• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PSI 1003016 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PSI 1003016 Chapter1"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar belakang penelitian

Dari tahun ke tahun, jumlah penderita HIV/AIDS semakin meningkat.

Berdasarkan data dari Kemenkes RI pada bulan Maret 2013, penderita HIV telah

mencapai angka 5.369 orang dan penderita AIDS berjumlah 460 orang. Disisi

lain, sejumlah orang menikah dengan penderita HIV dan AIDS. Diantaranya ada

yang kemudian memutuskan untuk bercerai dan adapula yang mempertahankan

pernikahannya. Ada beberapa faktor yang memengaruhi perceraian, mulai dari

kurangnya perhatian, adanya ketidakcocokan, munculnya kecemburuan dan

ketidakpercayaan dari pasangan, perselingkuhan, dan masih banyak lagi

(Wijayanti, 2008).

Selain faktor-faktor yang memengaruhi perceraian, adapula faktor-faktor

yang dapat memperkuat hubungan sehingga pasangan dari ODHA

mempertahankan pernikahannya, salah satunya yaitu rasa syukur (Mitchell, 2010)

dan komitmen pernikahan yang tinggi (Bob & Blood, 1995). Menurut Mitchell

(2010), rasa syukur dapat memperkuat suatu hubungan karena rasa syukur

seseorang dapat membuat pasangannya merasa dihargai dan merasa bahwa

pasangannya memperhatikan hubungan mereka.Individu dengan rasa syukur yang

tinggi akan terus bersyukur atas apa yang ia dapatkan dalam hidupnya, termasuk

atas dengan siapa ia dipasangkan dalam pernikahan di kehidupannya.

Rasa syukur berhubungan dengan religiusitas (Putri, 2014). Semakin tinggi

religiusitas pasangan maka semakin tinggi komitmen pernikahan pada pasangan

suami istri (Syifa’a & Herawati, tt). Komitmen pernikahan yang tinggi akan

menunjang keberlangsungan pernikahan, karena komitmen menjaga pasangan

untuk tetap kuat dalam menghadapi permasalahan pernikahan yang ada (Bob &

Blood, 1955).

Kehidupan pernikahan ODHA mengalami permasalahan lain dibandingkan

dengan pernikahan orang bukan ODHA, seperti stigma negatif dan diskriminasi.

(2)

perasaan dan ungkapan terimakasih yang diwujudkan dalam bentuk apresiasi atas

manfaat yang telah diterima sebagai pasangan dari ODHA. Dengan demikian ia

bisa merasa bahagia dan puas dengan kehidupan pernikahannya sehingga ia ingin

mempertahankan bahkan meningkatkan kualitas hubungannya dengan

pasangannya, dalam hal ini memperkuat komitmen pernikahannya.

Dari studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 3 dan 9

Oktober 2014 di Rumah Cemara kota Bandung pada 2 orang yang merupakan

pasangan dari ODHA mengenai kehidupan pernikahannya, didapatkan hasil

bahwa alasan mengapa mereka tetap mempertahankan pernikahannya adalah

karena mereka memiliki komitmen cukup kuat untuk menikah dengan ODHA.

Keduanya mengetahui dari sebelum menikah bahwa pasangan yang akan

dinikahinya merupakan ODHA, dan mereka mau menerima status pasangannya

tersebut.

Walaupun kedua subjek selalu memakai kondom saat berhubungan seksual

dengan pasangannya, mereka mengaku sangat puas dengan pernikahan mereka

saat ini. Keduanya sebelumnya pernah menikah dengan yang bukan ODHA, dan

mereka rasa menikah dengan ODHA membuat mereka merasa lebih baik dengan

mendapatkan manfaat seperti bertambahnya teman-teman yang juga merupakan

pasangan dari ODHA serta bertambahnya pengetahuan umum tentang HIV/AIDS

itu sendiri. Pasangan dari keduanya masih sehat sampai saat ini dan mereka sangat

bersyukur akan hal itu. Yang keduanya lakukan adalah menjaga kesehatan

pasangannya dan juga selalu mendukung pasangannya agar pasangannya

bersemangat dalam menjalani aktivitas sehari-harinya.

Hal ini sejalan dengan pendapat Anastasia (2009) bahwa diantara

banyaknya kasus perceraian yang terjadi pada ODHA, masih ada beberapa orang

yang memiliki keinginan untuk tetap mempertahankan pernikahannya meski

mengetahui pasangannya telah terjangkit HIV/AIDS. Anastasia (2009) melakukan

penelitian tentang kepuasan pernikahan terhadap 2 orang yang merupakan

pasangan dari ODHA, dan ia menemukan bahwa ada beberapa area yang

terganggu pada aspek kepuasan subjeknya seperti orientasi keagamaan, anak dan

(3)

namun keduanya tetap berusaha untuk mempertahankan pernikahannya. Aspek

kepuasan pernikahan dalam penelitian Anastasia yaitu komunikasi, kegiatan di

waktu luang, orientasi keagamaan, resolusi konflik, manajemen keuangan,

hubungan seksual, anak dan pengasuhan, keluarga dan teman, kepribadian dan

kesetaraan peran.

