1 KEBIJAKAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH SEBAGAI JALAN MENUJU KOTA LAYAK HUNI DAN
BERKELANJUTAN
Oleh:
Dr. Ir. Andreas Suhono, MSc Direktur Jenderal Cipta Karya
Disampaikan pada acara: SOSIALISASI NASIONAL
PROGRAM KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU)
2
Yang terhormat,
- Para Bupati/Walikota atau yang mewakili;
- Direktur Perumahan dan Permukiman, Bappenas; - Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah
II, Kemendagri;
- Direktur Penatagunaan Tanah, Kementerian
ATR/BPN;
- Direktur Pelaksanaan Anggaran, Kementerian
keuangan;
- Para Kepala Bappeda Kabupaten/Kota;
- Para Kepala Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten/Kota;
- Para Pejabat Eselon 2,3 dan 4 di lingkungan
Direktorat Jenderal Cipta Karya;
- Para Kepala Satker Provinsi;
- Perwakilan lembaga mitra pembangunan dari World
Bank, Islamic Development Bank dan Asean Development Bank;
- Seluruh undangan, narasumber dan peserta
3 Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Selamat Pagi dan Salam Sejahtera bagi kita semua.
Pertama-tama, saya mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan YME atas karunia-Nya sehingga kita semua dapat hadir dalam acara Sosialisasi Nasional PROGRAM KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU) .
Bapak, Ibu dan Saudara Sekalian yang saya hormati,
Secara umum, pembangunan permukiman perkotaan menghadapi permasalahan rendahnya kualitas dan kuantitas infrastruktur permukiman yang berakibat pada rendahnya kualitas hidup penghuninya.
4 Bapak, Ibu dan Saudara yang saya hormati,
Sebagai perwujudan komitmen untuk mengentaskan kawasan permukiman kumuh di perkotaan, dalam
RPJMN 2015-2019 telah ditetapkan sasaran
penyelenggaraan permukiman di kota / kawasan perkotaan yaitu mewujudkan kota tanpa permukiman kumuh melalui penanganan kawasan permukiman kumuh seluas 38.431 Ha.
Mengingat cakupan pekerjaan dan skala pencapaian, sasaran ini tidak mungkin dapat dilakukan sendiri oleh Pemerintah apalagi oleh satu Kementerian/ Lembaga, maka diperlukan kolaborasi semua pihak dan semua pelaku antara Pemerintah, Pemerintah Daerah, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya agar sasaran tersebut dapat tercapai.
Hadirin Sekalian yang saya hormati,
5
Ha berada diwilayah perdesaan. Khusus untuk wilayah
perkotaan, Direktorat Jenderal Cipta Karya
melaksanakan berbagai program penanganan
permukiman kumuh antara lain:
1. Sinergi penyusunan perencanaan penanganan
kumuh dengan pemerintah daerah, yang disebut
dengan nama Rencana pencegahan dan
Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh
Perkotaan (RP2KP-KP) di 93 kab/kota melalui sumber pendanaan APBN;
2. Sinergi penyusunan pengaturan kumuh dengan
pemerintah daerah yang disebut dengan
Rancangan Peraturan Daerah Tentang Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh di 68 kab/kota melalui sumber pendanaan APBN;
3. Kegiatan Prioritas Keterpaduan Penanganan
6
4. Kegiatan peningkatan kualitas permukiman kumuh perkotaan di 139 Kab/Kota prioritas melalui sumber pendanaan APBN;
5. National Slum Upgrading Program (NSUP)- Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) di 269 Kab/Kota melalui pendanaan PLN (World Bank dan Islamic Development Bank), APBN, APBD dan Masyarakat;
6. Neighborhood Upgrading and Shelter Project 2 (NUSP-2) di 20 Kab/Kota melalui pendanaan PLN (Asean Development Bank), APBN, APBD dan Masyarakat;
Bapak, Ibu dan Saudara yang saya hormati,
Program Kota Tanpa Kumuh merupakan upaya
strategis Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman, Ditjen Cipta Karya, dalam rangka meningkatkan peran masyarakat dan memperkuat
peran Pemerintah Daerah dalam percepatan
penanganan kawasan kumuh dan mendukung gerakan
100-0-100 di perkotaan pada tahun 2016-2020.
Program KOTAKU menggunakan sinergi platform
7
kepentingan lainnya di Kabupaten/Kota serta
Pembangunan Infrastruktur Berbasis Masyarakat
untuk mempercepat penanganan kumuh perkotaan dan geraan 100-0-100 dalam rangka mewujudkan
permukiman yang layak huni, produktif dan
berkelanjutan.
Bapak, Ibu dan Saudara yang saya hormati,
Pada pelaksanaan Program KOTAKU, peran
Pemerintah kota / kabupaten sangat strategis dan penting sebagai pengendali program di wilayahnya antara lain:
1. Pemerintah kabupaten/ kota berperan sebagai
regulator yang mengakomodasi berbagai aspirasi pelaku pembangunan permukiman dengan tetap memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
8
3. Membangun kolaborasi antar pelaku, program dan pendanaan dalam upaya percepatan penanganan kumuh perkotaan yang dilakukan sejak tahap
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan
evaluasi, pemanfaatan, pemeliharaan serta
keberlanjutan.
4. Membangun atau menguatkan peran kelembagaan daerah dalam penanganan kumuh, yaitu Kelompok Kerja Perumahan dan Kawasan Permukiman (Pokja PKP)
Bapak, Ibu dan Saudara yang saya hormati,
Salah satu peran Pemerintah Daerah dalam
pelaksanaan penanganan permukiman kumuh
perkotaan adalah melibatkan peran aktif masyarakat dalam upaya mensinergikan penanganan permukiman kumuh skala kota/kawasan dan skala lingkungan.
Pelibatan peran aktif masyarakat dilakukan melalui
revitalisasi peran BKM/LKM dari orientasi
penangulangan kemiskinan menuju orientasi
9
Demikianlah beberapa hal yang dapat saya sampaikan dalam kesempatan yang berharga ini dan akhirnya, dengan memohon ridho dan rahmat Tuhan Yang Maha Esa saya nyatakan : Sosialisasi Nasional Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) se ara resmi dibuka.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan Taufik dan hidayah-Nya bagi kita dalam rangka memberikan pengabdian kepada Bangsa dan Negara yang kita cintai ini.
Wassalamu’alaikum Warokhmatullaahi Wa arokatuh
Jakarta, 27 April 2016
Direktur Jenderal Cipta Karya - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat