• Tidak ada hasil yang ditemukan

S TE 0809170 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S TE 0809170 Chapter3"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk

mendapatkan data dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu. Lebih jelas

lagi Sugiyono (2011: 6) mengatakan bahwa:

Metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif

dengan desain pre-experimental. Desain penelitian ini disebut sederhana, karena

subjek penelitian yaitu kelompok tunggal atau kelompok jamak dan tidak

memiliki kelompok kontrol, sehingga sering disebut sebagai single group

experiment.

Adapun desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

one-group pretest-posttest design, yang merupakan pengembangan dari one-shot case

study. Pengembangannya yaitu dengan cara melakukan satu kali pengukuran

sebelum adanya perlakuan dan setelah diberikan perlakuan. Alur dari penelitian

ini adalah kelas yang digunakan kelas penelitian (kelas eksperimen) diberi pretest

kemudian dilanjutkan dengan pemberian perlakuan (treatment) yaitu penggunaan

perangkat lunak Multisim sebagai media pembelajaran, setelah itu diberi posttest.

Secara sederhana desain penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut :

Tabel 3.1 Desain Penelitian One Group Pretest-Posttest Design

Pretest Treatment Posttest

O1 X O2

(2)

Keterangan :

O1 : Tes awal (pretest) dilakukan sebelum digunakannya perangkat lunak

Multisim sebagai media pembelajaran.

X : Perlakuan (treatment) pembelajaran dengan menggunakan perangkat lunak

Multisim sebagai media pembelajaran.

O2 : Tes akhir (posttest) dilakukan setelah digunakannya perangkat lunak

Multisim sebagai media pembelajaran.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011: 117). Populasi

yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Program Keahlian

Teknik Komputer Jaringan di SMK PGRI Lembang yang sedang menempuh mata

pelajaran Teknik Elektronika Analog dan Digital Dasar.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi (Sugiyono, 2011: 118). Adapun teknik penentuan sampel dalam

penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2011: 124). Teknik

ini sangat cocok untuk digunakan dalam penelitian ini karena jumlah sampel

yang diambil hanya pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik Komputer

Jaringan di SMK PGRI Lembang. Sampel penelitian ini yaitu kelas X yang

berjumlah 24 orang.

3.3 Definisi Operasional

Definisi operasional dari judul skripsi dimaksudkan untuk memperjelas

istilah-istilah dan memberi batasan ruang lingkup penelitian sehingga tidak

menimbulkan penafsiran lain. Adapun penegasan istilah yang perlu dijelaskan

(3)

1. Implementasi

Implementasi adalah proses untuk memastikan terlaksananya suatu kebijakan

dan tercapainya kebijakan tersebut. Impelementasi juga dimaksudkan

menyediakan sarana untuk membuat sesuatu dan memberikan hasil yang

bersifat praktis terhadap sesama.

Van Horn DanVan Meter mengartikan Implementasi kebijakan sebagai :

"tindakan-tindakan oleh individu publik dan swasta (atau kelompok) yang

diarahkan pada prestasi tujuan yang ditetapkan dalamkeputusan kebijakan

sebelumnya". ( Van Horn Dan Van Meterdalam Subarsono 2006 : 100). Jadi

Implementasi dimaksudkan sebagai tindakan individu publik yang diarahkan

pada tujuan serta ditetapkan dalam keputusan dan memastikan terlaksananya

dan tercapainya suatu kebijakan serat memberikan hasil yang bersifat praktis

terhadap sesama. Sehingga dapat tercapainya sebuah kebijakan yang

memeberikan hasil terhadap tindakan-tindakan individu publik dan swasta.

Berdasarkan pengertian implementasi yang dikemukakan di atas, dapat

dikatakan bahwa implementasi adalah tindakan-tindakan yang dilakukan

pihak-pihak yang berwenang atau kepentingan yang bertujuan untuk

mewujudkan cita-cita atau tujuan yang telah ditetapkan, implementasi dengan

berbagai tindakan yang dilakukan untuk melaksanakan atau merealisasikan

program yang telah disusun demi tercapainya tujuan dari program yang telah

direncanakan karena pada dasarnya setiap rencana yang ditetapkan memiliki

tujuan atau target yang hendak dicapai.

