Pedoman Pengisian
Form ESSF
(April, 2015)
Water Resources & Irrigation Sector Management Program Phase II
(WISMP II)
DASAR PENYUSUNAN DOKUMEN ESSF PROYEK BANTUAN BANK
DUNIA
1. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN
DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
2.Peraturan Menteri PU No 10 / PRT/M/2008 tentang Penetapanan jenis rencana usaha dan / atau kegiatan bidang Pekerjaan Umum yang wajib dilengkapi dengan Upaya pengelolaan lingkungan hidup dan Upaya pemantauan lingkungan hidup;
3.Project Management Manual (PMM) Buku 3 ESSF – Secretariat NPMU WISMP II
4. A ide Memoire of WB Mission in July 201 4
The following actions are recommended in relation to safeguards management: (b) NPMU will provide the Bank with the ESSF screening result of the proposed
activities of component 1, 2 and 3 under 2013/2014 AWP in all PIUs. It should be emphasized that no physical construction can be commenced before the ESSF screening is carried out and necessary follow-up actions undertaken. NPMU will submit the screening result to the World Bank by June 15, 2014;
5. Aide Memoire of World Bank Mission visited Indonesia from April 23-May 7, 2015, Recommended Actions for Safeguards Management. The following is a summary of the recommendations the mission made to the project team during the visit:
(33). NPMU to submit to the Bank the consolidation report of the ESS screening result for each
physical activity of all PIUs for component 1 and 2 for the year of 2014 by June 2015 and for the proposed 2015 activities by August 2015. It is agreed that no physical work will be done before the ESS screening is done and the result is submitted to NPMU.
II. BAHAN INFORMASI MENGENAI ESSF
Apa itu ESSF ?a) ESSF adalah dokumen Kerangka Perlindungan Lingkungan dan Sosial / Environmental and Social Safeguards Freamwork (ESSF), yang harus diterapkan pada semua sub-proyek dan harus disetujui oleh DGWR dan Bank Dunia di bawah Program Sektor Manajemen Irigasi dan Sumber Daya Air (WISMP-2).
b) Kerangka Perlindungan Lingkungan dan Sosial (ESSF) dirancang untuk meminimalkan dampak lingkungan dan sosial yang merugikan yang mungkin terjadi karena pelaksanaan proyek, Program Manajemen Sektor Irigasi dan Sumber Daya Air (WISMP-2).
c) Mengingat tujuan dan ruang lingkup program WISMP2 yaitu fokus pada rehabilitasi infrastuktur yang ada, diperkirakan bahwa sebagian besar sub-proyek tidak akan menimbulkan dampak sosial atau lingkungan yang negatif. Namun ada kemungkinan bahwa beberapa proyek tak terhindarkan dapat melibatkan sejumlah kecil pembebasan tanah atau mempengaruhi fisik / sumber daya, budaya, atau habitat alam.
d) ESSF harus diterapkan ke semua sub-proyek pada kegiatan kontruksi yang diusulkan untuk dilaksanakan di bawah WISMP-2. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengelolaan sumber daya air dan peningkatan sistem irigasi yang dilaksanakan melalui Sub Proyek kecil dan menengah. ESSF ini menjelaskan mengenai Program, Hukum dan Landasan Peraturan, Proses penyaringan kegiatan, dan Pengaturan pelaksanaan.
Bagaimana Proses Identifikasi Isue-Isue ESSF ?
Proses penyaringan kegiatan kontruksi yang memerlukan ESSF, terdiri dari lima langkah utama sebagaimana dijelaskan di bawah:
(a) Langkah 1: Pemeriksaan terhadap daftar negatif
Daftar Negatif tentang Larangan Kegiatan di bawah WISMP-2 :
(I) Pemukiman baru atau perluasan permukiman yang ada di dalam habitat alam dan kawasan lindung yang ada atau yang diusulkan.
(Ii) Kemungkinan untuk menimbulkan dampak yang merugikan pada kelompok etnis atau masyarakat adat di desa dan / atau di desa-desa tetangga atau tidak dapat diterima untuk kelompok etnis yang tinggal di sebuah desa atau komposisi etnis campuran.
(Iii) Kerugian atau kerusakan properti budaya, termasuk situs yang memiliki nilai arkeologi (prasejarah), paleontologi, sejarah, agama, budaya & nilai-nilai alam yang unik. (Iv) Jalan baru, rehabilitasi jalan, pelapisan jalan, atau track upgrade, apapun kegiatannya di
dalam habitat alam dan kawasan lindung yang ada atau yang diusulkan.
