• Tidak ada hasil yang ditemukan

CARA KITA MEMANDANG TERORISME

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "CARA KITA MEMANDANG TERORISME"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

CARA KITA MEMANDANG TERORISME

Oleh : M.Amien Rais

Indonesia disebut oleh negara besar sebagai The nest of terorist, Yaitu sebagai tempat yang subur untuk terotis dll.Tentu kita sebagai bangsa yang berdaulat harus punya sikap tentang masalah ini.

Sebelum peristiwa WTC 11 September 2001, sesungguhnya terorisme itu dimanapun masih bersifat konvensional. Orang membedakan dua jenis terorisme.Pertama

terorisme yang digerakkan oleh kelompok yang tidak berdaya, yang bentuk atau aktualisasinya sporadis, dengan jumlah korban yang terbatas.Tujuannya untuk

mengingatkan kepada dunia bahwa masih ada ketidakadilan dan kezaliman yang perlu diperbaiki dan dikoreksi secara bersama sama.Misalnya aktivitas pejuang pejuang Palestina, yang menjadi sasaran adalah orang orang Israel atau pangkalan strategis militer dari negara Israel. Untuk mengkoreksi itu mereka terpaksa melakukan terorisme.Tapi ini merupakan reaksi dari teror yang lebih besar yang dalam istilah Inggrisnya State sponsored Terorism, Contohnya yang dilakukan zionisme

Israel.Terorisme negara dengan peralatan yang sangat canggih itu sudah banyak menelan korban.Bukan lagi puluhan tapi ratusan ,bahkan kadang kadang ribuan. Kedua adalah terorisme gaya baru, yang berbeda dengan terorisme pertama.Terorisme ini bercirikan lima hal, pertama melakukan maksimalisasi korban.Contohnya yang terjadi pada gedung WTC 11 September 2001 dan setahun kemudian pengeboman di Legian Bali pada 12 Oktober 2002. Ciri kedua, menginginkan media coverage yang seluas mungkin, yang mendunia mungkin.Itu bisa kita lihat pada WTC tahun lalu maupun Legian Bali. Ketiga tidak ada yang membuat klaim terhadap terorisme yang dilakukan itu.Karena biasanya, kalau bom sudah diledakkan, suatu kelompok

memberikan informasi bahwa merekalah yang melakukan terorisme itu. Sementara pada terorisme baru, yang dikejar, adalah teroris bersembunyi serapat mungkin, sehingga tidak pernah diketahui siapa yang pernah melakukannya. Dan yang keempat, target terorisme gaya baru adalah seluas dan selebar permukaan bumi ini. Jadi bisa pertokoan, ladang minyak, supermarket, perkampungan, jantung pertahanan di Pentagon, pasar, night club seperti di Bali, Area atau kawasan terorisme baru itu tidak pernah bisa ditangkap karena seluas permukaan dunia kita ini.

Kemudian ciri yang kelima , cara caranya inkonvensional. Tidak pernah terbayangkan sebelum ini bahwa sebuah aircraft, sebuah pesawat berpenumpang yang dibawa teroris ditabrakkan ke gedung perdagangan dunia itu. Saya kira tidak pernah intelijen Rusia, Amerika, Inggris, dll pernah membayangkan terorisme dengan cara yang tidak terduga ini,Juga di Legian, menggunakan bom tetapi bomnya tetap misterius. Ada yang mengatakan semacam nuklir kecil atau peledaknya menggunakan nuklir kecil, sehingga ledakannya sangat besar dan menimbulkan korban yang amar sangat banyak.

Dalam beberapa wawancara , saya mencoba mengambil sikap yang jernih buat bangsa Indonesia ini dalam menghadapai terorisme yang sekarang memang sudah menjadi mendunia. Pertama, bangsa kita perlu memisahkan terorisme yang dikutuk agama dan yang dikutuk oleh kemanusiaan, dengan terorisme yang kemudian digunakan oleh kekuatan kekuatan internasional, terutama Amerika, itu dieksploitasi untuk mencapai target target atau strategi pribadi.

(2)

Mengapa ? karena Al Qur’an begitu keras, memberi tahu kepada para penganutnya bahwa tidak ada satu zarah atom pun yang bisa memberi pembenaran kepada umat Islam untuk mentoleransi terorisme itu

Al Qur’an mengatakan , barangsiapa membunuh satu nyawa yang tidak berdosa, yang tidak membuat corruption on the earth, tidaak membuat kerusakan di muka bumi, maka sang pembunuh itu hakekatnya telah membunuh seluruh umat manusia. Sebaliknya barangsiapa menghidupkan satu nyawa yang tidak berdosa, hakekatnya dia telah menghidupkan seluruh mankkind, seluruh umat manusia.

