodasi & stimulant konsumsi).

Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan Warga Gereja, Ruling Kemitraan laki-laki Perempuan

5.2.1.2.8.Kegiatan “Kamp Pria Sejati”

Wadah Pelayanan Laki-laki, Agustus 2016, Tempat Wisata, biaya Rp.3.000.000

Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan Warga

(10)

7

konsumsi). laki-laki Perempuan.

5.2.1.3.Bekerjasama dengan Fakultas Teologi UKIM dan LPJ GPM untuk

meningkatkan kapasitas

pelayan untuk melakukan

pendampingan terhadap

keluarga yang bermasalah.

5.2.1.3.1.Pelatihan tentang:

- Langkah Praktis pastoral kepada keluarga korban KDRT.

- Langkah Praktis Pastoral menangani MIRAS.

- Langkah Praktis Pastoral kepada WG korban sex bebas.

- Langkah Praktis pastoral menangani Judi.

- Penggembalaan & Disiplin Gereja

24 MJ + 2 Fasilitator, Juli 2016 (2 hari), Gedung Gereja Behabara, Snack 4x7500x26= 780.000 Makan Besar 4x25.000x26=2.600.000, pemateri @Rp.500.000 x 2 = 1.000.000, total 4.380.000. Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Peribadahan dan Pastoral Seksi, Ruling Pembinaan Pastoral Konseling

5.2.1.3.2.TOF dan TOT Pendampingan dan Advokasi terhadap penyintasan KDRT, Kekerasan Seksual, Perceraian, Seks Bebas, Pernikahan Dini dan Narkoba.

Perwakilan Jemaat, Klasis kota Ambon, tahun 2017.

Seksi pemberitaan Injil dan pelayanan Kasih, Sub Seksi Pelayanan Hukum dan Advokasi, Ruling Pembinaan

Hukum, HAM dan

Demokrasi.

5.2.1.3.3.Sosialisasi tentang UU KDRT dan kekerasan seksual; Perda tentang perlindungan perempuan dan anak di kalangan warga gereja di seluruh wilayah pelayanan GPM.

Bulan Juli 2016, 5 peserta laki-laki utusan, Rp.250.000.

Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan Warga Gereja, Ruling Kemitraan laki-laki Perempuan

5.2.1.3.4.Pendampingan pastoral kepada warga binaan Rutan dan Lapas (pelayanan kasih).

Warga binaan Rutan Ambon dan Lapas Kelas IIA Ambon Bulan Juni dan Desember tahun 2016 s.d 2020, Rp.250.000.

Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Peribadahan dan Pastoral Seksi, Ruling Pembinaan Pastoral Konseling.

5.2.1.4.Mendorong MJ

untuk membentuk

5.2.1.4.1.Pembentukan & Optimalisasi Kelompok tutor anak.

Pengasuh & AT, AR, Sektor Pelayanan, Juni 2016.

Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub

(11)

8

pendamping bagi anak. Gereja, Ruling Anak Remaja

dan Katekisasi. 5.2.1.4.2.Pelatihan Tenaga

pendamping tutor anak.

Pengasuh & AT, AR, Sektor Pelayanan, Juni 2016. (Bersamaan dengan Jambore AR)

Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan Warga Gereja, Ruling Anak Remaja dan Katekisasi.

5.2.1.4.3.Evaluasi kelompok tutor anak.

Pengasuh & anak, 6 bulan sekali, Gedung Gereja.

Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan Warga Gereja, Ruling Anak Remaja dan Katekisasi.

5.2.1.4.4.Pelatihan Pendidik Sebaya Pendidikan Seks dan Keterampilan hidup remaja dan kekerasan terhadap anak.

2 anak utusan dari jemaat, di Klasis Kota Ambon, Biaya Rp.1.250.000, tahun 2016.

Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan Warga Gereja, Ruling Anak Remaja dan Katekisasi.

5.2.1.4.5.Seminar tentang dampak pornografi dan kekerasan terhadap perkembangan anak remaja.

4 orang (pengasuh, pemuda, laki-laki, perempuan), Rp.5.000.000, tahun 2016.

Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan Warga Gereja, Ruling pemuda, laki-laki, dan perempuan.

(12)

9

untuk menguatkan

pendampingan kepada

Lansia.

dan Penyegaran Rohani kepada Warga Gereja Lansia.

Desember, Gedung Gereja Bethabara, Rp.500.000 (snack & copyan materi).

Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan Warga Gereja, Ruling Pembinaan warga Gereja Senior.

5.2.1.5.2.Pelayanan kesehatan dan sosialisasi terpadu kepada warga jemaat senior.

Warga gereja senior, September 2016, di kantor klasis kota ambon.

Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan Warga Gereja, Ruling Pembinanan Warga Gereja Senior.

5.3.Peningkatan Ketersediaan Air Bersih

5.3.1.Teratasinya pemborosan

penggunaan air bersih.

5.3.1.1.Meningkatkan perhatian umat terhadap penggunaan air bersih dan fasilitasnya melalui himbauan pada wadah-wadah pelayanan.

5.3.1.1.1.Mengintensifkan himbauan melalui warta jemaat

Jemaat Beth, minggu pertama bulan berjalan.

Seksi Pengembangan Oikumene semesta, Sub Seksi Lingkungan Hidup dan Penanganan bencana alam, ruling Lingkungan hidup dan keutuhan ciptaan.

5.3.1.2.Melakukan

pencarian dan

pemanfataan sumber air bersih yang lain.

5.3.1.2.1.Pencarian dan pemanfaatan sumber air bersih yang lain

Jemaat, 2017, periode renstra

Seksi Pengembangan Oikumene semesta, Sub Seksi Lingkungan Hidup dan Penanganan bencana alam, ruling Lingkungan hidup dan keutuhan ciptaan.

5.3.1.3.Kerjasama dengan Pemprov Maluku untuk pengadaan sarana dan prasarana air bersih

5.3.1.3.1.Pengadaan sarana dan prasarana air bersih

Jemaat,tahun 2018 Seksi Pengembangan Oikumene semesta, Sub Seksi Lingkungan Hidup dan Penanganan bencana alam, ruling Lingkungan hidup dan keutuhan ciptaan.

(13)

10 bersih kepada para

pelanggan.

terahadap para pelanggan Seksi Lingkungan Hidup dan

Penanganan bencana alam, ruling Lingkungan hidup dan keutuhan ciptaan.

5.3.1.4.2.Survei lapangan secara berkala 3 bulan sekali

Tim, Jemaat, tiap 3 bulan, periode renstra

Seksi Pengembangan Oikumene semesta, Sub Seksi Lingkungan Hidup dan Penanganan bencana alam, ruling Lingkungan hidup dan keutuhan ciptaan.

5.3.1.5.Meningkatkan penyuluhan penggunaan air bersih melalui wadah pelayanan dan organisasi jemaat.

5.3.1.5.1.Penyuluhan tentang penggunaan air bersih melalui wadah pelayanan dan organisasi jemaat.

Tim, Jemaat, 3 bulan sekali Seksi Pengembangan Oikumene semesta, Sub Seksi Lingkungan Hidup dan Penanganan bencana alam, ruling Lingkungan hidup dan keutuhan ciptaan.

5.3.1.6.Mendorong Majelis Jemaat untuk melakukan manajemen organisasi yang khusus melakukan peran penertiban air bersih secara tertanggung jawab.

5.3.1.6.1.Pembayaran iuran air bersih tepat waktu

Jemaat, Tiap bulan Seksi Pengembangan Oikumene semesta, Sub Seksi Lingkungan Hidup dan Penanganan bencana alam, ruling Lingkungan hidup dan keutuhan ciptaan.

5.3.1.6.2.Optimalisasi kinerja Tim Air Bersih oleh Majelis Jemaat

MJ,Tim Air Bersih, Jemaat Bethabara, periode renstra.

