BAB IV
BIDANG PENYULUHAN DAN PENGELOLAAN KAWASAN
A. KASI PENYULUHAN DAN PELATIHAN
1. PENINGKATAN POPULASI SAPI POTONG TAHUN 2010
I. Latar Belakang :
Pembangunan Peternakan mengemban misi penyediaan pangan hasil ternak yang berkualitas, meningkatkan pendapatan Peternak dan menyediakan lapangan kerja dengan memanfaatkan sumberdaya peternakan secara optimal. Prop. Sumatera Barat merupakan daerah yang berpotensi untuk pengembangan peternakan karena selain iklim dan topografinya yang mendukung juga dekat dengan pusat pemasaran hasil.
Kebutuhan daging sapi sebagai salah satu sumber protein hewani semakin meningkat sejalan dengan pertambahan penduduk dan meningkatnya kesadaran gizi serta daya beli masyarakat.
Untuk memenuhi kebutuhan daging sapi dan dalam mendukung program swasembada daging Sapi/ Kerbau tahun 2014, diperlukan adanya peningkatan populasi, produksi dan produktifitas dari ternak Sapi maupun Kerbau. Berbagai upaya perlu dilaksanakan seperti pengembangan pembibitan sapi secara berkelanjutan, dan penjaringan bibit ternak dan penjaringan ternak betina produktif.
Pada tahun 2010, Pemerintah Pusat melalui Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Republik Indonesia telah mengalokasikan dana untuk peningkatan populasi Sapi Potong guna mendukung program Swasembada Daging Sapi dan Kerbau Tahun 2014, melalui Direktorat Jenderal Peternakan mendapat alokasi dana untuk beberapa kegiatan dengan rincian sebagai berikut :
1. Dana TP untuk kegiatan :
a. Peningkatan Populasi Sapi Potong :
Kelompok Tunas Inti di Nagari Aripan Kec. X Koto – Kab. Solok
b. Pengembangan Pembibitan Sapi Potong pada :
Kelompok Tunas Harapan di Kec. Pasaman – Kab. Pasaman Barat Kelompok Sepakat di Maek Kec. Bukit Barisan – Kab. 50 Kota
Kelompok Tunas Muda di Tanjung Alam Kec. Tanjung Baru Kab.T Datar.
c. Peningkatan Populasi Sapi Perah pada :
Kelompok Suka Maju di Nagari Tanjung Bonai Kec. Lintau Buo Utara –Kab.Tanah Datar.
d. Pengembangan Integrasi Tanaman Ternak Sapi pada :
Kelompok Gapoktan Ternak Pelangai di Nagari Pelangai Kecamatan Ranah Pesisir.
e. Pengembangan Pembibitan Sapi Perah pada :
Kelompok Lembah Makmur di Kampung Manggis Kec.Pdg.Panjang Barat.
2. Dana APBN-P(TP) utkkegiatan Pengembangan Pembibitan Sapi 7 kelompok :
Kelompok Tunas Harapan di Kec. Pasaman – Kab. Pasaman Barat Kelompok Sepakat di Maek Kec. Bukit Barisan – Kab. 50 Kota
Kelompok Tunas Muda di Tanjung Alam Kec. Tanjung Baru Kab.T Datar.
Kelompok Banda Gadang di Nagari Surantih Kec. Sutera – Pesisir Selatan.
Kelompok Hidup Baru di Nagari Paninjauan Kec.X. Koto Diatas
Kelompok Koto Sepakat di Kel. Limo Koto Kec. Koto VII Kab. Sijunjung Kelompok Gelora di Dsn Margomulyo Koto Agung Kec. Sitiung –
Dharmasraya
3. Dana Konsentrasi, untuk kegiatan Penjaringan Betina Produktif sebanyak 9 kelompok.
Kelompok Limko Jaya di Kec. Suliki – Kab. 50 Kota
Kelompok Gobah di Nagari Gobah Kec. Lima Kaum – Kab. Tanah Datar
Kelompok Kiat Karsa di Nagari Koto Baru Kec. Kubung – Kab. Solok Kelompok Amanah di Nagari Pematang Panjang Kec. Sijunjung – Kab.
Sjj.
Kelompok Kemilau Jaya di Kel. Air Dingin Kec. Koto Tangah – Kota Padang
Kelompok Tapian Agam di Payabasung – Kec. Pyk Timur -Payakumbuh
Kelompok Umbul Makmur di Nagari Lubuk Gadang – Kec. Sangir – Solsel
Kelompok Koto Sajati di Nagari Payo – Kec. Lbk. Sikarah – Kota Solok.
Pelaksanaan pengembangan pembibitan sapi ini dilakukan sebagai upaya untuk mengembangkan kawasan sumber bibit di pedesaan melalui pola pengembangan ternak dalam kelompok peternak, selanjutnya untuk dikembangkan kepada kelompok peternak lainnya.
Dalam mengoptimalkan pengembangan pembibitan sapi dan penyelamatan ternak betina produktif ini diperlukan keterpaduan antara pemerintah, propinsi dan Kab./ Kota dalam pelaksanaan kegiatan dan pembinaan terhadap kelompok peternak penerima untuk dapat terjadinya peningkatan populasi Sapi Potong guna mendukung program Swasembada Daging Sapi Tahun2014.
II. Dasar Pelaksanaan :
Untuk melaksanakan kegiatan ini didasari oleh :
1.
DPPA SKPD Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat Tahun Anggaran 2010 Nomor 2.01.2.01.03.20.45.5.22. Keputusan Kepala Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat Tahun 2010 No. 050/ 41/ Kpts/ Disnak/ 2010 tanggal 6 Desember 2010.
III. Tujuan :
3. Mendorong berkembangnya kelembagaan pembibitan.
4. Menciptakan keterkaitan dan saling ketergantungan diantara para pelaku pembibitan
5. Meningkatkan populasi, produksi dan produktifitas sapi dalam mendukung Swasembada Daging 2014.
IV. Sasaran :
1. Bermanfaatnya dana yang diterima untuk pengembangan ternak di Kawasan.
2. Berkembangnya kelompok – kelompok penerusan manfaat.
3. Agar kelompok mampu memanfaatkan dana yang diterima dan sekaligus berkembangnya kelompok-kelompok penerusan manfaat. 4. Terbentuknya Sentra/ Kawasan sumber bibit.
