• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LANDASAN TEORI

II.1. Konsep Sistem Informasi II.1.1. Pengertian Sistem

Secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsure atau variabel-variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling bergantung satu sama lain. Murdick dan Ross (1993) mendefenisikan sistem sebagai seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan yang lainnya untuk suatu tujuan bersama. Sementara, defenisi sitem dalam kamus

Webster’s Unbriged adalah elemen-elemen yang saling berhubungan membentuk satu

kesatuan atau organisasi.1

Gambar 2.1. Model Sistem

Gambar diatas menunjukkan bahwa sistem atau pendekatan sistem minimal harus mempunyai empat komponen, yakni masukan, pengolahan, keluaran, dan balikan atau kontrol.

Menurut Scott (1996), sistem terdiri dari unsur-unsur seperti masukan (input), pengolahan (processing), serta keluaran (output). Ciri pokok sistem menurut Gapspert ada emapt, yaitu sistem itu beroperasi dalam suatu lingkungan, terdiri atas unsur-unsur, ditandai dengan saling berhubungan, dan mempunyai satu fungsi atau tujuan utama. 1 Hanif Al Fatta;2007;4 Masukan (Input) Pengolahan (Processing) Keluaran (Output)

(2)

II.1.2. Pengertian Informasi

Informasi adalah rangkaian data yang mempunyai sifat sementara, tergantung dengan waktu, mampu memberi kejutan atau surprise pada yang menerimanya. Intensitas dan lamanya kejutan dari informasi, disebut nilai informasi. informasi yang tidak mempunyai nilai, biasanya karena rangkaian data yang tidak lengkap atau kadaluarsa.

II.1.3. Pengertian Sistem Informasi

Suatu alat untuk menyajikan informasi dengan cara sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi penerimanya (Kertahadi, 1995). Tujuannya adalah untuk menyajikan informasi guna pengambilan keputusan pada perencanaan, pemrakarsaan, pengorganisasian, pengendalian kegiatan operasi subsistem suatu perusahaan, dan menyajikan sinergi organisasi pada proses (Murdick dan Ross, 1993). Dengan demikian, sistem informasi berdasarkan konsep (input, processing, output – IPO) dapat dilihat dari gambar berikut :

Gambar 2.2. Konsep Sistem Informasi

II.1.4. Pengertian Data

Data adalah representasi dari suatu fakta, yang dimodelkan dalam bentuk gambar, kata, dan / atau angka. Manfaat data adalah sebagai satuan representasi yang dapat diingat, direkam ,dan dapat diolah menjadi informasi. Karakteristiknya, data bukanlah fakta, namun representasi dari fakta. Kata sederhananya, data adalah catatan tentang fakta, atau data merupakan rekaman catatan tentang fakta. Data yang baik, adalah yang sesuai dengan faktanya.

Input Data

Output Data Pemrosesan

(3)

II.1.5. Pengolahan Data

Pengolahan data adalah proses sistematis terhadap data. Selama operasi sedang berlangsung, data disimpan sementara dalam prosesor. Yang termasuk dalam proses pengolahan data, antara lain:

• Verifikasi • Pengorganisasian data • Pencarian kembali • Transformasi • Penggabungan • Pengurutan • Perhitungan / kalkulasi • Pembentukan pengetahuan II.1.5. REALbasic

REALbasic adalah dialek bahasa BASIC berorientasi objek, yang dikembangkan dan dipasarkan oleh REAL Software. Inc. IDE tersedia untuk MS Windows, Mac OS X dan Linux.

II.1.6. SQLite 3

SQLite merupakan sebuah sistem manajemen basisdata relasional yang

bersifat ACID-Compliant dan memiliki ukuran library yang relatif kecil. SQLite merupakan proyek bersifat public domain yang dikerjakan oleh D. Richard

Hipp. Tidak seperti pradigma client-server umunya, inti sqlite bukanlah sebuah sistem

yang mandiri yang berkomunikasi dengan sebuah program, melainkan sebagai bagian integral dari sebuah program secara keseluruhan. Sehingga protokol komunikasi utama yang digunakan adalah melalui pemanggilan API secara langsung melalui bahasa pemrograman.

(4)

II.2. Basis Data ( Data Base )

II.2.1. Pendekatan Data Base

Data Base adalah sekumpulan data yang terdiri atas satu atau lebih tabel yang saling berhubungan. User mempunyai wewenang untuk mengakses data tersebut, baik menambah, mengganti, menghapus dan mengedit data dalam tabel-tabel tersebut.

