BAB III
ANALISA MASALAH
A.
IDENTIFIKASI MASALAH DAN PRIORITAS MASALAH
Identifikasi masalah dilaksanakan dengan melihat dari nilai kinerja dari
masing-masing kegiatan. Proses identifikasi masalah dengan membuat daftar
masalah yang dikelompokan menurut jenis program, cakupan, mutu dan
ketersediaan sumber daya.
Hasil identifikasi masalah pada masing- masing program dapat dilihat pada
Tabel 10
Identifikasi Masalah
Puskesmas Galur II tahun 2016
NO JENIS KEGIATAN SASARAN PENCAPAIAN CAKUPAN TARGET KESENJANGAN KINERJA (ABS) (ABS) (4/3 X
100%)
(5/6 X 100%)
1 2 3 4 5 6 7 8
A Upaya Kesehatan KIA-KB
1 K1 156 156 100% 100% 0% 100%
- K1 Murni 156 146 94% 100% -6% 94%
2 K4 156 130 83% 95% -12% 88%
- K4 kualitas 156 125 80% 95% -15% 84%
3 DFR/RT 31 23 74% 85% -11% 87%
4 LINAKES 126 126 100% 99% 1% 101%
5 KF 126 121
6 PKO 31 13 42% 100% -58% 42%
7 KN 1 126 126 100% 99% 1% 101%
8 KN LENGKAP 126 123 98% 95% 3% 103%
9 PKN 14 14 100% 100% 0% 100%
10 KUNJUNGAN BAYI 126 122 97% 95% 2% 102%
11 MTBS 1135 1086 96% 60% 36% 159%
12 YANKES ABAL 561 499 89% 95% -6% 94%
13 KB AKTIF 1647 1236 75% 75% 0% 100%
1 Cakupan D/S 561 505 90% 85% 5% 89.84%
2 Cakupan N/D' 452 239 53% 70% -17% 52,88%
3 Cakupan N/D 505 239 47% 60% -13% 47,42%
4 Cakupan RT dg kadarzi 750 648 86% 90% -4% 86,40%
5 Cakupan ASI EKSKLUSIF 100 81 81% 80% 1% 81,00%
6 Cakupan RT dg garam beryodium 750 742 99% 90% 9% 99,07%
7 2T 505 72 14% <10% -13% 14,29%
8 Indikator BB/U, Gizi buruk 518 4 1% <1% 0% 0,77%
9 Balita Gizi Kurang 518 63 12% 9% 3% 12,16%
10 Balita Gizi Baik 518 438 85% 80% 5% 84,56%
11 Balita gizi lebih 518 13 3% <1% -2% 2,51%
12 Indikator BB/TB, sangat Kurus 518 0 0% <1% 1% 0.00%
13 Balita Kurus 518 19 4% 5% -1% 3,67%
14 Balita Normal 518 480 93% 90% 3% 92,66%
15 Balita gemuk 518 19 4% 2,50% 1% 3,67%
16 Indikator TB/U, Sangat Pendek 518 20 4% 20,5% -17% 3,86%
17 Balita Pendek 518 75 14% 14% 14,48%
18 Balita Normal 518 412 80% 80% 0% 79,54%
19 Balita Tinggi 518 11 2% 5% -3% 2,12%
20 BLT 6-23 bl KEP gakin dapat mp ASI 7 7 100% 100% 0% 100,00%
21 cakupan VIT A BAYI 6-11 BL 62 62 100% 85% 15% 100,00%
22 Cakupan VIT A balita 24-59 BL 256 462 180% 85% 95% 100,00%
23 Cakupan VIT A BUFAS 125 125 100% 90% 10% 100,00%
24 Cakupan bumil dapat Fe 30 156 156 100% 80% 20% 100,00%
25 Cakuipan bumil dapat Fe 90 130 130 100% 95% 5% 100,00%
27 Cakupan bumil dg anemia 156 10 6% 20% -14% 6,41%
28 BBLR 125 7 6% <5% -1% 5,60%
29 IMD 125 119 95% 100% -5% 95,20%
30 Bayi Stunted 156 14 9% 20% -11% 44,87%
31 BuMIL KEK dpt PMT 12 12 100% 100% 0% 50,00%
32 balita kurus dpt pmt 19 12 63% 100% -37% 63,16%
C Upaya Kesehatan Lingkungan
1 Pembinaan TTU
-Cakupan 15 15 100% 10% 90% 1000%
-Kualitas 14 14 100% 79% 21% 127%
2 Inspeksi TPM
-Cakupan 46 20 43% 10% 33% 435%
-Kualitas 33 19 58% 73,30% -16% 79%
3 Inspeksi San Das
a Jamban