Seksi Pelayanan Seksi Pengembangan Oikumene semesta, Sub Seksi Lingkungan Hidup dan Penanganan bencana alam, ruling Lingkungan hidup dan keutuhan ciptaan.

5.3.2.Teratasinya Penebangan Pohon secara liar tanpa penghijauan.

5.3.2,1,Meningkatkan pemahaman warga gereja tentang tata gereja dan

aturan pemerintah

tentang lingkungan.

5.3.2.1.1.Sosialisasi tentang peraturan gereja yang mengatur tanggung jawab pelestarian lingkungan

MJ, Agustus 2016, di setiap ibadah unit pelayanan.

Seksi Pengembangan Oikumene semesta, Sub Seksi Lingkungan Hidup dan Penanganan bencana alam, ruling Lingkungan hidup dan keutuhan ciptaan.

(14)

11

dengan tema Cintai alammu renstra. pelayanan kasih, sub seksi Pekabaran injil, Ruling Pekabaran Injil.

5.3.2.1.3.Pelaksanaan Lomba-lomba bertemakan lingkungan hidup

MJ, Agustus 2016, periode renstra.

Seksi Pengembangan Oikumene semesta, Sub Seksi Lingkungan Hidup dan Penanganan bencana alam, ruling Lingkungan hidup dan keutuhan ciptaan.

5.3.2.1.4. Pengadaan salah satu rubrik Talenta yang membahas tentang Peduli lingkungan hidup

MJ, Agustus 2016, periode renstra.

Seksi Pengembangan Oikumene semesta, Sub Seksi Lingkungan Hidup dan Penanganan bencana alam, ruling Lingkungan hidup dan keutuhan ciptaan.

5.3.2.1.5.Pembuatan Taman bertemakan Peliharalah AlamMu dengan memanfaatkan bahan daur ulang.

bulan September 2016, antar unit pelayanan dalam jemaat.

Seksi Pengembangan Oikumene semesta, Sub Seksi Lingkungan Hidup dan Penanganan bencana alam, ruling Lingkungan hidup dan keutuhan ciptaan.

5.3.2.2.Bekerjasama dengan instansi-instansi terkait untuk melakukan penyuluhan lingkungan dan kegiatan penghijauan. 5.3.2.2.1.Penyuluhan tentang lingkungan hidup MJ, Agustus 2016, periode renstra. Seksi Pengembangan Oikumene semesta, Sub Seksi Lingkungan Hidup dan Penanganan bencana alam, ruling Lingkungan hidup dan keutuhan ciptaan.

5.3.2.2.2.Penanaman dan Penghijauan disekitar lokasi sumber air

Jemaat Bethabara, pemerintah Negeri Soya, 5 Juni 2016 dengan biaya sebesar Rp.2.000.000

Seksi Pengembangan Oikumene semesta, Sub Seksi Lingkungan Hidup dan Penanganan bencana alam, ruling Lingkungan hidup dan keutuhan ciptaan.

(15)

12

asian proses

sertifikasi tanah-tanah yang dihuni oleh warga gereja.

sertifikat tanah kepada perbankan oleh sebagian warga jemaat yang menempati pemukiman.

Peduli Pengungsi untuk melakukan kerjasama

dengan lembaga

peminjaman uang.

pelayanan kasih, Sub seksi Pelayanan kasih, Ruling Pelayanan Hukum, HAM, dan Demokrasi.

5.4.1.1.2.Pembuatan Sertifikat tanah milik warga gereja pengungsi.

Jemaat Bethabara, 301 rumah, 2017

Seksi pemberitaan Injil dan pelayanan kasih, Sub seksi Pelayanan kasih, Ruling Pelayanan Hukum, HAM, dan Demokrasi.

5.4.1.2.Meningkatkan pendampingan terhadap warga jemaat untuk

mengatasi ancaman

penyitaan tanah dan bangunan oleh pihak Bank.

5.4.1.2.1.Pemberian Himbauan secara berkelanjutan bagi warga jemaat untuk mempercepat proses pelunasan sertifikat tanah.

Jemaat Bethabara, setiap bulan berjalan 2016

Seksi pemberitaan Injil dan pelayanan kasih, Sub seksi Pelayanan kasih, Ruling Pelayanan Hukum, HAM, dan Demokrasi.

5.4.1.3.Bekerjasama dengan pihak bank untuk melakukan penegasan kepada warga gereja yang belum melunasi sertifikat.

5.4.1.3.1. Sosialisasi dari pihak perbankan tentang jatuh tempo pelunasan sertifikat tanah & konsekuensinya bagi warga gereja.

Bank Maluku, Jemaat Bethabara, 2016

Seksi pemberitaan Injil dan pelayanan kasih, Sub seksi Pelayanan kasih, Ruling Pelayanan Hukum, HAM, dan Demokrasi.

5.4.1.3.2. Pemberian surat peringatan pelunasan sertifikat bagi warga gereja oleh pihak Bank.

Bank Maluku, Jemaat Bethabara, 2016

Seksi pemberitaan Injil dan pelayanan kasih, Sub seksi Pelayanan kasih, Ruling Pelayanan Hukum, HAM, dan Demokrasi.

5.4.1.4.Bekerjasama

dengan Pemerintah

Daerah dan instansi terkait untuk melakukan

pendampingan dan

penyelesaian masalah sertifikat tanah dan

beberapa pengungsi

lainnya yang belum

5.4.1.4.1.Optimalisasi Kerjasama dengan pihak kantor BPN Provinsi Maluku

BPN, Jemaat Bethabara, 2016 Seksi pemberitaan Injil dan pelayanan kasih, Sub seksi Pelayanan kasih, Ruling Pelayanan Hukum, HAM, dan Demokrasi.

5.4.1.4.2.Pendampingan kepada Warga Gereja yang belum melunasi pembayaran sertifikat.

MJ, Jemaat Bethabara, 2016 Seksi pemberitaan Injil dan pelayanan kasih, Sub seksi Pelayanan kasih, Ruling Pelayanan Hukum, HAM, dan Demokrasi.

(16)

13 pemukiman.

pemerintah terhadap masalah sertifikasi tanah.

pelayanan kasih, Sub seksi Pelayanan kasih, Ruling Pelayanan Hukum, HAM, dan Advokasi.

5.4.1.4.4.Koordinasi dengan pemerintah untuk memperjuangkan janji mereka terhadap nasib 38 kk yang belum mendapatkan pemukiman.

Pemprov, Tim peduli pengungsi, Tahun 2016-2018.

Seksi pemberitaan Injil dan pelayanan kasih, Sub seksi Pelayanan kasih, Ruling Pelayanan Hukum, HAM, dan Advokasi.

TUJUAN SASARAN STRATEGIS AKTIFITAS Orang, waktu, tempat, biaya SEKSI,SUB SEKSI, RULING

5.5.Menguatnya kapasitas pelayan

5.5.1.Rendahnya

keterampilan pelayan dalam mengolah isu-isu teologi kontekstual dan social.

5.5.1.1.Bekerja sama

dengan fakultas teologi

UKIM & LPJ untuk

meningkatkan

keterampilan pelayan

dalam mengolah isu-isu teologi kontekstual.

5.5.1.1.1.Pelatihan Pembuatan renungan dan Khotbah Kontekstual

18 MJ & 25 pelayan perwakilan wadah & organisasi, Mei 2016, 3.300.000. Snack (2x7.500x43 =645.000) Makan Besar (2x25.000x35 Rp. 2.1500.000), pemateri 2 orang [email protected] = 500.000.

Seksi Pemberdayaan teologi dan pembinaan Umat, Sub Seksi peribadahan dan pastoral, Ruling Pembinaan peribadahan Jemaat dan Musik gereja.

5.5.1.1.2.Pelatihan Penataan Liturgi Kretif dan Kontekstual.

