• Tidak ada hasil yang ditemukan

Padmowati ANALISIS TEKNIK INDEKS KONSISTENSI HARMONIK Abstract 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Padmowati ANALISIS TEKNIK INDEKS KONSISTENSI HARMONIK Abstract 2012"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

SNASTIA

2012-01-10

ISSN

1979-3960

Teknik Informatika / Universitas Surabaya

Halaman 1

ANALISIS TEKNIK INDEKS KONSISTENSI HARMONIK

DALAM METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

Rosa de Lima E.Padmowati

Jurusan Teknik Informatika - Universitas Katolik Parahyangan

Program S-3 Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen Pendidikan - Sekolah Pascasarjana UPI

rosad5@unpar.ac.id; 0910016@upi.ac.id

Abstract

Decision making is an activity undertaken at a problem to be solved. One type of problem is a semi-structured problems are problems with multiple criteria and multiple alternatives. One method of making the decision to semi-structured problems is Analytical Hierachy Process (AHP), a method to compare two alternatives based on certain criteria (pairwise comparison), and among the criteria to compare one with the other criteria. When performing a comparison between two objects, the consistency of decision-makers must be maintained.

The study aims to analyze the value of consistency in measurement technique AHP method. For semi-structured decision problems, maintaining consistency is not easy. Harmonic consistency index technique be an alternative to maintain the consistency of decision-makers. The workings of this technique is that, after the comparison of two objects put in a pairwise matrix, the matrix which has not been filled will be filled after seeing the comparison of two objects that already exist, without having to ask again to decision-makers. This technique is expected to ensure consistency of decision making is maintained.

Three case studies applying a promotion decision-making in three high schools who are in the organization of an educational foundation in the city of Bandung. Analysis of the results of application of harmonic consistency index was tested with the initial hypothesis that the technique produces harmonic consistency index consistency the index is small enough so that it can be concluded the decision making process carried out consistently.

Keywords : Analytical Hierarchy Process, Consistency Index, Promotion System.

1.

Latar Belakang

Dalam organisasi pendidikan, sumber daya manusia dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu tenaga pendidik dan tenaga kependidikan [Rochaety, Rahayuningsih, dan Yanti, 2006]. Pada organisasi pendidikan yang memiliki pegawai dalam jumlah besar, jenis pendidikan yang dikelola beragam, dan lokasi kegiatan pendidikan tersebar di beberapa kota, tentu kerap kali mengalami permasalahan di bidang kepegawaian [Becker, 1993]. Misalnya masalah rotasi, mutasi, promosi jabatan, kenaikan pangkat, dan lain-lain.

Untuk beberapa masalah kepegawaian, ditemukan bahwa pengambilan keputusan menjadi sulit terutama dalam masalah yang memiliki banyak kriteria serta banyak alternatif. Masalah yang memiliki multi kriteria dan multi alternatif termasuk masalah semi terstruktur [Turban dan Aronson, 2002]. Para pimpinan organisasi (termasuk organisasi pendidikan) memerlukan metode untuk mendukung proses pengambilan keputusan bagi para pegawainya [Saaty, 2001], khususnya para pendidik dan para tenaga kependidikan. Ada beberapa metode pengambilan keputusan terhadap masalah semi terstruktur, salah satunya adalah metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Metode ini lahir dari penerapan sifat manusia yang senang membandingkan antar dua objek berdasarkan suatu kriteria tertentu.

Misalnya dalam sistem promosi jabatan wakil kepala sekolah bidang akademik, ditetapkan kriteria yang menjadi dasar penilaian adalah kepemimpinan, kejujuran, dan relasi dengan karyawan lain. Ada tiga kandidat guru yang memenuhi persyaratan awal sehingga layak untuk diikutsertakan dalam proses pemilihan ini. Pengambil keputusan akan membandingkan dua kandidat berdasarkan kriteria kepemimpinan, kriteria kejujuran, dan begitu seterusnya sampai semua kriteria selesai digunakan. Akhirnya metode AHP akan memproses nilai yang diperoleh untuk mendapat nilai eigen, dan kandidat yang terpilih adalah kandidat dengan nilai eigen tertinggi.

Kelemahan dari metode AHP dengan teknik indeks konsistensi tradisonal adalah, semakin banyak kriteria dan alternatif yang tersedia, maka pengambil keputusan dapat melakukan ketidakkonsistenan pada saat memberikan nilai perbandingan antar dua objek [Shinohara dan Osawa, 2007]. Misalnya, pada sistem promosi jabatan wakil kepala sekolah bidang akademik, dilakukan penilaian berdasarkan kriteria kepemimpinan. Kandidat A bernilai 2 kali dibandingkan kandidat B, dan kandidat B memiliki nilai 3 kali dibandingkan kandidat C. Pada saat pengambil keputusan memperbandingkan kandidat C dengan kandidat A, maka keputusan yang konsisten adalah kandidat A 6 kali lebih baik daripada kandidat C. Keputusan disimpulkan tidak konsisten misalnya pengambil keputusan menilai kandidat C 4 kali lebih baik daripada A.

2.

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Melakukan analisis terhadap cara kerja teknik indeks konsistensi harmonik dalam pengambilan keputusan menggunakan metode AHP; dan

Referensi

Dokumen terkait

Oleh sebab itu, peran pemimpin informal (misalnya para guru besar) memiliki andil yang besar dalam ikut memberikan sumbangsih ide-ide baik dalam penyelesaian masalah ataupun

Sementara itu, penelitian yang penyusun angkat menfokuskan pada pengambilan keuntungan melalui pembulatan pada bisnis warung internet (warnet) ditinjau dari

Kemampuan akar menembus lapisan lilin dari galur tersebut perlu pengujian lebih lanjut untuk mendapatkan galur yang mempunyai daya tembus akar stabil, toleran terhadap kekeringan,

Selain diartikan polusi atau pencemaran juga diartikan sebagai perubahan komposisi dari zat (air, udara, tanah dan lingkungan) sehingga kualitas dari zat tersebut menjadi

Tidak seperti multiplexer yang mengkonversi data dari baris data tunggal untuk beberapa baris dan demultiplexers yang mengkonversi beberapa baris ke baris data tunggal, ada

Balkis Saputri, (2014) : Pengaruh Model Pembelajaran Problem Solving terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IPA Pada Mata Pelajaran Kimia di Sekolah

Ditambah dengan pendapat para pimpinan serikat buruh yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa mereka merasa tidak yakin bahwa penyelesaian konflik antar-serikat buruh

Perlu dilakukan penelitian lagi dengan variabel lain yang mempengaruhi kepuasan konsumen untuk meningkatkan kepuasan pasien rawat inap di RSUD RAA Soewondo Pati di masa