MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK. 361/ Kpt s-II/ 1996
TENTANG
PEMBERIAN HAK PENGUSAHAAN HUTAN TANAMAN INDUSTRI POLA TRANSMIGRASI ATAS AREAL HUTAN
SELUAS ± 12.600 (DUA BELAS RIBU ENAM RATUS) HEKTAR DI PROVINSI DAERAH TINGKAT I RIAU KEPADA
PT. RIMBA LAZUARDI
MENTERI KEHUTANAN,
Membaca : 1. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 185/ Kpt s-V/ 1992 t anggal 21 Pebruari
1992 t ent ang Pemberian Hal Pengusahaan Hut an Tanaman Indust ri Pola
Transmigrasi (Sement ara) kepada PT. PERANAP TIMBER at as areal seluas ±
4.600 (empat ribu enam rat us) hekt ar di Propinsi Daerah Tingkat I Riau;
2. Akt a Nomor 95 t anggal 31 Agust us 1992 t ent ang Pendirian Perseroan Terbat as PT. RIMBA LAZUARDI yang dibuat dihadapan MUDOFIR HADI, SH Not aris di Jakart a dan t elah diset uj ui oleh Ment eri Kehakiman dengan Keput usan No. C. 2-8130. HT. 01. 01-Th’ 92 t anggal 29 sept ember 1992, dan t elah diumumkan dalam Berit a Negara RI t anggal 13 Nopember 1992 No. 91.
Menimbang : a. bahwa hut an produksi sebagai sumber daya al am yang mempunyai pot ensi
ekonomi, perlu dimanf aat kan secara opt imal dan lest ari bagi kepent ingan pembangunan ekonomi nasional dan Kelest arian lingkungan hidup;
b. bahwa sesuai dengan Trilogi Pembangunan maka pembangunan kehut anan dan hasil-hasilnya harus dapat meningkat kan kesej aht eraan seluruh rakyat lahir dan bat in secara adil dan merat a;
c. bahwa unt uk meningkat kan produkt ivit as kawasan hut an yang t idak produkt if , meningkat kan kwalit as lingkungan hidup sert a menj amin t ersedianya bahan baku indust ri hasil hut an secara lest ari perlu dil aksanakan pengusahaan hut an t anaman indust ri berdasarkan azas kelest arian dengan menerapkan sist em silvikult ur hut an t anaman secara int ensif pada kawasan hut an t ersebut ;
d. bahwa dalam rangka pemanf aat an sumber daya al am hut an produksi t ersebut diat as PT. PERANAP TIMBER berdasarkan surat keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 185/ Kpt s-V/ 1992 t anggal 21 Februari 1992 t el ah diberikan areal Hak Pengusahaan Hut an Tanaman Indust ri Pola Transmigrasi (sement ara) yang t erl et ak di Propinsi Daerah Tingkat I Riau;
e. bahwa PT. Rimba Lazuardi yang merupakan perusahaan pat ungan ant ara PT. PERANAP TIMBER dengan PT. INHUTANI IV t elah memenuhi persyarat an yang dit ent ukan, sehingga kepadanya dapat diberikan Hak Pengusahaan Hut an Tanaman Indust ri Pola Transmigrasi at as kawasan hut an t ersebut .
Mengingat : 1. Undang-undang Dasar Republik Indonesia t ahun 1945 Pasal 33;
2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 t ent ang Perat uran Dasar Pokok-Pokok Agraria;
2
3. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1967 j o t ent ang Penanaman Modal Asing,
sebagaimana t el ah diubah dengan Undang-undang Nomor 11 Tahun 1970;
4. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1967 t ent ang Ket ent uan-ket ent uan Pokok
Kehut anan;
5. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1968 t ent ang Penanaman Modal Dalam Negeri,
sebagaimana t elah diubah dan dit ambah dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 1970;
6. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1982 t ent ang Ket ent uan-ket ent ua Poko
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
7. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1984 t ent ang Ket ent uan-ket ent uan Pokok
Perindust rian;
8. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 t ent ang Konservasi sumber Daya Alam
Hayat i dan Ekosist emnya;
9. Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 t ent ang Penat aan Ruang;
10. Perat uran Pemerint ah Nomor 22 Tahun 1967 t ent ang Iuran Hak Pengusahaan
Hut an dan Iuran Hasil Hut an;
11. Perat uran Pemerint ah Nomor 33 t ahun 1970 t ent ang Perencanaan Hut an;
12. Perat uran Pemerint ah Nomor 28 Tahun 1985 t ent ang perlindungan hut an;
13. Perat uran Pemerint ah Nomor 7 Tahun 1990 t ent ang Hak Pengusahaan Hut an
Tanaman Indust ri;
14. Perat uran Pemerint ah Nomor 51 Tahun 1993 t ent ang Analisa Mengenai Dampak
Lingkungan;
15. Keput usan Presiden Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1984 t ent ang Susunan
Organisasi Depart emen, sebagaimana t elah diubah dengan Keput usan Presiden Nomor 58 Tahun 1993;
16. Keput usan Preiden republik Indonesia No. 29 Tahun 1990 t ent ang Dana
Reboisasi, sebagaimana t elah diubah t erakhir dengan Keput usan Presiden Republik Indonesia no. 40 Tahun 1993;
17. Keput usan presiden Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 1990 t ent ang
Pengenaan, pemungut an dan Pembagian Iuran Hasil hut an, sebagaimana t el ah diubah t erakhir dengan keput usan Presiden Republ ik Indonesia Nomor 41 Tahun 1993;
18. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 195/ Kpt s-II/ 1991 t ent ang Iuran Hak
Pengusahaan hut an Tanaman indust ri;
19. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 358/ Kpt s-II/ 1993 t ent ang Tat a Cara dan
Persyarat an Permohonan Hak Pengusahaan Hut an Tanaman Indust ri, sebagaimana t elah diubah dengan Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 536/ Kpt s-II/ 1995;
20. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 70/ Kpt s-II/ 1995 t ent ang.
