Tinjauan draft RPP. Perlindungan
dan pengelolaan Ekosistem
Gambut dari presektif Ilmu Tanah
Oleh
Basuki Sumawinata
RPP : PPEG
Pemeliharaan
Pengendalian
Pemanfaatan
Perencanaan
Pengawasan Sanksi
Ps4-19. PPEG: Inventarisasi,
penetapan fungsi EG dan penyusunan dan pengelolaan RPPEG
Ps.20-21:
Pemanfaatan EG dgn fungsi lindung dan budidaya sesuai dgn RPPEG
Ps.22: bagaimana pengendalian PPEG dilakukan Ps.23:
Pencegahan kerusakan EG: dimana
kerusakan dapat terjadi, kriteria EG rusak baik pada lindung dan budidaya
Ps.24:
Perkecualian bila gambut dgn ketebalan <1m Ps.25: syarat syarat
memanfaatkan EG utk fungsi budidaya
Ps.26: Larangan Pada EG
Ps.27-29:
Penanggulangan kerusakan EG
Ps.30-32:
Pemulihan
Ps.33. Bagaimana pemeliharan EG dilakukan: pencadangan dan pelestarian EG sbg
pengendali DP iklim
Ps.34:
Bagaimanacara pencadangkan EG dan melarang mengelola utk waktu tertentu
Ps.36 siapa yg melakukan pengawasan
Ps.37. wewnang petugas
pengawas
Ps.38. qualifikasi petugas
Inventarisasi ekosistem Gambut
Citra satelit Foto udara
Peta indikatif sebaran Ekosistem Gambut Menteri LH
PS 5
PS 6
Interpretasi, survey lapangan utk keberadaan KHG dan karakteristik EG
Final KHG pada skala 1: 250.000
PS 7
Informasi pada peta KHG, a. loksi, keberadaan, luas KHG, dan b. Karakteristik fisika, kimia, biologi, hidrotopografi dan jenis sedimen di bawah gambut
Peta KHG menjadi acuan untuk menetapkan fungsi EG
PS 8
Menteri LH Tata cara pelaksanaan inventarisasi EG diatur dalam permenLHPS 9
Menteri LH Penetapan fungsi EG,PS 10
Wajib menetapkan fungsi lindung 30% KHG dan a, b, c, dan d)
Penetapan fungsi EG, disajikan dlm bentuk peta
PS 11
Menteri LH Perubahan funsi dari budidaya ke fungsi lindungUsulan Gubernur/Bupati/ Walikota
1. Adanya spesies dilindungi, dan atau 2. EG berada pada kawasan lindung (RTRW), kawasan hutan lindung dan hutan konservasi 3. utk kepentingan ekologis, 4.
PS 9
Menteri LH Penetapan fungsi EG,PS 10
Wajib menetapkan fungsi lindung 30% KHG dan a, b, c, dan d)
Penetapan fungsi EG, disajikan dlm bentuk peta
PS 11
Menteri LH Perubahan funsi dari budidaya ke fungsi lindungUsulan Gubernur/Bupati/ Walikota
1. Adanya spesies dilindungi, dan atau 2. EG berada pada kawasan lindung (RTRW), kawasan hutan lindung dan hutan konservasi 3. utk kepentingan ekologis, 4.
pencadangan
Penyusunan, dan Penetapan Rencana Perlindungan dan pengelolaan
Ekosistem Gambut (RPPEG)
PS. 14. level PPEG, dan koordinasi utk menyusun RPPEG
Ps. 15 Bagaimana menyusun RPPEG pada tiap level dan koordinasinya
Ps16. Penetapan RPPEG N ditetapkan setelah berkoordinasi dgn Menhut dan men PU, dst . Ps 17.,RPPEG memuat rencana:
Pemanfaatan dan atau pencadangan EG
Pemeliharaan dan Perlindungan kualitas dan atau fungsi EG
Pengendalian, pemantauan serta pendayagunaan dan pelestarian EG Adaptasi dan mitigasi THD Perubahan iklim
RPPEG hrs memperhatikan:
PS.18. lahan gambut dgn fungsi budidaya yang dirubah menjadi fungsi lindung oleh MenLH atau usulan gub dan Bupati/walikota kepada MenLH
Ekosistem Gambut: adalah tatanan unsur gambut yang
merupakan satu kesatuan utuh menyeluruh yang saling
mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan
stabilitas dan produktivitasnya
Pembahasan
•
Kawasan Hidrologi Gambut:
•
Pertanyaan Apakah setiap KHG harus memiliki
sebaran lahan gambut ?. Coba lihat peta indikasi
sebaran gambut nasional.
