• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perda No. 16 Tahun 2001 KERJA SAMA ANTAR DESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perda No. 16 Tahun 2001 KERJA SAMA ANTAR DESA"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN DAERAH

KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 16 TAHUN 2001

TENTANG

KERJA SAMA ANTAR DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT,

Menimbang:

a. bahwa penyelenggaraan Pemerintahan Desa merupakan Sub Sistem dalam penyelenggaraan Pemerintahan Nasional sehingga Desa memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakatnya;

b. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 111 Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah serta Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 1999 tentang Pedoman Umum Pengaturan Mengenai Desa;

a. bahwa oleh karena itu dipandang perlu menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat tentang Kerja Sama antar Desa.

Mengingat :

1. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1965 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Sarolangun Bangko dan Daerah Tingkat II Tanjung Jabung (Lembaran Negara Tahun 1965 Nomor 50) dengan mengubah Undang-undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Sumatera Tengah (Lembaran Negara Tahun 1956 Nomor 25);

2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60);

3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 27, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848);

BUPATI

(2)

4. Undang-undang Nomor 54 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo, Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 182);

5. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 tentang Teknis Penyusunan Peraturan Perundang-undangan, dan bentuk Rancangan Keputusan Presiden (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 70);

6. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun 1994 tentang Bentuk Peraturan Daerah dan Peraturan Perubahan;

7. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 97 Tahun 1993 tentang Pola Organisasi Pemerintah Daerah dan Wilayah;

8. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 63 Tahun 1999 tentang Petunjuk Pelaksanaan dan Penyesuaian Peristilahan Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan Kelurahan;

9. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 1999 tentang Pedoman Umum Pengaturan Mengenai Desa.

Dengan Persetujuan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT TENTANG KERJA SAMA ANTAR DESA.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :

(3)

b. Kelurahan adalah Wilayah Kerja Lurah sebagai Perangkat Daerah Kabupaten dan atau Daerah Kota dibawah Kabupaten;

c. Kerja sama adalah suatu usaha bersama antar Desa/Kelurahan yang mengandung unsur timbal balik saling menguntungkan dalam penyelenggaraan Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan di Tingkat Desa/Kelurahan;

d. Badan Perwakilan Desa adalah Badan Perwakilan yang terdiri atas Pemuka-pemuka masyarakat di desa yang berfungsi mengayomi adat-istiadat, membuat Peraturan Desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat serta melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Desa.

BAB II

BENTUK KERJA SAMA

Pasal 2

Kerja sama antar Desa/Kelurahan dapat dilakukan antar Desa, antar Kelurahan dan antar Desa dengan Kelurahan.

Pasal 3

Kerja sama antar Desa/Kelurahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 meliputi Urusan di bidang Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan baik yang mengakibatkan beban maupun yang menguntungkan bagi masyarakat Desa/Kelurahan yang bersangkutan.

Pasal 4

(1) Kerja sama antara Desa/Kelurahan dalam satu Kecamatan, atau desa di luar Kecamatan dalam Kabupaten dan seterusnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ditetapkan dengan Keputusan Bersama.

(2) Keputusan Bersama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) memuat ketentuan-ketentuan tentang hal-hal sebagai berikut :

a. Ruang Lingkup Bidang yang dikerjakan; b. Susunan Organisasi dan Personalia; c. Tata cara dan Ketentuan Pelaksana; d. Pembiayaan;

e. Jangka Waktu;

(4)

(3) Keputusan Bersama sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (2) ditandatangani oleh masing-masing Kepala Desa/Kelurahan yang bersangkutan setelah mendengar Pertimbangan dari BPD, untuk Kelurahan dengan ketentuan diketahui oleh Camat yang bersangkutan.

BAB III

PELAKSANAAN KERJA SAMA

Pasal 5

Untuk memperlancar pelaksanaan Kerja Sama Antar Desa/Kelurahan dibentuk Organisasi Kerja Sama dengan Personalianya mengutamakan Perangkat Desa/Perangkat Kelurahan dari masing-masing Desa/Kelurahan yang bersangkutan.

Pasal 6

Biaya pelaksanaan Kerja Sama Antar Desa/Kelurahan dibebankan kepada masing-masing Desa/Kelurahan .

Pasal 7

Untuk memperlancar serta mencapai daya guna dan hasil guna dalam pelaksanaan Kerja Sama antar Desa/Kelurahan, Camat yang bersangkutan wajib memberikan petunjuk, bimbingan dan pegawasannya.

BAB IV P E N U T U P

Pasal 8

Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini maka semua ketentuan yang mengatur mengenai Kerja Sama Antar Desa/Kelurahan dan ketentuan-ketentuan lain yang bertentangan dengan Peraturan Daerah ini dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 9

(5)

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini menempatkannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Ditetapkan di Kuala Tungkal Pada tanggal 26 Mei 2001

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT

ttd

USMAN ERMULAN

Diundangkan di Kuala Tungkal Pada tanggal 26 Mei 2001

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

ttd

H.M. YAMIN, SH

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai sekolah yang RSDBI maka perlu melakukan study banding dengan sekolah – sekolah yang biasa, untuk membagikan pengalaman kerja dan menerapkan kurikulum yang

Total jumlah karyawan perusahaan pada triwulan terakhir (April-Juni) (April-Juni) dibandingkan triwulan sebelumnya (Januari-Maret) :?. Daya saing perusahaan pada sektor yang

Model Analisis Wacana Kritis dalam Pengkajian Dwilogi Novel Saman dan Larung Karya Ayu Utami untuk Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Menganalisis Wacana Berideologi

Melaksanakan rencana sesuai dengan tahap awal pada menyusun rencana, menjelaskan alasan yang logis untuk setiap langkah yang sudah dikerjakan mulai dari rumus yang

Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,

[r]

c) Bilamana terjadi kesalahan dalam membengkokkan baja tulangan, batang tulangan tidak boleh dibengkokkan kembali atau diluruskan tanpa persetujuan Direksi Pekerjaan atau

Hal ini menunjukkan bahwa 82,58 % dari variasi variabel tak bebas yang dalam penelitian ini yaitu intensitas cahaya lampu neon dapat dijelaskan oleh variabel- variabel bebasnya