• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN NOMOR 31/M-DAG/PER/7/2007

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN NOMOR 31/M-DAG/PER/7/2007"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 31/ M-DAG/ PER/ 7/ 2007

TENTANG

ANGKA PENGENAL IMPORTIR (API)

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa Angka Pengenal Import ir at au API, sebagai t anda pengenal yang harus dimil iki ol eh import ir dal am mel akukan kegiat an import asi barang, merupakan sal ah sat u inst rumen yang digunakan ol eh Pemerint ah dal am rangka penat aan pel aksanaan kebij akan perdagangan l uar negeri di bidang impor;

b. bahwa ket ent uan mengenai API yang ada saat ini, bel um mencakup sel uruh kegiat an import asi barang yang dil akukan unt uk beberapa kegiat an usaha t ert ent u sepert i kegiat an usaha hul u minyak dan gas bumi, kegiat an usaha di bidang indust ri j asa yang memerl ukan barang modal dan peral at an unt uk mendukung kegiat an usahanya;

c. bahwa kegiat an usaha hul u minyak dan gas bumi merupakan kegiat an spesif ik yang didasarkan pada kont rak kerj asama ant ara Pemerint ah dengan Kont rakt or Kont rak Kerj asama, sehingga dal am rangka kel ancaran kegiat an import asi barang unt uk keperl uan kegiat an usaha hul u minyak dan gas bumi ol eh Kont rakt or Kont rak Kerj asama dipandang perl u adanya pengat uran penerbit an API yang bersif at khusus;

d. bahwa unt uk l ebih mengef ekt if kan pel aksanaan ket ent uan API perl u dil akukan penyesuaian dan mencabut Keput usan Ment eri Perindust rian dan Perdagangan Nomor 40/ MPP/ Kep/ 1/ 2003 t ent ang Angka Pengenal Import ir (API);

e. bahwa berdasarkan pert imbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perl u menet apkan Perat uran Ment eri Perdagangan.

Mengingat : 1. Bedrij f sregl ement erings Ordonant ie 1934 (St aat sbl ad t ahun 1938 Nomor 86) sebagaimana t el ah diubah dan dit ambah;

2. Undang-undang Nomor 3 Tahun 1982 t ent ang Waj ib Daf t ar Perusahaan (Lembaran Negara Tahun 1982 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3214);

(2)

3. Undang-undang Nomor 7 t ahun 1994 t ent ang Pengesahan

Agreement Est abl ishing The Worl d Trade Organizat ion

(Perset uj uan Pembent ukan Organisasi Perdagangan Dunia), (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3564);

4. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1995 t ent ang Kepabeanan (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 75 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3612) sebagaimana t el ah diubah dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2006 (Lembaran Negara Republ ik Indonesia Tahun 2006 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republ ik Indonesia Nomor 4661);

5. Undang-undang Nomor 22 Tahun 2001Tent ang Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Nomor 136 Tahun 2001, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4152);

6. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 t ent ang Pemerint ahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);

7. Perat uran Pemerint ah Nomor 42 Tahun 2002 t ent ang Badan Pel aksana Kegiat an Usaha Hul u Minyak Dan Gas Bumi (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 81, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4216);

8. Perat uran Pemerint ah Nomor 38 Tahun 2007 t ent ang Pembagian Urusan Pemerint ahan Ant ara Pemerint ah, Pemerint ah Daerah Provinsi, dan Pemerint ah Daerah Kabupat en/ Kot a (Lembaran Negara Nomor 82 t ahun 2007, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737);

9. Keput usan Presiden Republ ik Indonesia Nomor 260 Tahun 1967 t ent ang Penegasan Tugas dan Tanggung Jawab Ment eri Perdagangan dal am Bidang Perdagangan Luar Negeri;

10. Keput usan Presiden Republ ik Indonesia Nomor 187/ M Tahun 2005 t ent ang Pembent ukan Kabinet Got ong Royong sebagaimana t el ah diubah beberapa kal i t erakhir dengan Keput usan Presiden Republ ik Indonesia Nomor 171/ M Tahun 2005;

(3)

12. Perat uran Presiden Republ ik Indonesia Nomor 10 Tahun 2005 t ent ang Unit Organisasi dan Tugas Esel on I Kement erian Negara Republ ik Indonesia, sebagaimana t el ah diubah beberapa kal i t erakhir dengan Perat uran Presiden Republ ik Indonesia Nomor 7 Tahun 2007;

13. Keput usan Ment eri Perindust rian dan Perdagangan Nomor 229/ MPP/ Kep/ 7/ 97 t ent ang Ket ent uan Umum di Bidang Impor; 14. Keput usan Ment eri Perindust rian dan Perdagangan Nomor

230/ MPP/ Kep/ 7/ 97 t ent ang Barang yang Diat ur Tat a Niaga Impornya sebagaimana t el ah beberapa kal i diubah, t erakhir dengan Keput usan Ment eri Perindust rian dan Perdagangan Nomor 789/ MPP/ Kep/ 12/ 2002;

15. Keput usan Ment eri Perindust rian dan Perdagangan Nomor 12/ MPP/ Kep/ 1/ 98 t ent ang Penyel engaraan Waj ib Daf t ar Perusahaan (WDP);

16. Keput usan Bersama Ment eri Keuangan dan Ment eri Perindust rian dan Perdagangan Nomor 527/ KMK. 04/ 2002 dan Nomor 819/ MPP/ Kep/ 12/ 2002 t ent ang Tert ib Administ rasi Import ir; 17. Keput usan Ment eri Perdagangan Republ ik Indonesia Nomor

366/ M-DAG/ KEP/ 12/ 2005 t ent ang Pedoman Administ rasi Umum Depart emen Perdagangan;

18. Perat uran Ment eri Perdagangan Nomor 01/ M-DAG/ PER/ 3/ 2005 t ent ang Organisasi dan Tat a Kerj a Depart emen Perdagangan sebagaimana t el ah diubah beberapa kal i t erakhir dengan Perat uran Ment eri Perdagangan Nomor 22/ M-DAG/ PER/ 5/ 2007; 19. Perat uran Ment eri Perdagangan Nomor 09/ M-DAG/ PER/ 3/ 2006

t ent ang Ket ent uan St andar Pemberian Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP),

MEMUTUSKAN :

Mencabut : 1. Keput usan Ment eri Perindust rian dan Perdagangan Nomor 40/ MPP/ Kep/ 1/ 2003 t ent ang Angka Pengenal Import ir (API);

2. Keput usan Ment eri Perindust rian dan Perdagangan Nomor 414/ MPP/ Kep/ 6/ 2003 t ent ang Pemberian Kuasa Unt uk Penerbit an Perset uj uan Impor Barang Tanpa API,

Menet apkan : PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG ANGKA PENGENAL IMPORTIR (API).

(4)

Pasal 1

Dal am Perat uran Ment eri ini yang dimaksud dengan:

1. Impor adal ah kegiat an memasukkan barang ke dal am daerah pabean Indonesia.

2. Angka Pengenal Import ir disingkat API adal ah t anda pengenal sebagai import ir yang harus dimil iki set iap perusahaan yang mel akukan perdagangan impor.

3. Import ir adal ah perusahaan pemil ik API yang mel akukan kegiat an impor barang.

4. Perusahaan dagang adal ah badan usaha, baik yang berbent uk perorangan at au persekut uan, baik dal am bent uk badan hukum at au bukan badan hukum yang berkedudukan di Indonesia dan mel akukan kegiat an usaha perdagangan barang at au j asa.

5. Perusahaan indust ri adal ah badan usaha yang mel akukan kegiat an di bidang usaha indust ri.

6. Kont rakt or Kont rak Kerj a Sama, sel anj ut nya disebut Kont rakt or KKS adal ah badan usaha at au bent uk usaha t et ap yang diberikan wewenang unt uk mel aksanakan ekspl orasi dan ekspl oit asi pada suat u wil ayah kerj a berdasarkan kont rak kerj a sama dengan badan pel aksana.

