• Tidak ada hasil yang ditemukan

108695 T 22917 Kebutuhan informasi Analisis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "108695 T 22917 Kebutuhan informasi Analisis"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Gambaran Karakt erist ik Informan

Lima perempuan t el ah menj adi inf orman dalam penelit ian ini.

Berikut ini adalah gambaran prof il kel ima inf orman t ersebut . Dengan

perset uj uan inf orman, nama yang digunakan unt uk mewakil i inf orman

adal ah nama panggil an yang t idak biasa mereka gunakan dal am

kehidupan sehari-hari. Urut an penyebut an inf orman di bawah ini adalah

sesuai dengan urut an wawancara.

1.

Gambaran Karakterist ik Informan Ana

Inf orman pert ama ini adal ah seorang ibu rumah t angga.

Inf orman ini merupakan l ul usan SLTP. Meskipun demikian, inf orman j uga

merupakan guru mengaj i di sebuah pesant ren di daerah pinggir Kot a

Jombang.

Inf orman Ana berasal dari Bl ora, Jawa Tengah. Sej ak sebelum

menikah, inf orman ini t elah berdomisil i di Kabupat en Jombang. Inf orman

ini t el ah berdomisili di Kabupat en Jombang selama 14 t ahun.

Inf orman Ana t elah menikah sel ama 9 t ahun. Dia dan suaminya

memiliki dua orang anak, berusia 8 t ahun dan 4, 5 t ahun. Tahun 2007,

pada usianya yang ke 32, inf orman ini sedang mengandung anak

(2)

bulan. Ana dipilih sebagai inf orman dalam penelit ian ini karena

pengalamannya dal am menj alani t iga kal i kehamilan dan sat u kal i

kelahiran di Kabupat en Jombang.

2.

Gambaran Karakterist ik Informan Alus

Inf orman Alus j uga seorang ibu rumah t angga. Keput usan unt uk

meninggalkan pekerj aan dan menj adi ibu rumah t angga diambil sej ak

awal kehamilan anak pert ama. Kini, inf orman Al us t el ah mel ahirkan dua

anak pert amanya, yang keduanya adalah perempuan. Usia keduanya di

awal Desember 2007 t el ah mencapai t uj uh bul an.

Inf orman Al us berusia 28 t ahun. Suaminya bekerj a sebagai

pegawai sebuah Bank di Kabupat en Jombang. Inf orman Alus l ahir di

Jombang dan sampai saat ini masih t inggal di Jombang. Inf orman ini

pernah unt uk sement ara berdomisili di luar Kabupat en Jombang, yait u

sel ama empat t ahun ket ika dia menyel esaikan pendidikan S-1nya di

Jember, Jawa Timur.

Alasan penelit i unt uk melibat kan Alus sebagai inf orman dal am

penel it ian ini adal ah:

1.

l ingkungan inf orman yang mendukung t ergal inya berbagai inf ormasi

t ent ang kehamil an dan pengasuhan bayi bagi inf orman. Inf orman saat

ini t inggal bersama ibunya yang seorang bidan dan membuka prakt ik

(3)

2.

Al us t elah lama berdomisil i di Jombang, sehingga penelit i berasumsi

bahwa Alus mengenal dan t erbiasa dengan kondisi sert a sit uasi

Jombang.

3. Gambaran Karakt eristik Informan Anis

Inf orman Anis j uga seorang ibu rumah t angga. Inf orman ini

berusia 32 t ahun. Inf orman l ul usan SLTA ini memil iki suami yang

berprof esi sebagai sat pam. Mereka t elah berumah t angga selama lebih

dari 15 t ahun.

Hingga kini, pasangan t ersebut t elah dikaruniai 3 orang anak.

Jarak usia ant ara sat u anak dan lainnya cukup j auh. Anak pert ama

berusia 14 t ahun. Anak kedua berusia 8 t ahun dan anak ket iganya berusia

6 bul an.

Anis adalah seorang ibu yang dekat dengan anak-anaknya.

Inf orman sangat memperhat ikan anak-anaknya. Penelit i memandang

inf orman t ersebut memperhat ikan inf ormasi yang bisa mendukung

perkembangan anaknya dari berbagai segi. Ol eh kar enanya, Anis dipil ih

sebagai inf orman dal am penel it ian ini.

4. Gambaran Karakt eristik Informan Muna

Inf orman ke empat adalah Muna. Usia inf orman ini adalah 31

(4)

Mereka memil iki 2 orang anak. Seorang put ri berusia 19 bulan, dan

seorang put ra berusia 4 bulan.

Sebagai seorang dokt er umum yang pegawai negeri, sehari-hari

inf orman Muna prakt ik di Puskesmas di sebelah t imur Kot a Jombang.

Sel ain it u, pada sore at au mal am hari dan akhir pekan, inf orman ini j uga

bert ugas di beberapa rumah sakit swast a di Kabupat en Jombang.

Muna dipilih menj adi inf orman karena memil iki lat ar bel akang

medis. Dengan demikian, penelit i melihat inf orman sebagai seorang yang

kompet en dal am memberikan inf ormasi t ent ang pencarian inf ormasi

kehamilan dan kelahiran, berdasarkan pengalaman inf orman sebagai

pencari inf ormasi kehamil an dan pengasuhan bayi maupun pengal aman

inf orman dal am mengamat i dan mengahdapi peril aku pencarian

inf ormasi ibu hamil dan mengasuh bayi di l ingkungan t empat kerj anya.

5. Gambaran Karakt eristik Informan Ida

Inf orman t erakhir adal ah inf orman Ida. Inf orman Ida berusia 36

t ahun. Inf orman Ida merupakan seorang guru Sekol ah Dasar. Sampai saat

ini, pendidikan t erakhir inf orman ini adalah st rat a sat u.

Inf orman Ida memil iki dua anak. Anak pert ama t el ah berusia

hampir 5 t ahun dan anak yang kedua baru l ahir pada akhir Agust us 2007.

Sebel um mengandung anak pert ama, inf orman Ida mengal ami keguguran.

Pengal aman mengalami t indakan

cur r et age dan kel ancaran

(5)

memiliki pengalaman yang membuat nya l ebih menj aga dan

memperhat ikan kehamil an, sehingga memacu perilaku pencarian

inf ormasi unt uk membuat keput usan-keput usan yang diperl ukan.

B. Pembahasan Hasil Penelit ian

Pada bagian ini, penelit i menguraikan int erpret asi dari hasil

t emuan penel it ian. Int erpret asi didasarkan pada t inj auan lit erat ur yang

t el ah dibahas pada bab II. Selain dari hasil wawancara dengan inf orman,

pembahasan ini j uga didukung oleh dat a-dat a primer dan sekunder lain

yang t erkumpul ket ika penel it ian dil aksanakan. Bagian-bagian dari sub

bab ini merupakan j awaban dari anak pert anyaan penelit ian dan pada

akhirnya merupakan j awaban pert anyaan penelit ian.

1. Kebutuhan Informasi

Sub sub bab ini merupakan uraian j awaban dari anak pert anyaan

penel it ian nomor sat u. Secara berurut an, sub sub bab ini t ersusun at as

kebut uhan inf ormasi kehamilan dan kebut uhan inf ormasi pengasuhan

bayi.

Tabel 4. 1 Daf t ar Kebut uhan Inf ormasi Kehamil an dan Pengasuhan Bayi

Inf orman

No Jenis kebut uhan inf ormasi

Det ail kebut uhan inf or masi

Persiapan kehamil an

Cara hamil bayi dengan j enis

kelamin t ert ent u

Jenis kel amin j anin

Kesehat an ibu dan j anin

1 Kebut uhan

inf ormasi

kehamil an

(6)

Makanan yang harus dikonsumsi ibu

hamil

Mempersiapkan bayi cerdas

St imul asi ibu hamil agar j anin

t umbuh j adi bayi yang cerdas

Penyakit dal am kehamilan

Kehamilan risiko t inggi

persiapan persalinan, t empat , wakt u

dan biaya persalinan

Tumbuh kembang j anin

Doa

Cara meringankan rasa t idak nyaman

pada masa kehamil an

Senam hamil : kelas, wakt u dan

biayanya

Sel ul it

Pemulihan kesehat an dan st amina

pasca persal inan

Perawat an bayi baru: memandikan,

memakaikan popok, bedong

St erilit as dalam perawat an bayi

Orang yang membant u merawat bayi

Imunisasi: j enis dan kegunaan

Imunisasi: wakt u, t empat dan biaya

Tumbuh kembang bayi

Perkembangan berat badan dan

t inggi bayi

Pert umbuhan gigi

Perkembangan mot orik dan bahasa

bayi

Perkembangan kecerdasan bayi

Gizi bayi

Pol a makan dan makanan yang harus

diberikan

Cara mendidik anak

Pengalaman ibu lain dalam

pengasuhan bayi dan kabar bayi l ain

Doa

2 Pengasuhan

Bayi

(7)

a. Kebutuhan informasi Kehamilan

Sesuai dengan hasil penelit ian Levy (1998) t ent ang pencarian

inf ormasi kehamil an, perempuan yang menj adi inf orman dal am

penel it ian ini j uga menunj ukkan perhat ian t erhadap inf ormasi yang

berhubungan dengan cara mel indungi kepent ingan j anin dan diri sendiri.

Kebut uhan inf ormasi inf orman muncul karena mereka menginginkan yang

t erbaik bagi j anin yang dikandungnya. Hal t ersebut sesuai dengan yang

diungkapkan inf orman Ana:

“ …seng j enenge met eng per t ama yo mbak yo seng t er bai k gawe

aku ambek bayi ku yo pengen er o (yang namanya anak pert ama ya

mbak, yang t erbaik unt ukku dan bayiku ya aku ingin t ahu)

” (Ana).

