• Tidak ada hasil yang ditemukan

TURBIN ANGIN HORIZONTAL ROTOR GANDA SEBAGAI PENGGERAK POMPAIRIGASI PERTANIAN. Abstrak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TURBIN ANGIN HORIZONTAL ROTOR GANDA SEBAGAI PENGGERAK POMPAIRIGASI PERTANIAN. Abstrak"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

24 Volume 12 No. 1 April 2016

TURBIN ANGIN HORIZONTAL ROTOR GANDA SEBAGAI PENGGERAK

POMPAIRIGASI PERTANIAN

Moh. Ibnu Kharisma Alfajri2, Mustaqim2, Galuh R wilis3 1 Mahasiswa, Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Pancasakti Tegal

2, 3 Dosen Fakultas Teknik, Universitas Pancasakti Tegal

Abstrak

.

Dewasa ini krisis air yang sering terjadi pada wilayah indonesia membuat pemerintah kedodoran dalam menangani permasalahan krisis air tersebut. Terlebih para petani yang sudah memulai bercocok tanam yang dalam perjalanannya sering menemui kendala dengan kurangnya pasokan air untuk mengaliri lahan persawahan khususnya di wilayah Kabupaten Tegal. Dari ancaman kekeringan itulah, maka diperlukan pengembangan teknologi dalam rangka menanggulangi ancaman yang akan terjadi, salah satunya pengembang turbin angin sebagai penggerak pompa.

Penelitian turbin angin ini dalam rangka pengembangan energi angin yang bertujuan untuk mengetahui karakteristik kecepatan angin terhadap pengaruh daya yang dihasilkan turbin angin horizontal dengan rotor ganda sebagai penggerak pompa irigasi pertanian melalui putaran poros turbin. Metode yang digunakan adalah eksperimental, di mana alat di tempatkan langsung di lapangan dan mengambil data kemudian diteliti untuk dianalisa. Dengan memanfaatkan energi angin dalam menggerakan rotor turbin kemudian diteruskan menggerakan engkol pompa yang bertujuan untuk mnghasilkan debit air yang dihasilkan oleh pompa. Sistem penggerak pada pompa air ini menggunakan poros engkol yang diteruskan ke pompa air. Kecepatan angin yang diperoleh 1.5 m/s sampai 4.4 m/s diukur dengan menggunakan annemometer, sedangkan putaran turbin yang dihasilkan diukur dengan menggunakan alat tachometer.

Dari hasil penelitian yang didapat menunjukan hasil putaran turbin yang bervariasi, hal ini dipengeruhi oleh kecepatan angin yang tersedia, kecepatan angin terbesar 4.4 m/s menghasilkan putaran turbin sebesar 119 rpm denga daya yang dihasilkan sebesar 0.011 watt, sedangkan kecepatan angin terkecil 1.5 m/s dengan putaran turbin 54 rpm dengan daya yang dihasilkan 0 watt. Pada sistem penggerak pompa perlu digunakan sistem transmisi roda gigi untuk mereduksi kecepatan angkat pompa agar nantinya pompoa air bisa lebih maksimal.

Kata kunci : Turbin angin horizontal, rotor ganda, poros engkol, pompa

PENDAHULUAN

Dewasa ini krisis air yang sering terjadi pada wilyah Indonesia membuat pemerintah sering kedodoran dalam menangani permasalahan krisis air tersebut. Terlebih para petani yang sudah memulai bercocok tanam yang dalam perjalannya sering menemui kendala dengan kurangnya pasokan air untuk

mengaliri lahan persawahan khususnya di wilayah kabupaten Tegal. Musim kemarau yang melanda wilayah Kabupaten Tegal sejak beberapa pekan terakhir membuat lahan pertanian terancam krisis air. Petani mulai kesulitan mengaliri sawah, namun beberapa petani yang nekat menanam padi berinisiatif membuat sumur bor. Berdasarkan pemetaan daerah rawan

(2)

Volume 12 No. 1 April 2016 25 bencana yang dilakukan Bappeda beberapa

waktu lalu, terdapat sejumlah kecamatan yang menjadi daerah rawan kekeringan. Daerah itu meliputi kawasan pantura dan kawasan tengah dibeberapa Kecamatan yaitu Warureja, Suradadi, Kramat (Pantura), Kedungbanteng, Jatinegara, dan Balapulang. Lahan pertanian yang terancam kekeringan seluas 7.439 hektare di Kabupaten Tegal mengandalkan pasokan air dari Waduk Cacaban, Kecamatan Kedungbanteng. Pada tahun yang lalu air waduk tersebut terus menyusut karena kemarau panjang. Data dari Pelaksana Alokasi Air Balai Pelaksana Sumber Daya Air (BPSDA) pemali Comal menyebutkan, pada kemarau sebelumnya, elevasi air Waduk Cacaban hanya tinggal 77,5 meter dengan volume 8,02 juta meter kubik. Padahal sesuai rancangan, volume air seharusnya mencapai 12,44 juta meter kubik. Ancaman itu mulai melanda pertanian di Kecamatan Dukuhwaru. Seperti halnya lahan pertanian di Kalisoka. Tanah di lahan persawahan tersebut mulai merekah. Saluran air di wilayah tersebut juga telah mengering. Sejumlah petani mulai membuat sumur bor untuk mengaliri lahannya ( harian suara merdeka pada tanggal 21 agustus 2013 ). Ancaman kekeringan itulah, maka diperlukan pengembangan teknologi dalam rangka menanggulangi ancaman yang akan terjadi, salah satunya dengan pengembangan energi angin.

Dengan kebutuhan energi yang terus meningkat, maka pemanfaatan energi angin sebagai energi terbarukan bisa menjadi salah satu sumber energi di tengah kebutuhan energi yang terus meningkat saat ini. Pemanfaatan energi terbarukan yang kini terus dikembangkan berharap nantinya bisa mengurai permasalahan – permasalahan yang kerap terjadi di masa kini dan masa yang akan datang. Tersediaannya energi angin yang tak terbatas nantinya bisa menjadi salah satu energi terbarukan yang lebih maksimal termanfaatkan dan menjadi salah satu

sumber energi ramah lingkungan sekaligus alternatif pengganti konsumsi energi fosil.

Pemanfaatan dan pengembangan energi angin untuk menggerakan pompa yang bisa menaikan air dari dalam sumur bor menjadi teknologi pengganti dari penggunaan mesin diesel sebagai irigasi yang mampu memenuhi kubutuhan air para petani. Dan pemanfaatan teknologi ini sangat ramah lingkungan dan bisa meminimalisir konsumsi bahan bakar fosil. Tujuan yang handak dicapai dari penelitian ini adalah mendapatkan karakteristik turbin angin horizontal dengan rotor ganda dalam menggerakan pompa.

LANDASAN TEORI Energi Angin

Angin merupakan udara yang bergerak disebabkan adanya perbedaan tekanan. Udara akan mengalir dari daerah bertekanan tinggi menuju daerah bertekanan lebih rendah. Perbedaan tekanan udara dipengaruhi oleh sinar matahari. Daerah yang banyak terkena paparan sinar matahari akan memiliki temperatur yang lebih tinggi dari pada daerah yang sedikit terkena paparan sinar matahari. Menurut hukum gas ideal, temperatur berbanding terbalik dengan tekanan, dimana temperatur yang tinggi akan memiliki tekanan yang rendah, dan sebaliknya.

Udara memiliki massa m dan kecepatan v akan menghasilkan energi kinetik sebesar:

E = mv2

Volume udara per satuan waktu (debit) yang bergerak dengan kecepatan v dan melewati daerah seluas A adalah:

V = vA

Massa udara yang bergerak dalam satuan waktu dengan kerapatan p, yaitu:

m = pV = pvA

sehingga energi kinetik angin yang berhembus dalam satuan waktu (daya angin) adalah:

(3)

26 Den Bes dim atau day diko turb Tur alat ene berf men por digu den atau atau pen dila digu sun kinc perm dibe dan Ero aba revo (Aja turb umu ang sum diba sum turb (ver 200 a. Pw = ( ngan: Pw = da p = d kg/m A = lua V = ke sar daya di miliki oleh a u sebelum m ya tersebut onversi menj bin (Ajao dan

rbin angin Turbin t yang diguna rgi angin fungsi merub njadi energi os. Putaran unakan untu ngan kebutuha u generator u u mengger ngairan. Pema akukan seja unakan untuk ngai Nil sekit cir sederhan mulaan aba erbagai Nega n Cina deng opa, kincir an ad ke-11 dan olusi industr ao dan Ma bin angin y um terbagi m gin sumbu mbu vertikal (V Berdasarkan agi menjadi d mbu mendata

bine) dan tur rtical axis w 07). Horizontal (HAWT) (pAv).(v2) = aya angin (wa densitas udar m3) as penampang cepatan udara atas adalah angin sebelu melewati turbi tidak sem jadi energi m n Adeniyi, 200 n angin meru akan dalam si (SKEA). T bah energi mekanik be poros terseb uk beberapa an seperti me untuk mengh rakkan po anfaatan ener ak lama. P k menggerakk tar 5000 SM na telah d ad ke-7 d ara seperti P gan berbaga ngin mulai d n berkemban ri pada awa ahamood, 2 yang ada sa menjadi dua mendatar ( VAWT). n bentuk roto dua tipe, yaitu ar (horizonta rbin angin su wind turbine Axis Wi merupakan pAv3 att) ra (p = 1.22 g turbin (m2) a (m/s) h daya yan um dikonvers in angin. Dar muanya dapa mekanik ole 09). upakan sebua istem konvers Turbin angi kinetik angi erupa putara but kemudia a hal sesua emutar dinam hasilkan listri ompa untu rgi angin tela Pertama ka kan perahu d M. Penggunaa dimulai seja dan terseba Persia, Mesir ai desain. D dikenal sekita ng pesat saa l abad ke-1 009). Desai at ini secar , yaitu turbi HAWT) da or, turbin angi u turbin angi al axis win umbu vertica e) (Daryanto Wind Turbin turbin yan 5 ng si ri at eh ah si in in an an ai mo ik uk ah li di an ak ar r, Di ar at 9 in ra in an in in d al o, ne ng be bl bl de Se bl Sin bla Ga HA ke tur ya Ke m ro sa an ge m b. poros menyesua dapat ber angin ha turbin dan putaran ro memiliki seperti be Pada turb karena ada pada blad aliran an digunakan tinggi, dan pembangk Jumla ervariasi, mu

lade, tiga blad lade) yang p engan kebut ecara umum lade, semakin ngleblade, Doubleb aded ambar 2.2 V AWT (Darya Setiap elebihan dan rbin jenis in ang tinggi, da ekurangannya emiliki desai otor hanya da atu arah sehi ngin selain it enerator bera enambah beb Vertical A merupakan yang gera dengan a Volume 12 N utamanya ikan arah an rputar denga arus sejajar n tegak lurus otor. Biasanya blade ber entuk sayap in ini, putara anya gaya lif

de yang dit

ngin. Turbi n pada tipe an

n banyak dig kit listrik skala

ah blade ulai dari sa

de, dan bany

penggunaann tuhan dan m semakin b n tinggi putara bladed, Thre Variasi juml anto, 2007) p desain rot n kekurang ni, yaitu me an cut-in wind a, yaitu tur in yang lebih apat menang ingga dibutu tu penempata ada di atas t ban tower. Axis Wind Tu n turbin angi akan poros da arah angin, No. 1 April 20 berpu ngin. Agar ro an baik, ar dengan por s terhadap ar a turbin jenis rbentuk airf pada pesaw an rotor terja ft (gaya angk timbulkan ol in ini coc ngin sedang d gunakan sebag a besar. pada HAW atu blade, d yak blade (mu nya disesuaik kondisi ang banyak juml an turbin e-bladed Mu ah blade pa tor mempuny an. Kelebih miliki efisien d speed renda rbin jenis h rumit kare gkap angin d uhkan pengar an dinamo at tower sehing urbine (VAW in sumbu teg an rotor sejaj sehingga ro 016 utar tor rah ros rah ini foil wat. adi kat) leh cok dan gai WT dua ulti kan gin. lah ulti-ada yai han nsi ah. ini ena dari rah tau gga WT) gak ajar tor

(4)

Vol (a) (c) Gam ( Teo Dal mek ene ang uda haru saat dile den v1ke kec =ke day ene mel turb bias ada Cp Cp ya Ini dim ume 12 No. 1 dapat berpu Ada tiga tip jenis ini, y dan H r memanfaatk Darrieus da gaya lift. Savonius R H Rotor mbar 2.3 Tu (Mittal, 2001) ori Momentu lam sistem ko kanik turbin h rgi kinetik ya gin, berarti tan ara, kecepatan uslah mengal t yang bersam ewati angin h ngan persam ecepatan ang epatan angin ecepatan angi ya mekanik tu rgy kinetik a lewati turbin. Sehingga pe bin dan daya

sa disebut s alah: p = maksimum ang menghas berarti, mes mana aliran di 1 April 2016 utar pada sem pe rotor pada yaitu: Savon

rotor. Turb kan gaya dra an H rotor m Rotor (b) D urbin angin ) um Elemente onversi energi hanya dapat ang tersimpan npa perubahan n angin di be lami penurun maan luas pen haruslah lebih maan konti gin di depan saat melewat in di belakan urbin diperole angin sebelum erbandingan keluaran teo sebagai facto diperoleh a silkan nilai s ski dengan ianggap tanpa 1 4 ( 1 1 2 mua arah angin

a turbin angi nius, Darrieus bin Savoniu ag sedangka memanfaatka Darrieus Roto sumbu tega er Betz i angin, energ diperoleh dar n dalam alira n aliran mass elakang turbi nan. Dan pad nampang yan h besar, sesua inuitas. Jik n rotor, v = ti rotor, dan v ng rotor, mak eh dari selisi m dan setela daya mekani oritiknya, yan or daya (Cp apabila = sebesar 0,593 asumsi idea a gesekan da 2 ( 1− 2 1 3 n. in s, us an an or ak gi ri an sa in da ng ai ka = v2 ka ih ah ik ng p) = 3. al, an da m di dip ya an m fak Ti pe ter di λ D (2 pe ke (R m m ju ol aya keluaran empertimban gunakan, da peroleh dari ang artinya h ngin yang dap

ekanik. Ang ktor Betz. ip Speed Rat Tip Speed erbandingan a rhadap ke lambangkan d λ = Dengan: λ = t ω= (rad R = = Selain .15), TSR j ersamaan: λ = Blade ecepatan ujun λ = denga RWE npower Karen emiliki karak aka faktor da ga berbeda eh Gambar 2 ωR n dihitung ngkan jenis aya maksimu energi angin hanya sekitar pat dikonvers gka ini kem

tio (TSR)

d Ratio (TS

antara kecepa ecepatan dengan λ (Mi

tip speed ratio

kecepatan d/s) jari-jari turbi =kecepatan an n menggunak juga dapat e tip spee ng blade atau r ( an D adalah renewables, 2 na setiap tip kteristik yang aya sebagai f sebagaiman .2 berikut: 2 dengan tan turbin ya um yang b n adalah 0,5 60% saja da si menjadi da mudian diseb SR) merupak atan putar turb

angin. TS ittal, 2001). o sudut turb in (m) ngin (m/s) kan persama diperoleh d ed merupak rotor, dimana ( diameter turb 2009). pe turbin ang g berbeda-bed fungsi dari TS na ditunjukk 27 npa ang isa 593 aya aya but kan bin SR bin aan dari kan a: bin gin da, SR kan

(5)

28 Volume 12 No. 1 April 2016 Gambar 2.4 Variasi Tip Speed Ratio Dan

Koefisien Daya Cp Pada Berbagai Jenis Turbin Angin (Sumber : Hau, 2006)

Daya Penggerak Pompa Torak

Suatu pompa torak bila bekerja, mula-mula menghisap cairan melalui pipa hisap dan kemudian memompa cairan tersebut keluar melalui pipa hantar.

Jika:

Hs = head hisap pompa dalam meter

Hd= head hantar/buang pompa dalam

meter

w = berat spesifik cairan

Q = debit cairan, m3/s

Gaya pada torak pada langkah pemompaan/maju adalah:

Fd= w.Hd.A kg (SI : kN)

dan gaya torak pada langkah penghisapan/mundur adalah:

Fs= w.Hs.A kg (SI : kN)

Kerja spesifik yang dilakukan oleh pompa adalah:

Y = g .(Hs + Hd) kg.m (SI : kN-m)

Daya teoritik yang diperlukan untuk menggerakkan pompa adalah sebesar:

PT = w.g. Q (Hs + Hd) kW

Daya sebenarnya yang diperlukan untuk menggerakkan pompa selalu lebih besar daripada gaya teoritis, karena adanya bermacam-macam kerugian (losses).

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah metode experimental yaitu suatu penelitian / uji coba langsung di lapangan yang memungkinkan peneliti memanipulasi variabel dan meneliti akibat – akibatnya. (Arikuntoro, 2006). Dalam penelitian ini variabel sudah ditentukan sehingga pelaksanaannya meliputi variabel terikat dan veriabel bebas. Dan turbin angin yang akan dibuat adalah dengan rancangan rotor ganda dengan diameter turbir 2,4 meter dengan 12 bilah sudu datar atau 6 sudu di tiap rotornya, kemudian penopang tiang

Instrumen Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian dengan spesifikasi berikut :

1. Diameter Turbin

Perancangan dan pembuatan turbin angin ini menggunakan ukuran dengan diameter 3 m.

2. Jumlah Turbin

Pada penelitian ini penggunaan turbin menggunakan turbin ganda (rotor ganda) hipotesa awal dengan menggunakan turbin dengan rotor ganda ini adalah untuk mendapatkan daya turbin yang lebih besar.

3. Jumlah Sudu

Jumlah sudu yang dibuat dan digunakan sebanyak 12 bilah sudu. 4. Sudut Serang Turbin

Pada penelitian sebelumnya di dapatkan daya maksimun pada sudu 200, maka dari itu data ini kami jadikan rujukan untuk menetapkan besaran sudu yang akan digunakan dalam penelitian.

5. Bahan Sudu

Bahan sudu menggunakan kayu jati hasil memanfaatkan bahan yang ada di sekitar (tersedia di rumah).

6. Kecepatan angin

Pada kecepatan angin yang akan digunakan nantinya akan di cari dari kecepatan 1 – 5 m/s, nilai kecepatan angin ini berdasarkan hasil penelitian sebelumnya.

7. Diameter pipa = 1 inch (2.54 cm) 8. Panjang langkah pompa = 10 cm

9. Tinggi keluaran pompa dari permukaan air = 75 cm

Metode Analisa Data

Metode dalam analisa data adalah deskriptif yaitu statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberikan gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulaan yang berlaku untuk umum.

(6)

Vol PEM tang labo Pan dipe 1. di 33 1. 2. di kec 3. di be D de ume 12 No. 1 MBAHASAN Pengambi ggal 19-21 j oratorium Fa ncasakti Tega eroleh sebaga Kerapatan U Dalam p iketahui bahw 30C. dengan k 2 kg/m3. Daya Teori Energi ya iperoleh dari p W = ½ A dari persam Dimana : W = Energi  = Kerapa A = Luas S V = kec Perhitungan cepatan angin Pteoritis = = = 4.24 = 361, Debit Air Untuk me iperoleh den erikut : Q = V/t Di man Q = Deb V = Vo t = Wak ari tabel di at engan perhitu Q = V/ = 0. 1 April 2016 N ilan data di anuari 2016 akultas Tekni al dengan ha ai berikut : Udara pengujian ya wa suhu lingk kerapatan ud Turbin Angin ang dimiliki persamaan : AV3 dan n maan = i angin (Watt) atan Udara (K Sapuan Turbin cepatan angin n turbin a n (V) 4,4 m/s. ½..A.V3 ½. 1,2 . 7,06 . 85,18 16 watt endapatkan d ngan persam t na : bit air (m3/s) olume (m3) ktu (s) tas dapat dipe ungan sebagai /t .00092/60 lakukan pad bertempat d ik Universita asil data yan

ang dilakuka kungan adala ara () adala n angin dapa ilai A didapa ) Kg/m3) n (m2) n (m/s) ngin denga . 5 . 4,43

depit air dap maan sebaga eroleh debit ai i berikut: da di as ng an ah ah at at an pt ai ir 4 5 6 D d r = 0 4. Daya Pom Daya po dengan pe P =  . g . Di mana : P = D  = R g = G h = he Untuk m pompa d diperoleh P =  P = 1 P = 0 5. Koefisien Koefisien dengan me Cp = P Di ma Cp = K Pa = D Pt = Maka dari : Cp = P Cp = 0 Cp = 0 6. Tipe Spee Tipe diperoleh persamaan λ = = = 4 Dengan seles dan pengolah rotor ganda 0.000015 mpa Air mpa air da ersamaan seba Q. H Daya pompa a Rho air (1000 Grafitasi bumi ead total pom mendapatakan dari tabel d sebagai berik . g . Q. H 000.9.81.0.00 .081 Watt Power (Cp) power (cp) d enggunakan p Pa/Pt ana : Koefisien Pow Daya aktual Daya teoritis i tabel di atas Pa/Pt 0.081/361,16 0.00030 d Ratio (TSR speed ratio dengan n sebagai beri ( . . .25 sainya melaku han data pad

sebagai pen πD2 2 apat diperol agai berikut : air (Watt) kg/m3) i (9.81 m/s2) mpa (m) n hasil da di atas, ma kut : 00015. 0.75 dapat diperol persamaan : wer dapat diperol R) (TSR) dap menggunak ikut : ( ukan penguji da turbin ang nggerak pom 29 leh aya aka leh leh pat kan ian gin mpa

(7)

30 iri da ke ki di di be un ke m se m ha di be po ke 2. m ka ga pe : Gb Cp D un ap ha de se igasi pertania aya ideal ang ecepatan uju incir. Day iperoleh b isebabkan ol erbeda-beda p ntuk kecepat ecepatan 1.5 m/s, dari peng emakin besar maka putaran al ini akan me ihasilkan. Ak erputar pada ompa belum b etika kecepat 2 m/s mengeluarkan arakteristik tu anda sebagai ertanian dinya br 4.3. Hubu p ari gbr 4.3 ntuk nilai C pabila nilai T alini nilai Cp engan nilai edangkan un an maka diper gin, torsi, day ung serta e ya ideal berbeda-beda, eh kecepatan pula. Data ya tan angin d m/s sampai golahan data r nilai kece poros akan s empengaruhi kan tetapi kecepatan a bisa mengelu tan angin sud

barulah p air. Adapu urbin angin ho penggerak p atakan dalam ungan antara bisa kita a Cp akan se TSR semakin p tertinggi a i TSR se ntuk nilai roleh data-dat ya kincir, rati efisiensi dar angin yan hal in n angin yan ang di perole di mulai dar kecepatan 4. a menunjuka epatan angin semakin besa debit air yan ketika kinci angin 1,5 m/ uarkan air, da dah masuk k pompa bis un hubunga orizontal roto pompa irigas grafik beriku a TSR denga analisa bahw emakin besa n besar, dalam adalah 0.001 ebesar 5.21 Cp terenda ta io ri ng ni ng eh ri 4 an n, ar ng ir /s an ke sa an or si ut an wa ar m 3 1, ah d 4 s K dih se ro iri TS DA Ar As Da Da An Sl ww didapatkan 0. 4.25. jadi s semakin besa ESIMPULA Semakin hasilkan dip emakin besar, otor ganda igasi pertania SR 4-5. AFTAR PUS rikunto, S Penelitia stu Pudjana Nursuhu Energi”. Yogyaka akso Sriyono (1980), Kompres andi Haraha Shingley Larry D Mechani “Perenca keempat nggi Septiaji, Sudu Terhadap Skripsi, Fakultas Pancasak lamet Riyad Vertikal Air”. Skr Fakultas Pancasak ww.pertanian GAIRAN Volume 12 N .0003 dan nil semakin kec ar Cp yang di AN besar nil pengaruhi ol dan turbin a sebagai pen an akan bek STAKA Suharsimi.201 an. Rineka Ci arsa (2008 ud (2008), “M Andi arta, 2008. o, (trans), Ing “Turbin sor”, Erlangg ap, (trans), J y Professor E D. Mitchell ical Engine anaan Teknik

jilid dua, Erl , “Analisis Ke Turbin A p Daya Yan Jurusan T Teknik, kti Tegal, 201 di, “Turbin Untuk Peng ripsi, Jurusan Teknik, kti, Tegal, 20 n.go.id/pajale2 N.pdf No. 1 April 20 lai TSR sebe cil TSR ma hasilkan. ai Cp ya leh TSR ya angin horizon nggerak pom kerja pada ni 10. Prosed ipta, Jakarta. ) dan Dj Mesin Konve Yogyakar g. Fritz Diets Pompa d a, Jakarta. Joseph Edwa Emeritutus d Professor ering. (199 k Mesin”, Ed langga, Jakart emiringanSud AnginHorizon ng Dihasilkan Teknik Mes Universi 12. Angin Por ggerak Pom n Teknik Mes Universi 13. 2015/h1.5.PE 016 sar aka ang ang ntal mpa ilai dur jati ersi rta, sel, dan ard dan of 95), disi ta. dut ntal n”. sin, tas ros mpa sin, tas EN

Referensi

Dokumen terkait

Turbin angin adalah suatu alat yang didesain untuk menangkap energi kinetik angin.Daya yang dihasilkan oleh turbin angin berupa energi mekanik poros yang

Grafik pada Gambar 7 menunjukkan hubungan koefisien daya turbin Vs kecepatan angin. Pada grafik terlihat kenaikan koefisien daya seiring meningkatnya kecepatan

perancangan alat pembangkit energi listrik tenaga angin Horizontal Axis Wind Turbin sumbue (HAWT) dan Vertical Axis Wind Turbin sumbue (VAWT) bertujuan untuk

Kini turbin angin lebih banyak digunakan untuk mengakomodasi kebutuhan listrik masyarakat, dengan menggunakan prinsip konversi energi dan menggunakan sumber daya

Hasil pengujian Turbin atap rumah pada kecepatan angin 3,3 m/s turbin dengan kisi pengarah menghasilkan unjuk kerja turbin lebih baik di bandingkan dengan tanpa kisi pengarah dimana

Setelah kecepatan angin melebihi 5,5 m/s daya listrik naik dengan pesat, ini dikarenakan turbin angin Darrieus sudah mengambil alih sebagai penghasil daya utama pada turbin

Koefisien daya adalah hal penting dalam merancang turbin angin karena menunjukkan berapa besar energi angin yang dapat diekstraksi dari energi kinetik angin yang

Perbandingan daya mekanis yang dihasilkan oleh kecepatan angin pada Gambar 4.1 diatas yang diaplikasikan kepada 2 turbin angin yaitu, turbin angin tanpa kontrol Pitch angle