2. Media Pembelajaran

Menurut (Arsyad, 2007: 3), kata ‘media’ berasal dari bahasa Latin medius

yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Oleh karena itu,

media dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke

penerima pesan. Media dapat berupa software dan hardware. Dari pendapat

diatas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu

yang menyangkut software dan hardware yang dapat digunakan untuk

(4)

kelompok), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat

pebelajar sedemikian rupa sehingga proses belajar menjadi lebih efektif.

3. Perangkat lunak Multisim

Multisim adalah sebuah perangkat lunak aplikasi yang berfungsi untuk

menggambar dan mensimulasikan perilaku rangkaian elektronika baik analog

maupun digital. Perangkat lunak ini dikembangkan oleh Perusahaan National

Instrument yang bergerak dalam bidang produksi komponen-komponen

elektronika. Multisim merupakan pengembangan dari perangkat lunak

simulasi rangkaian elektronika yang sebelumnya terkenal dengan nama

Electronics Workbench. Dengan perangkat lunak Multisim ini, kita dapat

memodelkan sifat dari parameter rangkaian analog dan digital. Kemampuan

yang disediakan Multisim adalah dapat memodelkan berbagai rancangan

rangkaian, menguji suatu rangkaian dengan berbagai kemungkinan komponen,

memeriksa sifat dari keseluruhan rangkaian dengan melakukan analisa AC /

DC atau transient. Dengan kelengkapan sejumlah komponen yang ada kita

bisa membuat kombinasi desain rangkaian yang hampir tak terbatas.

4. Hasil Belajar

Menurut Sudjana (2010: 3), hasil belajar ialah perubahan tingkah laku yang

mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotor yang dimiliki peserta didik

setelah menerima pengalaman belajarnya. Dari pengertian tersebut hasil

belajar terdiri dari tiga aspek, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Dapat

juga dikatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki

seseorang setelah menerima pengalaman belajar. Hasil belajar juga merupakan

penilaian yang dicapai untuk mengetahui sejauh mana materi yang sudah

diterima oleh siswa baik dari aspek kognitif, afektif maupun psikomotor

siswa.

3.4 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

(5)

tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011: 60). Variabel-variabel

dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel Bebas (X)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel

bebasnya adalah penggunaan perangkat lunak multisim sebagai media

pembelajaran.

2. Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,

karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah

hasil belajar siswa pada kompetensi dasar Menggunakan Komponen

Eklektronika

3.5 Paradigma Penelitian

Menurut Sugiyono (2011: 66), paradigma penelitian diartikan sebagai:

Pola pikir yang menunjukan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan digunakan.

(6)

Gambar 3.1 Paradigma Penelitian

3.6 Prosedur dan Alur Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan tiga tahap, yaitu (1) tahap persiapan, (2) tahap

pelaksanaan dan (3) tahap pengolahan dan analisis data. Secara garis besar

kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada setiap tahapan adalah sebagai berikut:

3.6.1 Tahap Persiapan

Tahap persiapan yang dilakukan sebelum penelitian dilakukan meliputi

beberapa hal, diantaranya :

a. Observasi awal dilakukan untuk melaksanakan studi pendahuluan melalui

pengamatan terhadap proses pembelajaran dilihat dari keadaan pembelajaran,

metode, serta penggunaan media pembelajaran pada Kompetensi dasar

Menggunakan Komponen Elektronika yang ada di sekolah tempat penelitian

akan dilaksanakan.

b. Studi literatur, hal ini dilakukan untuk memperoleh teori-teori yang menjadi

landasan mengenai permasalahan yang akan diteliti.

c. Mempelajari kurikulum untuk menentukan materi pembelajaran dalam

penelitian serta untuk mengetahui tujuan dan kompetensi dasar yang hendak

dicapai.

d. Menentukan sampel penelitian.

e. Membuat dan menyusun kisi-kisi instrumen tes, instrumen tes dan instrumen

observasi.

f. Melakukan uji coba instrumen tes.

g. Menganalisis hasil uji coba instrumen tes dan kemudian menentukan soal

yang layak digunakan untuk memperoleh hasil belajar ranah kognitif siswa.

3.6.2 Tahap Pelaksanaan

Setelah kegiatan pada tahap persiapan dilakukan, selanjutnya dilakukan

kegiatan tahap pelaksanaan yang meliputi:

a. Memberikan tes awal (pretest) untuk mengetahui hasil belajar siswa ranah

(7)

b. Memberikan perlakuan (treatment) yaitu dengan cara menggunakan Multisim

sebagai media pembelajaran.

c. Memberikan tes akhir (posttest) untuk mengetahui hasil belajar siswa ranah

kognitif setelah digunakannya Multisim sebagai media pembelajaran.