Inf orman menemukan kebut uhan inf ormasi t ent ang kehamil an

bahkan sebel um mereka mengalami kehamil an. Inf orman membut uhkan

inf ormasi t ent ang persiapan kehamilan. Sebelum mengal ami kehamil an,

inf orman perlu menget ahui hal -hal yang akan dihadapi dal am kehamil an.

Terkadang, mereka j uga mengingi nkan inf ormasi mengenai t rik

mendapat kan bayi dengan j enis kel amin t ert ent u.

” sej ak sebelum kehamil an j uga sudah berpikir t ent ang it u. . t ent ang

gi mana caranya dapat kan anak laki-laki at au perempuan. .

gi t u. . . ” (Muna).

Inf orman yang menyadari kebut uhan inf ormasinya sej ak sebel um

kehamil an adal ah mereka yang t elah merencanakan kehamilan.

Kehamil an adalah hal yang mereka inginkan, dan mereka menant ikan

(8)

mereka memiliki kebut uhan inf ormasi t ent ang persiapan kehamil an,

masa kehamil an, dan persalinan.

Dan nant inya, pada saat kehamil an, beberapa inf orman

menginginkan inf ormasi t ent ang j enis kel amin j anin dal am

kandungannya. Kut ipan wawancara t ent ang hal ini adalah:

Pewawancara: ” ket ika masih hamil. .

pengen t ahu j enis kel amin, gak

mbak. . ?”

Muna: “ …

pi ngi n…”

Pewawancara: ” dan mencari t ahu?”

Muna: ” dan mencari t ahu. . dit anyakan ke dokt er kan ke dokt er

sampe t iga dokt er, wakt u it u. . . ”

Usia kandungan j uga merupakan salah sat u kebut uhan inf ormasi ibu

hamil . Seorang inf orman menyat akan

Pengen t ahu, usia kandungan saya ini berapa, soal nya saya sudah

t elat beberapa bulan kok hampir t iga bulan it u baru posit if ,

t ernyat a usia kandungan saya sudah berumur lima minggu. Dan

diket ahui. . it u. . kembar. ” (Al us).

Menget ahui usia kandungan adal ah hal pent ing. Semakin dini kehamilan

diket ahui, semakin dini pul a inf orman bisa mul ai bert indak unt uk

menj aga kesehat an dan kesel amat an j aninnya.

Jenis kel amin, di sisi lain, dinyat akan sebagai kebut uhan

inf ormasi karena inf orman t ahu bahwa hal t ersebut bisa didet eksi

mel al ui al at ul t rasonograf i (USG). Inf or man menget ahui bahwa al at

t ersebut sudah banyak digunakan ol eh bidan maupun dokt er spesial is

kandungan di Jombang. Maka, inf orman t ahu bahwa mereka bisa

(9)

Lebih pent ing lagi, ket ika mereka sudah mengalami kehamil an,

inf orman memperhat ikan kondisi ibu dan j anin. Inf orman percaya bahwa

kondisi kesehat an ibu memberi pengaruh pada kondisi j anin yang

dikandung. Inf orman ingin memast ikan bahwa j aninnya dal am keadaan

sehat dan dia akan melahirkan bayi yang sehat dan normal . Pernyat aan

mereka t ent ang hal ini adal ah:

” . . . dan cara. . cara-cara, supaya. .

kepi ngi n mendapat kan j anin yang

sehat it u gimana. . . . ” (Alus)

kesehat ane bayi , i buni pun. . . (kesehat an bayi, ibunya. . . )” (Anis).

aku kan pengen nger t i per kembangane bayi yo pengen nger t i

kondi si ku. . . (aku kan ingin mengert i perkembangan bayi dan

kondisiku)” (Muna).

ngge. . anu. . set elah saya kok t el at . . saya ke dokt er parmin. . .

t erus. . o. . nggak

papa ini. . saya t akut kal o ada apa-apa. . . ndak

papa ini, sehat . . kat anya” (Ida)

” opo,

yo. . gimana bayinya set iap kesana. . kan t akut kal o cacat

git u. . oo. . sehat . .

di gi t uno pas i ku. . (wakt u it u diberit ahu sepert i

it u. . )” (Ida)

” sehat

nopo mbot en (at au t idak) dok. . . ngge masal ah kesehat an

ni ku. . kulo ngge t akok masalah kesehat an ni ku. . ” (Ida).

Tumbuh kembang j anin merupakan kebut uhan inf ormasi para

inf orman. Mereka mengungkapkan

” aku kan pengen ngert i perkembangan bayi. . . ” (Ana)

” t ent ang perkembangan j anin. . . ” (Alus)

” ya t ent ang apa ya. . pert umbuhan bayi. . j anin dalam kandungan. . . ”

(Muna)

Para inf or man menget ahui bahwa inf omasi t umbuh kembang ini

merupakan inf ormasi yang harus dicari. Set iap inf orman menunj ukkan

kesadarannya akan hal ini. Namun, inf orman Alus dan Muna menyat akan

dengan lebih rinci. Hal t ersebut t erj adi karena mereka hidup di

(10)

memahami bahwa mereka memerl ukan inf ormasi t ersebut karena

mereka senant iasa dihimbau unt uk memeriksakan kehamil an kepada

t enaga kesehat an.

Mengenai t umbuh kembang j anin, apa yang sedang t erj adi pada

j anin dal am usia kandungan t ert ent u merupakan inf ormasi yang perl u

diket ahui oleh inf or man. Dengan menget ahui t ahapan t umbuh kembang

j anin, inf orman j uga perlu memahami nut risi yang diperlukan dalam

set iap t ahapan t ersebut .

Unt uk menj amin kesehat an dan mengopt imal kan t umbuh

kembang anak, inf ormasi t ent ang gizi merupakan hal pent ing bagi para

inf orman. Jika asupan gizi ibu hamil sesuai, mereka berharap bahwa

j anin mereka mendapat kan gizi yang cukup. Para inf orman menyat akan

” ya. . asupan gizi dan pert umbuhan j anin it u. . kan it u berimbang

dengan perkembangan seluruh organ t ubuhnya dan ot aknya, kal o

gizi it u. . gizi apa namanya. . sepert i ini. Nant i perkembangan

j aninnya nant i unt uk ini. . unt uk ini. . git u. ” (Al us)

” Yang t erut ama asupan gizi unt uk j anin, unt uk pert umbuhannya,

agar lahir dengan normal dan t idak kekurangan suat u apapun. ”

(Al us)

“ …t r us maeme dospundi , gi zi ni pun. . . (t rus makanannya gimana,

gizinya. . . )” (Anis)

” . . apa. . nut risi makanan. . . ” (Muna)

Oleh karenanya, kebut uhan inf ormasi gizi ibu dan j anin

merupakan kebut uhan vit al bagi inf orman. Meskipun para inf orman

menunj ukkan t ingkat kebut uhan yang berbeda t erhadap inf ormasi

t ersebut , mereka menyadari bahwa inf ormasi t ent ang gizi ibu dan j anin

harus diket ahui. Hidup di Jombang dengan pusat pel ayanan kesehat an

(11)

inf orman sudah berpikir bahwa inf ormasi gizi merupakan inf ormasi yang

pent ing unt uk diket ahui.

Namun, seringkali ibu menginginkan anak yang t umbuh cerdas

j asmani dan rohani, bukan hanya sekedar sehat dan normal . Hal t ersebut

menumbuhkan kebut uhan inf or masi lain, yait u t ent ang mempersiapkan

bayi cerdas dan bert akwa. Inf orman perl u t ahu cara menst imul asi ibu

hamil agar mel ahirkan bayi yang cerdas.

” iya, hal -hal khusus t ent ang perawat an bayi, t ent ang kehamilan. .

pert ama t ent ang kehamil an ya. . apa maksudnya. . t ent ang

perkembangan bayi dalam lahir. . dal am kandungan. . hal -hal apa

yang bisa mencerdaskan bayi. . mungkin bent uk-bent uk makanan. .

apa. . nut risi makanan. . at o st imul asi apa t erhadap ibu hamil

sehingga bisa mencerdaskan bayi dal am kandungan. . git u. . . ”

(Muna).

Inf ormasi t ent ang penyakit yang bisa diderit a oleh ibu hamil

merupakan sal ah sat u kebut uhan inf ormasi kehamil an. Set iap inf orman

menyat akan bahwa mereka mengal ami kehamil an yang relat if l ancar.

Namun, inf orman merasa perl u waspada t erhadap hal -hal yang

menimbulkan risiko t inggi dalam kehamilan.

” . . . hal-hal . . penyakit dalam kehamilan. . yang perlu diwaspadai

dalam kehamil an. . . ” (Muna).

Dan j ika seorang inf orman hamil t erdiagnosa memil iki risiko

t ersebut , maka mut l ak dia memili ki kebut uhan inf ormasi t ent ang

bagaimana menj alani kehamilan dengan kebut uhan khusus dan

mendapat kan bayi yang sehat .

