• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL- QUR AN DENGAN METODE QIRO ATI SANTRI KELAS III TPQ ISLACHUL ANAM WRAGE TAMBAHREJO BANDAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV ANALISIS UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL- QUR AN DENGAN METODE QIRO ATI SANTRI KELAS III TPQ ISLACHUL ANAM WRAGE TAMBAHREJO BANDAR"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

58 BAB IV

ANALISIS UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN DENGAN METODE QIRO’ATI SANTRI KELAS III TPQ

ISLACHUL ANAM WRAGE TAMBAHREJO BANDAR

A. Pra Siklus

Siklus awal dilaksanakan dalam satu kali pertemuan pada tanggal 27 September 2015 pada hari Minggu. Kondisi awal (pra siklus) adalah kemampuan belajar membaca Al-Qur’an Santri kelas III TPQ Islachul Anam wrage Tambahrejo Bandar didapat nilai hasil ulangan pada materi membaca Al-Qur’an santri kelas III sebelum menggunakan metode Qiro’ati, dilaksanakan sebelum siklus I. Adapun nilai ulangan pra siklus adalah sebagai berikut:1

Tabel 5

Perolehan Nilai Ulangan Materi Membaca Al-Qur’an Santri Kelas III (Pra Siklus) No Nama Nilai Membaca Al-Qur’an KKM Keterangan

1 AMARA KHASANAH 70 70 Tuntas

2 ANANG MA'RUF 75 70 Tuntas

3 BAYU NUGROHO 60 70 Tidak Tuntas

4

DESIANA SRI

FATMAWATI 65 70 Tidak Tuntas

1 Perolehan Nilai Ulangan Materi Membaca Al-Qur’an Santri Kelas III TPQ Islachul

(2)

5 DWI LALA AMALIA 60 70 Tidak Tuntas

6 FAIQUL HUDA 60 70 Tidak Tuntas

7 FAIZ ABDUL ROZAQ 65 70 Tidak Tuntas

8 FARIS KHILMI 70 70 Tuntas

9

FATIKHUDDIN

KHAMID 75 70 Tuntas

10 FINA SAFITRI 60 70 Tidak Tuntas

11 FINA ZULFA 70 70 Tuntas

12 JIHAN CHUSNA 70 70 Tuntas

13 KAILA AROFAH 65 70 Tidak Tuntas

14 LUMFATUL FAJRIYAH 60 70 Tidak Tuntas

15

MUHAMMAD ANAN

RAFI 70 70 Tuntas

16 NAFISAH 80 70 Tuntas

17 NAJAH FAKHIROH 80 70 Tuntas

18

NIA MUFTIKHATUL

AENI 75 70 Tuntas

19

RIYAN KHAIRUL

ANAS 60 70 Tidak Tuntas

20 SERA AYU NANDA 65 70 Tidak Tuntas

21

TEGAR ADIT

SETIAWAN 75 70 Tuntas

Skor nilai rata-rata 68, 0952381 Rata-rata ketuntasan 52, 38 % Tuntas

Kondisi awal kemampuan belajar membaca Al-Qur’an santri kelas III TPQ Islachul Anam yang didapat dari hasil nilai membaca Al-Qur’an sebelum menggunakan metode Qiro’ati pada tanggal 27 September 2015. Dapat dilihat bahwa perolehan nilai rata-rata sebesar 68,09 (dibulatkan). Hasil ulangan pra siklus terdapat 11 santri (52, 38%) yang sudah tuntas KKM sedangkan yang belum tuntas sebanyak 10 santri (47, 61%). Hal ini disebabkan kurangnya metode yang bervariasi dalam penyampaian materi pembelajaran membaca Al-Qur’an.

(3)

B. Siklus I

Pelaksanaan pembelajaran siklus I dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 4 Oktober 2015. Dari hasil penilaian pelaksanaan pembelajaran pada siklus I menggunakan metode Qiro’ati dapat dilihat pada tabel berikut ini:2

Tabel 6

Perolehan Nilai Ulangan Materi Membaca Al-Qur’an Santri Kelas III (Siklus I) No Nama Nilai Membaca Al-Qur’an KKM Keterangan