7. Badan Pel aksana Kegiat an Usaha Hul u Minyak dan Gas Bumi yang sel anj ut nya disebut Badan Pel aksana adal ah suat u badan yang dibent uk unt uk mel akukan pengendal ian kegiat an usaha hul u di bidang minyak dan gas bumi.

8. Cabang perusahaan adal ah perusahaan yang merupakan unit at au bagian dari perusahaan induknya yang dapat berkedudukan di t empat yang berl ainan dan dapat bersif at berdiri sendiri at au bert ugas mel aksanakan sebagian t ugas dari perusahaan induknya.

9. Ment eri adal ah Ment eri yang bert anggung j awab di bidang perdagangan.

10.Direkt ur Jenderal adal ah Direkt ur Jenderal Perdagangan Luar Negeri.

11.Dinas Propinsi adal ah inst ansi pada Pemerint ah Propinsi yang bert anggung j awab di bidang perdagangan.

(5)

Pasal 2

Impor hanya dapat dil aksanakan ol eh perusahaan dagang, perusahaan indust ri, Kont rakt or KKS at au perusahaan penanaman modal yang t el ah memil iki API.

Pasal 3

(1) Impor sebagaimana dimaksud dal am Pasal 2 dapat dil aksanakan t anpa API unt uk :

a. barang pindahan;

b. barang impor sement ara; c. barang promosi;

d. barang unt uk keperl uan penel it ian dan pengembangan il mu penget ahuan;

e. barang kiriman, hadiah unt uk keperl uan ibadah umum, amal , sosial , kebudayaan at au unt uk kepent ingan penanggul angan bencana al am;

f . obat -obat an yang menggunakan anggaran pemerint ah yang diperunt ukkan bagi kepent ingan masyarakat ;

g. barang yang t el ah diekspor unt uk keperl uan perbaikan, pengerj aan dan penguj ian;

h. barang ekspor yang dit ol ak ol eh pembel i di l uar negeri kemudian diimpor kembal i dal am kuant it as yang sama dengan kuant it as pada saat diekspor;

i. barang perwakil an negara asing besert a para pej abat nya yang bert ugas di Indonesia berdasarkan asas t imbal bal ik; j . barang unt uk keperl uan badan int ernasional besert a

pej abat nya yang bert ugas di Indonesia; at au k. barang cont oh yang t idak unt uk diperdagangkan. (2) Impor dapat dil aksanakan t anpa API apabil a;

a. impor t idak dil akukan secara t erus menerus dan yang t idak dimaksudkan unt uk diperdagangkan at au yang t idak dimaksudkan unt uk dipindaht angankan; dan

b. barang yang diimpor adal ah barang unt uk keperl uan l ainnya yang berupa al at penunj ang kel ancaran produksi at au al at pembangunan inf rast rukt ur.

Pasal 4

(6)

Pasal 5

(1) API t erdiri dari:

a. Angka Pengenal Import ir Umum (API-U); b. Angka Pengenal Import ir Produsen (API-P); c. Angka Pengenal Import ir Terbat as (API-T); d. Angka Pengenal Import ir Khusus (API-K).

(2) API berl aku unt uk set iap kegiat an impor di sel uruh daerah pabean Indonesia.

(3) API-U, API-P dan API-T berl aku unt uk kant or pusat dan sel uruh kant or cabangnya.

(4) API-K berl aku unt uk set iap kont rak yang dimil iki ol eh Kont rakt or KKS.

Pasal 6

(1) API-U waj ib dimil iki ol eh set iap perusahaan dagang yang mel akukan impor.

(2) API-P waj ib dimil iki ol eh set iap perusahaan indust ri yang mel akukan impor.

(3) API-T waj ib dimil iki ol eh set iap perusahaan penanaman modal yang mel akukan impor.

(4) API-K waj ib dimil iki ol eh set iap Kont rakt or KKS yang mel akukan impor.

Pasal 7

API-P diberikan kepada perusahaan indust ri yang mengimpor barang modal dan bahan baku at au penol ong unt uk keperl uan proses produksinya sendiri, at au barang l ainnya sepanj ang digunakan unt uk keperl uan perusahaan Indust ri yang bersangkut an.

Pasal 8

API at au Perset uj uan Impor Tanpa API merupakan syarat unt uk: a. pengimporan barang mel al ui pembukaan L/ C pada bank devisa

dan/ at au dengan cara pembayaran l ain yang l azim berl aku dal am t ransaksi perdagangan int ernasional ; dan/ at au

(7)

Pasal 9

Pemil ik API dan pemil ik Perset uj uan Impor Tanpa API bert anggungj awab sepenuhnya t erhadap pel aksanaan impor yang dil akukan dengan menggunakan API dan Perset uj uan Impor Tanpa API yang dimil ikinya.

Pasal 10

(1) API-U dan API-P dit erbit kan at as nama Ment eri ol eh Kepal a Dinas Propinsi dimana kant or pusat perusahaan berdomisil i.

(2) API-K dit erbit kan ol eh Direkt ur Jenderal at as nama Ment eri.

Pasal 11

(1)Set iap perusahaan dagang hanya bol eh memil iki 1 (sat u) API-U dan t idak bol eh memil iki j enis API l ainnya.

(2)Set iap perusahaan indust ri hanya bol eh memil iki 1 (sat u) API-P dan t idak bol eh memil iki j enis API l ainnya.

(3)Set iap Kont rakt or KKS hanya bol eh memil iki 1 (sat u) API-K dan t idak bol eh memil iki j enis API l ainnya.

Pasal 12

(1)Perusahaan dagang yang akan memil iki API-U waj ib mengaj ukan permohonan dengan mengisi Formul ir Isian sebagaimana cont oh dal am Lampiran I Perat uran ini, kepada Kepal a Dinas Propinsi dengan t embusan kepada Kepala Dinas Kabupat en/ Kot a di t empat kedudukan Kant or Pusat perusahaan dengan mel ampirkan:

a. Fot okopi Akt e Not aris Pendirian Perusahaan dan perubahannya;

b. Nama dan susunan pengurus/ direksi perusahaan (asl i);

c. Fot okopi surat ket erangan domisil i kant or pusat perusahaan yang masih berl aku dari kant or Kel urahan set empat at au f ot okopi perj anj ian sewa/ kont rak t empat berusaha;

d. Fot okopi Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)/ ij in yang set ara dari inst ansi t erkait ;

e. Fot okopi Tanda Daf t ar Perusahaan (TDP);

f . Fot okopi Nomor Pokok Waj ib Paj ak (NPWP) Perusahaan at au perseorangan dan Penanggung Jawab Perusahaan;

g. Ref erensi dari bank devisa;

h. Pasf ot o berwarna masing-masing Pengurus/ Direksi Perusahaan 2 (dua) l embar ukuran 3 x 4; dan

(8)

(2)Perusahaan indust ri yang akan memil iki API-P waj ib mengaj ukan permohonan dengan mengisi Formul ir Isian sebagaimana cont oh dal am Lampiran I Perat uran ini kepada Kepal a Dinas Propinsi, dengan t embusan kepada Kepala Dinas Kabupat en/Kot a di t empat Kant or Pusat perusahaan berdomisil i dengan mel ampirkan:

a. Fot okopi Akt e Not aris Pendirian Perusahaan dan perubahannya;

b. Nama dan susunan pengurus/ direksi perusahaan (asl i);

c. Fot okopi surat ket erangan domisil i kant or pusat perusahaan yang masih berl aku dari kant or kel urahan set empat / f ot okopi perj anj ian sewa/ kont rak t empat berusaha;

d. Fot okopi izin usaha indust ri/ ij in yang set ara dari inst ansi t erkait ;

e. Fot okopi Nomor Pokok Waj ib Paj ak (NPWP) Perusahaan sesuai dengan domisil inya;

f . Fot okopi Tanda Daf t ar Perusahaan (TDP); g. Ref erensi dari bank devisa;

h. Pasf ot o berwarna masing-masing pengurus 2 (dua) l embar ukuran 3x4; dan

i. Fot okopi Paspor / KTP dari Pengurus/ Direksi.