5. Meningkatnya populasi, produksi dan produktivitas sapi. 6. Tumbuh dan berkembangnya kelembagaan pembibitan
V. Kegiatan :
1. Verifikasi ke lokasi Calon Penerima :
Sosialisasi dalam rangka penjaringan ternak betina produktif dilokasi 2. Pertemuan Sosialisasi dan Implementasi Penjaringan Betina Produktif
serta pengembangan pembibitan Sapi 3. Pelatihan Teknis Ternak Sapi Bibit 4. Monitoring dan Evaluasi Kegiatan
VI.Manfaat :
1. Meningkatnya wawasan dan keterampilan Peternak dalam beternak Sapi
2.
Tersedianya ternak betina produktif yang dapat dikembangbiakkan dilokasi/ Kawasan Peternakan.VII.Hasil :
1. Meningkatnya populasi ternak Sapi Potong
2. Meningkatnya pengetahuan & keterampilan Peternak Sapi Potong.
VIII.Dampak :
IX. Rincian Kegiatan :
1. Verifikasi ke lokasi calon penerima
Dilaksanakan pada Kab./ Kota yang mendapat kegiatan Pengembagan Pembibitan Sapi & Sapi Potong dan Penyelematan Ternak Betina Produktif.
2. Sosialisasi dalam rangka penjaringan ternak betina produktif
Kegiatan ini disampaikan kepada Petani Peternak tentang maksud dari penjaringan ternak tersebut sekaligus melakukan pembinaan terhadap Kelompok.
3. Pertemuan Sosialisi dan Implementasi Penjaringan Ternak Betina Produktif
Bertujuan untuk mengetahui apakah Kelompok telah mengaplikasikannya dilapangan.
4. Pelatihan Ternak Sapi Bibit.
Kegiatan ini dilaksanakandi Kab./ Kota yang mendapat kegiatan Pengembangan Pembibitan Sapi & Sapi Potong dan Penyelamatan Ternak Betina Produktif dan dilaksanakan pada 10 lokasi.
5. Monitoring dan Evaluasi Kegiatan.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana perkembangan dari kegiatan yang dilaksanakan.
X. Kondisi dilapangan :
a. Kab. Agam :
Realisasi ternak dari kelompok Maju Bersama (Palembayan) 21 ekor dari 20 ekor (melebihi dari target), hal ini disebabkan oleh karena pembelian harga lebih rendah dari harga yang direncanakan dalam RUK.
ke kelompok dan harga tidak sesuai dengan yang dibuat. Direncanakan pada minggu ke III bulan Februari 2011 akan terrealisasi 100 %.
b. Kab. 50 Kota :
Kelompok Harapan Jaya dan Kelompok Sepakat (Pengembangan Pembibitan Sapi) 32 ekor dari 27 ekor (122,22%) , karena harga pembelian ternak lebih rendah dari harga ternak pada RUK.
Kelompok Sepakat telah merrealisasikan pembelian ternak sebanyak 41 ekor dari 37 ekor (110,8%)
Kelompok Limko Jaya (Penyelamatan Betina Produktif) masih rendah,14 dari 36 ekor (38,8%), hal ini disebabkan karena keterlambatan dalam pembuatan kandang dan kesulitan dalam mendapatkan ternak bunting. Direncanakan akhir Februari 2011 akan terrealisasi 100 %.
c. Kab. Solok :
Pembelian ternak pada Kelompok Hidup Baru telah terrealisasi 30 dari 36 ekor, (83,3%) disebabkan karena harga pembelian lebih tinggi dari harga yang direncanakan.
Realiasasi pada Kelompok Kiat Karsa (penyelamatan betina produktif) sebanyak 10 dari 34 ekor (29,4%), hal ini disebabkan karena kesulitan mendapatkan ternak yang bertujuan untuk penyelamatan betina produktif.
d. Kab. Sijunjung :
Realisasi pembelian ternak pada Kelompok Amanah (Penyelamatan betina produktif) sebanyak 34 ekor dari 53 ekor (64,1%), disebabkan karena ada kesulitan untuk mendapatkan ternak betina yang produktif, diupayakan agar dapat terrealisasi 100 % pada bulan Feb 2011.
Pembelian Ternak yang telah direalisasi Kelompok Banda Gadang sebanyak 40 ekor dari 38 ekor (105%), karena harga pembelian ternak lebih rendah dari RUK.
f. Kab. Solok Selatan :
Kelompok Umbul Makmur merupakan Kelompok yang mendapatkan kegiatan penyelamatan betina produktif. Sampai saat ini ternak yang telah terrealisasi sebanyak 18 ekor dari 36 ekor (50 %) karena kesulitan untuk mendapatkan ternak betina produktif dalam kegiatan penyelamatan.
g. Kota Payakumbuh :
Pada kelompok Tapian Agam (kegiatan penyelamatan betina produktif) ditargetkan ternak yang akan diperoleh sebanyak 35 ekor dan terrealisasi baru sebanyak 11 ekor (31,4%), hal ini disebabkan kesulitan untuk memperoleh ternak betina produktif karena terjadi persaingan antara kelompok dengan anggota SMD dan Peternak dalam kegiatan Satu Petani Satu Sapi.
h. Kota Solok :
Kelompok Koto Sajati menargetkan perolehan ternak betina produktif sebanyak 34 ekor dan telah terrealisasi sebanyak 24 ekor (70,59 %), disebabkan karena dana yang tersedia untuk pembuatan kandang kurang mencukupi, kelompok telah berupaya untuk mencari dana pembuatan kandang agar pembelian ternak dapat terrrealisasi 100% .
i. Kota Padang :
Kelompok Tenaga Baru telah merrealisasikan pembelian ternak 34 ekor dari 25 ekor (141,67%). Disebabkan karena harga pembelian lebih rendah dari yang direncanakan.
XI. Saran :
Untuk tercapainya realisasi pembelian ternak disarankan agar dilakukan pembelian ternak keluar Kab./ Kota yang bersangkutan bahkan keluar Propinsi.
XII. Sumber Dana :
Peningkatan Populasi Sapi Potong didukung oleh Dana DPPA - SKPD Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat Tahun 2010 pada Program Peningkatan Produksi Hasil Ternak dengan Nomor DPPA. 2.01.2.01.03.20.45.5.2 dengan total dana sebesar Rp. 74.000.000,-.
B. KASI SARANA DAN PRASARANA
1. BULAN BAKTI PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROPINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2010
I. PENDAHULUAN
Pembangunan peternakan pada hakekatnya adalah merupakan pembangunan berkelanjutan yang dalam penerapannya diharapkan sinergis dengan pembangunan sektor lainnya dengan cara memfasilitasi, melayani dan mendorong berkembangnya usaha pertanian di kelompok tani/ternak sehingga nantinya dapat menghasilkan produk yang memiliki keunggulan komparatif yang tinggi sehingga nantinya akan terwujud peningkatan kesejahteraan peternakan khususnya, dan masyarakat pada umumnya melalui ketersediaan bahan pangan asal ternak yang aman.sehat utuh dan halal (ASUH)
Untuk meningkatkan kualitas produk peternakan (daging, telur dan susu) yang ASUH adalah melalui peningkatan kualitas ternak yang dipelihara baik teknis maupun manajemen, untuk itu diperlukan memotivasi peternak memalui ekspose pembangunan peternakan seperti yang dilaksanakan Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat melalui kegiatan Bulan Bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan setiap tahunnya
Melalui Bulan Bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan kita dapat mengevaluasi kinerja pembangunan peternakan sekaligus melakukan upaya membangkitkan usaha peternakan rakyat sebagai wujud teraplikasinya teknis peternakan dalam pengembangan usaha oleh peternak/kelompok tani ternak menuju pengembangan usaha peternakan berwawasan agribisnis
Pelaksanaan kegiatan peringatan Bulan Bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan tahun 2010 dilaksanakan selama 3 hari, mulai dari tangal 16 – 18 Juli 2010 di Gedung Olah Raga Pacuan Kuda Kubu Gadang Kota Payakumbuh.
Peringatan Bulan Bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan ini telah merupakan agenda rutin dari Pemerintah Daerah Propinsi Sumatera Barat (Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat) semenjak dari tahun 2003 sampai sekarang.
Pelaksanaan Bulan Bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan tahun 2010 di dukung dari Dana APBD Propinsi Sumatera Barat
Setelah pelaksanaan kegiatan Bulan Bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan tahun 2010 maka disusun laporan pelaksanaan kegiatan Bulan Bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan Propinsi Sumatera Barat.
II. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Maksud
Maksud dari pelaksanaan Bulan Bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan ini sebagai sarana dan ajang promosi terhadap keberhasilan pembangunan peternakan dengan melihat keberhasilan peternak dalam melaksanakan usaha peternakannya. Informasi pelaksanaan kegiatan Bulan Bakti ini juga merupakan kerangka acuan untuk perencanaan kegiatan ditahun – tahun berikutnya.
2. Tujuan
a.Menumbuhkan kesadaran seluruh masyarakat yang bergerak dibidang peternakan dan masyarakat serta seluruh aparatur di jajaran peternakan menyadari bahwa peringatan Bulan Bakti merupakan suatu moment penting pengabdiannya kepada masyarakat
b.Merupakan Ajang Unjuk Agribisnis Peternakan Kabupaten dan Kota Se Sumatera Barat
c.Mensosialisasikan kepada masyarakat Sumatera Barat akan pentingnya nilai gizi pangan asal ternak untuk meningkatkan kualitas SDM.
d.Melalui Bulan Bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan diharapkan dapat membangkitkan usaha peternakan rakyat dan sekaligus menarik minat investor untuk menanamkan modalnya dibidang usaha peternakan.
e.Merupakan salah satu moment untuk mengetahui keberhasilan pembangunan peternakan dilihat dari stakeholder yang terlibat dalam pembangunan peternakan mulai dari peternak, investor masyarakat dan kita sebagai aparatur pemerintah.
III. SASARAN
1. Terjaringnya bibit ternak unggul pada kelompok tani ternak di 18 kab/ Kota
2. Terpilihnya petugas yang berprestasi dibidang peternakan
3. Terpilihnya kelompok SMD dan LM3 yang memiliki prestasi pada usaha Peternakan.
4. Terpilihnya kab/kota pelaksana kegiatan dana Tugas Pembantuan terbaik secara administrasi,fisik,keuangan dan pelaporan ( Ditjennak, P2HP dan PLA)
IV. TEMA
Tema Bulan Bulan Bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan Propinsi Sumatera Barat Tahun 2010 adalah ;
“AGRIBISNIS PETERNAKAN MERUPAKAN INVESTASI PROSPEKTIF, BERPERAN MEMBUKA LAPANGAN PEKERJAAN DAN PENGENTASAN KEMISKINAN SERTA MELESTARIKAN LINGKUNGAN”
V. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Peternakan “LIVESTOCK EXPO 2010” telah dilaksanakan pada tanggal
16 s/d 18 Juli 2010 di Gedung OLah Raga Pacuan Kuda Kubu Gadang Kota Payakumbuh. Pelaksanaan Bulan Bakti ini dipercepat karena pada tanggal 26 Agustus 2010 adalah Bulan Suci Ramadhan.
VI. SARANA PRASARANA
Dalam pelaksanaan kegiatan Bulan Bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan sarana prasarana yang disediakan sebagai berikut :
Pemondokan
Pemondokan peserta disediakan untuk kontingen dari 18 Kab/Kota dimana untuk masing – masing kontingen disediakan 1 (satu) buah rumah dan diberikan bantuan uang kebersihan selama 3 hari sebesar Rp.450.000,- termasuk pajak sebesar 10 %
Konsumsi Peserta
Panitia menyediakan konsumsi untuk peserta dan panitia sebanyak 200 (dua ratus) orang dimana untuk peserta dari Kab/Kota masing – masing 8 (delapan) orang per Kab/Kota yaitu sebanyak 144 (seratus empat puluh empat) orang dan panitia propinsi sebanyak 56 (lima puluh enam) orang
Hadiah
Seluruh hadiah berupa tabanas dan trophy diberikan untuk lomba/kontes ternak, asah terampil, dan petugas berprestasi sedangkan untuk lomba seni dan keakraban bagi aparatur hanya diberikan trophy.
VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Agar lebih terarah dan teragendanya semua kegiatan Peringatan Bulan Bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2010 dan Livestock Expo 2010 di Sumatera Barat, maka disusunlah jadwal kegiatan sbb ;
1. Kamis, 15 Juli 2010 :
a. Seluruh kontingen dari 19 Kab/Kota sudah sampai di Stadion Kubu Gadang Kota Payakumbuh paling lambat jam 24.00 WIB b. Masing–masing kontingen menempati pemondokan yang sudah
ditentukan oleh Panitia (Setiap Kontingen disediakan 1 (satu) unit rumah penduduk di Kota Payakumbuh.
2. Jum’at, 16 Juli 2010
a. Pembukaan Pameran Pembangunan Peternakan (Livestock Expo) dan Bulan Bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2010 oleh Menteri Pertanian sekaligus pencanangan Program Swasembada Daging Sapi Tahun 2014 di Sumatera Barat oleh Menteri Pertanian
Materi Pameran.
a. Dalam pameran ditampilkan potensi peternakan daerah beserta produk olahan peternakan, produk pertanian dan perikanan serta pameran ternak sapi potong, kerbau dan kambing.
b. Lomba Asah Terampil antar Kelompok Tani Ternak Kab/Kota se Sumatera Barat
c. Lomba Senam Kreasi Cha – Cha antar Petugas Dinas Peternakan Kab/Kota.
d. Lomba kreasi Cake Dadiah antar petugas peternakan Kab/Kota se Sumatera Barat
e. Pengukuran dan Penilaian Ternak Peserta Kontes.
Pukul 09.00 WIB dimulai pengukuran dan penilaian terhadap ternak yang telah terdaftar sebagai peserta Kontes ternak tahun 2010 sesuai persyaratan dan kusioner yang telah disampaikan ke Kab / Kota.
Penilaian terhadap ternak yang mengikuti kontes ternak dilaksanakan oleh Tim Juri yang telah ditetapkan oleh Gubernur Sumatera Barat.
3. Sabtu 17 Juli 2010.
a. Tennis Executive antar Pejabat Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat dan Kab/Kota dengan Pemda. Kota Payakumbuh.
b. Lomba Solo Song dan Jingle Penyuluh antar Petugas Peternakan dan Penyuluh Kab/Kota se Sumatera Barat.
Peserta Pertemuan adalah Dinas Lingkup Pertanian Propinsi Sumatera Barat, Dinas Lingkup Pertanian Kabupaten/Kota se Sumatera Barat, Pengurus ISPI Pusat, Dinas Peternakan Propinsi peserta Livestock Expo 2010, Pelaku Agribisnis dan Agroindustri Peternakan serta Investor
d. Diskusi / Temu Agribisnis.
Kegiatan ini dilaksanakan pada pukul 14.00 WIB s/d 17.00 WIB di Hotel Mangkuto - Payakumbuh.
Acara ini dihadiri oleh Kepala Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat, Kepala Dinas Peternakan atau yang menangani fungsi Peternakan Kabupaten dan Kota se Sumatera Barat, Pelaku Agribisnis Peternakan, Perguruan Tinggi dan Investor dan sekaligus menetapkan lokasi kegiatan Bulan Bakti Peternalan dan Kesehatan Hewan Tahun 2011.
4. Minggu , 18 Juli 2010 :
a.
Final Lomba Senam Kreasi Cha – Cha.b. Diskusi / Temu Asosiasi Peternak Sapi Potong dengan Thema ”Dukungan Asosiasi Peternakan Sapi Potong Dalam Upaya Pencapaian Swasembada Daging Sapi Tahun 2014”.
c. Acara Puncak Bulan Bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan direncanakan sebagai berikut:
- Pembukaan
- Laporan Ketua Panitia Pelaksana
- Sambutan Walikota
Payakumbuh
- Sambutan Direktur Jenderal
Peternakan
- Pengumuman pemenang lomba
ternak, asah terampil, inseminator, dokter hewan pos keswan, paramedis, kelompok SMD dan LM3, yang berprestasi dan pemenang lomba olah raga dan kesenian serta Pelaksanaan kegiatan Dana APBN TP yang berhasil baik secara Administrasi, Fisik dan Keuangan.
- Penyerahan hadiah untuk
- Sambutan Gubernur Sumatera Barat dalam rangka Acara Puncak Bulan Bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan 2010 dan sekaligus .