1 AMARA KHASANAH 70 70 Tuntas

2 ANANG MA'RUF 80 70 Tuntas

3 BAYU NUGROHO 65 70 Tidak Tuntas 4 DESIANA SRI FATMAWATI 75 70 Tuntas

5 DWI LALA AMALIA 70 70 Tuntas

6 FAIQUL HUDA 60 70

Tidak Tuntas

7 FAIZ ABDUL ROZAQ 65 70

Tidak Tuntas

8 FARIS KHILMI 70 70 Tuntas

9

FATIKHUDDIN

KHAMID 85 70 Tuntas

10 FINA SAFITRI 70 70 Tuntas

11 FINA ZULFA 75 70 Tuntas

12 JIHAN CHUSNA 70 70 Tuntas

13 KAILA AROFAH 65 70 Tidak Tuntas 14 LUMFATUL FAJRIYAH 65 70 Tidak Tuntas

15 MUHAMMAD ANAN 75 70 Tuntas

22 Perolehan Nilai Ulangan Materi Membaca Al-Qur’an Santri Kelas III TPQ Islachul

(4)

RAFI

16 NAFISAH 90 70 Tuntas

17 NAJAH FAKHIROH 80 70 Tuntas

18

NIA MUFTIKHATUL

AENI 75 70 Tuntas

19 RIYAN KHAIRUL ANAS 60 70

Tidak Tuntas

20 SERA AYU NANDA 70 70 Tuntas

21

TEGAR ADIT

SETIAWAN 75 70 Tuntas

Skor nilai rata-rata 71, 9047619 Rata-rata ketuntasan 71, 43 % Tuntas

Hasil pengamatan perolehan nilai santri kelas III pada materi membaca Al-Qur’an sesudah menggunakan metode Qiro’ati pada siklus I yang dilaksanakan pada tanggal 4 Oktober 2015, didapatkan perolehan nilai rata-rata 71, 90 (dibulatkan), hasil ulangan siklus I terdapat 15 santri (71, 43%) yang sudah tuntas KKM sedangkan yang belum tuntas sebanyak 6 santri (28, 57%). Jika diukur dari indikator ketuntasan yang ditentukan yaitu 75%, memang belum memenuhinya. Tetapi hal ini menunjukkan sudah ada peningkatan terhadap santri yang tuntas belajar dari pra siklus sebanyak 11 santri (52, 38%) menjadi 15 santri (71, 43%). Dan jika dibandingkan dengan nilai rata-rata pra siklus juga sudah mengalami peningkatan yang signifikan. Jadi secara keseluruhan pelaksanaan siklus I menunjukkan adanya peningkatan kemampuan membaca Al-Qur’an santri.

Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I, peneliti juga menyiapkan lembar pengamatan yang berisi kolom-kolom aktivitas yang perlu diamati selama pembelajaran dengan metode Qiro’ati

(5)

berlangsung. Adapun hasil pengamatan aktivitas santri pada siklus I didapatkan data sebagai berikut:

Tabel 7

Lembar Pengamatan Aktivitas Siklus I

No Aktivitas Jumlah Prosentase

1 Aktivitas memperhatikan Ustadz

dalam memberi penjelasan 17 80, 9%

2

Aktivitas mencoba latihan membaca pada masing-masing jilid

15 71, 4%

3 Aktivitas menyimak saat teman

membaca 15 71, 4%

4

Mengulang kembali bacaan setelah membaca dihadapan Ustadz

3 14, 2%

5

Mencoba menbaca dengan

nyaring, tajwid dan makhraj yang benar disimak oleh Ustadz dan semua teman satu kelas

16 76, 1%

6

Menjawab pertanyaan Ustadz, berkaitan dengan ilmu tajwid pada bacaan jilid yang dibacanya

16 76, 1%

Aktivitas dalam proses tersebut merupakan aktivitas santri dalam mengikuti pembelajaran membaca Al-Qur’an dengan metode Qiro’ati. Dari data yang dihimpun berkaitan dengan aktivitas belajar santri pada

(6)

siklus I, terdapat 76, 1% yang sudah mampu menjawab pertanyaan Ustadz berkaitan dengan ilmu tajwid pada bacaan jilid yang dibacanya.

