Universitas Sumatera Utara HUBUNGAN ANTARA SEPSIS AKIBAT ACINETOBACTER BAUMANNII
DAN MORTALITAS PADA PASIEN ANAK DENGAN PENYAKIT KRITIS DI PEDIATRIC INTENSIVE CARE UNIT (PICU)
RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN, 2011 – 2013
Oleh :
RIMA NOVIA SARDINI 110100206
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2014
HUBUNGAN ANTARA SEPSIS AKIBAT ACINETOBACTER BAUMANNII DAN MORTALITAS PADA PASIEN ANAK DENGAN PENYAKIT
KRITIS DI PEDIATRIC INTENSIVE CARE UNIT (PICU) RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN, 2011 – 2013
KARYA TULIS ILMIAH INI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MEMPEROLEH KELULUSAN SARJANA KEDOKTERAN
Oleh :
RIMA NOVIA SARDINI 110100206
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
i
LEMBAR PENGESAHAN
Hubungan antara Sepsis Akibat Acinetobacter baumannii dan Mortalitas pada Pasien Anak dengan Penyakit Kritis di Pediatric Intensive Care Unit
(PICU) RSUP Haji Adam Malik Medan, 2011-2013 Nama : Rima Novia Sardini
NIM : 110100206
Pembimbing Penguji I
dr. Putri Amelia, M.Ked (Ped), Sp.A
NIP 198408102008122003 dr. Tetty Aman Nasution, M.Med.Sc NIP 197001091997022001
Penguji II
Dr. dr. T. Siti Hajar Haryuna, Sp. THT-KL NIP 197906202002122003
Medan, 12 Januari 2015 Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD-KGEH NIP 195402201980111001
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah, shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpah atas Rasulullah, para keluarga, dan para pengikutnya yang setia hingga akhir zaman. Kembali, puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT karena dengan berkat dan rahmat-Nya karya tulis ilmiah yang berjudul “Hubungan antara Sepsis Akibat Acinetobacter baumannii dan Mortalitas pada Pasien Anak dengan Penyakit Kritis di Pediatric Intensive Care Unit (PICU) RSUP Haji Adam Malik Medan, 2011 – 2013 ” dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Dalam kesempatan ini, perkenankan saya dengan penuh rasa hormat mengucapkan banyak terima kasih atas segala bimbingan, petunjuk dan diskusi dari berbagai pihak yang telah diberikan dan masih sangat diperlukan. Ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya saya sampaikan kepada yang terhormat:
1. dr. Putri Amelia, M.Ked(Ped), Sp.A selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dan pikirannya dalam membimbing, mendukung, dan memberikan masukan kepada penulis selama pembuatan karya tulis ilmiah
2. Huripno, SKM, M.Si dan Dra. Tatik Rochmawati selaku kedua orangtua yang selalu mendampingi memberikan motivasi dan tak pernah lupa menyebutkan nama penulis dalam setiap doa agar segala urusan selalu dipermudah oleh-Nya.
3. Rizka Adianti Hutami, Rahmad Abadi Hutama dan seluruh keluarga besar penulis yang telah memberikan dukungan dan semangat serta doa sehingga penulis dapat menjalani pendidikan dan menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan baik
Universitas Sumatera Utara 4. Semua pihak yang baik secara langsung maupun tidak langsung telah
berjasa selama penulisan peneltian karya tulis ilmiah ini yang tidak bisa disebutkan satu per satu
Menyadari masih banyaknya kekurangan dalam penyusunan karya tulis ini, maka dengan hati ikhlas saya akan menerima segala saran serta kritik yang bersifat membangun, demi perbaikan karya tulis ilmiah ini. Besar harapan saya agar karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan kelak.
Medan, Desember 2014,
ABSTRAK
Acinetobacter sp. merupakan salah satu bakteri patogen utama yang mewabah di seluruh dunia. Infeksi Acinetobacter baumannii sering terlibat dalam berbagai infeksi nosokomial pada saluran kemih, infeksi luka operasi, infeksi pembuluh darah, ventilator-associated pneumonia (VAP) dan meningitis khususnya pasien dengan sistem imun rendah yang berada di intensive care unit (ICU). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan banyaknya penyakit primer, lama rawatan, derajat sepsis, dan riwayat penggunaan vetilator sebagai faktor risiko dan mengetahui pengaruhnya terhadap mortalitas.
Desain penelitian ini adalah observasional analitik dengan pengambilan data secara cross sectional. Sebanyak 64 pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi dilakukan pengambilan data dari catatan medik. Selama periode 2011-2013 didapatkan 32 pasien (50%) sepsis oleh Acinetobacter baumannii dan 32 pasien (50%) sepsis oleh selain Acinetobacter baumannii. Analisis antar faktor menunjukkan bahwa banyaknya penyakit primer (p=0,376), lama rawatan (p=0,000), derajat sepsis (p=0,157) dan riwayat ventilator (p=0,756). Analisis multivariat menunjukkan bahwa lama rawatan merupakan faktor risiko independen infeksi Acinetobacter baumanni (p=0,000). Analisis antara infeksi sepsi akibat Acinetobacter baumannii dan sepsis akibat selain Acinetobacter baumannii terhadap mortalitas (p=0,183).
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, lama rawatan merupakan faktor risiko independen infeksi Acinetobacter baumannii. Infeksi Acinetobacter baumanni tidak berpengaruh terhadap mortalitas.
Universitas Sumatera Utara ABSTRACT
Acinetobacter sp. is one of the major pathogenic bacteria which are endemic throughout the world. Acinetobacter baumannii’s infections are often involved in a variety of nosocomial infections in the urinary tract, surgical wound infection, infection of the blood vessels, ventilator-associated pneumonia (VAP) and meningitis in particular patients with a low immune system that are in the intensive care unit (ICU). This study aimed to determine the relationship of the number of primary disease, long treatment, the degree of sepsis, and the history of the use of ventilator as risk factors and determine the effect on mortality.
The study design was observational analytic with cross sectional data retrieval. A total of 64 patients met the inclusion and exclusion criteria performed retrieval of data from medical records. During the period 2011-2013 found 32 patients (50%) of sepsis by Acinetobacter baumannii and 32 patients (50%) of sepsis by other than Acinetobacter baumannii. Between factor analysis showed that the number of primary disease (p = 0.376), lenght of stay (p = 0.000), the degree of sepsis (p= 0.157) and a history of using ventilator (p = 0.756). Multivariate analysis showed that the lenght of stay is an independent risk factor baumanni Acinetobacter infection (p= 0.000). Analysis of perception due to Acinetobacter baumannii infections and sepsis due to Acinetobacter baumannii in addition to mortality (p = 0.183).
From the study can be concluded that length of stay is an independent risk factor Acinetobacter baumannii infection. Acinetobacter infections baumanni no effect on mortality.