-Cakupan IS 297 442 149% 10% 139% 1488%
-Cakupan Kpemilikn 252 442 175% 85% 90% 206%
-Kualitas 252 342 136% 85% 51% 160%
b Sarana Air Minum
-Cakupan IS 297 442 149% 10% 139% 1488%
-Cakupan akses 268 441 165% 90% 75% 183%
-Kualitas 237 375 158% 80% 78% 198%
c STBM
-Desa STBM 3 3 100% 100% 0% 100%
-Desa Melakukan STBM 3 3 100% 100% 0% 100%
4 Pemeriksaan Rumah
-Cakupan IS 253 442 175% 10% 165% 1747%
-Kualitas 215 340 158% 85% 73% 186%
5 Kualitas Air 12 3 25% 75% -50% 33%
D Upaya Pencegahan Penyakit Menular (P2M)
1 Penemuan penderita TB BTA Positif 4 3 75% 70% 5% 107%
2 Penemuan penderita DBD 6 3 50% 100% -50% 50%
3 Pelacakan calon Jama,ah Haji 17 3 18% 100% -82% 18%
4 Penemuan penderita Pneumonia 17 40 235% 4,30% 231% 5472%
5 Cakupan UCI 3 3 100% 100,00% 0% 100%
6 Cakupan Imunisasi Boaster 141 106 75% 100,00% -25% 75%
7 Cakupan BIAS 450 448 100% 100,00% 0% 100%
E Upaya Promosi Kesehatan
1 Desa Siaga berstrata purnama dan mandiri 3 2 67% 80% -13% 83%
2 rumah tangga berPHBS 2554 974 38% 75% -37% 51%
3 SD berPHBS 9 2 22% 50% -28% 44%
4 Fasilitas Kesehatan berPHBS 7 6 86% 90% -4% 95%
5 Tempat kerja berPHBS 3 1 33% 45% -12% 74%
6 Tempat-tempat umum berPHBS 8 5 63% 50% 13% 125%
7 posyandu aktif 30 21 70% 82% -12% 85%
8 Kinerja kualitas kader 173 151 87% 80% 7% 109%
9 upaya penyuluhan P3 NAPZA oleh petugas 5 3 60% 15% 45% 400%
10 Penjaringan anak SD 114 114 100% 100% 0% 100%
11 Cakupan battra terdaftar 29 1 3% 10% -7% 34%
F Upaya Kesehatan Sekolah
G Upaya Kesehatan Jiwa
1 Pendampingan pasien Do Minum obat 179 95 53% 37% 16% 143%
2 Self Help Grup 179 65 36% 37% -1% 98%
3 Famyli gathering 179 85 47% 37% 10% 128%
H Upaya Kesehatan Usia Lanjut
1 Pelayanan kesehatan pra usila & usila 3180 2544 80% 100% -20% 80%
2 Pembinaan pra usila & usila 18 18 100% 100% 0% 100%
3 Pelaksanaan senam usila 18 12 67% 100% -33% 67%
I Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
1 Perkesmas pd kelg rawan dg penyakit kronis 63 48 76% 100% -24% 76% 2 Perkesmas pd kelg rawan dg tindak lanjut 82 48 59% 100% -41% 59%
J Upaya Kesehatan Penyakit Tidak Menular
1 Kelompok Posbindu di Bina 3 1 33% 100% -67% 33%
K Upaya Kesehatan Olah Raga
1 Kelompok Olah raga di Bina 30 10 33% 100% -67% 33%
L Upaya Kesehatan Kerja
Mengingat adanya keterbatasan kemampuan mengatasi masalah secara
sekaligus, ketedak tersediaan teknologi atau adanya keterkaitan satu masalah
dengan masalah lainnya, maka perlu dipilih masalah prioritas dengan jalan
kesepakatan tim. Dalam penetapan urutan prioritas masalah di Puskesmas
Galur II menggunakan metode Matriks yaitu masing-masing kriteria
ditetapkan dengan nilai 1-5. Nilai semakin besar jika tingkat urgensinya (U)
sangat mendesak, atau tingkat keseriusan (S) dan tingkat perkembangan (G)
semakin memprihatinkan apabila tidak diatasi. Kemudian di kalikan UXSXG.