(V) Pembelian atau penggunaan pestisida, insektisida, herbisida dan bahan kimia berbahaya lainnya; asbes dan investasi lainnya yang merugikan lingkungan.
(Vi) Konversi signifikan atau degradasi dari habitat alam atau tempat konservasi dan / atau keuntungan lingkungan tidak lebih besar dari potensi kerugian.
(Vii) Konstruksi skala besar atau kecil / konstruksi skala menengah yang diperkirakan akan menimbulkan dampak lingkungan negatif yang signifikan.
(b) Langkah 2: Identifikasi Issue lingkungan dan Sosial dan langkah-langkah mitigasi
Potensi dampak negatif Diperlukan tindakan mitigasi (1) Ganti rugi tanah atau Kontribusi
tanah, menyebabkan hilangnya pendapatan.
Identifikasi jumlah dan sifat tanah yang akan disumbangkan dan keadaan pemilik. Periksa manfaat yang diharapkan terhadap nilai tanah yang diserahkan. Juga periksa apakah sukarela atau ada paksaan. (2) Potensi konflik sosial yang timbul dari
masalah kepemilikan tanah atau penggunaan tanah dan / atau pasokan air atau konflik sosial terkait
Mengembangkan cara mitigasi untuk resolusi konflik melalui konsultasi dengan para pemangku kepentingan..
(3) Kegiatan di Kawasan Konservasi, Suaka Margasatwa, Buffer Zone, Sawah, Daerah masyarakat Adat atau kawasan konservasi lainnya atau, berburu satwa liar.
Menyiapkan Rencana Pengelolaan Lingkungan (EMP) untuk mengurangi potensi dampak negatif dan / atau
mengurangi risiko pengamanan. Lampiran C memberikan beberapa pentunjuk tentang langkah-langkah mitigasi.
(4) Kegiatan melibatkan pekerjaan sipil kecil yang dapat menyebabkan sejumlah kecil pencemaran udara, kebisingan, dan / atau pencemaran air, erosi tanah, dan / atau menimbulkan risiko kesehatan masyarakat, atau dampak penggunaan air di hilir
Penggunakan teknik Terapkan baik dan / atau perlengkapan rumah tangga yang baik, akan dikonsultasikan dengan penduduk lokal (lihat Lampiran D) Melakukan konsultasi dengan Pemerintah Daerah dan masyarakat, DGWR yang akan memastikan bahwa kegiatan telah sesuai dengan peraturan pemerintah.
Kemungkinan issue-issue lingkungan dan social yang mungkin terjadi dalam pengelolaan sumberdaya air antara lain :
Pemindahan penduduk
Kegiatan terkait dengan kepentingan Masyarakat Adat Rentan Pembebasan Tanah/ lahan
Kontribusi Tanah
Kegiatan terkait Kawasan lindung, baffer zone, habitat satwa langka/lindung Pencemaran udara (debu/bising) dan Air
Erosi/longsoran/sedimentasi
Over watering/ kebocoran saluran kedalam tanah Penggaraman tanah/salinisation of soil
Penggerusan saluran
Penyumbatan saluran oleh sedimen /sampah
Hilangnya Nutrisi tanah akibat pengairan yang berlebihan Pencemaran Algae/gulma/sampah pada perairan
Penurunan Kualitas Air Sungai/Pencemaran kimia/pertanian. Intrusi Air laut
Pengurangan pasokan air di hilir
Perambahan pada daerah sensitive, rawa/daerah ekologis/ dll Kegiatan terkait Situs budaya/tempat bersejarah
Terganggunya ekosistem Manggrove/ekosistem pesisir Penyebaran penyakit melalui Air/ Pencemaran air oleh bakteri Konflik pemerataan/distribusi air baku/bersih
Pemompaan air tanah yang berlebihan
Pencemaran air oleh influen/pembuangan polutan Kegagalan Bendungan/Waduk di hulu sumber air baku
(c) Langkah 3: dokumentasi Safeguard dan pengungkapan informasi
Dokumentasi: Untuk setiap sup-proyek, pemohon harus mengidentifikasi semua potensi dampak negatif bersama-sama dengan langkah-langkah mitigasi yang diusulkan. Pemohon untuk proyek-sub harus merekam hasil pemeriksaan perlindungan (dalam form A1, A2, atau A3) sebagai berikut:
Formulir A1 yang akan digunakan jika usulan tersebut tidak akan melibatkan pembelian tanah, kontribusi tanah, pemukiman kembali dan / atau menimbulkan dampak negatif terhadap habitat alam, atau sumber daya serta budaya.