Set iap inf orman mengalami kehamilan yang unik. Sat u sama lain

(12)

seringkal i t erdengar dari mereka. Kondisi-kondisi t ersebut menimbulkan

kebut uhan inf ormasi. Para inf orman mencerit akan

” Saya ini hamil, berat nya it u cuma sedikit . Karena apa? saya sul it

makan, padahal kal o bayi kembar it u minimal naik berat badannya

it u sat u bul an minimal dua kil o. Sedangkan saya it u sat u bul an sat u

kil o it u kadang naik kadang t urun. Jadi suami saya it u buingung. .

gimana, nant i bayi saya nant i di dalam kecil at au gimana. . git u. .

t rus akhirnya ya. . apa. . dianj urkan unt uk periksa ke spesialis set iap

bulannya” (Al us)

” wakt u it u sempat wakt u hamil yang pert ama it u t idak, belum

t ampak j aninnya, wakt u it u sampe didiagnosa gak ada j aninnya

dalam kandungan. . t ernyat a gak masalah. . t api saya langsung

t ermasuk mencari t ahu t ent ang penyakit it u . . wakt u it u. . saking

bingunge. . apa hamil di luar kandungan wakt u it u. .

nek gak KRT ya

it u. . makanya saya sampek bingung mencari inf ormasi dari

mana-mana wakt u it u. . karena ada permasal ahan dari. . it u. . . ” (Muna)

” pert ama kal i Sasa it u. . kan ada j ahit an. . l ho. . kok ada j ahit an. .

kan t akut

bi dane. . t erus t anya. . l ho dok, ini pasien ini anu kat anya

kok dari surat nya dokt erkan ada pengant ar. . normal . . o. .

iya. . normal . . it u

ndak papa. . akhirnya normal. . . ” (Ida).

Inf orman Alus mengal ami masal ah sulit makan ket ika hamil t ua,

sehingga dia merasa perl u menget ahui kondisi kesehat an j aninnya dan

bagaimana menggant ikan nut risi yang har usnya dit erima oleh j aninnya

melalui makanan. Inf orman Muna mencerit akan kebut uhan inf or masinya

ket ika seorang dokt er mendiagnosa bahwa j aninnya t idak t ampak di l ayar

USG. Selain it u, pengalaman operasi karena keguguran bagi inf orman Ida

menyebabkan kebut uhan inf ormasi khusus t ent ang persalinan yang t epat

bagunya.

Inf ormasi yang j uga t idak kalah pent ing adalah t ent ang persiapan

persalinan. Pil ihan mel ahirkan normal at au operasi merupakan salah sat u

kebut uhan inf ormasi. Bagi inf orman yang mengalami kehamilan lancar

(13)

persalinan, inf ormasi ut ama t ent ang persiapan persalinan yang mereka

but uhkan adal ah perkiraan wakt u kel ahiran.

Namun, bagi ibu hamil yang sebelumnya pernah mengalami

operasi di rahim, inf ormasi t ent ang cara persal inan apa yang l ebih cocok

baginya merupakan kebut uhan inf ormasi ut ama. Seorang inf orman

menut urkan

enggak, kan soalnya yang pert ama kan sudah t ahu kalo habis

operasi git u ya. . apa lahirannya bisa normal. . ? oo. .

gak papa. .

j ahit annya

gak papa. . dadi ni pun pert ama kal e kedua l ahi r i pun

normal . . . ” (Ida).

Inf orman t ersebut mengungkapkan kebut uhan inf ormasi t ent ang

pil ihan persal inan normal at au oper asi karena sebel umnya dia mengalami

operasi karena keguguran. Kebut uhan inf ormasi t ent ang mana yang lebih

baik, apakah menj alani operasi at aukah bersalin secara normal saj a

muncul t erhadap ibu hamil yang sebelumnya menghadapi operasi unt uk

mel ahirkan anaknya.

Selanj ut nya, inf orman membut uhkan inf ormasi t ent ang t empat

dan biaya persal inan. Hal ini t erj adi t erut ama kepada inf orman yang

direncanakan mengalami persalinan mel al ui operasi

sect i o cesar i a.

Karena biaya yang cukup j auh bedanya dengan persalinan normal, maka

persiapan persalinan melalui operasi t elah di mulai sej ak dini. Inf orman

menut urkan

(14)

Dengan menget ahui perkiraan biaya yang harus dikel uarkan, mereka bisa

merencanakan cara mempersipakannya. Mereka j uga harus memilih

t empat dengan f asil it as dan dokt er yang sesuai. Ut amanya, mereka

memilih t empat persalinan yang dianj urkan oleh dokt er yang

menanganinya sel ama kehamilan unt uk memast ikan bahwa operasi akan

dil aksankan oleh dokt er yang sudah dipercaya t ersebut .

Selain t empat dan biaya, inf orman mempersiapkan persalinan

mereka dengan banyak berdoa. Para inf orman menyat akan bahwa

mereka perlu menget ahui doa yang harus dipanj at kan di masa

kehamil an. Doa t ersebut meliput i doa unt uk memohon keselamat an dan

kesehat an j anin besert a ibu dan memohon kelancaran dalam proses

persalinan.

” o. . iya. . saya. . kal o. . ini. . saran dari. . kal o dari ibu saya it u. . kalo

mau t idur disuruh membaca sholawat , 15 kali, shol awat nariyah,

t erus bangun t idur it u j uga disuruh membaca syahadat , supaya

nant i kalau melahirkan lancar. Kat a ibu saya sepert i it u, kal au dari. .

mert ua saya. . disuruh membaca. . it u l ho, mbak. .

l aahaul awal aqwwat ai l l aabi l l aahi l al i yyi l adzi m it u sambil

mengusapkan perut nya it u t iga kal i. Membaca it u, dalam sat u

kal imat it u diel us t iga kal i. . membacanya lima kali, set iap saat . ”

(Al us)

” t ent ang doa-doa, l angsung

di ur uki mas rul (suaminya). . . . ” (Ana)

Para inf orman mengaku bahwa mereka senant iasa berusaha

mel af alkan doa yang t el ah diaj arkan. Doa t ersebut khususnya unt uk

kesehat an dan keselamat an dunia akhirat bagi j anin. Bagi mereka,

memasrahkan diri dan j anin pada Yang Maha Kuasa adalah hal yang

(15)

Keadaan t ersebut dipicu oleh kebiasaan masyarakat Jombang

yang t ermasuk religius. Karena banyaknya pesant ren, Jombang t erkenal

hanya memil iki dua t ipe warga, yait u warga pesant ren dan warga yang

hidup di sekit arnya. Tent u saj a hal t ersebut mempengaruhi kebiasaan

yang mereka laksanakan, yait u kebi asaan yang bersif at isl ami at au

minimal masih berbau isl ami.

Berkait an dengan diri inf orman sendiri, beberapa kebut uhan

inf ormasi muncul. Pada awal kehamil an, seringkali inf orman mengalami

mual , munt ah, dan gej al a semacamnya. Menghadapi keadaan t ersebut ,

inf orman membut uhkan inf ormasi t ent ang cara meringankan kondisi yang

mereka kel uhkan. Keluhan l ain yang sering diungkapkan adalah

pegal-pegal badan di usia kehamil an t ua. Meskipun hal -hal t ersebut umum

t erj adi dan normal , namun mereka t et ap membut uhkan inf ormasi

mengenai cara yang bisa membuat mereka lebih nyaman dan menikmat i

kehamil an mereka.

gant i 2 seng t a’ t akokno, soal e kel uhane gant i 2, bi asae. Kadang

kan si ki l ku l i nu, kadang ngel u. . (yang saya t anyakan berbeda-beda,

karena biasanya, keluhannya beda. . t erkadang kakiku l inu,

t erkadang pusing. . . ” (Ana).

ngge kal e bu bi dan mawon. . kul o t anggl et . . ngge. . nopo seng kul o

r asaaken wakt u ni ku. . . (ya sama bu bidan saj a. . . saya t anyakan. .

apa yang saya rasakan wakt u it u. . . )” (Anis)

Masal ah l ain yang kerap dihadapi oleh inf orman yang mengalami

kehamilan adalah selulit . Sel ulit yang muncul di bagian t ubuh yang melar

mengikut i perkembangan rahim seringkali menj adi momok yang ingin

(16)

kehamilan unt uk menghindari selulit dan bagaimana menghilangkan

sel ul it yang sudah muncul merupakan kebut uhan mereka. Inf orman Ana

dan Alus menyat akan

” wakt u i ku kan seng i ki mbak at hi k, gar et 2 nang wet eng. . t a’

t akokno bu bi dan (wakt u it u yang ini Mbak At hik, garis-garis di

perut . . aku t anyakan ke bu bidan)

” (Ana)

” . . . i ya, past i t er ut ama i t u. . past i per ut nya kan ada bi l ur -bi l ur

put i hnya i t u kal o mel ahi r kan . . ya i t u. . mungki n per ut saya t er l al u

besar . . j adi bi l ur nya i t u buanyak sekal i sampe ke at as i ni

l ho. . (menunj ukkan bagi an bawah dadanya) t r us sampe sekar ang i t u

ya. . bel um i l ang. . ya. . ndak papa memang mel ahi r kan. . t api ya. .

j adi l ai n. . . . ” (Alus)

Kini, senam hamil t elah dikenal luas, t ermasuk di Kabupat en

Jombang. Meskipun belum banyak ahli maupun t enaga inst rukt ur senam

hamil di daerah ini, namun keingint ahuan t ent ang pel aksanaannya t elah

muncul pada para inf orman. Mereka menget ahui bahwa senam hamil

akan berguna unt uk st amina dan persiapan kelahirannya.

Mereka membut uhkan inf ormasi t ent ang kel as senam hamil yang

bisa diikut i, kapan wakt unya, dimana t empat nya, dan berapa biayanya.

Sal ah seirang inf orman menyat akan

” ya saya dapat kan dari buku-buku it u kal o kehamil an. . ya

senam-senamnya j uga it u, cara supaya melahirkan nant i gak sakit . . habis

mel ahirkan it u. . ” (Alus).