Prioritas masalah diurutkan berdasarkan hasil perkalian yang paling besar dari
ketiga hal tersebut dan disusun dalam bentuk matriks. Hasil penentuan
prioritas masalah pada tabel berikut :
Tabel 11
Penentuan Prioritas Masalah
Puskesmas Galur II Tahun 2016
No Jenis Kegiatan Kriteria Jumlah Rangking
U S G
A Upaya Kesehatan KIA-KB
1 K1
- K1 Murni 5 5 4 100 I
2 K4
- K4 kualitas 4 5 3 60 III
3 DFR/RT 5 5 3 75 II
4 LINAKES 4 5 2 40 IV
5 KF 3 4 3 36 V
6 PKO 3 5 2 30 VII
7 KN 1 3 4 3 36 VI
8 KN LENGKAP 3 4 2 24 XI
9 PKN 3 5 2 30 VIII
10 KUNJUNGAN BAYI 3 5 2 30 IX
11 MTBS 3 4 2 24 XII
12 YANKES ABAL 2 4 2 16 XIII
B Upaya Perbaikan Gizi
1 Cakupan N/D 4 4 3,5 56 VI
2 Cakupan RT Kadarzi 3 3 3 27 IX
3 Balita 2T 4 4 4 64 IV
4 Balita KEP 5 5 5 125 I
5 Balita Gizi Lebih 5 3 3 45 VIII
6 Balita Pendek 5 4 4 80 III
7 Balita gemuk 4 3 4 48 VII
8 Bumil KEK 5 5 4 100 III
9 BBLR 5 4 3 60 V
10 Bayi stunted 4 3 2 24 X
C Upaya Kesehatan Lingkungan
1 Kualitas air 5 5 4 100 I
2 Desa Stop BABS 5 4 4 80 II
D Upaya Pencegahan Penyakit Menular (P2M) 1 Penemuan penderita TB BTA Positif 5 4 4 80 I
2 Penemuan penderita DBD 5 3 3 45 II
3 Pelacakan calon Jama,ah Haji 3 4 2 24 IV 4 Penemuan penderita Pneumonia 3 3 4 36 III
5 Cakupan UCI 2 4 3 24 V
6 Cakupan Imunisasi Boaster 2 3 2 12 VI
7 Cakupan BIAS 2 2 2 8 VII
E Upaya Promosi Kesehatan
1 Batra terdaftar 1 2 2 4 V
2 SD PHBS 2 3 3 18 III
3 RT PHBS 4 4 4 64 I
4 Tempat kerja ber PHBS 3 3 1 9 IV
5 Posyandu aktif 3 4 4 48 II
F Upaya Kesehatan Sekolah
1 Penjaringan kesehatan anak sekolah SD kelas 1 2 2 3 12 I
G Upaya Kesehatan Jiwa
1 Pendampingan pasien Do Minum obat 5 5 3 75 I
2 Self Help Grup 4 4 4 64 II
3 Famyli gathering 4 4 3 48 III
H Upaya Kesehatan Usia Lanjut
3 Pelaksanaan senam usila 3 3 3 27 III
I Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
1 Perkesmas pd kelg rawan dg penyakit kronis 5 5 3 75 I 2 Perkesmas pd kelg rawan dg tindak lanjut 4 4 4 64 II J Upaya Kesehatan Penyakit Tidak Menular 1 Kelompok Posbindu di Bina 3 3 3 27 I
K Upaya Kesehatan Olah Raga
1 Kelompok Olah raga di Bina 2 2 3 12 I
L Upaya Kesehatan Kerja
1 Kelompok UKK nelayan dibina 2 2 3 12 I
B.
PENYEBAB MASALAH DAN ALTERNATIF PEMECAHAN
Perumusan penyebab masalah mencakup apa masalahnya, siapa yang terkena
masalahnya, berapa besar masalahnya dimana masalah itu terjadi dan bila
mana masalah itu terjadi
( What, Who, When, Where and How)
. Kemungkinan
penyebab masalah dapat berasal dari Input (Sumber daya), Proses (pelaksanaan
kegiatan) atau lingkungan. Metode yang disepakat dalam mencari akar
penyebab masalah di Puskesmas Galur II yaitu dengan metode FISH
BONE/ISHIKAWA diagram
( TULANG IKAN).
Kategori yang di gunakan
antara lain : Metode, Manusia, Sarana, Dana dan Lingkungan. Hasil dari
1.
Upaya Kesehatan KIA-KB
K1 murni rendah METODE
MANUSIA
LINGKUNGAN
SARANA
DANA
PSM belum optimal
PWS KIA Pemahaman ibu hamil
Tentang jadwal periksa hamil kurang
Dukungan suami/ Kelg Blm optimal Sistem pelaporan Di luar pusk KIA
2.
Upaya Perbaikan GiziAda balita KEP METODE
MANUSIA
LINGKUNGAN
SARANA
DANA
Diversifikasi pangan kurang
Pengasuh kurang telaten
Lahir BBLR/ dg penyakit penyerta
Pemahaman ibu hamil Tentang jadwal periksa hamil
kurang
Dukungan suami/ Kelg Blm optimal
PMT untuk seluruh
keluarga
3.
Upaya Kesehatan Lingkungan
Kualitas air bersih METODE
Sumber air sehat bukan prioritas
Karakteristik air tanah Yg dangkal
Kualitas air tanah Kurang sehat Sumur Gali Kurang
memenuhi syarat
Cak.SPAL sehat
kurang Sosial Ekonomi Rendah, mahalnya biaya
Pembuatan sumur BOR Penyaringan air
Perlu digalakan
Tdk ada dana stimulan KESLING
4.
Upaya Pencegahan Penyakit Menular (P2M)Cak penemuan BTA Positif masih rendah
METODE Tb terpusat di pusk
induk
Tersangka TB periksa Keluar wilayah
Petugas Lab blm Mendpt pelatihan TB
Masy. Enggan melaporkan Penderita yg dicurigai
Cak.Rumah Sehat kurang Ruang/Pojok TB Tdk sesuai standar
Sputum POT Msh kurang
Dana untuk pelatihan Kader kurang Pengambilan sputum
Pd tersangka lebih diselektif
5.
Upaya Promosi Kesehatan
CAKUPAN RUMAH TANGGA BER PHBS RENDAH METODE MANUSIA
SARANA
DANA LINGKUNGAN
Petugas pembina hanya 1 orang
Peran lintas sektor masih rendah Petugas darbin
tidak optimal
Kegiatan mrpk penunjang sehingga anggaran BOK
belum optimal untuk pelaksanaan intervensi Anggaran swadaya
masyarakat rendah Tidak adanya sarana penyuluhan portable Pertemuan rutin
warga dilaksanakan diluar jam kerja
Media konseling belum ada Kegiatan konseling
gaya hidup belum terlaksana
Mencegah lebih baik dari mengobati belum menjadi budaya di masy
Persepsi yang salah ttg gaya hidup sehat terutama pada
lelaki
Media cetak sosialisasi belum tersedia Anggapan sebelah
mata tentang dampak pelaksanaan PHBS
Bina suasana dengan linsek belum terlaksana
Warga lelaki memiliki kesadaran berPHBS yang rendah
Dukungan dana dari linsek sulit PROMKES
6.
Upaya Kesehatan Sekolah
Pembinaan UKS
METODE MANUSIA
LINGKUNGAN
SARANA
DANA
Tidak ada pelatihan
Guru UKS Petugas merangkap Program lain
Pihak sekolah kurang
peduli Sarana-Prasarana Pembinaan UKS
Blm ada Tidak ada dana untuk Pelatihan Guru UKS
7.
Upaya Kesehatan JiwaPendampingan Pasien DO minum Obat
METODE
MANUSIA
LINGKUNGAN
SARANA
DANA
Belum ada unit Khusus Gg Jiwa
Jumlah Petugas kurang
Pendampingan oleh Petugas kurang
Keluarga kurang peduli
Masy kurang peduli Tidak ada suatu
Sistem kontro
Tidak ada pendanaan khusus Penanganan Gg Jiwa Tidak ada dana
Untuk petugas PMO JIWA
8.
Upaya Kesehatan Usia lanjutCak.Plyn Kes Usila Pra Usila masih
rendah
METODE
MANUSIA
LINGKUNGAN
SARANA
DANA
Blm ada klinik Khusu Usila
Jumlah Petugas kurang
Masy Kurang Peduli
Kelg kurang Peduli Posyandu Usila Kurang optimal
Sarana plyn santun Usila kurang
Tidak ada pendanaan khusus Plyn Santun Usila
Kurang Optimal
9.
Upaya Perawatan Kesehatan MasyarakatCak Perkesmas pd Kelg rawan peny
kronis rendah
METODE
MANUSIA
LINGKUNGAN
SARANA
DANA
Blm ada sistem Penanganan peny
kronis
Program perkesmas Kurang optimal
Petugas merangkap program
Masy kurang peduli
Dukungan suami/ Kelg Blm optimal
PHN Kit kurang
Pendanaan untuk Kunjungan rumah kurang PERKESMAS
10.
Upaya Kesehatan Penyakit Tidak Menular
Posbindu dibina kurang
METODE
MANUSIA
LINGKUNGAN
SARANA
DANA
Pelaks Program Kurang optimal
Petugas merangkap Program lain
Petugas terlatih kurang
Masy kurang memahami Tentang posbindu
Posbindu Kit Blm ada
Lokasi Posbindu Blm ada
Tidak ada Dana Untuk pembentukan
Posbindu Baru PTM
Klp Olah raga Dibina masih rendah
METODE
MANUSIA
LINGKUNGAN
SARANA
DANA
Pelaks Program Kurang optimal
Petugas merangkap Program lain
Petugas terlatih kurang
Masy Kurang peduli
Sarana-Prasarana Pembinaan Kesorga
Blm ada
Tidak ada pendanaan khusus pembinaan
kesorga KESORGA
12.
Upaya Kesehatan Kerja Nelayan
Klp UKK Dibina masih rendah
METODE
MANUSIA
LINGKUNGAN
SARANA
DANA
Pelaks Program Kurang optimal
Petugas merangkap Program lain
Petugas terlatih kurang
Masy Kurang peduli
Sarana-Prasarana Pembinaan UKK
Blm ada
Tidak ada pendanaan khusus pembinaan
Berdasarkan pada akar masalah tersebut, kemudian dilakukan
Brain
Storming
( Curah pendapat) untuk menetapkan cara pemecahan masalah.
Dengan metode
Brain Storming
ini diharapkan mendapatkan ide,
pendapat atau gagasan sebanyak-banyaknya, pengembangan kreatifitas
berpikir dari anggota tim dan memacu keterlibatan seluruh peserta
(anggota tim).