Formulir A2 untuk digunakan jika usulan tersebut akan melibatkan pembebasan tanah kecil atau kontribusi tanah atau mungkin memiliki efek negatif kecil pada habitat alam, sumber daya dan budaya, atau menyebabkan dampak lingkungan atau sosial lainnya dalam skala kecil.
Formulir A3 digunakan jika usulan tersebut melibatkan akuisisi tanah yang signifikan, atau mungkin membuat dampak negatif yang signifikan terhadap habitat alam, sumber daya alam dan budaya, atau menyebabkan dampak lingkungan atau sosial lainnya.
(d) Langkah 4: clearance Safeguard dan implementasi
DGWR harus meninjau hasil dari Langkah 2 dan 3 untuk semua sub-proyek sebelum mengirimkannya ke Bank Dunia bersama-sama dengan dokumentasi yang sesuai. Selama proses review perlindungan, DGWR akan mengundang badan yang sesuai untuk memberikan komentar tentang tindakan perlindungan. Setelah meninjau, DGWR akan meminta Bank Dunia untuk mengeluarkan "Surat Tidak Keberatan " (NOL), yang sesuai. Hasil pemeriksaan dan / atau mitigasi harus dimasukkan dalam langkah selanjutnya dari proses review proposal.. DGWR harus memastikan bahwa tindakan yang telah disepakati termasuk kegiatan dalam proyek dan bahwa pemohon memahami dan berkomitmen untuk menerapkan langkah-langkah mitigasi.
(e) Langkah 5: Pengawasan, pemantauan, dan pelaporan
DGWRD akan mengawasi dan memantau kinerja pelaksanaan perlindungan secara terus menerus dan termasuk kemajuan/ hasil dalam laporan kemajuan proyek. Bank Dunia akan melakukan supervisi, perlindungan, monitoring, dan review kembali .
Bagaimana menentukan Jenis Dokumen ESSF ?
Untuk mempermudah dalam menentukan Jenis dokumen ESSF yang harus disiapkan (A1, A2, A3), cara mudah adalah dengan cara sebagai berikut : a) Melaksanakan larangan dan memahami Proses Identifikasi ESSF, terutama
langkah 1 sampai dengan langkah ke 3 .
b) Menyaring Jenis kegiatan kontruksi yang diusulkan, dengan memperhatikan undang-undang dan peraturan lingkungan yang berlaku terutama yang bebas/masuk UKL/UPL :
Peraturan Menteri PU No 10 / PRT/M/2008 tentang Penetapanan jenis rencana usaha dan / atau kegiatan bidang Pekerjaan Umum yang wajib dilengkapi dengan Upaya pengelolaan lingkungan hidup dan Upaya pemantauan lingkungan hidup (lihat tabel kegiatan SDA dibawah) ;
c) Mengisi pertanyaan Skrining dan menjelaskan tindakan Mitigasi pada format pertanyaan terlampir dibawah.
d) Membuat surat pernyataan dengan format A1,A2,A3 seperti terlampir dibawah, setelah mengambil kesimpulan hasil dari pertanyaan Skrining
Tabel Kegiatan SDA yang wajib UKL/UPL
No JENIS KEGIATAN SKALA/CAKUPAN PERTIMBANGAN ILMIAH PERTIMBANGANKHUSUS I. SUMBER DAYA AIR
1 Pembangunan Bendungan/Waduk a. Konstruksi bendungan, waduk, atau penyimpanan air lainnya: - Ketinggian - Daerah genangan - Volume penyimpanan 6 m s/d <15 m 50 ha s /d <200 ha 300,000 m3 – 500,000 m3 Perubahan muka tanah/pemandangan dan bentuk tanah, perubahan lingkungan dan ekosistim perairan, dan eksploitasi sumber daya alam, morphology sungai, pengaruh sosial, budaya, dan ekonomi lingkungan, dan pemanfaatan teknologi. Rehabilitasi yang memiliki dampak lingkungan seperti: perubahan morphology sungai, ekosistim perairan, perubahan air tanah, penggunaan lahan, perubahan sosial dan budaya di
masyarakat.