- Pembacaan do’a
VIII. JENIS KEGIATAN
Kegiatan yang dilakukan dalam rangka memperingati Bulan Bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan Propinsi Sumatera Barat Tahun 2010 yang diadakan selama 3 hari pada tanggal 16 s/d 18 Juli 2010 di Gedung Olah Raga Pacuan Kuda Kubu Gadang Kota Payakumbuh, diawali dengan kegiatan Pameran dan Promosi Agribisnis Peternakan yang disebut “LIVESTOCK EXPO 2010 dengan Tema Meningkatkan Nilai Tambah dan Daya Saing Produk Peternakan” dan Acara Puncak Bulan Bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan 2010, di dukung dengan beberapa kegiatan lainnya dengan rincian sebagai berikut
1. Lomba / Kontes Ternak
Kegiatan ini diikuti oleh semua Kabupatan dan Kota se Sumatera Barat dengan Jenis Lomba / Kontes Ternak sebagai berikut ;
a. Sapi Simmenthal Hasil IB
1). Jantan : Umur 3 – 4 tahun 2). Betina : Umur 2 – 3 tahun
b. Sapi Bali
1). Jantan : Umur 3 – 4 tahun 2). Betina : Umur 2 – 3 tahun
c. Sapi PO
1). Jantan : Umur 3 – 4 tahun 2). Betina : Umur 2 – 3 tahun
d. Kerbau
1). Jantan : Umur 3 – 4 tahun 2). Betina : Umur 3 – 4 tahun
e. Kambing Peranakan Ettawa
2). Betina : Umur 2 – 3 tahun
Dalam pelaksanaan Kontes ternak ini berdasarkan penilaian Tim Juri Lomba Ternak telah ditetapkan pemenang Lomba/Kontes Ternak sebagai berikut :
No
. Ternak Nama Peternak Nilai Alamat
1. Sapi
Tanjung Alam Kab. Tanah Datar Kel. VI Suku Kota Solok
Nagari Paninggahan Kab. Solok
2. Sapi
Nagari Sungai Talang Kab. 50 Kota
Binuang Kp. Dalam Kec. Pauh Kota Padang
Nagari Parit Rantang Kab. Sijunjung
Kel. Pampangan Padang Kp. Dadok Kuranji Hulu, Kab. Pdg Pariaman
Nagari Sungai Kunyit Kab.Solok Selatan
Nagari Parit Rantang Kab. Sijunjung
Nagari tabek Jaya Kab. Dharmasraya
Nagari Cubadak Kab. Tanah Datar
Nagari Paninggahan Kab. Solok Nagari Pasir Talang Kab. Solok Selatan
Nagari Koto Baru Kab. Pasaman Barat
- Juara III
0 Kel. Ibuh Kota Payakumbuh
7. Kerbau Jantan Nagari Panyalaian Kab. Tanah Datar
Kel. Kumbayau, Talawi Kota Sawahlunto
Nagari Batuhampa Kab. 50 Kota Paingan, Kuranji Hilir Kab.Pdg Pariaman
Kel. Koto Panjang Kota Payakumbuh
Nagari Kamang Hilir Kab. Agam Kel. Talang, Pyk Barat Kota Payakumbuh
Nagari Tanjung Alai Kab. Solok 1
0. Kambing PE Betina Umur 2-3
Desa Jati Mudik Kota Pariaman Nagari Kurnia Selatan Kab. Dharmasraya
Nagari Koto Tangah Kab. 50 Kota
Adapun yang meraih juara umum dalam Kontes Ternak adalah Dinas Peternakan Kab. Sijunjung
2. Asah Terampil
Merupakan salah satu ajang bagi para pelaku agribisnis peternakan (peternak) dari Kabupaten dan Kota se Sumatera Barat untuk memperlihatkan tingkat keterampilan dan pengetahuannya. Kegiatan ini diikuti oleh Kelompok Tani Kabupaten dan Kota se Sumbar dengan jumlah peserta sebanyak 3 orang per peserta.
Adapun pemenang dalam Lomba Asah Terampil ini adalah : Juara I : Kelompok Tani Sumando Niniak Mamak Alamat Kayu Gadih Kec. Tanjung Gadang Kab. Sijunjung
Alamat Padang Tangah Kec. Payakumbuh Barat, Kota Payakumbuh
Juara III : Gapoktan Maju Bersama
Alamat Desa Jati Mudiak Kec. Pariaman Tengah, Kota Pariaman
Juara Harapan I : Kelompok Tani Kandi Jaya
Alamat Desa Sijantang Koto Sawahlunto Kota Sawahlunto
Juara Harapan II : Kelompok Tani Permata Ibu
Alamat Kel. Gantiang Padang Panjang Timur , Kota Pdg. Panjang
3. Pertemuan Acara Puncak Bulan Bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan
Pertemuan acara puncak Bulan Bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan tahun 2010 dilaksanakan dengan dua agenda pertemuan yaitu :
1.Pertemuan dengan Sarjana Peternakan
Bertujuan untuk mengetahui peran sarjana peternakan dalam mengembangkan usaha peternakan menunjang Program Swasembada Daging sapi 2014.
Dalam pelaksanaan pertemuan dengan Sarjana Peternakan yang berusaha dibidang peternakan dimana pertemuan ini dihadiri oleh Direktur Budidaya Ternak Ruminantia ,
Dalam Pertemuan ini Sarjana Peternakan sebagai SMD menyampaikan paparan pelaksanaan usaha peternakan di kelompok tani bimbingannya serta permasalahan yang dihadapi.
Narasumber lainnya yang menyampaikan paparan dalam pertemuan ini adalah Direktur Budidaya Ternak Ruminanti.
Sarjana Peternakan mampu mengembangkan usaha peternakan sehingga tidak harus mencari pekerjaan dibidang lain seperti PNS, dan lain sebagainya
Dalam mengembangkan usaha peternakan kendala yang dihadapi oleh peternak/ SMD diantaranya adalah; keterbatasan ketersediaan bakalan untuk usaha sapi potong, pakan, dan pemasaran
Masih lemahnya posisi tawar peternak dalam pemasaran
2.Pertemuan dengan Asosiasi Peternak Sapi Potong, untuk mengetahui peran Asosiasi dalam mengembangkan usaha peternakan serta permasalahannya dalam menunjang Program Swasembada Daging Sapi 2014
Peserta Pertemuan adalah Anggota Asosiasi Peternak Sapi Potong Kab. Agam.
Narasumber pertemuan ini adalah Narasumber adalah Kepala Pusat Pembiayaan Pertanian, Kepala Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat, dan Pihak Perbankan :
Rusmin dari Sekretaris dari Asosiasi Peternak Sapi Potong Kab. Agam
Ir. Bambang dari Pusat Pembiayaan Kementrian Pertanian
Dari hasil pertemuan ini dengan asosiasi peternak ini dapat disimpulkan beberapa sebagai berikut :
Peternak sebagai anggota Asosiasi peternak mendukung program Swasembada daging sapi 2014 melalui pengembangan ternak bibit
Untuk pengembangan ternak bibit , memerlukan dukungan modal yang kuat untuk itu peternak membutuhkan dana pengembangan usaha
Dalam mengakses sumber –sumber permodalan pengetahuan peternak masih terbatas, untuk perlu dilakukan sosialisasi tentang prosedur pengajuan kredit program
a. Lomba Pembuatan Cake kreasi Dadiah
Lomba ini bertujuan untuk menumbuhkan ide ide kreatif dari kab/kota dalam menghasil produk produk olahan yang berasal dari hasil peternakan seperti Dadiah.
Lomba ini diikuti oleh 9 kab/kota dengan Tim Juri berasal dari Dinas Pendidikan dan SMK Kota Payakumbuh.
Pemenangnya adalah sebagai berikut : Juara I dari Dinas Peternakan Kab. Sijunjung Juara II dari Dinas Peternakan Kab. Agam
Juara III dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Solok
b. Lomba Senam Kreasi Cha Cha
Lomba senam kreasi Cha Cha diikuti oleh 13 Tim dari 18 Kab/Kota dimana masing masing tim berjumlah 6 sampai 8 orang Tim Juri dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah dari Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh
Senam ini dilaksanakan dalam 2 tahap yaitu penyisihan pada tanggal 17 Juli 2010 dengan menetapkan peserta 5 ( lima) besar yaitu dari :
Dinas Pertanian , Peternakan dan Perikanan Kab. Solok Selatan Dinas Peternakan Kab. 50 Kota
Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kab. 50 Kota
Dinas Pertanian, Perikanan dan kehutanan Kota Solok Dinas Pertanian Kota Padang Panjang
Final Senam kreasi Cha Cha dilaksanakan pada tanggal 18 Juli 2010 dan menetapkan pemenang sebagai berikut :
Juara I Dinas Pertanian Kota Padang Panjang Juara II Dinas Peternakan Kab. 50 Kota
Juara III Dinas Pertanian, Perikanan dan kehutanan Kota Solok Juara harapan I Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan Kab. 50 Kota
Juara harapan II Dinas Pertanian , Peternakan dan Perikanan Kab. Solok Selatan
Lomba Solo Song dilaksanakan oleh Petugas Dinas Lingkup Pertanian Propvinsi dan Kab/Kota dengan jumlah peserta putra sebanyak 19 orang dan Putri 11 orang
Untuk Putra urutan juara sebagai berikut:
Juara I Ir. Lazuardi,MP dari Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat Juara II Ulfanza. SPt dari Dinas Perikanan dan Peternakan Kab. Solok Juara III Ir. Azhar dari Dinas Pertanian
Untuk Putri urutan juara sebagai berikut :
Juara I Yevi Susanti dari Dinas Pertanian Kota Padang Panjang Juara II Febi Oktariza dari BP4K Kota Payakumbuh
Juara III Mutiara Rahma Dini Bapeluh Kab. 50 Kota
5. Jinggle Penyuluh
Lomba ini diadakan bagi penyuluh kab/kota dengan jumlah 1 group minimal 5 orang yang bertujuan untuk memotivasi penyuluh dalam pelaksanaan petugas di lapangan .
Adapun juara dari lomba ini adalah sebagai berikut : Dinas Pertanian Kota Sawahlunto
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Solok Badan Pelaksana Penyuluhan Kota Payakumbuh
2. PERSIAPAN DAN PENILAIAN KELOMPOK TANI TERNAK DAN PETUGAS TEKNIS BERPRESTASI DALAM LOMBA TINGKAT NASIONAL TAHUN 2010
I. PENDAHULUAN
Dalam rangka penyediaan produk ternak bagi seluruh masyarakat, Kontribusi Pemerintah untuk mewujudkannya adalah dengan pembinaan klompok – kelompok ternak (sapi potong, kambing, ayam buras dan itik ) di pedesaan.
Kelembagaan kelompok yang demikian diharapkan dapat terbangun dengan baik, sehingga peran pemerintah sebagai fasilitator hanya terbatas mempercepat perkembangan kearah yang lebih besar dan professional. Peningkatan kualitas kelompok merupakan tantangan yang perlu diantisipasi untuk mewujudkan system agribisnis yang efisien, lebih produktif dan berkelanjutan. Kelompok yang baik akan menjadi rujukan dan tempat belajar bagi kelompok lain yang belum/ kurang berkembang.
Untuk menjaring kelompok ternak sapi potong, kambing,ayam buras dan itik yang baik akan terus dibina dan didampingi untuk dapat meningkatkan motivasi dan kinerja dalam memproduksi produk ternak yang baik.
Direktorat Jenderal Peternakan secara rutin melaksanakan Lomba Kelompok Tani Ternak dan Petugas Teknis berprestasi untuk memotivasi peternak/ kelompok tani ternak dalam meningkatkan produktivitas dan produksi pangan asal ternak yang nantinya akan diberikan penghargaan bagi kelompok tani ternak dan petugas yang terpilih melalui evaluasi/ penilaian kinerja melalui Lomba Agribisnis Kelompok Tani Ternak Sapi Potong, Kambing dan Unggas serta Petugas Teknis (Inseminator, Paramedis dan Dokter Hewan) berprestasi.
Pada tahun 2010 telah dilaksanakan Penilaian Kelompok Tani Ternak dan Petugas Teknis berprestasi melalui dana pada DPA SKPD Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat tahun 2010.
II. DASAR
1. DPA SKPD Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat Tahun 2010 Nomor : 2.01.2.01.3.20.01.5.2
2.
Surat Keputusan Kepala Dinas Peternakan Nomor 050/33/Kpts/PPK-SB/2010 tanggal 7 Juni 2010III. TUJUAN
Adapun tujuan dilaksanakannya Penilaian Kelompok Tani Ternak dan Petugas Teknis berprestasi dalam rangka Lomba Agribisnis Peternakan Tingkat Nasional adalah sebagai berikut :
3. Meningkatkan prestasi, kinerja dan mutu pelayanan petugas teknis kepada masyarakat dan memberi motivasi kepada petugas teknis lainnya yang belum terpilih
4. Merupakan salah satu moment untuk mengetahui keberhasilan pembangunan peternakan dilihat dari stakeholder yang terlibat dalam pembangunan peternakan mulai dari peternak, investor masyarakat dan kita sebagai aparatur pemerintah.