DAFTAR ISI Halaman Lembar Pengesahan ... i Kata Pengantar ... ii Abstrak ... iv Daftar Isi ... vi Daftar Tabel ... ix Daftar Gambar ... x Daftar Singkatan ... xi BAB 1 PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 3 1.3 Tujuan Penelitian ... 3 1.4 Manfaat Penelitian ... 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 6
2.1 Sepsis ... 6
2.1.1 Definisi ... 6
2.1.2 Etiologi dan Faktor Risiko ... 7
2.1.3 Patofisiologi ... 7
2.1.4 Diagnosis ... 11
2.1.5 Prognosis ... 12
2.2 Acinetobacter sp. ... 13
2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Kematian pada Penderita sepsis ... 13
2.3.1 Faktor Demografi ... 13
a. Usia ... 13
b. Jenis Kelamin ... 13
c. Alamat ... 13
Universitas Sumatera Utara
a. banyaknya Penyakit Primer ... 14
b. Lama Perawatan ... 14
c. Tindakan Medik (Penggunaan Ventilator) ... 14
d. Derajat Sepsis ... 15
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL ... 16
3.1 Kerangka Konsep Penelitian ... 16
3.2 Variabel dan Definisi Operasional ... 16
3.2.1 Variabel ... 16
3.2.2 Definisi Operasional... 17
3.3 Hipotesis ... 17
BAB 4 METODE PENELITIAN ... 18
4.1 Rancangan Penelitian ... 18
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 18
4.2.1 Lokasi Penelitian ... 18
4.2.2 Waktu Penelitian ... 18
4.3 Populasi dan Sampel ... 18
4.3.1 Populasi ... 18
4.3.2 Sampel ... 19
4.4 Metode Pengumpulan Data ... 20
4.5 Metode Analisis Data ... 20
4.5.1 Pengolahan Data ... 20
4.5.2 Analisis Data ... 21
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ... 23
5.1 Hasil Penelitian ... 23
5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 23
5.1.2 Karakteristik Sampel ... 23
a. Karakteristik Demografi Sampel ... 23
b. Karakteristik Sampel berdasarkan Faktor yang Diukur ...24
c. Kasus Kematian Penderita Sepsis ... 26
5.3 Pembahasan ... 29
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 32
6.1 Kesimpulan ... 32
6.2 Saran ... 32
DAFTAR PUSTAKA ... 34 LAMPIRAN
Universitas Sumatera Utara DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
Tabel 2.1. Nilai tanda vital dan variabel laboratorium untuk
diagnosis SIRS ... 12
Tabel 3.1. Variabel Bebas ... 16
Tabel 3.2 Variabel Tergantung ... 16
Tabel 3.3 Definisi Operasional ... 17
Tabel 5.1 Karakteristik demografi sampel ... 24
Tabel 5.2 Distribusi Karakteristik sampel berdasarkan faktor yang diukur ... 25
Tabel 5.3 Distribusi kasus kematian penderita sepsis ... 26
Tabel 5.4 Analisis faktor yang mempengaruhi kejadian sepsis oleh karena Acinetobacter baumannii ... 27
Tabel 5.5 Analisis antara infeksi sepsis oleh karena Acinetobacter baumannii dan selain Acinetobacter baumannii dengan mortalitas ... 28
Tabel 5.6 Analisis multivariat pasien sepsis akibat Acinetobacter baumannii ... 28
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
Gambar 2.1. Patogenesis Sepsis ... 8
Gambar 2.2. Aktivasi Komplemen dan Sitokin pada Sepsis ... 9
Gambar 2.3. Sepsis menyebabkan suatu kematian organ ... 10
Gambar 2.4. Sepsis menyebabkan gangguan koagulasi... 11
Universitas Sumatera Utara DAFTAR SINGKATAN
ACCP : American Collage of Chest Physicians APC : Antigen Presenting Cell
ARDS : Acure Respiratory Distress Syndrome
CSF : Cerebro Spinal Fluid
ICAM-1 : Intercellular adhesion molecule-1
ICU : Intensive Care Unit
IL : Interleukin
Kepres : Keputusan Presiden
LPS : Lipopolisakarida
LPSab : Lipopolisakarida antibodi
M-CSF : Macrophage Colony Stimulating Factor MHC : Major Histocompatibility Complex MOD : Multiple Organ Dysfunction
MODS : Multiple Organ Dysfunction Syndrome MOF : Multiple Organ Failure
PICU : Pediatric Intensive Care Unit
RI : Republik Indonesia
ROS : Reactive Oxigen Spesific
RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah
RSUP : Rumah Sakit Umum Pusat SCCM : Society of Crit Care Medicine
SIRS : Systemic Inflammatory Response Syndrome SPSS : Statistical Program for Social Sciences VAP : Ventilator Associated Pneumonia WHO : World Health Organization