Seksi Pemberdayaan teologi dan pembinaan Umat, Sub Seksi peribadahan dan pastoral, Ruling Pembinaan peribadahan Jemaat dan Musik gereja.

5.5.1.2.Mendorong MJ

untuk melaksanakan

kegiatan-kegiatan

pembinaan spiritualitas pelayan secara berkala.

5.5.1.2.1.Pembinaan Spiritualitas pelayan

Semua MJ & Pelayan wadah organisasi sesuai jadwal, Setiap akhir bulan.

Seksi penataan dan pengembangan

kelembagaan, Sub seksi Pengembangan kapasitas pelayan, ruling pembinaan aparatur pelayan.

5.5.1.2.2.Leadership Training untuk KMJ dan Pendeta Jemaat.

KMJ & Pdt Jemaat, Tahun 2016, klasis kota ambon.

Seksi penataan dan pengembangan

kelembagaan, Sub seksi Pengembangan kapasitas pelayan, ruling pembinaan aparatur pelayan.

(17)

14 5.6.Meningkatnya proses-proses kelembagaan bergereja pasca pemekaran. 5.6.1.Meningkatnya pemahaman pelayan terhadap dokumen-dokumen gerejawi. 5.6.1.1. Meningkatkan hubungan koordinasi dengan pihak balitbang GPM untuk meningkatkan

pemahaman pelayan

terhadap

dokumen-dokumen gerejawi.

5.6.1.1.1. Sosialisasi tentang Dokumen – Dokumen Gereja

MJ, Ketua unit/sektor, 44x1000=44.000,

snack,44x5000=220.000,pem ateri 250.000,total:514.000, September 2016.

Seksi penataan dan pengembangan

kelembagaan, Sub seksi

Penataan dan

Pengembangan Daya dukung organisasi, ruling Pembinaan Administrasi dan Manajemen. 5.6.1.1.2.Pengadaan dokumen-dokumen gerejawi. MJ, Sepanjang Periode Renstra.

Seksi penataan dan pengembangan

kelembagaan, Sub seksi

Penataan dan

Pengembangan Daya dukung organisasi, ruling Pembinaan Administrasi dan Manajemen. 5.6.2.Meningkatnya fasilitas pendukung pelayanan bergereja pasca pemekaran. 5.6.2.1.Menggunakan

sumber dana untuk

mengadakan fasilitas

pendukung yang

dibutuhkan.

5.6.2.1.1. Pengadaan Fasilitas Pastori Jemaat.

MJ, tahun 2019. Seksi penataan dan pengembangan

kelembagaan, Sub seksi

Penataan dan Pengembangan Infrastruktur, ruling Pengembangan Infrastruktur. 5.6.2.1.2. Pengadaan Fasilitas Kantor Jemaat

Pelayan & Jemaat, Mei 2017, sepanjang periode Renstra, biaya: APBJ.

Seksi penataan dan pengembangan

kelembagaan, Sub seksi

Penataan dan Pengembangan Infrastruktur, ruling Pengembangan Infrastruktur. 5.6.2.2.Mengoptimalisasi

daya dukung umat untuk

5.6.2.2.1. Penyediaan Tanah untuk membangun Pastori

Pelayan & Jemaat, Mei 2016, 10 juta

Seksi penataan dan pengembangan

(18)

15 Pengembangan Infrastruktur, ruling Pengembangan Infrastruktur. 5.6.2.2.2.Pembentukan dan

Optimalisasi kinerja Panitia Pembangunan Pastori Jemaat.

Pelayan & Jemaat, Mei 2016 s.d tahun 2018, Bethabara, biaya stimulant panitia sebesar Rp.10 juta.

Seksi penataan dan pengembangan

kelembagaan, Sub seksi

Penataan dan

Pengembangan

Infrastruktur, ruling Pengembangan

Infrastruktur. 5.6.2.2.3. Pembangunan Pastori Pelayan & Jemaat, Mei

2016, sepanjang periode Renstra biaya: APBJ.

Seksi penataan dan pengembangan

kelembagaan, Sub seksi Penataan dan Pengembangan Infrastruktur, ruling Pengembangan Infrastruktur. 5.6.2.3.Optimalisasi pengelolaan ketersediaan asset. 5.6.2.3.1. Perawatan dan Pemeliharaan Aset gereja

Majelis Jemaat, Mei 2016, sepanjang periode Renstra biaya: APBJ.

Seksi penataan dan pengembangan

kelembagaan, Sub seksi Penataan dan

Pengembangan Infrastruktur, ruling Pengembangan Infrastruktur. 5.6.2.3.2.Koordinasi antara Pelayan

dan umat tentang pengelolaan asset gereja.

Majelis Jemaat, April 2016. Seksi penataan dan pengembangan

kelembagaan, Sub seksi

Penataan dan

Pengembangan

Infrastruktur, ruling Pengembangan

(19)

16

Sertifikat tanah gereja pastori), mulai tahun 2017-2019.

pengembangan

kelembagaan, Sub seksi

Penataan dan Pengembangan Infrastruktur, ruling Pengembangan Infrastruktur. 5.6.2.4.Meningkatkan

kepekaan gereja terhadap pentingnya pengadaan sarana prasarana yang dibutuhkan.

5.6.2.4.1.“Mangente Dapur”: Rubrik pada talenta yang berisi kebutuhan utama gereja dalam narasi.

Panitia Pembangunan & MJ, periode renstra.

Seksi penataan dan pengembangan

kelembagaan, Sub seksi

Penataan dan

Pengembangan Informasi,

Dokumentasi dan

Komunikasi, ruling Dokumentasi dan Publikasi. 5.6.2.4.2.Pembuatan dan

Optimalisasi Papan Informasi Perkembangan gereja.

MJ, Jemaat, Panitia, Sepanjang Periode Renstra.

Seksi penataan dan pengembangan

kelembagaan, Sub seksi

Penataan dan

Pengembangan Informasi,

Dokumentasi dan

Komunikasi, ruling Dokumentasi dan Publikasi. 5.6.3.Terbentuknya

badan-badan pembantu pelayanan.

5.6.3.1.Mendorong MJ

untuk meningkatkan

pemahaman warga gereja tentang pentingnya badan

pembantu pelayanan

gereja.

5.6.3.1.1.Pembentukan, Pelantikan Tim, dan Optimalisasi Kinerja Verifikasi jemaaat.

3 orang warga gereja, dalam jemaat, Mei 2016, verifikasi dilaksanakan setiap 3 bulan sekali dengan biaya Rp. 900.000 setiap kali pelaksanaan.

Seksi penataan dan pengembangan

kelembagaan, Sub seksi

Penataan dan Pengembangan keuangan, ruling Pembinaan Penggunaan dan Pengendalian Keuangan Gereja. 5.6.3.1.2.Pembentukan,

pelantikan, dan Optimalisasi Kinerja Tim Hari-hari Besar Gerejawi.

21 orang warga gereja, November 2016, Gedung Gereja, Rp.1.000.000

Seksi Pemberdayaan teologi dan Pembinaan Umat, Sub seksi Peribadahan dan Pastoral, Ruling Peribadahan

(20)

17

5.6.3.1.3.Pembentukan dan Optimalisasi Kinerja Wadah Pelayanan Kasih.

Setiap sektor pelayanan dalam jemaat, Juli 2016.

Seksi Pemberitaan Injil dan pelayanan Kasih, Sub Seksi Pelayanan kasih, Ruling Pemberdayaan di bidang social, politik, dan budaya. 5.6.3.1.4.Pembentukan Panitia

Persidangan Jemaat yang ke-34 s.d 37.

MJ, Sektor Bethesda (2017), Pniel (2018), Maranatha (2019), Mahanaim.