•
30% KHG adalah lindung
•
Permasalahan: Kemenhut sudah mengeluarkan ijin
ijin pemanfaatan diantaranya utk HTI
•
Pada daerah APL di lahan gambut sudah banyak ijin
•
BPN pun sudah mengeluarkan sertifikat hak milik
GSK-BB Biosphere Reservoir
ECO-HYDRO TECHNOLOGY
•
Technology to manage water resource in peatland based on
integrated land and
water zoning system
to maintain
peat moisture
(
water table
)
in a certain
interval aimed at:
1. Maximizing
plant growth
(carbon sequestration);
2. Minimizing
fire risk
;
3. Minimizing
peat subsidence
;
4. Maintaining
carbon emission
at natural condition.
•
There are 5 zones:
1. Protected zone with water table 0-20 cm
2. Buffer zone with water table 20-40 cm
3. Acacia zone with water table 40-90 cm
4. Rubber zone with water table 40-90 cm
Paparan Kemajuan Hasil MRV.
Lanjutan
•
Definisi gambut rusak bila ada drainase
•
30%++ (bila ada > 3m, Plasma nutfah dilindungi,
sesuai RTRW, Hutan lindung dan kawasan
konservasi) dari KHG ditetapkan sbg lindung.
Bagaimana dgn ijin ? Menurut ps peralihan memang
sampai ijin habis tapi
•
jika muka air tanah
(< 40 cm
) maka masuk kriteria
gambut rusak. Lahan berpirit dan berpasir kuarsa
termasuk gambut rusak.
•
Padahal Saat ini dengan kemajuan teknologi, lahan
•
Mengingat
definisi kerusakan lahan
adalah terjadinya penurunan kualitas
lahan sedemikian rupa sehingga tidak dapat menjalankan sesuai fungsinya.
•
Saya melihat RPP ini tidak mengakomodir kemajuan teknologi untuk
perbaikan, pemanfaatan sehingga cenderung mengunakan prinsip
kehati-hatian saja. Jadi setiap ada potensi kerusakan solusinya konservasi atau
biarkan
•
Mengingat tidak mengikuti kemajuan teknologi masing masing sektor, Maka
tidak seharusnya pp mengatur sektor demikian detail. Telah ada UU tersendiri
untuk hal itu. Misal Menhut memiliki UU, PP dan permenhutnya demikian juga
perkebunan juga sudah diatur menurut UU, PP dan permen tersendiri.
•
Sebaiknya Kriteria kerusakan lahan ditetapkan oleh kementrian masing
masing.
•
Seharusnya yang dipantau pada lahan budidaya yang berijin adalah
outputnya, bagaimana produktivitasnya, bagaimana pencemarannya,
berapa emision factor nya selalu dipantau dan di lakukan tindakan
Kubah gambut
sebagai reservoir
Peat dome : 9 m
Lokasi P Bengkalis
102°00'00" BT
01°25'00" LU 102°15'00" BT
01°37'30" LU
KETERANGAN:
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBERDAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL GEOLOGI DAN SUMBERDAYA MINERAL
DIREKTORAT INVENTARISASI SUMBER DAYA MINERAL
KODE PROYEK : 07.1.01440222.20.06.002.T.A.2004
Digambar
Disetujui / Disahkan Diperiksa Lampiran Peta Top Lembar
Ka.Sub.Dit. Batubara DR.Ir. Hadiyanto, MSc Ir. Bambang Pardiarto Pemimpin Proyek Ir. J. A. Eko Tjahjono DESS Wawang, S. P
PETA 2 PETA ISOPACH GAMBUT
DAERAH UJI PETIK DI P. BENGKALIS BARAT KABUPATEN BENGKALIS PROVINSI RIAU
0917 - 41 SELAT BARU
GAMBUT
A B
Sea Level Sea Level
B
PETA LOKASI DAERAH UJI PETIK
0 5 Km
0 5 Cm
A B Kampung / Desa Titik Bor
Kota Sungai Jalan
Penampang A - B Isopach Endapan Gambut BK . 5
1 2 3
8.00 m Ketebalan
1 Selat Baru
BK . 11
ROKAN UJUNGBATUPEKANBARU
SIAKSRIINDRAPURA
100° 00" BT 101° 00" BT 102° 00" BT 103° 00" BT
0° 00"
BANG KINANG
UJUNGTANJUNG
DALUDALUKOTATENGAH
P. PADANG P. RANGSANG
SUNGAIAPIT SELATPANJANG MINAS
P. PENYELER P.KENDUR
TANJUNG BALAI KARIMUN
P.KARIMUN
GADING
PANGKALANBUNUT LANGGAN
KUALANAPUH TELUKMERANTIKUALAKAMPAR
RANTAU
MANDAH LIPATKAIN
Skala 1 : 100.000 U
175.000
170.000 175.000
170.000
165.000
160.000
180.000 185.000 190.000
Tata ruang yang dibuat tidak
berdasarkan sifat fisik lahan dan
menunjukkan kajian yang tidak
komprehensif
900 1100
BBHA Plot R0742
10 m
BBHA Plot R0743
10 m
BBHA Plot R0744
10 m
BBHA Plot R3701
10 m
BBHA Plot R3702
10 m
BBHA Plot R3703
10 m