b. Rehabilitasi
bendungan, waduk, atau penyimpanan air lainnya: - Ketinggian - Daerah Genangan - Volume penyimpanan 6 m s/d <15 m 50 ha s/d <200 ha 300,000 m3 -500,000 m3 2 Daerah Irigasi a. Pembangunan wilayah baru 500 ha s/d <2,000 ha
Perubahan hutan alam dan bentuk lahan, peningkatan eksploitasi dan penggunaan
sumber daya air mengakibatkan menurunnya
ketersediaan sumber daya air, lingkungan ekonomi dan sosial mempengaruhi budaya masyarakat. Perubahan ekosistim, pencemaran pestisida di dalam air, keseimbangan sedimen, erosi dan dampak terhadap potensi sumber daya air, sosial-ekonomi dan perubahan budaya.
b. Perluasan area 500 ha s/d <1,000
ha Perubahan muka tanah/pemandangan dan bentuk tanah, peningkatan
pemanfaatan sumber daya air, pengaruh
Perubahan
keseimbangan air, meningkatnya polusi, termasuk pestisida, meningkatnya potensi erosi dan sedimentasi,
No JENIS KEGIATAN SKALA/CAKUPAN PERTIMBANGAN ILMIAH PERTIMBANGANKHUSUS lingkungan sosial, dan
kegiatan ekonomi masyarakat.
kemungkinan potensi konflik sebagai akibat perubahan sosial ekonomi masyarakat. c. Pencetakan sawah (berdasarkan wilayah) 100 ha s/d <500 ha Perubahan lingkungan alamiah/lahan, meningkatnya eksploitasi dan penggunaan sumber daya air, pengaruh lingkungan, sosial, budaya, dan kegiatan ekonomi masyarakat.
Perubahan ekosistim di lingkungan,
pencemaran air oleh pestisida, keseimbangan air, sosial-ekonomi dan perubahan budaya. PERTANYAAN SKRINING UNTUK FORM ESSF A1, A2, A3 Nama Proyek / Kegiatan : ... Pertanyaan Skrining Tidak Ya Tindakan Mitigasi A. Masalah Sosial Jika ya, lihat Pedoman pada Lampiran B.
Apakah ada pengadaan tanah skala kecil, termasuk kehilangan aset, kehilangan akses terhadap mata pencaharian (<10% dari pemilikan lahan dan berpengaruh pada <200 orang)?
Jika Ya, 1) buat LARAP Sederhana (lihat contoh outline), atau 2) review desain, atau 3) pemindahan alur saluran.
Apakah ada kemungkinan menggunakan tanah milik masyarakat yang disumbangkan secara sukarela?
Jika Ya, 1) harus dibuat Surat Pernyataan Sumbangan Tanah (lihat contoh),
2)review desain, 3) pindah alursaluran. Apakah ada pengadaan tanah yang
berskala besar (>10 aset terkena dan berpengaruh pada >200 oang)
Jika Ya 1) buat LARAP (lihat contoh outline), 2) review desain, 3) pemindahan alur saluran.
Apakah ada kemungkinan pemindahan penduduk (termasuk yang tinggal di tanah negara)
Jika Ya 1) buat LARAP (lihat contoh outline), atau 2)review desain, 3) pindah alur saluran. 4) musyawarah
Apakah ada masyarakat adat/
kelompok khusus di wilayah proyek
Jika Ya, gambarkan secara singkat siapa mereka dan rencana-rencana spesifik untuk memastikan mereka akan mendapatkan manfaat sosial dan ekonomi. 1) Buat Rencana
Pengembangan MAR (lihat lampiran..) atau 2)review desain, 3) pindah alur saluran. 4) musyawarah
- Identifikasi diri dan diakui oleh
orang lain?
- Keterkaitan sumber daya
alam?
- Adat budaya, ekonomi, sosial, atau politik yang terpisah dari mayoritas?
Bahasa asli?
Apakah ada potensi konflik
sosial lainnya?
Jika Ya, 1) Jelaskan sumber konflik dan kunci langkah-langkah mitigasi, 2)desain yang tepat, 3) musyawarah
B. Isu Lingkungan Hidup .Jika ya, lihat Pedoman pada Lampiran D. Jika tidak diketahui, mengumpulkan informasi lebih lanjut Apakah melibatkan pekerja sipil kecil dan membutuhkan kontraktor
Jika Ya, 1) Asal Tenaga kerja 2)
Pencemaran Direksi Kid, 3) Barrow area , Jelaskan secara singkat kunci langkah langkah mitigasi Apakah masuk dalam daftar kegiatan PU yang memerlukan monitoring dan pengelolaan lingkungan (Lampiran H) Jika Ya, Jelaskan secara singkat kunci langkahlangkah mitigasi (UKL/UPL)
Apakah ada spesies nonasli, dan yang sudah ada di sekitarnya atau dengan pengaturan yang sama sudah menjadi noninvasif
Jika Ya, (Satwa dilindungi) Jelaskan secara singkat kunci langkah-langkah mitigasi: 1)mengisolasi lokasi spesies, 2) menghindari lokasi spesies 3) Review desain
Apakah ada kebisingan atau
pencemaran debu dari peralatan?