Seksi penataan dan pengembangan

kelembagaan, Sub seksi

Penataan dan

Pengembangan Daya Dukung Organisasi, ruling Pembinaan Sistem Administrasi dan manajemen.

5.6.3.1.5.Pembentukan dan Optimalisasi Kinerja Panitia Pemilihan Majelis Jemaat Periode 2017-2020.

Mei 2019, 13 orang, Jemaat Bethabara, Rp.7.500.000.

Seksi penataan dan pengembangan

kelembagaan, Sub seksi

Penataan dan

Pengembangan Daya Dukung Organisasi, ruling Pembinaan Sistem Administrasi dan manajemen. 5.6.4.Meratanya Jangkauan pelayanan yang menyentuh seluruh warga gereja.

5.6.4.1.Meratanya

ketersebaran warga

gereja pada sektor dan unit pelayanan sesuai dengan aturan GPM.

5.6.4.1.1.Pemutahiran Data base Jemaat

Mei 2016, 367 kk, MJ, dengan biaya Rp.250.000.

Seksi penataan dan pengembangan

kelembagaan, Sub seksi

Penataan dan Pengembangan Informasi, dokumentasi dan komunikasi, ruling Pengelolaan Informasi. 5.6.4.1.2.Penjejakan Pemekaran

Unit dalam Sektor Pelayanan (Maranatha, Betesda, Pniel).

Unit pelayanan dalam sektor Maranatha, Betesda, Pniel, sepanjang tahun 2016.

Seksi penataan dan pengembangan

kelembagaan, Sub seksi

(21)

18

Penelitian, perencanaan dan Pengembangan.

5.6.4.1.3.Pemekaran Unit dalam sektor Maranatha, Betesda, dan Pniel.

Unit pelayanan dalam sektor Maranatha, Betesda, Pniel, tahun 2017.

Seksi penataan dan pengembangan

kelembagaan, Sub seksi

Penelitian dan

Pengembangan, ruling Penelitian, perencanaan dan Pengembangan.

5.6.4.1.4.Pelaksanaan Ibadah Kunci Bulan di Setiap sektor.

Warga Gerej di setiap sektor, sejak Juni 2016, di rumah jemaat.

Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat, Sub Seksi Peribadahan dan Pastoral Seksi, Ruling Peribadahan dan musik gereja.

TUJUAN SASARAN STRATEGIS AKTIFITAS Orang, waktu, tempat, biaya RULING,SEKSI,SUB SEKSI

5.7.Pengembangan peran politik GPM

5.7.1.Dikembangkannya peran profetis gereja dalam bidang politik.

5.7.1.1.Mendorong MJ

untuk mengorganisir dan

memberdayakan SDM

gereja dalam penentuan kebijakan publik.

5.7.1.1.1.Pembuatan dan Pemutakhiran data base warga gereja profesi di bidang politik dalam lingkup jemaat.

WGP, mulai tahun 2016 dan diperbaharui tiap tahun politik.

Seksi pemberdayaan Teologi dan pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan Warga Gereja, Ruling Pembinaan Warga Gereja Profesional. 5.7.1.1.2.Pendampingan pastoral

bagi WGP di bidang politik secara berkala dan continue di tingkat klasis.

WGP, di dalam jemaat, mulai tahun 2017.

Seksi pemberdayaan Teologi dan pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan Warga Gereja, Ruling Pembinaan Warga Gereja Profesional. 5.7.1.1.3.Bina spiritualitas WGP di

bidang politik melalui kegiatan reat-reat, rekoleksi, dll.

WGP, di pusat kota, tiap tahun dimulai dari tahun 2017.

Seksi pemberdayaan Teologi dan pembinaan Umat, Sub Seksi Pembinaan Warga Gereja, Ruling Pembinaan Warga Gereja Profesional.

(22)

19

kapasitas pelayan dan

warga gereja untuk

advokasi kebijakan public.

kebijakan di tingkat jemaat. dalam jemaat, tahun 2017. Pelayanan Kasih, Sub Seksi Pelayanan Kasih, Ruling Pemberdayaan di bidang social-politik-budaya.

5.7.1.3.Membangun

kerjasama dengan

lembaga-lembaga yang

konsern terhadap isu-isu

demokrasi (institute

leimena), untuk

memberikan pendidikan

politik kepada warga dan pelayan gereja.

5.7.1.3.1.Diskusi warga gereja di dalam jemaat tentang politik dengan memanfaatkan kurikulum diskusi warga yang telah tersedia.

Warga gereja, didalam pelaksanaan ibadah wadah dan organisasi, mulai tahun 2019-2020.

Seksi Pemberitaan Injil dan Pelayanan Kasih, Sub Seksi Pelayanan Kasih, Ruling Pemberdayaan di bidang social-politik-budaya.

5.7.1.4.Mengoptimalkan

peran gereja dalam

penyusunan Perda

perlindungan dan

pengelolaan SDA yang pro kesejahteraan masyarakat di tingkat kota.

5.7.1.4.1.Sosialisasi tentang hak-hak politik rakyat untuk peningkatan peran dan fungsi control terhadap lembaga-lembaga pemerintahan.

Warga gereja, mulai tahun 2018 s.d 2020, di dalam jemaat.

Seksi Pemberitaan Injil dan Pelayanan Kasih, Sub Seksi Pelayanan Kasih, Ruling Pemberdayaan di bidang social-politik-budaya.

TUJUAN SASARAN STRATEGIS AKTIFITAS Orang, Waktu, Tempat,

Biaya Seksi, Sub Seksi, Ruling 5.8.Meningkatnya pengembangan informasi dokumentasi dan komunikasi. 5.8.1.Adanya kapasitas pengelola Infodokom jemaat 5.8.1.1. Mendorong MJ untuk menata dan mengembangkan pengelolaan Infodokom Jemaat.

5.8.1.1.1. Pembentukan tim

pengelola Infodokom Jemaat. Warga Jemaat, Januari 2017, Jemaat. Seksi Penataan dan Pengembangan Kelembagaan, Sub Seksi Penataan dan

Pengembangan Informasi dokumentasi dan

komunikasi, ruling

(23)

20

publikasi. 5.8.1.1.2. Pelatihan pengelolaan

Infodokom Jemaat. MJ dan Tim Pengelola, Awal Maret 2017, Jemaat, 24 MJ + 1 orang Tim = 25 orang. Makan Besar 4 x Rp.25.000 x 25 = Rp. 2.500.000,- Snack 4 x Rp.7500 x 25 = Rp. 750.000,-, Pemateri Rp. 1.500.000,-, Total Rp.6.250.000,-.

Seksi Penataan dan Pengembangan

Kelembagaan, Sub Seksi Penataan dan

Pengembangan Informasi dokumentasi dan

komunikasi, ruling

pengelolaan informasi dan ruling dokumentasi dan publikasi.

5.8.1.1.3. Penataan sistem kearsipan dokumen gereja.

MJ dan Tim Pengelola, Minggu ke II Maret 2017, Jemaat.

Seksi Penataan dan Pengembangan

Kelembagaan, Sub Seksi Penataan dan

Pengembangan Informasi dokumentasi dan

komunikasi, ruling

dokumentasi dan publikasi. 5.8.2.Dioptimalkannya manajemen informasi pelayanan berbasis SIM GPM. 5.8.2.1. Mendorong MJ untuk mengoptimalkan manajemen informasi pelayanan berbasis SIM GPM.

5.8.2.1.1. Pembuatan SIM GPM. Tim Pengelola, April 2017,

dalam Jemaat. Seksi Penataan dan Pengembangan Kelembagaan, Sub Seksi Penataan dan

Pengembangan Informasi dokumentasi dan

komunikasi, ruling pengelolaan informasi.

5.8.2.1.2. Pengontrolan tata kelola SIM GPM.

PHMJ, 6 bln 1 kali

sepanjang periode renstra (2017-2020), Jemaat.