IV.SASARAN
1. Meningkatnya keberadaan kelompok peternak secara administrasi dan teknis.
2. Meningkatnya kemampuan /SDM petugas teknis dan memberi motivasi kepada petugas teknis lainnya.
3. Sebagai moment untuk mengetahui keberhasilan pembangunan peternakan dilihat dari kelompok ternak dan petugas teknis.
V. KELUARAN
1. Terpilihnya kelompok tani ternak sapi potong, kambing dan itik berprestasi di tingkat Propinsi Sumatera Barat, yang diikutkan dalam Lomba Agribisnis Kelompok Tani ternak dalam rangka pemberian penghargaan Ketahanan Pangan Tingkat Nasional
2. Terpilihnya Inseminator, Paramedis dan Dokter Hewan berprestasi tingkat Sumatera Barat yang diikutkan dalam Lomba Tingkat Nasional.
VI. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Pelaksanaan Penilaian Kelompok Tani dan petugas teknis berprestasi dilaksanakan mulai dari Januari sampai dengan Desember 2010 karena pada kegiatan ini mengacu pada Agenda Nasional Departemen Pertanian.
VII.PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Persiapan Pelaksanaan
Kegiatan yang dilakukan dalam rangka persiapan pelaksanaan penilaian kelompok tani ternak dan petugas teknis berprestasi dalam lomba tingkat nasional adalah sebagai berikut :
Melaksanakan Koordinasi dengan Kab/Kota tentang pelaksanaan kegiatan dan meminta data usulan kelompok tani ternak dan petugas teknis berprestasi dari kab/kota
Mengirimkan Kuesioner penilaian kelompok tani ternak dan petugas teknis berprestasi ke kab/kota
2. Aspek Penilaian
a. Kelompok Peternak
Aspek yang dinilai dalam evaluasi Agribisnis peternakan ini meliputi :
Aspek Usaha Agribisnis Hulu
Aspek Budidaya
Aspek Agribisnis Hilir Aspek Kelembagaan
b. Inseminator
Aktivitas pelayanan terhadap peternakan Penanganan semen
Recording ternak
Penanganan resiko/kesulitan/hambatan-hambatan Tingkat kesulitan Inseminator dalam pelayanan IB Pencapaian Prestasi pelayanan
Pelaporan
c. Dokter Hewan Pus Keswan /Paramedik Veteriner Pus Keswan 1. Unsur Utama
Pelayanan Puskeswan
Tingkat Status Kesehatan Hewan di lokasi Kewirausahaan
Pelaporan
Komunikasi, Informasi dan Edukasi Tingkat Kompetensi :
Pelatihan/Kursus bersertifikat Seminar /Workshop
Sarana dan Prasarana Organisasi
Dukungan
3. Pelaksanaan Kegiatan
Identifikasi kelompok tani ternak dan petugas teknis ke kab/kota sesuai usulan dari kab/kota
Pelaksanaan Penilaian Kelompok Tani Ternak dan petugas teknis berprestasi dengan memperhatikan beberapa hal sebagai berikut : - Menilai tingkat capaian kemajuan/ performance kelompok/ petugas
teknis
- Menilai keunggulan – keunggulan kelompok/ petugas teknis
- Menilai Program program perbaikan teknis dan manajemen kelompok/ petugas teknis
- Menilai kriteria –kriteria penilaian lomba berdasarkan Petunjuk Teknis dari Pusat yaitu :
a. Aspek usaha Agribisnis Hulu : - Kemampuan pengadaan bibit - Kemampuan pengadaan pakan
- Kemampuan pengadaan obat,vaksin dan sarana penunjang
b. Aspek Budidaya
- Kemampuan produksi berkelanjutan - Kemampuan berproduksi secara efisien
- Kemampuan berproduksi dengan memperhatikan aspek lingkungan
- Kemampuan menggunakan pakan secara efisien dan ekonomis
- Kemampuan meningkatkan efisiensi reproduksi - Kemampuan pencegahan penyakit
- Kemampuan mengembangkan usaha produksi - Kemampuan dalam penyerapan tenaga kerja - Kemampuan dalam penyerapan modal produksi
c. Aspek Usaha Agribisnis Hilir :
- Kemampuan meningkatkan nilai tambah - Kemampuan dalam pemasaran
d. Aspek Kelembagaan
- Kemampuan dalam meningkatkan keuntungan - Pengelolaan Organisasi dan kelembagaan - Fakta Keunggulan
e. Kelompok Tani dan petugas teknis juga harus membuat Dokumen Profil Kelompok dan Petugas yang dikirimkan ke Propinsi.
Mengumpulkan Dokumen Profil kelompok tani dan petugas teknis Penetapan Kelompok Ternak Berprestasi setelah dilaksanakan
penilaian oleh Tim pelaksana kegiatan dan ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat Nomor : 050/33/Kpts/PPK-SB/2010 tanggal 7 Juni 2010.
Pembinaan ke kelompok tani ternak dan petugas teknis berprestasi yang ditetapkan sebagai unggulan di Propinsi dan masuk nominasi untuk Lomba tingkat nasional.
VII. BIAYA
Segala biaya yang timbul dalam pelaksanaan kegiatan ini dibebankan kepada DPA Satuan KerjaPerangkat Daerah Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat, uraian kegiatan Persiapan dan Penilaian Kelompok Tani Ternak Sapi Potong, Unggas dan Petugas Teknis .
Adapaun rincian penggunaan dana ditetapkan melalui SK Kepala Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat Nomor : 050/15/Kpts/Disnak-2010 tanggal 5 Februari 2010.
C. KASI PENGELOLAAN KAWASAN
1. Pelatihan Pemanfaatan Limbah Coklat Untuk Pakan ternak Pada Kawasan Agropolitan
Pelaksanaan Kegiatan :
Tujuan Kegiatan ini adalah :
Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peternak dikawasan agropolitan tentang pemanfaatan limbah coklat untuk pakan ternak.
Sasaran dari kegiatan ini adalah :
Petani ternak yang ada di kawasan agropolitan dapat memanfaatkan bahan baku lokal (limbah perkebunan) yang ada di lokasi untuk pakan ternak.