Jika Ya, (Jl masuk, gudang) Jelaskan secara singkat kunci langkah-langkah mitigasi: 1)penyiraman, 2) pengaturan jam kerja, 3) penyesuaian tipe peralatan.
Apakah ada resiko erosi tanah/
longsoran atau sedimentasi ?
Jika Ya, (Longsor, Ambles, penyumbatan) Jelaskan secara singkat kunci langkah langkah mitigasi: : 1)desaign kantong lumpur, 2)penutupan dengan rumput/ land cover, 3) desain teras, 4)Penyediaan tempat untuk pembuangan disposal.
Penurunan kualitas air hilir dan oleh karena itu, penurunan nilai keuntungan penggunaan air hilir?
Jelaskan (Kekeruhan, sampah) secara singkat kunci langkahlangkah mitigasi: 1)
penyaringan, 2) pembersihan Apakah ada pencemaran
dan/atau risiko kesehatan masyarakat?
Jelaskan (Bakteri, kimia, oli ) secara singkat kunci langkahlangkah mitigasi 1) isolasi, 2) pemusnahan
Apakah ada Kawasan Lindung, Suaka Margasatwa, Buffer Zone, atau kawasan konservasi lainnya
Jelaskan secara singkat kunci langkah langkah mitigasi : 1) dihindari, 2) desain dan teknologi ramah lingkungan.
Apakah ada Sawah dan/atau daerah sensitif lainnya (sekolah, rumah sakit, dll) (Terdegradasi ?) Jelaskan secara singkat kunci langkahlangkah mitigasi: 1)desain yang aman, 2) pembelokan alur saluran A. TANDA TANGAN PENGUSUL: Nama: _______________________________ TT : ... Posisi/Jabatan: _____________________ Cap : Tanggal: ___________________________
PEDOMAN PENTAPISAN KATAGORI DOKUMEN ESS
Kategori Dokumen ESS dalam Penetapan Perlindungan Lingkungan berdasar Kemungkinan Dampak Lingkungan yang Terjadi Kateg ori Dampak Persyaratan Pemerintah dan WB Pedoman Lampiran Terkait Buku 3 A1
Sub-proyek dengan komponen konstruksi yang menimbulkan
dampak negative kecil, atau dampak negative yang dapat diatasi dengan review desain atau dengan tindakan mitigasi (upaya untuk memperkecil dampak negative lingkungan) .
SOP/ SPPL (Formulir A1) Lampiran A Lampiran D Lampiran E Lampiran F
A2
Sub-proyek dengan komponen
kontruksi yang berdampak negative signifikan kepada lingkungan namun dampak dapat diminimalisir dengan upaya pencegahan khusus.
LARAP Sederhana / UKL-UPL / IPP (Formulir A2) Lampiran A Lampiran B Lampiran C Lampiran F Lampiran H A3
Sub-proyek dengan komponen
kontruksi yang berdampak negative signifikan kepada lingkungan, peka atau berdampak multi ragam, sulit untuk mengurangi dampak negative yang terjadi. LARAP/ ANDAL dan RKL/RPL (Formulir A3) Lampiran A Lampiran B Lampiran C Lampiran F Lampiran H Lampiran I Catatan: ANDAL : Analisa Dampak Lingkungan;
RKL/RPL : Rencana Pengelolaan Lingkungan/Rencana Pemantauan Lingkungan;
UKL-UPL : Upaya Pengelolaan Lingkungan; Upaya Pemantauan Lingkungan IPP/RPMAR : Indigenous People Planning (Rencana Pengembangan
Masyarakat Adat Rentan)
SPPL : Surat Pernyataan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan.