(3)Penyampaian permohonan dan t embusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) dapat dil akukan :

a. mel al ui j asa pengiriman; at au

b. disampaikan secara l angsung kepada Kepal a Dinas Propinsi dan Kepal a Dinas Kabupat en/ Kot a.

(4)Kont rakt or KKS yang akan memil iki API-K, waj ib mengaj ukan permohonan kepada Direkt ur Jenderal dengan mengisi Formul ir Isian sebagaimana cont oh dal am Lampiran II Perat uran ini, dengan mel ampirkan:

a. Sal inan Kont rak Kerj asama ant ara Kont rakt or KKS dengan Pemerint ah/ Badan Pel aksana;

b. Rekomendasi dari Badan Pel aksana;

c. Fot okopi Nomor Pokok Waj ib Paj ak (NPWP) Kont rakt or KKS; d. Pasf ot o berwarna masing-masing penanggung j awab

Kont rakt or KKS, 2 (dua) l embar ukuran 3x4; dan

e. Fot okopi bukt i ident it as/ paspor masing-masing penanggung j awab di Kont rakt or KKS.

Pasal 13

(9)

(t iga) hari kerj a sej ak t embusan permohonan API dit erima.

(2) Dal am hal pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) t idak dapat disel esaikan pada wakt unya, Dinas Propinsi dapat mel akukan pemeriksaan di l apangan yang disel esaikan pal ing l ambat 10 (sepul uh) hari kerj a sej ak permohonan dit erima.

(3) Hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dit uangkan dal am Berit a Acara Pemeriksaan (BAP) dengan cont oh sebagaimana t ercant um dal am Lampiran III-a Perat uran ini dan dit andat angani ol eh Kepal a Dinas Kabupat en/ Kot a sert a pegawai Dinas Kabupat en/ Kot a yang mel akukan pemeriksaan di l apangan.

(4) Kepal a Dinas Kabupat en/ Kot a menyampaikan BAP sebagaimana dimaksud pada ayat (3) kepada Kepal a Dinas Propinsi, pal ing l ambat 2 (dua) hari kerj a sej ak BAP dit andat angani.

Pasal 14

(1)Dal am hal diperl ukan pemeriksaan ke l apangan unt uk memast ikan kebenaran dokumen yang diaj ukan ol eh Pemohonan API-K sebagaimana dimaksud dal am Pasal 12 ayat (4), Direkt ur Jenderal dapat menugaskan pegawai di l ingkungan Direkt orat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Depart emen Perdagangan.

(2)Hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dit uangkan dal am Berit a Acara Pemeriksaan (BAP) dengan cont oh sebagaimana t ercant um dal am Lampiran III-b Perat uran ini dan dit andat angani ol eh Direkt ur Impor at as nama Direkt ur Jenderal sert a pegawai yang mel akukan pemeriksaan di l apangan.

Pasal 15

(1) Bent uk API-U, API-P dan API-K sebagaimana dimaksud dal am Pasal 5 sebagaimana t ercant um dal am Lampiran IV, Lampiran V dan Lampiran VI Perat uran ini.

(2) API-U berwarna biru muda, API-P berwarna hij au muda dan API-K berwarna kuning muda.

Pasal 16

(1)Kepal a Dinas Propinsi menerbit kan API-U/ API-P at au menol ak permohonan API-U/ API-P sebagaimana dimaksud dal am Pasal 12 ayat (1) dan (2) pal ing l ambat dal am wakt u 3 (t iga) hari kerj a t erhit ung sej ak dit erima BAP sebagaimana dimaksud dal am Pasal 13 ayat (3).

(10)

kepada Direkt ur Impor dan Kepal a Dinas Kabupat en/ Kot a pembuat BAP.

(3)Surat penol akan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada pemohon dengan t embusan kepada Kepal a Dinas Kabupat en/ Kot a pembuat BAP.

(4)Cont oh surat penol akan permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagaimana t ercant um dal am Lampiran VII-a Perat uran ini.

Pasal 17

(1)Direkt ur Jenderal menerbit kan API-K at au menol ak permohonan API-K sebagaimana dimaksud dal am Pasal 12 ayat (3) pal ing l ambat dal am wakt u 3 (t iga) hari kerj a t erhit ung sej ak dit erima permohonan penerbit an API-K.

(2)Dal am hal diperl ukan pemeriksaan ke l apangan sebagaimana dimaksud dal am Pasal 14, perset uj uan at au penol akan permohonan sebagaimana dimaksud dal am Pasal 12 ayat (4) dit erbit kan pal ing l ambat 3 (t iga) hari kerj a t erhit ung sej ak sel esainya pemeriksaan dimaksud.

(3)Direkt ur Jenderal menyampaikan t embusan API-K kepada Kepal a Badan Pel aksana dal am wakt u 3 (t iga) hari kerj a sej ak t anggal dit erbit kan.

(4)Surat penol akan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada pemohon dengan t embusan kepada Kepal a Badan Pel aksana dan kepada Direkt ur Jenderal Bea dan Cukai Depart emen Keuangan.

(5)Cont oh surat penol akan permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagaimana t ercant um dal am Lampiran VII-b Perat uran ini.

Pasal 18

Masa berl aku API-U, API-P dan API-K sel ama 5 (l ima) t ahun t erhit ung sej ak t anggal dit erbit kan dan dapat diperpanj ang.

Pasal 19

(1)Perusahaan pemil ik API-U dan API-P waj ib mel aporkan real isasi impor dal am hal ada/ t idak ada impor, sekal i dal am 3 (t iga) bul an kepada Kepal a Dinas Propinsi dengan t embusan kepada Kepal a Dinas Kabupat en/ kot a dimana perusahaan berdomisil i. (2)Kont rakt or KKS pemil ik API-K waj ib mel aporkan rekapit ul asi

(11)

Jenderal dal am hal ini Direkt ur Impor.

(3)Kepal a Dinas Propinsi menyampaikan l aporan rekapit ul asi real isasi impor masing-masing perusahaan pemil ik API-U dan API-P, sekal i dal am 1 (sat u) t ahun kepada Direkt ur Jenderal .

Pasal 20

(1)Perusahaan pemil ik API-U dan API-P waj ib mel aporkan set iap perubahan yang berkait an dengan perusahaannya pal ing l ambat 30 (t iga pul uh) hari t erhit ung sej ak t erj adinya perubahan kepada Kepal a Dinas Propinsi dengan t embusan kepada Kepal a Dinas Kabupat en/ Kot a di l okasi perusahaan yang bersangkut an berdomisil i.

(2)Perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mel iput i :

a. set iap perubahan bent uk badan usaha, susunan pengurus/ direksi, al amat perusahaan, Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), surat ij in yang set ara dari inst ansi t erkait , dan at au Tanda Daf t ar Perusahaan (TDP), unt uk perusahaan pemil ik API-U.

b. set iap perubahan bent uk badan usaha, perubahan j enis usaha indust ri, susunan pengurus/ direksi, al amat perusahaan dan at au Tanda Daf t ar Perusahaan (TDP), unt uk perusahaan pemil ik API-P.

(3)Cont oh l aporan perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a sebagaimana t ercant um dal am Lampiran VIII-a dan l ampiran VIII-b Perat uran ini.

(4)Cont oh l aporan perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b sebagaimana t ercant um dal am Lampiran VIII-a dan l ampiran VIII-b Perat uran ini.

(5)Laporan perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dibuat dal am 2 (dua) rangkap dan harus dit andasahkan ol eh Kepal a Dinas Propinsi, dengan t embusan disampaikan kepada Direkt ur Impor.

(6)Kepal a Dinas Propinsi menyampaikan l aporan perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) masing-masing kepada Kepal a Dinas Kabupat en/ Kot a di l okasi perusahaan berdomisil i dan kepada perusahaan yang bersangkut an.

(12)

Pasal 21

(1) Kont rakt or KKS pemil ik API-K waj ib mel aporkan set iap perubahan yang berkait an dengan ident it as dan at au hal l ain yang t erkait dengan Kont rakt or KKS pal ing l ambat 30 (t iga pul uh) hari t erhit ung sej ak t erj adinya perubahan kepada Direkt ur Jenderal mel al ui Kepal a Badan Pel aksana.