II.2.2. Normalisasi

Normalisasi merupakan suatu proses untuk mengubah suatu tabel yang memiliki masalah tertentu ke dalam dua buah tabel atau lebih, yang tidak lagi memiliki masalah tersebut.

II.3. Gambaran Umum Perusahaan II.3.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Sejarah adalah gambaran nyata suatu keadaan yang dapat dipelajari dan dipergunakan sebagai ukuran dan perbandingan untuk bertindak serta berbuat atau memperbaiki keadaan sebelumnya. Demikian pula halnya dengan sejarah timbulnya perkereta apian di Indonesia khususnya di Sumatera Utara. Ini bertitik tolak dari penemuan itu berupa lokomotif yang menurut istilah orang pada masa itu “ Kuda Besi “. Dimana hal ini yang akan mewarnai pertumbuhan bangsa – bangsa di dunia akibat kemajuan transportasi.

Pada tanggal 17 juni 1864, Gubernur Jendral Belanda Sloet Van Boele melakukan peletakan batu pertama pembangunan lintas kereta api pertama di Indonesia di Semarang ( Kamijen ). Sesuai dengan polisi Indonesia pada zaman itu sebagai negara jajahan, motif pendirian kereta api tidak beranjak dari kepentingan Negara induk / penjajah, antara lain :

1. Motif Ekonomi / komersi yaitu membawa hasil bumi Indonesia ke pelabuhan Semarang seperti : tembakau, nira dan gula untuk dibawa ke pasaran dunia dan negara induk.

2. Motif Politik / peraturan teramasuk alasan yang kuat.

Semenjak pembuatan lintas kereta api tersebut, pertumbuhan selanjutnya diwilayah Indonesia, khususnya diluar jawa semakin diperhatikan dan diperluas dengan motif yang sama. Pertumbuhan kereta api tersebut bukan saja dipelopori oleh pemerintah Negara Belanda, tetapi juga dengan perusahaan yang ada di Negara Belanda, contohnya di pulau jawa, seperti :

(5)

• S.C.S ( Semarang Cirebon Train Maatschapij ) • S.J.S ( Semarang Joana Stoom Train Maatschapij ) • O.J.S ( Ooast Java Stoom Train Maatschapij ) • S.D.S ( Serajoe Dal Stoom Train My )

• K.S.M ( Kediri Stoom Train My ) • M.D.S ( Mojokerto Stoom Train My ) • M.S.M ( Malang Stoom Train My ) • Pb.SM ( Probolinggo Stoom My ) • Ps.SM ( Perseroan Stoom My ) • Mad.SM ( Madura Stoom Train My )

Perusahaan swasta Belanda D.S.M ( Deli Spoorweir Maatschapij ) membuka jaringan pertama di Sumatera Utara lintas Labuhan – Medan sekitarnya tanggal 17 Juli 1886. Seperti halnya diatas bila di singgung motif pendirian kereta api di Sumatera Utara mempunyai motif yang sama yakni untuk mengangkat hasil perkebunan dari pedalaman ke pelabuhan timur yaitu pelabuhan Belawan.

Setelah perang dunia ke II dimana pendudukan Jepang ( 1 Maret 1945 s/d 17 Agustus 1945 ) semua kereta api di Indonesia di bawah pendudukan Jepang, seperti di Jawa dinamakan dengan TETSUDO KYOKO yang berpusat di Bandung ( dalam pemerintahan angkatan dari Jepang ). Di Sumatera dibawah pemerintah angkatan laut Jepang dengan nama TETSUDO TAI dengan pusat di Bukit Tinggi.

Status perkereta apian di Sumatera mengalami proses yang agak berbeda dengan kereta api lainnya. Sesudah berakhirnya pendudukan Jepang, kereta api di Sumatera menjadi perusahaan swasta Belanda diwilayah Republik Indonesisa ex.DSM sekaligus.