Menurut Rusbult (dalam Wijayanti, 2013), kepuasan adalah salah satu

alasan mengapa seseorang tetap bertahan dalam pernikahannya. Selain kepuasan,

perbandingan antara pasangannya dengan orang lain dan investasi yang telah

ditanamkan dalam pernikahan juga menjadi alasan lain mengapa seseorang

bertahan dalam pernikahannya (Rusbult dalam Wijayanti, 2013).

Namun aspek kepuasan dalam penelitian Anastasia dengan yang dimaksud

Rusbult berbeda. Jika dibandingkan dengan hasil dari studi pendahuluan yang

dilakukan, ada beberapa persamaan yang menjadikan pasangan dari ODHA tetap

bertahan dalam pernikahannya, yaitu kepuasan, hubungan seksual, perbandingan

pasangan dengan orang lain, anak dan pengasuhan, keluarga dan teman, orientasi

keagamaan dan resolusi konflik.

Beberapa hal diatas merupakan bagian dari komitmen dalam hubungan

interpersonal. Komitmen adalah keputusan untuk mempertahankan hubungan

dalam jangka panjang (Sternberg, 2001). Hubungan jangka panjang salah satu

contohnya adalah pernikahan (Bartlett, et al., 2011). Dalam pernikahan, komitmen

merupakan salah satu hal yang memperteguh hubungan dengan pasangan, karena

komitmen memperkuat keinginan individu untuk selalu bersama pasangannya.

Menurut Fagan dan Churchill (2012), salah satu penyebab perceraian terjadi

adalah karena komitmen berhubungan yang rendah.

Melihat banyaknya pasangan dari ODHA yang mempertahankan

pernikahannya sementara disisi lain angka perceraian pada ODHA juga tinggi,

maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Hubungan antara

gratitude (rasa syukur) dengan komitmen pernikahan pada pasangan dari ODHA

(4)

B.

Rumusan masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka peneliti merumuskan

pertanyaan penelitian sebagai berikut.

“Apakah terdapat hubungan antara rasa syukur dengan komitmen pernikahan pada pasangan dari ODHA di Kota Bandung?”.

C. Tujuan penelitian

Berdasarkan latar belakang diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah

untuk mengetahui hubungan antara rasa syukur dengan komitmen pernikahan

pada Pasangan dari ODHA di Kota Bandung.

D.Manfaat/signifikansi penelitian

Penelitian tentang hubungan rasa syukur dengan komitmen pernikahan pada

pasangan dari ODHA di Kota Bandung memiliki beberapa manfaat, yaitu:

a. memperkaya pengetahuan mengenai rasa syukur dan komitmen pernikahan

b. menambah wawasan tentang kehidupan pernikahan pasangan dari ODHA di

(5)

E.Struktur organisasi skripsi

Skripsi ini meliputi:

BAB I PENDAHULUAN

Merupakan pendahuluan yang berisikan hal-hal yang mendasari penelitian ini

seperti latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan

struktur organisasi skripsi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Merupakan kajian pustaka yang juga landasan teori penelitian yang berisikan

hal-hal yang melandasi penelitian seperti pembahasan mengenai Rasa syukur,

Komitmen pernikahan, ODHA, Kerangka berpikir, Hipotesis dan Penelitian

Sebelumnya. Pembahasan mengenai rasa syukur terdiri dari Definisi,

Karakteristik orang yang bersyukur, Perspektif rasa syukur, Faktor yang

memengaruhi rasa syukur dan komponen rasa syukur. Pembahasan mengenai

Komitmen pernikahan terdiri dari Definisi, Faktor-faktor yang memengaruhi

komitmen, Jenis-jenis komitmen dan Dimensi komitmen.

BAB III METODE PENELITIAN

Merupakan metodologi dari penelitian yang berisikan Desain penelitian, Variabel

penelitian dan Definisi operasional, Populasi dan Sampel, Teknik pengumpulan

data, Instrumen penelitian dan Teknik analisis data.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Merupakan hasil dari penelitian berupa pengolahan statistik dan analisis data

berdasarkan teori dan penelitian sebelumnya.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Merupakan kesimpulan dari hasil penelitian dan saran untuk pasangan dari

(6)

Referensi

Dokumen terkait

metafora dalam karya sastra dengan metafora dalam bahasa keseharian (sebagai. prinsip kebahasaan) adalah apabila yang pertama umumnya

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan. © Ashari Nopdiana 2015 Universitas

[r]

[r]

Dalam bekerja saya merupakan karyawan yang cekatan dan mampu menyelesaikan pekerjaan dengan

[r]

Prosedur Penelitian: suatu Pendekatan Praktek: Jakarta:.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 30 pasien yang memenuhi kriteria inklusi diperoleh total seluruh kasus DRPs sebanyak 29 kasus, dengan 23 kasus (79,31%) Indikasi tanpa obat,