(2) Kepal a Badan Pel aksana at au pej abat yang dit unj uk menyampaikan set iap l aporan perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Direkt ur Jenderal pal ing l ambat 5 (l ima) hari set el ah dit erima dari Kont rakt or KKS.

(3) Cont oh l aporan perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagaimana t ercant um dal am Lampiran VIII-c dan Lampiran VIII-d Perat uran ini.

(4) Perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat dal am 2 (dua) rangkap dan dit andasahkan ol eh Direkt ur Impor at as nama Direkt ur Jenderal , dengan t embusan disampaikan kepada Badan Pel aksana.

(5) Direkt ur Impor menyampaikan l aporan perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) kepada Kont rakt or KKS.

(6) Laporan perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) merupakan sat u kesat uan yang t idak t erpisahkan dari API-K Kont rakt or KKS.

Pasal 22

(1)API dapat dibekukan apabil a perusahaan pemil ik API dan/ at au Pengurus/ Direksi perusahaan pemil ik API/ penanggung j awab Kont rakt or KKS pemil ik API-K:

a. sedang diperiksa ol eh penyidik yang berwenang karena diduga mel akukan t indak pidana yang berkait an dengan penyal ahgunaan API;

b. diduga menyampaikan inf ormasi at au dat a yang t idak benar pada saat pengaj uan permohonan API;

c. t idak mel aksanakan kewaj iban sebagaimana dimaksud dal am Pasal 19, Pasal 20 dan at au Pasal 21; at au

d. diduga mel anggar ket ent uan yang berl aku di bidang impor. (2)Cont oh surat pembekuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

(13)

Pasal 23

(1)API yang t el ah dibekukan sebagaimana dimaksud dal am Pasal 22, dapat diakt if kan kembal i apabil a:

a. t el ah dikel uarkan perint ah penghent ian penyidikan ol eh penyidik dan/ at au dinyat akan t idak bersal ah/ dibebaskan dari segal a t unt ut an hukum yang t el ah mempunyai kekuat an hukum yang t et ap dengan mel ampirkan amar pengadil an; b. t idak t erbukt i menyampaikan inf ormasi at au dat a yang t idak

benar pada saat pengaj uan permohonan API sebagaimana dimaksud dal am Pasal 21 huruf b;

c. t el ah mel aksanakan kewaj ibannya sebagaimana dimaksud dal am Pasal 19, Pasal 20, dan Pasal 21; at au

d. t idak t erbukt i mel anggar ket ent uan di bidang impor sebagaimana dimaksud dal am Pasal 22 huruf d.

(2)Cont oh surat pengakt if an kembal i sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagaimana t ercant um dal am Lampiran X-a dan Lampiran X-b Perat uran ini.

Pasal 24

(1)API dicabut apabil a perusahaan pemil ik API dan/ at au Pengurus/ Direksi perusahaan pemil ik API/ penanggung j awab Kont rakt or KKS :

a. mengal ami pembekuan API sebanyak 2 (dua) kal i;

b. t idak mel aksanakan kewaj ibannya sebagaimana dimaksud dal am Pasal 19, Pasal 20, dan Pasal 21 pal ing l ambat 30 (t iga pul uh) hari t erhit ung sej ak t anggal pembekuan;

c. t erbukt i mel anggar ket ent uan t at a niaga impor yang berl aku;

d. memal sukan dan/ at au menyal ahgunakan dokumen impor dan surat -surat yang berkait an dengan impor; at au

e. dinyat akan bersal ah ol eh pengadil an at as t indak pidana yang berkait an dengan penyal ahgunaan API dan t el ah mempunyai kekuat an hukum yang t et ap.

(2)Cont oh surat pencabut an sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagaimana t ercant um dal am Lampiran XI-a dan Lampiran XI-b Perat uran ini.

Pasal 25

(14)

(2)Dal am hal API dicabut sebagaimana dimaksud dal am Pasal 24 huruf c, huruf d, dan/ at au huruf e, maka perusahaan hanya dapat mengaj ukan permohonan API baru set el ah 5 (l ima) t ahun sej ak t anggal pencabut an API t ersebut .

(3)Dal am hal API-K dicabut sebagaimana dimaksud dal am Pasal 24, maka Kont rakt or KKS hanya dapat mengaj ukan permohonan API-K baru set el ah mendapat rekomendasi dari API-Kepal a Badan Pel aksana yang menyat akan kr edibil it as Kont rakt or KKS.

(4)Pemohon API sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) diwaj ibkan:

a. memenuhi ket ent uan sebagaimana dimaksud dal am Pasal 11 Perat uran ini; dan

b. mengembal ikan API asl i yang t el ah dicabut .

Pasal 26

(1)Pembekuan, pengakt if an kembal i, dan pencabut an API-U dan API-P sebagaimana dimaksud dal am Pasal 22, Pasal 23, dan Pasal 24, dil akukan at as nama Ment eri ol eh Kepal a Dinas Propinsi yang menerbit kan API.

(2)Pembekuan, pengakt if an kembal i, dan pencabut an API-K sebagaimana dimaksud dal am Pasal 22, Pasal 23, dan Pasal 24, dil akukan at as nama Ment eri ol eh Direkt ur Jenderal .

(3)Kepal a Dinas Propinsi menyampaikan surat pemberit ahuan pembekuan, pengakt if an kembal i dan pencabut an API-U dan API-P sebagaimana dimaksud dal am Pasal 22, Pasal 23, dan Pasal 24 kepada perusahaan yang bersangkut an dengan t embusan kepada Direkt ur Impor dan Kepal a Dinas Kabupat en/ Kot a di l okasi perusahaan berdomisil i.

(4)Sal inan surat pemberit ahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disampaikan kepada Direkt ur Jenderal Bea dan Cukai unt uk keperl uan t at al aksana kepabeanan di bidang impor.

Pasal 27

(1)Set iap API-U dan API-P yang dit erbit kan diberi nomor yang t erdiri dari 9 (sembil an) digit sebagaimana cont oh dal am Lampiran XII Perat uran ini, yang t erdiri dari:

a. 2 (dua) digit pert ama unt uk nomor kode propinsi yang dit et apkan sebagaimana t ercant um dal am l ampiran XIII Perat uran ini ;

(15)

c. 5 (l ima) digit t erakhir unt uk nomor urut API yang dit erbit kan.

(2)Dal am hal t erj adi perubahan t erhadap j uml ah wil ayah sehingga menyebabkan t erj adinya perubahan nomor kode propinsi, maka nomor kode yang baru dit et apkan ol eh Direkt ur Jenderal .

(3)Set iap API-K yang dit erbit kan diberikan nomor sesuai dengan ket ent uan dal am pedoman administ rasi umum Depart emen Perdagangan.

Pasal 28

Ket ent uan mengenai API-T sebagaimana dimaksud dal am Pasal 4 ayat (1) huruf d diat ur t erpisah mel al ui Perat uran Ment eri.

Pasal 29

Ket ent uan pel aksanaan perat uran ini dapat diat ur l ebih l anj ut ol eh Direkt ur Jenderal .

Pasal 30

API-U dan API-P yang dit erbit kan sebel um dit et apkannya Perat uran ini dinyat akan t et ap berl aku sampai habis masa l akunya dan t unduk pada ket ent uan dal am Perat uran ini.

Pasal 31

Perat uran ini mul ai berl aku sej ak t anggal dit et apkan.

Agar set iap orang menget ahuinya, memerint ahkan pengumuman Perat uran ini dengan penempat annya dal am Berit a Negara Republ ik Indonesia.