Sementara itu berdasarkan surat pemerintah penguasa militer tanggal 6 Desember 1958 NV DSM, berada dibawah pengawasan militer dari komando T & TI. Kemudian berdasarkan SK panglima T & TI penguasa militer tanggal 10 Desember 1957 nomor Pan / KDTS-0045 / 12 / 57 Jindo radigram kasad / penguasa militer pusat Bahaar dari perusahaan milik Belanda, oleh penguasa militer daerah Sumatera Utara, maka pada tanggal 14 Desember 1957 wewenang Bahaar atas NV DSM kepada panglima T & TI. Mulai 29 April 1963 berdasarkan UU No.80 tahun 1958 Jindo PP

(6)

41 tahun 1959 denagn SK MENHUB No.37 / 1/ 20 / tanggal 17 Januari maka perusahaan K.A.LA.SDM di tetapkan menjadi DKA yang berpusat di Bandung kemudian berdasarkan UU No.86 tahun 1958 DKA berubah menjadi PN PERJAN perkembangan perkereta-apian :

1. Zaman Republik Indonesia ( 17 Agustus 1945 s/d 1948 )

Di pulau 19 September 1945 secara resmi lahirlah DKARI (Djawatan Kereta Api Indonesia) yang berpusat di Bandung, sementara pada waktu itu hanya meliputi Jawa, karena perkereta-apian di Sumatera Utara masing-masing beridri sendiri.

2. Pengesahan Kedaulatan

1 Januari 1950 terjadi penggabungan antara DKARI dengan SS / VS (Staats

Sporweg / Varen Nigd Sporweg Bedrgf ) yang dikuasi Belanda menjadi

DKARIS (Djawatan Kereta Api Indonesia Serikat), setelah Republik Indonesia Serikat berubah menjadi Republik Indonesia maka DKARIS menjadi DKA.

3. Perusahaan Negara

Pada tanggal 28 Mei 1963 status DKA berubah menjadi PNKA (Perusahaan Negara Kereta Api) berdasarkan UU No.32 tahun 1963.

4. Perusahaan Jawatan

Dengan PP No. 61 / 71 tanggal 15 Septermber 1971 telah di tetapkan perubahan status PNKA menjadi perusahaan jawatan (PERJAN)

5. Perusahaan Umum

Dengan PP no. 57 tanggal 15 September 1971 telah ditetapkan perubahan status perusahaan jawatan kereta api (PERUMKA), berlaku terhitung mulai tanggal 30 Oktober 1990.

Pembagian kantor wilayah usaha (KAWILU) • Daerah Operasi 1. ( Daop ) di Jakarta • Daerah Operasi 2. ( Daop ) di Bandung • Daerah Operasi 3. ( Daop ) di Cirebon • Daerah Operasi 4. ( Daop ) di Semarang • Daerah Operasi 5. ( Daop ) di Purwokerto • Daerah Operasi 6. ( Daop ) di Yogyakarta

(7)

• Daerah Operasi 7. ( Daop ) di Madiun • Daerah Operasi 8. ( Daop ) di Surabaya • Daerah Operasi 9. ( Daop ) di Jember

Jika dilihat dari struktur konstruksi bangunan PT.Kereta Api INDONESIA (PERSERO) Medan tergolong bangunan yang kokoh dan kuat, karena bangunan ini adalah salah satu bangunan yang masih tersisa pada masa penjajahan Belanda. Bangunan kantor dekat dengan DIPO tempat dimana gerbong-gerbong Medan, sedangkan stasiun terletak didepan tanah lapang Merdeka Medan di jalan Kereta Api persis dibelakang bangunan DIPO.

II.2.3. Struktur Organisasi Stasiun Besar Medan

Gambar 2.3. Struktur Organisasi Stasiun Besar Medan.

Kepala Stasiun Besar KSB PBD Kondektur PPKA PORTIR r OA WKSB Petugas Loket TU KSB JRR MATERIL PJL MATERIL PPKA JRR Kondektur Kondektur TU KDR PJL PORTIR Petugas Loket

(8)

Tugas dan Tanggung Jawab

Tugas dan jabatan yang berada di PT.Kereta Api Indonesai (Persero) Medan diuraikan sebagai berikut :

1. KSB ( Kepala Stasiun Besar )

Kepala stasiun besar bertanggung jawab terhadap pengaturan wilayah yang dikelola manajemen antara lain bidang :

• Kebersihan, kerapian, keindahan, keamanan, ketetiban wilayah • Meningkatkan hasil produksi dibidang jasa angkutan

• Meningkatkan disiplin, loyalitas, ketertiban dan ketenangan serta kerja sama yang baik dengan bawahannya.