Setelah selesai siklus I, peneliti memberikan angket atau kuesioner pada santri yang berjumlah 21 anak untuk dijawab pada kolom “ya” dan “tidak” yang telah disediakan. Tujuan memberikan angket ini adalah untuk mengetahui minat santri terhadap pembelajaran membaca Al-Qur’an dengan metode Qiro’ati sehingga dapat dijadikan evaluasi pada siklus berikutnya. Adapun hasil yang didapat memperlihatkan respon santri seperti berikut:

Tabel 8 Kuesioner Siklus I

No Pernyataan Jumlah yang Menjawab

YA TIDAK

1

Belajar membaca Al-Qur’an dengan metode Qiro’ati lebih mudah dari metode eja

19 2

2

Belajar membaca Al-Qur’an dengan

metode Qiro’ati, lebih menyenangkan 19 2

3 Saya merasa lebih paham, membaca

dengan cara baca metode Qiro’ati 20 1

4 Saya membaca terlebih dahulu (nderes)

sebelum pelajaran dimulai 17 5

5 Saya mengulang kembali bacaan

(7)

6 Saya akan terus belajar membaca

Al-Qur’an dengan cara baca Qiro’ati 19 2

7

Setelah saya bisa baca dengan baik, saya akan terus rajin membaca Al-Qur’an, serta akan menularkan dan mengajak teman-teman untuk gemar belajar membaca

21 0

Dari pernyataan-pernyataan dalam kuesioner tersebut, menunjukkan adanya minat dalam membaca Al-Qur’an dengan metode Qiro’ati, ini dapat dilihat dari banyaknya santri yang menjawab “ya”. Dimana jawaban “ya” ini mengarah kepada minat santri dalam membaca Al-Qur’an.

Dari hasil evaluasi siklus I menghasilkan beberapa catatan yang harus direfleksikan pada pelaksanaan pembelajaran siklus II yaitu sebagai berikut:

a. Ustadz kurang menguasai skenario pembelajaran, sehingga perjalanan pembelajaran dengan menggunakan metode Qiro’ati belum berjalan lancar/ optimal.

b. Ustadz kurang memberikan bimbingan kepada santri yang belum memahami teori yang diberikan.

c. Santri belum diberitahu sebelumnya untuk mempelajari materi hukum Nun sukun dan Tanwin.

(8)

Untuk mengatasi masalah diatas dilakukan upaya sebagai berikut: a. Ustadz mempersiapkan skenario pembelajaran dengan lebih baik

lagi.

b. Lebih intensif membimbing santri yang mengalami kesulitan. c. Memberikan motivasi kepada santri yang mendapat nilai tertinggi

dan memberikan penjelasan kepada siswa yang tidak tuntas KKM.

Pada akhir siklus I dari hasil pengamatan penulis dapat kesimpulan:

a. Santri belum terbiasa dengan kondisi belajar dengan menggunakan metode Qiro’ati.

b. Santri belum mampu menyimpulkan bahwa pelajaran dengan menggunakan metode Qiro’ati memilki langkah-langkah tertentu.

C. Siklus II

Berdasarkan evaluasi dari hasil siklus I, refleksi yang dilakukan pada siklus II ini adalah melakukan refisi RPP dan juga perbaikan pada saat proses pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran siklus II dailaksanakan pada hari Minggu tanggal 11 Oktober 2015. Dari hasil penilaian pelaksanaan pembelajaran pada siklus II menggunakan metode Qiro’ati dapat dilihat pada tabel berikut ini:3

3

Perolehan Nilai Ulangan Materi Membaca Al-Qur’an Santri Kelas III TPQ Islachul Anam, Minggu 11 Oktober 2015.

(9)

Tabel 9

Perolehan Nilai Ulangan Materi Membaca Al-Qur’an Santri Kelas III (Siklus II) No Nama Nilai Membaca Al-Qur’an KKM Keterangan

1 AMARA KHASANAH 75 70 Tuntas

2 ANANG MA'RUF 85 70 Tuntas

3 BAYU NUGROHO 70 70 Tuntas

4

DESIANA SRI

FATMAWATI 85 70 Tuntas

5 DWI LALA AMALIA 80 70 Tuntas

6 FAIQUL HUDA 70 70 Tuntas

7 FAIZ ABDUL ROZAQ 65 70

Tidak Tuntas

8 FARIS KHILMI 70 70 Tuntas

9

FATIKHUDDIN

KHAMID 85 70 Tuntas

10 FINA SAFITRI 70 70 Tuntas

11 FINA ZULFA 80 70 Tuntas

12 JIHAN CHUSNA 75 70 Tuntas

13 KAILA AROFAH 75 70 Tuntas

14 LUMFATUL FAJRIYAH 70 70 Tuntas

15

MUHAMMAD ANAN

RAFI 75 70 Tuntas

16 NAFISAH 90 70 Tuntas

17 NAJAH FAKHIROH 90 70 Tuntas

18

NIA MUFTIKHATUL

AENI 75 70 Tuntas

19 RIYAN KHAIRUL ANAS 60 70

Tidak Tuntas

20 SERA AYU NANDA 70 70 Tuntas

21

TEGAR ADIT

SETIAWAN 75 70 Tuntas

Skor nilai rata-rata 75, 71428571 Rata-rata ketuntasan 90, 47 % Tuntas

(10)