Bagan Alur dan Tahapan Pentapisan
Dokumen ESS
Kegiatan WISMP II secara umum:
1. Rehabilitasi saluran dan tanggul irigasi
2. Rehabilitasi bangunan irigasi
3. Rehabilitasi pekerjaan sungai (misal: penahan erosi/bronjong)
4. Pekerjaan tanggul
SEBAGIAN KECIL SUBPROYEK WISMP II
ada indikasi menyebabkan dampak negatif terhadap
Lampiran A
Republik Indonesia WISMP II Formulir A1 Pengamanan Lingkungan dan Sosial Tanggal: ……….. Normal supervisi,Monitoring dan pelaporan
Peningkatan supervisi, monitoring dan pelaporan
di DitJen SDA kirim ke WB
Form A3 Daftar dampak meluas terhadap lingkungan dan sosial
Persetujuan Dirjen SDA dan Bank Dunia Form A2 Daftar dampak minimal terhadap lingkungan dan sosial Form A1 Disaring melalui “ 7 Daftar negatif ” Tidak ada Ada Pencegahan harus dengan LARAP dan/atau EIA/Andal Identifikasi dampak /Isu (jika
ada) terhadap lingkungan dan sosial dan tindakan pengurangan/pencegahan (Pertanyaan Skrening) Pencegahan menggunakan LARAP singkat atau EMP/UKL-UPL atau IPP
Pemohon: Tahun:
Nama proyek: Biaya :
Saya menyatakan bahwa proyek ini tidak melibatkan salah satu dari tujuh kegiatan yang termasuk dalam daftar negatif yang diberikan pada Langkah 1 dari ESSF. Sub proyek juga tidak akan menimbulkan dampak sosial atau lingkungan yang merugikan, tidak termasuk (dalam daftar aktifitas pada Permen PU No. 10/PRT/M/2008 atau pada Lampiran H) dan karenanya perlu penerapan standart klause dalam desain Sub Proyek untuk management lingkungan selama kontruksi. Demikian juga tidak terdapat daerah suku terasing yang berpengaruh negatif maupun positif pada proyek. Disaring oleh: ________________________________ Keterangan: 1. Gambarkan secara singkat tujuan, cakupan, dan/atau lokasi usulan 2. Jelaskan secara singkat potensi dampaknya ( Isu Lingkungan); TANDA TANGAN PENGUSUL: Nama : ... TT : ... Posisi/Jabatan : ... Cap : Tanggal :
Republik Indonesia WISMP II Formulir A2. Pengamanan Lingkungan dan Sosial Pemohon : Tahun : Nama proyek : Biaya : Saya menyatakan bahwa proyek ini tidak melibatkan kegiatan termasuk dalam tujuh daftar negatif yang diberikan pada Langkah 1 dari ESSF. Jika subproyek melibatkan akuisisi tanah skala kecil, sebuah LARAP singkat/sederhana diperlukan (seperti yang dijelaskan di Lampiran B ) atau jika ada sumbangan tanah dari masyarakat akan dibuat Surat Pernyataan Sumbangan Tanah, dan/atau Apabila Sub Proyek melibatkan masyarakat terasing, harus berpengaruh positif dan perlu langkahlangkah khusus yang harus diikuti (dijelaskan pada Lampiran C) dan/atau Jika dampak social atau lingkungan lainnya yang mungkin terjadi kecil, (lihat daftar tipe rencana kegiatan bidang Pekerjaan Umum dan/atau kebutuhan kegiatan pengelolaan lingkungan dan monitoring lingkungan dibawah Permen PU No. 10/PRT/M/2008 tentang Perencanaan Pengelolaan Lingkungan/ Lampiran H) tindakan mitigasi akan diatasi dan teritegrasi kedalam desain proyek Disaring oleh: ______________________________ Remarks: 1. Gambarkan secara singkat tujuan, cakupan, dan/atau lokasi usulan; 2. Jelaskan secara singkat potensi dampaknya ( Isu Lingkungan); 3. Jelaskan secara singkat kunci langkahlangkah mitigasi. TANDA TANGAN PENGUSUL: Nama : ... TT : ... Posisi/Jabatan : ... Cap : Tanggal: ………
Tanggal : Republik Indonesia WISMP II Formulir A3. Pengamanan Lingkungan dan Sosial Pemohon: Tahun: Nama Kegiatan: Biaya:
Saya menyatakan bahwa proyek ini tidak melibatkan kegiatan identifikasi dalam tujuh daftar negatif pada Langkah 1 dari ESSF. Jika subproyek melibatkan pengadaan tanah skala besar atau pemindahan penduduk, sebuah LARAP lengkap diperlukan (seperti yang dijelaskan di Lampiran B), dan/atau apabila melibatkan dampak social dan lingkungan yang penting diperlukan studi AMDAL (EIA). Rincian potensi dampak dan langkah mitigasi seperti dalam daftar berikut. Disaring oleh: Keterangan: 1. Gambarkan secara singkat tujuan, cakupan, dan/atau lokasi usulan; 2. Jelaskan secara singkat potensi dampaknya ( Isu Lingkungan); 3. Jelaskan secara singkat kunci langkahlangkah mitigasi. TANDA TANGAN PENGUSUL: Nama : ... TT : ... Posisi/Jabatan : ... Cap : Tanggal : Tanggal: …………