Set elah melahirkan, inf orman masih j uga memerl ukan beberapa

inf ormasi yang bisa dimanf aat kan unt uk dirinya sendiri. Pemulihan

kesehat an dan st amina merupakan kebut uhan inf ormasi ut ama. Hal ini

karena st amina yang bagus akan menent ukan kemampuannya unt uk

(17)

Bagi inf orman yang menj al ani operasi, inf ormasi mengenai

pemulihan kesehat an meliput i perawat an l uka j ahit an dan kegiat

an-kegiat an yang perlu dihindari at au harus dilakukan unt uk mempercepat

pemulihannya. Sat u inf orman menyat akan:

” . . . paling pemul ihan kesehat an ibu pascaoperasi kal o saya ya. . . ”

(Muna).

Baik inf orman yang bersalin secara normal maupun melalui

operasi memerl ukan inf ormasi t ent ang perawat an t ubuh pasca

persalinan. Cara menj aga st amina ket ika mengasuh bayi, misal nya,

merupakan inf ormasi yang sangat berguna bagi inf orman yang baru

melahirkan. Inf ormasi perawat an t ubuh secara t radisional j uga

merupakan inf ormasi yang diperhat ikan ol eh inf orman penelit ian ini.

” t erus. . apa ya. . cara merawat orang mel ahirkan. . unt uk ibunya. . . ”

(Ida).

Bagaimanapun j uga, sebagai bagian dari masyarakat Jawa, para

inf orman seringkal i mendengar inf ormasi t ent ang mit os-mit os yang

berhubungan dengan kehamilan. Inf or man Anis t ampak set uj u,

memperhat ikan, dana mengamini mit os-mit os t ersebut . Dia menyat akan

“ o. . engge. . t i ang sepahi pun ndawuhi t asek r umi yen. . nggee nek

medal dal u ngge mbot en kant uk mbak. . mangan nopo-mangan nopo

ngge kudu di j ogo. . ker sani medal i pun gangsar mbak. . i bune

kepenak. . . (o. . iya. . duluorang t ua memberit ahu. . ya. . kal au keluar

malam t idak boleh. . makanan yang dimakan harus dij aga. . supaya

kel uarnya l ancar, mbak. . ibunya nyaman. . . )

” (Anis)

(18)

Hidup dan t umbuh di l ingkungan yang masih rel at if t radisional

dan gaya hidup sederhana, kedua inf orman t ersebut memperhat ikan

perkat aan orang t ua yang umumnya adalah mit os. Mereka memat uhi

mit os t ersebut . Hal ini dipicuoleh kebut uhan af ekt if mereka mengenai

rasa ingin dihargai dan dibenarkan oleh orang t ua.

Salah sat u cont oh mit os adalah t idak bol eh memakan t el ur

sel ama hamil . Menurut mereka, hal t ersebut akan mempersulit

kelahiran. Padahal , mit os t ersebut bert ent angan dengan saran para

dokt er, yait u agar mengkonsumsi t el ur selama kehamil an demi

pemenuhan prot ein unt uk j anin.

Cont oh l ain adal ah memakan daun kemangi. Menurut mit os, Ibu

yang sedang mengandung t idak boleh mengonsumsi kemangi karena akan

membuat pl asent a hancur. Hal t ersebut sesuai dengan pendapat para

dokt er bahwa kemangi memang memberi pengaruh buruk unt uk

plasent a.

Kaki ibu baru melahirkan yang harus diikat , sebagai cont oh lain,

dimaksudkan supaya nant inya t idak t imbul varises. Padahal , varises biasa

muncul sej ak kehamil an. Karena beban berat dan peredaran darah di

kaki yang t idak lancar, maka muncul lah varises.

Karena berbagai ket idakcocokan t ersebut , beberapa inf orman

l ain t idak begit u saj a percaya pada mit os. Lat ar belakang pendidikan

pesant ren membuat mereka t idak mudah percaya akan hal gaib yang

(19)

senant iasa bel aj ar dan mengembangkan penget ahuan. Isl am mendorong

unt uk t idak memat uhi hal-hal yang masih belum j el as. Ol eh karenanya,

inf orman merasa lebih baik mengonf irmasikan mit os dengan t enaga

medis t erlebih dahul u sebel um menj alankannya. Inf orman Ana, Al us dan

Muna menunj ukkan hal t ersebut . Inf orman Muna menyat akan

” t ernyat a hal -hal yang it u kadang-kadang ada

bender nya

(benarnya). . memang bukan semuanya. . karena mit os. . mit os kan

ini kadang-kadang memang t erj adi. . t api kalo yang aneh-aneh yo. . .

gak percaya” (Muna).

Dengan demikian, kebut han nf ormasi kehamil an meliput i

kebut uhan inf ormasi t ent ang kesehat an j anin dan ibu, t umbuh kembang

j anin, persiapan kelahiran, doa, dan mit os. Pada umumnya, kebut uhan

inf ormasi kehamilan t ersebut muncul karena adanya kebut uhan kognit if

inf orman. Unt uk memenuhi kebut uhan kognit if , inf orman harus memil iki

penget ahuan baru yang bisa didapat kan dengan cara mendapat kan

inf ormasi. Penget ahuan baru t ersebut dibut uhkan unt uk kemudan

diapl ikasikan dal am menj alani kehamil an mereka.

b. Kebut uhan Informasi Pengasuhan Bayi

Pengasuhan bayi dimulai sej ak kelahiran. Namun, berbagai

kebut uhan inf ormasi t ersebut dikenali ol eh inf orman sej ak sebel um

kehamil an.

(20)

Pernyat aan salah sat u inf orman t ersebut menunj ukkan beragam

kebut uhan inf ormasi mengenai pengasuhan bayi. Berbagai kebut uhan

inf ormasi l ain adal ah sebagaimana t eruraikan berikut ini.

Perawat an kesehat an dan st erilit as menj adi inf ormasi ut ama

yang harus diperhat ikan oleh ibu baru. Selain it u, pada masa-masa ini,

inf orman memerl ukan inf ormasi t ent ang perawat an bayi baru. Para

inf orman menj el askan

” . . . cara merawat si kecil . . nol sampe empat bulan. . . ” (Al us)

” . . . caranya memandikan bayi. . t rus cara merawat bayi. . . ” (Al us)

” pengasuhan bayi t ent ang perawat an bayi. . t erut ama neo nat us. .

art inya yang baru lahir gimana?. . . ” (Muna)

” yang pert ama ya. . merawat bayi. . pert amanya nggak bisa. . ya

ngert i, ya. . t ent ang perawat an bayi gimana. . cara memandikan. .

masih t akut . . ini dit inggal

yang t i nya, t erpaksa ini. . wes. . t a' wanek

wanekno. . suwe2 mal eh kendel dhewe. . . (saya beranikan diri. .

lama-kel amaan j adi berani)” (Ida)

” harus t ahu cara werawat bayi. . yang ut ama it u. . . ” (Ida)

Isu perawat an bayi baru t ersebut t erut ama mengenai cara

memandikan. Biasanya, sampai dengan t al i pusat bayi l epas, inf orman

mendapat kan bant uan bidan at au perawat at au dukun bayi unt uk

memandikan bayinya. Jika hal ini yang t erj adi, maka inf orman

membut uhkan inf or masi t ent ang orang yang kompet en unt uk

melaksanakannya. Kalimat yang menggambarkan ini adal ah

” . . . inf ormasi engkok yang mandikan ini aj a. . ini aj a. . git u-git u”

(Muna)

Namun, ket ika t idak lagi mendapat kan bant uan dal am

memandikan, inf orman perlu inf ormasi mengenai car a yang benar dalam

(21)

t ersebut dibut uhkan karena inf orman sebagai orang t ua harus t et ap

menj aga kebersihan dan keselamat an bayinya (Duvall dan Brent , 1980:

160-161). Tent u saj a, sel ain cara memandikan, mereka j uga

membut uhkan inf ormasi t ent ang t at a cara pemakaian popok maupun

bedong dan cara meminimalisasi kemungkinan kecelakaan yang bisa di

alami si kecil.

Kebut uhan inf ormasi t ent ang pemakaian popok, bedong, dan

set erusnya muncul t erut ama adanya kebimbangan pada para inf orman.

Kebimbangan t ersebut adalah mengenai cara yang benar unt uk

memakaikannya. Kebimbangan t erj adi karena para inf orman menyadari

adanya perbedaan t ent ang hal yang bol eh dan t idak boleh dil akukan

dal am perawat an bayi ant ara kebiasaan orang t ua j aman dahul u dengan

perkembangan dunia kesehat an saat ini.

Masyarakat Jombang, t ermasuk perempuannya, senant iasa

t erbuka akan perubahan. Salah sat unya adalah dal am hal perawat an

bayi. Jika hal yang dianj urkan oleh orang t ua sesuai dengan t radisi

mereka merupakan hal yang t idak dil arang dal am kedokt eran, maka

t idak masal ah bagi mereka unt uk memprakt ikkannya. Namun, ket ika hal

t ersebut bert ent angan, maka inf orman merasa membut uhkan inf ormasi

l ebih l anj ut t ent angnya.

Cont ohnya adal ah pemakaian bedong. Budaya Jawa

menganj urkan bayi dipakaikan bedong agar kakinya l urus. Menurut

(22)

agar kakinya lurus. Kaki bayi akan l urus dengan sendirinya pada usia si

bayi sudah membut uhkan kakinya unt uk berj al an. Bayi dipakaikan

bedong agar dia merasa hangat dan bi sa t idur nyenyak. Unt uk bayi yang

mal ah t erganggu j ika memakai bedong, para bidan t idak menganj urkan

unt uk membedongnya.

Lain lagi j ika mit os t ersebut berkait an dengan gurit a. Mit os

menyat akan bahwa gurit a harus dipakaikan pada bayi agar perut nya

ramping. Padahal, sangat normal j ika bayi sampai dengan anak-anak

memiliki perut yang agak menggel embung. Ket ika beranj ak remaj a,

perut akan t erbent uk t erut ama dengan bant uan ol ahraga. Lebih dari it u,

pemakaian gurit a yang t erl alu kencang (yang umumnya memang

dikencangkan) dikhawat irkan akan mengganggu pert umbuhan organ

dalam perut bayi dan met abolismenya.

