• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Rujukan Statistik - View Statistik Dasar metadata

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Rujukan Statistik - View Statistik Dasar metadata"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BADAN PUSAT STATISTIK

Survei Sektor Informal (SSI), 2009

ABSTRAKSI

Memanfaatkan survei angkatan kerja yang diperluas (expanded labor force survey) dalam tahap pertama untuk mengidentifikasi usaha

rumah tangga dengan setidaknya beberapa produksi pasar (Household Unincorporated Enterprises with some Market Production/HUEMs) yang tidak berbadan

hukum, yang pada gilirannya, akan disurvei pada tahap kedua. Kuesioner Sakernas yang diperluas akan berisi rincian tambahan untuk mengidentifikasi

HUEMs, usaha informal, dan pekerjaan informal. Strategi ini juga memasukkan lembar kerja tambahan sebanyak satu halaman untuk pengeluaran konsumsi di

Sakernas yang berguna untuk menentukan status kemiskinan pekerja, sehingga analisis kemiskinan pekerja dapat dilakukan

TUJUAN DAN MANFAAT KEGIATAN

Untuk menangkap semua karakteristik usaha yang relevan untuk mengidentifikasi usaha sektor informal berdasarkan setidaknya dua set kriteria.

Penanggung Jawab Kegiatan

PENYELENGGARA

Subdit. Stat. Ketenagakerjaan

PENANGGUNG JAWAB MASALAH TEKNIS Kepala Badan Pusat Statistik

PENANGGUNG JAWAB METODE PENGUMPULAN DATA Kasubdit. Pengembangan Desain Sensus

PENANGGUNG JAWAB METODE PENGOLAHAN DATA Kasubdit. Pengembangan Desain Sensus

PENANGGUNG JAWAB DISEMINASI DATA Kasubdit. Pengembangan Desain Sensus

PENANGGUNG JAWAB SUMBER DANA Bank Pembangunan Asia

Informasi Pengumpulan Data

FREKUENSI KEGIATAN Lainnya

(2)

PERUBAHAN YANG TERJADI DARI KEGIATAN SEBELUMNYA

INDIKATOR PENGUMPULAN DATA LONGITUDINAL Parallel Studies

METODE PEMILIHAN SAMPEL STAGE TERAKHIR Sampel probabilitas

METODE PEMILIHAN SAMPEL PROBABILITAS

Untuk memastikan seluruh sektor dalam neraca nasional dapat terwakili dalam Survei HUEM, blok sensus terpilih Sakernas Agustus 2008 Paket 1, 2, 3, dan 4 distratifikasi terlebih dahulu berdasarkan jumlah pekerja dengan status berusaha sendiri dan berusaha dibantu dengan pekerja tidak tetap/tidak dibayar karena dua status pekerja ini dianggap berpotensi memiliki HUEM.Berdasarkan data Sakernas Agustus 2008, setiap blok sensus paket 1, 2, 3, dan 4 dihitung jumlah pekerja dengan dua status tersebut diatas berdasarkan sektor-sektor yang ada pada neraca nasional. Setelah didapatkan jumlah kedua jenis pekerja berdasarkan sektor-sektornya, maka blok sensus tersebut distratifikasikan berdasarkan sektor dominan yang ada di blok sensus tersebut. Untuk menjaga ketersediaan sampel untuk sektor tertentu, maka untuk blok sensus yang ada sektor-sektor yang jarang maka akan otomatis menjadi strata tersebut meskipun ada sektor umum lain yang dominan. Seluruh blok sensus dalam strata yang jarang akan otomatis menjadi sampel, sedangkan untuk sektor-sektor umum akan diambil sebagian sebagai sampel.Untuk seluruh blok sensus terpilih Survei Sektor Informal, seluruh HUEM yang teridentifikasi dalam Sakernas akan langsung ditentukan sebagai responden Survei HUEM. Dengan demikian Sakernas dan SSI atau Survei HUEM dilaksanakan sekaligus dengan pelaksanaan Sakernas Agustus 2009.Misalnya hanya ada 4 sektor, yaitu W, X, Y, dan Z, dan 10 blok sensus (BS) di Sakernas Agustus 2008.Pada Diagram 1 berikut, setiap lingkaran mewakili 1 BS dan setiap HUEM yang mungkin (berusaha sendiri) diwakili oleh sebuah huruf dari sektornyanya. Dasarnya adalah data Sakernas Agustus 2008. Angka di bawah lingkaran mewakili nomor BS dan huruf mewakili sektor

strata.Aturan statifikasi adalah, jika ada sektor yang jarang di sembarang BS, maka BS tersebut akan distratifikasikan dalam sektor tersebut. Jika ada 2 sektor yang jarang dalam suatu BS, maka BS akan

distratifikasikan ke dalam sektor dengan jumlah BS yang paling sedikit mengandung sektor tersebut. Pada contoh di bawah, hanya 1 BS yang berisi sektor W, 2 BS berisi sektor Z, dan W adalah sektor yang paling sedikit tersisa. Untuk BS yang tidak berisi sektor yang jarang, maka akan diklasifikasikan pada sektor yang paling

(3)

sektor W karena BS ini memiliki 2 sektor yang jarang, yaitu W dan Z, tapi W < Z. BS lainnya dengan sektor yang jarang, seperti 3 dan 5, diklasifikasikan dengan cara yang sama. Selain itu, BS tanpa sektor yang jarang, aturan sektor dominan diterapkan.Diagram 1. BS pada Sakernas 2008. Kita harus memastikan terlebih dahulu sektor yang jarang. Untuk itu, kita harus membangun tabel yang memberikan kita jumlah BS dimana suatu sektor muncul. Pada Diagram 1, W muncul hanya di BS 1, sehingga dihitung BS =1. Untuk sektor Y, muncul di semua BS kecuali 7, sehingga total BS adalah 9. Tabel ini juga membantu untuk mengetahui jumlah HUEM (kolom 2) dan total BS per provinsi. Pada contoh, kita hanya memiliki 10 BS dan 1 provinsi, lihat Tabel 1.Tabel 1. Jumlah BS dan HUEM menurut provinsi dan sectorProvinsiTotal HUEMWXYZTotalSampel Provinsi33179310Tabel 2 menunjukkan ringkasan pemilihan BS. Berdasarkan aturan yang telah ditetapkan, semua BS terkategori dalam sektor yang tersisa akan dipilih dengan peluang 1. Sisanya dapat menjadi subsampel. Pada contoh, kita memiliki 3 BS yang terkategori pada sektor yang tersisa. Kita hanya mengambil sampel 1 dari setiap sektor dominan. Sampling rate ini dapat sangat bervariasi tergantung pada anggaran yang tersedia. Jumlah BS yang disampel ada di kolom terakhir Tabel 2. Semua HUEM yang ditemukan di BS ini akan dicacah dan akan membentuk Survei HUEM 2009. Tabel 2.

Ringkasan Pemilihan Sampel Menggunakan Sakernas 2008Sektor (Strata)Jml PSUJml SampelPeluang

TerpilihPenimbangBS dalam SampelW11111X311/3310Y41 44Z22113, 5Diagram 2. Sampel BS untuk Survei HUEM (2009) Survei HUEM 2009 dapat berisi kompisisi HUEM yang sangat berbeda seperti ditampilkan pada Diagram 2. Jumlah HUEM dapat berbeda dan HUEM bisa jadi tidak dalam sektor yang sama seperti BS

sebelumnya. Apa yang akan dilaksanakan hanya dari BS sebelumnya adalah penimbang survei. Pada Diagram 2, 2 angka yang berada di bawah lingkaran mewakili nomor BS dan peluang pemilihan BS dari Sakernas 2008.Tabel 3 berikut menunjukkan cara untuk memperoleh estimasi dari Survei HUEM 2009. Baris pada tabel menunjukkan sektor seperti pada survei HUEM 2009 (bukan Sakernas 2008). Kolom 2 sampai 6 mewakili BS dalam sampel. Untuk setiap sektor (baris), jumlah dalam sel untuk kolom ini (2 sampai 6) mewakili jumlah HUEM yang termasuk dalam sektor dan BS tersebut. Untuk mengestimasi total jumlah HUEM untuk seluruh populasi yang termasuk sector W, kita dapat total yang tertimbang. Penimbang survei untuk suatu BS berasal dari Sakernas 2008 dan terlihat pada tanda kurung setelah setiap jumlah BS pada baris kedua.Tabel 3. Ilustrasi Cara Menurunkan Estimasi dari Survei HUEMSektor (2009)Nomor HUEM dari Survei HUEM 2009Estimasi Jumlah HUEM per Sektor1 (1)*3 (1)*4 (4)*5 (1)*10 (3)*W111(1) (1)3 = 4X2222(1) 2(1) 2(3) = 10Y211122(1) 1(1) 1(4) 1(1) 2(3) = 14Z111(4) 1(1)=5Jumlah BS (Penimbang) keduanya dari Sakernas 2008Catatan, penimbang survei ini disederhanakan pada contoh ini, yaitu inverse peluang pemilihan sebuah BS. Dalam aplikasi sebenarnya, penimbang adalah produk dari penimbang Sakernas 2009 dan inverse peluang pemilihan suatu BS.

Rancangan Sampel Probabilitas

KERANGKA SAMPEL

Kerangka sampel Sakernas 2009

KESELURUHAN FRAKSI SAMPEL (OVERALL SAMPLING FRACTION)

PERKIRAAN SAMPLING ERROR

ALOKASI SAMPEL

Provinsi DI. YogyakartaNo.Kabupaten/KotaJumlah Blok Sensus1Kulon Progo102Bantul253Gunung Kidul134Sleman275Kota Yogyakarta12Total87Provinsi BantenNo.Kabupaten/KotaJumlah Blok

(4)

CAKUPAN RESPONDEN

Sebagian dari rumah tangga terpilih Sakernas Agustus 2009, ART yang bekerja pada rumah tangga terpilih, usaha informal pada rumah tangga terpilih

MENGGUNAKAN DATA SEKUNDER DARI UNIT KERJA/INSTANSI LAIN Ya

Pengumpulan Data

METODE PENGUMPULAN DATA Wawancara Langsung

MELAKUKAN PILOT STUDY

Ya

INSTRUMEN YANG DIGUNAKAN Kuesioner

PETUGAS PENGUMPULAN DATA - Staf

- Mitra

JUMLAH PETUGAS PENGUMPULAN DATA Pengawas/Kortim 30 Orang

Pencacah 60 Orang

MENGADAKAN PELATIHAN PETUGAS Tidak

METODE UNTUK MENGETAHUI KINERJA PENGUMPULAN DATA - Supervisi

PENYESUAIAN NON RESPON Tidak Ada Penggantian Sampel

Pengolahan Data

UNIT KERJA YANG MELAKUKAN PENGOLAHAN - Sendiri

- Subject Matter Lain METODE PENGOLAHAN - Batching

- Editing - Coding

- Data Entri/Scan - Validasi - Tabulasi

(5)

Estimasi dan Analisis

METODE ESTIMASI YANG DIGUNAKAN KOMPOSISI DAN PENIMBANG

METODE ANALISIS UNIT ANALISIS

Rumah Tangga, ART yang bekerja, Usaha Informal SUMBER DATA ALTERNATIF UNTUK ANALISIS Sakernas

ADA UNIT KERJA LAIN YANG MENGGUNAKAN DATA INI Ya

Kualitas dan Interpretasi Data

PERLAKUAN TERHADAP OUTLIER, SECARA UMUM Tidak Digunakan

RELIABILITAS DATA

PENINGKATAN KUALITAS DATA PERBANDINGAN DATA

METODE REVISI DATA

INFORMASI TENTANG KUALITAS DATA

Evaluasi

MELAKUKAN STUDI EVALUASI Tidak

REKOMENDASI UNTUK YANG AKAN DATANG

Diseminasi

TAHUN DATA YANG DIDISEMINASIKAN s.d.

DATA YANG DIDISEMINASIKAN DIBEDAKAN MENURUT JENIS KELAMIN Ya

LEVEL PENYAJIAN SAMPAI DENGAN TINGKAT

DIBEDAKAN MENURUT DAERAH PERKOTAAN/PERDESAAN Ya

(6)

Aksesibilitas

Direktorat Diseminasi Statistik bpshq@bps.go.id, www.bps.go.id Persyaratan dan Penolakan

PERSYARATAN

Pengguna data harus menyebutkan nama kegiatan: Survei Sektor Informal (SSI), 2009

PENOLAKAN

Referensi

Dokumen terkait

Evaluasi penawaran teknis dilakukan dengan cara memberikan nilai angka tertentu pada setiap kriteria yang dinilai dan bobot yang telah ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan,

penatausahaan, penyimpanan, pengurusan permintaan dan pengembalian pita cukai, penagihan dan pengembalian bea masuk, bea keluar, cukai, denda administrasi, bunga,

[r]

Untuk itu, bersama ini kami sampaikan undangan Klarifikasi, Negosiasi Teknis dan Harga serta Pembuktian Kualifikasi paket Pengadaan Sound System pada SKPD Biro

Pulung Tahun Anggaran 2015 pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Ponorogo akan melaksanakan Pelelangan Pemilihan Langsung dengan pascakualifikasi untuk paket pekerjaan

Memiliki pengalaman paling sedikit 1 (satu) pekerjaan pada Klasifikasi Pekerjaan Dekorasi dan Pemasangan Interior dalam kurun waktu 4 tahun terakhir dengan mengupload

kemasan primer atau sekunder. Klasifikasi kemasan berdasarkan sifat kekakuan bahan kemasan : a). Kemasan fleksibel yaitu bahan kemasan yang mudah dilenturkan

[r]