Dalam sudut pandang Al Qur’an , kalau ada orang yang mengaku dirinya Islam te\aspi melakukan gerakan teroprisme, itu bukan saja mereka menjadi iklan yang buruk bagi agama Islam, tapi sesungguhnya mereka telah menjadi musuh bersama bagi Islam dimanapun mereka berada.

Kedua, sikap kita terhadap terorisme itu.Kali telah menjadi korban networking internasional. Dan kalau ditambah , cirri terorisme baru itu adalah punya networking internasional. Maka kita dengan segala lapang dada tidak berkebet\ratan untuk bekerjasama dengan jajaran internasional. Tetapi kita tetap berdaulat, menjadi pemimpin di Republik kita Indonesia, kita menjadi pemimpin, menjadi coordinator yang mengarahkan, dan bukan diarahkan dan dikoordinasi oleh orang lain.

Dan yang ketiga , untuk mengatasi terorisme internasional itu, diperlukan sebuah kepemimpinan nasional yang kuat, kokoh, yang juga punya visi da mengetahui apa yang sedang terjadi di muka bumi ini.

Kalau pemimpin nasional gagal memahami what’s going om in this world, tidak punya visi,dia tyiudak punya rasa percaya diri, tentu yan gmenjadi korban adalah rakyatnya yang sangat banyak itu. Dalam sebuah wawancara di majalah asing, saya mengingatkan dulu presiden Harry Truman punya kata kata terkenal. Sambil menunjuk mejanya presiden, Truman mengatakan , the bucks stop here. Semua persoalan dolar dan ekonomi itu berhenti di meja presiden. Kemudian presidenlah yang akan membagi tugas, akan memegang penentu arah, akan menentukan kebijakan untuk mengatasi berbagai masalah nasional dan internasional.

Tentunya,untuk pemimpin kita sekarang ini, seharsunya juga mengatakan, all national problem stop here. Semua masalah kita itu berhenti di mjea ini kemudian saudara presiden mengambil alihj, menyuruh orang yang ditugaskannya itu, dia membagi kerja, dia memberi pengarahan, dia mendorong, dia menyemangati, juga segala macam diperlukan oleh seorang pemimpin.

Masalahnya sekarang bagi masyarakat kita bahwa isu terorisme bias digunakan oleh sebuah negara besar untuk mengejar kepentingan bangsanya dengan memaksakan keinginannya itu. Dengan memojokkan negara negara yang tidak diinginkan,

digunakan untuk sebagai sarana atau alat atau senjata untuk memukul negara negara yang memang ingin dipukul.

Saya ingin mengatakan disini bahwa ada satu negara besar yang setelah komunisme runtuh, dia kehilangan sparing partner. Dia menemukan kalau komunisme sudah lemah,rapuh, sementara keberadaannya itu bias tenang kalau ada musuh, maka dunia islam dijadikan musuh oleh negara besr itu. Artinya setelah cold war against

communism. Sekarang ada cold war against Islam. Dan karena Indonesia ini negara muslim terbesar, maka kita diobok obok, kita diotak atik, dan repotnya dnegan leadership tadi, kita memang sukses diobok obok dan diotak atik.

(3)

emngotak atik negara kita sebagai sub atau sebagai subordinasi dari kepentingan negara kita.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini dapat memberikan impilikasi terhadap proses belajar mengajar yang melibatkan guru dan siswa, dan juga sebagai pengkajian pendidikan untuk

Mata kuliah ini membahas tentang sistem transportasi; SISTRANAS; dasar, tujuan dan konsep jaringan transportasi; transportasi perkotaan dan regional; angkutan umum; perencanaan

Proses pengkodean program berdasarkan perhitungan dan perancangan yang telah dilakukan menghasilkan sebuah software layanan mandiri yang terpasang pada standing

Peuhatikan uumua atuuktuu aenyawa tuuunan benzene beuikut;.. Nama aenyawa teuaebut

[r]

Penyakit menular seksual dapat bersifat asymptomatic (tidak memiliki gejala) baik pada pria atau wanita. Beberapa penyakit menular seksual baru menunjukkan tanda-tanda

keabsahan data dari hasil wawancara dengan proses observasi sesuai.. dengan pedoman observasi yang dikembangkan dari teori

[r]