Brain Storming
yang dilakukan di Puskesmas Galur II
adalah type tidak terstruktur yaitu tiap peserta yang mempunyai ide/
Tabel 12
Cara Pemecahan Masalah Puskesmas Galur II Tahun 2016
NO PRIORITAS
MASALAH PENYEBAB MASALAH
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
PEMECAHAN MASALAH
TERPILIH KET
A Upaya Kesehatan KIA-KB 1 Cakupan
Kunjungan pertama ibu hamil (K1) murni masih rendah
- Peran Serta Masyarakat (PSM) belum Optimal
- Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) disembunyikan
- PWS KIA belum optimal - Ibu bekerja terlambat untuk
periksa
- Pemahaman ibu untuk jadwal periksa ibu hamil kurang
- Dukungan Suami/keluarga belum optimal
- Sistem pelaporan belum optimal - Ketergantungan ibu hamil dalam
menentukan jadwal periksa - PPK Jamkes di luar wilayah
Puskesmas
- MMD tingkat Desa tentang P4K - Peningkatan PWS KIA oleh Bidan
pelaksana
- Pelaksanaan Kelas Ibu hamil bersama suami/keluarga - Peningkatan sistem Pelaporan - PPK jamkes disesuaikan domisili - Jemput Bola Ibu hamil
- Jadwal Pelayanan ANC pagi dan Sore
- MMD tingkat Desa tentang P4K
- PenIngkatan PWS KIA oleh bidan pelaksana
- Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil bersama suami/keluarga - Peningkatan sistem
2 Deteksi Faktor Resiko dan Risti Ibu hamil oleh masyarakat masih rendah
- Pengetahuan Masyarakat akan faktor Resiko dan Risti ibu hamil masih kurang
- Adanya kehamilan yang disembunyikan
- Refresing kader tentang deteksi faktor resiko dan Risti Ibu hamil - Sosialisasi tentang Faktor resiko
dan Risti ibu hamil pada masyarakat
- Peningkatan peran Desa siaga - Peningkatan kerjasama lintas
sektor
- Refresing kader tentang deteksi faktor resiko dan Risti ibu hamil
3 Cakupan Kunjungan Ke empat (K4) kualitas masih rendah
- Kurangnya pemahaman ibu hamil dan suami tentang jadwal
pemeriksaan ibu hamil - Ibu hamil periksa di luar
wilayah/klinik swasta belum dilaporkan
- Pelaksanaan Kelas Ibu hamil dan suami
- Kemitraan dengan klinik swasta - Jemput bola laporan luar wilayah
dan klinik swasta
- Pelaksanaan Kelas Ibu hamil dan suami
- Kemitraan dengan klinik swasta
4 Cakupan
Kunjungan Nifas masih kurang
- Kurangnya kesadaran ibu nifas dan suami tentang pemeriksaan nifas
- Ibu pindah domisili setelah melahirkan
- Ibu enggan memeriksakan bila tidak ada keluhan
- Pelaksanaan Kelas Ibu Nifas - Pemantauan/PHN ibu Nifas
belum periksa
5 Cakupan kb aktif masih kurang
- Ibu melahirkan tidak segera ber KB
- Kenyakinan dari ibu dan suami tentang KB
- Akseptor KB aktif DO
- Pemantauan PWS KB melalui Posyandu/PHN
- Motivasi KB sejak ibu hamil - Peningkatan KB Pasca salin - Kerjasama lintas sektor
- Pemantauan PWS KB melalui Posyandu/PHN - Motivasi KB sejak ibu
hamil
- Peningkatan KB Pasca salin - Kerjasama lintas sektor 6 Cakupan MTBS
masih kurang
- Pemahaman MTBS oleh petugas masih kurang
- Waktu pelayanan banyak pencatatan yang harus ditulis
- Refresing MTBS bagi Petugas - Penambahan Petugas
administrasi
- Refresing MTBS bagi Petugas
7 Cakupan Yankes anak balita masih kurang
- Kedatangan anak balita ke Posyandu kurang
- Kurang pemahaman orang tua tentang pemantauan
perkembangan anak kurang - Pekerjaan yang rangkap oleh
kader
- Pemahaman kader tentang SDIDTK kurang
- Refresing kader tentang SDIDTK - Penyuluhan tentang SDIDTK bagi
orang Tua
- Penambahan kader kesehatan - Pemberian reward bagi kader - Pemberian reward bagi balita
yang kedatangannya penuh
- Refresing kader tentang SDIDTK
-B Upaya Perbaikan Gizi
1 Balita KEP (gizi buruk dan kurang)
- Adanya Penyakit penyerta - Pola asuh kurang tepat - Ibu bekerja
- Faktor ekonomi sosial - Pengasuh kurang telaten - Kurangnya variasi makan - Pengukuran TB-BB kurang
benar
- Alat ukur TB belum semua tersedia di posyandu - Dacin perlu ditera ulang - Anggaran alat pengukuran dan
tera dacin tidak ada
- Pengusulan kartu jaminan - Edukasi ibu balita
