• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. dana kepada masyarakat untuk jangka waktu tertentu. Berbagai macam jasa yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. dana kepada masyarakat untuk jangka waktu tertentu. Berbagai macam jasa yang"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan ekonomi sangat erat kaitannya dengan sistem perbankan yang ada disuatu negara, hal ini disebabkan karena bank merupakan lembaga keuangan yang memiliki usaha pokok berupamenghimpun dana dan menyalurkan dana kepada masyarakat untuk jangka waktu tertentu. Berbagai macam jasa yang disediakan oleh bank diantaranya; memberikan pinjaman, mengedarkan mata uang, pengawasan terhadap mata uang, bertindak sebagai tempat penyimpanan benda-benda berharga, membiayai usaha perusahaan-perusahaan dan lain-lain.

Melalui fungsi-fungsinya tersebut, bank diharapkan mampu melayani kebutuhan pembiayaan serta melancarkan mekanisme sistem pembayaranbagi semua sektor perekonomian. Bagi suatu negara,bank dapat dikatakan sebagai darahnya suatu negara.Oleh karena itu, peranan perbankan sangat mempengaruhi kegiatan ekonomi suatu negara.Dengan kata lain kemajuan suatu bank di suatu negara dapat pula dijadikan ukuran kemajuan negarayang bersangkutan. Semakin maju suatu negara,maka semakin besar peranan perbankan dalam mengendalikan negara tersebut. Artinya, keberadaan dunia perbankan semakin dibutuhkan pemerintah dan masyarakat.

Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup

(2)

kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Sedangkan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dari pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa bank adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan dan aktivitasnya pasti berhubungan dengan masalah keuangan.

Salah satu tujuan perusahaan adalah menghasilkan laba karena laba memegang peranan penting dalam menentukan kelangsungan hidup perusahaan. Untuk itu, perusahaan harus mempunyai kemampuan profitabilitas yang baik untuk menjamin kelangsungan hidupnya. Harahap (2006) mengatakan bahwa profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber daya yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya. Sementara menurut Brigham dan Weston (2001), profitabilitas adalah hasil akhir dari serangkaian kebijakan dan keputusan manajemen, dimana kebijakan dan keputusan ini menyangkut pada sumber dan penggunaan dana dalam menjalankan operasional perusahaan yang telah terangkum di dalam laporan neraca dan unsur-unsur dalam neraca yang ditunjukkan oleh rasio-rasio keuangan.

Dari pengertian profitabilitas di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud profitabilitas adalah kemampuan yang dicapai oleh perusahaan dalam satu periode tertentu. Dasar penilaian profitabilitas adalah laporan keuangan yang terdiri dari laporan neraca dan rugi-laba perusahaan. Berdasarkan kedua laporan

(3)

keuangan tersebut akan dapat ditentukan hasil analisis sejumlah rasio dan selanjutnya rasio ini digunakan untuk menilai beberapa aspek tertentu dari operasi perusahaan.

Terdapat banyak rasio yang dapat digunakan untuk mengukur profitabilitas. Penelitian ini menggunakan Return on Investment (ROI) sebagai ukuran untuk mengukur profitabilitas. Hal ini karena Return on Investment (ROI) memiliki banyak keunggulan. Menurut Munawir (2004) analisis Return on

Ivestement (ROI) dalam analisa keuangan mempunyai arti yang sangat penting

sebagai satu teknik analisa keuangan yang bersifat menyeluruh (komprehensif). Analisa ROI ini sudah merupakan teknik analisis yang lazim digunakan oleh pimpinan perusahaan dan juga data untuk menghitung ROI tersedia luas dan mudah diakses.

Dipilihnya Perusahaan Perbankan sebagai objek penelitian ini karena adanya fenomena profitabilitas yang diproksikan dengan Return On Investment (ROI) yang mengalami penuruan selama 2 tahun terakhir periode penelitian.

Berikut adalah data fenomena Penurunan ROI (Return On Investment) pada perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010 – 2014 yang diangkat dan disajikan dalam bentuk tabel.

(4)

Tabel 1.1

Data ROI (Return On Investment) pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010 - 2014

NO. KODE EMITEN NAMA PERUSAHAAN ROI

2010 2011 2012 2013 2014

1 AGRO Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. 0,74 1,3 0,60 0,35 1,21 2 BABP Bank MNC Internasional Tbk. 0,21 -1,11 0,20 -2,13 -0,35 3 BACA Bank Capital Indonesia Tbk. 7,52 3,44 0,83 0,87 0,73 4 BAEK Bank Ekonomi Raharja Tbk. 1,38 1 0,70 0,98 0,19 5 BBCA Bank Central Asia Tbk. 2,71 2,82 2,69 2,62 3,06 6 BBKP Bank Bukopin Tbk. 1,04 1,29 1,28 1,27 0,94 7 BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 1,88 2 2,16 1,61 2,86 8 BBNP Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 0,97 1,04 1,04 1,05 1,02 9 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 2,86 3,26 3,38 3,18 3,09 10 BBTN Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. 1,83 1,71 1,67 1,63 1,07 11 BCIC Bank Mutiara Tbk. 1,83 1,73 1,59 -7,67 -5,17 12 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk. 2,86 2,38 2,62 2,21 1,44 13 BEKS Bank Pundi Indonesia Tbk. -5,77 -1,97 0,19 0,71 -0,9 14 BJBR BPD Jawa Barat dan Banten Tbk. 2,05 1,77 1,68 1,94 1,48 15 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk. 2,11 2,26 2,56 2,45 2,51 16 BNBA Bank Bumi Arta Tbk. 1,06 1,44 1,64 1,39 1,01 17 BNGA Bank CIMB Niaga Tbk. 1,78 1,9 1,48 0,89 0,53 18 BNII Bank Internasional Indonesia Tbk. 0,91 0,67 1,04 0,98 0,89 19 BNLI Bank Permata Tbk. 1,37 1,14 1,54 8,03 5,05 20 BSIM Bank Sinarmas Tbk. 0,93 0,68 2,91 3,04 2,73 21 BTPN Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. 3,27 3,8 1,98 0,81 0,55 22 INPC Bank Artha Graha Internasional Tbk. 0,49 0,52 0,65 1,05 0,47 23 MAYA Bank Mayapada Internasional Tbk. 0,84 1,39 1,55 1,52 1,2 24 MCOR Bank Windu Kentjana International Tbk. 0,65 0,56 1,45 0,99 1,89 25 MEGA Bank Mega Tbk. 1,84 1,63 2,13 0,82 1,26 26 NISP Bank OCBC NISP Tbk. 0,88 1,96 1,08 1,07 1,37 27 PNBN Bank Pan Indonesia Tbk. 1,19 1,63 1,56 1,43 1,56 28 SDRA Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk. 1,66 1,95 1,20 3,25 0,84

TOTAL ROI 41,09 42,19 43,40 36,34 32,53

RATA2 ROI 1,47 1,51 1,55 1,30 1,16

Dari data di atas dapat dilihat bahwa pada 2 tahun pertama rata-rata ROI mengalami kenaikan dari 1,47 ditahun 2010 kemudian secara berturut-turut naik di tahun 2011 dan 2012 menjadi 1,51 dan 1,55. Namun di tahun berikutnya

(5)

mengalami penuruan di tahun 2013 menjadi 1,50 dan di tahun 2014 turun kembali menjadi 1,16.Dengan adanya fenomena ini peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kinerja keuangan dalam rasio profitabilitas yang diproksikan dengan Return On Investment.

Pengamat memberikan gambaran tentang kondisi perbankan di seluruh dunia saat ini. Krisis kecil pada perekonomian global telah mengguncang bisnis perbankan hingga memicu kerugian besar.Ini diungkapkan Pengamat Valas Farial Anwar menanggapi paparan miliarder Swiss, Felix Zulauf yang mengingatkan potensi terjadinya krisis besar yang melanda bank-bank di Singapura. Tiga bank raksasa di Negeri Singa ini dikabarkan kehilangan modal akibat perlambatan ekonomi China."Bukan saja Singapura, tapi hampir semua bank di dunia sekarang ini sedang bermasalah. Perlambatan ekonomi menyebabkan bisnis bank merosot, kredit macet meningkat, penyaluran kredit turun sehingga dampaknya ke profit, bahkan ada yang sampai rugi," jelas Farial di Jakarta, saat dihubungi Liputan 6.com Minggu(21/2/2016). Imbasnya, sambung Farial, perbankan terpaksa mengambil langkah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) para karyawannya. Kondisi tersebut bukan saja terjadi di Indonesia, tapi juga di Amerika Serikat (AS), Eropa, dan negara lainnya. "Itu wajar saja, karena terkena dampak dari krisis ekonomi global. Kalau ekonomi bermasalah, bank-bank yang menyalurkan kredit ikut bermasalah," dia menjelaskan.

Farial menambahkan, banyak perbankan di Indonesia sekarang ini memilih mengerem penyaluran kredit ke korporasi dengan nilai milyaran sampai trilyunan rupiah. Hal ini dilakukan sebagai respons situasi perekonomian

(6)

yang sedang bergolak. Pengalihannya, tambah Farial, bank-bank lebih mengarahkan penyaluran kredit ke sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dengan risiko minim apabila terjadi kredit macet.Ia memperingatkan, agar perbankan di Indonesia tidak menganggap remeh krisis ekonomi saat ini mengingat banyak bank-bank di Tanah Air yang nasibnya sama menderita seperti perbankan di luar negeri.

Kendati demikian, Farial masih optimistis terjadi tren pembalikan atau pemulihan ekonomi dunia di tahun ini. Sehingga guncangan yang membelit industri perbankan tidak semakin parah dan menyeret pada kondisi menyeramkan di periode krisis besar 1997 dan 2008."Mudah-mudahan krisisnya tidak akan seburuk 1997, 2008 karena ada recovery di tahun ini. Perbankan pun pasti lebih siap menghadapi gejolak seperti ini lewat manajemen risiko yang lebih baik karena mereka pasti sudah belajar dari pengalaman sebelumnya," harap Farial.

Melalui aspek keuangan, perusahaan dapat mengukur besarnya laba yang telah dihasilkan pada periode tertentu. Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atau keuntungan merupakan kunci keberhasilan perusahaan dipandang dari segi ekonomi, karena laba adalah salah satu komponen penting dalam laporan keuangan perusahaan yang sering digunakan sebagai alat untuk mengukur baik atau tidaknya kinerja keuangan suatu perusahaan. Pengukuran kinerja keungaan tersebut dapat dilakukan dengan menganalisis laporan keuangan. Menurut Brigham Houston (2009) dalam Pamungkas (2016) rasio keuangan dirancang untuk membantu menganalisis atau mengevaluasi laporan keuangan. Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan perusahaan untuk

(7)

menilai kinerja suatu perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan yang terdapat pada pos laporan keuangan (Wikipedia : 2014).

Dari beberapa jenis rasio keuangan yang dapat digunakan untuk mengukur kondisi keuangan suatu perusahaan, penelitian ini akan mengambil beberapa rasio dan menggunakannya untuk mengetahui pengaruhnya terhadap profitabilitas yaitu DER (Debt to Equity Ratio), WCTO (Working Capital Turnover), RTO (Receivable Turnover) dan CTO (Cash Turnover).

Di Indonesia, saat ini banyak perusahaan yang memerlukan modal kerja untuk membiayai kegiatan operasional sehari-hari. Kasmir (2010) mendefinisikan modal kerja sebagai modal yang digunakan untuk membiayai kegiatan operasional sehari-hari perusahaan, terutama yang memiliki jangka waktu pendek. Modal kerja juga dapat diartikan sebagai keseluruhan dari aktiva lancar yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Dengan kata lain, modal kerja merupakan investasi yang ditanamkan dalam bentuk aktiva lancar atau aktiva jangka pendek, seperti kas, surat berharga, piutang, persediaan, dan aktiva lancar lainnya.Menurut Ross, Westerfield, Jaffe dan Jordan (2009) manajemen keuangan jangka pendek atau modal kerja dapat mempengaruhi profitabilitas dan nilai kekayaan investor yang ada dalam perusahaan tersebut.

Cash Turnover(CTO) adalah perbandingan antara Sales dengan jumlah kas rata-rata (Riyanto, 2011). Perputaran kas merupakan kemampuan kas untuk menghasilkan pendapatan sehingga dapat dilihat berapa kali uang kas berputar dalam satu periode tertentu.Semakin tinggi tingkat perputaran kas berarti semakin

(8)

efisien tingkat penggunaan kasnya dan sebaliknya semakin rendah tingkat perputarannya semakin tidak efisien, karena semakin banyak uang yang berhenti atau tidak dipergunakan. Tingkat perputaran kas menunjukkan kecepatan perubahan kembali aset lancar menjadi kas melalui penjualan makin tinggi tingkat perputaran kas, piutang dan persediaan menunjukkan tingginya volume penjualan. Perputaran kas diketahui dengan membandingkan antara jumlah pendapatan dan pemberian pinjaman dengan jumlah kas rata-rata. Dengan demikian tingkat perputaran kas menunjukkan kecepatan kembalinya modal kerja yang tertanam pada kas atau setara kas menjadi kas kembali melalui penjualan atau pendapatan. Tingkat perputaran kas merupakan ukuran efisiensi penggunaan kas yang dilakukan oleh perusahaan. Karena tingkat perputaran kas menggambarkan kecepatan arus kas kembalinya kas yang telah ditanamkan di dalam modal kerja.

Piutang yang dimiliki oleh suatu perusahaan mempunyai hubungan yang erat dengan volume penjualan kredit, karena timbulnya piutang disebabkan oleh penjualan barang-barang secara kredit atau dalam perbankan adalah pemberian kredit pada nasabah dan hasil dari penjualan secara kredit netto dibagi dengan piutang rata-rata merupakan perputaran piutang.Nilai dari perputaran piutang tergantung dari syarat pembayaran piutang tersebut. Makin lunak atau makin lama syarat pembayaran yang ditetapkan berarti makin lama modal terikat dalam piutang. Pendapat mengenai perputaran piutang menurut Drs. Munawir (2004) mengatakan bahwa: “Posisi piutang dan taksiran waktu pengumpulannya dapat dinilai dengan menghitung tingkat perputaran piutang Receivable Turnover (RTO) yaitu, dengan membagi total penjualan kredit neto dengan piutang

(9)

rata-rata”. Menurut Warren Reeve (2005) perputaran piutang adalah “Usaha (account receivable turn over) untuk mengukur seberapa sering piutang usaha berubah menjadi kas dalam setahun”.

Dari dua pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa perputaran piutang itu ditentukan dua faktor utama, yaitu penjualan kredit dan rata-rata piutang. Rata-rata piutang dapat diperoleh dengan cara menjumlahkan piutang awal periode dengan piutang akhir periode dibagi dua. Adakalanya angka penjualan kredit untuk suatu periode tertentu tidak dapat diperoleh sehingga yang digunakan sebagai penjualan kredit adalah angka total penjualan.

Rasio manajemen utang atau leverage berkaitan dengan ekstrenal perusahaan, yaitu seberapa jauh suatu perushaan menggunakan pendanaan melalui utang. perusahaan yang memiliki rasio utang relatif tinggi ketika perekonomian berada dalam keadaan normal, namun akan memiliki risiko kerugian ketika keadaan ekonomi tidak normal. Oleh karena itu, keputusan akan penggunaan utang mengharuskan perusahaan untuk menyeimbangkan tingkat ekspektasi pengembalian yang lebih tinggi dengan risiko yang meningkat, Brigham Houston(2009) dalam Pamungkas (2016). Rasio utang terhadap modal sendiri atau Debt To Equity Ratio (DER) akan digunakan untuk menguji pengaruhnya terhadap profitabilitas perusahaan.

Dari faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas, ada beberapa faktor yang mempunya hasil penelitian yang berbeda-beda dari beberapa peneliti tentang pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Working Capital Turnover (WCTO),

(10)

Receivable Turnover (RTO) dan Cash Turnover (CTO) seperti yang ditunjukan

dalam tabel 1.2 berikut:

Tabel 1.2

HASIL PENELITIAN TENTANG FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROFITABILITAS (ROI)

NO PENELITI DAN TAHUN Y

X

WCTO RTO CTO DER

1 Margi Cahyaning Fitri, dkk., 2016

ROI

√₋ √₊ √₋

2 Arinda Putri Nawalani, Wiwik Lestari,

2015 √₊ X X

3 Iriani Susanto, dkk., 2014 √₊ √₊

4 Clairene E.E. Santoso, 2013 X √₋

5 I Gusti Agus Mas Candraeni, dkk., 2013 √₊ √₋

KETERANGAN

ROI = RETURN ON INVESTMENT

WCTO = WORKING CAPITAL TURNOVER

RTO = RECEIVABLE TURNOVER

CTO = CASH TURNOVER

DER = DEBT TO EQUITY RATION

√₊ = BERPENGARUH POSITIF

√₋ = BERPENGARUH NEGATIF

(11)

Dari tabel 1.2 dapat diperoleh informasi bahwa Debt to Equity Ratio (DER) menurut I Gusti Agus Mas Candraeni, dkk. (2013) dan Margi Cahyaning Fitri, dkk. (2016) berpengaruh signifikan negatif terhadap ROI.

WCTO(Working Capital Turnover) menurut Arinda Putri Nawalani, Wiwik Lestari (2015), memiliki pengaruh signifikan positif terhadap ROI. Hal ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Clairene E.E. Santoso (2013) bahwa WCTO tidak berpengaruh sama sekali terhadap ROI. Sementara itu menurut hasil penelitian Margi Cahyaning Fitri, dkk. (2016) menyatakan bahwa WCTO berpengaruh signifikan negatif terhadap ROI.

RTO (Receivable Turnover) menurut Iriani Susanto, Sientje Catharina Nangoy, Matjam Mangantar (2014) menyatakan berpengaruh signifikan positif terhadap ROI. Sementara Clairene E.E. Santoro (2013) menyatakan RTO berpengaruh signifikan negatif terhadap ROI. Kedua penelitian tersebut berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Arinda Putri Nawalani dan Wiwik Lestari (2015) yang menyatakan tidak ada pengaruhRTO terhadap ROI.

CTO (Cash Turnover) menurut Arinda Putri Nawalani dan Wiwik Lestari (2015) tidak berpengaruh terhadap ROI. Sementara hasil penelitian Iriani Susanto, dkk. (2014) dan Margi Cahyaning Fitri, Agus Supriyanto, SE, MM , Abrar, SE dkk.(2016) menyatakan bahwa CTO berpangaruh signifikan positif terhadap ROI.

Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, penelitian yang akan dilakukan adalah tentang Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Profitabilitas di Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014.

(12)

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas yang menunjukkan penurunan ROI pada 2 tahun terakhir, saya tertarik untuk meneliti penyebab penurunan ROI pada perusahaan perbankan tersebut. Dengan fenomena-fenomena yang ada saya mengembangkan dengan mencari penyebab penuruan ROI melalui penelitian-penelitian terdahulu.

Dari penelitian-penelitian terdahulu yang dijadikan sumber, terdapat perbedaan dari hasil penelitian-penelitian tersebut tentang faktor yang mempengaruhi Profitabilitas (ROI), sehingga terjadi research gapterhadap hasil penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi Profitabilitas (ROI).

Fenomena dan researsh gap tersebut juga menjadi alasan untuk menelaah kembali mengenai hal-hal yang mempengaruhi Profitabilitas (ROI). Maka yang dapat menjadi pertanyaan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh Debt Equity Ratio terhadap Return on Investment pada perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2014?

2. Bagaimana pengaruh Working Capital Turnover terhadap Return on

Investment pada perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia tahun 2010-2014?

3. Bagaimana pengaruh Receivable Turnover terhadap Return on Investment pada perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2014?

(13)

4. Bagaimana pengaruh Cash Turnovert erhadap Return on Investment pada perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2014?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis bagaimana pengaruh variabel independen (DER, WCTO, RTO dan CTO) terhadap variabel dependen dalam hal ini adalah Profitabilitas (ROI) pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta periode tahun 2010-2014. Sehingga tujuannya:

1. Untuk mengetahui apakah Debt Equity Ratio (DER) berengaruh terhadap

Return on Investment perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia?

2. Untuk mengetahui apakah Working Capital Turnover (WCTO) berengaruh terhadap Return on Investment perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

3. Untuk mengetahui apakah Receivable Turnover (RTO) berengaruh terhadap Return on Investment perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

4. Untuk mengetahui apakah Cash Turnover (CTO) berpengaruh terhadap

Return on Investment perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek

(14)

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi: 1. Penulis

Penelitian ini merupakan media untuk belajar memecahkan masalah secara ilmiah dan memberikan sumbangan pemikiran berdasarkan disiplin ilmu yang diperoleh di bangku kuliah.

2. Bagi Perusahaan Perbankan

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi yang bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan dala pengambilan kebijakan suatu Bank, sehingga kedepannya Perbankan di Indonesia dapat lebih berkembang.

Referensi

Dokumen terkait

Hasilnya menunjukkan bahwa (1) dari segi tingkat maslahah, perbankan Syariah di Indonesia lebih tinggi daripada di Malaysia, (2) usaha yang lebih tinggi

Hasil sidik ragam (Anova) menunjukkan bahwa interaksi antara jenis dan cara aplikasi pupuk kandang berpengaruh nyata terhadap indeks panen dimana tanaman yang diberikan

Setelah mengetahui hasil penelitian ini, maka disarankan: Bagi pelatih yang mengacu pada pembinaan sepakbola usia muda, agar dapat memanfaatkan media buku monitoring

Pengendalian Proses yang Baik (Better Process Control) Pengendalian proses dilakukan dengan cara yaitu.. a) Penggunaan panel kontrol yang berada di ruang kontrol untuk

Kantoria & Pemain Musik: Disampaikan kepada warga Jemaat yang rindu untuk melayani dalam bentuk Kantoria dan Pemain Musik agar menghubungi Bidang Ibadah

Dari tabel ini dapat diketahui bahwa simpangan relatif (SR) atau SBR adalah nilai hasil analisis terhadap nilai sertifikat yang dilakukan dengan metode komparatif untuk unsur-

Countries are ranked in descending order according to the percentage of students reaching the Advanced International Benchmark. Source: Trend in International Mathematics and

Pembahasan tentang kawin siri, sebagaimana telah penulis kemukakan sebelumnya bahwa kawin siri sah apabila dipenuhi rukun Islam serta persyaratan lainnya, namun