• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESEIMBANGAN PERMINTAAN DAN PENAWARAN MODA TAKSI KOTA SEMARANG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KESEIMBANGAN PERMINTAAN DAN PENAWARAN MODA TAKSI KOTA SEMARANG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

V -1

BAB V

KESIMPULAN, SARAN, DAN REKOMENDASI

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa :

1. Jumlah armada taksi yang ada di kota Semarang adalah 1095 armada. Tetapi jumlah armada yang beroperasi tiap hari hanya sekitar 797 armada ( efisiensi armada taksi 73% ). Hal ini disebabkan karena biaya operasional yang besar sehingga perusahaan taksi mematok jumlah setoran yang tinggi ditambah dengan banyaknya saingan yang menyulitkan pengemudi taksi dalam mencari penumpang. Akibatnya pengemudi taksi tidak mampu memenuhi besarnya setoran tersebut ( tombok setoran ). Keadaan itu membuat perusahaan taksi kesulitan dalam mencari pengemudi taksi untuk mengoperasikan seluruh armada taksi yang dimilikinya, sehingga ada sebagian armada taksi yang tidak beroperasi. Hal ini tentu saja, mempengaruhi efisiensi armada taksi di kota Semarang. 2. Jumlah order penumpang lewat telepon sangat kecil, yaitu hanya sekitar

10 order untuk tiap armada dalam satu hari. Hal ini menyebabkan jumlah perjalanan taksi ( trip ) juga kecil sehingga panjang perjalanan isi /hari hanya 114,90 km Dengan rata – rata panjang perjalanan total / hari 206,18 km maka tingkat okupansi moda taksi di kota Semarang 55,73% ( <60% ). Berdasarkan hasil perhitungan Biaya Operasional Kendaraan dengan tingkat okupansi 55,73%, kinerja taksi akan optimal ( seimbang ) apabila jumlah tarif yang ditetapkan sebesar:

Start Pertama Rp 3.250,00 Pulsa berikutnya Rp 325,00 / 100 meter Pulsa Tunggu Rp 56.000 / jam

(2)

V -2

taksi Kota Semarang sebesar 66%. Untuk mendapatkan okupansi sebesar 66%,maka jumlah taksi yang beroperasi seharusnya hanya 724 armada. Jadi kota Semarang kelebihan taksi sebanyak 73 armada.

5.2. Saran

1. Perlu adanya peningkatan besarnya okupansi perjalanan taksi di kota Semarang dengan melakukan kerjasama antara perusahaan taksi dengan instansi lain, misalnya hotel atau rumah sakit.

2. Sebenarnya tidak perlu penambahan armada taksi baru, apalagi perusahaan taksi baru. Yang perlu dilakukan hanya mengoperasikan kembali armada taksi yang selama ini belum aktif.

5.3. Rekomendasi

1. Pemerintah kota Semarang sebaiknya mengkaji dalam pemberian ijin kepada perusahaan taksi baru, dan melakukan pengkajian ulang kepada perusahaan taksi yang sudah ada.

2. Penentuan tarif untuk perusahaan taksi supaya ditinjau kembali, pasca kenaikan harga premium. Prosentase okupansi taksi belum optimal, tetapi pendapatan perusahaan taksi cukup tinggi, ini berarti pengguna jasa taksi hanya kalangan ekonomi menengah ke atas.

Referensi

Dokumen terkait

magnet stator untuk beberapa saat sehingga motor induksi tiga fasa akan berubah. fungsi menjadi generator dan

The government Semarang city describes to build 3 corridor busways. As soon as possible, the route will be

[r]

Setelah melaksanakan praktek industri dalam bidang struktur organisasi usaha butik, manfaat apa yang anda peroleh dari pengalaman tersebut sebagai kesiapan membuka

Skripsi Chafidhotul Chasanah (2015), yang berjudul “Pendayagunaan Zakat Produktif Melalui Program Microfinance Syariah Berbasis Masyarakat (Studi Kasus Di Lembaga

Tujuan dari laporan akhir ini adalah untuk mengetahui dan memahami pentingnya penerapan etika berbusana pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Selatan, masalah

Bahwa pada hari Minggu tanggal 07 Maret 2013 sekira pukul 15.00 wib bertempat di sebuah rumah kosong di Jalan SM Raja Kec.Binjai Timur terdakwa 1.Suparno alias

[r]