- TFC
- PMT Pemulihan - Konselin Gizi/PMBA
- Konseling ke dokter spesialis - Pemantauan status giz - Pengusulan lewat dana PNPM - Pelacakan gizi buruk baru - PMT Gizi burk baru
- Pelaksanaan TFC
2 Cakupan N/D rendah
- Ibu bekerja - Pola Asuh
- Anak sekolah sampai siang - Anak Sering Sakit
- PMT penyuluhan dan pemulihan - Pelaksanaan sistem pemantauan
posyandu - Penyuluhan
- Peningkatan kerjasama dengan PAUD dan TK
- Sosialisasi PMBA - Rujukan 2T
3 Adanya anak sangat pendek dan pendek
- Anak kekurangan zat gizi terutama, protein, calsium dan vit D
- Adanya penyakit penyerta - Pola Asuh
- Ibu Bekerja
- Faktor Ekonomi sosial - Pengasuh kurang telaten - Kurangnya variasi makanan - Pengukuran BB dan TB kurang
benar
- Alat ukur TB/PB belum semua tersedia di posyandu
- Dacin perlu ditera ulang - Anggaran untuk alat
pengukuran dan tera dacin tidak ada
- Edukasi ibu balita - TFC
- PMT Pemuliha - Konseling gizi/PMBA
- Konseling ke dokter spesialis - Pemantauan status gizi - Pengusulan lewat dana PNPM
- Edukasi ibu balita
4 Cakupan Kadarzi masih rendah
- Kurangnya kesadaran ibu 2 dalam kadarzi
- Penyimpanan garam masih ada yang salah
- Pengetahuan masih kurang
- Penyuluhan
- Pemantauan kadarzi - Sosialisasi kadarzi
5 Adanya Balita dengan status Gizi lebih (BB/U) dan gemuk (BB/TB)
- Anggapan bahwa anak gemuk itu baik
- Banyaknya iklan tentang makanan dan minuman yang menyesatkan
- Pola pemberian makan yang belum benar
- penyuluhan bahaya gizi lebih - Pemantauan pertumbuhan balita
setiap bulan - Konseling
- Konseling balita
6 Adanya BBLR - Ibu hamil dengan faktor resiko (PEB,KEK,Anemia,Usia)
- Kurangnya pengetahuan ibu tentang kehamilan
- Kehamilan yang tidak dikehendaki
- Memberikan edukasi pd caten dan ibu hamil
- Penyuluhan kespro untuk remaja - Pemantauan bumil dengan resiko
- Pemberian edukasi pada caten dan bumil baru
7 Adanya balita dengan 2T
- Ibu bekerja - Pola Asuh
- Anak sekolah sampai siang - Anak sering sakit
- Rujukan balita 2T - Pelaksanaan sistem
pemantauan di posyandu - Penyuluhan
- Peningkatan kerjasama dg paud dan tk
- Konseling gizi/PMBA
- Rujukan Balita 2T
8 Adanya BUMIL KEK
- Hiperemesis
- ibu Susah makan - Berasal dari wus kek
- Edukasi kepada bumil - Edukasi kepada keluarga
bumil
- PMT bumil KEK
9 Bayi stunted - Bumil KEK
- Bumil Anemia - BBLR
- Gizi ibu hamil kurang
- Edukasi kepada bumil
- Edukasi kepada caten - PMT bumil
- Konseling ASI ex
- Konseling MP ASIdan PMBA
- Edukasi Kepada Caten
C Upaya Kesehatan Lingkungan
1 Kualitas air bersih
- Sarana Air Bersih kurang layak
- Karakteristik air tanah yang kurang baik - Pengetahuan tentang SGL sehat masih
kurang
- Air permukaan yang dangkal
- Karakteristik air tanah yang kurang baik
- Perbaikan Sarana - Penyaringan air
- Peningkatan pengetahuan - Sumur bor dalam
- Penyaringan air
- Peningkatan Pengetahuan - Pengetahuan sistem
saringan air
- Pengambilan sampel air - Pengetahuan sistem
saringan air 2 Desa Stop BABS - Pengetahuan tentang manfaat
Desa BABS kurang
- Sarana jamban kurang layak
- Peningkatan pengetahuan - Perbaikan Sarana
D Upaya Pencegahan Penyakit Menular (P2M)
1 Penemuan penderita TB BTA Positif masih rendah
- Suspek TB enggan
memeriksakan di Puskesmas - Suspek TB kebanyakan
memeriksakan sputum hanya 1 kali waktu datang
- Keluarga kadang masih merahasiakan anggota keluarga yang menderita TBC Paru
- Masyarakat enggan
melaporkan penderita yang di curigai TBC pada petugas Puskesmas
- Adanya 1 penderita TB MDR
- Penemuan suspek TBC lebih selektif
- Pengambilan sputum yang tidak kembali olehpetugas Puskesmas - Penyuluhan kepada masyakat
tetang bahaya TBC yang tidak di obati
- Skrening suspek TB Oleh kader - Tressing kontak terhadap
keluaranga dan lingkungan terdekat penderita
- Kerja sama dengan Rumah sakit baik pemerintah maupun swasta untuk penemuan Suspek TBC.