3.6.3 Tahap Pengolahan dan Analisis Data

Setelah kegiatan pada tahap pelaksanaan dilakukan, tahapan selanjutnya

adalah melakukan pengolahan dan analisis data. Pada tahapan ini kegiatan yang

dilakukan antara lain:

a. Mengolah data hasil pretest dan posttest.

b. Membandingkan hasil analisis tes antara sebelum diberikan perlakuan dan

setelah diberi perlakuan untuk melihat apakah terdapat peningkatan hasil

belajar siswa pada ranah kognitif.

c. Mengolah data hasil pengukuran ranah afektif dan psikomotor siswa.

d. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengolahan

data.

e. Membuat laporan penelitian.

3.7 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari instrumen tes hasil belajar

berupa soal-soal (pretest-posttest) dan lembar observasi. Instrumen tes hasil

belajar digunakan untuk pengambilan data primer (hasil belajar ranah kognitif)

sedangkan lembar observasi digunakan untuk pengambilan data pada ranah afektif

dan psikomotor.

3.7.1 Instrumen Tes

Sebelum instrumen tes digunakan, terlebih dahulu dilakukan uji coba

terhadap instrumen tes. Uji coba instrumen tes dilakukan untuk mengetahui

validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda soal. Adapun tahapan

yang dilakukan untuk uji coba instrumen adalah sebagai berikut:

1. Validitas

Sebuah tes disebut valid apabila tes itu dapat tepat mengukur apa yang

(8)

valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkannya dan dapat mengungkap

data dari variabel yang diteliti secara tepat.

Untuk mengetahui tingkat validitas dari butir soal, digunakan rumus

korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson :

(Arikunto, 2010: 72)

Keterangan :

rxy : koefisien korelasi

∑X : jumlah skor tiap siswa pada item soal ∑Y : jumlah skor total seluruh siswa

n : banyaknya siswa

Interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi yang menunjukkan nilai

validitas ditunjukkan oleh Tabel 3.2 berikut:

Tabel 3.2 Kriteria Validitas Soal

Koefisien Korelasi Kriteria Validitas

0,81 – 1,00

0,61 – 0,80

0,41 – 0,60

0,21 – 0,40

0,00 – 0,20

Sangat Tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat Rendah

(Arikunto, 2010: 75)

Setelah diketahui koefisien korelasi, selanjutnya dilakukan uji signifikansi

untuk mengetahui validitas setiap item soal. Uji signifikansi dihitung dengan

(9)

(Sugiyono, 2012: 230)

Keterangan :

t : thitung

r : koefisien korelasi

n : banyaknya siswa

Kemudian hasil perolehan thitung dibandingkan dengan ttabel pada derajat

kebebasan (dk) = n –2 dan taraf signifikansi (α) = 0,05. Apabila thitung> ttabel, maka

item soal dinyatakan valid. Dan apabila thitung< ttabel, maka item soal dinyatakan

tidak valid.

2. Reliabilitas

Reliabilitas suatu tes adalah ketetapan suatu tes apabila diteskan kepada

subjek yang sama (Arikunto, 2010: 90).

Reliabilitas tes dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan rumus

Kuder-Richardson 21 (K-R.20) sebagai berikut:

(Sugiyono, 2012: 359)

Keterangan :

ri : reliabilitas tes secara keseluruhan

p : proporsi subjek yang menjawab benar

q : proporsi subjek yang menjawab salah (q = 1 – p) Σpq : jumlah hasil perkalian antara p dan q

k : banyaknya item

st2 : varians total

(10)

(Sugiyono, 2012: 361)

dimana :

(Sugiyono, 2012: 361)

Keterangan :

xt2 : varians

∑Xt : jumlah skor seluruh siswa

n : jumlah siswa

Selanjutnya harga ri dibandingkan dengan rtabel. Apabila ri> rtabel, maka

instrumen dinyatakan reliabel. Dan sebaliknya apabila ri< rtabel, instrumen

dinyatakan tidak reliabel.

Adapun interpretasi derajat reliabilitas instrumen ditunjukkan oleh Tabel 3.3

sebagai berikut:

Tabel 3.3 Kriteria Reliabilitas Soal

Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas

0,81 – 1,00

0,61 – 0,80

0,41 – 0,60

0,21 – 0,40

0,00 – 0,20

Sangat Tinggi

Tinggi

Cikup

Rendah

Sangat Rendah

(Arikunto, 2010: 75)

3. Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda

Suatu tes tidak boleh terlalu mudah, dan juga tidak boleh terlalu sukar. Uji

(11)

soal-soal yang akan dijadikan instrumen penelitian (Wayan Nurkencana : 1986).