Republik Indonesia
Nomor : ……….. WISMP II
Formulir A1 Perlindungan Keamanan Proyek
Pemohon : Dinas PSDA Provinsi Sulawesi Selatan
Usulan nama Kegiatan : (Rehabilitasi saluran induk Bone Bone 160 ha )
Nomor Proposal :
Jenis Proyek : Rehabilitasi Partisipatif Jumlah yang diminta : (Rp 150,000,000,-)
Saya menyatakan bahwa proyek ini tidak melibatkan salah satu dari tujuh kegiatan yang termasuk dalam daftar negatif yang diberikan pada Langkah 1 dari ESSF. Sub proyek juga tidak akan menimbulkan dampak sosial atau lingkungan yang merugikan, tidak termasuk (dalam daftar aktifitas pada Permen PU No. 10/PRT/M/2008 atau pada Lampiran H dan karenanya perlu penerapan tandar klausal dalam desain Sub Proyek untuk pengelolaan lingkungan selama kontruksi. Demikian juga tidak terdapat daerah suku terasing yang berpengaruh negatif maupun positif pada proyek.
Disaring oleh : Dadap , Ka Seksi : Sibuk
Tanggal : (September 26, 2013)
Keterangan :
1.Gambarkan secara singkat tujuan, cakupan, dan/atau lokasi usulan, output dan outcome.
- Tujuan : Mengembalikan saluran ke kondisi semula
- Cakupan ; lining (pasangan batu, corcoran), perbaikan beberapa bangunan
- Output : 200 meter panjang saluran, bangunan bagi,
- Outcome : menambah service area, mengmbalikan ke service area semula. Tidak usah Diisi apa2, Tidak usah Diisi apa2, Diisi dengan nama PIU Diisi dengan nama kegiatan, nama DI, luas
areal Diisi dengan nama kegiatan utama, Diisi dengan tanggal pengajuan dokumen ESSF Diisi dengan petugas yang melakukan pentapisan dan Penanggung jawabnya Diisi dengan estimasi biaya
TANDA TANGAN PENGUSUL:
Nama : (diisi nama penanggung jawab kegiatan)
Posisi/ Jabatan :(diisi dengan jabatan penanggungjawab kegiatan dan dibubuhi stempel) Tanggal : (Diisi Tanggal saat dokumen ESSF ini diusulkan)
Lembar A Contoh Outine Rencana Pengadaan Tanah (LARAP Sederhana) Uraian tentang Proyek Identifikasi potensi dampak Sensus Warga Terkena Proyek (WTP) Identifikasi WTP yang akan berhak menerima kompensasi serta penjelasan mengenai kriteria yang digunakan untuk menentukan keberhakan. Penilaian terhadap aset dan perhitungan kompensasi atas Konsultasi dengan para warga yang kehilangan tanah dan aset lain. Tanggung jawab organisasi dan posedur penanganan keluhan Jadwal pelaksanaandan biaya Pemantauan Contoh Outline Rencana Pengadaan Tanah dan Pemukiman Kembali (LARAP)
Penjelasan mengenai proyek, identifikasi bagaimana proyek telah mengakibatkan pengadaan tanah dan/atau pemukiman kembali
Identifikasi dampak proyek;
Tujuan dari program pengadaan tanah dan pemukiman kembali;
Penjelasan mengenai studi sosioekonomi (baik survei baseline dan survei sensus aset);
Kerangka hukum;
Langkahlangkah pengadaan tanah dan pemukiman kembali;
Konsultasi dengan WTP;
Metodologi penilaian kerugian dan kompensasi atas kerugian;
Pemilihan lokasi, penyiapan lokasi dan pelaksanaan relokasi termasuk penyediaan infrastruktur dan pelayanan sosial;
Prosedur penanganan keluhan;
Kerangka kerja kelembagaan dan tanggung jawab organisasi;
Jadwal pelaksanaan dan anggaran; dan,
Lembar B CONTOH SURAT PERNYATAAN SUMBANGAN TANAH Saya, yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Pekerjaan : Alamat :
menyatakan bahwa saya dengan sukarela menyumbangkan lahan saya atau aset yang terkena dampak untuk proyek/subproyek ... ... ... ... .... ... ... ... ... (Tulis nama proyek/subproyek/kegiatan yang akan dibangun). Lokasi tanah : (lengkapi dengan sketsa/batasbatas) Ukuran tanah : Penggunaan lahan saat ini : Status kepemilikan tanah : dengan alasan : ... ... ... ... ... ... ... Pernyataan ini dibuat dengan itikad baik tanpa paksaan apapun. Mengetahui, (Tanggal) Tanda Tangan Dari (pengelola proyek) Nama……….. Tanda Tangan pemilik tanah Nama……….. Tanda tangan ahli waris dan saksi: 1. Nama: ... Tanda tangan: 2. Nama: ... Tanda tangan: 3. Nama: ... Tanda tangan:
Keterangan :
A1 : Sub proyek tidak akan menimbulkan dampak sosial atau lingkungan yang merugikan, tidak memerlukan persiapan dan kesepakatan perlindungan tindak mitigasi. Cukup dengan SOP/SPPL.
