• Tidak ada hasil yang ditemukan

17279_SNI 7277.8-2008

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "17279_SNI 7277.8-2008"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy

standar ini dibuat untuk penayangan di

website dan tidak untuk dikomersialkan”

Standar Nasional Indonesia

SNI 7277.8:2008

Istilah dan definisi–Bagian 8: jaring insang

(2)
(3)

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy

standar ini dibuat untuk penayangan di

website dan tidak untuk dikomersialkan”

SNI 7277.8:2008

i

Daftar isi

Daftar isi ... i

Prakata ... ii

Pendahuluan... iii

1 Ruang lingkup ... 1

2 Istilah dan definisi ... 1

Bibliografi ... 4

Gambar 1 - Jaring insang ... 1

Gambar 3 - Jaring insang hanyut ... 2

Gambar 4 - Jaring insang lingkar ... 2

Gambar 5 - Jaring insang berpancang ... 2

Gambar 6 - Jaring insang tiga lapis (Trammel Net) ... 3

(4)

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy

standar ini dibuat untuk penayangan di

website dan tidak untuk dikomersialkan”

ii

Prakata

Standar Nasional Indonesia Istilah dan definisi – Bagian 8: Jaring insang ini disusun dengan maksud untuk:

1 Membuat pengertian yang sama tentang istilah dan definisi jaring insang. 2 Menyeragamkan penamaan atau penyebutan jaring insang.

3 Menyiapkan bahan acuan/pedoman istilah dan definisi dalam rangka standardisasi dan sertifikasi usaha penangkapan ikan.

Standar ini disusun oleh Panitia Teknis 65-05 Produk Perikanan, Subpanitia Teknis 65-05-S1 Perikanan Tangkap dan telah dibahas dalam rapat teknis dan rapat konsensus pada tanggal 20 Desember 2006 di Bogor, dihadiri oleh anggota Subpanitia Teknis.

Berkaitan dengan penyusunan Standar Nasional Indonesia ini, maka aturan-aturan yang dijadikan dasar atau pedoman adalah:

1 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan.

2 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: KEP.17/MEN/2006 tentang Usaha Perikanan.

(5)

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy

standar ini dibuat untuk penayangan di

website dan tidak untuk dikomersialkan”

SNI 7277.8:2008

iii

Pendahuluan

Tipe dan jenis jaring insang meliputi: 1 Jaring insang tetap (set gillnet); 2 Jaring insang hanyut (drift gill net); 3 Jaring insang lingkar (encircling gill net);

4 Jaring insang berpancang (stationary gill net); 5 Jaring insang tiga lapis (trammel net);

6 Jaring insang kombinasi (combine gill net).

Keanekaragaman istilah dan definisi jaring insang yang berkembang di masyarakat nelayan, berdampak pada kesimpang siuran penamaan atau penyebutan, sehingga diperlukan adanya standar istilah dan definisi jaring insang.

(6)
(7)

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy

standar ini dibuat untuk penayangan di

website dan tidak untuk dikomersialkan”

SNI 7277.8:2008

1 dari 4

Istilah dan definisi–Bagian 8: Jaring insang

1 Ruang lingkup

Standar ini mendefinisikan istilah jaring insang.

2 Istilah dan definisi

2.1

jaring insang

[image:7.595.140.489.342.481.2]

jaring yang berbentuk empat persegi panjang dilengkapi dengan pelampung, pemberat, tali ris atas dan tali ris bawah atau tanpa tali ris bawah untuk menghadang ikan sehingga ikan tertangkap dengan cara terjerat dan atau terpuntal dioperasikan di permukaan, pertengahan dan dasar secara menetap, hanyut dan melingkar dengan tujuan menangkap ikan pelagis dan demersal

Gambar 1 - Jaring insang

2.2

jaring insang tetap

jaring insang yang dilengkapi jangkar, dioperasikan secara menetap di suatu perairan

[image:7.595.149.469.560.727.2]
(8)

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy

standar ini dibuat untuk penayangan di

website dan tidak untuk dikomersialkan”

2 dari 4

2.3

jaring insang hanyut

[image:8.595.111.418.149.288.2]

jaring insang yang memiliki daya apung lebih besar dari daya tenggelamnya, dioperasikan dengan cara dihanyutkan di suatu perairan