Pada umumnya, inf orman akan lebih t enang dal am memat uhi

mit os j ika mereka menget ahui bahwa mit os t ersebut sesuai dengan

pendapat para ahl i kesehat an. Jika t idak sesuai, inf orman t erkadang

memat uhi mit os yang dikat akan kepadanya demi rasa hormat pada orang

t ua. Namun, j ika benar-benar bert ent angan dengan dunia kesehat an,

maka para inf orman memilih unt uk meninggalkan mit os t ersebut .

Hal ini disebabkan karena muncul nya kebut uhan af ekt if dan

kognit if secara bersamaan. Ingin dihargai oleh orang yang lebih t ua,

kebut uhan af ekt if inf orman, membuat inf or man memperhat ikan

(23)

kebut uhan kognit if , inf orman perlu mendapat kan kebenaran mit os dilihat

dari sudut pandang medis.

Kebut uhan inf ormasi yang sangat pent ing unt uk ibu yang

mengasuh bayi adalah imunisasi. Imunisasi merupakan perlindungan

kedua bagi bayi set elah Air Susu Ibu (ASI). Menurut rekomendasi IDAI,

bayi seharusnya mendapat kan imunisasi pert amanya segera set el ah l ahir.

Set idaknya, bayi yang sehat sudah mendapat kan imunisasi pert amanya di

minggu pert ama kehidupan mereka.

Inf ormasi t ent ang imunisasi pert ama dan imunisasi-imunisasi l ain

merupakan inf ormasi yang dibut uhkan ol eh inf orman. Pernyat aan para

inf orman

” . . . t ent ang imunisasi. . . ” (Al us)

ngge saki ng i bu bi dane ngot en ni ku. . mbenj eng. . t anggal pi nt en

mr i ki . . mr i ki mal eh… (ya dari bu bidan. . besok. . t anggal berapa

kesini. . kesini lagi. . . )” (Ida).

Inf ormasi t ent ang imunisasi ini meliput i berbagai hal . Hal

pert ama adalah j enis imunisasi apa saj a dan unt uk perl indungan apa saj a

yang harus diberikan pada bayi. Selain it u, umumnya inf orman

memerl ukan inf ormasi t ent ang wakt u, t empat , dan biaya imunisasi.

Selain memiliki posyandu di set iap kel urahan, Jombang j uga

memiliki t idak kurang dari lima dokt er anak yang melayani imunisasi di

prakt ek pribadinya. Sal ah sat u dokt er anak senior bahkan berskal a

int ernasional. Dia seorang dut a WHO. Pada prakt ek pribadinya, dia

mempersil akan warga Jombang yang mampu mendapat kan bagi bayinya

(24)

Bagi inf or man yang memanf aat kan j asa puskesmas dan posyandu,

inf ormasi yang dibut uhkan adal ah t ent ang kapan dan dimana posyandu

akan digel ar dan imunisasi apa saj a yang dilayankan. Bagi inf orman yang

mengimunisasikan anaknya ke dokt er anak, maka kebut uhan

inf ormasinya adalah kapan si bayi harus diimunisasi lagi dan berapa biaya

unt uk imunisasi sel anj ut nya. Inf ormasi t ersebut dibut uhkan t erut ama

j ika imunisasi yang akan diberikan adal ah imunisasi t ambahan dan

produk baru yang masih rel at if mahal .

Sebagaimana kebut uhan inf ormasi ket ika hamil , inf ormasi

pent ing bagi para ibu yang mengasuh bayi adalah t ent ang t umbuh

kembang bayi. Tumbuh kembang bayi adalah segal a perubahan yang

t erj adi pada anak, dil ihat dari berbagai aspek f isik, mot orik, bahasa,

emosi, kognit if , dan psikososial bayi (Indiart i, 2007: 216). Oleh karena

it u, inf ormasi yang berkait an sangat pent ing unt uk diket ahui ibu, sebagai

modal kesiapan unt uk mengasuh bayinya. Inf orman menyadari

” . . t erus. . ini. . t ent ang perkembangan. . ini. . banyak sekali. . .

t ent ang pert umbuhan ot ak" (Alus).

Perubahan yang pesat pada t ahun pert ama kehidupan manusia

sangat perlu dipahami. Dalam t ahapan usia t ert ent u, bayi mengalami

karakt erist ik t umbuh kembang t ert ent u.

” . . t erus. . ini. . t ent ang perkembangan. . " (Al us)

” . . . t ent ang anak sat u bul an mul ai apa. . dua bul an mulai

apa. . git u. . . . ” (Al us)

(25)

” . . . it u pent ing dan t umbuh kembang bal it a. . dadi t ahapan-t ahapan

t umbuh kembang balit a. . it u pent ing bagi seorang ibu. ” (Muna)

Inf orman penel it ian menyat akan bahwa mereka membut uhkan

inf ormasi t ent ang perkembangan kemampuan mot orik dan bahasa bayi.

Ut amanya, inf ormasi perkembangan yang ingin mereka ket ahui adalah

t ent ang perkembangan kecerdasan bayi. Dengan mendapat kan inf

ormasi-inf ormasi t ersebut , ormasi-inf orman diharapkan bisa mengusahakan t umbuh

kembang bayi secara opt imal.

Terkadang, inf orman mengalami masalah dal am perkembangan

anaknya. Mengenai perkembangan mot orik bayi, misalnya, inf orman Alus

mencerit akan

” Dulu wakt u anak saya belum wakt u it u lho belum dua bul an it u

kepal anya sudah gini2, saya t akut . Saya konsult asikan ke dokt er,

kepal anya pengen diangkat dokt er. , t rus masih bayi it u suka

mengej an, , ndak kenapa-kenapa it u mengej an. . lho, gak buang air

it u kok mengej an, kenapa? O. . gak papa, , lama-l ama nant i ilang

sendiri, dia kan berusaha ngangkat kepalanya gini it u sambil

mengej an. . t erus dit aruh lagi. . .

padal an kat a dokt ernya gak boleh

belum wakt unya. ” (Al us).

Kebut uhan inf ormasi dal am hal ini meliput i inf ormasi t ent ang

skala pert umbuhan berat dan t inggi badan bayi yang sehat . Inf ormasi

t ent ang berapa banyak seharusnya berat badan naik dan t inggi badan

dan l ingkar kepal a bert ambah pada t iga bulan pert ama, t iga bulan

selanj ut nya, dan set erusnya merupakan kebut uhan inf ormasi yang

pent ing. Inf ormasi t ersebut adalah unt uk mengont rol dan mengawasi

(26)

bisa segera berkonsult asi pada individu yang kompet en, sepert i bidan

at au dokt er.

Inf ormasi t ent ang pert umbuhan f isik yang pent ing dan dialami

ket ika masih bayi merupakan sal ah sat u kebut uhan inf ormasi inf orman

yang mengasuh bayi. Sebagai cont oh, inf orman Alus menyat akan bahwa

dia penasaran t ent ang inf ormasi mengenai pert umbuhan gigi pada bayi.

” l ha ini kat anya mul ai t umbuh gigi it u mul ai enam bulan, kan. . anak

saya t iga bulan it u yang pinggir-pinggirnya sini it u sudah kel uar

put ih-put ih it u. . kat anya orang-orang. . kalo t umbuh gigi yang

pert ama kal i it u kan dari depan. . saya ini j uga bingung. Kok dari

samping. . t erus. . ini belum saya konsult asikan ini masal ah gigi ini

mbak” (Alus).

Opt imal isasi t umbuh kembang bayi t ersebut t ent unya harus

didukung dengan gizi yang cukup bagi bayi. Pemenuhan kebut uhan

f isiologis bagi bayi t ersebut merupakan t anggung j awab ibu. Kebut han

f isiologis bayi t ersebut memicu t imbulnya kebut uhan kognit if ibu.

Kebut uhan kognit if ibu memot ivasi t umbuhnya kebut uhan inf ormasi.

Dalam hal ini, kebut uhan inf ormasi inf orman adalah mengenai

j enis dan porsi nut risi yang sebaiknya dit erima oleh bayi, mengenai air

susu ibu (ASI), susu f ormul a, dan j enis makanan sert a pola pemberian

makan bagi bayi 6 bulan ke at as. Para inf orman menj el askan

” Soal gizi bayi ini inf ormasinya saya dapat kan ya wakt u imunisasi

sepert i ini t adi saya t anya-t anya, mul ai berapa bul an dok. . bol eh

dikasih makan. . . . ” (Al us)

(27)

Di ant ara lima kebut uhan inf ormasi t ersebut , inf ormasi

mengenai ASI merupakan inf ormasi yang pal ing mendapat kan perhat ian

para ibu, t erut ama t ent ang bagaimana memperl ancar ASI.