Seksi Penataan dan Pengembangan

Kelembagaan, Sub Seksi Penataan dan

(24)

21

komunikasi, ruling pengelolaan informasi. 5.8.3.Menguatnya

manajemen harta milik gereja.

5.8.3.1. Mendorong MJ untuk mengadakan peralatan pendukung manajemen harta milik gereja.

5.8.3.1.1. Pengadaan buku kas

doorscrip. Bendahara Jemaat, 2017, Jemaat, (2017 – 2020 @ Rp. 300.000,-)

Seksi Penataan dan Pengembangan

Kelembagaan, Sub Seksi Penataan dan

Pengembangan keuangan, Ruling Pembinaan dan Pengendalian Keuangan Gereja.

5.8.3.1.2. Pengadaan dan pemutahiran buku inventaris gereja.

Sekretaris & Sie Rumga, 2017,

Rp. 100.000,-

Seksi Penataan dan Pengembangan

Kelembagaan, Sub Seksi Penataan dan

Pengembangan keuangan, Ruling Pembinaan Sumber-sumber Keuangan.

5.8.3.2. Meningkatkan fungsi kontrol MJ terhadap pengelolaan harta milik gereja.

5.8.3.2.1. Pendampingan pengisian buku kas doorscrip

Otorisator & Bendahara Jemaat, sepanjang periode renstra (2016-2020)

Seksi Penataan dan Pengembangan

Kelembagaan, Sub Seksi Penataan dan

Pengembangan keuangan, Ruling Pembinaan dan Pengendalian Keuangan Gereja.

5.8.3.2.2. Pendampingan intensif terhadap pengelolaan

administrasi keuangan gereja.

Otorisator & Bendahara Jemaat,PHMJ, 3 bln 1 kali sepanjang periode rentra (2016-2020).

Seksi Penataan dan Pengembangan

Kelembagaan, Sub Seksi Penataan dan

Pengembangan keuangan, Ruling Pembinaan dan Pengendalian Keuangan Gereja.

5.8.3.2.3. Verifikasi keuangan jemaat, serta wadah dan organisasi.

Otorisator , Bendahara Jemaat, Tim Verifikasi, 6 bln 1 kali, Jemaat, @Rp. 1.500.000 x

Seksi Penataan dan Pengembangan

Kelembagaan, Sub Seksi Penataan dan

(25)

22

Ruling Pembinaan dan Pengendalian Keuangan Gereja.

TUJUAN SASARAN STRATEGIS AKTIFITAS Orang, Waktu, Tempat,

Biaya Seksi, Sub Seksi, Ruling 5.9.Meningkatkan tata kelola kelembagaan gereja secara efektif dan berkelanjutan. 5.9.1.Menguatnya kapasitas penyelenggara lembaga. 5.9.1.1.Menata dan Mengembangkan pegelolaan (peraturan) kelembagaan GPM secara merata dan berkelanjutan di seluruj jenjang

bergereja.

5.9.1.1.1.Sosialisasi tata Gereja, PIP/RIPP dan Peraturan pokok.

24 MJ, Gedung gereja

Bethabara, tahun 2017. Seksi penataan dan pengembangan kelembagaan, Sub seksi Penataan dan

Pengembangan daya dukung organisasi, ruling Pembinaan administrasi dan

manajemen. 5.9.1.1.2.Seminar Sehari tentang

Peraturan GPM & penggunaannya : - Tata Gereja (2016) - Peraturan Pokok (2016) - Tupoksi Pelayan (2016) - Peraturan Organik (2017) - Peraturan Perbendaharaan gereja. (2017)

- Peraturan Pergembalaan & Disiplin GPM. (2017)

- Tata pelayanan Wadah & Organisasi di lingkup Gereja. (2018)

24 MJ & 25 pelayan perwakilan wadah & organisasi, Tahun 2016, 4.315.000. Snack (2x7.500x51=765.000) Makan Besar (2x25.000x51 Rp. 2.550.000), pemateri 2 orang [email protected] = 500.000.

Seksi penataan dan pengembangan

kelembagaan, Sub seksi Penataan dan

Pengembangan daya dukung organisasi, ruling Pembinaan administrasi dan

manajemen.

5.9.1.1.3.Restrukturasi

kelembagaan Gereja sesuai kebutuhan jemaat.

Jemaat GPM Bethabara, tahun 2016.

Seksi penataan dan pengembangan

kelembagaan, Sub seksi Penataan dan

Pengembangan daya dukung organisasi, ruling Pembinaan

(26)

23

manajemen.

TUJUAN SASARAN STRATEGIS AKTIFITAS Orang, waktu, tempat, biaya RULING,SEKSI, SUB SEKSI

5.10.Memaksimalk an pemberlakuan jam belajar anak.

5.10.1.Meningkatnya Perhatian orang Tua Terhadap Jam Belajar Anak.

5.10.1.1.Mendorong MJ

untuk meningkatkan

pemahaman orang tua terhadap pendidikan anak,

5.10.1.1.1.Himbauan Wajib Belajar kepada orang tua dan anak.

Semua Anak & orang tua, ibadah wadah & organisasi, setiap 3 bulan sekali.

Seksi Pemberitaan Injil dan pelayanan kasih, sub seksi pelayanan pendidikan, ruling pembinaan pelayanan pendidikan.

5.10.1.2.Meningkatkan

Fungsi Pengontrolan

Pelayan di jam-jam belajar anak.

5.10.1.1.2.Pembentukan & Opimalisasi Tim kontrol Wajib belajar.

Tim setiap sektor, Akhir April 2016, Jemaat Bethabara.

Seksi Pemberitaan Injil dan pelayanan kasih, sub seksi pelayanan pendidikan, ruling pembinaan pelayanan pendidikan.

5.10.1.1.3.Pemutaran Lagu Jam belajar.

1 orang Tua Gama, setiap hari jam 7 malam.

Seksi Pemberitaan Injil dan pelayanan kasih, sub seksi pelayanan pendidikan, ruling pembinaan pelayanan pendidikan.

5.10.1.1.4.Pengontrolan jam Belajar Anak

Tim Kontrol Wajib Belajar Sektor, Jam 7-9 malam.

Seksi Pemberitaan Injil dan pelayanan kasih, sub seksi pelayanan pendidikan, ruling pembinaan pelayanan pendidikan.

5.10.1.1.5.Pemberian Kado Kepada anak dengan prestasi terbaik berdasarkan laporan pendidikan.

4 orang anak (1 sektor 1), setiap akhir semester sekolah, di ibadah sektor, Rp. @50.000 x 4 x 2 = Rp. 400.000.

Seksi Pemberitaan Injil dan pelayanan kasih, sub seksi pelayanan pendidikan, ruling pembinaan pelayanan pendidikan.

(27)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) JEMAAT GPM BETHABARA iii Halaman Halaman Judul Kata Pengantar Daftar Isi ……… ……… ……… BAB I PENDAHULUAN ……… 1.1 Latar Belakang 1.2 Dasar 1.3 Tujuan 1.4 Sistematika ………. ……… ……… ……… BAB II GAMBARAN UMUN ………

II.1. SEJARAH SINGKAT JEMAAT ………..

II.2 KONDISI UMUM ………

A. Keadaan Geografis dan Batas Wilayah Pelayanan (+ Skep Map)

……….

B. Jumlah Jiwa ………

1. Keberadaan Jemaat ………

2. Kategori Bina Umat ……….

3. Keadaan Penyandang Masalah Sosial ………

4. Keadaan Sektor dan Unit Pelayanan ………... a. Jumlah Pelayan pada setiap unit/sektor, wadah/organisasi ………... Juga tingkat ketersebaran pelayan ………...

b. Keanggotaan wadah / organisasi ………...

c. PS/VG/Kolektan ………...