Gambar 3 - Jaring insang hanyut

2.4

jaring insang lingkar

[image:8.595.154.476.347.505.2]

jaring insang yang pengoperasiannya dengan cara melingkari gerombolan ikan dengan atau tanpa bantuan kejutan

Gambar 4 - Jaring insang lingkar

2.5

jaring insang berpancang

jaring insang yang pengoperasiannya diikatkan pada pancang-pancang yang ditanam di dasar perairan

[image:8.595.151.382.602.709.2]
(9)

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy

standar ini dibuat untuk penayangan di

website dan tidak untuk dikomersialkan”

SNI 7277.8:2008

3 dari 4

2.6

jaring insang tiga lapis (trammel net)

jaring insang yang terdiri dari satu lapis jaring sebelah dalam bermata jaring lebih kecil dan dua lapis jaring luar bermata jaring lebih besar

Gambar 6 - Jaring insang tiga lapis (Trammel Net)

2.7

jaring insang kombinasi

[image:9.595.214.407.148.290.2]

jaring insang yang terdiri dari kombinasi bahan, ukuran mata jaring dan jumlah lapis jaring

(10)

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy

standar ini dibuat untuk penayangan di

website dan tidak untuk dikomersialkan”

4 dari 4

Bibliografi

Alat Penangkapan Ikan dan Udang Laut di Indonesia, Subani W dan H.R. Barus, Balai

Penelitian Perikanan Laut, 1984.

Definisi dan Klasifikasi Statistik Penangkapan Perikanan Laut, Depertemen Kelautan dan

Perikanan, Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, 2001

Definisi dan Klasifikasi Alat Tangkap Ikan dilengkapi dan disesuaikan Untuk Perairan

Indonesia, BPPI Semarang 2000.

Fishing Technique (2); Nomura Y., Japan International Cooperation Agency, Tokyo, 1981

International Standard Statistical Classification of Fishing Gears (ISSCFG – FAO), Rome, Italy, 1971.

Ketentuan Kerja Pengumpulan, Pengolahan dan Penyajian Data Statistik Perikanan

Indonesia, 1990.

Kumpulan Desain Alat Tangkap Tradisional - Balai Pengembangan Penangkapan Ikan

Semarang, 1988.

Petunjuk Menggambar Desain Alat Penangkap Ikan, Balai Pengembangan Penangkapan

Ikan Semarang, 1986.

Statistik Penangkapan Perikanan Laut Indonesia, Departemen Kelautan dan Perikanan,

Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, 2002.

Gambar

Gambar 1 - Jaring insang
Gambar 3 - Jaring insang hanyut
Gambar 7 - Jaring insang kombinasi (lapis atas gill net, lapis bawah trammel net)

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Untuk tujuan penggunaan standar ini, istilah dan definisi berikut digunakan: 3.1 susu segar raw milk cairan yang berasal dari ambing sapi sehat dan bersih, yang diperoleh dengan

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”.. BADAN STANDARDISASI NASIONAL

M1 Menjelaskan pengertian dan bagian standar nasional pendidikan serta membuat perangkat pembelajaran (Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Lembar Kegiatan Siswa, Buku

Standar ini meliputi istilah dan definisi, prinsip, peralatan dan bahan peledak curah serta cara pemanfaatan oli bekas untuk campuran fuel oil dengan amonium nitrat pada peledakan

Istilah dan definisi yang digunakan dalam standar ini adalah sebagai berikut: 3.1 alkohol anhidrous senyawa kimia hidrokarbon yang disebut juga etil alkohol atau etanol dengan

Standar ini meliputi ruang lingkup, acuan normatif, istilah dan definisi, simbol dan klasifikasi, syarat mutu, pengambilan contoh, cara uji, syarat lulus uji dan penandaan

Apabila mencermati batasan pengertian yang terdapat dalam literatur di atas, pada dasarnya istilah-istilah yang digunakan mempunyai maksud yang sama, yaitu proses pemeliharaan Al-Qur’an

Standar nasional Indonesia tentang asam sulfat teknis, mencakup definisi, syarat mutu, pengujian, kemasan, dan penandaan untuk melindungi konsumen dan mendukung