• Menjaga hubungan baik dengan staf dan bawahannya, sesama pejabat diunit kerja dilingkungan PT.KA ( Persero )

Tanggung jawab :

• Sepenuhnya atas penguasaan yang diserahkan kepadanya

• Apabila kepala daerah oprasi berpendapat, bahwa kepala stasiun tidak dapat menyelesaikan pekerjaan di stasiun dengan sempurna, karena banyak tugas yang harus dipikul maka kepala stasiun dapat diperbantukan pegawai yang dapat diserahi pekerjaan yang tertentu.

• Ditempat kedudukannya kepala stasiun mewakili kepala daerah operasi terhadap umum dan kewajiban berusaha untuk kemajuan perusahaan dalam semua urusan.

• Kepala stasiun bertugas melakukan peraturan kepolisian dalam lingkungan stasiunnya sesuai R 19 jilid 1 pasal 1 (ABST pasal 37 ).

2. PPKA ( Pimpinan Perjalanan Kereta Api )

Seorang pegawai distasiun atau pos yang tidak termasuk lingkungan salah satu stasiun yang diserahi tugas melakukan segala tindakan untuk menjamin keamanan dan ketertiban perjalanan kereta api dan segala sesuatu yang langsung bersangkutan dengan itu.

(9)

3. KONDEKTUR ( Pemeriksa Karcis )

Seorang pegawai yang diserahi tugas pimpinan dan kekuasaan sepenuhnya atas kereta api diluar lingkungan stasiun selama dalam perjalanan.

Tugas Dan Kewajiban :

Meliputi kegiatan untuk tujuan menjaga keamanan, ketepatan perjalanan kerata api dan tugas kegiatan pemberian pelayanan kepada para pemakai jasa kereta api. • Menguasai kereta api dan para awak kereta api

• Menjamin keamanan / keselamatan / tata tertib dalam kereta api • Mengawasi pekerjaan para pegawai dalam kereta api

• Mengerjakan pengisian lapangan kereta api ( LAPKA ) • Mengawasi diatasinya peraturan – peraturan dalam kereta api

• Mengawasi pemasangan semboyan kereta api yang diwajibkan serta pencabutannya

• Memberikan pelayanan sebaik – baiknya terhadap penumpang barang dan kiriman uang

• Mengetahui dimana kedudukan gerbong NR / LOK serep dan kereta QL ( Kereta Album )

• Mahir mempergunakan telepon lading dan dapat memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan ( P3K )

4. TU KSB ( Tata Usaha Kepala Stasiun Besar ) : Mencatat Administrasi

5. TU KDR ( Tata Usaha Kondektur ) : Menyusun Jadwal, mengatur premi, dan

dinasan kondektur

6. OA ( Onder Maining Administration ) : Mandor Loket 7. PORTIR : Petugas Peron

8. JRR : Juru Langsir

9. PJL : Penjaga Pintu Lintas, menutup pintu kereta api palang

10. MATERIL : Pencatat materil yang ada baik keluar maupun masuk kereta baik

Gambar

Gambar 2.1. Model Sistem
Gambar 2.3. Struktur Organisasi Stasiun Besar Medan.

Referensi

Dokumen terkait

Kompetensi pedagogik berhubungan dengan kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik. Kompetensi ini meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan

Maka KMb dalam konteks Books in Print (BIP) atau Daftar Buku dalam Proses Cetak, adalah bagaimana upaya meningkatkan nilai tambah kegiatan Books in Print (BIP) atau Daftar

Dalam Pasal 30 ayat (2) dan ayat (4) Perubahan Kedua UUD 1945 telah dengan jelas dan tegas menyatakan bahwa yang memiliki kewenangan dan yang berperan sebagai kekuatan utama serta

Ekspresi COX-2 positif ditemukan pada 53,4% sampel penelitian dan terdapat hubungan yang bermakna dengan derajat histologi invasive carcinoma NST payudara

overhead conveyor (OHC), berdasarkan kebijakan perawatan yang diterapkan saat ini 32 mode kegagalan diatasi secara time directed (TD) yaitu kegiatan perawatan yang

Promosi kesehatan Rumah sakit adalah suatu tim rumah sakit yang terdiri dari tim medis dan non medis yang berperan dalam menyediakan, menyampaikan informasi medis serta

Penelitian yang dilakukan oleh Abidin (2013) dengan menggunakan induk ikan mas dan ikan nilem, rata-rata nilai persentase derajat pembuahan telur pada pemijahan

Penciptaan karya dilakukan tidak terbatas oleh media, baik yang berasal dari alam maupun buatan manusia yang dianggap dapat mendukung makna yang ingin disampaikan seperti pada