5. Keadaan Sosial Budaya ………...

1. Sosial Ekonomi, yang meliputi: ………...

a. Pekerjaan Pokok/Mata Pencaharian Hidup ………... b. Sumber Daya Ekonomi yang tersedia ………...

*Sektor Perkebunan ………...

*Sektor Perikanan dan Rumput Laut ………...

*Sektor Peternakan ………...

*Sektor Ekonomi Riil dan Wirausaha ………... *Kelompok Usaha Dominan ( Unit Usaha Jemaat ) ………... c. Pendapatan Pokok Rumah Tangga ………...

2. Keadaan Pendidikan ………...

a. Keadaan Sarana Fisik Pendidikan (YPPK) ………... b. Keadaan Siswa dan Guru (menurut kondisi saat ini) ………... c. Keadaan Tamatan (menurut data kondisi terakhir)

Harus memperhatikan akses pendidikan ………...

3. Keadaan Kesehatan ………...

a. Gambaran Sanitasi Lingkungan ………...

b. Jenis Penyakit ………...

c. Sarana Kesehatan Yang tersedia ………...

d. Ketersediaan Tenaga Medis ………...

4. Dinamika Sosial dan Budaya ………...

II.3. Analisis Kelembagaan ………...

II.4. Problematika Pelayanan ………...

BAB III ………...

Wawasan Teologi dan Eklesiologi Jemaat ………..

(28)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) JEMAAT GPM BETHABARA iv

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS

IV.1. Visi : ……….

a. Visi Gereja ……….

b. Visi Pengembangan Jemaat ……….

IV.2. Misi :

a. Misi Gereja ……….

b. Misi Pengembangan …..………..

IV.3. Tujuan Strategis ……….

IV.4. Sasaran Strategis ……….

a. Sasaran Strategis Pengembangan Kapasitas Umat ………. b. Sasaran Strategis pengembangan Kapasitas Pelayan ………. c. Sasaran Strategis Pengembangan Kapasitas Kelembagaan ………. BAB V

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGIS ………

BAB VI

PENUTUP ……….

Lampiran-Lampiran ………. - Kerangka Kerja Logis

- Program Jemaat Tahun 1 - Data Base Jemaat - SK Tim Renstra

(29)

BAB I PENDAHULUAN 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Keberhasilan organisasi ditentukan oleh adanya suatu manajemen organisasi yang baik. Dan proses manajemen organisasi sangat ditentukan oleh suatu perencanaan strategis yang baik juga. Gereja dalam memanajemen organisasinya telah melakukan inovasi perencanaan kegiatan pelayanan di tingkat jemaat dengan menggunakan Rencana Strategis Pelayanan Jemaat (Renstra) yang dimulai sejak tahun 2013 dan dilaksanakan di setiap jemaat di GPM termasuk Jemaat GPM Bethabara Klasis Kota Ambon. Perencanaan strategi jemaat merupakan amanat dari pasal 10, jo. Pasal 29 Tata Gereja GPM dan Peraturan Pokok GPM tentang Jemaat Pasal 14 yang menegaskan tentang penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Jemaat. Proses perencanaan dengan Renstra merupakan proses yang berkelanjutan. Proses implementasi Renstra 2013-2015 telah dilaksanakan sepanjang tahun tersebut dan kini telah sampai di ujung pelaksanaannya, dan telah melalui proses monitoring dan evaluasi (moneva) di tahun 2015.

Memasuki periode 2016-2020 maka Jemaat GPM Bethabara telah melakukan proses penyusunan Perencanaan Strategis Pengembangan Pelayanan yang baru untuk tahun 2016-2020, yang mengacu pada dokumen Renstra tahun 2013-2015 dan dokumen Hasil Persidangan Jemaat tahun 2013, 2014, dan 2015.

Proses penyusunan Renstra di periode ini telah diawali dengan perekrutan dan pelantikan Tim Renstra yang baru periode 2016-2020 diketua oleh Ketua Majelis Jemaat GPM Bethabara. Lebih jelas menyangkut Perencanaan Strategis Jemaat GPM Bethabara akan dibahas dalam penulisan di bab-bab selanjutnya.

1.2 DASAR

1. Tata Gereja GPM Bab 1 pasal 2 2. Tata Gereja GPM Bab 3 Pasal 6

3. Tata Gereja GPM Bab 3 Pasal 10, jo Pasal 29

4. Peraturan pokok GPM tentang sinode, Bab 3 pasal 10, pasal 11 dan pasal 17 5. Peraturan Pokok GPM tentang Klasis , Bab 5 Pasal 14

6. Peraturan Pokok GPM tentang Jemaat, Bab 7 Pasal 14

1.3 TUJUAN

1. Menjabarkan amanat dan panggilan pelayanan GPM secara praktis. 2. Megidentifikasi masalah atau Problematika pelayanan Jemaat secara riil. 3. Mengidentifikasi kebutuhan pengembangan jemaat secara terukur.

4. Mempedomani penyusunan program tahunan secara progresif dan berkelanjutan.

5. Menjadi alat evaluasi perkembangan pelayanan dan implementasi PIP/RIP GPM 2015 - 2025

(30)

BAB I PENDAHULUAN 2

1.4 SISTEMATIKA

Adapun sistematika penulisan Renstra adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1.2 Dasar

1.3 Tujuan 1.4 Sistematika BAB II GAMBARAN UMUM

2.1 Sejarah Singkat Jemaat 2.2 Kondisi Umum

2.3 Analisis Kelembagaan 2.4 Problematika Pelayanan

BAB III WAWASAN TEOLOGI DAN EKLESIOLOGI JEMAAT BAB IV VISI,MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGI

4.1 Visi Gereja dan Pengembangan Jemaat 4.2 Misi Gereja dan Pengembangan Jemaat 4.3 Tujuan Strategis

4.4 Sasaran Strategis Pengembangan Jemaat, Pelayan dan Kelembagaan BAB V ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

BAB VI PENUTUP

LAMPIRAN – LAMPIRAN: a. Kerangka Kerja Logis

b. Program Tahunan Jemaat tahun pertama c. Data Base Jemaat

(31)

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PELAYANAN 3

BAB II

GAMBARAN UMUM

II.1 Sejarah Singkat Jemaat

Pada awalnya Jemaat GPM Bethabara berada dalam satu kesatuan dengan Jemaat GPM

Bethel Klasis Kota Ambon. Namun karena dinamika dan pertumbuhan Jemaat GPM Bethel yang

semakin pesat dan rentang kendali terhadap daya jangkau pelayanan bagi warga gereja yang

berada di lokasi sekitar Batu Merah dan Karang Panjang yang kurang menyentuh, maka dirasakan

perlu dilakukan langkah penjejakan untuk persiapan pemekaran jemaat.

Pdt. Dominggus Souhoka pada saat itu dipercayakan oleh Badan Pekerja Harian Sinode GPM

sebagai Penghentar Jemaat GPM Bethel. Dalam proses kepemimpinan beliau, melalui Persidangan

Jemaat GPM Bethel di tahun 1979, maka disepakatilah penjejakan pemekaran Jemaat GPM Bethel.

Hasil keputusan Sidang Jemaat GPM Bethel di tahun 1979 dibawakan dalam Persidangan Klasis

GPM Kota Ambon, kemudian diteruskan ke Badan Pekerja Lengkap Sinode GPM melalui

Persidangan BPL tahun 1980. Dalam Persidangan Badan Pekerja Lengkap Sinode GPM pada tahun

1980 diputuskan dan ditetapkanlah bahwa Jemaat GPM Bethel dimekarkan menjadi 3 (tiga) jemaat,

antara lain Jemaat GPM Bethel, Jemaat GPM Bethabara, dan Jemaat GPM Imanuel. Realisasi

Pemekaran Jemaat GPM Bethabara secara resmi dilaksanakan pada tanggal 6 September 1983.