” Lha ASI saya ini t idak begit u lancar, anak saya kalo minum saya it u

nangis soal nya anak saya it u lahirnya kecil, t erus disarankan dokt er

it u minum susu t ambahan. ” (Alus)

“ ngge. . mi ke cek bancar . . j amu. . j amu j awi ngot en ni ku l ho

mbak. . t en nggene nar odo mr i ku… gepyok (ya. . susunya bel um

lancar . . j amu. . j amu j awa it u lho mbak. . di t oko narodo sit u. .

gepyok)” (Anis)

” kul o semer ap saki ng i bu. . . nopo-nopo ni ku. . j amu kuni r . .

ase. . m. . . (saya t ahu dari ibu. . apa it u. . j amu kunir. . asam. . . )” (Anis)

“ iya. . kat anya orang-orang dul u mbak. . anu. . mor o sepuh kul o. .

sampean anu. . susune di uyet -uyet . . (mert ua saya. . kamu anu. .

susunya dipij at -pij at ) umur berapa. .

hamilnya umur. . pun besar,

kok. . sudah t uj uh bul an. .

di masage t a opo. . di pi j et i . . kat ek ASIne

yo gak pat ek l ancar (di massage at au apa. . dipij at . . ASInya memang

ya t idak begit u l ancar)”

(Ida)

Kabupat en Jombang t elah berhasil dengan baik dal am

menghimbau para ibu unt uk memberikan ASI ekskl usif . Hal ini

sebagaimana t ert era dalam prof il kesehat an Kabupat en Jombang t ahun

2006 yang menyat akan bahwa prosent ase ibu yang memberikan ASI

ekskl usif adalah 64, 92%. Penget ahuan t ent ang pent ingnya ASI esklusif

yang diberikan kepada warganya membuat para ibu yang mengasuh bayi

berusaha memberikannya unt uk bayinya. Oleh sebab it u, para inf orman

menyadari inf ormasi t ent ang cara memperbanyak ASI sebagai inf ormasi

yang mereka but uhkan.

Ket ika t idak bisa memberikan ASI dengan baik pada bayinya, Ida

membut uhkan inf ormasi t ent ang PASI (penggant i ASI). PASI adalah susu

(28)

bisa memberikan susu f ormula unt uk bayi yang berbahan dasar kacang

kedelai.

” o. . iya. . suami saya yang ngenet sekarang t ent ang it u. . PASI,

pendamping ASI. Suami saya it u sel al u mencari inf ormasi t ent ang

it u. . apa saj a yang bagus unt uk bayi. . t erut ama ini. . punya anak kan

pingin ananya pint er—pint er. . sehat . . ya. .

wi s. . namanya orang t ua

kan pengennya sepert i it u ya nyari inf orma. . si aj a. ” (Alus)

” Dicoba wakt u diseling kal e separo-separo nganggi SGM, separo

S-26, kok

anu. . kok mencret . . dadi gak cocok kar o SGMe… dospundi ?

Ngge… SGM mbot en di sukaaken mal eh (j adi t idak cocok dengan

SGMnya. . bagaimana? Ya. . SGM t idak diberikan l agi)” (Ida)

Ket ika bayi sudah wakt unya mengonsumsi makanan l ain sel ain ASI

maupun PASI, maka kebut uhan inf ormasi bert ambah yait u t ent ang MP ASI

(Makanan pendamping ASI). Inf ormasinya meliput i pola pemberian

makanan dan j enis makanan yang seharusnya diberikan kepada bayi.

Inf orman menut urkan

” . . . makanan dan ASI. . . ” (Alus).

” . . . pemberian makanan pada bayi. . . ” (Muna)

Dal am hal opt imal isasi t umbuh kembang secara psikis dan rohani,

inf orman membut uhkan inf ormasi t ent ang cara mendidik anak. Inf orman

memerl ukan inf ormasi unt uk membant unya mendidik anak sej ak masih

bayi sehingga anak bisa t umbuh sebagai manusia yang bert akwa dan

bermlisan. Inf orman Muna mencont ohkan:

” . . . t ent ang sepert i mendidik buah hat i al a nabi, kayak git u2. . cara

mendidik anak f audzil adzim, . . . dengan l at ar bal akang

basi c yang

agama, dadi bagaimanapun it u sangat . . . ” (Muna)

” cara mendidiknya dan mengasuh nant i gimana?” (Muna)

(29)

Seringkali, inf orman merasakan keingint ahuan t ent ang kabar bayi

l ain. Inf or man Ana menj elaskan

” . . . l ha ngobr ol ambek i bu-i bu pas cer i t o anakku sak mene wes i so

ngene. . i so ngunu (. . . lha berbincang dengan ibu-ibu lain, wakt u

mereka cerit a anakku sudah bisa begini. . bisa begit u. . )” (Ana)

” iya. . dari sodara-sodara j uga t ent ang it u. . t ent ang kebiasaan. . kal o

anak kecil gak boleh begini. . gak bol eh git u. . ” (Al us)

Kebut uhan inf ormasi inf orman dal am hal ini adalah t ent ang pengal aman

ibu lain t ent ang bayi mereka. Inf ormasi t ersebut dimaksudkan unt uk

memenuhi kebut uhan af ekt if inf orman.

Ket ika Inf ormasi menunj ukkan bahwa pengalaman ibu l ain

t ent ang bayinya adalah sama dengan inf orman, maka inf orman merasa

aman bahwa bayi dan dirinya sendiri j uga baik-baik saj a sebagaimana

bayi dan ibu yang l ain. Perasaan aman muncul ket ika inf orman merasa

bahwa dirinya sudah mel akukan hal yang benar. Lebih j auh l agi,

inf orman but uh rasa dihargai oelh or ang l ain at as prest asi mereka yang

sama at au l ebh baik dari ibu lain dalam hal pengasuhan bayi.

Sebagaimana kebut uhan inf ormasi ket ika sedang hamil dan

menghadapi persal inan, inf orman j uga membut uhkan inf ormasi t ent ang

doa yang dipanj at kan unt uk kepent ingan bayi yang sedang diasuhnya.

Inf orman menyat akan

” . . . t r us, kadang kan l ar e t asek al i t . . bar u dados i bu. . pengen

semer ap ngge dungo2 ne. . . (. . . t erus, t erkadang kan anak masih

kecil, baru j adi ibu. . ya, ingin t ahu doa-doanya. . . )

” (Anis)

” doa-doa iya. . ” (Muna)

(30)

Inf orman membut uhkan inf ormasi khusus ket ika mereka sedang

menghadapi sit uasi t ert ent u, misal nya yang sul it bagi mereka, dal am

pengasuhan bayi. Sebagai cont oh, inf orman Muna dalam penel it ian ini

membut uhkan inf ormasi t ent ang cara mendidik dan merawat anak yang

berdekat an j arak usia dan cara mengusahakan opt imalisasi t umbuh

kembang anak pert amanya. Inf orman Muna menut urkan

” ya. . pada wakt u it u gini. . . kan, ket ika. . . gak nyangka sebet ulnya. . .

kok hamil . . moro-moro yo, kan sebet ulnya emang gak KB. . . ya

KBnya kal ender ya. . . cuman t ernyat a kan gagal, hamil. Hamil

set el ah anak umur t uj uh bulan. . . Lha wakt u it u ada ket akut an. . .

gimana nant i? Git u. . l ha nomor sij i kasihan kakaknya. . j adi mencari

inf ormasi gimana sebet ulnya cara mendidik anak dengan j arak yang

dekat . . . . ” (Muna)

” seng anak pert ama. . anak kedua bagus. . seng anak pert ama it u

kan dia al ergi susu sapi, pake susu soya. . mungkin karena rasanya

kan soya gak begit u enak. . sehingga kan volumenya dia minum

mungkin kurang dan dia anaknya sangat akt if . . mungkin kebut uhan

ant ara kalori ambek masuk dan keluarnya t idak berimbang sehingga

pert umbuhannya t idak opt imal. pert umbuhannya ya. . yang gak

opt imal . . nek perkembangane opt imal . . ant ara kondisi mot orik,

perilaku, kecerdasan. . it u opt imal. . t api pert umbuhannya dia dari

segi f isiknya t idak opt imal . . anak pert ama it u. . . . ” (Muna)

Maka, kebut uhan inf ormasi pengaushan bayi mel iput i berbagai

aspek. Pert ama adal ah kebut uhan inf ormasi mengeani perawat an bayi.

Kedua adalah t ent ang t umbuh kembang bayi yang berhubungan dengan

imunisasi dan gizi bayi. Kemudian, inf ormasi lain yang dibut uhkan adalah

mengenai pengalaman ibu lain dalam pengasuhan bayi. Terakhir,

inf orman masih t et ap memil iki kebut uhan inf ormasi t ent ang doa dan

mit os.

Kesimpulannya, kebut uhan inf ormasi kehamilan dimot ivasi oleh

(31)

kognit if , kebut han inf ormasi pengasuhan bayi j uga muncul karena adanya

kebut uhan af ekt if . Dalam hal ini, kebut uhan af ekt if muncul karena

t erpenuhinya kebut uhan kognit if mereka, mengenai penget ahuan

t ent ang pengasuhan bayi dengan baik dan benar.

2. Sumber Informasi Informan

Sumber inf ormasi yang dimanf aat kan oleh inf orman dibedakan

menj adi dua macam, yait u sumber inf ormasi t erekam dan sumber

inf ormasi personal. Sumber inf ormasi t erekam bisa berupa media cet ak

maupun el ekt ronik. Sumber inf ormasi personal bisa merupakan sumber

inf ormasi personal f ormal dan personal inf ormal . Berikut adal ah t abel

sumber inf ormasi yang diikut i dengan uraian pembahasannya.

Tabel 4. 2 Sumber Inf ormasi Kehamil an dan Pengasuhan Bayi

bagi Inf orman

No Jenis sumber inf ormasi

Det ail sumber inf ormasi

Buku

Maj alah

Brosur

Media cet ak

Koran

Televisi

1 Sumber

inf ormasi

t erekam

Media

el ekt ronik

int ernet

Dokt er

Bidan

Formal

St af pemasaran produk

minuman dan makanan bayi

[image:31.612.128.515.230.642.2]
(32)

a. Sumber Informasi Terekam

Sebagaimana t el ah disebut kan, inf orman memanf aat kan sumber

inf ormasi t erekam unt uk memenuhi kebut uhan inf ormasinya. Sumber

inf ormasi t erekam t ersebut berupa media cet ak maupun media

elekt ronik. Buku, maj al ah, koran dan brosur merupakan media cet ak

yang dimanf aat kan sebagai sumber inf ormasi. Di sisi l ain, media

elekt ronik yang dimanf aat kan adalah t elevisi dan int ernet .