Dit et apkan di Jakart a pada t anggal 20 Jul i 2007

MENTERI PERDAGANGAN R. I,

t t d

MARI ELKA PANGESTU Salinan sesuai dengan aslinya

Sekretariat Jenderal Departemen Perdagangan

Kepala Biro Hukum,

(16)

NOMOR

: 31/M-DAG/PER/7/2007

TANGGAL

: 20 Juli 2007

A. LAMPIRAN I : Formulir Isian untuk Memperoleh Angka Pengenal Importir

B. LAMPIRAN II : Formulir Isian untuk Memperoleh Angka Pengenal Importir Khusus

C. LAMPIRAN III : Berita Acara Pemeriksaan (BAP)

D. LAMPIRAN IV : Angka Pengenal Importir Umum (API-U)

E. LAMPIRAN V : Angka Pengenal Importir Produsen (API-P)

F. LAMPIRAN VI : Angka Pengenal Importir Khusus (API-K)

G. LAMPIRAN VII-a : Surat Penolakan API U/P

H. LAMPIRAN VII-b : Surat Penolakan API K

I. LAMPIRAN VIII-a : Perubahan Susunan Pengurus/Direksi Perusahaan

J. LAMPIRAN VIII-b : Perubahan Bentuk Badan Usaha, Alamat, NPWP,TDP

K. LAMPIRAN IX-a : Surat Pembekuan API U/P

L. LAMPIRAN IX-b : Surat Pembekuan API K

M. LAMPIRAN X-a : Surat Pengaktifan Kembali API U/P

N. LAMPIRAN X-b : Surat Pengaktifan Kembali API K

O. LAMPIRAN XI-a : Surat Pencabutan API U/P

P. LAMPIRAN XI-b : Surat Pencabutan API K

Q. LAMPIRAN XII : Daftar Nomor Kode API untuk Dinas Propinsi

R. LAMPIRAN XIII : Contoh Penomoran Kode Provinsi, Kabupaten/Kota

MENTERI PERDAGANGAN R.I.

(17)

FORMULIR ISIAN UNTUK MEMPEROLEH ANGKA PENGENAL IMPORTIR

UMUM/PRODUSEN *)

Kepada Yth.

……….………..

………

……….

di

Nomor : Tanggal : Perihal :

A. IDENTITAS PERUSAHAAN

1. Nama/Bentuk Perusahaan : 2. Alamat Kantor Pusat Perusahaan :

3. Nomor Telepon :

4. Nomor Faksimil :

5. No. Akta Notaris/Perubahan : 6. No. SIUP atau surat izin usaha/izin usaha industri *) :

7. No. TDP :

8. NPWP Perusahaan : 9. NPWP Pengurus/Direksi Perusahaan :

10. No. Surat Ket Domisili Kantor Pusat :

B. IDENTITAS PENGURUS/DIREKSI PERUSAHAAN

1. Nama : ………

Alamat Rumah : ………

Jabatan : ………

No. Paspor/KTP : ……… NPWP : ………

2. Nama : ………

Alamat Rumah : ………

Jabatan : ………

No. Paspor/KTP : ………

(18)

No. Paspor/ KTP : ……… NPWP : ………

4. Nama : ………

Alamat Rumah : ………

Jabatan : ………

No. Paspor/KTP : ………

NPWP : ………

C. HUBUNGAN DENGAN BANK

(1) Nama Bank :………. ……… Nomor Rekening Perusahaan : ……… (2) Nama Bank :………. ……… Nomor Rekening Perusahaan : ……… (3) Dst.

D. LAMPIRAN PERSYARATAN

a. Fotokopi akte notaris pendirian perusahaan dan perubahannya; b. Asli susunan pengurus/direksi perusahaan terakhir;

c. Fotokopi Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) atau surat izin usaha/ izin usaha industri dari Departemen Terkait ;*) d. Fotokopi Tanda Daftar Perusahaan (TDP);

e. Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Perusahaan sesuai dengan domisilinya; f. Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Pengurus/Direksi Perusahaan;

g. Fotokopi surat keterangan domisili, atau sewa/kontrak dari pemilik gedung; h. Referensi bank devisa (asli);

i. Pasfoto berwarna masing-masing pengurus/direksi 2 (dua) lembar ukuran 3 x 4; j. Fotokopi Paspo/KTP pengurus/direksi.

Yang bertanda tangan di bawah ini bersedia menerima segala sanksi hukum terhadap diri pribadi maupun terhadap perusahaannya, jika keterangan-keterangan di atas ternyata tidak benar.

……..……….., ……… 2007 Materai

Rp. 6000,-

(19)

FORMULIR ISIAN UNTUK MEMPEROLEH ANGKA PENGENAL IMPORTIR

KHUSUS

Kepada Yth.

……….………..

………

……….

di

Nomor : Tanggal : Perihal :

E. IDENTITAS KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA (KKKS)

1. Nama/Bentuk KKKS :

2. Alamat Kantor/lokasi KKKS :

3. Nomor Telepon :

4. Nomor FaksimilI :

5. NPWP KKKS :

6. No. Kontrak Kerjasama :

F. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB KONTRAKTOR KKS :

1. Nama : ………

Alamat domisili : ………

Jabatan : ………

No. Identitas : ………

2. Nama : ………

Alamat domisili : ………

Jabatan : ………

No. Identitas : ………

3. Nama : ………

Alamat domisili : ………

Jabatan : ………

(20)

No. Identitas : ………

G. LAMPIRAN PERSYARATAN

a. Salinan Kontrak Kerjasama antara Kontraktor KKS dengan pemerintah / Badan Pelaksana Migas; b. Rekomendasi dari Badan Pelaksana;

c. Foto kopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Kontraktor KKS ;

d. Pas foto berwarna masing-masing Penanggung jawab / pengurus Kontraktor KKS, 2 (dua) lembar ukuran 3 x 4; dan e. Fotokopi bukti identitas masing-masing penanggung jawab Kontraktor KKS.

Yang bertanda tangan di bawah ini bersedia menerima segala sanksi hukum terhadap diri pribadi maupun terhadap perusahaannya, jika keterangan-keterangan di atas ternyata tidak benar.

……..……….., ……… 2007

Materai

Rp. 6000,-

(21)

CONTOH

BERITA ACARA PEMERIKSAAN (BAP)

NOMOR :

TANGGAL: Kami yang bertugas :

1. Nama : ………

Jabatan : ………

NIP : ………

2. Nama : ………

Jabatan : ………

NIP : ………

sesuai dengan surat permohonan dan daftar isian berikut lampirannya yang kami terima pada hari ……..……… tanggal ………., kami telah mengadakan pemeriksaan atas perusahaan :

………

Nama : ………

Alamat : ………

Dengan ini menyatakan bahwa dokumen yang dilampirkan pada surat perusahaan sebagaimana diatur dalam Pasal 12 Peraturan Menteri Perdagangan No. ... tanggal ... adalah :

a. Benar, sehingga kepada perusahaan tersebut di atas dapat diberikan API-U/API-P/API-K; *)

b. Tidak benar, sehingga kepada perusahaan tersebut di atas tidak dapat diberikan API-U/API-P/API-K*) Demikian berita ini dibuat dengan sebenarnya.

Kabupaten/Kota ………, ……….

Pemeriksa Pemeriksa

( ………. ) ( ………. )

KEPALA DINAS………./DIREKTUR IMPOR*)

………..……….

KABUPATEN/KOTA ………*)

(………) NIP.

(22)

Nomor : 31/M-DAG/PER/7/2007 Tanggal:20 Juli 2007

DEPARTEMEN PERDAGANGAN

Logo Depdag

………..

………..

ANGKA PENGENAL IMPORTIR - UMUM (API-U)

Nomor : ………

Berlaku s.d. : ………

Sesuai Berita Acara Pemeriksaan (BAP) …..………..……….

Nomor ……… tanggal …………. , diberikan Angka Pengenal Importir Umum (API-U), kepada :

Nama/Bentuk Perusahaan

: ………

Alamat Kantor Pusat

: ………

………

Nama Penanggung Jawab

: ………

Telepon :

………

Faksimil :

………

Nomor Akte Notaris/Perubahan : ………

Nomor SIUP/Surat Izin usaha

: ………

Nomor TDP

: ………

NPWP :

………

Nomor Surat Ket. Domisili

: ………

/sewa kontrak

Jenis Barang/Jasa/

: ………

Dagangan Utama

………,

………

a.n. Menteri Perdagangan

………..

( )

NIP

Tembusan :

1. Direktur Impor, Ditjen Daglu; 2. Direktur Bank Indonesia/ULN;

(23)

1. Nama : ………..

Alamat Rumah : ………..

………..

Jabatan : ………..

No. Paspor/KTP : ………..

NPWP : ………..………

Contoh Tanda Tangan

:

2. Nama : ………..

Alamat Rumah : ………..

………..

Jabatan : ………..

No. Paspor/KTP : ………..

NPWP : ……….…………. Contoh Tanda Tangan : ………..

3. Nama : ………..

Alamat Rumah : ………..

………..

Jabatan : ………..

No. Paspor/KTP : ………..

NPWP : ……….………. Contoh Tanda Tangan : ………..

4. Nama : ………..

Alamat Rumah : ………..

………..………..

Jabatan : ………..………..

No. Paspor/KTP : ………..………..

NPWP : ………..………..

Contoh Tanda Tangan :

………..………..

Dengan Ketentuan Sebagai Berikut:

a. Perusahaan Pemilik API wajib melaporkan kepada Kepala …………. dengan tembusan Kepada Direktur Impor selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak:

(1) Perubahan mengenai kegiatan usahanya sekali dalam 1 (satu) tahun;

(2) Perubahan mengenai setiap perubahan bentuk badan usaha, pengurus/direksi dan alamat perusahaan; b. API dibekukan apabila:

(1) Sedang diperiksa oleh penyidik yang berwenang karena diduga melakukan tindak pidana yang berkaitan dengan penyalahgunaan API; (2) Tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud huruf a butir (1) dan (2);

(3) Dalam hal tertentu atas permintaan Menteri atau pejabat yang ditunjuk

c. API yang telah dibekukan sebagaimana dimaksud huruf b, baru dapat diaktifkan kembali apabila: (1) Telah dikeluarkan perintah penghentian penyidikan oleh penyidik;

(2) Dinyatakan tidak bersalah/dibebaskan dari segala tuntutan hukum yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap dengan melampirkan amar pengadilan:

(3) Telah melaksanakan kewajibannya sebagaimana dimaksud huruf a butir (1) dan (2). d. API dicabut apabila:

(1) Mengalami pembekuan API sebanyak 2 (dua) kali

(2) Tidak melaksanakan kewajibannya sebagaimana dimaksud huruf a butir (1) dan (2) selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal pembekuan;

(3) Melanggar ketentuan tata niaga impor yang berlaku;

(4) Memalsukan dan atau menyalahgunakan dokumen impor dan surat-surat yang berkaitan dengan impor;

(5) Dinyatakan bersalah oleh pengadilan atas tindak pidana yang berkaitan dengan penyalahgunaan API dan telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap; atau

(6) Dalam hal tertentu atas permintaan Menteri atau pejabat yang ditunjuk. e. Pembekuan, pengaktifan kembali, dan pencabutan API:

(1) Sebagaimana dimaksud dalam huruf b, c, dan d dilakukan oleh ……… di mana API diterbitkan.

(24)

DEPARTEMEN PERDAGANGAN

Logo Depdag

………..

………..

ANGKA PENGENAL IMPORTIR – PRODUSEN

Nomor : ………

Berlaku s.d. : ………

Sesuai Berita Acara Pemeriksaan (BAP) …..………..……….

Nomor ……… tanggal …………. , diberikan Angka Pengenal Importir Khusus, kepada :

Nama/Bentuk Perusahaan

: ………

Alamat Kantor Pusat

: ………

………

Nama Penanggung Jawab

: ………

Telepon :

………

Faksimil :

………

Nomor Akte Notaris/Perubahan : ………

Nomor izin usaha industri/izin

setara lainnnya

: ………

Nomor TDP

: ………

NPWP :

………

Nomor Surat Ket. Domisili

: ………

/sewa kontrak

Jenis Izin Usaha Industri

: .

………

………, ………

a.n. Menteri Perdagangan

………..

( )

NIP

Tembusan :

1. Direktur Impor, Ditjen Daglu; 2. Direktur Bank Indonesia/ULN;

(25)

1.

Nama : ………..

Alamat Rumah : ………..

………..

Jabatan : ………..

No. Paspor/KTP : ………..

NPWP : ………..………

Contoh Tanda Tangan

:

2.

Nama : ………..

Alamat Rumah : ………..

………..

Jabatan : ………..

No. Paspor/KTP : ………..

NPWP : ……….…………. Contoh Tanda Tangan : ………..

3. Nama : ………..

Alamat Rumah : ………..

………..

Jabatan : ………..

No. Paspor/KTP : ………..

NPWP : ……….………. Contoh Tanda Tangan : ………..

4. Nama : ………..

Alamat Rumah : ………..

………..………..

Jabatan : ………..………..

No. Paspor/KTP : ………..………..

NPWP : ………..………..

Contoh Tanda Tangan :

………..………..

Dengan Ketentuan Sebagai Berikut:

a. Perusahaan Pemilik API wajib melaporkan kepada Kepala …………. dengan tembusan Kepada Direktur Impor selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak:

(1) Perubahan mengenai kegiatan usahanya sekali dalam 1 (satu) tahun;

(2) Perubahan mengenai setiap perubahan bentuk badan usaha, pengurus/direksi dan alamat perusahaan;

b. API dibekukan apabila:

(1) Sedang diperiksa oleh penyidik yang berwenang karena diduga melakukan tindak pidana yang berkaitan dengan penyalahgunaan API; (2) Tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud huruf a butir (1) dan (2);

(3) Dalam hal tertentu atas permintaan Menteri atau pejabat yang ditunjuk

c. API yang telah dibekukan sebagaimana dimaksud huruf b, baru dapat diaktifkan kembali apabila: (1) Telah dikeluarkan perintah penghentian penyidikan oleh penyidik;

(2) Dinyatakan tidak bersalah/dibebaskan dari segala tuntutan hukum yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap dengan melampirkan amar pengadilan:

(3) Telah melaksanakan kewajibannya sebagaimana dimaksud huruf a butir (1) dan (2). d. API dicabut apabila:

(1) Mengalami pembekuan API sebanyak 2 (dua) kali

(2) Tidak melaksanakan kewajibannya sebagaimana dimaksud huruf a butir (1) dan (2) selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal pembekuan;

(3) Melanggar ketentuan tata niaga impor yang berlaku;

(4) Memalsukan dan atau menyalahgunakan dokumen impor dan surat-surat yang berkaitan dengan impor;

(5) Dinyatakan bersalah oleh pengadilan atas tindak pidana yang berkaitan dengan penyalahgunaan API dan telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap; atau

(6) Dalam hal tertentu atas permintaan Menteri atau pejabat yang ditunjuk. e. Pembekuan, pengaktifan kembali, dan pencabutan API:

(1) Sebagaimana dimaksud dalam huruf b, c, dan d dilakukan oleh ……… di mana API diterbitkan.

(26)

DEPARTEMEN PERDAGANGAN

Logo Depdag

………..

………..

ANGKA PENGENAL IMPORTIR – KHUSUS

Nomor : ………

Berlaku s.d. : ………

Sesuai surat Rekomendasi Badan Pelaksana …..………..………

Nomor ……… tanggal …………. , diberikan Angka Pengenal Importir Khusus, kepada :

Nama KKKS

: ………

Nomor Kontrak Kerjasama

: ……….

Alamat KKKS

: ………

………

NPWP KKKS

: ...

Nama Penanggung Jawab

: ………

Telepon :

………

Faksimil :

………

Jenis Kegiatan

Kontrak Kerja Sama

: .

………

………, ………

a.n. Menteri Perdagangan

Direktur Jenderal

Perdagangan Luar Negeri

………

………

( )

Tembusan :

1.Kepala Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas; 2.Direktur Jenderal Migas, Dep ESDM

3.Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Depkeu; 4.Direktur Bank Indonesia/ULN;

(27)

IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB / PENGURUS KKKS

1.

Nama : ………..

Alamat domisili : ………..

………..

Jabatan : ………..

No. Identitas : ……….. Contoh Tanda Tangan :

2. Nama : ……….. Alamat domisili : ………..

………..

Jabatan : ………..

No. Identitas : ……….. Contoh Tanda Tangan : ………. 3. Nama : ………..

Alamat domisili : ………..

………..

Jabatan : ………..

No. Identitas : ……….. Contoh Tanda Tangan : ……….. 4. Nama : ………..

Alamat domisili : ………..

………..………

Jabatan : ………..………

No. Identitas : ………..………. Contoh Tanda Tangan : ………..……… Dengan Ketentuan Sebagai Berikut:

a. Kontraktor KKS pemilik API-K wajib melaporkan rekapitulasi realisasi impornya sekali dalam 4 (empat) bulan kepada Direktur Jenderal cq Direktur Impor.

b. Kontraktor KKS pemilik API-K wajib melaporkan setiap perubahan yang berkaitan dengan identitas kontraktor KKS selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak adanya perubahan tersebut kepada Direktur Jenderal dengan tembusan kepada Badan Pelaksana.

c. API-K dibekukan apabila Kontraktor KKS pemilik API-K dan atau penanggung jawab / pengurus Kontraktor KKS pemilik API-K:

(1) sedang diperiksa oleh penyidik yang berwenang karena diduga melakukan tindak pidana yang berkaitan dengan penyalahgunaan API-K; (2) diduga menyampaikan informasi atau data yang tidak benar pada saat pengajuan permohonan API-K;

(3) tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana tercantum dalam angka (1) dan (2) atau (4) diduga melanggar ketentuan yang berlaku di bidang impor;

d. API-K yang telah dibekukan dapat diaktifkan kembali apabila:

(1) telah dikeluarkan perintah penghentian penyidikan oleh penyidik;

(2) dinyatakan tidak bersalah/dibebaskan dari segala tuntutan hukum yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap dengan melampirkan amar pengadilan;

(3) tidak terbukti telah menyampaikan informasi atau data yang tidak benar pada saat pengajuan permohonan API-K; (4) tidak terbukti melanggar ketentuan di bidang impor; atau

(5) telah melaksanakan kewajibannya sebagaimana dimaksud dalam angka (1), dan (2);

e. API-K dicabut apabila Kontraktor KKS pemilik API-K: (1) mengalami pembekuan API-K sebanyak 2 (dua) kali; (2) terbukti melanggar ketentuan tata niaga impor yang berlaku;

(3) memalsukan dan atau menyalahgunakan dokumen impor dan surat-surat yang berkaitan dengan impor; atau

(28)

Peraturan Menteri Perdagangan R.I Nomor : 31/M-DAG/PER/7/2007 Tanggal : 20 Juli 2007

CONTOH

SURAT PENOLAKAN API-U / API-P

Nomor : Lampiran :

Perihal : Penolakan Permohonan Angka Kepada Yth. :

Pengenal Importir (API) ………

………

………

di

---

Menunjuk surat permohonan Saudara No. ………. tanggal …………., perihal permohonan Angka Pengenal Importir Umum (API), dengan ini diberitahukan bahwa permohonan Saudara ditolak dengan alasan sebagai berikut :

1. ……….

2. ……….

3. ……….

4. dst.

Demikian agar Saudara maklum.

KEPALA DINAS ………

Pemerintah Provinsi ……….

( ) NIP.

Tembusan :

(29)

Tanggal : 20 Juli 2007

CONTOH

SURAT PENOLAKAN API-K

Nomor : Lampiran :

Perihal : Penolakan Permohonan Angka Kepada Yth. :

Pengenal Importir (API) K ………

………

………

di

---

Menunjuk surat permohonan Saudara No. ………. tanggal …………., perihal permohonan Angka Pengenal Importir Umum (API), dengan ini diberitahukan bahwa permohonan Saudara ditolak dengan alasan sebagai berikut :

1. ……….

2. ……….

3. ……….

4. dst

Demikian agar Saudara maklum.

a.n. Menteri Perdagangan

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri ………

(30)

CONTOH

SURAT PEMBEKUAN API-U / API-P

Nomor : Lampiran :

Perihal : Pembekuan Angka Pengenal Kepada Yth. :

Importir (API) U/P ………

………

………

di

---

Berdasarkan Pasal 22 huruf ………..Peraturan Menteri Perdagangan No………..tanggal ………., dengan ini diberitahukan bahwa API-U / API-P *) No. ……… atas nama ………..dibekukan sampai ada keputusan lebih lanjut.

Demikian agar Saudara maklum.

KEPALA DINAS ………

Pemerintah Provinsi ……….

( ) NIP.

Tembusan :

1. Direktur Impor, Ditjen Daglu, Depdag; 2. Direktur Bank Indonesia/ULN;

3. Direktur Teknis Kepabeanan Bea dan Cukai. ---

(31)

CONTOH

SURAT PEMBEKUAN API-K

Nomor : Lampiran :

Perihal : Pembekuan Angka Pengenal Kepada Yth. :

Importir (API) K ………

………

………

di

---

Berdasarkan Pasal 22 huruf ……….. Peraturan Menteri Perdagangan No……….. tanggal ………., dengan ini diberitahukan bahwa API-Khusus No……… atas nama ……….. dibekukan sampai ada keputusan lebih lanjut.

Demikian agar Saudara maklum.

DIREKTUR JENDERAL

PERDAGANGAN LUAR NEGERI

( ) Tembusan :

1. Direktur Impor, Ditjen Daglu, Depdag; 2. Direktur Bank Indonesia/ULN;

(32)

CONTOH

SURAT PENGAKTIFAN KEMBALI API-U / API-P

Nomor :

Lampiran :

Perihal

: Pengaktifan Kembali API U/P

Kepada Yth. :

………

………

………

di

---

Sehubungan dengan surat permohonan Saudara No. ………….tanggal

……….perihal………dan berdasarkan Pasal 23 huruf ………..Peraturan Menteri

Perdagangan No………..tanggal ………., dengan ini diberitahukan bahwa API-U/API-P *)

No………atas nama ………..dapat diberlakukan kembali, dan surat kami No.

………tanggal ………..dinyatakan tidak berlaku.

Demikian agar Saudara maklum.

KEPALA DINAS ………

Pemerintah Provinsi ……….

( ) NIP.

Tembusan :

1. Direktur Impor, Ditjen Daglu, Depdag; 2. Direktur Bank Indonesia/ULN;

3. Direktur Teknis Kepabeanan Bea dan Cukai. ---

(33)

CONTOH

SURAT PENGAKTIFAN KEMBALI API-K

Nomor : Lampiran :

Perihal : Pengaktifan Kembali API-K Kepada Yth. :

………

………

………

di

---

Sehubungan dengan surat permohonan Saudara No. ………….tanggal ……….perihal………dan berdasarkan Pasal 23 huruf ………..Peraturan Menteri Perdagangan No………..tanggal ………., dengan ini diberitahukan bahwa API-K No………atas nama ………..dapat diberlakukan kembali, dan surat kami No. ………tanggal ………..dinyatakan tidak berlaku.

Demikian agar Saudara maklum.

DIREKTUR JENDERAL PERDAGANGAN LUAR NEGERI

( ) NIP.

Tembusan :

1. Direktur Impor, Ditjen Daglu, Depdag; 2. Direktur Bank Indonesia/ULN;

3. Direktur Teknis Kepabeanan Bea dan Cukai. ---

(34)

CONTOH

SURAT PENCABUTAN API U / P

Nomor : Lampiran :

Perihal : Pencabutan API U / P Kepada Yth. :

………

………

………

di

---

Berdasarkan Pasal 24 huruf ………..Peraturan Menteri Perdagangan No………..tanggal ………., dengan ini diberitahukan bahwa API U/P No………atas nama ………..kami nyatakan dicabut.

Demikian agar Saudara maklum.

KEPALA DINAS ………

Pemerintah Provinsi ……….

( ) NIP.