Kepemimpinan Jemaat GPM Bethabara pada saat itu dipercayakan kepada Pdt. M. Lawalata yang

dibantu oleh Pdt. Ny. Lies Marantika. Jemaat GPM Bethabara pada saat itu dibagi menjadi 8

(delapan) sektor pelayanan yaitu sektor I s.d sektor VIII. Dinamika pelayanan terus-menerus

mengalami perkembangan baik dalam pelayanan bergereja maupun bermasyarakat. Dalam proses

pelayanan selanjutnya jemaat GPM bethabara mengalami perkembangan yang begitu pesat, baik

dalam proses peningkatan pelayanan maupun dalam berbagai lini lainnya.

Perjalanan pelayanan bergereja di tahun 1999 tepatnya pada tanggal 19 Januari terjadi konflik

sosial yang bermula dari Jemaat GPM Bethabara dan pada akhirnya merambat sampai ke kota

Ambon dan Maluku secara umumnya. Kerusuhan yang terjadi membawa dampak yang sangat besar

bagi warga jemaat, dimana bangunan rumah maupun gereja mengalami kebakaran. Tidak sedikit

kerugian jiwa maupun materi yang ditimbulkan sebagai akibat dari konflik ini. Kegiatan

peribadahan jemaat pun dialihkan ke Gereja Kerapatan Toraja samping Kantor Lurah Amantelu

bagi anggota jemaat yang masih bertahan dan berdomisili pada sektor I, II, dan III, sedangkan

untuk peribadahan di Gereja Anugerah Wisma Atlik Karpan bagi warga jemaat yang mengalami

dampak langsung korban kerusuhan yakni pada Sektor III, IV, V, VI, VII dan VIII. Keadaan umat

sebagai pengungsi di Wisma Atlit berlangsung sampai dengan tahun 2006. Perhatian terhadap

warga jemaat korban konflik pun berdatangan dari berbagai instansi maupun LSM, termasuk

pemerintah yang kemudian mengambil sikap untuk merelokasi warga jemaat dari wisma ke daerah

(32)

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PELAYANAN 4

Kayu Tiga Petuanan Negeri Soya. Pada tanggal 28 April 2006 Gubernur, Wakil Gubernur, dan

Muspida bersama Pimpinan Gereja Protestan Maluku melepaskan warga jemaat Bethabara yang

berada di lokasi pengungsian (wisma Atlit dan GOR) ke lokasi pemukiman baru di Kayu Tiga.

Pelaksanaan ibadah perdana bagi Jemaat GPM Bethabara yang direlokasikan ke Kayu Tiga

dilaksanakan pada tanggal 6 Mei 2006. Pada saat terjadinya konflik sosial Jemaat GPM Bethabara

dipimpin oleh Pdt. I. D. Toisuta dan dibantu oleh Pdt. Ny. M. de Fretes. Kedua hamba Tuhan ini,

menggembalakan Jemaat GPM Bethabara sampai dengan tahun 2002, dan kemudian digantikan

dengan Pdt. F. L. Hitijahubessy yang dibantu oleh Pdt. Ny. M. M. Louhery, dan Pdt. Ny. L. Sipahelut

yang bertugas sampai dengan tahun 2007.

Selama kepemimpinan Pdt. F. L. Hitijahubesy salah satu sektor pelayanan dari jemaat GPM

Bethabara yaitu Sektor VIII (delapan) direlokasikan ke Jemaat GPM Halong Klasis Pulau Ambon,

dan pada tanggal 4 Juni 2006 Jemaat GPM Bethabara secara kelembagaan melepaskan sektor VIII

kepada Jemaat GPM Halong. Dengan demikian secara kelembagaan Jemaat Bethabara hanya terdiri

dari 7 (tujuh) sektor pelayanan.

Setelah kepemimpinan Pdt. F. L. Hitijahubesy, Jemaat GPM Bethabara dipimpin oleh Pdt. D.

Chr. Soplanit dan dibantu oleh Pdt. Ny. M. M. Louhery, Pdt. Ny. L. Sipahelut, dan Pdt. Ny. A. Batlajery.

Dalam perjalanan pelayanan ke depan sektor-sektor yang ada di dalam Jemaat GPM Bethabara,

namanya diubah dari angka ke nama. Pesatnya dinamika dan pertumbuhan umat, membuat Sektor

Salem dimekarkan menjadi 2 (dua) sektor yakni Sektor Salem dan Sektor Sion. Dengan demikian

secara kelembagaan Jemaat Bethabara memiliki 8 (delapan) sektor pelayanan, yakni Sektor Sion,

Sektor Salem, Sektor Karmel, Sektor Eden, Sektor Mahanaim, Sektor Bethesda, Sektor Pniel dan

Sektor Maranatha yang memiliki 19 (Sembilan belas) unit, yang dilayani oleh 38 (tiga puluh

delapan) Majelis Jemaat yang terdiri dari 19 orang Penatua, dan 19 orang Diaken, ditambah dengan

3 (tiga orang tenaga Pendeta). Pada tanggal 10 Januari 2016, Jemaat GPM Bethabara dimekarkan

menjadi Jemaat GPM Bethabara dan Jemaat GPM Nazaret. Jemaat GPM Bethabara yang meliputi 4

(empat ) Sektor Pelayanan, yakni Sektor Mahanaim, Sektor Bethesda, Sektor Pniel dan Sektor

Maranatha dengan 11 (sebelas) unit pelayanan. Sedangkan Jemaat GPM Nazaret memiliki 4 (empat

) sektor pelayanan yang meliputi : Sektor Sion, Sektor Salem, Sektor Karmel, Sektor Eden dengan 8

(delapan) unit pelayanan.

Pasca pemekaran Jemaat Bethabara dari Jemaat GPM Bethel, maka terhadapat 13 (tiga belas)

Pendeta yang terlibat didalam pelayanan umat, antara lain sebagai berikut.

1. Pdt. Mozes Lawalatta ( Tahun 1982 – 1988 )

( dibantu oleh Pdt. Ny. Lies Marantika )

2. Pdt. Ny. Lies Marantika ( Tahun 1988 – 1989 )

3. Pdt. B. Pentury ( Tahun 1989 – 1996 )

(33)

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PELAYANAN 5

4. Pdt. I. D. Toisuta ( Tahun 1996 – 2002 )

(dibantu oleh Pdt. Ny. Mito de Fretes )

5. Pdt. F. L.Hitijahubessy ( Tahun 2002 – 2007 )

(dibantu oleh Pdt. Ny. M. M. Leuhery, Pdt. Ny. L. Sipahelut dan Pdt. Ny. R. Salampessy )

6. Pdt. Ny. M. M. Leuhery ( Tahun 2002 – 2009 )

7. Pdt. Ny. L. Sipahelut ( Tahun 2005 – 2013 )

8. Pdt. D. Soplanit ( 2007 - sekarang )

(dibantu oleh Pdt. Ny. M. M. Leuhery, Pdt. Ny. L. Sipahelut, Pdt. Ny. R. Salampessy dan Pdt. Ny.

