TRIWULAN III/TAHUN 2014
3
TRIWULAN III/TAHUN 2014
17
P
engembangan pariwisata di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) saat menjadi perhatian utama pihak Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI dengan ditetapkannyaLabuan Bajo sebagai Kawasan Strategi Pariwisata Nasional (KSPN). Dengan begitu, seluruh titik destinasi wisata baik di Labuan Bajo dan sekitarnya harus ditata sesuai rencana induk pengembangan pariwisata NTT mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Masterplan Percepatan,
LABUAN BAJO, KAWASAN STRATEGI PARIWISATA
Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dan konsep pengembangan KSPN berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 50 Tahun 2011.
Penetapan Labuan Bajo menjadi sasaran pengembangan KSPN, mengingat Labuan Bajo sebagai pintu masuk pariwisata di NTT perlu mendapat dukungan dari berbagai pihak termasuk pemerintah provinsi (pemprov) NTT untuk menyusun Rencana Induk Pengembangan Pariwisata (RIPP). Terkait itu sesuai prinsip pengembangan kepariwisataan maka seluruh obyek wisata,
diantaranya wisata budaya yang terdapat di Labuan Bajo dan sekitarnya, yaitu di Pulau Sumba dan Pulau Timor serta produk kreatif yang dapat menarik para wisatawan hendaknya mendapat perhatian untuk dikembangkan.
Demikian benang merah yang terungkap dalam seminar sehari bertemakan Konsep Dasar Pengembangan Pariwisata di NTT diselenggarakan Kemenparekraf sebagai koordinator
pengembangan pariwisata, menghadirkan narasumber, antara lain, Menparekraf, Marie LK Pangestu, Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya, Bupati Manggarai Barat, Drs. Agustinus CH Dula dan Plt. Dirjen Destinasi Pariwisata – Kemenparekraf, Dadang Risky Ratman, di Hotel Jaya Karta,Labuan Bajo, Selasa (5/8). Seminar tersebut mengikutsertakan sejumlah Pimpinan SKPD pemprov NTT, Pemkab Manggarai Barat, Kelompok Wiisata, pemerhati lingkungan dan Tokoh