Media cet ak yang ser ing dikonsumsi ol eh inf orman adalah buku

dan maj al ah. Buku merupakan sumber inf ormasi t erekam yang umum

dimanf aat kan oleh inf orman.

” dan saya. . buku-bukunya ibu it u kan banyak j adi saya bisa

mendapat kannya langsung dari buku it u j uga. . . ” (Alus)

” t ent ang kehamil an it u. . ya saya dapat kan dari buku-buku it u kal o

kehamil an. . . . ” (Alus)

” dari buku dan maj alah. . kebanyakan. . . ” (Muna)

” kadang-kadang mencari buku-buku it u. . t ent ang pengasuhan anak. .

dadi sebel um hamil pun sudah mulai mencari t ent ang gimana

mengasuh anak. . apa. . mendidik anak dan sebagainya. . . ” (Muna)

” . . . yang saya punya buku-buku it u kebanyakan mest i buku-buku dari

pengarang isl am, art inya masih ada t ent ang. . . ” (Muna)

” dari buku-buku kedokt eran yang saya punya. . buku t ent ang

kandungan” (Muna)

Koran j uga merupakan sumber inf ormasi yang dimanf aat kan ol eh

inf orman. Berikut adalah penut uran inf orman

(33)

Selain buku dan koran, media cet ak yang seringkal i dikonsumsi

adal ah maj al ah. Inf orman memilih bahan bacaan yang menyaj ikan

inf ormasi t ent ang kehamil an dan pengasuhan bayi.

” maj al ah ayah bunda

seng sembi l an bul an menakj ubkan” (Ana)

” dari buku dan maj alah. . kebanyakan. . . ” (Muna)

Selain it u, brosur di biasa ada di pusat layanan kesehat an j uga

mendapat kan perhat ian inf orman.

” . . . brosur-brosur. . ya hanya membaca

t hok. . t api gak

memperhat ikan. . t api

ngge angsal t ambahan penget ahuan. . . ” (Ida)

Jombang adal ah kot a kecil . Di kot a ini, buku t idak menj adi

barang ut ama yang dicari. Budaya membaca masih cukup asing.

Masyarakat l ebih banyak berkut at dengan pemuasan kebut uhan

primernya. Secara perlahan masyarakat Jombang t el ah bergerak menuj u

t ingkat ekonomi yang l ebih mapan t et api buku kel ihat annya masih

dianggap sebuah kemewahan.

Kondisi umum t ersebut j uga t ergambarkan dari para inf orman

penel it ian ini. Inf orman yang sarj ana dan berkecukupan saj a, yait u Muna

dan Alus, yang mengonsumsi buku. Mereka menyadari bahwa mereka bisa

mendapat kan banyak inf ormasi mel al ui membaca. Bagaimanapun j uga,

inf orman l ain t idak biasa membaca dan t idak mengusahakan akses

t erhadap media cet ak t ert ent u. Akses t erhadap media cet ak sebagai

sumber inf ormasi hanya mereka dapat kan j ika ada orang l ain yang

(34)

Media el ekt ronik yang lazim dikenal dan dinikmat i adalah

t elevisi. Dibandingkan dengan radio, inf orman lebih memil ih t el evisi

sebagai sumber inf ormasi kehamilan at au pengasuhan bayinya.

Tayangan-t ayangan khusus yang menyaj ikan inf or masi yang berkait an

dengan kehamilan dan pengasuhan bayi mendapat kan perhat ian t ert ent u

bagi inf orman.

” ser i ng se mbak, pas onok acar a TV seng bayi -bayi , i bu dan bayi

ngonoi ko, ser i ng aku nont ok ngono i ko seneng. . . (Sering kok mbak,

wakt u ada acara t elevisi yang bayi-bayi, ibu dan bayi it u, sering

saya menont on t ayangan sepert i it u senang. . . )” (Ana)

” iya. . kal o sabt u it u kan banyak ya acara t ent ang ibu dan anak it u. .

saya liat t v it u. ” (Alus)

at o kadang-kadang pas j am-j am ist irahat ada acara t i vi kayak apa

misalnya

ki d and mom it u kan misal nya. . pas ada wakt u l uang. . it u

bisa. . . ” (Muna)

” Iya, nont on

t i vi ngge memperhat ikan iklan. . . ” (Ida)

Terkadang, bahkan kal eng susu merupakan sumber inf ormasi

” biasane seng t en kal eng susu. . dibaca j uga. . t akarannya berapa. .

kan t akut nant i kalo t idak sesuai. . . . ” (Ida)

Frekuensi maupun rut init as menont on t elevisi t idak membuat

seorang inf orman mencari at au mendapat kan inf ormasi lebih banyak

daripada yang j arang menont on t elevisi. Televisi bisa menj adi sumber

inf ormasi yang ef ekt if ket ika inf orman bermaksud unt uk menel usuri

inf ormasi di t el evisi, t erut ama pada t ayang-t ayangan t ert ent u yang

berhubungan dengan kehamil an dan pengasuhan bayi.

Int ernet j uga merupakan sumber inf ormasi bagi para inf orman.

Inf orman mencerit akan

(35)

” o. Iya. . suami saya yang ngenet sekarang t ent ang it u. . PASI,

pendamping ASI. Suami saya it u sel al u mencari inf ormasi t ent ang

it u. . apa saj a yang bagus unt uk bayi. . t erut ama ini. . punya anak kan

pingin anaknya pint er—pint er. . sehat . . ya. . wis. . namanya orang t ua

kan pengennya sepert i it u ya nyari inf orma. . si aj a. t rus diprint kan,

di bawa pulang, aku disuruh baca” (Al us)

” ya. . kalo dari int ernet mencari. . t api j arang sekali. ” (Muna)

Inf orman memanf aat kan int ernet di warung int ernet maupun di

t empat kerj a. Jika t idak sempat mengakses int ernet unt uk memperol eh

inf ormasi, inf orman memint a orang l ain unt uk mengakses dan kemudian

melaporkan hasil aksesnya pada inf orman.

Sej ak t ahun 2000an, warung int ernet semakin menj amur di

Jombang. Pada awal nya, pel anggan walung int ernet adal ah para

mahasiswa. Namun, pada perkembangannya, selain para pelaj ar, warga

umum j uga sudah mul ai memanf aat kannya. Hal t ersebut t erdorong ol eh

murahnya harga akses yang mencapai Rp. 10. 000, - unt uk enam j am

pemakaian.

Selain it u, kebanyakan kant or pemerint ahan menyediakan akses

int ernet . Akses t ersebut berupa j aringan LAN maupun nirkabel. Demikian

pula banyak kant or swast a lain. Oleh karenanya, int ernet merupakan

sal ah sat u sumber inf ormasi yang diperhit ungkan ol eh para inf orman.

Pemanf aat an sumber inf ormasi t erekam ol eh inf orman

didasarkan pada beberapa pert imbangan. Pert imbang pert ama adalah

kemudahan akses. Misalnya, Buku yang sudah dimil iki merupakan pilihan

pert ama sebagai sumber inf ormasi daripada buku yang harus dibel i. Hal

(36)

mengakses sumber inf ormasi t erekam. Buku yang mahal dan akses

int ernet yang membut uhkan biaya t idak dimanf aat kan ol eh semua

inf orman. Namun, semua inf orman memanf aat kan brosur at au buku

panduan lain yang didapat kan secara grat is.

b. Sumber Informasi Personal

Hasil penel it ian menunj ukkan bahwa inf orman memil iki dua

macam sumber inf ormasi personal . Sumber inf ormasi personal pert ama

adal ah sumber inf romasi personal f ormal , yait u t enaga kesehat an dan

st af penj ualan produk minuman dan makanan unt uk ibu hamil dan

bat it a. Sumber inf ormasi personal yang kedua adalah orang-orang yang

dit emui inf orman sehari-hari. Mereka adalah orang yang t erlibat dal am

percakapan sehari-hari bersama inf orman (sumber inf ormasi personal

inf ormal ).

Sumber inf ormasi personal f ormal bagi inf orman adalah dokt er

dan bidan. Dokt er spesialis kandungan dan dokt er spesial is anak

merupakan sumber inf ormasi yang bisa mereka andal kan. Inf orman

menganggap bahwa dokt er spesial is sangat kompet en unt uk memberikan

inf ormasi yang berkait an dengan kehamil an dan pengasuhan bayi,

t erut ama dalam bidang kesehat an.

” dan set el ah posit if it u saya bawa ke dokt er spesialis kandungan,

saya

usg. . . ” (Alus)

(37)

” . . . saya t anya-t anya, mulai berapa bulan dok. . bol eh dikasih

makan. . . ” (Al us)

” dit anyakan ke dokt er kan ke dokt er sampe t iga dokt er, wakt u

it u. . . ” (Muna)

” sat u bul an sekal i ke dokt er kandungan. . ket ika hamil. . j adi sel al u

bert anya akt if t ent ang perkembangan bayi, ibu, wakt u it u. ” (Muna)

” ngge. . anu. . set el ah saya kok t el at . . saya ke dokt er parmin. . . ”

(Ida)

Inf orman Al us menyat akan bahwa dokt er adalah sumber

inf ormasi yang dia t emui ket ika sumber inf ormasi personal yang l ain

t idak bisa memberikan j awaban.

Bagaimanapun j uga, bagi inf orman Ana dan Anis, dokt er bukan

merupakan sumber inf ormasi ut ama mengenai kesehat an. Mereka hanya

ke dokt er j ika benar-benar harus. Namun, sampai saat ini mereka t idak

memiliki pengal aman berkomunikasi dengan dokt er mengenai kehamilan

dan pengasuhan bayi.