Hasil pengamatan perolehan nilai santri kelas III pada materi membaca Al-Qur’an sesudah menggunakan metode Qiro’ati pada siklus II yang dilaksanakan pada tanggal 11 Oktober 2015, terdapat 19 santri (90, 47%) yang sudah tuntas KKM sedangkan yang belum tuntas sebanyak 2 santri (9, 52%). Dan nilai rata-rata kelas 75, 71 (dibulatkan) sudah jauh diatas Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Jika diukur dengan indikator ketuntasan yang ditentukan yaitu 75%, pada siklus II ini sudah diatasnya, meskipun masih ada 2 santri yang belum tuntas KKM, tetapi hal ini menunjukkan sudah ada peningkatan terhadap santri yang tuntas belajar dibanding pada pra siklus dan siklus I.

Jadi secara keseluruhan jika kita lihat dari pra siklus, siklus I dan siklus II, pelaksanaan pembelajaran pada materi membaca Al-Qur’an dengan menggunakan metode Qiro’ati menunjukkan adanya peningkatan kemampuan santri dalam membaca Al-Qur’an.

Hasil penelitian juga mengungkapkan sejauh mana aktivitas belajar santri dalam proses pembelajaran. Sebagaimana pada siklus I, peneliti juga mempersiapkan lembar pengamatan aktivitas belajar pada siklus II. Berkaitan dengan aktivitas belajar santri ketika peneliti memberi tindakan menggunakan metode Qiro’ati pada siklus II ini, maka didapatkan hasil aktivitas belajar sebagai berikut:

(11)

Tabel 10

Lembar Pengamatan Aktivitas Siklus II

No Aktivitas Jumlah Prosentase

1 Aktivitas memperhatikan

Ustadz dalam memberi

penjelasan

21 100%

2 Aktivitas mencoba latihan membaca pada masing-masing jilid

18 85, 7%

3 Aktivitas menyimak saat teman

membaca 17 80, 9%

4 Mengulang kembali bacaan setelah membaca dihadapan Ustadz

5 23, 8%

5 Mencoba menbaca dengan

nyaring, tajwid dan makhraj yang benar disimak oleh Ustadz dan semua teman satu kelas

17 80, 9%

6 Menjawab pertanyaan Ustadz, berkaitan dengan ilmu tajwid pada bacaan jilid yang dibacanya

18 85, 7%

Dari hasil pengamatan siklus II tersebut terdapat peningkatan pada masing-masing aktivitas jika dibandingkan dengan siklus I. Dua aktivitas santri yang diamati pada siklus I dan siklus II memberikan pengaruh terhadap peningkatan kemampuan santri dalam membaca Al-Qur’an.

(12)

Seperti dalam siklus I setelah melakukan tindakan dan melaksanakan tes kemampuan membaca Al-Qur’an, peneliti kembali memberikan beberapa pernyataan dalam bentuk angket atau kuesioner yang harus diisi oleh santri dengan menjawab “ya” atau “tidak” pada kolom pernyataan. Dari kuesioner tersebut dapat diketahui sejauhmana minat santri terhadap membaca Al-Qur’an dengan menggunakan metode Qiro’ati. Adapun hasil yang didapat memperlihatkan respon santri seperti berikut:

Tabel 11 Kuesioner Siklus II

No Pernyataan Jumlah yang Menjawab

YA TIDAK

1

Belajar membaca Al-Qur’an dengan metode Qiro’ati lebih mudah dari metode eja

20 1

2

Belajar membaca Al-Qur’an dengan

metode Qiro’ati, lebih menyenangkan 19 2

3 Saya merasa lebih paham, membaca

dengan cara baca metode Qiro’ati 20 1

4 Saya membaca terlebih dahulu (nderes)

sebelum pelajaran dimulai 18 3

5 Saya mengulang kembali bacaan

setelah membaca dihadapan Ustadz 12 9

6 Saya akan terus belajar membaca

(13)

7

Setelah saya bisa baca dengan baik, saya akan terus rajin membaca Al-Qur’an, serta akan menularkan dan mengajak teman-teman untuk gemar belajar membaca

21 0

Jika melihat dari hasil data yang didapat pada tabel 7 diatas, menunjukkan bahwa secara umum pada siklus II minat santri dalam membaca Al-Qur’an dengan metode Qiro’ati mengalami peningkatan dari siklus I. Minat santri dalam membaca Al-Qur’an juga berpengaruh terhadap kemampuan santri dalam membaca Al-Qur’an.