Memperhat ikan : a. Rekomendasi Gubernur KDH Tk I Riau No. 522/ EK/ 628 t anggal 22 Pebruari 1994.
M E M U T U S K A N :
Menet apkan :
KESATU : Memberikan Hak Pengusahaan Hut an Tanaman Indust ri (HPHTI) Pola Transmigrasi
at as kawasan hut an yang t erlet ak di wil ayah Propinsi Daerah Tingkat I Riau kepada PT. RIMBA LAZUARDI dengan Ket ent uan sebagai berikut :
1. Luas areal Hak Pengusahaan Hut an Tanaman Indust ri (HPHTI) Pola Transmigrasi
t ersebut adal ah seluas ± 12.600 (Dua belas ribu enam rat us) hekt ar
sebagaimana pet a t erlampir.
2. Luas dan let ak def init if areal kerj a Hak Pengusahaan Hut an Tanaman Indust ri
(HPHTI) Pola Transmigrasi dit et apkan oleh Depart emen Kehut anan set el ah dilaksanakan pengukuran dan penat aan bat as di lapangan.
KEDUA : PT. RIMBA LAZUARDI sebagai pemegang Hak Pengusahaan Hut an Tanaman Indust ri
(HPHTI) Pola Transmigrasi harus memenuhi kewaj iban sebagai berikut :
3
1. Membayar Iuran dan Kewaj iban keuangan lainnya sesuai dengan ket ent uan yang
berlaku;
2. Melaksanakan penat aan bat as areal kerj anya selambat -lambat nya 2 (dua) t ahun
sej ak dit et apkan Keput usan ini;
3. Membuat Rencana Karya Pengusahaan Hut an Tanaman Indust ri (RKP-HTI)
selambat -lambat nya 18 (del apan bel as) bulan sej ak dikeluarkannya Keput usan ini;
4. Membuat Rencana Karya Tahunan HTI sesuai dengan pedoman yang dit et apkan;
5. Membangun sarana dan prasarana yang di perlukan unt uk melaksanakan
pengusahaan hut an t anaman indust ri;
6. Memulai kegiat an secara nyat a dan bersungguh-sungguh selambat -lambat nya 6
(enam) bulan set elah dikeluarkannya Keput usan ini;
7. Melaksanakan kegiat an pengusahaan hut an t anaman indust ri dengan
kemampuan sendiri/ pat ungan, meliput i kegiat an-kegiat an penanaman, pemeliharaan, pemungut an, pengolahan dan pemasaran sesuai Rencana Karya Pengusahaan Hut an Tanaman Indust ri menurut ket ent uan-ket ent uan yang berlaku sert a ber dasarkan azas manf aat azas kelest arian dan azas perusahaan;
8. Mengusahakan areal HPHTI sesuai dengan Rencana Karya Pengusahaan Hut an
Tanaman Indust ri dan Rencana Karya Tahunan Hut an Tanaman Indust ri yang disahkan sesuai dengan ket ent uan yang berlaku;
9. Melaksanakan penanaman kembali set elah melakukan penebangan sesuai
ket ent uan yang berlaku;
10. Mempekerj akan t enaga prof esional di bidang kehut anan, dan t enaga lain yang
memenuhi persyarat an sesuai ket ent uan yang berlaku;
11. Membant u meningkat akan t araf hi dup masyarakat yang berada di dal am at au di
sekit ar areal kerj anya;
12. Memat uhi dan memberikan bant uan kepada para pet ugas yang ol eh Ment eri
Kehut anan diberi wewenang unt uk mengadakan bimbingan, pengawasan dan penelit ian;
KETIGA : PT. RIMBA LAZUARDI sebagai pemegang Hak Pengusahaan Hut an Tanaman Indust ri
Pola Transmigrasi t ersebut diat as t erikat oleh ket ent uan-ket ent uan sebagai berikut :
1. Hak Pengusahaan Hut an Tanaman Indust ri(HPHTI) Pola Transmigrasi ini t idak
dapat dipindaht angankan kepada pihak lain t anpa perset uj uan Ment eri Kehut anan.