Derajat kesukaran yang baik adalah derajat kesukaran yang bergerak antara 25%

sampai 75%. Item yang mempunyai derajat kesukaran dibawah 25% berarti

bahwa item tersebut terlalu mudah. Sebaliknya item yang mempunyai derajat

kesukaran di atas 75% berarti bahwa item terlalu sukar.

Suatu tes dimaksudkan untuk memisahkan antara murid-murid yang

betul-betul mempelajari suatu peljaran dengan murid-murid yang tidak mempelajari

pelajaran itu, Maka tes yang baik adalah tes yang mampu memisahkan kedua

golongan murid tadi (Wayan Nurkencana : 1986). Oleh karena itu sebeum suatu

instrument diujikan, perlu dilakukan uji instrumen Daya Pembeda terlebih dahulu.

Daya beda yang ideal adalah daya beda 0,40 ke atas.

Berdasarkan ketentuan menurut Wayan Nurkencana, maka soal-soal yang

telah dibuat harus diseleksi. Bagi soal yang memenuhi syarat dapat digunakan

sebagai instrumen penelitian, sedangkan yang tidak memenuhi syarat harus

dibuang atau direvisi.

Untuk mencari Derajat Kesukaran dan Daya Beda suatu item dapat

dilakukan dengan jalan mengadakan analisis item-item. Cara yang akan

digunakan adalah sebagai berikut:

a. Susun lembar jawaban siswa dari atas ke bawah dengan urutan mulai dari

siswa yang mendapatkan nilai tertinggi sampai siswa yang mendapatkan

nilai terendah

b. Ambil 27% lembar jawaban dari atas untuk dijadikan kelompok atas, dan

ambil 27% lembar jawaban dari bawah untuk dijadikan kelompok bawah.

c. Buat table seperti dibawah ini:

Tabel 3.4 Tingkat kesukaran dan Daya Beda

No. Item WL WH WL+WH WL-WH

1

2

(12)

dst

Keterangan:

WL : Jumlah individu kelompok bawah yang menjawab

salah pada item tertentu.

WH : Jumlah individu kelompok atas yang menjawab salah

pada item tertentu.

(Wayan Nurkencana, 1986 : 135)

Untuk menghitung Derajat Kesukarannya dapat digunakan rumus berikut:

Keterangan :

DK = Derajat kesukaran

nL = Jumlah kelompok bawah

nH = Jumlah kelompok atas

(Wayan Nurkencana, 1986 :136 )

Untuk mencari Daya Beda dapat diguakan rumus berikut:

Keterangan :

DB = Daya Beda

n = Jumlah kelompok atas atau kelompok bawah

(Wayan Nurkencana, 1986 :136)

3.8 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk

(13)

teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara memberikan tes.

Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau

mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah

ditentukan (Arikunto, 2010: 53).Penelitian ini menggunakan tes hasil belajar

berupa tes objektif berbentuk pilihan ganda dengan lima alternatif jawaban untuk

mengetahui hasil belajar siswa ranah kognitif. Tes dilaksanakan pada saat pretest

dan posttest. Pretest atau tes awal diberikan dengan tujuan mengetahui

kemampuan awal subjek penelitian. Sementara posttest atau tes akhir diberikan

dengan tujuan untuk melihat perubahan hasil belajar siswa ranah kognitif setelah

digunakannya perangkat lunak Multisim sebagai media pembelajaran pada

Kompetensi dasar Menggunakan Komponen Elektronika.

Untuk lebih ringkasnya mengenai teknik pengumpulan data yang akan

dilakukan, dapat dilihat pada Tabel 3.5 dibawah ini:

Tabel 3.5 Teknik Pengumpulan Data

No Teknik Instrumen Jenis data Sumber

Data

1. Studi

Pendahuluan -

Keadaan pembelajaran, metode pembelajaran, penggunaan media pembelajaran Proses pembelajaran

2. Studi

Literatur -

Teori-teori penunjang yang berhubungan dengan penelitian Buku-buku referensi, skripsi, internet

3. Tes Soal pretest

dan posttest

Hasil belajar siswa ranah kognitif sebelum dan sesudah digunakannya Perangkat lunak Multisim

sebagai media pembelajaran

Siswa

3.9Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, maka langkah

(14)

diperoleh dari hasil penelitian merupakan data mentah yang belum memiliki

makna yang berarti, maka data tersebut harus diolah terlebih dahulu, sehingga

dapat memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut. Data dalam penelitian ini

berupa data kuantitatif, maka cara pengolahannya dilakukan dengan teknik

statistik.