A2 : Jika sub-proyek melibatkan akuisisi tanah skala kecil, sebuah LARAP
singkat/sederhana diperlukan Jika dampak sosial atau lingkungan lainnya yang mungkin terjadi kecil, rekayasa teknik dan praktek manajemen yang baik, akan dimasukkan kedalam desain proyek untuk meminimalkan atau mengurangi dampak negative tersebut . Perlu UKL/UPL (lihat Lampiran Permen PU No. 10 th 2008 terlampir) A3 : Jika sub-proyek melibatkan akuisisi tanah skala besar dan pemindahan penduduk
sebuah LARAP lengkap diperlukan , dan/atau jika terdapak dampak social dan lingkungan yang signifikan perlu AMDAL
*) : Macam dampak yang diperhatikan oleh WB antara lain, kontribusi tanah, pembebasan tanah, pemindahan penduduk, pencemaran .
Catatan :
1. Konsultasi cara pengisian dan issue social dan lingkungan bisa ke HP TA ESSF IOPIM 08158787205
atau Telp : 021 29235807
2. Pengiriman Dokumen ESSF bisa melalui : Email TA ESSF “
wahyunos@yahoo.com” atau
“ iopimjkt@gmail.com “
3. Atau dikirim ke Alamat Sekretariat IoPIM WISMP2 : Kementerian Pekerjaan Umum, Ditjen SDA
Jl. Pattimura No 20, Gedung SDA Lt.8 Kebayoran Baru-Jakarta Selatan, Telp /fax : 021 7257652, Telp Lantai 7 : 021 29235807
Keterangan :
A1 : Sub proyek tidak akan menimbulkan dampak sosial atau lingkungan yang merugikan, tidak memerlukan persiapan dan kesepakatan perlindungan tindak mitigasi. Cukup dengan SOP/SPPL.
A2 : Jika sub-proyek melibatkan akuisisi tanah skala kecil, sebuah LARAP
singkat/sederhana diperlukan Jika dampak sosial atau lingkungan lainnya yang mungkin terjadi kecil, rekayasa teknik dan praktek manajemen yang baik, akan dimasukkan kedalam desain proyek untuk meminimalkan atau mengurangi dampak negative tersebut . Perlu UKL/UPL (lihat Lampiran Permen PU No. 10 th 2008 terlampir) A3 : Jika sub-proyek melibatkan akuisisi tanah skala besar dan pemindahan penduduk
sebuah LARAP lengkap diperlukan , dan/atau jika terdapak dampak social dan lingkungan yang signifikan perlu AMDAL
*) : Macam dampak yang diperhatikan oleh WB antara lain, kontribusi tanah, pembebasan tanah, pemindahan penduduk, pencemaran .
Catatan :
1. Konsultasi cara pengisian dan issue social dan lingkungan bisa ke HP TA ESSF IOPIM 08158787205
atau Telp : 021 29235807
2. Pengiriman Dokumen ESSF bisa melalui : Email TA ESSF “
wahyunos@yahoo.com” atau
“ iopimjkt@gmail.com “
3. Atau dikirim ke Alamat Sekretariat IoPIM WISMP2 : Kementerian Pekerjaan Umum, Ditjen SDA
Jl. Pattimura No 20, Gedung SDA Lt.8 Kebayoran Baru-Jakarta Selatan, Telp /fax : 021 7257652, Telp Lantai 7 : 021 29235807