2. Memenuhi ket ent uan yang t ercant um dalam l ampiran Keput usan ini dan
perat ur an perundangan yang berlaku bagi pengusahaan hut an.
KEEMPAT : 1. Apabila di dalam areal HPHTI Pola Transmigrasi t erdapat lahan yang t elah
menj adi t anah milik, perkampungan, t egalan, persawahan at au t elah di duduki dan digarap oleh pihak ket iga, maka l ahan t ersebut dikeluarkan dari areal kerj a HPHTI Pola Transmigrasi.
2. Apabila l ahan t ersebut pada but ir 1 (sat u) dikehendaki unt uk dij adikan areal HPHTI Pola Transmigrasi, maka penyelesaiannya dil akukan ol eh PT. RIMBA LAZUARDI dengan pihak-pihak yang bersangkut an sesuai dengan ket ent uan perat ur an perundangan-undangan yang berlaku.
KELIMA : 1. Set iap 5 (lima) t ahun HPHTI Pola Transmigrasi ini diadakan penilaian oleh
Deprt emen Kehut anan unt uk menget ahui kemampuan pengelolaannya.
2. Pemegang Hak pengusahaan Hut an Tanaman Pola Transmigrasi dalam
keput usan ini akan dikenakan sanksi apabila melanggar ket ent uan yang t ersebut dalam keput usan ini dan perat uran perundang-undangan yang berlaku.
KEENAM : Dengan dit et apkannya Keput usan ini, maka Keput usan Ment eri Kehut anan No.
185/ Kpt s-V/ 1992 t anggal 21 Pebruari 1992 besert a pet a l ampirannya dinyat akan t idak berl aku lagi.
4
KETUJUH : Keput usan Hak Pengusahaan Hut an Tanaman Indust ri (HPHTI) Pola Transmigrasi
besert a Lampiran-lampirannya berl aku t erhit ung sej ak t anggal 21 Pebruari 1992 unt uk j angka wakt u 43 (empat puluh t iga) t ahun dit ambah 1 (sat u) daur t anaman pokok yang diusahakan 8 (delapan) t ahun, kecuali apabila sebelumnya diserahkan kembali oleh pemegang Hak Pengusahaan Hut an Tanaman Indust ri (HPHTI) Pol a Transmigrasi yang bersangkut an at au dicabut oleh Ment eri Kehut anan
Dit et apkan di : J A K A R T A Pada t anggal : 10 Juli 1996
Salinan Sesuai Aslinya MENTERI KEHUTANAN Kepala Biro Hukum dan Organisasi,
Ttd. Ttd.
YB. WIDODO SUTOYO, SH DJAMALUDIN SURYOHADIKUSUMO NIP. 080023934
Salinan Keput usan ini disampaikan Kepada Yt h. :
1. Sdr. Ment eri Koordinat or Bidang Perekonomian, Keuangan dan Pengawasan Pembangunan;
2. Sdr. Ment eri Koordinat or Bidang Produksi dan Dist ribusi; 3. Sdr. Ment eri Dalam Negeri;
4. Sdr. Ment eri Keuangan; 5. Sdr. Ment eri Tenaga Kerj a;
6. Sdr. Ment eri Pert ambangan dan Energi; 7. Sdr. Ment eri Perdangangan dan Perindust rian;
8. Sdr. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal;
9. Sdr. Kepala Badan Pert anahan Nasional;
10. Sdr. Sekret aris Jenderal Depart emen Kehut anan; 11. Sdr. Inspekt ur Jenderal Depart emen Kehut anan:
12. Sdr. Para Direkt ur Jenderal dal am Lingkup Depart emen Kehut anan;
13. Sdr. Kepala Badan Penelit ian dan Pengembangan Kehut anan;
14. Sdr. Direkt ur Ut ama PT. INHUTANI IV; 15. Sdr. Gubernur Kepal a Dat i I Riau;
16. Sdr. Kepala Kant or Wilayah Depart emen Kehut anan Propinsi Riau;
17. Sdr. Kepala Dinas Kehut anan Propinsi Dat i I Riau.