Bidan merupakan sumber inf ormasi ut ama mereka di bidang

kehamil an dan pengasuhan bayi. Dengan j el as, para inf orman

menyat akan

” yo aku t akok-t akok nang bidan ngunu. . . ” (Ana)

” ngge kale bu bidan mawon” (Anis)

“ ngge. . t anggl et . . t en bu her (nama bi dan) mr i ku. . . (ya. .

bert anya. . pada bu her. . . )” (Anis)

he-eh, biasane dari bidan-bidan. . kan mereka kan lebih. .

pengalamannya kan lebih banyak. . dan

udah biasa merawat

bayi. . . ” (Muna)

cur hat e. . ya dengan umi . . orang t ua. . t rus ke bidan-bidan” (Muna)

ngge saki ng i bu bi dane ngot en ni ku. . mbenj eng. . t anggal mr i ki . .

mr i ki mal eh… (ya dari ibu bidannya it u. . besok. . t anggal sekian

kesini. . kesini lagi. . . )” (Ida)

t er us bi dane ngut us nyusoni . . . (t rus bidannya menyuruh

(38)

Bidan adalah t enaga kesehat an t erdidik dan t erl at ih yang sangat banyak

membant u dal am kesehat an ibu dan anak.

Di Kabupat en Jombang, t enaga bidan merupakan uj ung t ombak

program kesehat an ibu dan anak (KIA). Menyebar di sel uruh daerah

Kabupat en Jombang, bidan mendapat kan prosent ase t erbanyak dal am

pemeriksaan kehamil an dan penol ongan persal inan dibandingkan dengan

dokt er dan dukun bayi. Bidan j uga merupakan pendamping dukun bayi

yang t erlat ih, yang diij inkan oleh Dinas Kesehat an unt uk membant u

persalinan.

St af pemasaran at au seringkali disebut

sel es ol eh warga Jombang

j uga menj adi sumber inf ormasi bagi inf or man. Inf or man Alus memiliki

pengalaman dalam hal ini

” ya, sebel umnya saya kan sudah dikasih sal es dari prenagen it u

caranya memandikan bayi. . t rus cara merawat bayi. . dari nol sampe

empat bulan, kemudian empat bulan sampe berapa bul an. . git u. . . . ”

(Al us)

St af pemasaran produk makanan dan minuman unt uk ibu hamil,

menyusui, dan bayi bisa dij adikan sal ah sat u sumber inf ormasi ol eh

inf orman. Para st af t ersebut memiliki banyak inf ormasi t ent ang bayi.

Mereka adalah t enaga pemasaran t erl at ih yang memil iki penget ahuan

umum yang l uas mengenai kehamilan dan pengasuhan bayi. Sel ain bisa

memberikan inf ormasi secara lisan, mereka j uga memil iki berbagai buku,

brosur, dan bahan bacaan l ain yang bisa dibagikan pada para pelanggan

(39)

dagangannya l aku, maka inf orman bisa sangat memanf aat kan mereka

sebagai sumber inf or masi kehamilan dan pengasuhan bayi.

Dukun bayi j uga merupakan sal ah sat u sumber inf ormasi bagi

inf orman.

” Kadang-kadang disuruh t anya sama dukun bayi. . dukun bayi

kadang-kadang. . dukun bayi dukun pij et e bayi it u lho. . . ” (Muna)

Meskipun gerak dukun bayi sebagai penolong persalinan di

Jombang semakin dibat asi, perempuan di Jombang masih banyak

memanf aat kan j asa dukun bayi. Jasa dukun bayi t ersebut adalah

memandikan bayi baru, memij at bayi dan ibu, sert a merawat peralat an

bayi baru. Dengan masih seringnya berkomunikasi dengan dukun bayi

yang berpengalaman dal am hal kehamilan dan pengasuhan bayi,

inf orman memanf aat kan dukun bayi sebagai sumber inf ormasi.

Selanj ut nya, sumber inf ormasi personal inf ormal bagi inf orman

adal ah or ang t ua, suami, saudara, t eman kerj a, dan t eman

l ainnya. Sel uruh inf orman penel it ian ini memanf aat kan orang t ua mereka

sebagai sumber inf ormasi. Orang t ua merupakan orang yang dekat

dengan dan dipercaya oleh inf orman. Orang t ua adalah orang t ua sendiri

maupun mert ua.

” biasanya orang t ua, saudara-saudara,

seng. . berpengalaman t a

l ah, mbak. . . ” (Ana)

” kebet ulan ibu saya seorang bidan, j adi saya mendapat kan

inf ormasi banyak sekali dari ibu saya” (Alus)

(40)

” mbahe kung ngge pun pr i so pi yambak kok. Mbahe kung ni ki (sambil

mel irik anaknya)

, mor o sepah kul o. . . (kakeknya sudah t ahu kok.

Kakeknya –bayi- ini, mert ua saya -yang memberit ahu-. . . )

” (Anis)

” . . . mbot en nat e t en t i ang l i nt u mbot en nat e. . ngge t i ang sepah

kul o pi yambak (t idak pernah bert anya pada orang l ain. . ya orang

t ua saya sendiri)” (Anis)

cur hat e. . ya dengan umi . . orang t ua. . t rus ke bidan-bidan” (Muna)

” orangt ua iya, kebanyakan apa sih. . kal o orang j awa it u

pengasuhan bayi pada awal -awal. . pengal aman kadang-kadang hal

yang. . kayak misalnya. . empat pul uh hari biasanya anak it u rewel ”

(Muna)

” i ya. . kat anya or ang-or ang dul u mbak. . anu. . mor o sepuh kul o. . .

(iya. . kat a orang-orang dulu mbak. .

anu. . mert ua saya. . . )” (Ida)

” ya. . dari. . orang t ua. . unt uk memandikan. . . ” (Ida)

Orang t ua perempuan merupakan sumber inf ormasi kehamilan

dan pengasuhan bayi yang bisa diandalkan. Mereka berpengalaman dal am

menj alani kehamil an dan pengasuhan bayi. Namun demikian, orang t ua

pria pun menj adi sumber inf ormasi bagi inf orman. Inf orman dal am

penel it ian ini menyat akan orangt ua l aki-laki bisa memberikan inf ormasi

mengenai doa unt uk anak dan inf ormasi lain yang berkait an.

Suami adal ah anggot a keluarga l ain yang j uga merupakan sumber

inf ormasi kehamil an dan pengasuhan bayi. Menurut pengalaman

inf orman, suami bersama-sama inf orman mengal ami kehamil an dan

pengasuhan bayi.

kal o doa-doa paling yo suami yang memberit ahu” (Ana)

” o. . iya. . suami saya yang ngenet sekarang t ent ang it u. . PASI,

pendamping ASI. Suami saya it u sel al u mencari inf ormasi t ent ang

it u. . apa saj a yang bagus unt uk bayi. . t erut ama ini. . . t rus

di

pr i nt kan, di bawa pulang, aku disuruh baca” (Al us)

di sanj angi ayahi pun pi yambak. . . (diberit ahu sendiri oleh

ayahnya. . . )” (Anis)

Oleh karenanya, suami j uga t ert arik akan inf ormasi yang

(41)

berkait an dengan kehamilan dan pengasuhan bayi, t anpa dimint a pun

suami membagi inf ormasi t ersebut kepada inf orman.

Selain orang t ua dan suami, saudara j uga menj adi sumber

inf ormasi bagi inf orman. Saudara bisa memberikan inf ormasi sesuai

dengan pengalamannya dal am menj al ani kehamilan dan pengasuhan

bayi. Kepada saudara, inf orman bisa menanyakan berbagai macam hal

dengan t erbuka. Ol eh karenanya, saudara merupakan sumber inf ormasi

yang dit emui oleh inf orman.

” iya. . dari

sodar a-sodar a j uga t ent ang it u. . t ent ang kebiasaan. .

kal o anak kecil gak boleh begini. . gak boleh gi t u. . . . ” (Alus)

” dari keluarga paling

cuman inf ormasi engkok yang mandikan ini

aj a. . ini aj a. .

gi t u-gi t u” (Muna)

Tem

Gambar

Tabel 4.2 Sumber Informasi Kehamilan dan Pengasuhan Bayi  bagi Informan

Referensi

Dokumen terkait

Hasil Evaluasi Adminitrasi : Memenuhi Syarat Hasil Evaluasi Teknis : Memenuhi Syarat Hasil Evaluasi Harga/Biaya : Memenuhi Syarat Hasil Evaluasi Kualifikasi : Memenuhi Syarat.

Wakil Sah Perusahaan : SUSWORO Hasil Evaluasi Adminitrasi : Memenuhi Syarat Hasil Evaluasi Teknis : Memenuhi Syarat Hasil Evaluasi Harga/Biaya : Memenuhi Syarat Hasil

Antimicrobial action and anti-corrosion effect against sulfate reducing bacteria by lemongrass (Cymbopogon citr atus) essential oil and its major component, the

Pelajaran yang dapat dipetik oleh Kanwil XVI DJKN Manado dari analisa keseimbangan ini adalah bahwa untuk memperoleh hasil keuangan yang lebih tinggi

[r]

[r]

Hasil Evaluasi Adminitrasi : Memenuhi Syarat Hasil Evaluasi Teknis : Memenuhi Syarat Hasil Evaluasi Harga/Biaya : Memenuhi Syarat Hasil Evaluasi Kualifikasi : Memenuhi Syarat.

Komunikasi antar organisasi akan memberikan keberhasilan kebijakan jika dilakukan komunikasi ataupun koordinasi antara pelaksana kebijakan. Komunikasi antarorganisasi