Yati Batlajery)

9. Pada tahun 2009 terjadi mutasi bagi Pendeta Ny. M. M. Leuhery ke Jemaat GPM Hulaliu Kasis PP

Lease

10. Pdt. Ny. A. Batlajery ( Tahun 2009 – 2015 )

11. Pdt. Ny. L. Sipahelut dimutasikan ke Jemaat Sion Klasis Kota Ambon ( 28 Juni 2013 )

12. Pdt. Ny. Tjun Aitonam ( Tahun 2015 - 2016 )

13. Pdt. Ny. N. Sinay / M ( Tahun 2015 – Sekarang )

14. Pdt. Ny. L. Mustamu/P ( Tahun 2016 - )

II.2 Kondisi Umum

A. Keadaan Geografis dan Batas Wilayah Pelayanan

Berikut dijelaskan keadaan geografis dan batas-batas wilayah pelayanan Jemaat GPM Bethabara

berdasarkan lokasi domisili jemaat :

- Sebelah Utara berbatasan dengan Jemaat GPM Ebenhaeser - SKIP

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Jemaat GPM Soya

- Sebelah Barat Berbatasan dengan Jemaat GPM Soya

(34)

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PELAYANAN 6

Gambar Lokasi Jemaat GPM Bethabara di Kayu Tiga

Perlu diketahui bahwa kondisi topografi jemaat adalah lokasi yang berbukit dan jauh dari garis

pantai, sehingga tidak ditemukan adanya warga jemaat yang bermata pencaharian sebagai nelayan.

Walaupun demikian juga tidak terdapat anggota jemaat yang bermata pencaharian murni sebagai

petani karena tidak tersedianya lahan yang cukup untuk bercocok tanam.

Karena letaknya di pusat Kota Ambon, maka sebagian besar jemaat bermata pencaharian sebagai

Pegawai Negeri, TNI/POLRI, Swasta dan usaha-usaha lain sebagai pengemudi angkot, ojek dan

pengemudi becak.

B. Jumlah Jiwa

Gambaran pokok yang penting di sini adalah keadaan umat menurut kategori bina umat, GPM,

yakni :

1. Keberadaan Jemaat

NO. SEKTOR UNIT TINGKAT USIA

0 - 3 4 - 6 7 - 9 10 - 12 13 - 15 16 - 45 46 - 60 61 - 79 ≥80 Jmlh P L P L P L P L P L P L P L P L P L 1 MAHANAIM I 1 5 4 6 7 3 2 5 2 6 32 31 16 13 1 4 0 0 138 II 1 4 1 5 2 3 4 1 3 4 24 22 5 7 4 4 2 1 97 III 4 2 2 1 3 1 3 0 1 3 16 23 11 9 5 3 0 1 88 2 BETHESDA I 5 2 3 4 2 5 4 0 6 2 51 48 0 1 0 0 0 0 133 II 6 7 5 8 3 5 8 3 8 5 43 33 0 0 0 2 0 2 138 III 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 28 23 8 7 4 6 0 1 102 3 PNIEL I 12 6 5 6 4 5 3 2 2 5 44 51 10 14 4 3 2 2 180 II 7 5 5 7 5 6 3 6 5 7 41 39 10 12 6 3 0 0 167

(35)

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PELAYANAN 7 4 MARANATH A I 5 4 5 8 6 1 4 8 9 3 33 30 11 15 3 4 0 0 149 II 3 6 9 2 5 5 5 3 2 0 44 37 9 9 4 8 2 4 157 III 0 1 4 7 6 7 3 6 4 6 32 35 8 10 3 7 0 1 140 JUMLAH 46 45 46 56 45 43 42 37 45 43 388 372 88 97 34 44 6 12 1489

Tabel 2.1

Berdasarkan data pada tabel 2.1 maka Jemaat GPM Bethabara memiliki 1.489 jiwa. Usia 0-3 tahun

berjumlah 91 orang, usia 4-6 berjumlah 102 orang, usia 7-9 berjumlah 88 orang, usia 10-12

berjumlah 79 orang, usia 13-15 berjumlah 88 orang, usia 16-45 orang berjumlah 760 orang, usia

46-60 berjumlah 185 orang, usia 61-79 berjumlah 78 orang, dan usia 80 tahun ke atas berjumlah

18 orang.

2. Kategori Bina Umat

No. Sektor Unit Batita Indria AK AT Remaja Kelompok Bina Umat AMGPM WPL WPP WGS

1. Mahanaim I 6 10 10 7 8 63 49 48 0 II 5 6 5 5 7 46 33 33 3 III 6 3 4 3 4 39 42 35 1 2. Bethesda I 5 7 7 4 8 99 51 49 0 II 12 13 8 11 13 76 43 35 2 III 6 5 4 6 5 51 40 36 1 3. Pniel I 17 11 9 5 7 95 58 68 4 II 12 12 11 9 12 80 57 54 0 4. Maranatha I 9 13 7 12 12 63 47 49 0 II 9 11 10 8 2 81 54 54 6 III 1 11 13 9 10 67 43 52 1 Jumlah 91 102 88 79 88 760 517 513 18

Tabel 2.2

Berdasarkan table 2.2 maka dapat diketahui kategori bina umat pada kelompok batita berjumlah

91 orang, kelompok indria berjumlah 102 orang, kelompok anak kecil berjumlah 88 orang,

kelompok anak tanggung berjumlah 79 orang, kelompok anak remaja berjumlah 88 orang,

kelompok AMGPM berjumlah 760 orang, kelompok Wadah pelayanan laki-laki 517 orang,

kelompok wadah pelayanan perempuan 513 orang, dan lansia 18 orang.

3. Keadaan Penyandang Masalah Sosial

Berikut disampaikan data jemaat menurut kondisi penyandang masalah sosial jemaat GPM

Bethabara sebagai berikut :

NO SEKTOR UNIT STATUS SOSIAL

JANDA DUDA YATIM PIATU CACAT

1 MAHANAIM I 4 - - - II 1 1 - - III - 1 - - 2 BETHESDA I 4 1 4 - II 7 - 3 - III 6 3 4 -

(36)

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PELAYANAN 8 3 PNIEL I 4 - 5 1 II 3 - 5 0 4 MARANATHA I 7 - 2 - II 9 3 4 - III 7 2 13 - JUMLAH 52 11 40 1

Tabel 2.3

Berdasarkan tabel 2.3 maka dapat diketahui bahwa jumlah PMS kategori janda sebanyak 52 orang,

duda 11 orang anak-anak Yatim, Piatu, dan Yatim Piatu sebanyak 40 orang anak dan anak cacat

sebanyak 1 orang.

C. Keadaan Sektor dan Unit Pelayanan

Keadaan Sektor Pelayanan/ Unit Pelayanan Jemaat GPM Bethabara boleh dibilang sudah

terorganisir/ tertata dengan baik, yang gambarannya sebagai berikut :

No. Sektor / Unit Jumlah KK Jumlah Jiwa Status Sakramental

Baptis Sidi Nikah

1. Mahanaim / I 32 138 131 91 62 2. Mahanaim / II 25 97 92 60 50 3. Mahanaim / III 21 88 82 61 39 4. Bethesda / I 33 133 120 86 60 5. Bethesda / II 34 138 126 78 54 6. Bethesda / III 26 102 96 67 44 7. Pniel / I 42 180 162 119 78 8. Pniel / II 40 167 156 79 77 9. Maranatha / I 35 149 131 79 65 10. Maranatha / II 42 157 141 106 77 20. Maranatha / III 37 140 130 88 61 Jumlah 367 1489 1367 914 667

Tabel 2.4

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa Jemaat Bethabara memiliki 367 KK dan 1.489

jiwa. Berdasarkan status sakramental yang telah melakukan baptisan sebanyak 1367 orang, sidi

sebanyak 914 orang, dan nikah sebanyak 667 orang. berdasarkan data ketersebaran umat tersebut

maka penting pula untuk dipetakan ketersebaran tenaga pelayan yang tergambar dalam tabel

berikut ini:

NO. SEKTOR KEPENGURUSAN

UNIT 1 UNIT 2 UNIT 3 PEL.PEREMPUAN PEL.LAKI-LAKI

1 MAHANAIM 8 12 14 12 24 2 BETHESDA 8 12 5 9 15 3 PNIEL 12 16 - 12 22 4 MARANATHA 13 9 9 13 21 JUMLAH 41 49 28 46 82

Tabel 2.5

Gambar

Gambar Lokasi Jemaat GPM Bethabara di Kayu Tiga

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait