Business Continuity Planning
Disaster Recovery Planning
Pendahuluan
Jika terjadi bencana, maka organisasi harus
memobilisasikan semua kemampuan dan sumber
daya yang dibutuhkan untuk melanjutkan kegiatan
operasionalnya dan mengembalikan keadaan menjadi
normal secepat mungkin karena waktu adalah uang.
Bencana
Mobilitas Sumber Daya
Kembali Operasional
Apakah Bencana itu?
Bencana adalah sebuah kejadian yang
memberikan akibat negatif dalam skala
yang relatif sangat besar.
Definisi Bencana
Definisinya:
 Semua peristiwa tak terencana atau tak terduga, yang
berpotensi mengganggu keberlangsungan fungsi-fungsi
bisnis penting untuk periode waktu tidak tertentu.
 Jadi, crash-nya sebuah server IVR misalnya, tidak serta
merta menjadikan BCP diberlakukan. Namun, peristiwa itu
menyebabkan inisiasi DRP, jika diestimasikan dampaknya
berupa ketidaktersediaan sumberdaya dalam sebuah
periode waktu kritis tertentu.
Bencana meliputi yang alami dan karena manusia baik
disengaja maupun tidak.
Kategori Bencana
Kita dapat membedakan bencana sebagai berikut:  Bencana alam, yaitu kejadian-kejadian alami
 banjir, genangan, gempa bumi, gunung meletus, badai, kekeringan, wabah, serangga dan lainnya.
 Bencana lainnya yang meliputi tabrakan pesawat udara atau kendaraan, kebakaran, huru-hara, sabotase, ledakan, gangguan listrik, ganguan komunikasi, gangguan transportasi dan lainnya.
 Ancaman yang “bukan bencana”,
 pemogokan, gangguan perangkat lunak, gangguan perangkat keras, Denial of services, Virus dan lainnya.
Kategori Cakupan Wilayah
 Bencana Lokal.
 biasanya memberikan dampak pada wilayah sekitarnya yang
berdekatan. Bencana terjadi pada sebuah gedung atau bangunan-bangunan disekitarnya.
○ faktor manusia seperti kebakaran, ledakan, terorisme, kebocoran bahan kimia, dan lainnya.
 dapat mengharapkan bantuan dari pihak luar dalam merespond kejadian emergensi ini.
 Bencana Regional.
 memberikan dampak atau pengaruh pada area geografis yang
cukup luas, dan biasanya disebabkan oleh faktor alam, seperti
badai, banjir, letusan gunung, tornado dan lainnya.
 diperlukan bantuan khusus seperti dari pihak Palang Merah dan lainnya, dan diharapkan bisa bertahan untuk waktu sekitar 72 jam.
Kategori Jangka Waktu Antisipasi
• Strategi jangka pendek (short-term),
– menyediakan fasilitas TI alternatif.
• Strategi jangka panjang (long-term),
Bencana dalam dunia IT
50% dari perusahaan yang pernah
mengalami kegagalan sistem akibat
bencana, tidak akan bertahan hidup dan
90% nya akan mati dalam 2 tahun.
Kejadian yang mengakibatkan
kegagalan sistem dan
memberikan dampak yang
membahayakan terhadap bisnis
yang dijalankan
Latar Belakang
 BCP adalah mengenai pembuatan perencanaan dan frame-work
untuk menjamin bahwa proses bisnis dapat terus berlanjut dalam
keadaan emergensi. Sedangkan DRP adalah mengenai pemulihan
cepat dari keadaan emergensi atau bencana, sehingga hanya
mengakibatkan dampak minimum bagi organisasi atau perusahaan.
 Business Continuity Plan (BCP) dan Disaster Recovery Plan (DRP)
adalah dua hal yang sangat penting dalam proses bisnis,
 jarang menjadi prioritas karena
○ alasan memerlukan biaya yang mahal dan sulit penerapannya.
○ bencana adalah hal yang umumnya diyakini karena faktor alam yang tak dapat diprediksi dan tak dapat dicegah atau pun dihindari
 mendapatkan dukungan dari pihak manajemen.
 Sudah terlalu sering BCP menempati urutan prioritas terendah, atau proyek ini ditangani staf junior.
BCP and DRP
• Business Continuity Planning and Disaster
Recovery : melibatkan usaha persiapan
testing dan peremajaan(update) yang
dibutuhkan untuk melindungi proses bisnis
yang paling penting.
Pengertian DRP
DRP adalah
 prosedure yang dijalankan saat BCP berlangsung (in action) berupa
langkah-langkah untuk penyelamatan dan pemulihan (recovery)
khususnya terhadap fasilitas IT dan sistem informasi.
 pengaturan yang komprehensive berisikan tindakan-tindakan
konsisten yang harus dilakukan sebelum, selama, dan setelah
adanya kejadian (bencana) yang mengakibatkan hilangnya sumber
daya sistem informasi secara bermakna.
 berisikan prosedur untuk merespon kejadian emergensi,
menyediakan operasi backup cadangan selama sistem terhenti,
dan mengelola proses pemulihan serta penyelamatan
 DRP merupakan bagian atau subset dari strategi yang ada pada
BCP
Tujuan DRP
• menyediakan kemampuan atau sumber daya
untuk menjalankan proses vital pada lokasi
cadangan sementara waktu dan
mengembalikan fungsi lokasi utama menjadi
normal dalam batasan waktu tetentu, dengan
menjalankan prosedur pemulihan cepat,
Tujuan Adanya DRP
• Mempersiapkan organisasi dalam menghadapi bencana
• Meningkatkan Kepuasan Konsumen dan Kepercayaan masyarakat  Melindungi dan memelihara citra positif organisasi di mata masyarakat umum
• Meningkatkan Kepercayaan investor atau shareholder • Meminimasi kerusakan atau gangguan akibat bencana
• Mengembalikan kegiatan operasional menjadi normal kembali secepat mungkin setelah terjadi bencana
Manfaat DRP
Melindungi organisasi dari kegagalan layanan
komputer utama
Meminimalisasi risiko organisasi terhadap
penundaan (delay) dalam penyediaan layanan
Menjamin kehandalan dari sistem yang sedia
melalui pengetesan dan simulasi
Meminimalisasi proses pengambilan
keputusan oleh personal/manusia selama
bencana.
• DRP meliputi :
– Disaster Recovery Planning (DRP) (rencana
pemulihan dari bencana)
– Testing the disaster recovery plan
( pengujian terhadap rencana pemulihan)
– Disaster recovery procedures
Pengujian DRP
 Check List tes.
 preliminary step dari pengujian.
 Structured walk-through test.
 Tes dilakukan melalui pertemuan antar perwakilan dari tiap unit manajemen untuk membahas seluruh isi dari perencanaan.
 Simulation test.  Paralel test.
 memastikan supaya sistem yang utama (critical) dapat tetap berjalan pada lokasi alternatif backup.
 Full-interuption test.
 sangat berisiko karena kejadian bencana (dampak) benar-benar diterapkan.  Namun ini adalah cara terbaik untuk menguji recovery plan, apakah dapat
BCP Objectives
Areas Covered by an Emergency Preparedness Plan
Filosofi
Keinginan organisasi untuk melindungi dan mempertahankan
citra positif organisasi, termasuk melindungi dan
mempertahankan aset fisik dan kelangsungan hidup karyawannya.
Citra positif organisasi ini termasuk di dalamnya adalah kepuasan konsumen yang
tinggi dan tingkat kepercayaan shareholder yang tinggi pula
Kepuasan Konsumen Program Kepuasan Konsumen Program Marketing D R P Peningkatan Revenue Kepercayaan Shareholder Citra positif
Disaster Recovery Planning
Proses Pengukuran resiko yang dihadapi oleh
organisasi dan kemudian melakukan
pengembangan, dokumentasi, implementasi,
pengujian dan pemeliharaan prosedur yang
dapat membantu organisasi mengembalikan
kegiatan operasionalnya secara normal dengan
cepat dan dengan resiko kerusakan seminimal
D R P Siap Menghadapi Bencana Kepuasan dan Kepercayaan Konsumen Meningkat Kepercayaan Shareholder Meningkat Kerusakan Minimum Operasional cepat kembali Normal
Critical Success Factor
• Recovery Time Objective (RTO)
waktu yang dibutuhkan untuk melakukan
recovery secara keseluruhan hingga sistem
berjalan lagi
• Recovery Point Objective (RPO)
jumlah data yang boleh hilang akibat bencana
yang terjadi
Recovery Process
RTO Minimum RPO Minimum
DRP SUKSES Bencana
Pembentukan Tim DRP Analisis Resiko Penetapan Fungsi Antar Departemen Penyusunan Policy dan Prosedur Persiapan Training dan Latihan OnGoing Management
Langkah perancangan
DRP
Hal yang Perlu Diperhatikan
• Dukungan penuh dari semua jajaran organisasi,
termasuk jajaran eksekutif
• Sosialisasi dan kampanye kesadaran adanya DRP
• Kejelasan hubungan dengan pihak luar (Vendor, Legal
institution, Asuransi,dll)
• Penerapan Kaizen dalam maintenance DRP (Misal
pengembangan skenario disaster dan continous
monitoring pada sistem)
Continous Maintenance and Documentation
Perancangan DRP
Pengujian
dan Latihan dan FeedbackEvaluasi
Pengembangan dan perbaikan ancaman dan skenario
Informasi Eksternal Perubahan
Bagian 2
What Would You Do?
Business Continuity Planning Disaster Recovery Planning
“Five Steps to
Recovery
Confidence”
B usiness R isks T echnology V ulnerability A ssessm entF ive S teps to R ecovery C onfidence
R E V E N U E S S E R V I C E S C onfidence T o R ecover 1. M ission- C ritical P rocesses
2. C ustom er S ervice- C ritical P rocesses 3. B usiness- C ritical P rocesses
4. S upport S ystem P rocesses D epartm ent V ulnerability A ssessm ent B usiness C ontinuity P lan D isaster R ecovery P lan E nvironm ent A ssessm ent # 1 # 4 B usiness Im pact A nalysis T echnology V ulnerability A udit # 5 # 2 # 3 Copyright @ 2002
Turnbull Consulting, Inc.
B usiness R isks
T echnology V ulnerability
A ssessm ent
F ive S teps to R ecovery C onfidence
R E V E N U E S S E R V I C E S C onfidence T o R ecover 1. M ission- C ritical P rocesses
2. C ustom er S ervice- C ritical P rocesses 3. B usiness- C ritical P rocesses
4. S upport S ystem P rocesses D epartm ent V ulnerability A ssessm ent B usiness C ontinuity P lan D isaster R ecovery P lan E nvironm ent A ssessm ent # 1 # 4 B usiness Im pact A nalysis T echnology V ulnerability A udit # 5 # 2 # 3 Copyright @ 2002
Turnbull Consulting, Inc.
Pembentukan Tim DRP
Tim DRP harus berwujud sebuah grup yang mencerminkan
semua fungsi dalam organisasi. Hal ini akan menjamin
bahwa proses bisnis yang penting tidak ada yang
terlewatkan
TIM DRP Information Technology Facilities Management Legal Council Human Resource Marketing Finance Customer Service Network Management Corporate Security