Hasil pelatihan yaitu :
1. Pakan merupakan biaya produksi yang tinggi dalam usaha peternakan, dalam pengembangan usaha ternak sapi sereing mengalami kendala dalam penyediaan rumput alam
2. Kab. Padang pariaman merupakan salah satu Kabupaten penghasil coklat, limbah kulit kakao yang masih belum termanfaatkan secara maksimal
3. Kulit buah kakao yang merupakn limbah agroindustri yang dihasilkan tanaman kakao, mempunyai kandungan gizi kulit buah kakao yang cukup tinggi terdiri dari protein kasar (PK) 9,15%, serat kasar (SK) 32,7% dan TDN 50,3%
4. Kulit buah kakao dapat digunakan sebagai pakan sapi sampai tingkat 20-30% dari kebutuhan konsumsi rumput setiap hari
5. Kulit kakao sebelum dijadikan pakan ternak harus difermentasikan terlebih dahulu untuk menurunkan kadar lignin yang sulit dicerna sekaligus meningkatkan kadar protein dari 6-8% menjadi 12-15% 6. Pemebrian kulit kakao yang sudah difermentasikan dapat
meningkatkan berat badan sapi mencapai 0,9% kg/hari.
2. Pengembangan Peternakan pada Kawasan Sentra Pembibitan (VBC) Sapi potong
Pelaksanaan Kegiatan :
Wali bagari Luak Lalang Kec. Luhak Kab. 50 Kota Petugas VBC kab. 50 Kota
Kelompok VBC Kab. 50 Kota Wali Nagari Kec. Baso Kab. Agam
Petugas yang menangani kawasan VBC di Kab. Agam Kelompok VBC di Kab. Agam
Tujuan Kegiatan ini adalah :
1. Meningkatkan wawasan peternak di kawasan VBC (Kab. Agam dan kab. 50 Kota) tentang konsep breeding secara penuh dan komprehensif
2. Membangun komitmen bersama dalam mengimplementasikan konsep breeding secara penuh dan komprehensif
3. Untuk melihat sejauh mana perkembangan kawasan VBC di Kab. Agam dan 50 Kota
Sasaran dari kegiatan ini adalah :
Terbangunnya komitmen peternakan di kawasan VBC, sebagai kawasan yang mampu menjadi sumber bibit
Hasil pelatihan yaitu : 1. Fklerjgkre;hyl’;rtluj’
Faktor kunci keberhasilan peningkatan populasi dan produktivitas sapi potong adalah ditentukan oleh bibit sapi yang akan dikembangkan, dengan syarat :
a. Jumlah bibit sapi yang cukup, sehingga akan meningkatkan produksi daging
b. Mutu genetik sapi unggul
Bibit sapi unggul dapat meningkatkan produksi daging
Peningkatan mutu sapi potong, secara genetik berkisar hanya 10-20% dan bersifat permanen
Untuk itu perlu dilakukan seleksi dan penetapan galur/ rumpun
a. Melakukan pemuliabiakan (program seleksi dan persilangan/ perkawinan ternak)
b. Klasifikasi bibit dan sertifikasi bibit c. Pengembangan kawasan sumber bibit
d. Pengadaan bibit, pewredaran bibit dan pengawasan bibit (termasuk mutu genetik dan kesehatan hewan)
e. Pengembangan usaha perbibitan
f. Menumbuhkembangkan kelembagaan perbibitan
3. Melestarikan dan mennafaatkan sumberdaya genetik sapi potong adalah dengan :
a. Penetapan galur murni
b. Penetapan wilayah sumber bibit/ pengembangan
4. Mengembangkan sapi potong di Provinsi Sumatera Barat dengan : a. Melakukan seleksi dan rekording dilokasi Village Breeding Centre
(VBC)
1) Dengan pemanfaatan sumberdaya genetik ternak, oleh semua stakeholder sapi potong
Sumber daya genetik sapi potong di Sumatera Barat Sapi asli (sapi pesisir, bali)
Sapi lokal (simmenthal F5, PO)
Sapi introduksi (sapi simmenthal, limousin, charolais, hereford, angus, brahman cross)
2) Penentuan metode pemuliaan ternak, melalui : Seleksi persilangan, pemurnian
Kontes bibit ternak dan pameran ternak serta uji zuriyat terbatas (sifat produksi dan sifat-sifat reproduksi)
Program Peningkatan Mutu Bibit melalui Pendekatan :
a) Pendekatan bibit murni, yaitu melalui Inseminasi Buatan dan Transfer Embrio
Aplikasi IB, memerlukan waktu lebih dari 15 tahun untuk mencapai kemurnian 96% (generasi V)
Aplikasi tranfer embrio, cukup satu (1) tahun didapat pedet kemurnian 100% (generasi 1)
3) Produksi dan peredaran benih/ bibit ternak
4) Penetapan wilayah sumber bibit Penetapan oleh Menteri Pertanian Penetapan oleh Gubernur
Penetapan oleh Bupati/ Walikota
5. Dalam mewujudkan kawasan VBC sebagai sumber bibit yang berkualitas diperlukan kesepakatan bersama
Peserta yang hadir sepakat mengembangkan kawasan VBC di Kab. Agam 6 Kecamatan, Kab. 50 Kota pada 4 Kecamatan dan penetapan kawasan ini ditetapkan dengan SK Bupati
Untuk mewujudkan profil kawasan VBC, akan dilengkapi dengan data – data potensi kawasan
Dalam mewujudkan kawasan, anggota kelompok yang hadir bersedia menjadi peserta, kawasan VBC dan akan dilengkapi dengan formulir peserta
Anggota kelompok yang hadir, agar menginformasikan kepada anggota kelompok yang lain
Akan dibuat pengkajian, inventarisasi potensi awal,menghimpun permasalahan-permasalahan yang ada, semua ini akan dijadikan acuan untuk menyusun kegiatan kedepan
Membuat/ menyusun profil kawasan dan road map pengembangan kawasan VBC dan agropolitan
Dalam penetapan kawasan terutama VBC, mengacu pada peraturan Dirjen Peternakan No. 07007/HK.030/F/05/2008, tentang petunjuk teknis pembibitan ternak rakyat