2 Penemuan penderita DBD masih rendah
- KDRS dari Rumah Sakit, Klinik Swasta sering terlambat
- Kebanyakan tersangka pasien DBD periksa di luar Puskesmas Galur II
- Kegiatan PSN oleh masyarakat masih rendah
-- Angka Bebas Jentik masih rendah
-Melakukan koordinasi dengan Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta
Penyuluhan penyakit DBD di masyarakat
Pemeriksaan Jentik Oleh kader dan petugas Puskesmas
Ikanisasi pada tempat penampungan air yang sulit dikuras,
Melakukan kerja sama lintas sektoral TK Kecamatan
- Rakor Pokjanal DBD TK Kecamatan , PSN , PJB , Penyuluhan
3 Pelacakan Jama,ah Haji
- Banyak calon Jama,ah haji - Jamaah haji yang baru pulang
tidak segera memeriksakan diri
- Pemeriksaan calon Jam,ah haji baik waktu mau berangkat atau kepulangannya
- Penyuluhan bagi Jama,ah Haji yang mau berangkat
E Upaya Promosi Kesehatan
1 RT ber PHBS - Budaya ber PHBS masih rendah terutama untuk kelompok laki-laki
- dukungan linsek kurang
- Budaya mencegah daripada mengobati belum tertanam di masyarakat
- petugas pembina hanya 1 orang dan petugas darbin belum optimal
- Media sosialisasi belum tersedia dan sarana penyuluhan postable belum ada
- pertemuan rutin warga sebagian besar diluar jam kerja, untuk kelompok bapak2 dan remaja dilaksanakan pada malam hari
- pembentukan karang taruna husada, sebagai penerus informasi gaya hidup sehat pada kelompok remaja
- bina suasana dengan dengan TP PKK dan mahasiswa KKN untuk senantiasa memotivasi warga agar ber PHBS - Pembentukan Jalinan
kemitraan pembina PHBS wilayah kerja
- pembentukan pedukuhan bebas asap rokok di Ped. VII dan Ped. VI Kranggan
- Pengusulan penyediaan media dan sarana penyuluhan
- menggunakan PHBS sebagai salah satu indikator pada lomba ped ataupun desa
-- pembentukan
2 Cakupan Posyandu aktif kurang
- Rendahnya cakupan KB
- Masih adanya posyandu yang belum memiliki program tambahan
- Kurangnya peran lintas sektoral dalam membina kegiatan posyandu
- Koordinasi dengan lintas program dan lintas sektoral
- Penambahan UKBM Baru (TOGA, UKK, Keterpaduan BKB PAUD)
- Pengaktifan Peran Pokjanal Posyandu.
- Pemantauan pelaksanaan kegiatan posyandu - Penyediaan form SIP edisi
revisi
- pelatihan kader baru - refreshing kader - Telaah kemandirian
posyandu
3 SD ber PHBS - Sarana pelaksanaan kegiatan PHBS yang rusak
- Adanya kebijakan kerja bakti dari Dikdas PAUD yang
pelaksanaannya membuat kegiatan olahraga senam tidak dilaksanakan seminggu sekali
- Bina suasana kepada kepala sekolah untuk upaya peningkatan pelaksanaan PHBS di sekolah
- Jalinan kemitraan dengan LSM untuk penyediaan sarana sabun di SD
- Penggalangan dukungan guru UKS/kepala puskesmas untuk penerapan PHBS - Pelatihan dokter kecil baru - Pemantauan pelaksanaan
PHBS di sekolah
- Penggalangan dukungan guru UKS/kepala
puskesmas untuk penerapan PHBS
4 Battra terdaftar baru 3%
- Sulitnya menemui hatra pada jam kerja
- Alur perijinan belum jelas
- Form pemeriksaan dan rekomendasi belum ada
- Petugas belum melakukan pemeriksaan pelayanan hatra
- Pemantauan dan pembinaan kegiatan pelayanan hattra - Sosialisasi alur dan
persyaratan hatra - Penyediaan form
pemeriksaan dan surat rekomendasi
5 Tempat kerja ber PHBS
- Masih banyak karyawan yang merokok di sembarang tempat
- Bina suasana kepada penanggung jawab institusi untuk upaya peningkatan pelaksanaan PHBS di institusinya
- Sosialisasi perda KTR kepada karyawan tempat kerja
- Monitoring dan evaluasi pelaksanaan Perda KTR di tempat kerja
- Bina suasana kepada penanggung jawab institusi untuk upaya peningkatan pelaksanaan PHBS di institusinya
6 Desa Siaga Aktif masih berstatus pratama
- Perhatian dari kepala desa kurang
- Anggaran dana kurang dan belum efektif penggunaannya
- Peran lintas program dan linsek kurang
- Kepengurusan belum berjalan optimal
- Masih adanya anggapan bahwa penanganan kesehatan hanya tanggung jawab puskesmas saja
- Refreshing desa siaga kepada pengurus desa siaga dan tokoh masyarakat
- Supervisi dan pembinaan poskesdes dan pengurus desa siaga