Adapun hasil evaluasi siklus II pada pelaksanaan pembelajaran berkaitan dengan kemampuan membaca Al-Qur’an santri kelas III TPQ Islachul Anam yaitu sebagai berikut:

a. Pembelajaran membaca Al-Qur’an dengan metode Qiro’ati sudah berjalan dengan baik.

b. Santri sudah dapat membaca Al-Qur’an sesuai dengan kaidah ilmu Tajwid dan mampu menjelaskannya.

c. Nilai rata-rata siklus II mengalami peningkatan signifikan, dari 71, 9 pada siklus I menjadi 75,71 pada siklus II.

d. Penggunaan motode pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an santri kelas III berjalan dengn baik, dapat dilihat dari jumlah santri yang tuntas KKM meningkat. Pada siklus I ada 6

(14)

yang belum tuntas KKM, tetapi pada siklus II menjadi 2 yang belum tuntas KKM.

D. Pembahasan Antar Siklus

Dari nilai yang diperoleh pada pra siklus, siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 12

Nilai Rata-rata dan Prosentase Ketuntasan KKM Antar Siklus

No Kriteria Pra Siklus Siklus I Siklus II

1 Nilai Rata-Rata 68, 09 71, 90 75, 71 2 Tuntas KKM 52, 38% (11 santri) 71, 43% (15 santri) 90, 47% (19 santri) 3 Belum Tuntas KKM 47, 61% (10 santri) 28, 57% (6 santri) 9, 52% (2 santri) Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:

1. Dilihat dari nilai rata-rata pada tiap siklus terlihat adanya peningkatan, yaitu nilai rata-rata pra siklus sebesar 68, 09 naik menjadi 71, 90 pada siklus I dan naik lagi pada siklus II menjadi 75, 71.

2. Prosentase santri yang tuntas KKM juga mengalami peningkatan, dari pra siklus yaitu 52, 38% (11 santri), naik pada siklus I menjadi 71, 43% (15 santri) dan pada siklus II mengalami kenaikan yang signifikan menjadi 90, 47% (19 santri).

(15)

3. Prosentase santri yang belum tuntas KKM sudah menunjukkan hasil yang lebih baik dari siklus ke siklus, yaitu pra siklus 47, 61% (10 santri), turun pada siklus I menjadi 28, 57% (6 santri) dan pada siklus II menjadi 9, 52% (2 santri). Meskipun masih ada santri yang belum tuntas KKM, tetapi dibanding dengan siklus sebelumnya maka ini sudah menunjukkan hasil yang lebih baik

Jadi secara keseluruhan jika kita lihat dari pra siklus, siklus I dan siklus II, pelaksanaan pembelajaran pada materi membaca Al-Qur’an dengan menggunakan metode Qiro’ati dapat meningkatan kemampuan santri dalam membaca Al-Qur’an.

Gambar

Tabel 8  Kuesioner Siklus I
Tabel 11  Kuesioner Siklus II

Referensi

Dokumen terkait

Jenis penelitian yang dilakukan adalah observasional dengan desain korelasional yaitu mengkaji hubungan antara indeks massa tubuh dengan tekanan darah dan golongan

Diperbolehkan untuk menyebarluaskannya dalam bentuk apapun, selama tidak untuk tujuan komersil. dan tetap

Arah rotasi venus searah jarum jam (dari timur ke barat). Hal ini berbeda dengan planet-planet lain yang rotasinya berlawanan jarum jam. Sekali mengelilingi matahari, venus

Dalam undang – undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 3 disebutkan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

This study explored the novel strategy of hypoxic preconditioning of Bone Marrow Mesenchymal Stem Cells (BM-MSCs) before intra vitreal transplantation to improve

Di samping itu, terdapatnya sejumlah tantangan yang dihadapi terkait dengan pemenuhan kebutuhan pendidik dan tenaga kependidikan saat ini, yaitu: (1) kekurangan guru

Berdasarkan tabel MRP diketahui bahwa jumlah persediaan ekstrak kayumanis di gudang masih dapat memenuhi proses produksi pesanan - pesanan tersebut, sehingga Cokelat

Jika ada pekerjaan galian atau pengerukan yang dilakukan sebelum caisson, palung dan cofferdam terpasang pada tempatnya, maka setelah selesai pembuatan dasar pondasi, Kontraktor