3.9.1 Analisis Data Pretest dan Posttest

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa ranah kognitif

sebelum pembelajaran (pretest) dan hasil belajar siswa ramah kognitif setelah

diberikan perlakuan digunakannya Perangkat lunak Multisim sebagai media

pembelajaran (posttest). Langkah-langkah yang dilakukan untuk menganalisis

data pretest, posttestyaitu memberikan skor dan merubahnya kedalam bentuk

nilai. Skor untuk soal pilihan ganda ditentukan berdasarkan metode rights only,

yaitu jawaban benar diberi skor satu dan jawaban salah atau butir soal yang tidak

dijawab diberi skor nol. Skor setiap siswa ditentukan dengan menghitung jumlah

jawaban yang benar.Skor yang diperoleh tersebut kemudian dirubah menjadi nilai

dengen ketentuan sebagai berikut:

Nilai siswa =  x 100

3.9.2 Analisis Hipotesis

Analisis hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang

diajukan dalam penelitian ini diterima atau ditolak. Adapun hipotesis yang

diajukan dalam penelitian ini adalah :

H0 : Penggunaan Multisim sebagai media pembelajaran dianggap tidak

efektif meningkatkan hasil belajar siswa pada kompetensi dasar Menggunakan

Komponen Elektronika jika kurang dari 75% dari keseluruhan siswa didalam tes

akhir ranah kognitif mencapai kriteria KKM yaitu sebesar 66.

Ha : Penggunaan Multisim sebagai media pembelajaran dianggap efektif

(15)

Komponen Elektronika jika lebih dari atau sama dengan 75% dari keseluruhan

siswa didalam tes akhir ranah kognitif mencapai kriteria KKM yaitu sebesar 66.

H0: π < 75%

Ha: π ≥ 75%

Pada kompetensi dasar Menggunakan Komponen Elektronika nilai KKM

siswa sebesar 66. Pada analisis hipotesis ini akan di uji apakah 75% dari seluruh

siswa memperoleh skor diatas KKM atau tidak. Tes binomial dilakukan untuk

menguji hipotesis tersebutdengan taraf nyata (α) sebesar 5%.

Keterangan :

Z = nilai Z hitung

Π0= nilai yang dihipotesiskan (75% = 0,75)

x = jumlah anggota sampel yang mencapai kriteria

n = jumlah sampel (24 siswa)

Kriteria pengujian adalah zhitung ≥ dimana didapat dari

daftar normal baku, makaH0 ditolak dan Ha diterima. Tetapi sebaliknya jika zhitung

Gambar

Gambar 3.1 Paradigma Penelitian
Tabel 3.2 Kriteria Validitas Soal
Tabel 3.3 Kriteria Reliabilitas Soal
Tabel 3.4 Tingkat kesukaran dan Daya Beda
+2

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

bahwa dalam rangka menindaklanjuti pasal 8 ayat (1) Peraturan Presiden nomor : 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang /Jasa Pemerintah dan pelaksanaan anggaran

Pemenang Pelelangan Umum (Pengadaan Pekerjaan

[r]

Permasalahan yang sering muncul dalam pembelajaran bola voli di sekolah, khususnya di Sekolah Dasar (SD) Negeri Gentra Masekdas Bandungadalah ketersediaan alat

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui respon kecepatan gelombang seismik refraksi pada lapisan bawah permukaan dan ketebalan lapisan lapuk dengan

Sehubungan dengan adanya penelitian mengenai “Pengaruh Efikasi Diri dan Pengetahuan Kewirausahaan terhadap Minat Berwirausaha terhadap Mahasiswa/i Program Studi Manajemen

Bawang merah dinyatakan keras, apabila umbi bawang merah setelah mengalami curing atau pengeringan dengan baik cukup keras dan tidak lunak bila ditekan jari.

MENURUT ORGANI SASI / BAGI AN ANGGARAN, UNI T ORGANI SASI , PUSAT,DAERAH DAN KEWENANGAN. KODE PROVINSI KANTOR PUSAT KANTOR DAERAH DEKONSEN