- Pendampingan kegiatan desa siaga
F Upaya Kesehatan Sekolah
1 Pembinaan UKS - Tidak ada pelatihan guru UKS - Petugas merangkap program
lain
- Pihak sekolah kurang peduli - Sarana Prasarana pembinaan
UKS belum ada - Tidak ada dana untuk
pelatihan guru UKS dan dokter kecil
- Refresing Guru UKS - Pelatihan dokter kecil
- Skrening anak sekolah sd kelas 1
- Skrening kesehatan gigi selektif - Kerjasama lintas program
- Skrening anak sekolah sd kelas 1
- Skrening kesehatan gigi selektif
- Kerjasama lintas program
G Upaya Kesehatan Jiwa
1 Pendampingan pasien Do Minum obat
- Belum ada unit khusus Gg Jiwa
- Jumlah Petugas Kurang - Pendampingan oleh petugas
kurang
- Keluarga kurang peduli - Masyarakat kurang peduli - Tidak ada suatu sistem
kontrol
- Tidak ada dana untuk petugas PMO
- Tidak ada pendanaan khusus penanganan Gg Jiwa
- Pembentukan unit Jiwa - Penambahan Petugas - Penyuluhan bagi keluarga
dengan anggota Gg Jiwa - Pembentukan sisitem kontrol
PMO
2 Self Help Grup - Masyarakat kurang peduli - Keluarga merasa anggota
keluarga dengan Gg Jiwa tidak perlu perawatan khusus - Tidak ada suatu sistem
kontrol
- Tidak ada pendanaan khusus penanganan Gg Jiwa
- Pendidikan bagi keluarga dg Gg Jiwa
- Pemberdayaan penderita jiwa agar mandiri dan produktif
- Pemberdayaan penderita jiwa agar mandiri dan produktif
3 Famyli gathering - Peran serta anggota keluarga kurang
- Peran lintas sektor kurang
- Refresing bagi keluarga dg anggota Gg Jiwa
- Peningkatan kerjasama lintas sektor
- Refresing bagi keluarga dg anggota Gg Jiwa
H Upaya Kesehatan Usia Lanjut
1 Pelayanan Kesehatan Usila Pra Usila
- Belum ada unit lansia
- Pelayanan santun usila belum optimal
- Jumlah petugas kurang - Posyandu Usila kurang
optimal
- Tidak ada dana stimulan
- Pengadaan unit usila - Peningkatan sarana
prasarana santun usila - Peningkatan Posyandu Usila - Pembinaan kelompok usila
pra usila
- Penyelenggaraan senam usila
- Peningkatan Posyandu Usila
I Upaya Perawatan kesehatan Masyarakat
1 Cakupan
Perkesmas pada keluarga rawan penyakit kronis rendah
- Pelaksanaan program kurang optimal
- Kerjasama Lintas program kurang
- Pendanaan untuk Perkesmas kurang
- Pendataan keluarga rawan penyakit kronis kurang tepat
- Peningkatan pelaksanaan program
- Peningkatan kerjasama lintas program
- Pengalokasian dana untuk perkesmas
- Pendataan keluarga rawan penyakit kronis
- Peningkatan pelaksanaan program - Peningkatan
kerjasama lintas program
2 Cakupan
Perkesmas pada keluarga rawan tindak lanjut
- Pelaksanaan program kurang optimal
- Kerjasama Lintas program kurang
- Pendanaan untuk Perkesmas kurang
- Peningkatan pelaksanaan program
- Peningkatan kerjasama lintas program
- Pengalokasian dana untuk perkesmas
- Pendataan keluarga rawan penyakit kronis
- Peningkatan pelaksanaan program - Peningkatan
J Upaya Kesehatan Penyakit Tidak Menular
1 Kelompok Posbindu dibina rendah
- Pelaksanaan program kurang optimal
- Petugas terlatih kurang - Masyarakat kurang paham
tentang posbindu
- Peningkatan pelaksanaan program
- Sosialisasi kepada masyarakat tentang posbindu
- Pembentukan posbindu baru - Pelatihan petugas baru
- Peningkatan pelaksanaan program
- Sosialisasi kepada masyarakat tentang posbindu
- Pembentukan posbindu baru
K Upaya Kesehatan Olah Raga
1 Kelompok olah raga dibina rendah
- Pelaksanaan program kurang optimal
- Petugas terlatih kurang - Sarana prasarana kurang - Pendanaan kurang - Pendataan kelompok olah
raga kurang tepat
- Pendataan kelompok olah raga
- Pembinaan kelompok olah raga
- Pemberian stimulan sarana prasarana
- Pelatihan kader
- Pendataan kelompok olah raga
- Pembinaan
kelompok olah raga
-L Upaya Kesehatan Kerja
1 Kelompok UKK Nelayan dibina rendh
- Pelaksanaan program kurang optimal
- Petugas terlatih kurang - Sarana prasarana kurang - Pendanaan kurang - Pendataan UKK Nelayan
kurang tepat
- Pendataan UKK Nelayan - Pembinaan Kelompok UKK - Pemberian stimulan - Penyuluhan kesehatan
rutian
- Pendataan UKK Nelayan - Pembinaan