Tembusan :

1. Direktur Impor, Ditjen Daglu, Depdag; 2. Direktur Bank Indonesia/ULN;

3. Direktur Teknis Kepabeanan Bea dan Cukai.

---

(35)

CONTOH

SURAT PENCABUTAN API-K

Nomor : Lampiran :

Perihal : Pencabutan API-K Kepada Yth. :

………

………

………

di

---

Berdasarkan Pasal 24 huruf ………..Peraturan Menteri Perdagangan No………..tanggal ………., dengan ini diberitahukan bahwa API U/P No………atas nama ………..kami nyatakan dicabut.

Demikian agar Saudara maklum.

DIREKTUR JENDERAL PERDAGANGAN LUAR NEGERI

( ) NIP.

Tembusan :

1. Direktur Impor, Ditjen Daglu, Depdag; 2. Direktur Bank Indonesia/ULN;

3. Direktur Teknis Kepabeanan Bea dan Cukai.

---

(36)

DAFTAR NOMOR KODE API UNTUK DINAS PROVINSI

NOMOR

URUT PROVINSI

DINAS PROVINSI BERKEDUDUKAN

NOMOR KODE PROVINSI

1. NANGGROE ACEH DARUSSALAM BANDA ACEH 01

2. SUMATERA UTARA MEDAN 02

3. SUMATERA BARAT PADANG 03

4. RIAU PEKANBARU 04

5. JAMBI JAMBI 05

6. SUMATERA SELATAN PALEMBANG 06

7. BENGKULU BENGKULU 07

8. LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 08

9. DKI JAKARTA JAKARTA 09

10. JAWA BARAT BANDUNG 10

11. JAWA TENGAH SEMARANG 11

12. DAISTA YOGYAKARTA YOGYAKARTA 12

13. JAWA TIMUR SURABAYA 13

14. KALIMANTAN BARAT PONTIANAK 14

15. KALIMANTAN TENGAH PALANGKARAYA 15

16. KALIMANTAN TIMUR SAMARINDA 16

17. KALIMANTAN SELATAN BANJARMASIN 17

18. BALI DENPASAR 18

19. NUSA TENGGARA BARAT MATARAM 19

20. NUSA TENGGARA TIMUR KUPANG 20

21. SULAWESI SELATAN MAKASSAR 21

22. SULAWESI TENGAH PALU 22

23. SULAWESI UTARA MANADO 23

24. SULAWESI TENGGARA KENDARI 24

25. MALUKU AMBON 25

26. PAPUA JAYAPURA 26

27. MALUKU UTARA TERNATE 27

28. BANTEN SERANG 28

29. BANGKA BELITUNG PANGKAL PINANG 29

30. GORONTALO GORONTALO 30

31. KEPULAUAN RIAU TANJUNG BALAI KARIMUN 31

32. IRIAN JAYA BARAT MANOKWARI 32

33. SULAWESI BARAT MAMUJU 33

(37)

Keputusan Menteri Perdagangan RI Nomor :31/M-DAG/PER/7/2007 Tanggal : 20 Juli 2007

CONTOH PENOMORAN KODE PROVINSI, KABUPATEN/KOTA

Logo

Depdag

DEPARTEMEN PERDAGANGAN

………..

………..

ANGKA PENGENAL IMPORTIR - UMUM/PRODUSEN (API-U / API-P)

Nomor

: 280100001 (Contoh untuk Wilayah Provinsi Banten)

Berlaku s.d. : ………

Catatan:

28

= Kode Wilayah Provinsi Banten sesuai dengan Lampiran IX

Keputusan ini

01

= Kode Kotamadya Banten (nomor kode kabupaten/kota yang ada di provinsi yang

bersangkutan)

00001 = Nomor urut API Wilayah Provinsi Banten

(38)

Tanggal : 20 Juli 2007

Contoh Perubahan Bentuk Badan Usaha, Alamat,

NPWP, dan TDP Perusahaan

Perubahan bentuk Badan Usaha, alamat, NPWP dan TDP Perusahaan

Addendum API No. :………

Nama Perusahaan :………

No.

Uraian

Lama

Baru

Tanda Tangan Kepala

Dinas Provinsi/Cap

Kantor Dinas Provinsi

Tanggal Dibuat

Keterangan

1.

Badan

Usaha

2.

Alamat

3.

NPWP

4.

TDP

5.

………..

6.

……….

Catatan:

(39)

Tanggal : 20 Juli 2007

Contoh Perubahan Susunan Pengurus/Direksi Perusahaan

Perubahan susunan Pengurus/ Direksi Perusahaan

Addendum API No. :……….……….

Nama Perusahaan :……….

No.

Uraian

Lama

Baru

Contoh

Tanda Tangan

Pasfoto

Tanda Tangan

Kepala Dinas

Provinsi/Cap

Kantor Dinas

Provinsi

Tanggal Dibuat

Keterangan

1. Pengurus/Direksi Jabatan

No. KTP No. NPWP 2. Pengurus/Direksi

Jabatan No. KTP No. NPWP 3. Pengurus/Direksi

Jabatan No. KTP No. NPWP 4. Pengurus/Direksi

Jabatan No. KTP No. NPWP

Catatan:

(40)

Lampiran VIII -c

Peraturan Menteri Perdagangan RI

Nomor : 31/M-DAG/PER/7/2007

Tanggal : 20 Juli 2007

Contoh Perubahan Nama Penanggung Jawab KKKS

Perubahan susunan Pengurus/ Direksi Perusahaan

Addendum API-K No

:……….……….

Nama Kontraktor Kontrak Kerjasama

:………..

No.

Uraian

Lama

Baru

Contoh

Tanda Tangan

Pasfoto

Tanda Tangan

Direktur

Jenderal

Tanggal Dibuat

Keterangan

1. Nama

Penanggung Jawab Jabatan

No. Indentitas

2. Nama

Penanggung Jawab Jabatan

No. Indentitas

3. Nama

Penanggung Jawab Jabatan

No. Indentitas

4. Nama

Penanggung Jawab Jabatan

(41)

Peraturan Menteri Perdagangan RI

Nomor : 31/M-DAG/PER/7/2007

Tanggal : 20 Juli 2007

Contoh

Perubahan Susunan Nama KKKS, No Kontrak Kerjasama, Alamat KKKS, NPWP KKKS dan Jenis Kegiatan Kontrak

Kerjasama.

Perubahan bentuk Nama KKKS, No. Kontrak Kerjasama, Alamat KKKS, NPWP dan Jenis Kegiatan Kontrak Kerjasama.

Addendum API-K No.

:………

Nama Kontraktor Kontrak Kerjasama:………

No.

Uraian

Lama

Baru

Tanda Tangan Direktur

Jenderal

Tanggal Dibuat

Keterangan

1.

Nama

KKKS

2.

No.

Kontrak

Kerjasama

3.

Alamat

KKKS

4.

Telp./Fax

5.

NPWP KKKS

6.

Jenis

Kegiatan

Kontrak Kerjasama

Referensi

Dokumen terkait

Pengadaan Tong Sampah ( Pemilahan Sampah Organik dan anorganik ) Belanja Modal Pengadaan Alat - alat angkutan darat bermotor 4. Badan Lingkunga n Hidup

Dem ikian unt uk diket ahui dan dilaksanakan sebaik-baiknya. Bangko, 22 M

Pemegang saham dan/atau pemangku kepentingan juga dapat menyampaikan pertanyaan terkait ABM dengan mengirimkan surat tercatat ke alamat perusahaan dan ditujukan

Berdasarkan Hasil Evaluasi Penawaran Seleksi Sederhana Nomor 173/PP/DKUMKM-TJB/2011 tanggal 19 Agustus 2011 untuk pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Profil KUMKM Kab.Tanjab

[r]

Tujuan pembelajaran pada tahap ini meuntut kemampuan peserta didik untuk. mengeluarkan tenaga melalui tindakan kasat mata yang dilakukan secara

Ketua Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPM) Universitas Negeri yogyakarta menerangkan dengan sesungguhnya, bahwa nama-nama tim pelaksana di bawah ini

dicapai ialah pengetahuan tentang keefektivan tindakan digunakan dalam penelitian. Tujuan penelitian diruskan berkaitan dengan fokus masalah penelitian yang